PERALATAN
1. Spesifikasi Umum
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja
serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.
b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu
lainnya.
4. Shop Drawing
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang
diminta oleh Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana.
b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data
yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara
pemasangan dan / atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan
spesifikasi pabrik.
5. Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja A (Arsitektur) pada dasarnya
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
b. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa
sepengatahuan Direksi.
6. Sarana Kerja
8. Syarat Bahan
a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik,
tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda
lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
a. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &
persyaratan Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan
kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila ditentukan
lain.
d. Direksi / Konsultan Pengawas berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk Pabrik
dan/atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
f. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana.
g. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan
untuk menetapkan standard of appearence.
h. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah SPMK
turun
10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi
b. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standard
yang berlaku.
b. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke
selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang
tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak dibenarkan adanya genangan air.
d. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi / Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
e. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi
dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
f. Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila
terjadi Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Penyedia Jasa konstruksi,
Penyedia Jasa konstruksi harus memperbaikinya sesuai dengan keadaan
semula.
h. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai dengan
kegiatan suatu pekerjaan.
A. 2. PERSYARATAN TEKNIS
c. Drainase Tapak
Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat Saluran sementara yang berfungsi
untuk pembuangan air yang ada. Pembuatan Saluran sementara harus sesuai
petunjuk atau persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan Persiapan
Hasil pembongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak milik Pemberi Tugas.
Serah terima akan diatur oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Jika dalam pelaksanakan penyedia jasa menggunakan sarana jalan umum, maka
bertanggungjawab apabila ada kerusakan yang timbul
Direksi keet merupakan fasilitas kerja untuk Tim teknis yang ditunjuk Pengguna
Jasa di lapangan (Direksi) serta Konsultan Pengawas. Pembuatan direksi keet
beserta perangkat pendukungnya mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan
Pengawas. Disamping itu Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan keet
tersendiri untuk kantor Penyedia Jasa konstruksi dan barak pekerja serta gudang
material, serta km/wc untuk pekerja. Pembuatan keet Penyedia Jasa konstruksi,
barak pekerja, gudang material, km/wc untuk pekerja harus seijin Pengguna Jasa.
Kantor direksi minimal dengan bahan dari tiang kayu kruing dan dinding
papan/triplex lantai rabat beton dan atap asbes/ seng gelombang, setelah akhir
pekerjaan kantor direksi menjadi milik proyek ( pemberi tugas ) sedangkan
pembongkaran dan pembersihannya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
konstruksi.
Bangsal, gudang / Direksi keet setelah pekerjaan selesai, akan menjadi milik Proyek
dimana Pembongkaran dan pembersihan bangunan bangsal kerja menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa konstruksi.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini
dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub
struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-
peil yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan
lama, batu, jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian
galian yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-
lain yang masih digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya
memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada intansi
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya. Penyedia
Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut.
c. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus
digali keluar sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan
dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas.
d. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang
memadai atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus,
untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.
e. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap
saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk
pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
Bahan untuk urugan tersebut dengan menggunakan bahan mendatangkan dari
lokasi lain serta memberikan sample terlebih dahulu sekurang-kurangnya 5 hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
:
a. Tanah harus tidak mengandung akar, kotoran seperti puing bekas bongkaran,
bekas dinding bata, beton dan bahan organis lainnya.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Terlebih dahulu lapisan atas dikupas dan dipadatkan hingga mencapai 40%
kepadatan maksimum paling sedikit sedalam 15 cm sebelum urugan dimulai.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max
tiap-tiap lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan dengan stemper, baby roller
minimum 5 ton atau peralatan yang disetujui oleh direksi dan konsultan
pengawas.
c. Tanah urug yang kering harus dibasahi dengan air, tetapi apabila tanah sudah
mengandung air maka tidak perlu dibasahi kemudian dilakukan pengilasan
atau pemadatan.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk
memperoleh hasil pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah,
dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti pondasi, sloof, dll.
2. Persyaratan Bahan
a. Sirtu / pasir urug yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih,
tajam dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya,.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm,
hingga mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.
b. Setiap lapisan sirtu harus diratakan, disiram air dan atau dipadatkan dengan
alat pemadat.
c. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat
diperoleh hasil kepadatan yang baik.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenega kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing / struktur pada
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
2. Persyaratan Bahan
Semen Portland, Pasir Beton, Kerikil/split , Air kerja harus memenuhi persyaratan
yang memenuhi persyaratan pekerjaan beton,
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan dengan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan
tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Untuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan (tanah dan pasir
urug) dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah
dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai
daya dukung maksimal.
d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil
atau split dengan perbandingan 1:3:5.
e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada
lantai ruangan-ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya
diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
B.5. PEKERJAAN ACUAN/ BEKISTING
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan
dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan
gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan tambahan dari
arsitek dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.
2. Persyaratan Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : Beton, baja, pasangan bata
yang diplester atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Jenis lain yang
akan dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas terlebih dahulu. Acuan yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu
jenis meranti atau setara atau menggunakan multiplek dengan tebal minimum 9
mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat
menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan
peninjauan terhadap beban angin dan lain-lain, peraturan harus dikontrol
terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran.
Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan
tersebut pada sisi bawah.
i. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak
berubah bentuk )dan tidak bergoyang.
k. Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom
atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat dipertimbangkan oleh
Direksi / Konsultan Pengawas selama masih memenuhi syarat.
b. Cetakan – cetakan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dalam waktu
sebagai berikut :
d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak
bergelombang, berlubang, atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala
keropos/tidak sempurna.
e. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang
dapat menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain
disekitarnya, dan pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan kerusakan akibat benturan pada saat
pemindahan.
g. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari
lokasi proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh Direksi /
Konsultan Pengawas sehingga tidak mengganggu lahan kerja.
Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Direksi / Konsultan
Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat
sebagai berikut :
h. Alternatif Acuan/Bekisting :
Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan
dipakai, dengan melampirkan brosur/gambar acuan tersebut beserta
perhitungannya untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas. Dengan catatan bahwa alternatif acuan tersebut tidak merupakan
kerja tambah dan tidak menyebabkan keterlambatan dalam pekerjaan.Sangat
diharapkan agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengajukan usulan acuan
yangdapatmempersingkatwaktu pelaksanaan tanpa
mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
semua pekerjaan beton berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam
gambar, baik untuk pekerjaan Struktur Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.
2. Peraturan-peraturan
Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah,
harus dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan campuran 1 PC : 3
pasir : 5 split setebal minimum 5 cm atau seperti tercantum pada gambar
pelaksana.
Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan
gambar dan spesifikasi struktur.
4. Persyaratan Bahan
a. Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi
syarat-syarat dari:
Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara
tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk
suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim
dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima
dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan
harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen
tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau
maximum 10 sak. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan,
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Aggregat (Aggregates)
Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus
memenuhi syarat-syarat :
Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau
kotoran-kotoran lainnya).
Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar
dari 38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Direksi
/ Konsultan Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara
keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat
dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam porporsi
campuran yang akan dipakai.
Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis
kepada Direksi / Konsultan Pengawas.
Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.
c. Air
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air
bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali),
tulangan, minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton
Indonesia serta uji terlebih dahulu oleh Laboraturium yang disetujui secara
tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk
dipakai.
d. Besi Beton ( Steel Bar )
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat
(retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan
bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan
Peraturan Beton Indonesia.
Mempunyai penampang yang sama rata.
Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang
digunakan adalah :
≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos )
> ø12mm : BJTD U-39 ( Tulangan Ulir )
Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi /
Konsultan Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang
bersangkutan tidak sah.
Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran
dan tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai
untuk besi tersebut.
e. Kualitas Beton
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah:
f. Pemadatan Beton
1) Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran
yang sesuai selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.
2) Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb),
yaitu memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.
3) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam
jumlah yang cukup untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk
menjamin pemadatan yang baik.
4) Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara
mencampur dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat
tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan
admixture masih dianggap perlu, Penyedia Jasa Konstruksi diminta
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Perencana Struktur
dan Direksi / Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut.
Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan,
data-data bahan, nama pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya,
cara-cara pemakaiannya resiko/efek sampingan dan keterangan-
keterangan lain yang dianggap perlu.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti tercantum dalam
gambar, termasuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan Baja dan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
2. Peraturan-peraturan
- SNI – 03. 1729 - 2002 Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
3. Material Baja
a. Semua material untuk Konstruksi Baja harus menggunakan Baja yang baru
dan memenuhi mutu tegangan leleh fy minimum 2400 kg/cm2.
d. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan atau balok-
balok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah,
sehingga tidak merusak material. Dalam penumpukan material harus dijaga
agar tidak rusak ataupun bengkok.
c. Tidak ada perubahan biaya apapun akibat perubahan sistem sambungan yang
diusulkan Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi tetap
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan sesuai denganTime
Schedule semula.
5. Syarat-syarat Pelaksanaan
h. Semua konstruksi Baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan
diberi kode dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang
degnan mudah.
k. Pengelasan.
2) Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada dipastikan bahwa bidang-
bidang yang akan disambung dengan sambungan las tidak boleh bergerak
sampai pekerjaan las selesai dilakukan.
3) Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila
ada yang harus dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah
kemudian kearah atas.
4) Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat dipastikan bahwa
sambungan dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya
dipakai batang-batang penyambungan pada bagian ujung dari sambungan
tersebut agar pengelasan dapat dilaksanakan dengan penuh.
5) Pengelasan harus dilaksanakan dengan las busur listrik dan batang las
harus dari bahan yang sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.
l. Baut Pengikat
1) Kecuali ditentukan lain dalam gambar Mutu baut penyambung dan angkur
minimal sama dengan baja yang digunakan.
2) Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru, diameter baut, panjang
ulir harus sesuai dengan yang diperlukan.
6) Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis,
maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut
dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
10) Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-
baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.
f. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrikasi, tidak akan
diperbolehkan dipakai untuk erection.
7. Pengecatan
a. Persiapan Pengecatan
b. Pengecatan Zincromate
i. Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, maka
setelah difabrikasi, elemen Konstruksi Baja dicat dasar dilakukan sebagai
berikut:
Ketebalan : 35 micron
iv. Cat Dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai berikut:
Ketebalan : 35 micron
Cat Dasar II baru boleh dilakukan setelah Cat Dasar I betul-betul kering
dan diamplas, minimal 1 lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan
yang rata sama tebalnya.
8. Anti Lendut
Secara umum Konstruksi Baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti
lendut. Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan
akibat beban mati dan hidup.
1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan water stop bertujuan untuk mencegah masuknya air (rembesan air)
melalui celah sambungan antar beton.
Waterstop ditanam pada sambungan beton yang berhubungan dengan tanah,
lantai/ dinding groundtank, pit atau sesuai gambar maupun instruksi Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan atau PPK/KPA.
2. Persyaratan Bahan
a. Water Stop harus dibuat dari bahan yang elastis dan tetap bersifat elastis atau
tidak getas sewaktu ditanam dalam beton untuk jangka waktu minimum 10
(sepuluh) tahun.
b. Pemborong harus memberikan jaminan tertulis mengenai garansi keelastisan
tersebut pada Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan atau PPK/KPA
c. Apabila dalam masa garansi tersebut terjadi/terdapat kebocoran yang
disebabkan menjadi getasnya Water Stop atau sebab lainnya, maka semua
biaya-biaya untuk memperbaiki kebocoran tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Kontraktor harus memberikan contoh Waterstop yang akan digunakan sesuai
dengan gambar beserta brosur dan sertifikatnya untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan atau PPK/KPA
e. Apabila dipandang perlu dan atau terdapat keraguan terhadap mutu bahan
Water Stop tersebut, maka Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan atau
PPK/KPA akan meminta Kontraktor untuk melakukan test terhadap Water Stop
tersebut. Segala biaya test menjadi beban Kontraktor.
f. Waterstop yang digunakan adalah Supercast PVC waterstop ex. Fosroc atau
setara.
3. Syarat Pelaksanaan
a. Pada prinsipnya cara pelaksanaan mengikuti petunjuk yang dijelaskan dalam
brosur Water Stop yang bersangkutan.
b. Pemasangan Water Stop harus dilakukan dengan maksud untuk mencegah
kemungkinan timbulnya rembesan air antara lain pada pemberhentian
pengecoran konstruksi ground tank / Pit baik antara pelat dasar dengan
dinding, penyambungan bagian dinding atau bagian-bagian lain yang dianggap
perlu dan atau ditunjukkan dalam gambar.
c. Pembesian ditempat yang akan dipasang Water Stop tidak boleh dipotong dan
harus tetap menerus.
d. Pemasangan Water Stop harus tegak, lurus dan tetap berada ditempatnya saat
dilakukan pengecoran.
e. Penyambungan Water Stop dilakukan sesuai petunjuk dalam brosur atau
sesuai gambar.
f. Pengecoran disekitar Water Stop harus dilakukan lebih hati-hati sehingga bisa
menghasilkan beton yang padat dan menjepit Water Stop dengan baik.
g. Sebelum pengecoran beton, permukan Water Stop harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran / oli dan sebagainya sehingga beton bisa lebih menjepit
dengan baik.
B.10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN
SETELAH PEMBANGUNAN
1. Lingkup Pekerjaan
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang
langsung di atas tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta
sesuai detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
Semen Portland, pasir, kerikil/split dan air harus sesuai dengan persyaratan di
spesifikasi beton bertulang.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.
d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil
atau split dengan perbandingan 1: 3 : 5.
e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang
disebutkan/disyaratkan dalam detail gambar
1. Lingkup Pekerjaan
2. Persyaratan Bahan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
b. Lantai Screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau
plat beton, telah dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari
pengaruh pekerjaan yang lain.
c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang
memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.
d. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian tanpa campuran bahan lain,
yang dilapiskan ke seluruh permukaan lantai yang diratakan dan dilicinkan,
atau bahan/material lain sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar
detail atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
e. Tebal adukan lantai screed minimal dibuat 4 cm atau sesuai dengan gambar
kerja, dari adukan 1 PC : 4 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-betul
rata, kecuali bila disyaratkan lain, bebas cacat (retak-retak), sehingga siap
dipasang karpet dan bahan finishing lainnya.
f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi
ikatan yang baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton
menjadi kasar dengan cara yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
Screed harus di-compact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan
pada ujung-ujung yang sering tertinggal. Bila peralatan diperlukan ( untuk
finishing yang membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus
menunggu minimum 1,5 jam maximum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan
permukaan screed. Toleransi perbedaan tinggi dalam satu ruang besar
maximum 15 mm. Toleransi perbedaan antara jalur maximum 1 mm.
2. Pesyaratan Bahan
a. Persyaratan Standard Mutu Bahan
Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-
standar lainnya seperti NI.3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. Penyedia
Jasa Konstruksi tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun
tanpa ijin dari Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Bahan
Untuk lapisan waterproofing coating digunakan Acrilic polymer modified
cementitious coating dengan ketebalan sesuai petunjuk manufaktur untuk
ruang daerah basah.
Untuk lapisan waterproofing membrane digunakan bituthen membrane
sheet dengan ketebalan minimal 3mm untuk plat beton dan talang beton,
cara perekatan sesuai petunjuk manufaktur.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan
pengganti harus yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas berdasarkan
contoh yang diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini
harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi /
Konsultan Pengawas, dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Direksi /
Konsultan Pengawas.
Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Penyedia Jasa Konstruksi harus segera melaporkan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulia. Penyedia Jasa Konstruksi
tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur
lengkap dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
8. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merek yang memenuhi spesifikasi
akan diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
12. Untuk bagian yang bertemu dengan bidang tegak (dinding, sparing dsb.) pada
bidang tegak tersebut harus diberi lapisan water proofing setinggi minimal 20
cm.
1. Lingkup Pekerjaan
c. Ketebalan : 5 mm
f. Adukan pengisi siar dan nat memakai semen warna khusus nat. Warna
ditentukan kemudian.
g. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi / Konsultan PENGAWAS
h. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS
3. Persyaratan Pelaksanaan
b. Seluruh rongga pada permukaan ubin bagian belakang harus terisi dengan
adukan sewaktu ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu
Ubin Keramik dipasang.
c. Pola pemasangan Ubin Keramik harus sesuai dengan Gambar Kerja / Shop
Drawing atau sesuai dengan petunjuk pabrik.
e. Garis-garis tepi Ubin Keramik yang terbentuk maupun siar siar harus lurus.
Lebar siar harus sama yaitu maximum 3 mm dengan kedalaman 2 mm.
f. Persyaratan pelaksanaan aduk & pengisi aduk perekat harus sesuai dengan
spesifikasi pabrik agar didapatkan hasil yang baik. Untuk lantai yang luas
harus diberi dilatasi nat sealent sesuai spesifikasi dari pabrik keramik
3.12. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan
beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik atau
dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.
3.15. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesi
menjadi kering sehingga membentuk lekukan agar plesteran dapat merekat
dengan baik.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran ini untuk semua permukaan pasangan batu bata baru serta
permukaan beton yang terlihat, dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan
untuk difinish.
2. Persyaratan Bahan
Persyaratan bahan mortar utama / lemkra dan Air
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Plesteran mortar utama / lemkra
Plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata
bagian dalam bangunan terkecuali yang dinyatakan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
b. Plesteran halus/aci halus memakai mortar utama dan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapat campuran yang homogen.
f. Pekerjaan plesteran halus adalah semua permukaan pasangan batu bata dan
beton yang akan difinish dengan cat.
n. Khusus untuk dinding pasangan batu bata atau concrate block pada
peturasan, sebelum pelaksanaan pekerjaan aduk plesteran ini, terlebih
dahulu harus diberi lapisan kedap air setinggi 40 cm dari peil finish lantai
bersangkutan
c. Ketebalan :Minimum 6 mm
h. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi / Konsultan PENGAWAS.
i. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
b. Siar-siar keramik diisi dengan am atau yang setara, yang warnanya akan
ditentukan kemudian.
g. Bidang dinding keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
diadakan, harus dibicarakanterlebih dahulu dengan Direksi Pengawas
sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi / Konsultan
PENGAWAS sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
i. Keramik yang sudah terpasang, harus dibersihkan dari segala macam noda-
noda yang melekat.
k. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan
atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Spesifikasi Teknis
Bahan dari aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII
extrusi 0695-82, tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas).
Ukuran : 4’’
Tebal : 1,35 mm
Warna profil : Natural Anodised
d. Accesories
Sekrup dari galvanized seel mutu Hotdeep kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus
ditutup caulking dan sealant. Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat
dari steel plate tebal minimal 2 mm, dengan lapisan zinc tidak kurang dari 13
mikron sehingga tidak dapat bergeser.
e. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela/bovenlicht dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkali seperti beton, aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish atau bahan insulation lainnya.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan
teliiti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
d. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti menggunakan
skrup, rivet dan ankur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
e. Ankur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari galvanized steel plate
setebal minimal 2 mm dan ditempatkan pada interval 60 mm.
f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stailess steel sedemikian rupa sehingga hailine dari tiap sambungan
harus kedap air. Celah antara kaca dan sistem kusen ditutup dengan sealant.
k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding, diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
2. Persyaratan Bahan
a. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh
dari pengambangan (Float Glass). Kedua permukaannya rata, licin dan
bening.
b. Khusus
o Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass) dan rayban produk
sekualitas ASAHIMAS. Kaca tebal minimum 5 mm dan 6 mm, atau sesuai
perhitungan, digunakan untuk pemasangan pada daerah Interior dan
eksterior diseluruh pintu dan jendela kaca Frame, kecuali hal khusus lain
seperti dinyatakan dalam gambar.
c. Toleransi
o Panjang-lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi
seperti yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar
kira-kira 2 mm.
o Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai
sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter panjang.
o Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh
melampaui toleransi yang ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.
d. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitungan dari
pabrik bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya
pada bangunan, luas / ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan
positif dan yang akan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini harus
disetujui oleh pabrikan dan diketahui oleh Konsultan PENGAWAS, Team
Teknis dan PPK/KPA
e. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik
o Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang
berisi gas terdapat pada kaca).
o Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
o Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik
sebagian atau seluruh tebal kaca).
o Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan
lebar kearah luar /masuk).
o Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah
permukaan kaca yang berobah dan mengganggu pandangan.
o Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch).
o Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan).
o Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca).
o Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
f. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality).
g. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan PPK/KPA
h. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan,
harus digurinda / dihaluskan.
i. Bahan Sealant:
Sealant yang digunakan adalah Neutral Sealant produk Dow Corning warna
putih atau produk lain yang setara, untuk Struktural sealant menggunakan
type 795 sedangkan untuk Weatherseal sealant menggunakan type 791.
Lebar permukaan sealant yang melekat dengan mullion /transom ditentukan
berdasarkan kalkulasi struktur (Structural Calculation), sehingga dapat
diperoleh Structural Bite (minimum 6 mm), serta kalkulasi pergerakan
sambungan (Joint Movement Calculation) sehingga diperoleh Minimum Joint
Width.
Sealant yang digunakan memenuhi ketentuan peraturan standard test yang
berlaku antara lain :
- ASTM-C-920-86;
- ASTM-C-679
- JIS A - 5758 ;
- BS – 5889dan memberikan jaminan garansi pabrik selama 10 (sepuluh)
tahun.
j. Sistem spider Menggunakan sistem spider dari Sistema Iris Produk FEV-Itali,
dengan Struktur suspended rib-glass. tipe yang dipakai akan ditentukan
kemudian.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan
/disyaratkan oleh pabrik bersangkutan.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan PPK/KPA
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda agar mudah diketahui.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan
alat-alat pemotong kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran
tertentu (cutting size).
f. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan.
g. Pemasangan sealant:
1) Persiapan material
- Gun sealant :
Turbo gun (untuk kemasan sausage / ff)
Manual gun (untuk kemasan catridge)
- Kape (dari plat atau plastic)
- Pisau cutter
- Kain majun warna
2) Material :
- Sealant
- Masking tape
- Back Up Rod material
- Primer
3) Cara Aplikasi :
- Bersihkan areal yang akan dipasangi sealant (bersih dari : debu, minyak,
air /daerah yang lembab)
- Pasang back up rod di celah dengan kedalaman yang sudah ditentukan
seperti yang tercantum pada shop drawing bahan backing material
adalah :
Open-cell polyurethane, close-cell polyethyine atau non gassing
polyolefin adalah material-material yang direkomendasi untuk backer rod
material.
- Pasang masking tape pada 2 (dua) tepi celah yang akan di sealant,
pemasangan masking tape mundur 1 (satu) mm dari material yang akan
di sealant.
- Sealant di pasang pada gun yang tersedia dengan terlebih dahulu
memotong ujung catridge / sausage kemudian dipasangi nozzle.
- Bersihkan kembali material dengan primer untuk lebih menjamin daya
rekat sealant terhadap material
- Potong ujung nozzle dengan kemiringan & ukuran yang diinginkan dan
sesuai keperluan
- Sealant di aplikasi dengan cara memompa gun dengan nozzle di arahkan
ke celah material yang akan di sealant, kemudian sealant kita tooling
dengan kape (alat tooling yang disediakan)
- Buka masking tape, sealant didiaPengawasan
- Waste / sisa sealant dibersihkan setelah sealant mengeras dengan
menggunakan alat dari plastik
Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang
diperlukan untuk semua pekerjaan pembuatan termasuk persyaratan yang sesuai
terhadap masing masing material.
2. Persyaratan Bahan
c. Kaca
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam bab Pekerjaan Kaca.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca dipasang diseluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Kaca.
Tebal : 5 mm untuk boven, 12mm untuk pintu, 10 mm frame
less
Jenis :Kaca bening, rayben dan tempered untuk pintu utama
b. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-
bercak, tidak bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang
berlaku di Indonesia.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Dimensi.
- Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi dari 0.3 mm.
- Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm.
- Kesikuan.
c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1.5 mm/m, kecuali disyaratkan lain oleh direksi.
d. Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar
kerja, buku spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan
PENGAWAS.
e. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus,
sesuai standar pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat
pemotongan harus digurinda dan dihaluskan sampai berbentuk tembereng.
Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang
harus diberi sealant atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan
rangka seperti yang disyaratkan dalam gambar kerja.
g. Kualitas Pekerjaan
Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan lis
maupun skrup.
Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari
rangka pemegang dan list yang ada.
Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan
tergores.
Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus
dibongkar dan diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa Konstruksi dan tidak dapat diajukan sebagai
pekerjaan tambah.
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Persyaratan Bahan
Semua hardware dalam pekerjaan ini, yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi /
Konsultan PENGAWAS.
Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan
gambar.
Handle pintu, pengunci sekualitas Kend, Fino, Dekson
Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci
Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya
yang menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
Perlengkapan / asesoris pintu dan jendela yang digunakan :
Perlengkapan pintu 2 daun :
- Flush bolt
- Door Closer
- Handle / Rambuncis
- Hak / kait angin / Casement
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke
atas. Engsel tengah di pasang di tengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
c. Penarik pintu (handle) dipasang maksimal 110 cm (as) dari permukaan lantai
setempat.
d. Engsel terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat (Stainlees steel).
2. Persyaratan Bahan
Data performance material gypsum board.
a. Type : Gypsum board.
b. Tebal : 9 mm.
c. Produk : Jayaboard , Knauf, Elephant.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada pekerjaan plafond maupun partisi perlu diperhatikan adanya pekerjaan
lain yang dalam pelaksanaannya sangat berkaitan erat.
b. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang terletak di
atas plafond harus sudah terpasang dengan sempurna, a.l: elektrikal, AC,
dan perlengkapan instalasi lain yang diperlukan.
c. Apabila pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam Gambar Rencana
Plafond, maka harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain.
d. Rangka penggantung plafond harus sesuai dengan pola Gambar Kerja dan
wajib diperhatikan terhadap peil rencana. Rangka yang datar harus rata air.
e. Rangka plafon menggunakan rangka hollow 40x40 Galvanish tebal 0.5 mm
dengan grid dan penggantung sesuai gambar kerja.
f. Finishing Gypsum adalah cat. Sebelum dilaksanakan pengecatan
sambungan–sambungan maupun gypsum yang belum rapi harus dirapikan
dengan di ‘compond’ sehingga permukaan gypsum benar-benar rata.
g. Untuk list profil Gypsum, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan contoh
profil untuk
mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
C.14. PEKERJAAN CAT EMULSI
1. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Syarat-syarat Bahan
a. Bahan cat yang digunakan adalah ex. Mowilex, Dulux, Jutun setara:
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,
lubang dan pecah-pecah).
c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-
kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecata.
k. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat
noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya
kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
o. Untuk permukaan lama yang pernah dicat terlebih dahulu dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih
sambil digosok dengan kertas amplas atau sikat. Bila perlu dicuci dengan
larutan detergent, kemudian dibilas dengan air bersih
Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut atau
berjamur, maka cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Lalu bilas
dengan air bersih
Bila lapisan cat yang lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya
sampai ke dasar tembok
Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah yang mudah larut
dengan air, sebaiknya dinding dikerok seluruhnya sampai ke dasar
tembok.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
k. Sapulah seluruh permukaan atap sampai bersih dengan sapu, lalu berikan
perhatian khusus pada daerah-daerah dimana pengeboran atau
penggergajian telah dilakukan. Juga bersihkan semua talang-talang.
l. Hasil pemasangan harus datar dengan kelandaian yang cukup agar tidak
terjadi kebocoran.
c. Jika hasil mock up test tidak memenuhi spesifikasi yang sudah disyaratkan,
Kontraktor harus mengulang kemball mock up test tersebut dengan sistem
window wall yang sudah diperbaiki sampai didapat hasil yang memenuhi
spsifikasi.
2. Persyaratan bahan
a. Alumunium Cladding
Bahan adalah Alumunium Composite Panel, tebal 4 mm Coating Type PVDF,
dengan warna yang ditentukan kemudian.
Penggunaan panel pada bangunan dengan warna berbeda harus sesuai
dengan komposisi warna sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dengan
didahului pembuatan shop drawing yang disetujui Konsultan PENGAWAS
dan atau Tim Pembangunan RS Antam Medika (TPRSAM). Angkur-angkur
untuk pemasangan rangka aluminium pemegang panel (cladding) harus
terbuat dari aluminium angle (siku) sesuai kondisi dan perhitungan serta
disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Alumunium sheet yang digunakan memenuhi
- Exposed : grade 5005 H14/H18
- Non exposed : grade 1050A H14
c. Accessories :
Silicone Sealant :
menggunakan Silicone Sealant (neutral) produk setara Dow Coming, Boustick
yaitu tipe (Structural Glazing) untuk Aluminium Frame Curtain Wall dan
Cladding Alumunium composite panel. Lebar permukaan sealant yang
melekat dengan mullion /transom ditentukan berdasarkan kalkulasi struktur
(Structural Calculation), sehingga dapat diperoleh Structural Bite (minimum 6
mm), serta kalkulasi pergerakan sambungan (Joint Movement Calculation)
sehingga diperoleh Minimum Joint Width.
(disesuaikan dengan Pekerjaan Silicone Sealant pada Pekerjaan Kaca pada
RKS ini).
3. Syarat-syarat pelaksanaan
b. Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti
gambar-gambar dan kondisi di lapangan, membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain, serta melakukan pengukuran kembali, untuk
mendapatkan ukuran yang tepat dalam pembuatan shop drawing.
c. Cutting List
Modul Persegi panjang, main di sealant lihat gambar.
d. Sistem cladding yang terpasang harus betul-betul akurat balk dalam level
(waterpass) nya, ke-vertikalannya (unting-unting), sudut-sudutnya dan bidang
datarnya. Deviasi ijin ketika diukur dari arah manapun terhadap suatu garis
lurus bidang datar adalah berupa formasi gelombang panjang dengan
gelombang sepanjang minimum 20 meter, dengan tingkat perubahan tidak
lebih dari 1: 1000, dengan amplitudo 3 mm ketika diukur dari suatu garis
referensi menggunakan sinar laser.
g. Semua frame dan panel, baik untuk dinding masif (aluminium cladding),
dibuat/ distel di pabrik (work shop) secara masinal dengan teliti, sesuai
dengan ukuran dan kondisi lapangan, agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan hanya pekerjaan
pemasangan saja.
k. Sekeliling tepi frame Yang berbatasan dengan dinding agar diberi silicone
sealant atau yang lebih baik supaya kedap air dan suara.
1. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti tercantum di gambar kerja dan terurai dalam buku ini dari
semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
bersangkutan selesai.
2. Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga
keamanan bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya
sampai tahap serah terima.
3. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat pengamanan terhadap barang / material
yang terpasang dari kerusakan-kerusakan untuk meminimalkan pekerjaan
perbaikan.
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah direksi yang disampaikan secara lisan dan tertulis
- Keadan cuaca
- Pekerjaan/ kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan laporan harian setelah ditanda tangani oleh
project manager harus diserahkan kpada direksi untuk disetujui.
2.1 Umum
- Frequensi : 50 Hz
- Tegangan uji AC : 30 kv
- Tegangan uji : 70 kv
c. Sebelum pemesanan maka kabel dan alat bantu lainnya yang akan
dipergunakan harus diajukan sery\tifikat pngujiannya kepada direksi
IEC 76 -International
NEMA -USA
BS -Britis
UTE -Perancis
2.Kondisi Kerja
Transformator akan dipasang pada tempat dengan ketinggian tidak lebih dari
1000 m diatas permukaan laut dan maksimum ambient temperatur tidak melebihi
400 C
3. Tipe
4. Rating
1. Jumlah phasa :3
2. Frekuensi : 50 Hz
3. Kapasitas : sesuai gambar
4. Bahan Kumparan : copper
5. Pendinginan
6. Tegangan
a.Prime : 24 KV
7. Tapping voltage
8. Vektor group
9. Karakteristik listrik
-Secondari winding : 1 kV
d Isolasi : klas B
winding oil
Load loses : 6%
g Impedance voltage
- DGPT – 2
- Roda
- Lifting eye
- Elastimold
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standart VDE/ DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruh harus dipakai cat powder coating dgn cat texture, warna dan cat
dikonfirmasikan ke pihak interior , dilengkapi double cover tebal plat 2mm,
memakai sepatu kabel dan hanslip, kapasitor dengan system otomatic . Pintu
dari panel harus dilengkapi dengan master key.
3. Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen-kompenen dsb harus diatur
sedemikian rupa, shg bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri 3 busber R-S-T, 1 busber
netral dan 1 untuk grounding. Besarnya busber diperhitungkan untuk besar arus
yg akan mengalir dlm busber tsb tanpa menyebabkan suhu yang lebih. Setiap
busber copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN .Lapisan yang
digunakan dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu.
5. Alat ukur yang digunakan dari jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran. Ampermeter dan voltmeter yang digunakan berukuran 96 x 96 mm
dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi, serta
ada sertifikat dari LMK/ PLN
6. Ukuran dari tiap unit panel harus disesuaikan keadaan dan keperluan yang
disetujui oleh direksi / managemen konstruksi lapangan.
7. Unit box panel harus dibuat sedemikian rupa shg mendapat ventilasi udara yang
cukup Pada lobang ventilasi harus diberi filter dan konstruksinya harus kuat shg
didapat konstruksi yang baik.
8. Unit box panel yang brfungsi untuk motor control center harus dilengkapi dengan
force ventilasi.
9. Main switch breaker tipe air break 3 pole/ 4pole yang telah direkomendasi dari
ASTA / NEMA. Main circuit breake harus menggunakan tipe spring charged
yang dapat dioperasi secara manual/ automatic yang dikombinasi dengan
system motorized. System penutupan/ kontak breaker harus menggunakan
tougel action, free type dan dilengkapi indicator mekanikal untuk posisi On/ OFF
serta indikasi charged dan discharged. Kapasitas dari kontak utama harus
mampu dibebani dengan beban penuh pada temperatur yang telah
direkomendasi dari pabrik serta waktu pemutusan tidak lebih dari 3 detik. Main
circuit breaker harus dilenkapi dengan proteksi beban lebih, arus hubung singkat
, proteksi hubungan pentanahan.
10. Komponen-komponen yang dapat dipakai
a Moulded case circuit breaker
c Kontaktor
- Berdasarkan IEC
- Dapat berfungsi sebagai pengaman moor listrik terhadap beban lebih dan
disesuaikan dengan arus nominal dari motor tersebut.
- Untuk star delta dan direct on line dapat dikombinasi dengan magnetic
motor circuit breaker
e Busbar support
- Kapasitas dari busbar harus sesuai dgn standart puil dan DIN 43671
- spesifikasinya :
f. Isolator support
- standart BS 88
- Jenis fuse yang digunakan HRC klass Q sedang fuse carier sebagai
pengaman
i. Relay
- Standart IECC
- Bahan plastic ABS, dust proof, disesuaikan dengan temperatur
- Moving iron
- Mempunyai zero skala yang dapat diatur
- Klas 1.5 dari skala full
3.4. Kabel Tegangan Rendah
1. Kabel-kabel yang dipakal harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal
0,6 kV untuk NYY dan NYFGbY sedangkan untuk kabel NYM dengan
tegangan minimal 0,5 kV.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYFGBY
dan NYY, sedangkan untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan
NYFGBY.
3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada MK.
4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakal 2,5 mm2.
3.5. Penangkal Petir
1. Untuk spit (penangkal petir Pulsar, Helita The high pulse voltage E.S.E
Lightning Conductor ) digunakan copper rod non radioaktif dengan radius 60
m dan dipasang pada ketinggian 4 m dan titik tertinggi bangunan yang
masuk dalam cover area perlindungan penangkal petir, seperti terlihat pada
gambar.
2. Untuk penghantar penurun petir digunakan kabel Coaxial dengan luas
penampang 70 mm2 atau BC sesuai rekomendasi dan product yang
digunakan ukuran sesuai gambar atau mengukuti persyaratan Pabrikan,
3. KIem penyangga harus dibuat dan bahan besi siku, sebelum dipasarig hams
dizinc-chromat terlebih dahulu dan kemudian dicat besi anti karat sebanyak
dua kali.
4. Untuk electrode pentanahan dipergunakan massive copper dengan diameter
minimum 32 mm2 yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m pada bagian ujung
Electrode pentanahan, yang ditanam dalam tanah minimal 12 m.
5. Nilai tahanan pentanahan maximum 5 ohm diukur setelah minima! 3 hari
tidak turun hujan.
6. Sistem penangkal petir tersebut dilengkapi dengan alat pencatat sambaran
petir (striking counter)
3.6. Lighting Fixtures
A. Lighting Fixtures Recessed Mounted TLD 2 X 36 W
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.
2. Condensor yang dipasang sen pada lampu-lampu TL hams dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis WarmWhite/83 untuk lampu
tipe TBS .Pihak pemborong wajib menanyakan type yang akan digunakan.
Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak
direksi/ manajemen konstruksi berhak menentukannya dengan tanggungan
resiko apapun pada pihak pemborong.
4. Fitting lampu dan type yang tidak menggunakan mur baut.
5. Semua lighting fictures harus dicat dengan powder coating bebas dan karat
dan lecet - lecet, dengan Id acrylic paint warna putih serta dilengkapi dengan
Mirror Reflektor, contoh harus disetujui oleh Direksi I Manajemen Konstruksi.
6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga
pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan,
pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
7. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
8. Lighting Fixtures untuk type FL harus menggunakan adjustable hanger.
B. Lampu Tabung (Down Light )
1. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector aluminium, atau sesuai
gambar.
2. Lamp holder menggunakan standar E-27.
3. Diameter dan kap lampu minimal lihat gambar.
4. Lampu yang dipakai dan jenis incandescent dan PLC atau sesual gambar,
contoh hams disetujul oleh Direksi/Maflaiemefl Konstruksi.
C. Lampu Emergency dan Orientasi
1. Lampu emergency yang digunakan jenisfloureSceflt (TL), lncandescefl (PL),
lengkap dengan battery dan chargemya.
2. Pada saat listrik PLN / Genset menyala charger akan mengisi battere dan
lampu harus dapat dioperasikan dan listrik PLN/ genset melalui rangkaian
terpisah (satu buah lampu) dan dapat dihidup matikan dengan switch. Bila
PLN / Genset mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dan dioperasikan
oleh sumber daya battery (lampu yang lain). Bila PLN/Genset hidup battery
harus diisi kembali dan semua operasi tersebut diatas harus dapat bekerja
secara otomatis.
3. Battery yang dipakai jenis drycell Nikel Cadmium dan harus sanggup
menampung operasi selama minimal 4 jam, kapasitas battery disesuaikan
dengan TLD yang dipasang.
4. Tegangan input adalah 220 v, n 10% 50 Hz, I phase, diperlengkapi dengan
indikator LED dan peralatan push to Check battery.
5. Charger yang harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh selama 1 x
24 jam.
6. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dan sumber
PLN/Genset.
7. Untuk lampu orientasi dipakal jenis flourescent (TL) dan lncandescen (PL)
maintain lengkap dengan battery chargernya atau sesuai gambar.
8. Untuk lampu exit harus disetujui oleh Direksi / Manajemeri Konstruksi.
D. Lighting Fixtures Type Outdoor
1. Lighting fixtures yang dapat digunakan, akan ditentukan sesuai gambar dan
spesifikasi teknis atau lainnya.
2. Tipe lampu yang dipakai adalah sesuai gambar.
3. Komponen - komponennya harus menggunakan condensor yang dapat
memberikan koreksi factor minimal 0,85 dipasang seri.
4. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga
pekerjaan - pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan
dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan, contoh
harus disetujui oleh Direksi/ Manajemen Kosntruksi.
5. Untuk setiap lampu penerangan luar, ujung instalasi dan kabel haruslah
dipasang suatu Junction Box OutdoorType. Dimana Junction Box tersebut
termasuk dalam lingkup pekerjaan pemborong instalasi penerangan luar
sehingga bila Supply lampu penerangan luar dan Kontraktor yang berbeda,
maka Supplier lampu langsung dapat menyambungkan kabel penerangan
lampu tersebut ke tiap-tiap Junction Box Outdoor Type yang telah disediakan
oleh pemborong instalasi kabel.
E. Adjustable Downhight Halogen 12 V. 50 Watt
1. Lighting fixtures dan bahan aluminium, bentuk seperti pada gambar.
2. Lamp holder menggunakan standar E-27.
3. Lampu yang digunakan dan jenis Halogen 12 V, 50 Watt.
4. Contoh harus disetujui oleh Direksi/Managemen konstruksi.
5. Warna harus disetujui oleh Direksi/ Managemen Konstruksi, Konsultan
Interior.
F. Lampu Exit
1. Lampu exit yang digunakan adalah jenis slim type, 8 watt dengan battery
backup 4 jam.
2. Lampu exit hams disetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi.
G. Lampu Fluorescent
a. Surface Mounted FL 2 x 36 W lengkap dengan acrylic prismatic cover.
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.
2. Condensor yang dipasang sen pada lampu-lampu FL harus dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light. Pihak
pemborong wajib menanyakan tipe yang akan digunakan. Bila pihak
pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak Direksi /
MK berhak menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada
pihak pemborong.
4. Semua lighting fixtures harus dicat dengan powder coating bebas dan
karat dan lecet- lecet, dengan lCl acrylic paint wama putih contoh harus
disetujui oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi.
5. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga
pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan,
pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
6. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.
8. Dilengkapi dengan acrylic prismatic cover.
b. Surface Mounted TL 2 x 36 Watt
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.
2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light sesuai
permintaan. Pihak pemborong wajib menanyakan type yang akan
digunakan. Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas,
maka pihak Direksi/Manajemen Konstruksi berhak menentukannya dengan
tanggungan resiko apapun pada pihak pemborong.
4. Semua lighting fixtures harus dicat dengan powder coating bebas dari
karat dan lecet-lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus
disetujui oleh Direksi / Manajemen Konstruksi.
5. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga
pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan,
pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
6. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.
c. Surface Mounted FLl x36W
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,4 mm.
2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL hams dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light sesuai
permintaan. Pihak pemborong wajib menanyakan type yang akan
digunakan. Bila pihak pemborong tidak menanyakan hal tersebut diatas,
maka pihak direksi / manajemen konstruksi berhak menentukannya
dengan tanggungan resiko apapun pada pihak pemborong.
4. Semua lighting fixtures hams dicat dengan powder coating bebas dan
karat dan lecet-lecet, dengan Id acrylic paint warna putih, contoh harus
disetujui oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi.
5. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga
pekerjaaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan,
pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat
dilaksanakan.
6. Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.
d. Surface mounted Cover Acrilic, dng TL, 2 x 18, & 1 X 36, atau 2 X 36 W
1. Tebal pat besi utk lighting fixtures minimum 0,4 mm.
2. Condensor yang dipasang si pada lampu TL harus dapat memberi koreksi
factor minimal 0,7 mm.
3. Tabung TLD yg dapatdipakai adalah jenis warm light sesuai permintaan.
Pemborong wajib menanyakan type yang digunakan.
4. lighting fixturesharus dicat dgn powder coating bebas dari karat dan lecet
denganICI acrylic warna putih.
5. Konstruksi lighting fixures harus memberi efisiensi penerangan maksimal,
rapi, kuat sedemikian rupa pkrjaan spt pembersihan pemriksaan dan
pemeliharaan mudah dilaksanakan.
6. Lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan.
7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast
e. TL balk FL 2 x 36 W
1. Tebal plat besi minimum 0,4 mm.
2. Condensor yang dipasang si pada lampu TL harus dapat memberi koreksi
factor minimal 0,7 mm.
3. Tabung TLD yg dapat dipakai adalah jenis warm light sesuai permintaan.
Pemborong wajib menanyakan type yang digunakan.
4. lighting fixturesharus dicat dgn powder coating bebas dari karat dan lecet
denganICI acrylic warna putih.
5. Konstruksi lighting fixures harus memberi efisiensi penerangan maksimal,
rapi, kuat sedemikian rupa pkrjaan spt pembersihan pe,riksaan dan
pemeliharaan mudah dilaksanakan.
6. Lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan.
7. Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast
f. lampu underwater
1. lighting fixtures terbuat dari pressure die-cast aluminium
2. kaca lampu tahan panas
3. lampu menggunakan jenis BBG, BBC, BBS, 16, 12, 24 V DC 50 Watt
4. contoh harus disetujui konsultan interior, Direksi dan managemen
konstruksi
5. warna disetujui oleh konsultan interior
6. transformer 12V- 50 watt
7. lamp. Holder menggunakan jenis GU5.3
3.7 Kotak-Kontak dan Saklar
1. Kotak kontak dan saklar akan dipasang di dinding tembok bata adalah type
pemasangan masuk/ inbow dan type floor mounted
2. Kotak kontak yang dipasang mempunyai rating 15A dan mengikuti standart VDE
3. Flush box untuk tempat saklar , kotak kontak dinding dan push button hrs dipakai
dari jenis bahan metal
4. Kotak kontak dinding yg dipsg 30 cm dr permukaan lantai dari ruang yang
basah/lembab harus jenis water tight, sedangkan untuk saklar terpasang 150
cmdari permukaaan lantai atau sesuai gambar
5. Stop kontak baik dengan pengaman tertutup maupun tidak beserta saklar merk
yang direferensikan Panasonic, Clipsal dan harus disertai persetujuan pengawas
3.8 Grounding
1. Kawat grounding dapat diprgunakan kawat telanjang ( BC)
2. Besarnya kawat grounding dapat digunakan minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk
3. Electrode pentanahan untuk grounding digunakan massive copper berdiameter
32 mm dan 0,5 m dari bagian ujung dibuat runcing
4. Nilai tahanan grounding untuk panel-panel maximum 1 ohm diukur stl tidak turun
hujan slm 3 hari
5. Lihat gambar detail untuk gambar box dan terminal pembumian
6. Grounding untuk peralatan elektronik dipisah dg grounding elektrikal
4.2 Kabel-Kabel
1. Semua kabel dikedua ujung diberi tanda kanel mark yang jelas
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diisolasi warna untuk mengidentifikasi
phasanya
3. Kabel daya yg dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan
5. Untuk dgn diameter 16 mm2 /lebih harus dilengkapi dgn sepatu kabel
6. Pemasangan kabel berukuran 70 mm2 harus menggunakan alat press hidraulis
7. Semua kabel harus ditanam pada kedalaman 100 cm minimum
8. Sudut pembelokan kabel feeder harus mengikuti ketentuan dari pabrik
9. Untuk kabel serabut, terminasi kabel harus menggunakan handslip
10. Semua kabel yang berada dalam trench kabel harus diletakkan dlm kabel
ladder,
11. Semua kabel yang terpasang pada plafon lewat kabel try dan sudah masuk
harga kabel
12. Untuk kabel feeder yg dipasang dlm trench hrs menggunakan kabel ladder
13. Pada route kabel setiap 25 m dan setiap belokan hrs ada tanda jalannya kabel
14. Kabel yg ditanam harus sedalam 60 cm dan diberi pelindung pipa galvanis
medium
15. Kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada trunking kabel
16. Kabel penerangan yg terletak dirak kabel tidak menggunakan PVC high impact
17. Kabel yg dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve
18. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus dalam kotak
terminal yg terbuat dari bahan yg sama konduitnya
19. Pemasangan kabel daya harus diberi cadangan kurang lebih 1 m disetiap
ujungnya
20. Penyusunan konduit harus rapi dan tidak saling menyilang
21. Penyambungan kabel untuk penerangan harus dalam kotak penyambungan
22. Kabel yg menuju/keluar dari panel tipe outdoor harus didalam pipa sleeve GIP
medium
23. Kabel yg keluar dari trench harus dilindungi dengan GIP medium
24. Kabel instalasu motor didaerah utility harus dipasang dalam metal conduit
25. Kabel PVC high impact conduit yg dipsg pada slap harus diberi saddle spacer
26. Instalasi kabel yg menggunakan PVC high impact conduit tidak dibolehkan
melintas diatas balok.
4.3 Kotak-Kontak dan Saklar
1. Kotak-kontak dan saklar yang dipakai adalah type tanam dalam dinding dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari permukaan lantai
2. Kotak-kontak dipasang pada tempat yang lembab harus water tight, industrial
type IP 56
4.4 Lampu penerangan
1. pemasangan lampu harus disesuaikan dengan rencana plafon dari arsitek dan
disetujui MK
2. lampu tidak diperkenankan memberi beban pada rangka plafon
3. tiang lampu pada bangunan harus dipasang tegak lurus
4. lampu penerangan type fluorescent harus digantung dgn adjustable hanger
5. Flexibel conduit digunakan antara trminasi titik lampu dgn PVC high impact
conduit
4.5 Pembumian
1. semua bagian system listrik harus dibumikan
2. Electrode pembumian harus ditanam sedalam minimum 12 m dan mencapai
permukaan air tanah
3. tahanan pembumian max. 0.2 ohm
4. jarak minimum dari electrode adalah 6 m dan disesuikan dengan sifat tanahnya
5. electrode pembumian menggunakan massive copper pipe penampang 1 ½ inch
5.0 PENGUJIAN
5.1 Umum
Sebelum semua peralatan dipasang harus diadakan pengujian scr individual
parsial .dan baru bisa dipasang sth dilengkapi sertifikat dari pabrik dan LMK/ PLN.
Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat menjadi tanggung jawab pemborong
5.2 Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan harus diuji
5.2.1 Panel-panel tegangan rendah
Panel harus dilengkapi sertifikat lulus pengujian
5.2.2 Kabel-kabel tegangan rendah
Sertifikat lulus ujian harus dari PLN tentang isolasi kabel tegangan rendah,
Produk : Supreme, Kabelindo, Extrana
5.2.3 Lighting fixtures
Lighting fixtures menggunakan ballast dn kapasitor harus dilakukan pengujian/
pengukuran factor daya
Produk : Armatur & Komponen Lampu Poduc dari : INTERLITE, Philips & GE
5.2.4 Motor-motor listrik
Pengukuran tahanan motor listrik harus dilakukan, merger, tes RST Amp, dan
Isolasi
Produk : ABB & Mezt
5.2.5 Pentanahan/ Grounding
Harus dilakukan pengukuran tahanan maximum 0.2 ohm dan pada saat tidak
hujan selama 3 hari
5.2.6 MCB, MCCB, Pembatas Kontac,
Memberikan Jaminan Produk Pabrikan dengan disertakan jaminan keaslian
barang yang dikeluarkan dari pabrikan,
Produk, Alstom LS , dan Fuji & MG
b. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada agar
dapat mengetahui hal-hal yamg mengganggu mempengaruhi pekerjaan
mechanical.Apabila timbul persoalan, kontraktor wajib mengajukan saran
penyelesaian paling lambat seminggu sebelum bagian pekerjaan ini seharusnya
dilaksanakan.
3. Petunjuk Khusus
a. Kontraktor ini harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar kerja yang
mendetail untuk bagian-bagian dari sistem duct, pipa, atau sistem distribusi
lainnya yang diterangkan pada bagian yang cukup komplek atau yang
membutuhkan koordinasi yang ketat dengan bagian-bagian pekerjaan lainnya
dari penyelesaian proyek ini.Apabila ada hal-hal yang meragukan tentang ini
keputusan terakhir ada pada Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana.
b. Kontraktor ini harus memberikan pernyataan bahwa gambar-gambar kerja yang
diserahkan tidak akan menimbulkan konflik pelaksanaan dengan kondisi
lapangan/pekerjaan kontraktor-kontraktor lainnya.Tanpa pernyataan ini,
gambar-gambar tersebut tidak akan memperoleh persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
c. Kontraktor ini harus memberikan garansi tertulis kepada Pemberi Tugas bahwa
seluruh instalasi air conditioning dan distribusi udara ini akan bekerja dengan
memuaskan, danKontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan
penggantian yang perlu selama jangka waktu 1 tahun.
d. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas gambar-gambar
instalasi sesungguhnya yang terpasang pada bangunan (as built drawing)
memuat lengkap semua perubahan yang telah dilakukan.Gambar-gambar
tersebut dibuat dengan tinta diatas kertas kalkir.
4. Lingkup Pekerjaan
a. Yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan AC split wall dan Cassete,
dengan system central
b. Penyerahan dan pemasangan lengkap alat-alat kontrol yang dibutuhkan oleh
sistem tata udara yang didinginkan sistem air.
c. Starting, testing, servising dan maintenance.
d. Melengkapi pekerjaan dan accesoriess tambahan yang diperlukan oleh seluruh
sistem sehingga dapat berjalan dengan baik bila belum disebutkan dalam
spesifikasi ini.
e. Pemborong yang melaksanakan pekerjaan ini, diutamakan yang telah
berpengalaman dibidang ini dan memiliki TDR bidang elektrikal khusus tata
udara.
f. Kapasitas AC yang digunakan :
AC yang digunakan merk Daikin, Mitsubhisi, setara.
Tipe Split wall dan Cassete (sesuai gambar).
b. Bahan
Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl - Choida)
kelas AW bilamana tidak dinyatakan lain tersendiri.
7. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan
Pekerjaan listrik yang dimaksud disini ialah semua pelaksanaan instalasi :
- Panel kontrol daya mesin-mesin AC yang meliputi wiring, starter, switch,
transformator, zekering, alat-alat ukur serta peralatan-peralatan lainnya
yang dipergunakan sebagai sumber daya bagi mesin-mesin AC yang
tercakup dalam proyek ini. Pemborong menyediakan dan memasang
peralatan-peralatan dari panel kontrol ini sampai ke mesin-mesinnya. Pihak
lain yang menyediakan peralatan untuk penyambungan daya listrik sampai
ke panel ini.
b. Syarat-syarat
- Semua pekerjaan listrik yang ada harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan-peraturan PUIL 2000, persyaratan PLN, peraturan-peraturan
Pemerintah setempat dan dari jawatan keselamatan kerja.Selain dari pada
itu harus pula memenuhi persyaratan standar negara dan pabrik
pembuatnya.
- Bila ada perbedaan, hendaknya dipilih mana yang lebih besar. hendaknya
semua ijin, pemeriksaan pada pengujian beserta keterangan resmi yang
mungkin diperlukan dilaksanakan oleh Pemborong.
c. Bahan
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jerman
atau USA atau yang sejenis kecuali dinyatakan lain serta secara tersendiri.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pabrik-pabrik lain agar sejauh mungkin
dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama untuk seluruh
proyek ini.
d. Peralatan
- Hendaknya pada masing-masing unit terdapat sistem pengaman yang
terpisah.
- Untuk setiap phase pada panel hendaknya diberi lampu indikator (indicator
lamp) atau alat-alat ukur lainya.
- Semua panel harus diberi lapisan cat anti karat.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukuran dan lain-lain yang ada
harus diberi papan nama yang sejenis dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukuran yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling
sesuai dengan ketelitian 2 %.
e. Zekering cadangan
Untuk setiap panel yang menggunakan pengaman zekering harus disediakan
zekering sebanyak yang ada dan disimpan dalam tempat khusus dan diberi
tanda pengenal.
f. Penyambungan kabel
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang ada diantaranya ialah :
1. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung
tembaga yang sesuai dan dilapisi timah putih.
2. Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet.
3. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC.
- Kabel-kabel yang disambung harus "color coded" atau diberi nama.
g. Tarikan Kabel
Tarikan kabel yang berada diatas plafond harus terletak didalam suatu "cable
duct" sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.Tarikan kabel dengan posisi
vertikal supaya di-klem pada dinding secara rapi dengan jarak klem 1.5 m.
8. Exhaust Fan
a. Pekerjaan
Pemborong harus menyediakan dan memasang exhaust fan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi, rating CFM dengan toleransi 10 %.
b. Bahan
Semua kipas angin dan exhaust fan yang dipasang telah dibalans, dan diuji
oleh pabriknya dan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Merk yang
digunakan Nasional, KDK atau setara.
1. Exhoust Fan : KDK, National 250 CFM, 150 cfm
c. Peralatan
- Semua kipas angin (fan) harus diberi peralatan damper otomatis yang akan
membuka bila fan bekerja dan penutup bila fan berhenti.
- Semua kipas angin (fan) bila berhubungan langsung dengan udara luar
harus diberi pelindung "brid screen" dari rangka alumunium atau
"galvanized iron 1/2" mesh".
- Ducting yang digunakan sesuai aturan yang berlaku untuk pekerjaan AC.
9. Peredam Getaran
a. Pemborong harus memasang peredam getaran (vibration) pada seluruh
peralatan mesinnya sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.
b. Pemborong harus menjamin bahwa pemasangan peralatan peredam getaran
tidak akan menyebabkan penerusan getaran dari alat-alat mesinnya.
11. Pengujian
a. Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan semua pengujian (run test) dan "balancing"
peralatan instalasi sistem air conditioning dengan disaksikan oleh Pengawas
yang berkepentingan. Direksi/Konsultan serta pihak-pihak lain yang diperlukan
kehadirannya. Semua kejadian tersebut dicatat dan dibuat Berita Acaranya.
b. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini secara garis
besarnya mencakup persoalan-persoalan sebagai berikut :
- Pipa
1. Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan pipa.
2. Pengujian terhadap sistem isolasi dengan pengamatan terhadap
pengembunan luar pipa.
3. Pengujian terhadap kebocoran pada pipa.
4. Pengukuran "balancing" dan "adjusting" jumlah aliran suhu dan lain-lain
dari sistem dengan flow meter,pressure gauge, dan alat-alat lainnya
yang diperlukan.
- Listrik
1. Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, RPM setiap phase
unit-unit kompressor, motor dan sistem pengaturan listrik yang ada.
2. Perbandingan dengan harga yang direncanakan atau data dari
pabriknya.
- Temperature
1. Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada setiap
ruangan, diffuser, griller, register, fresh air intake "exhaust" "on" dan
"off" koil pendingin, udara luar dan sistem pengaturan yang ada.
2. Pengukuran dan pengujian temperatur, tekanan dan aliran yang masuk
dan keluar setiap alat.
c. Syarat
- Semua pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan baik secara
kontinyu selama 9 jam.
- Pengukuran dan pengujian harus dilakukan pada saat suhu luar 32.2 deg C
(90 deg F).
- Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah sistem
"balance" sesuai atau mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.
- Semua peralatan penguji dan pengukuran harus dikalibrasi sebelum dan
setelah dipergunakan.
Yang menjadi lingkup pekerjaan dan Pemborong lnstaIasi lift ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan serta perlengkapan
bantu yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini sesuai dengan jumlah lift
yang tergambar ataupun terurai dalam spesifikasi teknis sehingga didapatkan
suatu instalasi yang baik dan sempurna dalam pemasangannya.
2. Penyediaan dan pemasangan semua profil baja untuk tumpuan/pengikat guide
rail pada sisi lift, dan profil baja yang diperlukan untuk dudukan traction machine
di R. Mesin lift.
3. Pengisian door frames, sill, dan sekitar box dan hall indikator, hall call button
dengan adukan semen (grouting).
4. Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting untuk
tenaga-tenaga yang ditunjuk oleh Pemilik sebanyak 4 (empat) orang.
5. Semua pengurusan izin -izin dan pihak yang berwenang sehubungan dengan
pemasang instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya sudah harus
termasuk dalam penawaran pekerjaan ini.
2.1.0. UMUM
ITEM Lift
CAR DESIGN:
Car walls : Stainless Steel Hairline Finished
Car ceiling : Decorative Fixtures (standard)
Car doors : 2-panel side opening, Automatic Door,
Stainless Steel Hairline Finished
Front return panel : Stainless Steel Hairline Finished
Kick plate : Extruded aluminum
Flooring : Heavy Duty Vinyl Tile
Car sill : Extruded aluminum
Ventilation : Electric blower with rear fan
Emergency : Exit Provided on the Ceiling
Emergency lamp : Provided on the Ceiling
ENTRANCE DESIGN:
Entrance Model : Narrow jamb, With Steel Hairlined
Landing Doors : Stainless Steel Sheet Hairline Finished
Landing Sills : Extruded aluminum
SIGNAL FIXTURES:
Main Car operating panel : Stainless steel hairline finished
Car position indicator : Integrated on Car Operating Panel.
Hall position indicator : Horizontal digital type
Hall Call Button : Turns on when touched
Face plate of signal : Stainless steel hairline finished
2. Landing Door
• Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.
• Dilengkapi dengan narrow jamb.
• Terbuat dan stainless steel dengan hairline finish.
• Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock
secara elektris dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup otomatis
dengan weight closer.
4. Hall Button
• Hanya ada satu buah disetiap lantai, diantara setiap dua pintu elevator
dimana:
- Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu pushbutton untuk
operasi ke arah atas.
- Untuk Iantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk
operasi ke arah bawah.
- Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah pushbutton untuk operasi ke
arah atas dan bawah.
• Pushbutton merupakan touch button yang menyala bila disentuh.
• Pada lantai dasar terdapat Fire Switch.
6. Buffer
Buffer yang dipakai harus dali jenis oil buffer dimana pada bagian atasnya
diberikan karet setebal 5 mm. Untuk setiap elevator dipasang buffer untuk car
dan yang lain utuk counter weight.
Buffer ini ditempatkan di atas suatu pondasi beton yang akan disediakan oleh
pemborong pekerjaan sipil.
7. Guide Rail
Untuk Kereta Elevator
- Rail yang dipakai harus terbuat dan profil baja T dengan lebar flange,
ketinggian dan berat nominal, sesuai standard kapasitas.
- Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2.06 meter maksimum
dengan memakai besi siku ukuran 80 x 80 x 8 mm.
- Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut
3/4,’
- Sambungan rail terbuat dan plat baja setebal I dan panjangnya 14,5” yang
dipasang dengan mur baut 3/4” sebanyak empat buah disetiap sisinya.
Untuk Counter Weight
- Rail yang dipakai harus terbuat dan profil baja T dengan lebar flange,
ketinggian dan berat nominal sesuai standard kapasitas.
- Rail harus dipasang pad bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum
dengan memakai besi siku ukuran 80 x 80 x 8 mm.
- Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut
5/8”.
- Sambungan rail terbuat dan plat baja setebal 1/2” dan panjangnya 12”
yang dipasang dengan mur baut 5/8” sebanyak empat buah di setiap
sisinya.
Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail harus
dicat anti karat.
Selain ketentuan tersebut di atas, konstruksi dan rail harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dan pabrik.
8. Counter Weight
Rangka counter weight terbuat dali profil baja.
Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator ditambah dengan 50 % dali
kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat dali besi cor.
Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan suatu
bahan anti karat.
9. Compensating
• Terdiri dan rope yang terbuat dan kawat baja dengan Inti kawat baja yang
dilengkapi dengan rope tensioning.
• Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan di pit dan
dilengkapi dengan safety switch.
1. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dan motor arus bolak balik 3 phase
380 V dengan toleransi 10 % Volt 50 Hz.
2. Mesin penggerak mi ditempatkan di dalam dinding shaft (Machine Room less)
dan di atas suatu pondasi beton yang akan disediakan oleh pemborong sipil.
2.2.5. Rope
1. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja dan diberi tanda
untuk posisi lantai.
2. Diameter minimum dan rope yang dipakai adalah minimum sebesar 1,5 mm
sebanyak 6 jalur.
3. Sistem pemasangan rope adalah 2: 1 atau I : 1 dimana ujung dan pada rope
dipasangkan pada rope end (Detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil
baja dengan dilapisi karet setebal 25 mm dan dilengkapi safety switch dan per.
2.2.6. Safety Device
1. Panel kontrol iniadalah dan jenis wall mounted close type dengan lubang ventilasi
secukupnya.
2. Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur
maksimum 4OøC dan RH maksimum 95 %
3. Panel kontrol akan diletakkan di dinding shaft yang akan disediakan oleh
pemborong Sipil dan harus dilapisi karet setebal 5 mm dan hanya dapat dilayani
dan depan.
4. Box panel harus terbuat dan plat baja setebal 2 mm minimum dan harus di-
grounding dengan tahanan maximum 0.5 - I Ohm dan dilengkapi dengan arrestor
unit, dengan rangka penguat dan dicat anti karat dan fire proof.
5. Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan cable
gland.
6. Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi dengan
gelombang pemancar yang ada.
2.2.10. Catatan
1. Motor penggenak kereta perlengkapannya harus mampu untuk 240 start/jam
minimum.
2. Door sills yang dipakai adalah tipe anti slip.
3. Setiap pintu elevator di setiap lantai mampu menghambat kebakaran selama
minimum 2 jam.
4. Monitor untuk supervisi yang dipakai harus dapat dipakai untuk sistem
PAL/SECAM/NTSC dapat memberikan informasi tentang :
- Car status : up, down, parked, independent failure dan
lain-lain.
- Door status : open, closed.
- Car loading : jumlah penumpang.
- Traffic : hall call, car call, car to halt call.
- Lain-lain :international time, jumlah stopper trip dan lain-lain.
5. Harus disediakan sarana untuk pemasangan Emergency Paging Speaker.
a. Spesifikasi Dumbwaiter
Type : Dumbwaiter 200 Kg-250 kg, 4 lantai, 4
Opening
Kapasitas : sesuai schedule
Speed : sesuai schedule
Door : 2 panel , as opening.
Floor of serve : sesuai schedule
CWT Location : Side
Machine Type : AC-Gearless
Machine Location : In Hoistway
Power Supply : sesuai schedule, 1.7 KW
3.0.0. PRODUK
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa tembaga untuk Medical Gas.
b. Asessoris dan kelengkapan pemipaan Medical Gas.
c. Peralatan : ballvalve, flexible hase air filter, legulator pengatur tekanan,
d. Hanger dan Support untuk pipa Medical Gas,
e. Instalasi dan pemasangan peralatan utama :
1. Instalasi pipa & Outlet Oxygen
2. Instalasi pipa & Outlet Medical Air Compressor ( Hanya di Ruang Tindakan
)
3. Instalasi pipa & Outlet Medical Vacum ( Hanya di Ruang Tindakan )
4. Wall Outlet, untuk Oxygen, Vacuum Air, & Compres Air.
5. Master Alarm System
6. Area Alerm Sytem
7. Zone Valve.
8. Gas Control Panel
f. Tes dan Comesioning, dan menyerakan garansi Pabrik
9) Wall outlet with Humidifier flow meter (oxygen outlet warna : green)
- copper pipe ¼ B
3/8 (B) flore conection for down drop
- flow range adjustable 1-15 liter/minute
- Relessed type. & PIN
a. Semua peralatan utama, termasuk Alarm System, Area Alarm System, Gas
Control Panel, Zone Valve, dan Valve-valve temasuk Outletnya sudah terpasang
sesuai system Gas medis, di bilas lagi atau di aliri dengan N2, supaya sytem
instalasi yang sudah terpasang benar-benar bersih, hingga beberapa kali, hingga
yakin sudah bersih.
b. Kemudian dilakukan tes tekanan kerja selama 3 x 24 jam hingga tidak ada
kebocoran di sytem dengan di control dng ala pressur gauge, hingga tidak ada
penurunan.
c. Untuk sumber Gas Medis, didapat dari Existing atau mencabang dari Instalasi
Utama dr yang sudah ada.
5. Penutup
Semua peralatan Instalasi dan outlet Gas Medis harus dalam kondisi baru dan baik
untuk memudahkan dalam hal flashing dan pembersihan sewaktu pemipaan sudah
selesai dengan.
1. Dialiri N2 hingga beberapa kali hingga dalam pipa bersih
2. Dalam mengaliri pipa di pukul-pukul untuk merontokkan benda padat yang
masih
menempel pada dinding pipa bagian dalam dan dipukul secara merata dengan
tidak
merusak struktur pipa dengan bahan kayu yang lunak.
3. Tes aliran secara serempak sesuai system kerja automatic sentral oxygen
B. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran yang dimaksudkan disini adalah
pengadaaan dan pemasangan peralatan pencegah kebakaran.
b. Adapun Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran dalam proyek ini
meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai
Instalasi Hydrant.
Instalasi Sprinkler
Instalasi Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extingusher)
Pekerjaan peralatan pendukung terkait dengan instalasi diatas.
c. Pelaksana/Pemborong bekewajiban melaksanakan pekerjaaan perizinan
ke Dinas Pemadam Kebakaran setempat atau instansi berwenang, baik itu
pengesahan atau perizinan gambar dan pemrosesan sertifikat
keselamatan gedung.
3. Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-
standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
SNI : Standart Nasional Indonesia.
SNI 03-3987-1995, Tata Cara Perencanaan dan, Pemasangan
Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung.
SNI 03-1745-2000, Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem
Pipa Tegak dan Selang untuk Pencegahan bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung.
SNI 03-3989-2000, Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem
Sprinkler Otomatik untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung
SNI 03-6570-2001, Instalasi Pompa yang dipasang tetap untuk Proteksi
Kebakaran.
SNI 19-6772-2002, Tata Cara Sistem Pemadaman Api FM-200 (Hfc
227 ca)
NFPA : National Fire Protection Association.
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dinas
Pekerjaan Umum.
Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 2000
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977
Standardisasi yang berlaku pada Pekerjaan Plambing
Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran di daerah setempat
Petunjuk pemasangan unit terkait.
C. PERSYARATAN TEKNIS
2. Persyaratan Material
a. Material Instalasi Hydrant
- Hydrant Box Outdoor .
Ukuran : 660 mm x 200 mm x 950 mm
1 Roll Fire Hose 2½" x 30 M, with Machino Coupling.
1 pcs of nozzle 2½"
- Hydrant Box Indoor.
Ukuran : 800 mm x 180 mm x 1000 mm
1 Roll Fire Hose 11/2” x 30 m, with Machino Coupling.
1 pcs angle valve hydrant 1 1/2”.
1 pcs of nozzle 1 1/2”.
1 pcs angle valve hydrant 2 1/2”., harus dipasang sesuai dengan
Connection Pemadam Kebakaran Daerah setempat.
1 pcs hose rack, 24 comb.
- Material pendukung.
Material pendukung Instalasi plambing untuk pekerjaan pemadam
kebakaran seperti halnya valves, gauges, hanger dan support, kawat
las, cat dan material pendukung lainnya diisyaratkan dalam pekerjaan
plambing.
- Sprinkler Head.
Type of Sprinkler head : pendant, upright, vertical sidewall, and
horizontal sidewall
Operating temperature : 57°C -107°C (disesuaikan
dengan spesifikasi ruangan)
Material : Steel Iron
Caps : metal or a metal with a teflon
disk.
Connection : Joint Screw Size PT 1/2"
Test Pressure : 25 kgf/cm2
Spray Quantity : 80 l/min-1kgf/cm2
Standart : UL Listed & FM Approved
- Material pendukung.
Material pendukung Instalasi plambing untuk pekerjaan pemadam
kebakaran seperti halnya valves, gauges, hanger dan support, kawat
las, cat dan material pendukung lainnya diisyaratkan dalam pekerjaan
plambing.
CARA PEMASANGAN
−Untuk instalasi atau jalur pemipaan menuju tempat yang dianggap rawan
kebakaran dan aman terhadap kerusakan matrial.
Pemadaman gas ini bekerja bila ada asap yang pekat, yang timbul dari
sensor yang di pasang pada bagian zone perlindungan, dan sensor
terdiri 2 ( dua ) Sensor Resiv & Transit, dan di tambah juga sensor dr fire
alarm.
Jaringan pipa Sec 80, melewati di atas plafon, dengan besaran pipa
paling besa adalah Ø 3”, jadi sangatlah mudah untuk lewat di atas plafon
- Fire Extinguisher A.
Material : Silinder Baja
Test Pressure : 20 bar
Jenis Kebakaran : A ( Media terbakar : Kayu, Kain, Kertas, dsb).
Agent : Dry Chemical
Kapasitas : sesuai schedule
e.
System Pemadam kebakaran menyabung dng Instalasi yang sudah
ada, dan sebelum di pasang penyabangan ( Tee ) di sambung dng
Gate Valve, sebelum instalasi Hydrant & instalasi Sepringler
f. Jaringan Pipa Sepringler setelah dicabangakan dari instalasi
Hydrant, dan sebelumnya di pasang pressure reduzing Valve, di 2
(dua) tempat
- Valves
Jenis/Type : Lihat Schedule
Standart : Lihat Schedule
- Flow meter
Jenis/Type : Ventury orifice
Standart : Sesuai rekomendasi pabrikan
- Accessories
Main Relief Valve : Sesuai rekomendasi pabrikan
Safety Relief Valve : Sesuai rekomendasi pabrikan
- Fire Extinguisher yang terpasang dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan
baru dan sudah terisi agent sesuai kapasitas tabungnya.
- Fire Extinguisher dipasangpada penggantung atau bracket sesuai material
dari pabrikan, yang digantung di dinding dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jaminan Pekerjaan.
PERATURAN UMUM
PERATUAN DAN ACUAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai
berikut:
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/MEN/1982.
Keputusan Menteri P.U.No.02/KPTS/1985.
Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN,
PERUMTEL, Dit.Jen.Bina Lindung dari Pusat maupun Daerah
Pedoman plambing Indonesia
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh:
Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari Instansi yang berwenang dan telah
biasa mengerjakan.
Khusus untuk izin dari Instansi PLN (PAS PLN dengan kelas yang sesuai)
diperkenankan bekerja sama dengan perusahaan lain yang telah memiliki PAS PLN
yang dimaksud)
GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service/maintenance jika
peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
Gambar-gambar Arsitek dan Struktur / Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan detail
kepada MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan
gambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi
lain yang berhubungan dengan istalasi ini.
Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepad MK pada
saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat) terdiri 1 kalkir dan 3 blue print, dijilid
serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.
KOORDINASI
Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi lainnya,
agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapakan.
Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PELAKSANAAN PEMASANGAN
Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan
gambar kerja dan detailnya kepada Direksi dlaam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas
peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus
segera menghubungi Direksi.
Pengambilan ukurarn dan/atau pemilihan kapasitas peratalatan yang salah akan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini harus melatih petugas-petugas
yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi dan dapat
melaksanakan pemeliharaannya.
Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksankan setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh Kontraktor dan
Direksi serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja.
Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah:
Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan
baik, ditanda tangani bersama Kontraktor dan M.K.
Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian dari Instansi Pemerintah
yang berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja, dll, hingga instalasi yang telah
terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instansi yang bersangkutan.
Semua gambar instalasi terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 6 (enam) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan
kepada M.K.
LAPORAN-LAPORAN
Laporan Harian dan Mingguan
Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memerikan
gambaran mengenai:
Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
Jumlah material masuk / ditolak
Jumlah tenaga kerja
Keadaan cuaca, dan
Pekerjaan tambah / kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda
tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi untuk diketahui /
disetujui.
Laporan Pengetesan
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi laporan tertulis mengenai hal-
hal sebagai berikut:
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel
dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksankan harus disaksikan oleh pihak
Direksi.
RAPAT LAPANGAN
Wakil Kantraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur oleh Pemberi
Tugas.
UMUM
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan peralatan-
peralatan bahan-bahan utama dan pembantu serta pengujian sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi gambar dan bill of quantity
URAIAN PEKARJAAN
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut:
Sistem Air Bersih
Sistem Air Kotor dan air Bekas
Sistem Pemadam Kebakaran
Sand & Carbon Filter
GAMBAR KERJA
Sebelum Kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus
menyeerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:
Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama perlengkapandan
fixtures.
Detail denah perpipaan
Detail denah perkabelan
Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
SPESIFIKASI PERPIPAAN
UMUM
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi:
Pipa
Sambungan
Katup
Strainer
Sambungan ekspansi
Sambungan fleksibel
Penggantung dan penumpu
Sleeve
Lubang pembersihan
Bak kontrol
Blok Beton
Galian
Pengecatan
Pengakhiran
Pengujian
Peralatan Bantu
Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah
dari masing-masing sistem pipa.
Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi dipasang terintegrasi
dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.
Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindungin dari kotoran, air karat dan stress
sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga
terlindung dari cahaya matahari.
Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.
SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN
Spesifikasi Bahan Perpipaan
KODE TEK TEK. TEK. SPESIFIKAS
SISTEM SISTEM . STD UJI I
KE BAHAN BAHAN PIPA ISOLASI
RJA
Air Bersih AB/PP- 8 10 10 PP-R A
dalam gedung R PN- 10
Air Bersih AB/PP- 5 10 10 PP-R A
diluar gedung R PN-10
Kolam dekorasi AB/PP- 3 40 10 PVC 10 A
R
Spesifikasi BSP 40
Penggunaan: Pipa Hidrant di dalam bangunan
Tekanan Standard 40 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Black steel pipe, sch 40, ASTMA 53
Sambungan /fiiting Dia. 50mm kebawah black malleable iron
ANSI B 16.3 class 175 lb, screwed end.
Dia. 65mm keatas, wrought steel butt weld
fitting ASI B 16.9, class 175 lb.
Flange Dia. 50mm kebawah black malleable cast
iron RF class 175 lb, screwed, Dia. 65mm
keatas Forged steel RF class 175 lb,
weldig joint.
Valve & Strainer Dia. 50mm kebawah, bronze atau A-metal
body calss 175 lb dengan sambungan ulir,
BS 21 / ANSI B2.1.
Dia. 65mm keatas, cast iron body class
175 lb dengan sambungan flanges, OS&Y
Type Ex Conex, Alium, Honywell
Produc Pipa PPR- PN 10 & PPR-PN 20, lengkap dengan Fiting-fitingnya,
Produc : AGRUSAN, & REHAU & sudah Uji Tes BPPT & ITS SBY
Spesifikasi SEC 40
Penggunaan: Pipa Hidrant di luar bangunan
Tekanan Standard 40 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Poliprophiline, DIN
Sambungan /fiiting Poliprophiline, DIN
Flange Dia. 50mm kebawah galvanized malleable
cast iron RF class 175 lb, screwed, Dia.
65mm keatas Forged steel RF class 175
lb, welding joint.
Valve & Strainer Dia. 50mm kebawah, bronze atau A-metal
body calss 175 lb dengan sambungan ulir,
BS 21 / JIS.
Dia. 65mm keatas, cast iron body class
175 lb dengan sambungan flanges, OS&Y
Type Ex Conex, Alium, & Honywel
Spesifikasi ABS 9
Penggunaan: Poliprophiline
Tekanan Standard 9 bar (DIN)
URAIAN KETERANGAN
Pipa Poliprophiline, DIN
Sambungan /fiiting Poliprophiline, DIN
Reducer Seperti diatas, mode concentric.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
Valve & Strainer Dia. 50mm kebawah, malleable cast iron
body class 125 lb dengan sambungan ulir,
B21 /JIS. Dia. 65mm keatas, cast iron
body class 125 lb dengan sambungan
flanges. Ex TOYO, ASTAM, FIVALCO
Spesifikasi PVC 5
Penggunaan: Venting
Tekanan standard 5 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 5 bar
Sambungan /fiiting PVC Injection Moulded Sanitary fitting
large radius, Solvent Cement joint type.
Reducer PVC Injection Moulded sanitary fitting
concentric, solvent Cement Joint Type.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
Spesifikasi PVC 10
Penggunaan: - Air kotor dan air bekas
Air Hujan
Tekanan Standard 10 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
Sambungan /fiiting PVC Injection Moulded Sanitary fitting large
radius, Solvent Cement joint type.
Reducer PVC injection moulded sanitary fitting concentric,
Solvent Cement Joint Type.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
Valve Schedule
Isolating Regulating Check
up to 2-1/2” up to 2-1/2” up to 2-1/2”
SERVICE and and and
2” above 2” above 2” above
Cold Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
Water
Indoor
Cold Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
Water
Indoor
Hot Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
Water
Indoor
Hot Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
Water
Outdoor
Hydrant Gate Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
&
Sprinkler
Fuel Oil Ball Gate Globe Globe Swing Double-disc
LPG Ball Ball Globe Globe Swing Double-disc
Raw Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
Water
Wate Ball Butterfly Globe Buterrfly Swing Double-disc
Water by
Pump
Drain Gate Gate Globe Buterrfly Swing Double-disc
Spesifikasi IB
Penggunaan: Sistem Hidrant Luar Bangunan
Temperatur air s/d 80 C
Uraian Keterangan
PERSYARATAN PEMASANGAN
Umum
Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm
diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang,
membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam / runcing serta penghalang lainnya.
Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan
antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi
sistem dan yang diperlihatkan digambar.
Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan
UNION atau FLANGE.
Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air kotor dan air bekas harus seperti
berikut, kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.
Dibagian dalam bangunan
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil: 1«%
Dibagian luar bangunan
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil: 1 «%
Garis tengah 200 mm atau lebih besar: 1 «%
Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan.
Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian.
Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.
Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa
secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang
dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan.
Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarahan-
pengarahan pipa hrus secukupnya disediakan agar pemuaian serta perenggangan
terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik.
Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan dimana
pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit.
Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara sleeves dan
pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool 15. Selama pemasangan, bila
terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang tersisa pada
setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs untuk
mencegah masuknya benda-benda lain.
Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
Penggantung dan Penunjang Pipa
Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan
tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang cukup.
Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini:
Perubahan perubahan arah
Titik percabangan.
Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagi berikut:
Diameter Batang
Ukuran pipa Batang
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas Penunjang pipa lebih dihitung
dengan faktor dari 2 keamanan 5 terhadap kekuatan puncak.
Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.
Cara pemasangan pipa air kotor dan air bekas dalam tanah.
Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.
Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan
adukan semen.
Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.
Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar pipa.
Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
Pengurungan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.
Pemasangan Katup-katup.
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk
bagian-bagian berikut ini:
Sambungan masuk dan keluar peralatan.
Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.
Lain-lain, ukuran katup 20 mm
Ventilasi udara otomatis.
Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.
Katup pengurang tekanan (pressure reducing valves) untuk aliran keatas dan kebawah.
Steam trap untuk aliran keatas dan kebawah.
Katup by-pass.
Pemasangan strainer.
Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini:
Katup-katup Pengontrol.
Katup-katup Pengurangan tekanan.
Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan.
Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan tempat-tempat yang mungkin timbul
kelebihan tekanan
Pemasangan Katup-katup Pengaman
Katup-katup Pengaman harus disediakan ditempat-tempat yang dekat dengan sumber
tekanan.
Pemasangan Ven Udara Otomatis.
Ven udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong udara.
Pemasangan katup-katup Pengurangan Tekanan.
Katup-katup Pengurangan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana tekanan
pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.
Pemasangan sambungan fleksibel.
Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dari sumber
getaran.
Pemasangan Pengukur Tekanan.
Pengukuran tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur antara
lain:
Steam outlets and inlets of steam header.
Katup-katup pengurang tekanan.
Katup-katup pengontrol.
Setiap pompa
Setiap bejana tekan
Sambungan ulir
Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk
ukuran sampai dengan 50 mm.
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan
diputar tangan sebanyak 3 ulir.
Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite dengan
campuran minyak.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
Sambungan solder
Sambungan solder ini berlaku antara cupper tube dan fitting.
Untuk pipa ukuran 20 mm kebawah boleh mempergunakan Soft Solder.
Untuk pipa ukuran 25 mm keatas harus mempergunakan Hard Solder.
Kontraktor harus mengajukan contoh bahan solder dan hasil solderan kepada
pengawasan sebelum pekerjaan perpipaan ini dimulai.
Brander pemanas yang harus dipergunakan ialah dari jenis pemanas LPG atau
Acetyline. Kompor gas tidak boleh dipergunakan.
Sambungan Las
Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
*Sebelum pekerjaan las dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi contoh
hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
Tukang las harus mempunyai setifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai
surat ijin tertulis dari Direksi / Pengawas.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut
penilaian Direksi/Pengawas.
Sambungan lem
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai dengan
jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunkan alat pemotong khusus
agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.
Sambungan yang mudah dibuka
Sambungan ini dipergunkan pada alat-alat saniter sebagai berikut:
Antara Lavatory Faucet dan Supply Valve
Pada waste fitting dan Siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya parking dan bukan seal threat.
Sleeves
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar
pipa ataupun isolasi.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang mempunyai
kedap air harus digunkan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan
kedap air (water proofing) harus dari jenis “Flushig Sleeves”.
Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
“Caulk”.
Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunkan cara-cara/ metoda-
metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
PENGUJIAN
Sistem Air Bersih
Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air dibawah
tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% dan tidak lebih tinggi lagi dalam
jangka waktu 1 jam.
Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.
Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari
hubungan-hubungannnya selama uji tekanan berlangsung.
Sistem Air kotor dan air bekas
Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja ditambah
50% selam 1 jam.
Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter diatas titik
tertinggi selama 1 jam.
PENGECATAN
Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:
pipa servis
Support pipa dan peralatan Konstruksi besi
Flens
Peralatan yang belum dicat dari pabrik
Peralatan yang catnya harus diperbarui
Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut:
Lokasi Pengecatan Pengecatan
Pipa dan peralatan Zinchromate primer
dalam plafond 2 lapis
Pipa dan peralatan Zinchromate primer
expose 2 lapis dan cat akhir 2 lapis
Pipa besi/baja dalam tanah 2 lapis flincote & denso tape
LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air kotor dan air bekas disini antara lain
adalah sbb:
Perpipaan
Penyambungan dengan peralatan Plambing
Bak Periksa
Manhole
Floor Drain
Clean Out
Roof Drain & Graund Tank
PERPIPAAN
1. Umum
Macam perpipaan air kotor dan air bekas adalah, Air Hujan, Air kotor dan air bekas
Saniter.
Jenis pipa lihat “SPESIFIKASI PERPIPAAN”
2. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari Atap atau Canopy sampai selokan halaman atau sampai
rembesan tanah apabila belum ada selokan kota.
Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal, Lavatory,
Bathtab, Shower dan Floor Drain, sampai halaman menuju saluran Ipal, yang
sebelumnya lewat Septictank.
Khususnya pipa air bersih ruang rawat inap di, rumah sakit menggunakan pipa, PP-R
PN 10
Pipa tanpa karat untuk menjaga kebersihan air dan mutu air
BAK PERIKSA
Bak periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun setiap jarak
maksimum 40 meter pada pipa air kotor dan air bekas utama dalam tanah.
Bak periksa harus dibuat dari konstruksi beton.
Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta harus dibuat
beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau belokan.
Bak periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole dan pipa ven.
MANHOLE
Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan
terbentuk penahan bau.
Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan
peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
KEBUTUHAN PERALATAN
I MEKANIKAL ,
ELEKTRIKAL
DAN
PLUMBING
ARTOLITE, SCARTO,
1 PENERANGAN V V NATIONAL
STOP
CONTACT/SA ABB, CLIPSAL,
2 KLAR V BERKER
SUPREME,
KABELINDO, KABEL
3 CABLE V METAL
EBARA, GROUNDFOS,
4 POMPA V V KSB
PIPA AIR
5 BERSIH (PPR) V V TORO,AMD, SD
PIPA AIR WAVIN, RUCIKA,
6 KOTOR VINYLON
SIER, PDA,
7 PANEL UNIMAKMUR
PENANGKAL
8 PETIR V PULSAR,HELITA
SIGMA,MITSUBHISI
9 LIFT BAD LIFT V V JAYA,
AIR DAIKIN,PANASONIC,T
10 CONDITIONING V V OSHIBA
NOHMI,NITTAN,SIMPL
11 FIRE ALARM EX
SAMSUNG,DECAUNMI
12 GAS MEDIS GASE,CNU
ARSITEKTUR
DAN
II FINISHING
FLOOR
1 V BASF, SIKA, FOSROC
HARDENER
2 KACA V ASAHI, MULIA, MUGI
KUSEN YKK, ALUTAMA,
3
ALUMUNIUM ALCONA
LANTAI/
4 DINDING LAPIS GRANITO, MONALISA,
HT V VENUS
LANTAI/
5 DINDING GRANITO, MONALISA,
KERAMIK V VENUS
PLAFOND ELEPHANT, KNAUFF,
6
GYPSUM V JAYABOARD
PLAFOND GRESIK, ELEPHANT,
7
CALCIBOARD V GYPROC
RANGKA
8
PLAFON V METAL FURING
JOTUN, PROPAN,
9. CAT DINDING
V MOWILEX
TOTO, AMERICAN
10. SANITARY
V STANDARD, GROHE
ALDAS, MUTIARA,
11 PAVING
V DIAMOND
ALUMINIUM ALCOPLA,
12 COMPOSIT ALUMENTALEC,
PANEL V V ALUCOBOND
TAJIMA,TARKET,SOM
13 VINIL
V V ER
ATAP METAL UNION S-
14
ROOF V V ROOF,BLUSCOPE
CATATAN :
1. Semua persyaratan dan dukungan material harus asli , baik dari produsen
atau distributor sedangkan brosur harus asli bukan download dari internet/ foto
copy.
2. Dukungan tersebut bila tidak bisa di sediakan / dipenuhi akan menggugurkan
penawaran.
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Buku ini yang mana masih termasuk
lingkup dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyelesaikan sesuai petunjuk, perintah Direksi ataupun Konsultan Pengawas baik
sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta perubahan–perubahan di dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Adendum dokumen lelang).
2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan dibuatkan berita
acara yang disahkan oleh Pemberi Tugas/Direksi.