Anda di halaman 1dari 137

Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1 DAFTAR ISI
2

4BAB 1 SPESIFIKASI UMUM....................................................................................1


5 PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN............................................................................1
6 PASAL 2 SYARAT- SYARAT UMUM.......................................................................2
7 PASAL 3 PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK...................................................8
8 PASAL 4 PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN.....................................................8
9 PASAL 5 PEKERJAAN SURVEI DAN PENGUKURAN...........................................8
10 PASAL 6 PAPAN BOUWPLANK..............................................................................9
11 PASAL 7 PEMBUATAN DIREKSI KEET, BARAK KERJA/ GUDANG......................9
12 PASAL 8 SARANA DAN PRASARANA LAINNYA.................................................10

13BAB 2 PEKERJAAN SIPIL & ARSITEKTUR........................................................11


14 PASAL 1 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN / PENIMBUNAN.........................11
15 PASAL 2 PEKERJAAN PONDASI.........................................................................12
16 PASAL 3 PEKERJAAN BETON.............................................................................19
17 PASAL 4 PEKERJAAN PASANGAN DINDING HEBEL.........................................25
18 PASAL 5 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING....................................................26
19 PASAL 6 PEKERJAAN DINDING KERAMIK.........................................................28
20 PASAL 7 PEKERJAAN LANTAI.............................................................................29
21 PASAL 8 PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL (ORNAMEN
22 INTERIOR DAN EXTERIOR).................................................................................31
23 PASAL 9 PEKERJAAN PLAFON...........................................................................32
24 PASAL 10 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA......................................34
25 PASAL 11 PEKERJAAN KACA..............................................................................40
26 PASAL 12 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI.....................41
27 PASAL 13 PEKERJAAN PERLENGKAPAN ALAT- ALAT SANITAIR....................44
28 PASAL 14 PEKERJAAN PENGECATAN...............................................................45
29 PASAL 15 PEKERJAAN WATERPROOFING........................................................49
30 PASAL 16 PEKERJAAN RAILING TANGGA.........................................................52
31 PASAL 17 PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG METAL.............................53
32 PASAL 18 PEKERJAAN KAYU..............................................................................54

33BAB 3 PEKERJAAN ELEKTRIKAL.......................................................................55


34 PASAL 1 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK.........................................................55
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

35 PASAL 2 PEKERJAAN SISTEM DATA..................................................................63


36 PASAL 3 PEKERJAAN INSTALASI CLOSED CIRCUIT TELEVISION
37 (CCTV)................................................................................................................... 66
38 PASAL 4 PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA.....................................................68
39 PASAL 5 PEKERJAAN GENERATOR SET...........................................................70

40BAB 4 PEKERJAAN MEKANIKAL........................................................................75


41 PASAL 1 PEKERJAAN INSTALASI PERPIPAAN..................................................75
42 PASAL 2 PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/ AIR KOTOR............................82
43 PASAL 3 PEKERJAAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN..................................89
44 PASAL 4 PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA.....................................................91

45BAB 5 PEKERJAAN LANDSCAPE........................................................................96


46 PASAL 1 PEKERJAAN TAMAN.............................................................................96
47 PASAL 2 PEKERJAAN LAPISAN AGREGAT........................................................99
48 PASAL 3 PEKERJAAN LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT........104
49 PASAL 4 PEKERJAAN LAPISAN ASPAL JALAN – LASTON..............................105
50 PASAL 5 PEKERJAAN VEGETASI......................................................................110
51 PASAL 6 PEMELIHARAAN TANAMAN...............................................................115
52 PASAL 7 PEKERJAAN LAMPU TAMAN DAN JALAN.........................................117
53 PASAL 8 PEKERJAAN INSTALASI AIR PADA TAMAN......................................122
54 PASAL 9 KETENTUAN TAMBAHAN...................................................................123
55 PASAL 10 PENUTUP........................................................................................... 123
56 DAFTAR MATERIAL............................................................................................ 124
57

58
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

59 BAB 1 SPESIFIKASI UMUM

60 PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

61
621.1. Nama Paket Pekerjaan
63 Kegiatan ini bernama “Pembangunan Ruang Publik Lefuto Kabupaten
64 Wakatobi” tahun anggaran 2020.
651.2. Untuk pelaksanaan tersebut kontraktor hendaknya menyediakan :
66 a. Tenaga kerja dan tenaga ahli yang sepadan dengan jenis dan lingkup
67 pekerjaan.
68 b. Bahan, peralatan kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan
69 pelaksanaan pekerjaan bangunan.
701.3. Lingkup Pekerjaan perencanaan teknis ini terdiri dari beberapa item pekerjaan
71 yaitu :
72 a. Pekerjaan Persiapan
73 b. Pekerjaan Struktur
74 c. Pekerjaan Arsitektur
75 d. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
76 e. Pekerjaan Landscape
771.4. Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu, dengan kualitas yang
78 memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian
79 Kontraktoran, dan pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :
80 a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan/RKS dan Spesifikasi Teknis.
81 b. Gambar-gambar perencanaan dan detail.
82 c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan penjelasan tambahan
83 lainnya.
84 d. Petunjuk Konsultan MK/Konsultan Perencana.
85 e. Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.
86
87

1
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

88 PASAL 2 SYARAT- SYARAT UMUM

89
90 1.
922.1. Peraturan – Peraturan Umum
93 Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
94 memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi
95 Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII), Peraturan Nasional maupun
96 Peraturan Pemda setempat lainnya yang berlaku atas jenis pekerjaan maupun
97 bahan tersebut, peraturan tersebut antara lain :
98 1. Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan yang digunakan.
99 2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI-2 1971.
100 3. Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-03-2847-
101 2001.
102 4. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, NI-5 1961.
103 5. Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK
104 SNI03-1726-2002.
105 6. Peraturan Cement Portland Indonesia, NI-8.
106 7. Peraturan Plumbing Indonesia (PPI) tahun 1979.
107 8. Sistem Plumbing 2000 atau SNI 03-6481-2000
108 9. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000.
109 10. Peraturan/Pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-1.3.53.1987, UDC
110 : 887.2.
111 11. Peraturan Pelaksanaan Bangunan Jalan Raya (N0. 1)/ST/B.M/72.
112 12. Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-03-1729-2002.
113 13. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1989.
114 14. Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut
115 diatas, maupun standar nasional lainya, maka diberlakukan Standar
116 Internasional atau persyaratan teknis dari pabrik/produsen yang
117 bersangkutan.
118 15. Dan lain-lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar,
119 RKS, Spesifikasi Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing
120 dan ketentuan-ketentuan lainya.
121
1222.2. Merek Dagang
123 a. Merek-merek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam
124 Persyaratan Teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan
125 dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak
126 diartikan sebagai persyaratan merek yang mengikat.
127 b. Kontraktor dapat mengusulkan merek dagang lain yang setaraf (sekualitas)
128 setelah mendapat persetujuan dari Konsultan MK/Konsultan Perencana.

2
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

129 c. Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan
130 yang sama, maka Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan salah satu
131 merk/produk untuk diperiksa dan disetujui Konsultan MK/Konsultan
132 Perencana.
1332.3. Syarat Pemeriksaan Bahan
134 a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan
135 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI - 1982) - NI – 3.
136 b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan,
137 Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh-contoh terlebih dahulu kepada
138 Konsultan MK/Konsultan Perencana untuk diminta persetujuannya.
139 c. Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-
140 contoh yang telah disetujui.
141 d. Apabila ternyata bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang
142 telah disetujui, maka Konsultan MK/Konsultan Perencana berhak
143 menolak/memerintahkan Kontraktor untuk mengeluarkan bahan-bahan
144 tersebut dari lapangan (tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam
145 sejak ditolaknya bahan tersebut.
146 e. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh
147 Konsultan MK/Konsultan Perencana, apabila ternyata Kontraktor tetap
148 menggunakan bahanbahan tersebut diatas baik secara sengaja maupun
149 tidak sengaja, maka Direksi/Konsultan MK berhak membongkar pekerjaan
150 yang menggunakan bahanbahan tersebut dengan biaya dibebankan
151 kepada Kontraktor.
152 f. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara
153 Direksi dengan Kontraktor. Kontraktor diwajibkan memeriksa kualitas-
154 kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian Bahan Bangunan di Makassar,
155 atau ditempat lain yang disetujui oleh Konsultan MK/Konsultan Perencana,
156 dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam
157 sejak timbulnya perselisihan, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan tersebut,
158 Kontraktor tidak diperkenankan menggunakan bahan bangunan tersebut
159 didalam pekerjaannya.
160
1612.4. Gambar- Gambar Kerja
162 a. Gambar- gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada
163 penyedia barang/ jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
164 dokumen kontrak. Gambar- gambar tersebut adalah gambar- gambar yang
165 paling akhir setelah diadakan perubahan- perubahan dan merupakan
166 patokan bagi pelaksanaan pekerjaan.
167 b. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia
168 barang/ jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada
169 pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-
170 perhitungan berhubungan dengan gambar tersebut.
171 c. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di
172 lapangan. Gambar- gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik,
173 dapat dibaca, dan merupakan hasil revisi terakhir.

3
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

174 d. Untuk pekerjaan yang memerlukan gambar detail, bagian gambar yang
175 belum tersedia gambar detailnya harus dibuat Kontraktor sendiri dan
176 dimintakan persetujuannya kepada pengawas Direksi lapangan.
177 e. Apabila terhadap ketidaksesuaian antara gambar pelaksanaan (gambar
178 bestek) dengan gambar detail maka gambar detail yang lebih mengikat.
179 f. Apabila terdapat ketidaksamaan antara gambar dengan keadaan di
180 lapangan, Kontraktor harus memberitahukannya kepada Direksi untuk
181 penentuan lebih lanjut.
182 g. Disamping gambar konstruksi yang telah ada gambar revisi / perubahan /
183 penyempurnaan selama pelaksanaan yang mungkin ada, apabila sudah
184 disetujui oleh Pemimpin Proyek, mengikat untuk penyelesaian pekerjaan.
185 h. Pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan gambar yang telah
186 disetujui oleh Pemimpin Proyek, menjadi tanggungan Kontraktor sendiri.
187 Terhadap hal ini Direksi berhak agar pekerjaan tersebut dibongkar dan
188 Kontraktor wajib melaksanakannya.
189 i. Dalam hal Kontraktor melaksanakan pekerjaan diluar ketentuan tanpa
190 persetujuan Pemimpin Proyek maka hasil fisik pekerjaan tidak dapat
191 diperhitungkan dalam prestasi pekerjaan. Hal ini menjadi tanggung jawab
192 Kontraktor sendiri.
193 j. Gambar terbangun/as built drawing :
194 - Setiap selesainya pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan
195 pengajuan permintaan pembayaran/termin atas hasil fisik pekerjaan,
196 Kontraktor wajib membuat gambar terbangun (as built drawing) yang
197 mendapat persetujuan oleh Direksi/Pemimpin Proyek.
198 - Gambar tersebut butir a berkelanjutan sampai pekerjaan selesai 100%
199 - Sebagai kelengkapannya dibuat Berita Acara atas gambar terbangun
200 tersebut.
201
2022.5. Rencana/ Program Kerja
203 a. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender terhitung dari tanggal
204 penunjukan/penetapan pemenang pelelangan, Kontraktor harus sudah
205 menyerahkan program/rencana kerja terperinci untuk pelaksanaan
206 pekerjaan.
207 b. Rencana Kerja berupa Time Schedule detail dilengkapi sebagai berikut :
208 - Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai
209 bagian pekerjaan.
210 - Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian- bagian lain
211 ke lapangan.
212 - Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian
213 pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk
214 pengujiannya.
215 - Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga- tenaga yang disediakan oleh
216 penyedia barang/ jasa.

4
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

217 - Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan
218 dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta
219 penugasannya.
220 - Jenis serta jumlah mesin- mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
221 pelaksanaan pekerjaan.
222 - Cara pelaksanaan pekerjaan.
223 c. Rencana kerja diatas dibuat oleh Kontraktor dan dimintakan persetujuan
224 Pemimpin Proyek.
225 d. Apabila diperlukan, Kontraktor wajib mengadakan penyempurnaan atas
226 rencana kerja tersebut atau sehubungan dengan adanya keterlambatan,
227 perubahan- perubahan pelaksanaan, dengan persetujuan Direksi,
228 Kontraktor dapat menyusun kembali rencana kerjanya.
229
2302.6. Personalia dan Tenaga Kerja
231 a. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan ini wajib menugaskan personalia
232 yang cakap dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya untuk
233 menyelesaikan tugas- tugas di lapangan.
234 b. Tenaga kerja dari proyek yang diperbantukan pada pelaksanaan pekerjaan
235 ini, misalnya Operator, Mekanik, Driver (Pengemudi) menjadi tanggungan
236 Kontraktor.
237 c. Tenaga kerja yang dikerahkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini diusahakan
238 menggunakan tenaga kerja setempat. Dalam hal tenaga kerja setempat
239 kurang/tidak mencukupi tenaga, dapat mendatangkan tenaga kerja dari
240 luar daerah.
241 d. Apabila Kontraktor mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, maka
242 pada pekerjaan selesai, Kontraktor diwajibkan mengembalikan tenaga
243 kerja tersebut ke tempat asalnya (demobilisasi).
244
245
2462.7. Gambar dan Prestasi Kemajuan Pekerjaan
247 a. Kontraktor harus membuat :
248 - Gambar-gambar detail yang menunjukkan bagian-bagian kegiatan
249 yang sedang dilaksanakan/ telah diselesaikan.
250 - Grafik-grafik kemajuan pekerjaan.
251 - Grafik-grafik tenaga kerja, pemakaian bahan bangunan.
252 - Data lapangan misalnya : curah hujan, angin, pasang surut dan lain-
253 lain.
254 b. Gambar kegiatan dan grafik-grafik diatas harus diplot setiap hari.
255 c. Semua data dan gambar di atas harus sudah ditempel di Direksi Keet
256 selambat- lambatnya 14 hari kalender terhitung dari penunjukkan
257 pekerjaan.
258 d. Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah presentasi
259 pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia barang/ jasa dan disetujui oleh
260 direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai

5
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

261 volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak


262 keseluruhan.
263 e. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestesai kemajuan pekerjaan
264 berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.
265 f. Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun
266 tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-
267 gambar, namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat
268 berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai kontrak.
269 g. Penyedia barang/ jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap sesuai
270 dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian
271 terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/
272 jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan
273 biaya hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.
274
2752.8. Laporan – Laporan
276 a. Kontraktor wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan
277 untuk :
278 - Mencatat semua instruksi / catatan Direksi yang diberikan oleh
279 Direksi/Pengawas kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya
280 disebut “Buku Direksi”.
281 - Buku untuk mencatat tamu/ Owner /wakil owner yang datang ke lokasi
282 pekerjaan selama masa pelaksanaan yang selanjutnya disebut “Buku
283 Tamu”.
284 - Kedua buku tersebut harus ditandatangani bersama-sama oleh
285 Kontraktor dan Pengawas Lapangan. Pada serah terima pekerjaan
286 selesai/penyerahan pertama kalinya. Buku-buku tersebut harus
287 diserahkan kepada Direksi.
288 b. Kontraktor harus membuat Laporan Harian. Laporan Harian dibuat/diisi
289 setiap hari untuk mencatat hal-hal sebagai berikut :
290 - Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja bekerja pada hari itu serta tenaga
291 personalia dari Kontraktor sendiri.
292 - Catatan bahan meliputi : bahan yang datang, bahan yang ditolak dan
293 bahan yang digunakan untuk pelaksanaan perkerjaan, baik jenis
294 maupun jumlahnya.
295 - Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari tersebut
296 dan besarnya kuantitas pekerjaan yang diselesaikannya.
297 - Hasil fisik pekerjaan yang dicapai.
298 - Jumlah alat baik yang dioperasikan dan lamanya operasi alat yang
299 bersangkutan.
300 - Keadaan cuaca (hujan, banjir, ramalan pasang surut dan lain-lain).
301 - Hambatan/kendala yang ada.
302 c. Pencatatan Buku Harian dilakukan oleh Kontraktor dan diperiksa/diketahui
303 kebenarannya oleh Pengawas Pekerjaan/Direksi.

6
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

304 d. Disamping membuat Laporan Harian, Kontraktor wajib membuat laporan


305 mingguan dan laporan bulanan dalam rangkap 4 (empat) yaitu untuk :
306 - 1 (satu) berkas untuk Pemimpin Proyek
307 - 1 (satu) berkas untuk Pimpinan Sub. Proyek yang bersangkutan.
308 - 1 (satu) berkas untuk arsip Kontraktor.
309 - 1 (satu) berkas untuk Pengawas Lapangan.
310 Laporan dimaksud didasarkan pada Buku Harian Pelaksana. Laporan
311 Mingguan dan Laporan Bulanan harus ditandatangani oleh Kontraktor dan
312 Direksi. Laporan Bulanan yang dilampiri Laporan Mingguan diserahkan
313 selambat-lambatnya pada tanggal 5 bulan berikutnya.
314 e. Kemajuan dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan
315 dengan foto, slide dan video kaset sekurang-kurangnya :
316 - Kemajuan fisik 0%.
317 - Kemajuan fisik 25%
318 - Kemajuan fisik 50%.
319 - Kemajuan fisik 75%
320 - Kemajuan fisik 100%.
321 - Setelah masa pemeliharaan berakhir/penyerahan kedua.
322 Setiap pengambilan foto dibidik dari 3 arah dengan titik pengambilan yang
323 tetap. Foto tersebut dicetak dengan ukuran 3R dalam rangkap 5 dan ditata
324 dalam satu album.
325 f. Disamping foto-foto kemajuan pekerjaan, Kontraktor wajib mengambil foto
326 pada keadaan tertentu misalnya gelombang besar, cuaca buruk, peralatan /
327 Kondisi Alat- alat berat rusak dan lain sebagainya yang mengakibatkan
328 keterlambtan maupun kerusakan bangunan, perubahan galian yang sudah
329 peil, dan lain sebagainya.
330 g. Setiap pengambilan foto dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
331 pekerjaan ini, harus dipasang papan nama pekerjaan dengan format yang
332 telah ditetapkan, data lapangan, tanggal dan prestasi fisik yang saat itu
333 telah dicapai.
334
3352.9. Masa Pelaksanaan, Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan
336 a. Masa pelaksanaan pekerjaan akan ditentukan berdasarkan kesepakatan
337 bersama dengan peserta pelelangan dalam aanwijzing.
338 b. Masa pemellharaan adalah terhitung sejak saat penyerahan pertama yang
339 akan ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan peserta
340 pelelangan dalam aanwjjzing.
341 c. Selama. masa pemeliharaan ini Pemborong diwajibkan untuk mengatasi
342 segala kerusakan-kerusakan yang terjadi tanpa ada tambahan biaya.
343 d. Selama masa pemeliharaan tersebut Pemborong masih harus
344 menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan.
345 e. Dalam masa ini Pernborong masih bertanggung jawab penuh seluruh
346 pekerjaan yang telah dilaksanakan.

7
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

347

8
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

348 PASAL 3 PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

349
3503. 1 Pekerjaan pembuatan papan nama adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan
351 dengan menuliskan data pekerjaan yaitu Program, kegiatan, pekerjaan, volume,
352 lokasi, sumber dana, tahun anggaran, biaya dan nama perusahaan sebagai
353 pelaksana pekerjaan tanggul dimaksud.
3543. 2 Jumlah papan nama proyek adalah 1 (satu) buah.
3553. 3 Bentuk, isi dan ukuran papan ditentukan Direksi dan disetujui Direksi.
356 Pemasangan dimulai sejak kegiatan akan dilaksanakan dan dilepas kembali
357 setelah disetujui Direksi.
358
359 PASAL 4 PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN

360
3614.1. Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dalam batas rencana terdapat bangunan
362 instalasi lainnya, Kontraktor tidak diperkenankan membongkar/ memindahkan
363 tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
3644.2. Sebelum mulai pekerjaan penggalian dan pengurugan, lapisan humus dan
365 rumput harus dibersihkan dengan hati-hati dan bebas dari sisa-sisa tanah
366 bawah (subsoil), bekas-bekas pohon, akar-akar, batu-batuan, semak-semak
367 atau bahan-bahan lain yang dapat merusak atau menghambat pertumbuhan
368 tanaman, tebal lapisan humus yang dinamakan/dikupas minimal 20 cm.
3694.3. Selain itu, dalam pembersihan lahan, juga dilakukan penyemprotan anti rayap
370 pada lokasi proyek yang dilakukan ahli.
3714.4. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-
372 tanaman dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh Direksi.
3734.5. Apabila pekerjaan konstruksi telah selesai menurut Direksi Teknis dan
374 Konsultan Pengawas, maka Kontraktor berkewajiban membersihkan sisa
375 material yang tidak terpakai dari lokasi Kegiatan/ Proyek.
376
377 PASAL 5 PEKERJAAN SURVEI DAN PENGUKURAN

378
3795.1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan pengecekan kembali di
380 lokasi. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut harus disaksikan oleh
381 pengawas/pihak Direksi yang akan menunjukkan titik referensi.
3825.2. Kontraktor dalam melakukan pengukuran harus melakukan pematokan (stake
383 out). Kontraktor harus melakukan pematokan untuk menetapkan kembali batas-
384 batas tanah, batas dan peil rencana kapling serta as dan peil rencana jalan
385 (row).
3865.3. Dalam hal terdapat perbedaan antara hasil pengukuran di lapangan
387 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dengan kenyataan yang ada,
388 Kontraktor harus melaporkan kepada Pengawas /Direksi untuk memperoleh
389 keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara dan Keputusan yang diambil

9
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

390 harus didasarkan kepada keamanan konstruksi dan kelancaran operasional


391 penggunaan bangunan tersebut.
3925.4. Semua permasalahan yang terjadi di lapangan sehubungan dengan pekerjaan
393 pengukuran dan pematokan harus tunduk kepada keputusan
394 Pengawas/Direksi.
3955.5. Kontraktor wajib membuat bouwplank dan patok-patok pembantu sebagai
396 pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin ketelitian bentuk, posisi, arah
397 elevasi dan lain-lain dan pengukurannya harus dilaksanakan dengan
398 Theodolite/Waterpass yang telah disetujui oleh Pengawas/Direksi.
3995.6. Sebelum pekerjaan di mulai, bouwplank dan patok-patok pembantu harus
400 disetujui oleh Pengawas/Direksi dan patok-patok referensi lainnya tidak boleh
401 disingkirkan sebelum ada perintah Direksi.
4025.7. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam
403 harga satuan pekerjaan.
404
405 PASAL 6 PAPAN BOUWPLANK

406
4076.1. Semua bouwplank menggunakan kayu kruing terentang diserut rata dan
408 terpasang waterpass dengan peil ± 0,00 setiap jarak 2 meter papan bouwplank
409 diperkuat dengan patok kayu berukuran 5/7 cm. pada papan bouwplank dicatat
410 sumbu-sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau
411 diberi tanda-tanda yang jelas.
4126.2. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk
413 mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi (kecuali pada bangunan
414 yang berhimpit dengan batas lahan atau disesuaikan dengan kondisi setempat).
4156.3. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpass) dan tegak lurus. Pengukuran
416 harus memakai alat ukur yang disetujui Pengawas Lapangan.
4176.4. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian  0.00 dan as kolom/dinding. Letak
418 dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak
419 berubah selama pekerjaan berlangsung.
4206.5. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, kontraktor wajib memintakan
421 pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi.
422
423 PASAL 7 PEMBUATAN DIREKSI KEET, BARAK KERJA/ GUDANG

424
4257. 1. Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang
426 dan halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan
427 untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga
428 menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan
429 peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.
4307. 2. Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan baik,
431 bebas dari air dan pengaruh cuaca lainnya. Kontraktor wajib membuat gudang
432 dengan ukuran yang memadai, memiliki sirkulasi udara yang baik.

10
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4337. 3. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya yang
434 timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan pekerjaan.
435
436
437 PASAL 8 SARANA DAN PRASARANA LAINNYA

438
4398.1. AIR DAN DAYA
440 a. Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang
441 dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
442  Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi
443 persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala
444 macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, garam, dan
445 sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi.
446  Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air
447 dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk
448 keperluan tersebut harus cukup terjamin.
449 b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri
450 sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta
451 keperluan lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem
452 listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku.
453
4548.2. SALURAN PEMBUANGAN
455 Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga
456 agar daerah bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air
457 hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat
458 atau menurut petunjuk Pengawas.
459

11
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

460 BAB 2 PEKERJAAN SIPIL & ARSITEKTUR

461 PASAL 1 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN / PENIMBUNAN

462
4631.1. Pekerjaan Galian Tanah
464 a. Sebelum pekerjaan galian tanah dimulai, Kontraktor harus mengadakan cek
465 bersama pengawas pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah,
466 sehingga apabila terdapat perbedaan antara lapangan dengan gambar
467 rencana dapat segera diketahui secara dini, dan melaporkannya kepada
468 Pengawas/Direksi. Pengajuan atas perbedaan/kelainan setelah Kontraktor
469 melakukan pekerjaan galian, tidak dapat diterima.
470 b. Bilamana tanah yang digali tenyata baik untuk digunakan sebagai lapisan
471 permukaan atau pembatas, maka tanah ini perlu diamankan dahulu untuk
472 penggunaan tersebut.
473 c. Tanah / galian yang tidak berguna harus disingkirkan dan diangkut ke luar
474 halaman. Penyingkiran dan pengangkutan di atas merupakan tanggung
475 jawab Penyedia Jasa Konstruksi atau bila mana perlu memindahkan tanah
476 atau bahan yang tidak dipakai atau kelebihan-kelebihan tanah yang
477 digunakan untuk urugan sebagaimana yang diinstruksikan oleh Pengawas.
478 d. Galian harus diusahakan selalu dalam keadaan kering selama pengerjaan.
479 e. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat-
480 tempat dimana penggunaan mesin-mesin tersebut dapat merusak benda-
481 benda yang  berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan
482 yang telah rampung, dalam hal ini metode pengerjaan dengan tanganlah
483 yang harus dilaksanakan.
484 f. Teknis pelaksanaan galian yang dilakukan dengan untuk memperbesar
485 volume pekerjaan tanah, tidak dapat dibenarkan, tambahan volume
486 pekerjaan tanah tersebut di atas, tidak dapat diperhitungkan sebagai
487 pekerjaan tambahan.
488
4891.2. Pekerjaan Urugan Pasir/ Tanah
490 a. Sebelum penimbunan dimulai, daerah yang akan di timbun harus
491 dibersihkan dari material organik, lumpur maupun tanah lunak serta
492 dilakukan pengontrolan pada bangunan / jaringan yang ada di dalam tanah.
493 b. Untuk pekerjaan urugan pasir alas pondasi , urugan pasir bawah lantai,
494 urugan tanah bawah lantai harus memperhatikan ketinggian atau peil seperti
495 yang disyaratkan pada Gambar Kerja.
496 c. Semua material yang digunakan untuk urugan/ urugan kembali harus
497 dengan persetujuan Pengawas/Direksi.
498 d. Pekerjaan pemerataan dan penghamparan dilaksanakan selapis demi
499 selapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari 10 cm, kemudian dipadatkan
500 sampai mendapatkan kepadatan yang diinginkan (disyaratkan).

12
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

501 e. Pemadatan dikerjakan dengan alat pemadat mekanis seperti stemper/ vibro
502 roller.
503 f. Penyiraman dengan air pada setiap lapis proses pemadatan akan sangat
504 membantu upaya pemadatan tanah.
505 g. Volume timbunan dan pemadatan harus merupakan isi bersih yang ditimbun
506 sesuai dengan ukuran dan ketinggian yang terlihat pada gambar.
507 h. Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak
508 dibenarkan adanya genangan air di atas tanah atau sekitar lapangan
509 pekerjaan.
510 i. Galian atau urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas
511 Lapangan sebelum memulai dengan tahap selanjutnya. Dalam hal
512 pengurugan, Pengawas Lapangan akan segera menunjukkan bagian-bagian
513 tanah mana yang dipadatkan yang harus siap dilaksanakan pengujian
514 pemadatannya.
515 j. Pengurugan bagi pondasi atau struktur lainnya yang tercakup atau
516 tersembunyi oleh tanah tidak boleh dilaksanakan sebelum diadakan
517 pemeriksaan oleh Pengawas.
518
519 PASAL 2 PEKERJAAN PONDASI

520
5222. 1. Pondasi Sumuran
523 2.1.1. Lingkup Pekerjaan
524 Pekerjaan ini termasuk pembuatan dan pekerjaan pondasi sumuran
525 dan termasuk pekerjaan beton seperti yang disyaratkan dalam
526 spesifikasi ini. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyediakan
527 semua peralatan, material, tenaga kerja pengawas, alat-alat
528 pengangkutan, alat-alat Pengecoran dan alat-alat lain yang diperlukan
529 untuk terlaksananya pekerjaan ini.
530 2.1.2. Persyaratan Bahan
531 Bahan sesuai persyaratan pasal pekerjaan beton yaitu :
532 - Semen portland yang dipakai harus dari jenis type 1 menurut
533 Peraturan semen portland Indonesia 1972 (NI 8) yaitu semen
534 Tonasa atau merk lain dengan persetujuan tertulis dari Direksi.
535 - Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih
536 dan bebas dari bahan - bahan organis,Lumpur dan lain
537 sebagainya,serta memenuhi komposisi butir dan kekerasan seperti
538 yang tercantum dalam NI - 2 PBI 1971.
539 - Koral/ kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta
540 mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang
541 tercantum dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang digunakan ukuran 2/3
542 cm.
543 - Batu Belah yang kuat harus batu pecah, berkualitas terbaik dan
544 merupakan bahan setempat, padat, bersih tanpa retak-retak dan
545 kekurangan lainnya yang mempengaruhi kualitas.

13
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

546 - Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
547 mengandung minyak, asam, garam alkalis serta bahan-bahan
548 organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
549 - Baja tulangan yang dipakai adalah besi ulir, harus dari mutu U-39
550 untuk besi diameter 16 mm dan mutu U-24 untuk tulangan 8 mm
551 sesuai dengan PBI 1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau
552 ASTM Designation A-15. dan harus disetujui oleh Konsultan
553 Pengawas.
554 2.1.3. Langkah Pelaksanaan
555 a. Pekerjaan Pengukuran
556 - Data mengenai ketinggian dan skema penempatan tiang
557 tercantum dalam gambar. Penentuan lokasi dan pekerjaan
558 uitzet tiang dilaksanakan oleh Kontraktor, Kontraktor harus
559 memelihara semua ketinggian yang ditentukan, termasuk
560 ketinggian dari ujung atas tiang sebelum tiang dipotong.
561 - Semua patok harus diperiksa secara teratur untuk menjamin
562 agar kegiatan pemancangan tiang tidak sampai mengakibatkan
563 patok itu bergerak. Pada Gambar Kerja, tiap tiang harus diberi
564 nomor.
565 - Patok-patok referensi, Bouwplank dan pengukuran. Semua
566 ukuran ketinggian yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
567 dinyatakan terhadap Datum  0.00 LWS (Low Water Spring).
568 - Pemborong harus membuat patok referensi, menara
569 ketinggiannya terhadap Datum dengan mendapatkan
570 persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas / Konsultan.
571 Penentuan patok-patok bouwplank dan lain-lain, harus
572 dilakukan dengan peralatan Theodolith / Waterpass yang
573 sebelumnya harus diperiksakan/disetujui.
574 - Ukuran-ukuran dinyatakan dengan metrik, kecuali bila
575 dinyatakan lain.
576 - Hasil pengukuran di lapangan harus dapat dikaitkan dengan
577 patok-patok tetap (Bench Mark) yang telah ada menurut
578 petunjuk Pengawas / Konsultan di lapangan, dan bila
579 diperlukan Pemborong harus memasang patok-patok pembantu
580 untuk menentukan ketinggian dan koordinat lokal. yang harus
581 dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama pekerjaan
582 berlangsung. Sebelum pekerjaan dimulai patok-patok
583 pembantu / bouwplank harus diperiksa / disetujui oleh
584 Pengawas/ Konsultan.
585 b. Pekerjaan Galian Tanah dan Pembersihan Lubang Sumuran
586 - Galian tanah untuk Pondasi Sumuran dilakukan secara manual
587 hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.
588 - Pelaksanaan Galian Tanah pada kedalaman 30-50 cm
589 dimasukkan cincin pertama, letakkan dengan benar (jangan
590 miring agar tidak terjadi penjepitan). Pada saat tepi atas cincin
591 telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin perlahan-
592 lahan sampai melesak masuk.

14
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

593 - Apabila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa), setelah


594 mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan
595 pasir yang dipadatkan setebal 5-10 cm, selanjutnya dibuat
596 lantai kerja ketebalan 10 cm
597 - Pembersihan Lubang Sumuran dilakukan secara manual.
598 Untuk memastikan bahwa lubang tersebut sudah bersih, maka
599 sebelum dan sesudah pembersihan harus dilakukan
600 pengukuran kedalaman dasar lubang sumuran dengan
601 menggunakan pita ukur. Waktu untuk pembersihan dan
602 kedalaman dari lubang sumuran setelah pembersihan
603 dilakukan ini harus dicatat sebagai dasar bahwa galian
604 sumuran sudah siap untuk dilakukan pengecoran.
605 - Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada
606 waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi,
607 harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika
608 diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari
609 tergenangnya air pada dasar galian.
610 - Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap
611 dinding tepi galian, agar tidak longsor dengan memberikan
612 suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng
613 yang cukup.
614 c. Pekerjaan pembesian
615 - Tulangan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah dari
616 mutu BJTD 40 untuk diameter 16 dan BJTP 24 untuk diameter
617 10 sebagai tulangan spiral/ begel kecuali ditentukan lain dalam
618 gambar.
619 - Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi
620 yang satu dengan yang lainnya (sesuai gambar kerja).
621 - Jarak besi untuk pekerjaan pondasi adalah minimal 12,5 cm.
622 - Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup
623 minimum sepanjang yang disyaratkan.
624 - Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan
625 sampai menimbulkan perubahan pada waktu pengecoran dan
626 semua silangan besi utama dengan begel harus diikat kuat-kuat
627 dengan kawat berukuran minimum diameter 1 mm.
628 - Adapun ukuran diameter pondasi sumuran adalah 50 cm.
629 d. Pekerjaan Pengecoran Beton
630 - Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu dilakukan
631 pemeriksaan terhadap lubang sumuran dari kotoran, sampah,
632 air dan sebagainya.
633 - Tahap selanjutnya adalah penyetelan/ pemasangan tulangan
634 ke dalam lubang sumuran.
635 - Setelah tulangan tiang bor terpasang dilakukan kembali
636 pengukuran kedalaman lubang bor yang dilakukan oleh
637 Kontraktor dan diketahui oleh Pengawas. Apabila ternyata
638 terjadi pengurangan kedalaman lubang bor dibandingkan
639 dengan kedalaman pada saat pembersihan selesai dilakukan,

15
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

640 maka tulangan terpasang tersebut harus dikeluarkan kembali


641 dan harus dilakukan pekerjaan pembersihan kembali. Tidak
642 diperkenankan melanjutkan ke tahap pekerjaan selanjutnya
643 sebelum tahapan ini disetujui oleh Pengawas.
644 - Syarat- syarat bahan dan pelaksanaan pekerjaan beton pada
645 pondasi sumuran sesuai dengan pasal ‘pekerjaan beton’.
646 - Kwalitas beton yang digunakan K-300 dan harus Readymix,
647 Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus melakukan desain
648 mix dan hasilnya harus mendapat persetujuan dari Konsultan
649 Pengawas/ Manajemen Konstruksi.
650 - Kedudukan pondasi sumuran harus vertikal dengan toleransi
651 sebagai berikut:
652  Toleransi lokasi maksimum 10 cm dari lokasi yang
653 ditentukan (pada posisi cut-off level )
654  Toleransi vertikal maksimum 1: 80.
655 - Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
656 pemasangan besi beton selesai diperiksa oleh dan mendapat
657 persetujuan tertulis pengawas.
658 - Pengecoran beton siklop terdiri dari campuran beton K-300
659 dengan batu- batu pecah/ belah dengan ukuran besar, atau
660 sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar. Batu- batu ini
661 diletakkan dengan hati-hati, tidak boleh dijatuhkan dari tempat
662 tinggi atau ditempatkan secara berlebihan yang dikhawatirkan
663 akan merusak bentuk acuan atau pasangan lain yang
664 berdekatan.
665 - Semua batu belah/ pecah harus dibasahi sebelum ditempatkan.
666 Volume total batu belah/ pecah tidak boleh melebihi sepertiga
667 dari total volume pekerjaan beton siklop.
668 - Tiap batu belah/ pecah harus dilindungi dengan adukan beton
669 setebal 15 cm, batu tidak boleh lebih dekat dari 30 cm dalam
670 jarak terhadap permukaan atau 15 cm dalam jarak terhadap
671 permukaan yang akan dilindungi dengan beton penutup.
672 - Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti
673 untuk keseluruhan dari seluruh 1 (satu pondasi sumuran) dan
674 diberi tanda maupun tanggal pengecorannya.
675 - Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dan tidak dibenarkan
676 menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu
677 ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan agregat.
678 - Pembetonan harus dilakukan dengan sistem tremi, sebelum
679 pembetonan dimulai tremi harus bersih. Penggunaan vibrator
680 tidak diperkenankan.
681 - Kedudukan ujung pipa tremi maximum 5cm diatas dasar galian
682 sebelum beton dilepaskan dari dasar tremi. Kedudukan tremi
683 terhadap muka beton pada setiap phase pembetonan minimum
684 200 cm. Pembetonan harus dilaksanakan tanpa interupsi
685 (harus dilakukan secara kontinyu) hingga pembetonan selesai.

16
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

686 Pembetonan dan pembesian harus ditambah minimal 1,00


687 meter diatas Cutt-off level (lihat gambar detail Bored Pile).
688 - Posisi dari pipa Tremie harus diatur sedemikian rupa sehingga
689 dasar dari pipa tersebut paling tidak 1.5 m di bawah permukaan
690 beton pada setiap tahap pengecoran. Pengecoran beton harus
691 terus menerus tanpa berhenti.
692 - Stek-stek di atas pondasi sumuran (stek besi beton bagian atas
693 yang tidak ikut dicor), harus diatur cara pembengkokan dan
694 panjang minimalnya sedemikian rupa sehingga penyambungan
695 stek tersebut ke elemen struktur di atasnya dapat menjamin
696 kekuatan maupun kestabilan baik untuk pondasi sumuran
697 maupun elemen struktur di atasnya.
698 - Dinding penahan rembesan (cut-off wall) harus kedap air dan
699 harus mampu menahan gaya-gaya dari luar seperti tekanan
700 tanah dan air selama proses penurunan dinding sumuran, dan
701 harus ditarik setelah pelaksanaan sumuran selesai dikerjakan.
702 - Bagian atas dinding sumuran yang telah terpasang yang lebih
703 tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar.
704 Pembongkaran harus dilaksanakan dengan menggunakan alat
705 pemecah bertekanan (pneumatic breakers). Peledakan tidak
706 boleh digunakan dalam setiap pembongkaran ini.
707 Baja tulangan yang diperpanjang masuk ke dalam pondasi
708 telapak harus mempunyai panjang paling sedikit 40 kali
709 diameter tulangan.
7102. 2. Pondasi Telapak
714 2.2.1. Lingkup Pekerjaan
715 Pekerjaan ini termasuk pembuatan pondasi telapak/ poer plat dan
716 termasuk pekerjaan beton seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi ini.
717 Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyediakan semua
718 peralatan, material, tenaga kerja pengawas, alat-alat pengangkutan,
719 alat-alat Pengecoran dan alat-alat lain yang diperlukan untuk
720 terlaksananya pekerjaan ini.
721 2.2.2. Syarat- syarat Bahan
722 Bahan sesuai persyaratan pasal pekerjaan beton yaitu :
723 - Semen portland yang dipakai harus dari jenis type 1 menurut
724 Peraturan semen portland Indonesia 1972 (NI 8) yaitu semen
725 Tonasa atau merk lain dengan persetujuan tertulis dari Direksi.
726 - Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih
727 dan bebas dari bahan - bahan organis,Lumpur dan lain
728 sebagainya,serta memenuhi komposisi butir dan kekerasan seperti
729 yang tercantum dalam NI - 2 PBI 1971.
730 - Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta
731 mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang
732 tercantum dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang digunakan ukuran 2/3
733 cm.

17
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

734 - Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
735 mengandung minyak, asam, garam alkalis serta bahan-bahan
736 organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
737 - Baja tulangan yang dipakai adalah tualangan utama diameter 19
738 mm dan tulangan susut 16 mm, harus dari mutu U-39 sesuai
739 dengan PBI 1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau ASTM
740 Designation A-15. dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
741 - Begisting yang digunakan sesuai dengan persyaratan “pasal
742 Pekerjaan Beton”
743 2.2.3. Syarat Pelaksanaan
744 a. Tahap Pekerjaan galian tanah pondasi sesuai dengan pasal
745 “pekerjaan galian tanah”, sebagai berikut :
746 - Kedalaman galian tanah untuk pondasi harus sesuai gambar,
747 dan mendapatkan persetujuan dari Direksi.
748 - Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara
749 hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan
750 kedalaman pondasi.
751 - Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan
752 perbandingan 5:1 untuk  jenis tanah yang kurang baik dan
753 untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuatdengan perbandingan
754 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah
755 tempat meletakkan pondasi.
756 - Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya
757 tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat,
758 min 0.5 kg/cm2, bila tanah dasar masih jelek, dengan daya
759 dukung yang kurang dari 0.5kg/cm2, maka galian tanah harus
760 diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup
761 kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
762 b. Pekerjaan pembesian pondasi telapak sebagai berikut :
763 - Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi
764 yang satu dengan yang lainnya (sesuai gambar kerja).
765 - Jarak besi untuk pekerjaan pondasi poer plat adalah minimal
766 12,5 cm.
767 - Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup
768 minimum sepanjang yang disyaratkan.
769 - Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan
770 sampai menimbulkan perubahan pada waktu pengecoran dan
771 semua silangan besi utama dengan begel harus diikat kuat-kuat
772 dengan kawat berukuran minimum diameter 1 mm.
773 - Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting
774 harus dijaga, jangan sampai menempel, untuk itu perlu
775 dipasang beton deking sesuai dengan tebal selimut beton yang
776 disyaratkan dalam SK.SNI.
777 c. Pelaksanaan Pondasi Poer Plat/ Telapak

18
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

778 - Sebelum pasangan pondasi telapak dimulai terlebih dahulu


779 kedalaman dan lebar galian dikontrol apakah sudah sesuai
780 yang diharapkan. Jika terjadi galian tanah terlalu dalam, tidak
781 diperkenankan mengurug menggunakan tanah bekas galian
782 agar kedalamannya sesuai dengan peil yang diinginkan (sesuai
783 gambar), harus menggunakan pasir.
784 - Setelah kedalaman tanah tidak ada masalah (sesuai gambar),
785 baru diurug dengan pasir. Ketebalan urugan pasir 10 cm dibuat
786 sesuai gambar.
787 - Untuk mencapai kepadatan urugan pasir harus disiram dengan
788 air secukupnya.
789 - Setelah urugan pasir, dihamparkan adukan rabat beton dengan
790 kualitas K- 100 campuran 1 : 2 : 3 yang difungsikan sebagai
791 lantai kerja dengan tebal minimal 5 cm..
792 - Pemasangan tulangan harus dilakukan dengan tingkat presisi
793 yang tinggi mengingat perannya sebagai as bangunan.
794 - Pengecoran pondasi poerplat sesuai pada pasal ‘pekerjaan
795 beton’ dengan menggunakan adukan beton Ready Mix atau
796 Site Mixing dengan campuran beton kualitas K-300 sesuai yang
797 ada dalam BOQ.
798 - Pengecoran dilakukan sampai pada batas kolom paling bawah
799 atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
800 - Perawatan beton setelah pengecoran dilakukan sampai beton
801 mengeras, dan selama perawatan galian tidak boleh ditimbun.
802 - Pengecoran pondasi dilanjutkan untuk kolom tegak sampai
803 batas di atas muka tanah atau pada sisi bawah balok sloof,
804 atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
805 - Setelah selesai begesting dibongkar. Lubang bekas galian
806 diijinkan untuk ditimbun.
807

19
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

808 PASAL 3 PEKERJAAN BETON

809
8113.1. Lingkup Pekerjaan
812 - Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, equipment,
813 peralatan dan bahan untuk semua pekerjaan beton biasa, beton bertulang,
814 berikut pembuatan dan pemasangan cetakan bekisting/mould penyelesaian
815 dan lain-lain pekerjaan pembetonan sesuai dengan gambar-gambar rencana
816 dan persyaratannya.
817 - Pekerjaan pada pekerjaan ini meliputi beton bertulang untuk pondasi, sloef,
818 kolom, ringbalk, balok, core lift, water tank, disposal tank dan lainnya yang
819 sesuai dengan gambar kerja.
8203.2. Persyaratan
821 Semua pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan-
822 persyaratan:
823  Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai.
824  Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971; NI-2.
825  Peraturan Semen Portland Indonesia 1972; NI-8.
826  Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
827  Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
828 diberikan Konsultan Pengawas.
829  American Society for Testing and Material (ASTM).
830  American Concrete Institute (ACI).
831 Persyaratan di atas adalah standar minimum dan harus disesuaikan dengan
832 gambar-gambar dan persyaratannya.
833 Semua pekerjaan beton yang tidak sesuai standar akan ditolak, kecuali bila
834 dilaksanakan dengan standar yang lebih tinggi mengenai kekuatan mutu
835 bahan, cara pengerjaan cetakan, cara pengecoran, kepadatan, textured
836 finishing dan kualitas secara keseluruhan.
8373.3. Mutu Beton
838 - Semua kualitas beton dominan memakai K-300 untuk sloef, balok/ringbalk,
839 tangga, kecuali untuk kolom utama menggunakan K-350 dan kolom praktis
840 menggunakan kualitas K- 275.
841 - Untuk beton tanpa tulangan (rabat beton) menggunakan mutu K-275.
842 - Disarankan melakukan pengecoran dengan beton Ready Mix.
843 - Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Kontraktor
844 harus melakukan percobaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh peraturan
845 yang berlaku. Untuk itu harus diadakan trial-mix di laboratorium.
846
847
848

20
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

8493.4. Bahan- Bahan


850 a. Semen Portland (PC)
851 Semen portland yang dipakai harus dari jenis 1 menurut Peraturan semen
852 portland Indonesia 1972 (NI 8) yaitu semen Tonasa atau merk lain dengan
853 persetujuan tertulis dari Direksi.
854 b. Agregat halus (Pasir)
855 Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir buatan yang
856 dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asal memenuhi PBI 1971 (NI-2).
857 Pada prinsipnya agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras
858 serta bersifat kekal, agregat halus harus bersih dan tidak boleh
859 mengandung lumpur lebih 5 % (terhadap berat kering) serta memenuhi
860 gradasi yang baik. Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
861 c. Agregat Kasar
862 Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau batu pecah alami,
863 maupun buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asal
864 memenuhi PB 1 1971 (NI - 2).
865 d. Air
866 Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih (yang
867 dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam, alkohol,
868 garam-garam dan bahan-bahan lain yang dapat merusak beton/tulangan
869 baja.
870 e. Besi Tulangan
871 - Besi tulangan yang dipakai harus dari besi mutu U-24 untuk tulangan
872 dibawah 12 mm dan U-32 untuk baja tulangan diatas 12 mm menurut
873 PBI 1971. Pelaksana harus melaksanakan Uji Tarik besi tulangan yang
874 akan dipakai/digunakan, ke lembaga penerbitan bahan yang diakui atas
875 biaya Pelaksana.
876 - Besi Tulangan yang digunakan merupakan besi ulir ber SNI. Adapun
877 ukuran besi tulangan yang akan digunakan sesuai yang tertera pada
878 gambar kerja sebagai berikut :
879 - Sloef Utama
880 Tulangan Atas/Bawah : dia. 16 mm
881 Beugel : dia. 10 mm
882
883 - Kolom Utama
884 Tulangan : dia. 19 mm
885 Beugel : dia. 12 mm
886
887 - Balok/ Ringbalk Utama
888 Tulangan : dia. 19 mm dan dia. 16 mm
889 Beugel : dia. 12 mm
890
891 - Balok/ Ringbalk Praktis
892 Tulangan : dia. 16 mm dan dia. 10 mm
893 Beugel : dia. 10 mm
894
895 - Plat Beton

21
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

896 Tulangan : dia. 10 mm (wiremesh) dengan bekisting


897 floordeck
898
899 - Profil Beton
900 Tulangan : dia. 12 mm
901 Beugel : dia. 10 mm
902
903 - Bordes Tangga
904 Tulangan : dia. 16 mm
905 Beugel : dia. 10 mm
906
907 - Anak Tangga
908 Tulangan : dia. 12 mm
909 Beugel : dia. 10 mm
910
911 - Untuk Core
912 Tulangan : dia. 16 mm
913
914 - Ukuran besi/ baja tulangan harus seperti dalam gambar, penggantian
915 dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis
916 oleh Direksi. Bila penggantian dapat disetujui maka luas penampang
917 yang diperlukan tidak boleh kurang dari tulangan yang tersebut dalam
918 gambar atau perhitungan. Segala biaya yang ditambah oleh pengganti
919 tulangan terhadap yang digambar, sejauh bukan kesalahan gambar
920 adalah tanggung jawab Pelaksana.
921 - Semua baja tulangan harus disimpan yang bebas lembab, dipisahkan
922 sesuai dengan diameter serta asal pembelian, semua baja tulangan
923 harus dilindungi terhadap segala macam kotoran dan minyak serta
924 sejauh mungkin dihindarkan terhadap pengaruh garam kuat.
925 f. Pekerjaan Bekisting
926 - Bekisting untuk plat lantai menggunakan material floordeck dengan
927 ketebalan minimal 1 mm.
928 - Bekisting harus memakai multipleks 12 mm atau papan kayu tebal 3 cm
929 dan kayu klas II yang cukup kering dan sesuai dengan finishing yang
930 diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton
931 sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Bekisting harus
932 cukup untuk menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang
933 diterima, tanpa berubah bentuk.
934 - Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
935 telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.
936 - Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,
937 sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan
938 kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
939 - Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari
940 kotoran- kotoran (serbuk gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan
941 sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah
942 dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

22
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

943 - Pembongkaran bekisting hanya boleh, dilakukan dengan ijin tertulis dari
944 Konsultan MK/ Pengawas.
9513.5. Pekerjaan Pembesian
952 - Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang satu
953 dengan yang lainnya (sesual gambar kerja).
954 - Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup minimum
955 sepanjang yang disyaratkan.
956 - Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan sampai
957 menimbulkan perubahan pada waktu pengecoran dan semua silangan besi
958 utama dengan begel harus diikat kuat-kuat dengan kawat berukuran
959 minimum diameter 1 mm.
960 - Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting harus dijaga,
961 jangan sampai menempel, untuk itu perlu dipasang beton deking sesuai
962 dengan tebal selimut beton yang disyaratkan dalam SK.SNI.
963 - Besi stek yang dibuat harus diikat ke tulangan.
964 - Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah.
965 - Timbunan batang-batang besi untuk waktu lama di udara terbuka harus
966 dicegah.
9673.6. Adukan Beton
969 a. Adukan beton yang dibuat setempat (site Mixing) harus memenuhi syarat –
970 syarat:
971 1. Semen diukur menurut volume
972 2. Aggregat diukur menurut volume
973 3. Pasir diukur menurut volume
974 4. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk
975 5. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah berada dalam
976 mesin pengaduk.
977 6. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus
978 dibersihkan lebih dahulu sebelum adukan beton yang baru dimulai.
979 7. Adukan beton harus memenuhi syarat – syarat Peraturan Beton
980 Indonesia. Beton harus mempunyai kekuatan K-275 untuk kontruksi
981 utama dimana sesuai yang dipersyaratkan dalam gambar kerja.
982 8. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes),
983 percobaan tersebut harus dilakukan untuk menentukan komposisi
984 adukan yang akan dipakai pada pekerjaan beton selanjutnya.
985 b. Beton adukan Readymix
986 1. Semua beton redymix harus disupply dari perusahaan yang disetujui
987 oleh Direksi.
988 2. Beton ready mix harus dicor pada tempatnya dalam waktu max. 2 jam
989 dihitung dari mulai truck mixer keluar dari plan sampai keluar dari
990 proyek.
991 3. Kontraktor bertanggungjawab atas semua hasil pengecoran readymix.

23
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

992 4. Pengawas / pihak Direksi berhak mengganti perusahaan readymix atau


993 menghentikannya readymix jika dianggap tidak memenuhi syarat –
994 syarat dari spesifikasi.
995 Konstruksi Beton Struktur, menggunakan mutu beton yang sesuai pada
996 gambar kerja, dengan ketentuan :
997 * Agregat Halus/Pasir Beton
998 * gradasi max. 4 mm = 2 %
999 * gradasi min. > 0.35 mm
1000 * Agregat Kasar/Kerikil (Koral)
1001 * gradasi max. 31.5 mm
1002 * gradasi min. > 4 mm
1003 *Syarat Pemanfaatan Material
1004 * Pasir diayak dan dicuci
1005 * Batu pecah diayak dan harus bebas dari kotoran.
1006 *Cara Pelaksanaan
1007 * Bagian konstruksi yang akan discor harus merupakan bagian
1008 konstruksi yang sudah diakui kebenarannya oleh Pihak Direksi tentang
1009 bentuk, ukuran, pembesian, bekisting dan pembersihan.
1010 * Pengecoran dilaksanakan dengan metode beton molen.
1011 1. Aggregat dicampur dalam beton molen.
1012 2. Komposisi campuran semen, pasir, dan batu pecah
1013 (koral) menurut ketentuan yang telah dipersyaratkan (mix. Design),
1014 mutu yang dipersyaratkan.
1015 3. Mortar beton, dituangkan pada acuan beton yang telah
1016 disiapkan dan dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Concrete.
10173.7. Pengujian Mutu Beton
1019 a. Pengawas berhak meminta setiap saat kepada kontraktor untuk
1020 membuat kubus coba dari adukan beton yang dibuat.
1021 b. Cetakan kubus coba harus berbentuk bujursangkar dalam segala
1022 arah, dan memenuhi syarat – syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (NI.
1023 2/1971).
1024 c. Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm 3 diambil
1025 tiap 5 m3 satu buah. Pencetakan kubus coba harus memenuhi syarat –
1026 syarat PBI NI 2/1971.
1027 d. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus menjadi
1028 tanggungjawab kontraktor.
1029 e. Kubus coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu code
1030 yang dapat menunjukkan tanggal percobaan, pembuatan adukan struktur
1031 yang bersangkutan.
1032 f. Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada pengawas
1033 segera setelah selesai percobaan, dengan mencantumkan besarnya

24
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1034 kekuatan karakteristik, deviasi standar, campuran adukan dan berat kubus
1035 coba tersebut.
1036 g. Percobaan – percobaan ini harus memenuhi syarat – syarat dalam
1037 peraturan beton Indoneseia (NI.2/1971).
10383.8. Pengecoran Beton
1040 a. Sebelum melaksnakan pekerjaan pengecoran beton, terlebih dahulu
1041 memberitahukan pengawas dan mendapat persetujuan, jika tidak ada
1042 persetujuan pengawas, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk
1043 menyingkirkan / membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan,
1044 atas biaya kontraktor sendiri.
1045 b. Beton bertulang dan beton tak bertulang dicor dilokasi kerja dengan
1046 alat pengaduk/pencampur beton secara mekanikal(mesin), dan semua
1047 pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja di lapangan.
1048 c. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran
1049 dengan menggunakan cara yang seperaktis mungkin, sehingga tidak
1050 memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran
1051 – kotoran atau bahan – bahan lain dari luar.
1052 d. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
1053 pemasangan bekisting dan besi selesai diperiksa oleh dan mendapat
1054 persetujuan pengawas/ pihak Direksi.
1055 e. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak
1056 dicor dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan
1057 beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan tidak
1058 diperkenankan dipakai lagi.
1059 f. Pada pengecoran baru (sambungan antara yang lama dan beton
1060 baru) maka permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan dan
1061 dikasarkan sampai aggergat kasar tampak, kemudian disiram dengan air
1062 semen.
10633.9. Perawatan Dan Perlindungan Beton
1065 a. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan
1066 terhadap matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan
1067 pengerasan mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
1068 b. Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama
1069 14 hari dengan menyemprotkan air atau mengenai dengan air pada
1070 permukaan beton tersebut.
10713.10. Pemasangan Alat – Alat Di Dalam Beton
1076 a. Kontraktor tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau
1077 memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan
1078 seizin pengawas.
1079 b. Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat – alat di dalam beton,
1080 pemasangan sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk – petunjuk
1081 pengawas.
10823.11. Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding
1083 Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran
1084 dengan jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian dimana

25
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1085 bagian yang tertanam dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm dan
1086 berdiameter 10 mm.
1087
1088 PASAL 4 PEKERJAAN PASANGAN DINDING HEBEL

1089
10904.1. Lingkup Pekerjaan
1091 Pekerjaan pasangan bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh
1092 detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi /
1093 Konsultan Pengawas.
10944.2. Persyaratan Bahan
1095 - Batu Bata Ringan
1096  bata ringan yang akan digunakan harus baru dengan tebal 7.5 cm, baik
1097 sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam SH-0285-84, berkualitas
1098 baik dan telah diperiksa/disetujui Direksi.
1099  Ukuran-ukuran bata harus seragam dan dapat disesuaikan berdasarkan
1100 tebal dinding akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja.
1101  Bata Ringan yang digunakan adalah merek Hebel, Citicon, Primacon atau
1102 setara.
1103 - Perekat Bata Ringan
1104 Spesi/ Adukan bata ringan harus memenuhi standar SNI atau sesuai dengan
1105 rekomendasi dari pembuat bata ringan, menggunakan mortar siap pakai.
1106 Mortar siap pakai yang digunakan adalah semen instan MU- 380 atau
1107 setara.
1108 - Air harus memenuhi PUBI- 1982 pasal 9.
11094.3. Langkah Pelaksanaan
1110 a. Bersihkan dasar permukaan lokasi pemasangan bata ringan dari debu,
1111 kotoran, minyak, setelah itu beri air pada lokasi tersebut
1112 b. Sebelum pemasangan, bersihkan terlebih dahulu permukaan bata ringan
1113 yang akan dipasang.
1114 c. Sebelum dipasang bata harus dibasahi dengan air secukupnya sehingga
1115 dapat melekat dengan sempurna.
1116 d. Lakukan pemasangan bata ringan  secara manual sebagaimana umumnya
1117 dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk
1118 bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan mortar siap pakai.
1119 e. Pemasangan bata ringan tersebut harus lurus dan rata, tahap pertama
1120 setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm dan diikuti dengan cor kolom
1121 praktis. Setelah tahap pertama selesai biarkan pasangan bata ringan
1122 tersebut mengering lebih kurang 3 jam. Setelah itu baru dilanjutkan hingga
1123 tinggi yang ditentukan. Beri ring balk/balok gantung bila tinggi bata ringan
1124 tersebut mencapai 2,4 – 2,5 meter. Pemberian angkur untuk pasangan bata
1125 ringan ini umumnya dilakukan setiap 3-5 baris terpasang.
1126 f. Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan untuk perancah sama sekali
1127 tidak diperkenankan.

26
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1128 g. Pasangan tembok bata ringan harus dipasang dengan hubungan (verband)
1129 yang baik tegak lurus siku dan rata. Pemasangan dinding bata dilakukan
1130 bertahap, setiap tahap maximum 1 meter tinggi per harinya,. Bidang dinding
1131 bata tebal ½ batu yang luasnya maksimal 12 m 2 harus ditambahkan kolom
1132 dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 cm. dari tulangan
1133 pokok 4 diameter minimal 12 mm.beugel diameter 8.
1134 h. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
1135 beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75
1136 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton
1137 dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30
1138 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan
1139 Pengawas.
1140 i. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi dari 5%.
1141 Bata yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
1142 j. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar-benar tegak lurus
1143 terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
1144 k. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus
1145 dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).
1146 Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/plat, harus ditutup dengan adukan
1147 plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama
1148 dengan plesteran seluruh bidang tembok.
1149
1150 PASAL 5 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1151
11525.1. Lingkup Pekerjaan
1153 Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan plesteran dan acian pada dinding
1154 bangunan (yang terdiri dari pasangan batu bata dan Beton), yang dinyatakan
1155 dalam gambar.
11565.2. Persyaratan Bahan
1157 Bahan-bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan
1158 dalam pasal ‘beton bertulang’.
11595.3. Langkah Pelaksanaan
1160 a. Seluruh dinding dari pasangan bata dan beton dengan campuran adukan 1
1161 PC : 4 pasir pasang, kecuali pasangan bata semen trasram.
1162 b. Untuk dinding trasram/kedap air dengan campuran adukan 1 PC : 2 pasir
1163 pasang.
1164 c. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.
1165  Semua permukaan yang akan menerima plesteran harus bersih, bebas
1166 dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.
1167  Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari
1168 sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan
1169 semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus
1170 tertutup aduk plester.

27
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1171  Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya


1172 pemasangan instalasi listrik dan plumbing dan seluruh bagian yang akan
1173 menerima plesteran telah terlindung di bawah atap. Permukaan yang
1174 akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua minggu. Bidang
1175 permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu dengan air hingga
1176 jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm dan dibersihkan.
1177 d. Pemasangan.
1178  Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan
1179 pembersihan selesai.
1180  Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran
1181 dibagi – bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos
1182 sementara dari kayu/bambu.
1183  Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak
1184 dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan
1185 kerataan bidang.
1186  Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya,
1187 permukaan dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan
1188 tidak kepingan – kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.
1189  Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan
1190 akan dilapis dengan bahan lain.
1191 e. Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan
1192 dengan bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar
1193 Kerja.
1194 f. Ketebalan Plesteran.
1195 - Tebal plesteran 10–25 mm, kecuali bila dinyatakan lain dalam Gambar
1196 Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/ Direksi. Jika ketebalan
1197 melebihi 1,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
1198 memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang
1199 diijinkan Direksi.
1200 - Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
1201 cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 meter, jika
1202 melebihi, Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas
1203 tanggungan Kontraktor.
1204 g. Pengacian.
1205 - Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga
1206 plesteran menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak
1207 ada bagian yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari
1208 atau sudah kering betul.
1209 - Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor
1210 harus selalu menyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai
1211 jenuh, sekurang–kurangnya dua kali setiap harinya.
1212 h. Pemeriksaan dan Pengujian.
1213 - Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
1214 plesteran/acian harus dibongkar kembali dan diperbaki sampai dinyatakan
1215 dapat diterima oleh Direksi/ dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.

28
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1216 - Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum


1217 plesteran/acian berumur lebih dari 2 minggu.
1218
1219 PASAL 6 PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1220
12216.1. Lingkup Pekerjaan
1222 - Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
1223 alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
1224 bermutu baik.
1225 - Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang
1226 disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
1227 MK/Konsultan Perencana.
12286.2. Syarat- Syarat Bahan
1229 - Dinding Keramik yang digunakan :
1230 - Jenis : Homogenous Tile
1231 - Ukuran : 30 x 30 cm atau sesuai gambar
1232 perencanaan maupun shop drawing.
1233 - Finishing Permukaan : Polished
1234 - Produksi : Granito, Nirogranit, atau setara.
1235 - Ketebalan : Minimum 6 mm.
1236 - Bahan Pengisi siar : Grout semen warna
1237 - Bahan Perekat : Adukan 1 PC : 3 Pasir ditambahkan perekat.
1238 - Warna/texture : Ditentukan kemudian.
1239 - Keramik dinding yang digunakan adalah kualitas baik dan sesuai dengan
1240 gambar kerja dan telah disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
1241 - Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
1242 diserahkan contohnya kepada Direksi/ Konsultan Pengawas.
1243 - Kontraktor harus menyediakan material keramik cadangan untuk perawatan
1244 disertai dengan type dan lokasi pemasangannya.
12456.3. Lingkup Pelaksanaan
1246 - Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat
1247 langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1 PC : 2 Pasir,
1248 diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah pemakaian adalah 10
1249 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5
1250 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga
1251 mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
1252 - Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna,
1253 motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompak atau cacat
1254 lainnya.
1255 - Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk
1256 itu, sesuai petunjuk pabrik.
1257 - Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam
1258 air sampai jenuh.

29
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1259 - Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan


1260 yang akan terpasang di dinding : Exhaust fan, panel, stop kontak, lemari
1261 gantung, stretcherguard dan lain-lain yang tertera di dalam gambar.
1262 - Pengaturan pola warna keramik sesuai gambar dan harus disetujui
1263 oleh Konsultan MK.
1264 - Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.
1265 - Awal pemasangan keramik pada dinding dan ke mana sisa ukuran harus
1266 ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan
1267 MK/Konsultan Perencana sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
1268 - Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus
1269 benar- benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda
1270 ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
1271 - Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar 4-5 mm
1272 setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar
1273 keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah
1274 lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya
1275 akan ditentukan kemudian.
1276 - Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh
1277 dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik seperti
1278 “Forstex” buatan Yuri atau sejenis.
1279 - Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan grout
1280 semen warna.
1281
1282 PASAL 7 PEKERJAAN LANTAI

1283
12847. 1. Pekerjaan Sub Lantai/ Rabat Beton
1285 7.1.1. Lingkup Pekerjaan
1286 - Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
1287 bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
1288 terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan
1289 yang baik.
1290 - Pekerjaan sub lantai ini meliputi seluruh detail yang
1291 disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing.
1292 7.1.2. Persyaratan Bahan
1293 - Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
1294 persyaratan PBI 1971 (NI-2), PVBB 1956 dan NI-8.
1295 - Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu
1296 harus diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan MK untuk
1297 disetujui.
1298 7.1.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1299 - Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan
1300 dipasang sub-lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan

30
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1301 permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung
1302 tanah yang maksimum, pemadatan dipergunakan alat timbris.
1303 - Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan
1304 permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun
1305 bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan.
1306 Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan minimum 10 cm atau
1307 sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperoleh
1308 kepadatan yang maksimal.
1309 - Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan lantai kerja atau sub-lantai
1310 setebal 5 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar detail
1311 dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 koral.
1312 - Untuk pasangan di atas pelat beton (lantai tingkat), pelat
1313 beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 PC : 2 pasir
1314 setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai,
1315 terutama di daerah basah dan teras.
1316 - Lantai kerja atau sub-lantai beton tumbuk di atas lantai dasar
1317 permukaannya harus dibuat benar-benar rata, dengan
1318 memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah dan teras.
1319
13207. 2. Pekerjaan Lantai Keramik dan Granit Tile
1321 7.2.1. Lingkup Pekerjaan
1322 - Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
1323 bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
1324 terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan
1325 yang baik.
1326 - Pasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
1327 disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar, berikut plint dan nosing
1328 tangga.
1329 7.2.2. Syarat- Syarat Bahan
1330 - Lantai Keramik yang digunakan merupakan jenis granite tile, dengan
1331 merk Indogres, Roman, Asia Tile atau yang setara.
1332 - Ukuran keramik granit yang digunakan adalah 60 x 60 cm dan 80 x
1333 80 cm. Sedangkan plint keramik yang digunakan 10 x 80 cm.
1334 - Semen Portland, pasir dan air harus memenuhi syarat-syarat yang
1335 ditentukan pada pasal “beton bertulang”.
1336 - Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan
1337 ASTM, peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI
1338 1982.
1339 - Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
1340 harus diserahkan contohnya dan disetujui oleh Direksi/ Konsultan
1341 Pengawas.
1342 - Kontraktor harus menyediakan material keramik cadangan untuk
1343 perawatan disertai dengan type dan lokasi pemasangannya.
1344 7.2.3. Lingkup Pelaksanaan

31
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1345 - Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop


1346 drawing mengenai pola keramik.
1347 - Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
1348 cacat dan bernoda.
1349 - Bahan keramik/granit tile sebelum dipasang harus direndam dalam
1350 air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
1351 - Hasil pemasangan lantai keramik/granit tile harus merupakan
1352 bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang,
1353 dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras.
1354 - Adukan pasangan/ pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir
1355 pasang dengan tebal maksimum 5 mm dan ditambah bahan perekat
1356 seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni
1357 dan ditambah bahan perekat.
1358 - Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar),
1359 harus sama lebarnya, maksimum 3 mm yang membentuk garis-garis
1360 sejajar dan lurus yang sama lebaran sama dalamnya untuk siar-siar
1361 yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling
1362 berpotongan tegak lurus sesamanya.
1363 - Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari
1364 bahan seperti yang telah disyaratkan diatas, warna keramik yang
1365 akan dipasang.
1366 - Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa hingga :
1367  Seluruh bagian di bawah ubin terisi penuh dengan mortar spesi
1368 hingga tidak terdapat rongga udara terjebak di bawah ubin.
1369  Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan rata air,
1370 kecuali untuk bagian-bagian lantai pada daerah basah yang
1371 dikehendaki miring harus menghasilkan bidang miring sempurna
1372 yang dapat mengalirkan air hingga kering ke lubang-lubang lantai
1373 (avour).
1374 - Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
1375 noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
1376 - Setiap pemasangan keramik keramik seluas 8 m2 harus diberi celah
1377 mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu dengan batang
1378 penyangga berupa polystyrene atau polyethylene. Lebar celah mulai
1379 harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan
1380 dari Konsultan Pengawas.
1381 - Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban lain
1382 selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari
1383 pekerjaan lain.
1384 - Jika terdapat pemasangan keramik lantai yang tidak sesuai dengan
1385 spesifikasi teknis ini, maka Kontraktor bertanggung jawab mengganti
1386 dan memperbaiki dengan biaya dibebankan oleh kontraktor sendiri.
1387

32
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1388 PASAL 8 PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL (ORNAMEN INTERIOR


1389 DAN EXTERIOR)

1390
13918.1. Lingkup Pekerjaan
1392 Pekerjaan ini meliputi peralatan, bahan, alat bantu dan lainnya yang dibutuhkan
1393 dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
1394 dan spesifikasi teknis.
13958.2. Syarat- Syarat Bahan
1396 - Rangka besi hollow 40x40x 2 mm dan besi siku 50x50x 4 mm finish
1397 zinkromate dan profil besi baja lainnya sebagai perkuatan panel partisi
1398 sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi pabrik pembuat alumunium
1399 komposi panel yang persyaratan selanjutnya sama dengan persyaratan
1400 pekerjaan logam non struktural.
1401 - Alumunium komposit panel tebal minimal 4mm, finishing produk
1402 Alucubon, Seven, Marks, Setara
1403 - Skrup, baut terbuat dari galvanis dan stainles steel sesuai peruntukan
1404 dan fungsinya, ukuran dan type dari skrup dan baut harus sesuai
1405 dengan rekomendasi pabrik.
1406 - Untuk penutupan celah/grove harus dengan sealant yang
1407 direkomendasikan pabrik untuk exterior jenis tahan asam dan ultra violet.
14088.3. Lingkup Pelaksanaan
1409 - Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan yang akan digunakan
1410 untuk mendapat persetujuan dari Konsultan MK.
1411 - Sebelum pekerjaan dilakukan Kontraktor wajib mengadakan
1412 pemeriksaan, pengukuran di lapangan agar mendapat ukuran yang tepat
1413 dengan keadaan di lapangan.
1414 - Kekuatan konstruksi dan rangka panel harus sesuai gambar dan petunjuk
1415 dari Konsultan dan rekomendasi pabrik pembuat.
1416 - Pasangan dinding panel harus lurus horizontal/waterpass, permukaan
1417 dinding panel arah vertikal harus lot dan rata tidak bergelombang.
1418 - Pemotongan, bendung/tekukan, pembuatan celah, pembuatan lubang
1419 harus lakukan di work shop dengan peralatan yang sesuai dengan
1420 rekomendasi pabrik.
1421 - Penutupan sambungan harus rata dan tertutup sempurna dengan jarak
1422 sesuai gambar perencanaan.
1423 - Semua hubungan panel dengan material lain harus presisi dan rapi tidak
1424 ada cacat.
1425
1426 PASAL 9 PEKERJAAN PLAFON

1427
14309.1. Lingkup Pekerjaan

33
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1431 - Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material,
1432 peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik
1433 dan sempurna.
1434 - Pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka plafon, penutup plafon beserta
1435 aksesorisnya serta penempatan lubang- lubang untuk titik lampu yang
1436 diperlukan.
14379.2. Prosedur Umum
1438 a. Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
1439 Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus
1440 diserahkan terlebih dahulu kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk
1441 disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.
1442 b. Gambar Detail Pelaksanaan.
1443 - Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sebelum
1444 pekerjaan dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
1445 - Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai
1446 jenis/data bahan, dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara
1447 penyambungan, cara febrikasi, cara pemasangan dan detail lain yang
1448 diperlukan.
1449 c. Ketidaksesuaian.
1450 - Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap
1451 kemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah
1452 maupun pemasangan dan lainnya.
1453 - Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata
1454 menyimpang atau tidak sesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak
1455 dan Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai.
1456 - Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab
1457 Kontraktor sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
14589.3. Syarat- Syarat Bahan
1459 - Semua rangka plafon menggunakan besi hollow galvanis uk 4/4 cm tebal 2
1460 mm dimenie besi.
1461 - Untuk penutup plafo dalam ruangan, menggunakan papan gypsum board
1462 tebal 9 mm 1200x2400, yang setara dengan merk Jayaboard, knauff dan
1463 lainnya.
1464 - List plafond ruangan menggunakan gypsum board 9 mm tinggi 7 cm.
1465 - Komponen pengikat (paku, sekrup, angkur) disesuaikan dengan
1466 rekomendasi pabrik pembuat rangka dan panel plafond.
1467 - Komponen penutup dan perekat menggunakan sealtape dan kompon/
1468 dempul khusus.
14699.4. Pelaksanaan Pekerjaan
1470 - Dalam pemasangan plafond Kontraktor telah mempertimbangkan hal-hal
1471 yang berkaitan dengan pekerjaan lain yang bergabung dalam kegiatan ini
1472 (misalnya; elektrikal/ titip lampu, mekanikal, Plumbing dan lain sebagainya).

34
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1473 - Sebelum memulai pemasangan plafond, Kontraktor harus memeriksa


1474 rangka plafond agar benar-benar sesuai dengan ketinggian yang
1475 dikehendaki dan ukuran-ukuran sesuai dengan gambar.
1476 - Semua bagian-bagian rangka plafond harus menyambung dengan
1477 seksama dan secara keseluruhan membentuk struktur yang kokoh. Adapun
1478 jarak rangka plafon adalah 60 cm x 120 cm.
1479 - Untuk menjaga rangka langit-langit dari lendutan, setiap luas 6 m²
1480 minimal harus dipasang besi/batang penggantung yang telah disediakan
1481 untuk maksud itu. Balok rangka langit-langit yang lekat ke tembok harus
1482 diperkuat dengan baut/angker yang ditanam dalam tembok/beton.Hasil
1483 pemasangan harus merupakan bidang yang rata, tidak melengkung dan
1484 tidak bergerak/ bergoyang.
1485 - Rangka plafond harus dipasang secara sempurna, lurus dan rata sesuai
1486 dengan petunjuk pabriknya.
1487 - Lembaran gypsum flat dipasang pada rangka plafond dengan kuat, baik
1488 dan rata.
1489 - Sambungan antara panel-panel gypsum ditutup dengan sealtape yang
1490 khusus untuk pekerjaan tersebut dan kemudian didempul hingga halus,
1491 demikian pula lubang-lubang bekas baut ditutup dengan dempul hingga
1492 halus dan rata, lalu diamplas sehingga tidak terlihat sambuangan diantara
1493 sudut – sudut gypsum, setelah itu dilakukan pengecatan plafon tersebut.
1494 - Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman
1495 dan harus dilaksanakan sesuai pekerjaan pabriknya.
1496
1497 PASAL 10 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

1498
150110.1. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Aluminium
1513 10.1.1. Lingkup Pekerjaan
1514 - Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan
1515 material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil
1516 pekerjaan yang baik dan sempurna.
1517 - Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen aluminium, jendela
1518 aluminium, pintu aluminium seperti yang dinyatakan/ditunjukkan
1519 dalam gambar.
1520 10.1.2. Persyaratan Bahan
1521 - Bahan : Dari bahan aluminium framing system. buatan ex
1522 PT. INDO – EXTRUSIONS, YKK atau setara.
1523 - Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui
1524 Perencana/Pengawas.
1525 - Warna profil : Anodized color (ditentukan kemudian)
1526 - Lebar profil : Kusen ukuran 44,5 x 101,5 mm, tebal minimal 1,3
1527 mm, profil daun jendela dan daun pintu
1528 disesuaikan dengan produk yang ada atau

35
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1529 pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan


1530 dalam gambar.
1531 - Finishing : Anodized color tebal lapisan 18 mikron.
1532 - Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.
1533 - Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan
1534 syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-
1535 ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
1536 - Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang
1537 ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
1538 - Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai
1539 hasil test, minimum 100 kg/m².
1540 - Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m³/hr dan terhadap
1541 tekanan air 15 kg/m² yang harus disertai hasil test.
1542 - Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
1543 sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
1544 kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
1545 - Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi
1546 warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada
1547 waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil
1548 harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan
1549 warna yang sama.
1550 - Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
1551 sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai
1552 untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran
1553 sebagai berikut :
1554  Untuk tinggi dan lebar 1 mm
1555  Untuk diagonal 2 mm.
1556 - Accessories
1557 - Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam,
1558 weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang
1559 dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
1560 sealant. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat
1561 dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang
1562 dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
1563 - Bahan finishing
1564 Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
1565 bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester
1566 dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang
1567 jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish
1568 seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.
1569 - Bahan panil kaca daun pintu, jendela.
1570 - Pintu Utama menggunakan kaca kristal tempered 12 mm
1571 - Jendela menggunakan kaca tempered tebal 12 mm dan kaca
1572 warna tebal 5 mm.

36
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1573 - Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan
1574 cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya.
1575
1576 10.1.3. Langkah Pelaksanaan
1577 - Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus
1578 diserahkan terlebih dahulu kepada Direksi/Konsultan Pengawas
1579 untuk disetujui sebelum digunakan di lokasi proyek.
1580 - Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti
1581 gambar- gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan
1582 membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil
1583 aluminum yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
1584 - Prioritas proses harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai dengan
1585 membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana
1586 atau Direksi, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kwalitas, bentuk
1587 dan ukuran.
1588 - Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan
1589 secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
1590 lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
1591 - Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium
1592 beserta kaca harus dilaksanakan oleh kontraktor alumunium yang
1593 ahli dalam bidangnya.
1594 - Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kusen
1595 alumunium harus dilakukan di pabrik secara masimal dan dilapangan
1596 tinggal pasang.
1597 - Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
1598 sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Angkur-angkur untuk rangka/
1599 kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan
1600 ditempatkan pada interval 600 mm.
1601 - Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup
1602 anti karat/ stainless steel, sedemikian rupa, sehingga hair line dari
1603 tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan
1604 terhadap air sebesar 1000 kg/ cm2. Celah antara kaca dan sistem
1605 kusen aluminium harus ditutup oleh sealant.
1606 - Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-
1607 kemungkinan sebagai berikut :
1608 - Dapat menjadi kusen kaca mati (tidak bisa dibuka tutup).
1609 - Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
1610 - Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
1611 - Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan
1612 di atas.
1613 - Sekeliling tepi kusen yang berbatasan dengan dinding harus diberi
1614 backer rod dan sealant untuk kekedapan terhadap air dan suara.
1615 - Pemasangan engsel pada kusen alumunium harus diberi tambahan
1616 klos-klos kayu di bagian dalam profil kusen alumunium sebagai
1617 perkuatan.

37
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1618 - Semua detail pertemuan harus runcing, halus dan rata bersih dari
1619 goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
1620 - Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila
1621 kusen telah terpasang maka kusen tersebut harus dilindungi agar
1622 kusen tetap terjamin kebersihannya.
1623 - Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah
1624 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
1625 - Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
1626 aluminium akan kontak dengan tembaga atau lainnya, maka
1627 permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium
1628 untuk menghindari kontak korosi.
1629
1630 10.1.4. Garansi (Jaminan)
1631 - Kontraktor wajib memberikan garansi bahan selama 2 tahun. dan
1632 garansi pemasangan selama 5 tahun, terhitung sejak selesainya
1633 masa perawatan.
1634 - Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat
1635 pewarnaan akibat dari proses powdercoating yang tidak sempurna
1636 dan lain-lain, sedang garansi pemasangan sebagai perlindungan
1637 kemungkinan terjadinya kebocoran udara & air akibat dari aplikasi
1638 yang tidak sempurna.
1639
164010.2. Pekerjaan Daun Pintu Kaca dan rangka kayu lapis HPL
1641 10.2.1. Lingkup Pekerjaan.
1642 - Meliputi pekerjaan daun pintu panel kaca, daun pintu rangka kayu
1643 lapis HPL dan daun pintu Baja
1644 - Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
1645 lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil
1646 pekerjaan yang baik dan sempurna.
1647 - Pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan pintu yang lengkap sesuai
1648 dengan kebutuhan/ memenuhi dokumen kontrak.
1649 10.2.2. Syarat-syarat Bahan.
1650 - Pintu panel Kaca yang digunakan:
1651 Bahan : kaca polos dengan tebal 8 mm dan kaca kristal/ tempered 12
1652 mm dengan rangka aluminium, sesuai dengan gambar kerja.
1653 - Pintu rangka kayu lapis HPL
1654  Bahan rangka kayu
1655 - Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam
1656 NI-5, (PPKI tahun 1961) dan persyaratan lain yang harus
1657 tertulis dalam pasal material kayu.
1658 - Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus kering dengan
1659 permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata
1660 kayu dan cacat lainnya.

38
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1661 - Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12 %-14%.


1662 - Untuk rangka kayu yang dipakai adalah kayu Damar Laut atau
1663 setara kayu dengan mutu baik, keawetan kelas 1 dan kelas
1664 kuat I-II. Ukuran daun pintu yang tertera dalam gambar adalan
1665 ukuran jadi.
1666 - Tebal rangka kayu daun pintu minimum 3,20 cm.
1667  Bahan perekat : Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu
1668 baik setara merek FOX.
1669  Bahan panil daun pintu
1670 - Multiplek ketebalan 6 mm produk dalam negeri merek ex lokal,
1671 yang telah disetujui oleh Perencana/Pengawas.
1672 - List akhiran daun pintu digunakan kayu kamper Samarinda
1673 finishing melamik, warna ditentukan kemudian.
1674 - Bahan penutup Panil adalah High Pressure Laminate (HPL)
1675 tebal 4 mm setara TACO, DECOSIT.
1676 10.2.3. Lingkup Pelaksanaan
1677 - Kontraktor Pelaksana sebelum memulai pekerjaan harus menerima
1678 Shop Drawing yang telah disetujui oleh konsultan pengawas.
1679 - Seluruh material yang akan digunakan harus mendapatkan
1680 persetujuan oleh pihak Direksi/ Konsultan pengawas sebelum
1681 digunakan di proyek.
1682 - Pasangkan rangka pintu sesuai dengan persyaratan yang berlaku
1683 untuk kebutuhan setiap jenis pintu.
1684 - Pehatikan ukuran tinggi, lebar, dan ketebalan pintu untuk mendapat
1685 hasil pekerjaan yang tepat.
1686 - Daun pintu harus terpasang dengan sempurna, hubungan sudut
1687 harus benar-benar 90 derajat.
1688 - Bila ada daun pintu yang melintir pada saat dibuka atau ditutup dan/
1689 atau ada bidang permukaan pintu yang tidak rata, maka pintu harus
1690 dibongkar dan diganti dengan yang baik/ memenuhi syarat
1691 pembongkaran dan penggantian adalah atas bebas Kontraktor.
1692 - Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
1693 bergelombang dan tidak melintir.
1694 - Daun pintu rangka kayu lapis HPL yang dipasang pada rangka kayu
1695 adalah dengan cara lem, tanpa pemakuan. Jika diperlukan, harus
1696 menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
1697 Perencana/Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada
1698 permukaan yang tampak. Khususnya untuk HPL direkatkan dengan
1699 lem pada permukaan bidang multiplek (4 mm) yang telah dipasang
1700 pada kerangka daun pintu, keretakan ini harus dilakukan dengan
1701 press di work shop.
1702 - Pada bagian daun pintu rangka kayu lapis HPL, harus dipasang rata,
1703 tidak bergelombang dan merekat dengan sempurna.
1704 - Permukaan multiplek tidak boleh berlubang dan ditutup dempul.

39
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1705 10.2.4. Pengamanan


1706 - Daun pintu yang terpasang sebelum menerima finishing akhir harus
1707 diamankan dari noda- noda.
1708 - Setelah pemasangan atau finishing selesai, berikan perlindungan
1709 atas seluruh permukaan pekerjaan agar dapat terhindar dari
1710 kemungkinan pengaruh atau kerusakan- kerusakan yang diakibatkan
1711 aktifitas pekerjaan lain.
1712 - Pengamanan ini sepenuhnya dibawah tanggung jawab dan atas
1713 beban kontraktor.
1714
1715
171610.3. Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu Besi
1717 10.3.1. Lingkup Pekerjaan
1718 - Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
1719 lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
1720 pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
1721 - Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu Besi meliputi seluruh detail yang
1722 disebutkan/ ditunjukkan dalam detail gambar.
1723 10.3.2. Persyaratan Bahan
1724 - Kusen terbuat dari baja/ besi siku ukuran 30x30x 3 mm, bagian
1725 bawah diperkuat dengan door sill yang terbuat dari baja siku, setelah
1726 kusen terpasang door sill dihilangkan.
1727 - Daun pintu terbuat dari plat baja tebal 2 mm dilengkapi dengan bibir
1728 pintu dan diperkuat disisi dalam dengan baja profil pada bagian-
1729 bagian tertentu dengan ketebalan 55mm.
1730 - Pintu dicat dengan cat seperti yang ditentukan pada pekerjaan
1731 pengecatan, warna akan ditentukan kemudian oleh Konsultan.
1732 - Aksesoris pintu yang dipakai, sesuai dengan persyaratan pasal 10
1733 - Pintu yang dipakai buatan BOSTINCO, LION atau setara.
1734 - Bagian baja diberi lapisan phospating sebagai perawatan anti karat,
1735 kemudian sebelum dicat duco pintu dan daun pintu besi dicat dengan
1736 cat dasar.
1737 - Pemasangan/penyetelan pintu harus menurut petunjuk atau dibawah
1738 pengawasan pabrik pembuat, dilaksanakan dengan hati-hati
1739 sehingga tidak merusak finishing disekitarnya.
1740 10.3.3. Syarat- Syarat Pelaksanaan
1741 Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing
1742 kepada Konsultan Pengawas/Perencana untuk diperiksa. Shop
1743 Drawings tersebut minimal harus memperlihatkan detail-detail
1744 pemasangan serta deskripsi bahan dan accessories yang dipakai.
1745 Gambar-gambar tersebut harus dibuat dalam skala yang cukup besar,
1746 untuk memudahkan pemeriksaan.
1747

40
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1748 PASAL 11 PEKERJAAN KACA

1749
175211.1. Lingkup Pekerjaan
1753 - Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material,
1754 peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik
1755 dan sempurna.
1756 - Meliputi fabrikasi dan instalasi seluruh penggunaan kaca pada jendela dan
1757 bouvenlight yang dinyatakan dalam gambar menggunakan bahan kaca.
175811.2. Syarat- Syarat Bahan
1759 - Kaca polos dan kaca tempered harus merupakan lembaran kaca bening
1760 jenis clear float glass yang datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan
1761 dari kualitas yang baik yang memenuhi ketentuan SNI 15-0047 – 1987 dan
1762 SNI 15-0130 – 1987.
1763 - Ukuran dan ketebalan kaca adalah 6 – 12 mm, merk mulia atau setara dan
1764 sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
1765 - Seluruh material yang akan digunakan harus mendapatkan persetujuan oleh
1766 pihak Direksi/ Konsultan pengawas sebelum digunakan di proyek.
176711.3. Langkah Pelaksanaan
1768 - Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
1769 dan syarat pekerjaan.
1770 - Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian, sehingga diharapkan
1771 dikerjakan oleh tukang yang ahli dalam bidangnya.
1772 - Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
1773 Pengawas, bahan yang telah tepasang harus dilindungi dari kerusakan dan
1774 benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda- tanda tidak boleh
1775 menggunakan kapur. tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
1776 direkatkan dengan menggunakan lem aci.
1777 - Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat
1778 pemotong kaca khusus.
1779 - Pemotongan kaca harus disesuaikan rangka, minimal 10 mm masuk
1780 kedalam alur kaca pada kusen.
1781 - Pembersihan kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
1782 menggunakan cairan pembersih kaca .
1783 - Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
1784 kusen, harus diisi dengan lem silikon, warna transparant cara pemasangan
1785 dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
1786 dikeluarkan pabrik.
1787 - Kaca harus tepasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
1788 retak dan pecah pada sealant tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
1789 goresan.
1790
1791

41
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1792
1793 PASAL 12 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1794
179912.1. Lingkup Pekerjaan
1800 Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat
1801 penggantung dan pengunci pada semua daun pintu dan jendela sesuai
1802 petunjuk dalam Gambar Kerja dan atau Spesifikasi Teknis.
180312.2. Prosedur Umum
1804 a. Contoh
1805 Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan
1806 pengunci yang akan dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
1807 untuk disetujui, sebelum dibawa ke lokasi proyek.
1808 b. Ketidaksesuaian.
1809 Pengawas Lapangan berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak
1810 memenuhi persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang
1811 sesuai. Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung
1812 jawab Kontraktor.
181312.3. Syarat- Syarat Bahan
1814 - Kunci untuk semua pintu luar dan dalam (kecuali pintu KM/WC) dengan
1815 sistem Master Key. Semua kunci harus terdiri dari :
1816 - Kunci tipe silinder yang terbuat dari bahan nikel stainless steel atau
1817 kuningan dengan 2 kali putar, dengan 3 (tiga) buah anak kunci.
1818 - Hendel/pegangan bentuk gagang atau kenop diatas plat yang
1819 terbuat dari bahan nikel stainless steel hair line.
1820 - Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja
1821 lapis seng dengan jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan jenis
1822 bahan daun pintu, yang dilengkapi dengan lidah siang (latch bolt), lidah
1823 malam (dead bolt), lubang silinder, face plate, lubang untuk pegangan
1824 pintu dan dilengkapi strike plate.
1825 - Kunci dan Pegangan Pintu KM/WC.
1826 - Selot pengunci diatas pelat dibagian sisi dalam pintu, dengan indikator
1827 merah/biru di bagian sisi luar pintu.
1828 - Hendel bentuk silinder
1829 - Bahan kunci yang dilengkapi lidah pengunci (latch bolt), lubang
1830 untuk selot pengunci dan hendel, face plate dan strike plate.
1831 - Engsel.
1832 - Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel
1833 pintu merk Dekson, Cisa, atau setara atau ditentukan kemudian
1834 - Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
1835 beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.
1836 - Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panil menggunakan
1837 engsel lantai (floor hinge) double action, dipasang dengan baik pada

42
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1838 lantai, sehingga terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai


1839 dengan gambar untuk itu.
1840 - Untuk jendela digunakan engsel merk Dekson, Cisa atau setara.
1841 - Grendel Tanam / Flush Bolt.
1842 Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan grendel tanam.
1843 - Gembok.
1844 Gembok dalam warna solid brass sesuai petunjuk dalan Gambar Kerja.
1845 - Door Closer dan Door Stopper
1846 - Untuk seluruh daun pintu panil-panil dan daun pintu ruang
1847 tertentu menggunakan Door Closer merek DORMA, KEND atau setara,
1848 warna akan ditentukan oleh Perencana. Door Closer harus terpasang
1849 dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang kusen dan daun
1850 pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat
1851 kusen pintu.
1852 - Untuk seluruh pintu kecuali yang berengsel lantai diberi door
1853 stopper merek DORMA, KEND atau setara. Door stopper dipasang
1854 dengan baik pada lantai dengan sekrup pintu kecuali pintu-pintu toilet,
1855 pintu masuk utama dan pintu-pintu besi.
1856 - Pull Handle
1857 Pegangan pintu yang memakai floor hinge atau semi frame less
1858 menggunakan handle buka.
1859 - Warna/Lapisan.
1860 Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna matt
1861 chrome/stainless steel hair line finish, kecuali bila ditentukan lain.
186212.4. Langkah Pelaksanaan.
1863 - Umum
1864 - Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai
1865 dengan persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik
1866 pembuatnya.
1867 - Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih
1868 pada tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan
1869 fungsinya.
1870 - Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah
1871 engsel.
1872 - Semua pintu memakai kunci pintu lengkap dengan badan kunci, silinder,
1873 hendel/pelat, kecuali untuk pintu KM/WC yang tanpa kunci silinder.
1874 - Engsel bagian atas untuk pintu kaca menggunakan pin yang bersatu
1875 dengan bingkai bawah pemegang pintu kaca.
1876 - Pemasangan Pintu.
1877 -Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel
1878 bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
1879 tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

43
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1880 -Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan
1881 pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel
1882 tersebut.
1883 -Penarik pintu (handle/full handle) dipasang sesuai posisi lock case.
1884 -Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi,
1885 lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh
1886 Konsultan Pengawas/Perencana. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
1887 Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
1888 -Door stopper dipasang pada dinding atas, letaknya diatur agar daun pintu
1889 dan kunci tidak membentur tembok pada saat pintu terbuka.
1890 -Door holder di atas daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu.
1891 Pemasangan harus baik sehingga pada saat ditekan ke bawah, karet
1892 holder akan menekan lantai pada posisi yang dikehendaki. Door holder
1893 dipasang hanya pada pintu yang tidak menggunakan door closer type
1894 hold open.
1895 -Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
1896 dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
1897 -Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
1898 -Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
1899 berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
1900 keadaan di lapangan.
1901 -Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
1902 diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-
1903 detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar
1904 dokumen kontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.
1905 -Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan
1906 Pengawas/Perencana/ Konsultan Perencana.
1907 - Pemasangan Jendela.
1908 - Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen
1909 dengan menggunakan engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara
1910 pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dalam Gambar
1911 Kerja.
1912 - Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke kusen dengan
1913 menggunakan friction stay yang merangkap sebagai hak angin, dengan
1914 cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
1915 - Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaaan jendela yang
1916 diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela
1917 harus dilengkapi dengan sebuah pengunci.
1918
1919
1920
1921
1922
1923
1924

44
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1925
1926
1927
1928 PASAL 13 PEKERJAAN PERLENGKAPAN ALAT- ALAT SANITAIR

1929
193113.1. Lingkup Pekerjaan
1932 - Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan
1933 berhubungan untuk pekerjaan sanitasi sesuai dengan gambar kerja dan
1934 RKS.
1935 - Khusus untuk fitting-fitting, stop kran dan perlengkapan sanitasi fixture
1936 lainnya, kontraktor harus memberikan contoh sesuai yang ditentukan
1937 dalam RKS untuk disetujui Direksi/ pengawas.
1938 - Pekerjaan perlengkapan sanitasi tidak dapat terlepas, dari pekerjaan
1939 mekanikal plumbing.
194013.2. Syarat- Syarat Bahan
1941 - Water Closet Jongkok/ Duduk
1942 Bahan porselen, produk dalam negeri dengan kualitas baik, sesuai dengan
1943 SNI SNI 03-0797-2006 lengkap dengan stop kran dan peralatan lain (warna
1944 standard).
1945 - Wastafel
1946  Wastafel Bahan porselen, produk dalam negeri sesuai dengan SNI SNI
1947 03-0680-1998, lengkap dengan keran, siphon dan perlengkapan lainnya
1948 (warna standard).
1949 - Bathup,Urinoir, Kloset dan Wastafel yang digunakan setara dengan produk
1950 merk TOTO
1951 - Kran, Floor Drain, dan lain-lain setara produk TOTO
1952 - Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak
1953 cacat sedikitpun dan sesuai dengan SNI. Kontraktor harus mengajukan
1954 contoh-contoh untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.
195513.3. Pelaksanaan Pekerjaan
1956 - Pemasangan semua peralatan/perlengkapan sanitair harus dilakukan oleh
1957 ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus
1958 dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi.
1959 - Semua sambungan harus kedap air dan udara.
1960 - Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan
1961 sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan
1962 Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
1963 - Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus
1964 dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
1965 - Wastafel harus dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar
1966 Kerja.

45
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

1967 - Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih.
1968 Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan
1969 adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas
1970 floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai.
1971 - Kontraktor wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan
1972 yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
1973 Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh Direksi/Manajemen
1974 Konstruksi.
1975 - Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
1976 perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik.
1977
1978 PASAL 14 PEKERJAAN PENGECATAN

1979
198114.1. Lingkup Pekerjaan
1982 Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan
1983 pengecatan memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar,
1984 pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-
1985 tengah dan akhir. Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi, plesteran
1986 tembok dan beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar
1987 dan RKS.
1988 Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat
1989 dengan standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat
1990 akhir.
199114.2. Prosedur Umum
1992 a. Data Teknis dan Kartu Warna.
1993 - Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari
1994 cat yang akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh
1995 Direksi/Konsultan Pengawas.
1996 - Semua warna disesuaikan dengan gambar kerja serta ditentukan oleh
1997 Direksi/Konsultan Pengawas dan akan diterbitkan secara terpisah dalam
1998 suatu Skema Warna.
1999 - Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi
2000 tanggung jawab Kontraktor.
200114.3. Syarat- Syarat Bahan
2002 a. Umum.
2003 - Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan
2004 masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau
2005 Spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan
2006 pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya
2007 harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus
2008 sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
2009 - Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
2010 pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
2011 b. Cat Dasar.

46
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2012 Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara
2013 (ex. Dulux) :
2014 - Water-based sealer untuk permukaan plesteran, beton, papan
2015 kalsiboard dan panel kalsium silikat.
2016 - Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima
2017 cat akhir berbahan dasar minyak.
2018 - Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan
2019 besi/baja.
2020 c. Undercoat.
2021 Undercoat digunakan untuk permukaan besi/baja.
2022 d. Cat Akhir.
2023 Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang
2024 setara (ex. Dulux) :
2025 - Emulsion untuk permukaan interior plesteran, beton, papan gypsum
2026 dan
2027 - Weathershield / Emulsion khusus untuk permukaan eksterior
2028 pelesteran, beton, papan gypsum.
2029 - High quality, solvet-based high quality gloss, finish untuk permukaan
2030 interior plesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja..
203114.4. Standard Pengerjaan (Mock Up).
2032 - Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan
2033 pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
2034 Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture,
2035 material dan cara pengerjaan.
2036 - Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan
2037 oleh Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
2038 - Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas/
2039 Pengawas Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai
2040 sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
204114.5. Langkah Pelaksanaan
2042 - Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
2043 permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda
2044 sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat,
2045 harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan
2046 pengecatan dimulai.
2047 - Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli
2048 dalam bidang tersebut.
2049 - Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan
2050 persiapan permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak
2051 harus dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih
2052 yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala diatas 38oC.
2053 - Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian
2054 rupa sehingga debu dan pencemar lain yang berasal dari proses

47
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2055 pembersihan tersebut tidak jatuh diatas permukaan cat yang baru dan
2056 basah.
2057 - Pekerjaan Cat Dinding.
2058 - Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
2059 plesteran bangunan dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan
2060 gambar.
2061 - Untuk dinding luar bangunan digunakan cat jenis Water Base Tipe
2062 Weather Coat / setara merk Dulux /, sedangkan untuk interior tipe
2063 Emulsion/ setara dengan merk Dulux, dengan lapisan dasar Plamur
2064 merk ICI / setara. Warna akan ditentukan kemudian.
2065 - Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk ICI Wallfiller/
2066 setara.
2067 - Sebelum dinding di plamur, plesteran sudah harus betul-betul
2068 kering, tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan
2069 kepada Direksi/Konsultan Pengawas.
2070 - Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan dengan
2071 bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan
2072 menggunakan roller.
2073 - Lapisan pengecatan dinding terdiri dari 1 (satu) lapisan dasar yang
2074 dilanjutkan dengan 2 (tiga) lapisan cat akhir dengan kekentalan cat.
2075 - Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang
2076 yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding
2077 dijaga terhadap segala kotoran.
2078 - Pekerjaan Cat Plafon.
2079 - Yang termasuk dalam pekerjaan cat plafon adalah plafon gypsum,
2080 pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2081 - Cat yang digunakan merk Mowilex, Dulux atau setara. Warna akan
2082 ditentukan setelah melakukan percobaan pengecatan.
2083 - Plamur yang digunakan adalah plamur kayu.
2084 - Selanjutnya semua metode/ prosedur sama dengan pengecatan
2085 dinding, kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada
2086 pengecatan plafon ini.
2087 - Sambungan-sambungan gypsum harus diberi flexible sealant agar
2088 tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
2089 - Pekerjaan Cat Besi.
2090 - Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-
2091 bagian besi seperti pintu-pintu besi, talang-talang dan pekerjaan besi
2092 lain ditentukan dalam gambar.
2093 - Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali.
2094 Setelah kering dan diamplas kembali, maka dicat 1 kali lapis. Setelah 16
2095 jam mengering baru lapisan akhir dicat 1 lapis.
2096 - Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap,
2097 tidak ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-
2098 pengotoran.

48
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2099 - Pekerjaan cat kayu


2100 - Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah daun pintu panil
2101 multipleks, dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2102 - Cat yang digunakan adalah merk Mowilex jenis Synthetic Enamel,
2103 warna ditentukan Perencana setelah melakukan percobaan
2104 pengecatan.
2105 - Bidang yang akan dicat diberi meni kayu, warna merah 1 lapis,
2106 kemudian diplamuur dengan plamuur sampai lubang-lubang/ pori-pori
2107 terisi sempurna.
2108 - Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamuur diampelas besi halus dan
2109 dibersihkan dari debu, kemudian dicat skurang-kurangnya 3 (tiga) kali
2110 dengan menggunakan kuas.
2111 - Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak
2112 ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap
2113 pengotoran.
2114 - Pekerjaan cat finishing melamic
2115 - Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang
2116 pekerjaan kayu yang terlihat di dalam bangunan termasuk kusen, panil-
2117 panil, list-list, railling kayu, serta bagian-bagian lain yang ditentukan
2118 dalam gambar.
2119 - Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari
2120 debu minyak dan kotoran yang mungkin melekat.
2121 - Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar
2122 supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapar serat
2123 kayu yang tidak rata pada permukaan kayu tersebut.
2124 - Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus
2125 ditutup dengan melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok
2126 dengan kain sampai halus dan rata.
2127 - Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut,
2128 dihaluskan dengan amplas duco yang halus, kemudian debu bekas
2129 amplas tersebut dibersihkan.
2130 - Pembuatan wood filler dilakukan dengan menggunakan setara
2131 merek IMPRA, wood filler diaplikasikan dengan kape sampai pori-pori
2132 tertutup sempurna dengan diamplas duco yang halus untuk setiap
2133 lapisan.
2134 - Pewarna dipakai setara merek IMPRA daya sebar 5-6 m² perliter
2135 satu lapis.
2136 - Sanding sealer setara merek IMPRA sebagai cat dasar dicampur
2137 dengan serta thinner ND. Dibutuhkan 2-3 lapis cat dasar setiap lapisan
2138 harus diamplas sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus
2139 dan rata.
2140 - Cat akhir dipakai melamic setara merek IMPRA semprotkan lapis 1
2141 dengan rata dan sempurna dan amplas sempurna kemudian
2142 semprotkan lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished

49
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2143 tidak perlu diamplas. Warna akan ditentukan kemudian oleh Konsultan
2144 Perencana.
2145

50
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2146 PASAL 15 PEKERJAAN WATERPROOFING

214915.1. Lingkup Pekerjaan


2150 Pekerjaan yang dimaksud meliputi atap dak beton dan talang- talang atap,
2151 daerah toilet, WC, Dapur, Ruang Mesin, Ground Reservoir serta bagian-bagian
2152 yang dinyatakan dalam gambar.
215315.2. Syarat- Syarat Bahan
2154 Bahan yang digunakan adalah
2155 - Kuas/ Rool kuas
2156 - Water proofing untuk reservoir dan toilet, pantry, ruang mesin dan bagian-
2157 bagian yang tidak terexposed langsung pada matahari menggunakan cat
2158 pelapis anti bocor seperti No Drop atau setara.
2159 - Waterproofing untuk atap (dak beton)
2160 - menggunakan jenis Bitumen Polymer water proofing membrane
2161 dengan tebal 4 mm.
2162 - Material Prime coating ex. Import.
2163 - Untuk Screed Beton menggunakan material semen dan pasir dengan
2164 perbandingan 1 PC : 4 PS.
216515.3. Langkah Pelaksanaan
2166 - Waterproofing untuk kamar mandi, pantry dan lain yang disebutkan dalam
2167 RAB dan gambar sebagai :
2168 - Persiapan permukaan yang dilapis waterproofing, harus bebas dari
2169 kotoran yang melekat seperti bitumen, oli, bercak-bercak cat, lemak
2170 dan lain-lain.
2171 - Aplikasikan waterproofing dengan menggunakan kuas/semprot/roll.
2172 - Lapisan pertama dibuat dengan arah horizontal selanjutnya lapisan
2173 kedua dengan arah vertical.
2174 - Pastikan selama pekerjaan waterproofing berlangsung tidak boleh ada
2175 genangan air atau lembab. Seluruh area yang akan disemprot harus
2176 dalam keadaan kering.
2177 - Pastikan dalam pelaksanaan waterproofing cuaca dalam keadaan
2178 cerah. Hentikan bila hujan akan turun atau angin bertiup kencang.
2179 - Bila hujan turun sebelum permukaan beton kering (1-2 jam),
2180 pengaplikasian kembali waterproofing ulang perlu dilakukan setelah
2181 permukaan beton kering.
2182 - Setelah selesai pekerjann waterproofing coating diamkan dan pastikan
2183 bahwa area tersebut benar-benar kering.
2184 - Setelah dipastikan benar-benar kering pekerjaan tes rendam dapat
2185 dilakukan. 
2186 - Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus memastikan bahwa
2187 kemiringan plat beton sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke
2188 pipa-pipa pembuangan (kemiringan minimal 2%).

51
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2189 - Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai dengan


2190 perlindungan permukaan setelah pemasangan harus mengikuti
2191 petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan pabrik/produsen.
2192 - Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh
2193 Perencana, dari pilihan warna yang tersedia.
2194 - Water proofing membrane pada atap beton
2195 - Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang
2196 berpengalaman (ahli dari pihak supplier) dan terlebih dahulu harus
2197 mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi dari
2198 pabriknya untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
2199 - Permukaan beton dimana produk waterproofing akan dipasang harus
2200 memenuhi persyaratan sebagai berikut:
2201 - Halus, rata terbebas dari tonjolan tajam, rongga maksimum
2202 diameter 1 cm.
2203 - Bersih dari segala kotoran, debu, batuan kecil dan minyak.
2204 - Produk waterproofing tidak boleh dipasang pada suhu dibawah 5C.
2205 - Pekerjaan primer dilakukan sebelum pemasangan waterproofing
2206 membrane bitumen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
2207 - Alat yang digunakan untuk primer ialah menggunakan spray atau
2208 roller.
2209 - Pemasangan produk waterproofing harus menunggu sampai
2210 primer kering, minimal 1 (satu) jam setelah pemasangan.
2211 - Primer dilaksanakan hanya untuk area yang akan dilapisi
2212 waterproofing pada hari yang sama.
2213 - Lantai yang sudah diprimer harus sesegera mungkin dilapisi oleh
2214 membrane bitumen, untuk menghindari debu/kotoran yang
2215 terbawa oleh angin, dll.
2216 - Lantai yang sudah terprimer tetapi belum dilapisi dengan
2217 membrane bitumen dalam waktu 24 jam, harus diprimer ulang.
2218 - Lantai yang sudah terprimer dan terkena hujan harus dikeringkan,
2219 dibersihkan dari semua lumpur yang melekat, untuk kemudian
2220 diprimer ulang.
2221 - “Corner Detail” pada setiap sambungan bidang horisontal dan
2222 vertikal harus diberi “filler” cement mortar, dan detail overlap sesuai
2223 dengan standard drawing dari pabrikan.
2224 - Joint pada seluruh “construction joint” dan “expansion joint” harus
2225 diberi Waterstop.
2226 - Pemasangan pada bidang horisontal harus dipasang sesuai dengan
2227 kemiringan bidang permukaan, dari “low point” ke “high point”
2228 dengan overlap minimum 6.5 cm. Untuk bidang vertikal membrane
2229 dipasang vertikal memanjang dengan panjang maksimum 2.5 m
2230 (misal, jika tinggi dinding 3 m, maka tinggi membrane yang boleh
2231 sekaligus dipasang adalah max. 2.5 m dan kemudian di overlap 0.5

52
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2232 m). Pada setiap sambungan overlap, baik pada bidang horisontal
2233 maupun vertikal harus diberi penguat mastic.
2234 - Flood test, harus dilaksanakan dengan minimum ketinggian air 5 cm
2235 dan minimum selama 24 jam.
2236 - “Protection”, Waterproofing harus secepat mungkin dilindungi dengan
2237 menggunakan Screed beton dengan tebal minium 2 cm, dengan
2238 perbandingan 1 PC : 4 PS.
2239 - Pekerjaan screed beton bata sebaiknya dilaksanakan oleh applicator
2240 waterproofing itu sendiri apabila pihak Main Contractor ingin
2241 melaksanakan pekerjaan tersebut pada saat pelaksanaan harus
2242 diawasi oleh Supervisor dari applicator tersebut untuk meyakinkan
2243 tidak ada benda tajam yang dapat merusak membrane bitumen.
2244 - Proteksi dengan screed beton terhadap membrane bitumen harus
2245 dilaksanakan pada hari yang sama pada waktu membrane dipasang
2246 atau maksimal 24 jam setelah flood test.
224715.4. Syarat-syarat Pelaksanaan :
2248 - Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada
2249 Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
2250 ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan.
2251 - Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi
2252 lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh
2253 Konsultan Pengawas. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
2254 - Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan
2255 dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
2256 - Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan
2257 lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas
2258 sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan memulai
2259 pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di
2260 tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
2261 - Kondisi permukaan plat beton harus rata bersih dari air minyak & debu.
2262 Dengan kondisi kering pertemuan sudut tidak ada yang tajam (90°).
2263 - Pemasangan/pengaplikasian water proofing ini harus dikerjakan oleh
2264 tenaga yang sudah berpengalaman yang direkomendasikan olehn pabrik
2265 produsen material tersebut dan mengikuti segala aturan dan spesifikasi
2266 teknis dari pihak produsen dari water proofing tersebut.
2267 - Setelah pemasangan Kontraktor diwajibkan melaksanakan test rendam
2268 selama 2x 24 jam. Apabila terjadi kebocoran harus segera dilakukan
2269 perbaikan sesuai dengan rekomendasi dari pihak produsen.
2270 - Setelah kering maka kontraktor diperbolehkan malakukan pekerjaan
2271 lainnya pada bagian plat tersebut sesuai dengan gambar
2272 kerja/pelaksanaan.
227315.5. Pengujian Mutu Pekerjaan
2274 - Kontraktor wajib untuk melakukan percobaan/pengetesan hasil pekerjaan
2275 atas biaya Kontraktor seperti dengan cara memberi siraman di atas
2276 permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.

53
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2277 - Pengetesan dilaksanakan dengan cara mengisikan air keatas bidang yang
2278 akan diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian
2279 dilihat hasilnya selama 2 x 24 jam.
2280 - Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
2281 Pengawas.
2282 - Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas
2283 semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan
2284 cacat lainnya sebagai akibat dari kegagalan dari bahan /hasil pekerjaan
2285 yang digunakan, selama 5 (lima) tahun termasuk mengganti dan
2286 memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi
2287 - Bila ada pekerjaan yang harus dibongkar/diperbaiki akan menjadi
2288 tanggungan Kontraktor.
228915.6. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli
2290 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur
2291 dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan secara cuma-cuma
2292 selama 10 (sepuluh) tahun berupa : Jaminan ketepatan pemakaian bahan
2293 (Producer’s Process Performance Warranty) dan Jaminan ketepatan
2294 aplikasi (Aplicator’s Workmanship Warranty).
2295
2299 PASAL 16 PEKERJAAN RAILING TANGGA

2300
230216.1. Lingkup Pekerjaan
2303 - Pekerjan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
2304 peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
2305 pelaksanaan, hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu
2306 baik dan sempurna.
2307 - Meliputi pekerjaan railing dilakukan pada tangga atau seluruh detail
2308 yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.
230916.2. Persyaratan Pelaksanaan
2310 - Railing dari hollow galvanis ukuran 30x50, 40x40, dan 30x30.
2311 Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
2312 Bahan besi dan stanless steel harus memenuhi persyaratan yang
2313 ditentukan dalam PUBI 1982 .
2314 - Seluruh pekerjaan dibengkel harus merupakan pekerjaan yang
2315 berkualitaas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan
2316 ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat
2317 dipasang dengan tepat dilapangan.
2318 - Pengelasan konstruksi harus dilakukan sesuai gambar konstruksi
2319 dan harus mengikuti prosedur/persyaratan-persyaratan dalam AWS
2320 dan AISC Spesification.
2321 - Pekerjaan las harus dan kokoh/ rigid, rapih, halus dan tidak terlihat
2322 bekas-bekas pengelasannya. Lurus dan tidak ada yang lengkung.
2323

54
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2324
2325 PASAL 17 PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG METAL

2326
232717.1 Lingkup pekerjaan
2328 Termasuk material, tenaga kerja, peralatan dan hal lain seperti transportasi
2329 yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik.
233017.2 Peralatan penunjang
2331 - Jenis genteng adalah genteng metal dengan ketebalan 0.35 mm Mutu, motif
2332 dan warna disetujui direksi.
2333 - Genteng harus memiliki ukuran yang sama, kedap air, permukaannya licin
2334 untuk memperlancar mengalirnya air,
2335 - Presisi rapat hubungannya satu sama lain tidak melintir ke berbagal arah.
233617.3 Peralatan penunjang
2337 Alat Bantu; steger dan benang
233817.4 Cara pelaksanaan
2339 - Menggunakan rangka kayu atau rangka baja ringan atau rangka baja,
2340 material rangka disesuaikan dengan gambar ada.
2341 - Menggunakan lapisan aluminium foil pada lapisan bawah genteng metal.
2342 - Genteng harus terletak pada pasangan reng yang lurus dan diukur
2343 menggunakan waterpas,
2344 - Hindari celah hubungan ke samping, ke atas dan ke bawah,
2345 - Pasangan genteng harus lurus dengan kontrol dan tarik benang
2346 - Pemasangan penutup atap disusun rapi dengan bertumpu pada reng.
2347 - Bubungan ditutup dengan bahan yang sama dan disusun rapi.
2348 - Apabila menggunakan penutup atap metal atau bahan metal lainnya
2349 dipakukan pada rangka atap/langsung pada reng atau gording dengan
2350 menggunakan paku khusus untuk atap metal atau paku seng.
2351 - Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Minimal
2352 tindisan antara satu lembaran dengan lembaran lainnya 2,5 alur. Alur harus
2353 dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan
2354 rapi.
2355 - Bubungan ditutup dengan bahan yang sama. Tindisan antara satu lembaran
2356 bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan
2357 persyaratan pabrik.
2358 - Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
2359 berakibat bocor. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka
2360 bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.
2361
2362

55
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2363 PASAL 18 PEKERJAAN KAYU

2364
236518.1 Lingkup Pekerjaan
2366 Pemasangan penutup atap, kuda – kuda atap, balok dan lantai gasebo
236718.2 Bahan bahan
2368 Bahan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu, baik kayu kasar maupun
2369 kayu halus dalam hubungannya dengan gambar dan spesifikasi, dan
2370 pelaksanaan pekerjaan hingga selesai sesuai dengan gambar rencana dan
2371 menggunakan Kayu Kelas I
237218.3 Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan
2373 - Semua kayu harus dikeringkan sehingga mengurangi kadar air, Semua
2374 kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, tidak
2375 ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-
2376 pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat-cacat lainnya. Mutu
2377 dankualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5, PKKI
2378 tahun 1961 dan persyaratan-persyaratan lain yang berkaitan dengan
2379 konstruksi kayu.
2380 - Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu
2381 halusharus sedemikian rupa, hingga susut dibagian mana saja dan
2382 kearahmanapun tidak akan mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan
2383 bentukdari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan
2384 rusaknyabahan-bahan yang bersentuhan.
2385 - Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti
2386 mempasak, memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lobang
2387 pasak, sponing dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk
2388 penyambungan kayu dengan baik.
2389 - Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika
2390 sudah terpasang. Bahan untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat
2391 kalau belum selesai sama sekali tidak boleh diangkut ke tempat
2392 pekerjaan, juga tidak boleh disetel – setel jika bangunan belum siap
2393 untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
2394 - Bilamana terjadi bahwa pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut
2395 atau bengkok, atau kelihatan ada cacat – cacat lainnya pada pekerjaan
2396 kayuhalus dan kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka
2397 pekerjaanyang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti, dan pekerjaan-
2398 pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus
2399 dibetulkan atas biaya Kontraktor.
2400 - Semua bekas pekerjaan kayu, puntung-puntung kayu dan kayu-kayu bekas
2401 dari semua bahan bangunan harus disingkirkan sampai bersih.
2402bahan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu, baik kayu kasar maupun
2403kayu halus dalam hubungannya dengan gambar dan spesifikasi, dan
2404pelaksanaan pekerjaan hingga selesai sesuai dengan gambar rencana
2405bahan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu, baik kayu kasar maupun
2406kayu halus dalam hubungannya dengan gambar dan spesifikasi, dan
2407pelaksanaan pekerjaan hingga selesai sesuai dengan gambar rencana

56
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2408 1. bahan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu, baik


2409 kayu kasar maupun
2410 2. kayu halus dalam hubungannya dengan gambar dan
2411 spesifikasi, dan
2412 3. pelaksanaan pekerjaan hingga selesai sesuai dengan
2413 gambar rencana
2414
2415
2416
2417
2418
2419

2420 BAB 3 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

2421 PASAL 1 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

2422
2423 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, kontraktor boleh menunjuk
2424pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai
2425instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN) Kontraktor tetap
2426bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap
2427digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.
2428 Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 x
242924 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi
2430tanggung jawab kontraktor.
24311.1. Lingkup Pekerjaan
2432 Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan
2433 instalasi listrik ini, harus melakukan pengadaan dan pemasangan instalasi listrik
2434 dan penyalur sambaran petir serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap
2435 untuk dipergunakan. Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah
2436 sebagai berikut:
2437 a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian panel tegangan rendah.
2438 b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel tenaga tegangan
2439 rendah untuk peralatan; motor pompa, exhaust fan, air conditions,
2440 peralatan elektronik dsb.
2441 c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan dan stop-
2442 kontak biasa 1 phasa dan 3 phasa dan instalasi sistem UPS.
2443 d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian armature lampu penerangan.
2444 e. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penyalur petir.
2445 f. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pembumian.
2446 g. Pengurusan perijinan untuk penyambungan daya PLN atau penyesuaian
2447 daya PLN existing.

57
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

24481.2. Ketentuan Bahan Dan Peralatan


2449 a. Panel Tegangan Rendah
2450 - Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga
2451 harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL
2452 - Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal minimal 1,7 mm dengan
2453 rangka besi dan seluruhnya harus di proses tahan karat zinc anodizing
2454 dan di cat powder coating, warna cat akan ditentukan kemudian oleh
2455 pihak owner. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan
2456 master key.
2457 - Konstruksi dalam panel-panel serta tata letak dari komponen-kornponen
2458 dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu
2459 diiaksanakan perbaikan, penyambungan pada komponen-komponen
2460 dapat mudah diiaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen
2461 lainnya.
2462 - Setiap panel harus mempunyai busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral
2463 dan 1 busbar untuk grounding, besarnya busbar harus diperhitungkan
2464 untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa
2465 menyebabkan suhu yang lebih dari 65oC. Setiap busbar copper harus di
2466 pertin dan diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang
2467 dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis
2468 yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
2469 - Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
2470 kotak tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran
2471 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1 % dan bebas dari
2472 pengaruh induksi
2473 - Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
2474 keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/Manajemen
2475 Konstruksi Lapangan.
2476 - Komponen komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
2477 - MCCB.
2478 - Surge Protection.
2479 - Miniatur Circuit Breaker
2480 - Auxiliary Relay
2481 - Dimmer Switch
2482 - Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :
2483 - Current Transformer.
2484 - Frekuensi meter
2485 - Amperemeter
2486 - Voltmeter.
2487 b. Kabel Tegangan Rendah
2488 - Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan
2489 minimum 0,6 KV.
2490 - Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah :

58
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2491 - Kabel daya (feeder) yang ditanam dalam tanah jenis NYFGbY
2492 - Kabel daya (feeder) dalam bangunan/rak kabel jenis NYY.
2493 - Untuk instalasi penerangan dan stop kontak dipergunakan kabel jenis
2494 NYY/NYM yang dilindungi High Impact Conduit PVC.
2495 - Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan Bantu lainnya harus
2496 dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada MK.
2497 - Penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah 4 mm 2 untuk
2498 kabel daya dan 2,5 mm2 untuk sirkit instalasi.
2499
2500
2501 c. Pipa dan Fitting
2502 - Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan exhausfan
2503 dilaksanakan dalam pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit PVC
2504 untuk dalam bangunan kecuali untuk feeder dalam trench atau tertanam
2505 dalam tanah memakai pipa galvanis kelas high.
2506 - Sparing menggunakan pipa galvanis yang ukurannya 2 tingkat di
2507 atas pipa instalasi.
2508 - Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan
2509 pipa flexible jenis PVC.
2510 - Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan,
2511 pengetapan dan sebagainya harus menggunakan fitting-fitting yang
2512 sesuai yaitu socket, elbouw, T- doos, croos-doos, terminal 3 M, isolasi
2513 ban, klem besi dan lain-lain.
2514 - Semua pipa yang tidak dalam cor-coran atau tertanam dalam tanah
2515 harus diberi marker dengan warna yang akan ditentukan kemudian
2516 pada ujung-ujung pipa dan kabel setiap jarak 10 m.
2517 - Pemasangan Instalasi Listrik tidak dibenarkan bersamaan dengan
2518 pemasangan sparing kabel.
2519 d. Cable tray, rak kabel dan hanger
2520  Cable tray/ Cable Ladder
2521 - Bahan penyangga terbuat dari perforated steel plate yang
2522 digalvanis.
2523 - Bahan support dari besi siku ynag dicat.
2524 - Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.
2525 - Ukuran besi siku harus dihitung beban dari kabel dan
2526 lenturan besi.
2527 - Gantungan memakai besi beton 3/8”.
2528 - Setiap jarak 40 cm diberi tulangan penguat sehingga berbentuk cable
2529 ladder.
2530 - Semua bahan besi harus dimeni dan dicat warna abu-abu.
2531  Rak kawat dan hanger

59
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2532 - Pada shaft riser


2533 - Terpasang rak kabel bentuk cable ladder.
2534 - Bahan besi siku untuk angkur dan rangka.
2535 - Palang tangga dari besi siku.
2536 - Klem besi plat dan mur baut.
2537 - Semua bahan besi harus dimeni dan dicat warna abu-abu.
2538 - Hanger
2539 - Untuk instalasi satu atau dua jalur digunakan hanger dari bahan
2540 besi plat yang diklem setiap jarak 100 cm. Gantungan ke plat
2541 dengan ikatan ramset atau fischerplug.
2542 - Mur baut dan besi plat.
2543 - Semua bahan besi plat harus dimeni dan dicat warna abu-abu.
2544 e. Lampu Penerangan
2545 Semua armature lampu harus dibuat oleh satu pabrikan dengan kualitas
2546 yang sesuai dengan Standar IEC.
2547 - Lampu TL 2X36 Watt Inbow RM 300, Lampu TL 2x18 W Inbow RM 300,
2548 yang berkualitas baik, kuat dan desain yang ditentukan kemudian.
2549 - Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal minimal 0.7mm.
2550 - Cat dasar anti karat, dengan finish cat bakar/ powder caoting
2551 - Ballast low losses
2552 - Tabung TL18 atau 36 Watt diameter 25 mm.
2553 - Terminal Grounding pada badan.
2554 - Baut expose dengan kepala khusus.
2555 - Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm2.
2556 - Tiap tube dengan ballast sendiri.
2557 - Cover mempunyai 2 engsel yang bisa di buka dari bawah
2558 - Lampu SL Roset, Lampu Baret Square dan Mentos 22 Watt
2559 - Komponen dan kotak lampu idem (1)
2560 - Proses anti karat.
2561 - Pengecatan menggunakan sistem cat bakar / powder coating.
2562 - Sistem terminal blok.
2563 - Cover Acrylic putih susu.
2564 - Lampu Pijar/ Downlight 18 Watt dan 23 Watt, merk Philips/setara dan
2565 Armateurnya produksi dalam negeri dengan kualitas baik
2566 - Lampu Sorot (Spot Light)
2567 - Lighting fixtures dari bahan aluminium atau besi tuang.
2568 - Mounting base harus diperlengkapi sehingga dapat terpasang dengan
2569 baik.

60
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2570 - Lamp housing harus tahan terhadap percikan air.


2571 - Lampu yang dipakai dari jenis Halogen Dichroic 50 W/12 V dengan
2572 Trafo penurun tegangan non elektronik yang menggunakan gulungan
2573 terpisah.
2574 - Badan lampu harus diardekan.
2575 - Lampu Sorot Luar (Flood Light)
2576 - Lampu sorot luar dimaksudkan untuk menyorot beberapa sudut
2577 bangunan.
2578 - Lamp Holder dan reflector dari bahan aluminium anodized.
2579 - Lighting fixtures harus tahan cuaca dan dipasang pada mounting
2580 yang telah disediakan.
2581 - Lampu yang dipakai dari jenis lampu Metal Halide.
2582 - Badan lampu harus diardekan.
2583 - Lampu Emergency
2584 - Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent, lengkap dengan
2585 batteray dan chargernya.
2586 - Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi batteray.
2587 Bila PLN/Genset mati, lampu akan menyala oleh sumber daya
2588 batteray. Bila PLN/Genset hidup, batteray harus diisi kembali dan
2589 semua operasi tersebut di atas harus dapat bekerja secara otomatis.
2590 - Batteray yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus
2591 sanggup menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas
2592 batteray disesuaikan dengan TLD yang dipasang.
2593 - Tegangan input adalah 220 V, ± 10 % 50 Hz, 1 phase, diperlengkapi
2594 dengan indikator LED dan peralatan push to check batteray.
2595 - Charger harus dapat mengisi batteray pada kapasitas penuh selama
2596 1 xI- jam
2597 - Lampu Jalan Sont 250 Watt
2598 - Bahan kotak lampu Alluminium
2599 - Reflektor Aluminium sanodised
2600 - Cover Glass tempered
2601 - IP 65
2602 - Terminal Grounding pada badan.
2603 - Baut expose dengan kepala khusus.
2604 - Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm2
2605 - Tiang tinggi 9 meter terbuat dari galvanized tipe hexagonal dengan
2606 diameter sesui gambar.
2607 - Lampu yang belum disebutkan di dalam spesifkasi akan ditentukan
2608 kemudian, mrngikuti lighting desain atau interior.
2609 f. Kotak-Kontak dan Saklar

61
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2610 - Kotak kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata
2611 adalah type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).
2612 - Kotak kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan
2613 mengikuti standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus/tenaga atau
2614 (outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin)
2615 dengan lubang bulat
2616 - Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan
2617 push botton harus dipakai dari jenis bahan metal.
2618 - Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari
2619 ruang-ruang yang basah/lembab harus jenis water dicht (WD), sedang
2620 untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai
2621 gambar.
2622 - Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari
2623 pabrik pembuat yang sama dengan underfioor duct atau built in.
2624 g. Grounding
2625 - Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC - Bar
2626 Copper Conductor).
2627 - Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal
2628 berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming
2629 feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2, atau sesuai
2630 gambar sistem pembumian.
2631 - Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan batang tembaga pejal
2632 diameter 16 mm. Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah
2633 minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air tanah
2634 - Nilai tahanan grounding system untuk panel-panel adalah maksimum 5
2635 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut.
2636 - Setiap ujung BC grounding harus dilengkapi dengan box dan terminal
2637 pembumian untuk tujuan pengukuran.
2638 h. Konduit
2639 Instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact, di
2640 mana dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum
2641 diameter 20 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
2642 i. Lightning Head.
2643 Kepala Penyalur Petir (Lightning Head) yang dipakai adalah dari jenis non
2644 Radio Active yang mempunyai radius perlindungan sampai 50 mtr pada
2645 high level protection radius.
2646
26471.3. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
2648 a. Panel-Panel
2649 - Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
2650 pembuatnya dan harus rata (horisontal). Bila tidak ditentukan lain, maka
2651 tinggi pemasangan kotak panel bagian atas adalah 180 cm diatas FFL
2652 - Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland
2653 dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

62
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2654 - Semua panel harus diardekan ditanahkan.


2655 b. Kabel-Kabel
2656 - Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark
2657 yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
2658 - Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
2659 mengidentifikasikan phase-nya sesuai dengan PUIL.
2660 - Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel,
2661 diklem dan disusun yang rapi.
2662 - Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali
2663 pada kabel penerangan.
2664 - Untuk terminasi kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus
2665 dilengkapi dengan sepatu kabel dan selongsong karet dengan warna
2666 sesuai dengan urutan phasa sebagai identifikasi.
2667 - Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 25 mm 2 atau lebih harus
2668 mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
2669 patri.
2670 - Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 60 cm minimum,
2671 dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm
2672 dan di atasnya diamankan dengan batu bata kualitas baik sebagai
2673 pelindungnya. Lebar galian minimum adalan 40 cm yang disesuaikan
2674 dengan jumlah kabel.
2675 - Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan
2676 kabel support, minimum setiap 50 cm.
2677 - Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
2678 jalannya kabel.
2679 - Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
2680 lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung
2681 pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
2682 - Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada
2683 suatu trunking kabel, disusun rapi dan diikat dengan cable ties setiap
2684 jarak 50 cm.
2685 - Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam
2686 conduit
2687 - Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
2688 dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali
2689 penampang kabel.
2690 - Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam
2691 kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan
2692 konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya.
2693 - Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1
2694 m disetiap ujungnya.
2695 - Penyusunan konduit di atas trunking kabel harus rapi dan tidak saling
2696 menyilang.

63
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2697 - Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam


2698 kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop
2699 merk Legrand atau 3m.
2700 c. Kotak Kontak dan Saklar
2701 - Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan
2702 masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak
2703 kontak dan 1500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.
2704 - Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus
2705 type water dicht (bila ada).
2706 - Kotak kontak yang khusus dipasang di dalam outlet box di bawah lantai,
2707 harus dari jenis yang sesuai dengan box dan underfloor duct, rata dengan
2708 permukaan lantai, tahan injakan serta dengan sistem tutup pengaman
2709 lubang kontaknya.
2710 d. Lampu Penerangan
2711 - Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
2712 plafond dari arsitek dan disetujui oleh MK Direksi/Manejemen Konstruks
2713 - Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond
2714 yang terbuat dari bahan aluminium
2715 - 3. Kabel instalasi yang menuju armature lampu harus
2716 dilertgkapi dengan feksibel conduit
2717 - Tiang lampu penerangan untuk dilu.ar bangunan harus dipasang tegak
2718 lurus dan diperkuat dengan kaki beton.
2719 e. Pembumian
2720 - Semua bagian logam dari sistem listrik harus dibumikan.
2721 - Elektrode pembumian harus ditanam sedalam 12 meter minimum untuk
2722 mencapai permukaan air tanah. Untuk mendapatkan nilai tahanan tanah
2723 sesuai yang diminta dapat dicapai dengan menanam beberapa elektroda
2724 pembumian yang satu sama lain dihubungkan dengan kawat BC 50 mm 2
2725 secara paralel.
2726 - Tahanan pembumian maksimum 5 ohm, diukur setelah tidak adanya
2727 hujan 3 (tiga) hari berturut-turut.
2728 - Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 6 m dan disesuaikan
2729 dengan sifat tanahnya
2730 - Pembumian penyalur petir harus terpisah dari pembumian instalasi listrik
2731 dan instalasi elektronik. Tahanan pembumian maksimum untuk penyalur
2732 petir adalah 2 Ohm, diukur setelah tidak adanya hujan 3 (tiga) hari.
2733 berturut-turut.
2734
27351.4. Pengujian
2736 - Umum
2737 Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan
2738 pengujian secara individual terhadap instalasi pengkabelan dengan
2739 mengukur tahanan isolasi setiap kabel feeder maupun masing- masing
2740 rangkaian sirkuit baik sirkuit lampu maupun sirkuit power outlet, serta

64
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2741 melaksaanakan uji sambungan dengan mengalirkan suatu arus simulasi


2742 beban sesuai dengan rencana besaran arus beban yang direncanakan.
2743 Suatu daftar hasil pengukuran yang diketahui dan disahkan oleh pihak MK
2744 harus dilampirkan dalam berita acara serah terima. Peralatan tersebut baru
2745 dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari
2746 pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang
2747 untuk itu.
2748 Pada dasarnya, nilai tahanan Isolasi minimum yang diijinkan dengan
2749 pengukuran Megger 1000 Volt adalah :
2750 - 100 M Ohm untuk kabel feeder antar panel.
2751 - 60 M Ohm untuk sirkit instalasi penerangan dan kotak kontak.
2752 Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
2753 menyeluruh dari sistem, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan
2754 baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan
2755 peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Kontraktor menjadi
2756 tanggung jawab Kontraktor sendiri.
2757
2758
2759 PASAL 2 PEKERJAAN SISTEM DATA

2760
27612. 1. Umum
2762 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
2763 dalam spesifikasi maupun yang tertera pada gambar. Dimana bahan-bahan dan
2764 peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan dengan spesifikasi ini. Bila
2765 ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan peralatan yang
2766 dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban kontraktor mengganti
2767 bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan tanpa adanya
2768 ketentuan tambah biaya.
27692. 2. Lingkup Pekerjaan
2770 Sesuai dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor harus melakukan instalasi
2771 jaringan kabel data dan menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk
2772 digunakan. Adapun lingkup pekerjaan Kontraktor adalah sebagai berikut :
2773 a. Mengadakan dan memasang Faceplate lengkap dengan outlet RJ 45.
2774 b. Mengadaan dan memasang Kabel data dari Core Switch Data ke Access
2775 Switch dari Access Switch ke Outlet.
2776 c. Mengadakan dan memasang perangkat Switch L2 Fast Ethernet 10/16/24
2777 port.
2778 d. Mengadakan dan memasang Modular Plugs, Patch Cord.
2779 e. Mengadakan dan memasang rack/IDF lengkap patch panel.
2780 f. Mengadakan dan memasang semua peralatan bantu, sehingga sistem
2781 bisa bekerja dengan baik dan benar.
27822. 3. Spesifikasi Bahan Dan Peralatan
2783 a. Kabel

65
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2784 Kabel dari IDF ke outlet komputer yang di pakai harus dari jenis UTP Cat.
2785 5e untuk kabel data. Untuk kabel power menggukan kabel NYM 3 x 2.5
2786 mm.
2787 b. Konduit
2788 Konduit yang dipakai adalah Konduit PVC dengan diameter dalam
2789 minimum 1.5 kali diameter kabel.
2790 c. Core Switch
2791 Core Switch Data menggunakan tipe closed rack 42 U (Floor Standing)
2792 terbuat dari plate steel tebal minimal 2,4 mm, berikut peralatan di
2793 dalamnnya (wiring blok, jumper, stop kontak, fan, coupling dan lainnya).
2794 Access Switch terbuat dari plate steel tebal min. 2 mm dengan ukuran
2795 12U (wall mounted) berikut peralatan di dalamnnya (wiring blok, jumper,
2796 stop kontak, coupling dan lainnya).
2797 d. Patch cord
2798 Patch cords yang digunakan dari Access Switch ke Connector
2799 menggunakan Kabel UTP Kategori 5, sedangkan dari otlet data ke
2800 komputer kerja menggunakan RJ 45 Cat 5 cable 4 pair.
2801 e. Connector
2802 Connector yang digunakan untuk instalasi kabel data adalah type RJ-45.
2803 f. Stop Kontak
2804 Stop kontak yang digunakan untuk power adalah 220 Volt 10 A, 1 phasa.
28052. 4. Persyaratan Teknik Pemasangan
2806 a. MDF terpasang secara freestanding di ruang server dengan ukuran
2807 standard yang telah ditentukan, sedangkan IDF terpasang wallmounted di
2808 dinding batu bata.
2809 b. Jalur kabel data dari IDF ke komputer kerja melalui atap plafon dan turun
2810 melalui setiap kolom/dinding/ partisi bangunan, selanjutnya ke outlet.
2811 Sedangkan untuk di ruang jauh dari dinding maupun partisis (kompunter
2812 yang jauh dari dinding), maka distribusi dari dinding melalu bawah lantai
2813 dengan pipa PVC dan keluar melalui Floor Outlet Boxes.
2814 c. Jalur kabel data di mungkinkan untuk digabung dengan kabel telepon.
2815 d. Outlet data terpasang rata dengan dinding, sedangkan untuk ruang yang
2816 jauh dari dinding terpasang di meja kerja.
2817 e. Kabel dan Konduit
2818  Semua kabel yang berasal dari IDF harus di lindungi dengan pipa
2819 konduit dan terpasang di atas kabel tray.
2820  Semua kabel yang keluar dari rak / tray harus menggunakan flexible
2821 conduit.
2822
28232. 5. Persetujuan Material, Perlengkapan Instalasi, Peralatan &
2824 Dokumen Yang Diserahkan

66
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2825 a. Sebelum pemasangan material atau peralatan apapun, kontraktor harus


2826 menyerahkan gambar catalog, daftar material dan data peralatan terpilih
2827 kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
2828 b. Konsultan Pengawas/MK tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan
2829 dokumen dan kelalaian yang menyebabkan tidak diterimanya dokumen
2830 tersebut.
2831 c. Gambar Kerja di serahkan kepada Konsultan Pengawas/MK dalam bentuk
2832 gambar kalkir untuk disetujui. Gambar Kerja berisikan seluruh informasi
2833 yang diperlukan untuk instalasi. Dokumen yang diserahkan harus
2834 menunjukan gambaran lengkap proses instalasi berikut peralatan yang
2835 terkait.
2836 d. Dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah pemberitahuan pengerjaan,
2837 diserahkan daftar material dalam bentuk rangkap empat berikut nama
2838 produsen, alamat, nomer catalog, merek dagang, deskprsi secara lengkap
2839 dan tidak terpisah. Data deskripsi secara detil tidak diperlukan karena telah
2840 tercantum dalam gambar catalog. Material yang terpilih harus memenuhi
2841 syarat spesifikasi yang dieprlukan.
2842 e. Untuk persetujuan material, perlengkapan tetap dan peralatan, Kontrakor
2843 harus menyiapkan data yang telah diseleksi dan menyerahkannya dalam
2844 bentuk rangkap empat. Data tersebut telah termasuk tabel tehnik terpilih
2845 yang tersedia oleh produsen. Biaya telah termasuk dalam harga kontrak.
2846 f. Kontraktor harus melampirkan barang-barang yang telah dipilih, lokasi
2847 keberadaannya berikut tujuannya.
2848 g. Data harus termasuk potongan catalog, brosur, spesifikasi dan cetakan
2849 informasi lainnya yang cukup detil dan melingkupi seluruh syarat
2850 sepsifikasi yang diperlukan.
2851 h. Bukti dari kualitas dan kehandalan produsen pada kenyataannya secara
2852 resmi akan terbukti setelah produk/peralatan yang diproduksi oleh
2853 produsen dalam jangka waktu tertentu dan aplikasi pelayanannya telah
2854 tercatat.
2855 i. Ketika terjadi pergantian, spesifikasi atau yang tertera pada gambar,
2856 komponen haruslah merujuk pada nama dan tipe produk yang menunjukan
2857 komponen sebagai : “sama atau lebih baik”.Biaya untuk membuktikan
2858 kesepadanan material untuk kepuasan perwakilan pemilik proyek
2859 ditanggung Kontraktor.
28602. 6. Testing Dan Pengujian
2861 Testing dan Pengujian terhadap sistem kerja instalasi harus dilakukan oleh
2862 pihak Kontraktor dan menjamin bahwa instalasi dapat bekerja dengan baik
2863 dengan dilengkapi sertifikat kelayakan sistem instalasi.
28642. 7. Produk, Bahan Dan Peralatan
2865 Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan
2866 untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke
2867 Pemberi Tugas/Pengawas apabila produk yang dimaksud sudah tidak
2868 diproduksi atau tidak ada dipasaran. Kontraktor baru bisa mengganti peralatan
2869 apabila mendapatkan persetujuan secara resmi dan tertulis dari Pemberi
2870 Tugas.

67
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2871 a. Manufacturer of Electrical Cables: Kabelindo, Kabel metal, Supreme and


2872 Tranka.
2873 b. Manufacturer of Data Cables: Belden, Dintek, Furukawa.
2874 c. Manufacturer of Fiber Optic Cables : Belden, AMP Netconnect, Belkin.
2875
2876
2877
2878
2879
2880
2881
2882
2883
2884 PASAL 3 PEKERJAAN INSTALASI CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV)

2885
28873. 1. Umum
2888 a. Kontraktor harus mendapatkan surat dukungan dari Principal dan
2889 dealer wilayah setempat untuk menjamin peralatan dapat disuplai tepat
2890 waktu serta digunakan secara optimal.
2891 b. Surat Jaminan Garansi dari Dealer wilayah setempat harus diserahkan
2892 pada waktu serah-terima pekerjaan untuk menjamin kelangsungan
2893 layanan purna-jual.
2894 c. Pengalaman minimum 10 [sepuluh] tahun dalam manufacture dan
2895 design Video Surveillance Devices.
2896 d. Minimum [5] tahun pengalaman instalasi Video Surveillance System.
28973. 2. Lingkup Pekerjaan
2898 Lingkup pekerjaan perlengkapan System CCTV ini meliputi pekerjaan
2899 pengadaan peralatan berikut pemasangan dan instalasi kabel.
29003. 3. Penjelasan Sistem
2901 a. Sistem closed circuit television, dipergunakan untuk membantu
2902 pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi suatu gedung
2903 melalui video camera. Hasil gambar dapat diamati melalui TV monitor.
2904 Sistem CCTV ini terdiri dari Camera, Monitor, Digital Video Recorder
2905 (DVR).
2906 b. Seluruh peralatan yang membangun system CCTV ini harus memenuhi
2907 standard industri Indonesia, dari satu merk atau lebih dan disaat serah
2908 terima harus dilampirkan surat garansi 1 (satu) tahun dari Authorized
2909 Dealer (agen tunggal) di Indonesia (bermaterai). Merk yang digunakan
2910 adalah produksi ex. Bosch, Sony, Phillips, Hikvision atau setara.
2911 c. Standard manufaktur memenuhi I.S. /ISO 9001/EN 29001, QUALITY
2912 SYSTEM.

68
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2913 d. Garansi pabrikan 3 tahun tahun untuk replacement dan repair defective
2914 equipment, terkecuali battery yang bergaransi 1 tahun.
29153. 4. Instalasi
2916 Sistem cabling tiap-tiap kamera CCTV menggunakan system topologi star,
2917 artinya seluruh kabel coaxial kamera CCTV dari tiap – tiap titik ditarik menuju
2918 masing – masing sentral CCTV. Demikian juga untuk penarikan kabel power
2919 tiap-tiap kamera CCTV menuju ke Power Suplay yang berada di Sentral.
2920 Masing- masing kabel power dan kabel coaxial yang ditarik dimasukkan
2921 dalam pipa conduit PVC High Impact, yang harus diperhatikan disini adalah
2922 antara kabel power dan kabel coaxial tidak diperbolehkan ditarik dalam satu
2923 pipa conduit dan bersilangan dengan kabel power listrik lainnya. Hal ini untuk
2924 menghindari induksi power listrik terhadap signal video.
2925 Adapun material kabel yang dipergunakan system ini adalah
2926 1. Kabel Video Coaxial Cabel type 7C- 2V isyarat video dan untuk
2927 keperluan kontrol menggunakan awg 18 pair produksi ex. Belden,
2928 Pacific, Feeder RG 6/5C
2929 2. Kabel Power NYM 3 x 2,5 mm produksi ex. Supreme, Kabelindo atau
2930 setara.
29313. 5. Testing dan Comissioning
2932 a. Pemeriksaan
2933 Pemeriksaan dilakukan setelah instalasi kabel dan pemasangan
2934 peralatan utama telah dilaksanakan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
2935 melihat dan memastikan bahwa pekerjaan instalasi sistem CCTV telah
2936 dikerjakan sesuai spesifikasi dan peraturan yang berlaku.
2937 b. Pengujian
2938 - Pengujian yang berhasil dan dapat diterima oleh Direksi
2939 Lapangan yang bertindak mewakili pemberi tugas (Owner), harus
2940 dilengkapi dengan berita acara yang telah ditanda tangani oleh
2941 pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah ini dilanjutkan dengan
2942 pemberian buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan serta
2943 melaksanakan training kepada pengelola gedung. Sesudah semua ini
2944 dilaksanakan maka dapat diadakan serah terima pertama dari
2945 kontraktor ke Pemberi Tugas.
2946 - Pengujian sistem harus dilakukan sekurang kurangnya sebagai berikut:
2947 - Pengujian simulasi CCTV terhadap system.
2948 - Semua peralatan dalam sistem tata suara ini harus diuji oleh
2949 perusahaan pemegang keagenan peralatan tersebut dengan
2950 disaksikan oleh MK/Direksi.
2951 - Sebelum melakukan pengujian, Kontraktor wajib memberitahu
2952 MK/Direksi terlebih dahulu. Setiap pengujian yang dilakukan
2953 tanpa disaksikan oleh MK/Direksi akan dinyatakan tidak sah dan
2954 harus diulang kembali.
2955 - Pengujian dapat dilakukan per bagian pekerjaan, namun
2956 akhirnya tetap dilakukan pengujian sekaligus secara keseluruhan.

69
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2957 - Semua biaya yang diperlukan untuk dapat dilakukannya


2958 pengujian, baik untuk daya listrik dan peralatan bantu serta
2959 peralatan ukur, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2960 - Apabila terdapat ketidaksempurnaan ataupun kegagalan dalam
2961 pengujian, maka Kontraktor wajib memperbaikinya dengan biaya
2962 yang sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
2963 - Apabila karena perbaikan yang dilakukan menyebabkan
2964 kerusakan pada bagian paket pekerjaan Kontraktor lain, maka
2965 biaya perbaikannya tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
2966 sistem tata suara.
2967 - Pengujian harus dilakukan oleh spesialis vendor sebagai
2968 authorized dealer penjualan peralatan tersebut dan harus
2969 menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang
2970 berwenang.
2971 c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam
2972 rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
2973 - Hasil pengetesan kabel-kabel.
2974 - Hasil pengetesan peralatan-peralatan.
2975 - Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi
2976 - Hasil pengukuran-pengukuran dan lain – lain
2977 Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan
2978 oleh Konsultan Pengawas.
2979
2980 PASAL 4 PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA

2981
29824. 1. Umum
2983 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
2984 dalam spesifikasi ini atau pun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana
2985 bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-
2986 ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara
2987 spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang
2988 dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban kontraktor untuk
2989 mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
2990 pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
29914. 2. Lingkup Pekerjaan
2992 Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi
2993 Sistem Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
2994 menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis besar
2995 lingkup pekerjaan Instalasi Sistem Suara yang dimaksud adalah sebagai
2996 berikut:
2997 - Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Tata
2998 Suara, meliputi unit sumber sinyal suara (program source) dan penguat
2999 sinyal suara (audio amplifier).

70
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3000 - Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit kontrol & monitor serta Sistem
3001 Rak peralatan-peralatan Sentral Sistem Suara.
3002 - Pengadaan, pemasangan dan pengujian Main Distribution Frame (MDF) dan
3003 Juction Box (JB - TS).
3004 - Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara
3005 antara peralatan sentral dan sistem rak dengan kotak hubung Bagi di setiap
3006 lantai.
3007 - Pangadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loudspeaker)
3008 sesuai dengan gambar rencana.
3009 - Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara
3010 kotak hubung bagi dengan alat pengeras suara disetiap lantai.
3011 - Memberi garansi selama 1 tahun tanpa tambahan biaya.
3012 - Melakukan testing, commissioning dan training.
3013 - Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja instalasi tata suara.
30144. 3. Syarat- Syarat Bahan dan Peralatan
3015 Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan
3016 untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
3017 Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari
3018 Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas/Perencana. Bahan dan peralatan yang
3019 akan dipakai harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut:
3020 - Saluran yang fleksibel diperuntukan untuk semua koneksi didalam rak
3021 peralatan utama.
3022 - Semua jaringan instalasi harus dipasang pada rack kabel (cable tray) semua
3023 instalasi harus terhubung dengan sistem pembumian pada rak kabel.
3024 Maximum tahanan pembumian adalah 2 ohm dan tahanan isolasi yang
3025 diizinkan adalah 20 Mohm.
3026 - Kotak Hubung Bagi
3027 Kotak Hubung Bagi ini harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm minimum
3028 dan seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat sebelum dicat akhir
3029 dengan cat bakar Acrylic ICI. Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan
3030 kunci yang seragam untuk semua Kotak Hubung Bagi dan terminal
3031 penyambungan kabel. Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kabel
3032 gland sebanyak jumlah kabel yang keluar/masuk.
3033 - Kabel
3034 - Kabel-kabel distribusi dari MDF ke Juction Box menggunakan kabel jenis
3035 NYY High core dengan jumlah kawat sesuai gambar rencana.
3036 - Kabel penghubung ke masing- masing loudspeaker menggunakan jenis
3037 NYYHY.
3038 - Kabel instalasi dari volume control ke juction box menggunakan jenis
3039 NYYHY.
3040 - Kabel ke jack microphone menggunakan twisted shielded cable
3041 (screened).
3042 - Kabel yang digunakan adalah merek Kabelindo, Kabel Metal, Supreme,
3043 Tranka Kabel.

71
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3044 - Seluruh kabel dipasang didalam saluran/conduit jenis high impact PVC
3045 dengan diameter minimal 1,5 kali diameter penampang kabel. Adapun
3046 instalasi pipa yang digunakan adalah Schneider (ex-Clipsal), MK.
3047 - Peralatan Sentral
3048 - Unit sumber sinyal suara (program source) meliputi :
3049 - Power Amplifier
3050 - Sound Management
3051 - Loudspeaker yang diperlukan adalah Ceiling Speaker dan Wall Speaker.
3052 - Adapun peralatan sentral yang digunakan memakai merek TOA, BOSCH,
3053 atau setara.
30544. 4. Persyaratan Teknis Pemasangan
3055 - Rak peralatan sistem suara ini ditempatkan sesuai dengan fungsi sistem dan
3056 digrounding dengan tahanan maximum 0,2 ohm.
3057 - Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland
3058 dan memakai flexible conduit.
3059 - Kotak Hubung ini diletakkan sesuai gambar rencana disetiap lantai pada
3060 ketinggian 150 cm dari lantai. Pemasangan Kotak Hubung ini memakai
3061 dynabolt ½” x 2” sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk/keluar Kotak
3062 Hubung ini harus melalui kabel gland serta memakai flexible conduit.
3063 - Kabel dan Konduit.
3064 - Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
3065 - Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
3066 tangga kabel.
3067 - Konduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
3068 - Semua alat pengeras suara dipasang pada tempat-tempat yang sesuai
3069 dengan gambar dimana koordinat yang tepat akan ditentukan dilapangan.
30704. 5. Pengujian.
3071 - Sebelum serah terima ataupun pengujian sistem secara keseluruhan,
3072 kontraktor berkewajiban melakukan pengujian instalasi dan pemipaan
3073 instalasi sesuai persyaratan yang berlaku. Semua hasil pengujian harus
3074 dibuat berita acaranya dan ditangani olek Konsultan dan instansi terkait.
3075 - Pengujian dilakukan berdasarkan area per area, pengajuan laporan
3076 pengujian secara keseluruhan (dalam satu waktu) tidak akan diizinkan.
3077 - Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan
3078 pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus
3079 memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil
3080 pengujian adalah baik.
3081 - Pengukuran dilakukan dengan memakai Sound Level Meter.
3082
3083 PASAL 5 PEKERJAAN GENERATOR SET

3084

72
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

30855.1. Lingkup Pekerjaan


3086 Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga teknisi/pekerjaan, bahan -
3087 bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian, dan perbaikan -
3088 perbaikan selama pemeliharaan, serta semua pekerjaan yang disebut dalam
3089 persyaratan ini.
3090 Gambar - gambar rencana dan persyaratan teknis bersifat saling mengikat.
3091 Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan:
3092 a. Satu set diesel generating set dengan kapasitas sesuai gambar rencana.
3093 b. Satu set panel kontrol generator
3094 c. Satu set sistem bahan bakar
3095 d. Satu set sistem pendinginan mesin diesel memakai pendinginan air lengkap
3096 dengan radiator dan exhaust ducting ke luar bangunan.
3097 e. Satu lot spare parts, tools dan operation manual books.
3098 f. Satu lot cabling dan piping materials.
3099 g. Pekerjaan - pekerjaan sipil seperti : pondasi, cable, tranches dan
3100 sebagainya.
3101 h. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan dengan penghantar
3102 pentanahan semua terminal/busbar pentanahan dari peralatan kepada
3103 sistem pentanahanyang tersedia.
3104 i. Pekerjaan - pekerjaan lain yang tidak tercantum dalam gambar - gambar
3105 rencana maupun persyaratan teknis, tetapi perlu untuk menunjang pekerjaan
3106 – pekerjaan tersebut diatas.
31075.2. Standar Dan Peraturan
3108 a. Seluruh pekerjaan instalasi listrik dari diesel genset tersebut harus
3109 dilaksankan mengikuti standar dalam PUIL terbitan terakhir atau standar -
3110 standar international yang tidak bertentangan dengan PUIL.
3111 b. Seluruh pekerjaan pemipaan bahan bakar harus dilaksanakan mengikuti
3112 standard atau peraturan dari Departemen Tenaga Kerja.
3113 c. Seluruh pekerjaan sipil harus dilaksanakan mengikuti standar dari PBI.
3114 Disamping itu harus ditaati pula peraturan atau hukum setempat
3115 yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini. Surat ijin pekerjaan ini harus
3116 dimiliki secara sah oleh Kontraktor. Satu copy dari surat ijin tersebut
3117 harus diserahkan kepada pengawas.
31182. 3. Data Perencanaan Diesel Genset
3119 a. Jumlah diesel genset : 1 set
3120 b. Pengoperasian : Sebagai emergency electric power
3121 c. Kemampuan operasi : 24 jam terus menerus
3122 d. Konsruksi : Silent type dengan metal enclosure, diesel
3123 engine, radiator, starting battery, charging
3124 dynamo, dan battery charger, muffle kelas
3125 critical residential, generator, generator
3126 control panel, daily tank include

73
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3127 e. Cara beroperasi


3128 - Sistem starting : cell motor starting
3129 - Operasi start-stop : otomatic & manual
3130 - Emergency stopped : automatic
3131 - Sistem pendingin : water cooling system dengan radiator
3132 - Bahan bakar : solar
3133 - Pelumasan : SAE No. 40 atau 30
3134 - Pengaturan Tegangan
3135 f. Konsumsi bahan bakar : kurang dari 0,24 gr/KWH
3136 - Pada keadaan steady state.
3137 Dalam batas ± 3% dari rated voltage dalam keadaan operasi nominal.
3138 - Transient voltage regulation.
3139 Kurang dari 15% dari rated voltage bila dibebani dengan rated load pada
3140 rated power factor.
3141 Recovery time tidak lebih dari 2 detik.
31422. 4. Bahan Dan Peralatan
3143 Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik,
3144 baru dan sesuai dengan yang dimaksud.
3145 Contoh bahan, peralatan, brosur atau gambar kerja (shop drawings) harus
3146 diserahkan Pengawas/MK 30 hari sebelum pemasangan.
31472.4.1.AC Generator
3148 a. Ratings:
3149 Rated output : sesuai gambar (continous)
3150 Overload output : 110% full loads selama 60 menit
3151 Rated Voltage : 220/380 Volts
3152 Frekwensi : 50 Hz
3153 Jumlah kutub : 4
3154 Power Factor : 0,8 lagging
3155 Fasa : Tiga ( 4 Kawat)
3156 b. Sistim Eksitasi:
3157 AC Exciter (brushless) dengan elektronik AVR (Automatic Voltage Regulator)
3158 c. Kelas Isolasi : - Rotor kelas F
3159 - Stator minimum kelas B
31602.4.2.Diesel Engine
3161 Power output : harus mampu memutar generator secara kontinu pada
3162 perputaran nominalnya dengan power output generator sebesar 110 % rated
3163 output.

74
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3164 Perputaran : 1500 rpm


3165 Type : - 4 langkah
3166 - berpendinginan air radiator
3167 Starting system : cool motor starting
31682.4.3.Peralatan Engine
3169 Masing - masing mesin diesel dilengkapi dengan berbagai accessories yang
3170 dipasang di mesin atau di panel diesel :
3171 - Governor tipe electronics
3172 - Starting motor
3173 - Charging generator
3174 - Radiator
3175 - Air cleaner
3176 - Speed switch
3177 Generator Control Panel
3178 Engine control panel harus dilengkapi dengan peralatan- peralatan sebagai
3179 berikut :
3180 - 1 AC Voltmeter .
3181 - 1 AC Ammeter
3182 - 1 Ammeter - Voltmeter phase selector switch
3183 - 1 Frequency meter
3184 - 1 KW meter 3 phase
3185 - 1 Control switch untuk rnengatur kecepatan (speed adjustment)
3186 - 1 Rheostat untuk voltage setting
3187 - 1 MCCB dari 100A : 500 V
3188 - 1 Power Factor meter
3189 - 1 Elapsed Time meter
3190
31912.4.4.Engine Control Panel
3192 Engine control panel harus dilengkapi dengan peralatan - peralatan sebagai
3193 berikut :
3194 - 1 Tachometer
3195 - 1 Cooling water temperature gauge
3196 - 1 Tube oil pressure gauge
3197 - 1 Battery switch
31982.4.5.AMF (Control Panel)
3199 Terdiri dari peralatan berbagai system supervise, pengaturan dan control yang
3200 terpadu dan menyeluruh, yang mampu secara otomatis mengoperasikan paralel
3201 kedua unit emergency diesel genset tersebut dalam waktu sangat singkat
3202 menggantikan sumber Daya listrik PLN yang mendadak terganggu.
3203 Peralatan - peralatan tersebut masing - masing berfungsi sebagai berikut :
3204 - memonitor tegangan sumber PLN
3205 - secara periodic menghidupkan pompa pelumas diesel engine selama tidak
3206 dihidupkan (pre-tube pump)
3207 - mengontrol temperature diesel engine bracket water selalu konstan pada ± 55
3208 CC.

75
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3209 - Automatic start/stop


3210 - Frequency balancing
3211 - Voltage balancing
3212 - Auto/manual paralleling
3213 - Sequencial load transferring dan interlocking
3214 - Active dan reactive load balancing
3215
32162.4.6.Protections
3217 Peralatan pengaman berikut harus dipasang (minimal) :
3218 - Engine lube-oil pressure dropped
3219 - Cooling water high temperature
3220 - Over speed
3221
32222.4.7.Sistem Bahan Bakar
3223 Terdiri dari peralatan/material sebagai berikut:
3224 1 Fuel oil service tank, level gauge, level switch yang terinstalasi dalam
3225 enclosure, kapasitas sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
3226
32272. 5. Spare Parts & Tools
3228 Spare parts dan tools harus diserahkan kepada pemberi tugas, yakni
3229 seperangkat tools yang perlu untuk reparasi ringan dan berbagai spare parts
3230 yang perlu sering diganti sesuai anjuran pabrik.
3231
3232
32332. 6. Pengujian
3234 - Kontraktor harus menyelenggarakan serangkaian pengujian - pengujian
3235 sebagai salahsatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk Penyerahan
3236 Pekerjaan.
3237 - Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan
3238 diselenggarakannya dan cara - cara pengujian tersebut 14 hari sebelumnya
3239 kepada Pengawas.
3240 - Kontraktor sudah harus mengadakan koordinasi dengan Kontraktor -
3241 Kontraktor
3242 - pekerjaan listrik lainnya mengenai rencana pengujian tersebut.
3243 - Pengujian - pengujian tersebut dan antara lain:
3244 - Insulation resistance test Continuity test
3245 - Simulation of excess temperature
3246 - Stepped test dan sudden load test memakai Resistance Load Bank.
3247 - Seluruh pengujian diselenggarakan oleh Kontraktor dan segala biayanya
3248 ditanggung oleh Kontraktor.
3249
32502. 7. Pendidikan dan Latihan
3251 Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Kontraktor sudah harus
3252 menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan kepada 3 orang yang
3253 ditunjuk oleh pemberi tugas tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 3
3254 copies buku Operating Maintenance dan Repair Manual, segala sesuatunya atas
3255 biaya Kontraktor.
32562. 8. Produk.
3257 Produk yang disarankan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

76
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3258 Mesin Penggerak : Cummins, Perkins, Mercedez


3259 Alternator : Stamford, Marathon
3260 Sound Proof Enclosure : Hartech, Denyo.
3261
3262

77
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3263 BAB 4 PEKERJAAN MEKANIKAL

3264 PASAL 1 PEKERJAAN INSTALASI PERPIPAAN

3265
32661.1. Lingkup pekerjaan
3267 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
3268 dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar
3269 perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
3270 ketentuan pada spesifikasi teknis ini.Bila ternyata terdapat perbedaan antara
3271 spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis
3272 yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
3273 mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
3274 pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang
3275 dimaksud adalah sebagai berikut :
3276 - Pipa
3277 - Sambungan
3278 - Katup
3279 - Strainer
3280 - Penggantung dan penumpu
3281 - Sleeve
3282 - Pengecatan
3283 - Pengakhiran
3284 - Pengujian
3285 - Peralatan Bantu
3286 Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak
3287 serta arah dari masing-masing sistem pipa.
3288 Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
3289 terintegrasi dengan kondisi bangunan dan instalasi ME lain yang sudah ada
3290 serta menghindari gangguan dengan bagian pekerjaan lainnya.
3291 Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air, karat dan
3292 tekanan sebelum, selama dan sesudah pamasangan.
3293 Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas
3294 harus juga terlindung dari cahaya matahari.
3295 Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
3296 pembuat.
3297 Cara pemasangannya harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga identitas.
3298

78
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

32991.2. Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan

Kode Tekanan Tekanan Spesifikasi


Sistem
Sistem Kerja Bahan Uji Pipa Isolasi

Air Bersih CW 3 10 15 GIP Tidak


Air Kotor SW 8 10 12 PVC Tidak
Air Bekas WW 8 10 15 PVC Tidak
Air Hujan AH 5 10 15 PVC Tidak
Hidran/Sprinkler HY 16 16 50 BS Tidak
Drain D Gravitasi 5 15 PVC Tidak

3300
33011.3. Persyaratan Pemasangan
33021.3.1. Umum
3303 1. Kontraktor khusus perlu menyediakan peralatan kerja yang mencukupi
3304 untuk pelaksanaan pekerjaan mekanikal / elektrikal yang menjadi tanggung
3305 jawabnya.
3306 2. Kontraktor khusus perlu menyediakan tenaga kerja dalam group
3307 yang mencukupi, sehingga dapat disatukan kelompok kerja yang
3308 benar-benar terpisah antara kelompok kerja elektrikal, pemipaan mekanikal
3309 sistem air condition dan pemipaan mekanikal yang lain (carbon steel,
3310 galvanized steel dan lain-lainnya).
3311 3. Tenaga kerja yang disediakan harus mempunyai kwalifikasi kerja yang
3312 baik, menguasai / memahami dan bertanggung jawab atas bagian
3313 pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
3314 4. Untuk pekerjaan pemipaan :
3315 - bahan mengacu kepada spesifikasi bahan yang ada.
3316 - Perlu diajukan contoh sambungan las yang dikerjakan untuk
3317 mendapat persetujuan
3318 - Untuk sambungan ulir agar mengacu kepada spesifikasi teknis yang ada.
3319 - Tenaga kerja kelompok ini berkewajiban : Fabrikasi dan pemasangan
3320 penggantung / penumpu pipa yang merupakan tanggung jawab
3321 kontraktor khusus.
3322 5. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar mengacu kepada
3323 standar prosedur kerja yang berlaku umum untuk menjamin kebersihan,
3324 kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya
3325 penyilangan.
3326 6. Pelaksanaan pabrikasi pipa harus dilaksanakan dalam ruang yang bersih,
3327 terlindung dari panas dan hujan.
3328 7. Pekerjaan pemasangan instalasi pemipaan harus ditunjang dengan suatu
3329 ruang yang longgar, tidak kurang dari 75 mm diantara pipa-pipa atau
3330 dengan bangunan & peralatan.

79
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3331 8. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
3332 sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam /
3333 runcing serta penghalang lainnya.
3334 9. Pipa dan fitting yang datang ke proyek pada tiap ujungnya masih
3335 dilengkapi dengan penutup plastik dari pabrik pembuat. Sertifikat dari pabrik
3336 pembuat dari tiap unit material perlu disampaikan ke Pemilik / Pemberi
3337 Tugas.
3338 10. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
3339 diperlukan, antara lain katup penutup, pengatur, katup balik
3340 dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan pada
3341 gambar.
3342 11. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan,
3343 harus dilengkapi dengan union atau flange. (dari jenis sanitary)
3344 12. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-
3345 sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan
3346 fitting buatan pabrik.
3347 13. Reducers dan expanders yang terletak dijalur pipa-pipa air demineral, air
3348 injeksi serta uap dan uap murni pada posisi horizontal dasarnya harus datar
3349 (eccentric reducer/expander) untuk memungkinkan draniase.
3350 14. Perpipaan untuk uap harus menurun searah dengan aliran uap.
3351 15. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun serah
3352 dengan arah aliran.
3353 16. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk
3354 pemeliharaan dan penggantian.
3355 17. Pegangan katup (valve handle) tidak boleh menukik.
3356 18. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan
3357 pengarah- pengarah pipa harus secukupnya disediakan agar pemuaian
3358 serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai dengan
3359 permintaan & persyaratan Pabrik.
3360 19. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
3361
33621.3.2. Penggantung dan Penunjang Pipa
3363 1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan alat penggantung
3364 (hanger), brackets atau sadel dengan tepat dan sempurna agar
3365 memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau perenggangan pada
3366 jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut
3367 ini :
3368

80
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

Batas Maksimum Ruang


Jenis Ukuran Pipa
Pipa ( mm) Interval
Internal Tegak ( m)
Mendatar ( m)
Galvanised Sampai 20 1.8 2.0
Steel, Black
Steel, PPR s/d 40 2.0 2.5

50 s/d 80 2.5 3.0

100 s/d 150 4.0 4.0

150 s/d 200 50 4.0


atau lebih
Besi Cor (CIP) Seluruh 1titik/sambungan 1 titik/sambungan
sambungan
PVC ( AW) 50 0.6 0.9

80 0.9 1.2
100 1.2 1.5
150 1.8 2.1

3369 2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa


3370 berikut ini:
3371 - Perubahan perubahan arah
3372 - Titik percabangan.
3373 - Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang
3374 sejenis
3375 3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
3376
Ukuran Pipa Baja, plastic Ukuran Baja Bulat penggantung pipa
dan tembaga
Sampai dengan 20mm 6 mm
25 s/d 50 mm 9 mm
65 s/d 150 mm 13 mm
200 s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar Dihitung dengan factor keamanan 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari table di atas
Penunjang pipa lebih dari 2 Dihitung dengan factor keamanan 5
terhadap kekuatan puncak

3377
3378 4. Bentuk dan Bahan Gantungan
3379 Untuk air dingin, limbah, hujan dan hidran : Split ring type atau Clevis type.
3380 5. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa
3381 tegak.

81
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3382 Semua gantungan dan penumpu pipa baja, plastik dan tembaga harus
3383 dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang.
33841.4.1. Pemasangan Katup-katup
3385 Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar,
3386 spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut ini :
3387 1. Sambungan masuk dan keluar peralatan.
3388 2. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik- titik rendah.
3389
Ukuran Pipa (mm) Ukuran Katup (mm)
3390
Sampai 75 20
3391 100 s/d 200 40
3392 200 atau lebih 50
3393
3394 3. Ventilasi udara otomatis
3395 4. Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.
3396 5. Katup pengurang tekanan (pressure reducing valves) untuk aliran
3397 keatas dan kebawah.
3398 6. Katup by-pass.
33991.4.2. Pemasangan strainer
3400 Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut
3401 ini :
3402 1. Katup-katup pengontrol.
3403 2. Katup-katup pengurang tekanan.
3404 3. Steam traps
3405 4. Sambungan utilitas ke peralatan produksi
34061.4.3. Pemasangan katup-katup pelepasan tekanan (Relief Valve)
3407 Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat
3408 yang mungkin timbul kelebihan tekanan.
34091.4.4. Pemasangan katup-katup Pengaman
3410 Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat
3411 dengan sumber tekanan.
34121.4.5. Pemasangan katup-katup Pengurangan Tekanan
3413 Katup-katup pengurangan tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana
3414 tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai
34151.4.6. Sambungan Ulir
3416 1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan
3417 sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
3418 2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk
3419 pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3420 3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat
3421 henep dan zinkwite dengan campuran minyak untuk air potable saja,

82
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3422 untuk fluida lain akan dipergunakan bahan perapat sesuai rekomendasi
3423 pabrik pembuat.
3424 4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
3425 5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas sisa
3426 potongan dengan reamer.
3427 6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan dan
3428 kotoran lain.
3429 7. Untuk stainless steel tubing cara pemotongan, penyambungan
3430 dan pemasangannya mengacu kepada standar yang telah dikeluarkan
3431 oleh pabrik pembuat atau peraturan-peraturan pelaksanaan yang umum
3432 berlaku untuk stainless steel tubing.
34331.3.9. Sambungan Las
3434 1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk pipa uap biasa, udara
3435 tekan, bahan bakar solar, pipa demineral, air injkesi dan uap murni.
3436 2. Sambungan las ini berlaku antara : pipa baja dan fitting las.
3437 3. Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis
3438 pipa yang dilas.
3439 4. Sebelum pekerjaan las dimulai Pemborong harus mengajukan
3440 kepada Pemeberi Tugas contoh hasil las untuk setiap bagian
3441 pekerjaannya untuk mendapat persetujuan tertulis.
3442 5. Tukang las harus mempunyai sertifikat yang sesuai untuk
3443 perijinannya/ penggunaannya untuk tiap bidang pekerjaan serta masih
3444 mempunyai masa penggunaannya yang sesuai dengan pekerjaan yang
3445 akan dikerjakan dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai surat ijin
3446 tertulis dari Pemberi Tugas setelah mengajukan/memperlihatkan sertifikat
3447 yang dimiliki.
3448 6. Untuk menghindari tumbuhnya karat pada bidang yang telah dilas,
3449 maka setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat
3450 khusus untuk itu.
3451 8 Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang
3452 berkondisi baik menurut penilaian Pemberi Tugas.
3453 9. Perlengkapan las acytelin untuk pipa tembaga harus yang berkondisi
3454 baik serta mempunyai perlengkapan pengaman yang memadai.
34551.3.10 Sambungan lem
3456 1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC atau pipa non metal
3457 yang lain, dipergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai
3458 rekomendasi dari pabrik
3459 2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini
3460 harus di dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa
3461 harus menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa
3462 dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
3463 3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti
3464 spesifikasi dan rekomendasi dari pabrik pipa.
34651.3.11. Sambungan yang mudah dibuka

83
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3466 Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sbb :


3467 1. Antara lavatory faucet dan supply valve.
3468 2. Pada waste fitting dan Siphon.
3469 3. Instalasi air demineral, air injeksi, dan uap murni yang
3470 memungkinkan kemudahan pada waktu dilaksanakan perlu clamp, flange
3471 jenis sanitari.
3472 Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan
3473 seal threat.
34741.3.12. Sleeves
3475 1. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap
3476 kali pipa tersebut menembus konstruksi beton. (dinding beton / lantai
3477 beton).
3478 2. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup
3479 untuk memberikan kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.
3480 3. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
3481 Untuk yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
3482 4. Untuk pipa pipa yang akan menembus konstruksi
3483 bangunan yang mempunyai lapisan kedap air ( water proofing )
3484 harus dari jenis "Flushing Sleeves".
3485 5. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan
3486 rubber sealed, "Caulk" atau silicon sealant.
34871.3.13. Pembersihan
3488 Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian
3489 dilaksanakan, pemipaan disetiap service harus dibersihkan dengan
3490 seksama menggunakan cara- cara/metoda-metoda yang disetujui sampai
3491 semua benda-benda asing disingkirkan.
34921.4. Testing Dan Pengujian
34931.4.1. Sistem Air Bersih
3494 1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan untuk sistem air bersih
3495 harus diuji dengan tekanan sebesar tekanan kerja ditambah 50%
3496 atau 10 kg/cm dan tidak lebih tinggi lagi dalam jangka waktu 1 jam.
3497 2. Untuk system lain dipergunakan udara tekan dengan standar tekanan yang
3498 sama dengan air dingin dan diflush dengan gas nitrogen.
3499 3. Kebocoran-kebocoran yang timbul harus diperbaiki dan pekerjaan
3500 pemipaan yang ada harus diuji ulang kembali.
3501 4. Peralatan-peralatan uji tekanan yang rusak akibat uji tekanan harus
3502 dilepas (diputus) dari hubungan-hubungannya selama uji tekanan
3503 berlangsung, serta peralatan yang rusak tersebut perlu diganti dengan yang
3504 baru.
35051.4.2. Sistem Air Limbah
3506 1. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan takanan air sebesar tekanan
3507 kerja ditambah 50% atau 8 kg/cm² selama 1 jam.

84
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3508 2. Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 6 meter
3509 diatas titik tertinggi selama 1 jam.
3510

85
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

35111.5. Pengecatan
Jenis Pipa Warna
Pipa Air Bersih (supply) Biru gelap
Pipa Pemadam Kebakaran Merah gelap
Pipa Drain & Waste Abu-Abu
Pipa Hanger & Support Hitam
Panah Pengarah Aliran Putih/Merah
Gas Kuning
3512 1.6. Label Katup (Valve Tag )
3513 1. Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna
3514 operasi dan pemeliharaan.
3515 2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus
3516 ditunjukkan ditags katup.
3517 3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan
3518 rantai atau kawat.
3519
3520 PASAL 2 PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/ AIR KOTOR

3521
35225.1. Lingkup Pekerjaan
3523 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
3524 dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar
3525 perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
3526 ketentuan pada spesifikasi teknis ini.Bila ternyata terdapat perbedaan antara
3527 spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis
3528 yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
3529 mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
3530 pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan
3531 yang dimaksud adalah sebagai berikut :
3532 a.Pekerjaan Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Bersih.
3533 b.Pekerjaan Penyaluran Air kotor dan Air bekas dalam bangunan.
3534 c.Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk
3535 kesempurnaan kerja sistem nantinya, meskipun peralatan tersebut tidak
3536 disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar Perencanaan dan
3537 Persyaratan Teknis.
3538 d.Testing (tes kebocoran,isolasi) seluruh instalasi/sistem terpasang hingga
3539 berjalan dengan baik dan sempurna nantinya sesuai dengan spesifikasi
3540 teknis.
3541
35425.2. Teknis Pelaksanaan
3543 2.2.1. Pengecatan.

86
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3544 - Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung rangka


3545 penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan
3546 yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar( prime coating), cat
3547 harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai dengan
3548 bahanmasing- masing.
3549 - Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat di pabriknya
3550 atau dinyatakan lain dalamspesifikasinya atau untuk bahan
3551 alumunium.
3552 - Untuk peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut harus
3553 dicat akhir dengan cat besi dengan warna sebagai berikut :
3554 - pipa air bersih : biru
3555 - pipa drain / waste : hitam
3556 - gantungan / support : hitam
3557 - panah pengarah : putih
3558 - Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor
3559 identifikasi bagi peralatannyadengan cat. Sebelumnya Kontraktor
3560 wajib memberitahukan mengenai tanda-tanda yang hendak dipasang
3561 pada peralatan-peralatan itu kepada Konsultan Pengawas.
3562 2.2.2. Peralatan.
3563 - Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran
3564 pada tempat – tempat rendah tertutup.
3565 - Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipa fitting untuk
3566 penempatan alat ukur yang tidak akan dipasang tetap pada tempat-
3567 tempat yang penting.
3568 - Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik
3569 dan ketelitian tinggi serta simetris.
3570 - Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada
3571 pipa di tempat – tempat tertentu untuk menunjukan arah aliran
3572 dengan cat.
3573 - Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air release
3574 valve beserta penampungannya pada tempat yang memungkinkan
3575 terjadinya pengumpulan udara.
3576
35775.3. Pekerjaan Air Bersih
3578 2.3.1. Bahan- Bahan
3579 - Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah Pipa AW, Pipa
3580 dan fitting yang digunakan harus mengikuti standar SNI dan harus
3581 disertai sertifikat hasil pengujian. Pipa yang digunakan adalah
3582 berdiameter ¾”,2” dan 3”, merk WAVIN, RUCIKA atau setara.
3583 - Katup-katup (valve) untuk ukuran lebih kecil atau sama dengan 50
3584 mm dibuat dari bahan kuningan dengan system penyambungan
3585 menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dari 50
3586 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir. Semua

87
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3587 valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan


3588 pipanya.
3589 - Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari
3590 bahan metal yang digalvanis.
3591 - Tangka Air Bawah dengan kapasitas 70000 liter dengan konstruksi
3592 sesuai dengan gambar kerja.
3593 - Pompa Air digunakan untuk booster, distribusi dan lainnya.
3594 - Bak Kontrol untuk Water Meter dan Valve.
3595 Bak kontrol untuk pipa penyambungan dari jaringan utama sistem
3596 distribusi air bersih, dibuat dari beton tulangan besi yang dilengkapi
3597 dengan tutup beton yang dapat dengan mudah dibuka /diangkat
3598 serta dikunci.
3599 2.3.2. Persyaratan Pelaksanaan
3600 a. Pemipaan secara umum harus mengikuti segala ketentuan yang
3601 tercantum pada pasal terdahulu dan segala sesuatu yang tercantum
3602 dalam buku Pedoman Plambing Indonesia dan Standart Nasional
3603 Indonesia.
3604 b. Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada
3605 Konsultan Pengawas dan pihak Direksi untuk diperiksa dan
3606 disetujui, selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum pembuatan
3607 dan pemasangan.
3608 c. Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap
3609 ujung pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran
3610 lainnya, dengan dop/blind flange untuk pipa baja dan copper,
3611 pemanasan press untuk pipa PVC.
3612 d. Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan
3613 udara kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup
3614 lama, agar kotoran-kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam
3615 pipa dapat terbuang sama sekali.
3616 e. Pemasangan Pipa.
3617  Pipa Tegak.
3618 - Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam
3619 tembok / lantai. Kontraktor harus membuat alur-alur dan
3620 lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada
3621 kebutuhan pipa.
3622 - Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji harus ditutup kembali
3623 sehingga tidak kelihatan dari luar.
3624 - Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang
3625 rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
3626  Pipa Mendatar.
3627 - Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa
3628 harus dipasang dengan penyangga (support) atau
3629 penggantung (hanger).

88
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3630 - Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa


3631 disesuaikan dengan keadaan lapangan.
3632 - Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan
3633 1/1000 ke arah katup/flange pembuangan (drain valve/flange)
3634 dan pipa naik/turun harus benar-benar tegak.
3635 - Belokan harus menggunakan long-radius elbow, penggunaan
3636 short elbow, standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak
3637 diperkenankan.
3638 - Pada belokan dari pipa datar ke pipa tegak harus dipasang
3639 alat pengumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).
3640 f. Penyambungan Pipa.
3641  Sambungan.
3642 Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan
3643 pisau roda.Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari
3644 bekas pemotongan dengan reamer. Semua pipa harus bersih
3645 dari bekas bahan perapat sambungan.
3646  Sambungan Lem.
3647 Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan
3648 lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi
3649 pabrik. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini
3650 dapat dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa
3651 harus tegak lurus terhadap pipa.
3652  Sleeve.
3653 - Sleeve untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap
3654 kali pipa tersebut menembusbeton.
3655 - Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk
3656 memberikan ruang longgar di luar pipa maupun isolasi.
3657 - Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi. Untuk yang
3658 diinginkan kedap air harus dilengkapi dengan sayap / flens /
3659 water stop.
3660 - Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang
3661 mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari
3662 jenis flushing sleeves. Rongga antara pipa dan sleeve harus
3663 dibuat kedap air dengan rubber seal.
3664 g. Penanaman Pipa di Dalam Tanah.
3665  Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
3666  Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
3667  Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang
3668 dalamnya 50 mm untuk penempatan sambungan pipa.
3669  Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
3670  Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat
3671 setebal 15 cm dihitung dari atas pipa.

89
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3672  Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari
3673 beton agar fitting – fitting tidak bergerak jika beban tekan
3674 diberikan.
3675  Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti
3676 keadaan semula.
3677
3678 i. Tangki Air Bawah (Water Tank)
3679 Tangki air harus dibuat minimum menjadi dua bagian untuk
3680 memungkinkan pengurasan dan perbaikan.
3681 Untuk memperkecil volume air mati setebal 750 mm pada pipa isap
3682 pompa , maka harus dibuat suction pit sedalam 750 mm untuk
3683 setiap tangki air. Tangki air dipisahkan menjadi 2 buah tangki yaitu :
3684 - Row Water yaitu Tanki yang menampung air yang disuplai dari
3685 PDAM atau sumber lain.
3686 - Clean Water yaitu tanki yang menampung dari Raw Water dan
3687 sudah melalui filter yang siap digunakan untuk kebutuhan air
3688 bersih.
3689 Tangki air bawah berfungsi untuk menyediakan air selama jangka
3690 waktu pemakaian sebesar pemakaian rata-rata sehari. Rumah
3691 tangki air harus dibuat dengan konstruksi higeinis, dengan
3692 spesifikasi dan bentuk sesuai dengan yang tercantum pada gambar
3693 kerja, sebagai berikut :
3694 - Secara umum, konstruksi tangka air bawah menggunakan
3695 konstruksi beton bertulang.
3696 - Untuk kolom dan balok menggunakan beton bertulang dengan
3697 kualitas beton K-300 dengan besi utama dia. 16 mm dan begel
3698 dia. 10 mm.
3699 - Untuk dinding menggunakan beton bertulang dengan tebal 30
3700 cm dengan kualitas beton K-300 dengan besi utama dia. 16
3701 mm dan begel dia. 10 mm.
3702 - Untuk lantai tangkai menggunakan beton bertulang dengan
3703 tebal 40 cm dengan kualitas beton K-300 dengan besi utama
3704 dia. 16 mm dan penutup GWT tebal 15 cm dengan besi
3705 tulangan dia. 10 mm.
3706 - Finishing Pelapis Lantai dan Dinding ground tank
3707 menggunakan keramik 80x80 cm untuk lantai dan keramik
3708 porcelain untuk dinding ground tank.
3709 - Manhole dibuat dengan rabat beton dilengkapi pengait besi,
3710 diameter lubang untuk lewat orang sebesar minimum 600 mm,
3711 sedangkan untuk lewat peralatan harus sesuai dengan besara
3712 peralatan tersebut.
3713 - Menghilangkan sudut tajam.
3714 - Mencegah air tanah masuk ke dalam rumah tangka air
3715 - Membuat permukaan dinding licin dan bersih.

90
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3716 - Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :


3717 - Tangga Monyet terbuat dari baja profil.
3718 - Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
3719 - Level indikator.
3720 - Pipa peluap.
3721 - Sleeve untuk masuk, pipa isap, pipa penguras dan kabel.
3722 j. Desinfeksi
3723  Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air
3724 bersih dapat berfungsi dengan baik, dan sebelum penyerahan
3725 pertama.
3726  Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan Chlorine ke dalam
3727 sistem dengan cara injeksi.
3728  Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
3729  Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air
3730 bersih sehingga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
3731 k. Pengujian Instalasi Pemipaan
3732  Pengujian dilakukan untuk menguji hasil pekerjaan
3733 penyambungan pipa-pipa serta kondisi dari pipa-pipa yang
3734 telah dipasang.
3735  Pengujian dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan selesai
3736 dikerjakan dan siap untuk dilakukan pengujian.
3737  Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan hidrostatik
3738 pada sistem pemipaan, tekanan yang diberikan adalah 1,5 kali
3739 tekanan kerja, minimum 10 kg/cm2.
3740  Pengujian dilakukan selama 8 jam, tanpa terjadinya penurunan
3741 tekanan.
3742  Apabila terjadi penurunan tekanan, maka Kontraktor harus
3743 mencari penyebabnya dan melakukan penggantian bila
3744 keadaan mengharuskan.
3745  Perbaikan yang sifatnya sementara tidak diizinkan.
3746
37475.4. Pekerjaan Air Kotor
3748 2.4.1. Bahan- Bahan
3749 - Pipa dengan ukuran 1 1/2"- 4" dan pipa PVC dim. 65 – 100 mm dan
3750 baik pipa utama maupun pipa cabang menggunakan PVC class AW.
3751 Pipa PVC menggunakan produk terbaik ex. RUCIKA atau setara.
3752 - Fitting dari pipa PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
3753 dengan cara injection moulding.
3754 - Floor drain dan clean out dari bahan stainless- steel, ex. TOTO.
3755 - Sambungan

91
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3756 - Untuk pipa kelas S-12.5 dengan diameter 50 mm atau lebih kecil
3757 menggunakan perekat solvent cement.
3758 - Untuk pipa kelas S-16 dengan diameter lebih besar dari 50 mm
3759 menggunakan sambungan dengan rubber-ring bell and spigot.
3760 - Disposal Tank Kapasitas 2 x 9 m3, konstruksi dan ukurannya
3761 sesuai dengan gambar kerja.
3762
3763 2.4.2. Persyaratan Pelaksanaan
3764 a. Pipa di Dalam Bangunan (termasuk pipa vent).
3765  Pipa Mendatar.
3766 - Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 - 2 %.
3767 - Perletakan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang
3768 tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang yang
3769 berada di bawah lantai.
3770 - Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah
3771 harus menggunakan fittingdengan sudut 45° (misalnya Y
3772 branch dan sebagainya) jenis long radius.
3773  Pipa di Dalam Tanah.
3774 - Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/ jalan
3775 dengan tebal/ tinggi timbunan minimal 80 cm diukur dari atas
3776 pipa sampai permukaan tanah / lantai. Sebelum pipa ditanam
3777 pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat
3778 setebal 10 cm.
3779 - Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas
3780 pipa kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi
3781 permukaan tanah / lantai bekas galian harus dikembalikan
3782 seperti semula.
3783 - Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang
3784 tertanam harus diberi pondasi bantalan beton 1pc + 3ps + 5krI
3785 pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga dipasang pada bagian
3786 sambungan pipa percabangan dan belokan.
3787 b. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
3788 - Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan
3789 dengan kemiringan 1 - 2% dari titik permulaan septictank ke
3790 drainase kota.
3791 - Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan
3792 kedalaman kurang dari 80 cm,pada bagian atas pipa harus
3793 dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm, pelat beton
3794 tersebut tidak tertumpu pada pipa.
3795 c. Penyambungan Pipa.
3796 - Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas yang dipasang di bawah
3797 pelat lantai dasar harus disambung dengan rubber ring joint (RRJ).
3798 - Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.

92
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3799 - Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus


3800 dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan
3801 lemak.
3802 - Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan
3803 dalam dari pipa yang akan saling melekat.
3804 - Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa
3805 yang akan disambungharus bebas dari benda-benda / kotoran
3806 yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
3807 d. Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out.
3808 Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar
3809 perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara
3810 ulir (screw) dan membentuk sudut 45° dengan pipa utamanya.
3811 e. Pembuatan septictank sesuai pada gambar kerja dan telah
3812 disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
3813 f. Pengujian Sistem
3814 - Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
3815 - Seluruh sistem pemipaan diisi air sampai ke lubang vent tertinggi.
3816 - Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai bila tidak terjadi
3817 penurunan muka air setelah lewat 24 jam.
3818
38195.5. Kegagalan Pengujian
3820 - apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan
3821 atau kegagalan dari suatu bagian instalasi, maka konstraktor harus
3822 mengganti bagian atau bahan yag rusak atau gagal tersebut dan
3823 pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai cukup memuaskan.
3824 - penggantian atas bagian pipa atau bahan yang rusak/gagal tersebut harus
3825 dengan pipa atau bahan yang baru. Penambahan dengan bahan apapun
3826 tidak diperkenankan.
3827 - Biaya penggantian bahan tersebut dibebankan oleh pihak kontraktor.
3828
3829 PASAL 3 PEKERJAAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

3830
38313. 1. Peraturan, Izin Dan Standard
3832 - Surat keputusan Mentri PU No : 02/KPTS/1985, tentang ketentuan
3833 pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung.
3834 - SNI 03-6570-2001 tentang “Instalasi pompa yang dipasang tetap
3835 untuk proteksi kebakaran”.
3836 - Standard Konstruksi Bangunan Indonesia, SKBI.
3837 - National Fire Codes yang dikeluarkan oleh NFPA, artikel Nomor : NFPA
3838 13 Sprinkler.
3839 - NFPA 10/1984 Portble Fire Extinguishers.

93
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3840 - NFPA 20/1990 stanard for the instalation of stationary pumps for fire
3841 protection. NFPA 24/1990 instalation of private fire service mains.
3842 - Peraturan-peraturan daerah yang mengatur mengenai pemasangan
3843 instalasi dan peralatannya juga perijinannya.
3844
3845
38463. 2. Lingkup Pekerjaan
3847 - Pekerjaan melingkupi pengadaan dan pemasangan alat pemadam
3848 kebakaran ringan (APAR), support, testing dan lain-lain yang diperlukan
3849 secara lengkap dan sesuai dengan peraturan yang berlaku..
38562. 3. Syarat- Syarat Bahan
3857 - PAR disediakan sebagai sarana pemadaman awal yang dapat dilakukan
3858 oleh setiap penghuni bangunan.
3859 - Untuk semua ruangan dalam bangunan baik ruangan mesin, ruang elektrik/
3860 ruang control, ruang genset disediakan masing- masing 1 buah PAR jenis
3861 gas berikut roda kapasitas 25 kg.
38622. 4. Penggantian Material Atau Alat
3863 - Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan atau peralatan
3864 untuk instalasi ini dari pencurian dan kerusakan. Bahan dan peralatan yang
3865 hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya.
3866 - Sesuatu bahan, peralatan yang akan digunakan dalam proyek dan tidak
3867 disebutkan dalam persyaratan ini, hanya diperbolehkan apabila ada
3868 persetujuan secara tertulis oleh Pemberi Tugas dan biaya pengujian bahan
3869 atau peralatan tersebut (apabila diminta oleh Pemberi Tugas) menjadi
3870 tanggungan Kontraktor.
3871 - Apabila diperlukan pengujian atas bahan, peralatan, fixtures, harus
3872 dilakukan oleh bahan-bahan atau lembaga yang ditentukan oleh
3873 Konsultan Pengawas dengan cara pengujian standar yang berlaku dan
3874 apabila cara-cara standar tidak ada, Konsultan Pengawas berhak
3875 menentukan prosedur pengujiannya.
3876 - Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang
3877 perlu karena timbulnya perubahan-perubahan yang perlu sebagai akibat
3878 dari adanya bahan atau peralatan lain atau pengganti yang disetujui tetapi
3879 berbeda dengan yang dinyatakan dalam gambar atau persyaratan
3880 Konsultan Perencana.
3881 - Apabila peralatan dan instalasi pemadam kebakaran tidak ada
3882 dipasaran dan ada usulan untuk diganti dengan merek lain, maka harus
3883 ada keterangan tertulis dari supplier atau distributor bahwa material
3884 dimaksud tidak diproduksi lagi.
3885
3886
3887
3888
3889
3890

94
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3891
3892
3893
3894
3895
3896
3897
3898 PASAL 4 PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA

3899
39004.1. Lingkup Pekerjaan
3901 Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan
3902 instalasi Tata Udara (Air Conditioning), Ventilasi Mekanis (Mechanical
3903 Ventilation) secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana
3904 penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta
3905 diuji dengan seksama dan siap dipergunakan.
3906 Sistem Air Conditioning untuk proyek ini menggunakan Split Air Cooled dan
3907 VRV system.
3908 Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
3909 - Pengadaan pemasangan semua peralatan Air Conditioner dan ventilasi.
3910 - Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi ducting lengkap dengan
3911 volume control damper, fire damper, diffuser, grille, isolasi, hanger, dll.
3912 - Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pipa.
3913 - Pengadaan dan poemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti
3914 kabel pada panel AC.
3915 - Melaksanakan testing Adjusting dan Balancing dari semua instalasi yang
3916 terpasang, sehingga instalasi bekerja dengan sempurna, sesuai dengan
3917 kriteria- kriteria design.
3918 - Pengadaan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan untuk
3919 instalasi ini seperti yang tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini.
3920 - Mendidik petugas- petugas yang ditunjuk oleh pemilik mengenai cara- cara
3921 menjalankan dan memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebut betul-
3922 betul dapat menjalankan dan memelihata instalasi dengan benar.
3923
39244.2. Syarat- Syarat Bahan
3925 AC yang digunakan adalah bahan pabrik yang mempunyai kualitas terbaik.
3926 Merek yang digunakan adalah Daikin.
3927 - AC Split Wall Mounted 3/4 PK – 2 PK.
3928 - Refrigerant Pipe dan isolasi
3929 - Pipa refrigeran yang digunakan adalah sesuai dengan standard
3930 ASTM B.88 type L lengkap dengan isolasi
3931 - Pipa refrigerant dari outdoor ke indoor tidak terdapat sambungan
3932 yang dapat mempengaruhi aliran fluida.

95
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3933 - Kabel instalasi listrik menggunakan NYM 2 x 4 sqmm.


3934
3935
3936
3937
39384.3. Syarat- Syarat Pelaksanaan
3939 a. Konstruksi Pekerjaan Pemipaan Refrigerant dan Drain
3940 - Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh system
3941 AC, (refrigerant dan/ kondensasi) termasuk fitting-fitting dan alat-alat
3942 bantu).
3943 - Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-
3944 hati dan sebaik mungkin, sebelum dipasang semua bagian herus
3945 sudah bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran dan hendaknya
3946 dipasang sependek mungkin.
3947 - Pipa tembaga dari jenis L (ASTM B 280 ) yang dehydranted dan
3948 sealed. Diameter pipa yang dipakai harus disesuaikan kembali dengan
3949 kapasitas pendingin mesin dan panjang ekivalen pipa.
3950 - Perbedaan tinggi antara condensing dan evaporator dan panjang pipa
3951 tidak melebihi yang ditentukan oleh pabrik pembuat.
3952 - Sambungan pipa memakai solder perak dengan meniupkan gas
3953 mulia seperti nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang di
3954 sambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak oksida di dalam
3955 pipa.
3956 - Solder lunak ”tinlead 95 - 5” dapat dipergunakan kecuali pada pipa
3957 discharge gas panas.
3958 - Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk
3959 mencegah melentur dan meneruskan getaran mesin kepada
3960 bangunan.
3961 - Suatu alat pengering refrigerant (filter drier) dengan kapasitas yang
3962 cukup serta “sight glass moisture indicator” harus dipasang pada
3963 bagian”liquid line” setiap pipa terpasang, sight glass harus dilengkapi
3964 dengan tutup pelindung, filter drier harus menurut ARI Standard 710,
3965 hendaknya jenis full low replacable care.
3966 - Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigrant sebelum
3967 pemasukan tiap thermostatic expansion valve.
3968 b. Pekerjaan Listrik
3969 Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/kontrol ini adalah pengadaan dan
3970 pemasangan seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan,
3971 panel-panel danninstrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada
3972 gambar-gambar rencana/diagram yang melengkapi dokumen ini.
3973 - Panel
3974 - Semua komponen yang digunakan untuk control dan power panel
3975 harus dari merk yang sama dengan yang digunakan pada instalasi

96
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3976 listrik, atau yang setara yang disetujui oleh Pemilik Proyek dan
3977 Konsultan Pengawas.
3978 - Panel-panel tenaga harus dibuat dari pelat besi setebal 2 mm,
3979 dilengkapi dengan kunci, pengecatan dengan cat bakar dan
3980 powder coating minimum 2 kali. Warna finishing ditentukan
3981 kemudian.
3982 - Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan
3983 tertentu yaitu panel-panel yaitu yang dirakit disini haruslah berasal
3984 dari pembuat panel khusus, untuk merk komponen yang dipakai.
3985 - Tiap-tiap panel dan unit mesin harus digrounded. Tahanan
3986 pentanahan harus lebih kecil dari 3 ohm, diukur setelah minimal
3987 tidak hujan 2 (dua) hari.
3988 - Panel pembagi harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T,
3989 voltmeter serta amperemeter dengan selector switch untuk 3
3990 phase, plat nama untuk peralatan.
3991 - Wiring
3992 - Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam
3993 metal conduit JIS standard (Maruichi, National atau Pusan).
3994 - Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
3995 peralatan AC yang bersangkutan.
3996 - Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGBY harus
3997 dipasang sekurang-kurannya sedalam 75 cm dengan pasir
3998 sebagai alas dan pelindung, kemudian dilindungi dengan batu
3999 pelindung sebelum diurug kembali.
4000 - Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
4001 - Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel
4002 schoen”. Pemasangan “kabel schoen” harus menggunakan timah
4003 pateri lalu dipres hydraulis.
4004 - Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
4005 - Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi
4006 mamakai metal flexible conduit.
4007 - Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal
4008 conduit dan diklem rapi ke dinding memakai klem pipa.
4009 - Kabel - kabel yang di gantung pada pelat beton harus
4010 memakai klem penggantung dan wire rod yang diramset ke beton.
4011 - Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Kabel metal atau
4012 Kabelindo.
4013
4014 c. Pekerjaan Lain
4015 - Pondasi
4016 - Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, panel-
4017 panel listrik termasuk dalam pekerjaan Kontraktor AC.

97
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4018 - Kontraktor AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan


4019 gambar rencana, atau gambar kerja yang disetujui) semua
4020 dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk mesin-
4021 mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yang diperlukan.
4022 - Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada
4023 rangka baja dan harus berkonsultasi dengan Pemberi Tugas dan
4024 Kontraktor Sipil.
4025 - Kontraktor AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya
4026 tidak akan menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration
4027 & noise transmission) ke dalam ruangan-ruangan yang dihuni.
4028 - Pengecatan
4029 - Untuk penggantungan / penyangga harus dicat meni dan setelah
4030 itu dicat dengan cat alumunium.
4031 - Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan
4032 setempat atau karat yang merusak sebagian atau seluruh cat
4033 aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai secara
4034 keseluruhan atau warna yang diminta Pemberi Tugas.
4035 - Cat dasar, dan finishing dari merk yang dapat disetujui Pemberi
4036 Tugas.
40374.4. Pengujian (Testing, Adjusting & Balancing)
4038 a. Umum
4039 Pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB) pada dasarnya
4040 mengikuti standard/instruksi umum seperti NEBB, ASHRAE, dan SMACNA
4041 dengan menggunakan peralatan ukur yang sesuai untuk pekerjaan TAB.
4042 b. Peralatan Ukur
4043 Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus dimiliki oleh kontraktor
4044 yang bersangkutan antara lain :
4045 - Pengukuran air flow velocity yaitu Anemometer dan Hood untuk
4046 mengukur air flow di diffuser.
4047 - Pengukuran temperatur udara yaitu: Sling psychrometric dan
4048 Thermometer
4049 - Pengukuran listrik yaitu: Voltmeter dan Amperemeter
4050 - Pengukuran tekanan yaitu : Barometer / pressure gauge.
4051 c. Pelaksanaan
4052 - Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan
4053 bagian-bagiannya, sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran
4054 yang sesuai atau mendekati besaran yang ditentukan dalam rencana.
4055 - Dalam pelaksanaan TAB, pengukuran dilakukan tidak hanya terhadap
4056 apa yang telah disebutkan dalam rencana, tetapi juga terhadap apa
4057 yang dibutuhkan untuk menentukan posisi dan kemampuan peralatan,
4058 dan yang diperlukan untk pemeliharaan dan operasi.
4059 - Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap
4060 besaran-besaran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana

98
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4061 harus dituangkan dalam suatu laporan yang bentuknya (formnya) sudah
4062 disetujui oleh pengawas.
4063 - Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul
4064 sudah berpengalaman dalam pelaksanaan TAB ini.
4065 - Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga
4066 pengawas, dimana hasil-hasil pengukuran dan pengamatan yang
4067 dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tersebut dan dalam
4068 laporannya ikut menanda tangani.
4069 - Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana
4070 kerja, mengenai prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing
4071 bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar dibicarakan dengan pihak MK
4072 untuk mendapatkan persetujuannya.
4073

99
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4074 BAB 5 PEKERJAAN LANDSCAPE

4075 PASAL 1 PEKERJAAN TAMAN

4076
40771.1. Umum
4078 a. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
4079 alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
4080 bermutu baik.
4081 b. Pekerjaan taman ini meliputi pekerjaan urugan pasir dan sirtu, pekerjaan
4082 kansteen (untuk jalan, pedestrian dan trotoar), pekerjaan lantai batu alam,
4083 seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
40841.2. Pekerjaan Urugan Pasir dan Sirtu
4085 a. Persyaratan Bahan
4086 - Pasir urug harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan
4087 bebas dari bahan - bahan organis, lumpur dan lain sebagainya,serta
4088 memenuhi komposisi butir dan kekerasan seperti yang tercantum dalam
4089 NI - 2 PBI 1971.
4090 - Sirtu yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai
4091 gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2
4092 PBI 1971.
4093 b. Syarat- Syarat Pelaksanaan
4094 - Sebelum penimbunan dimulai, daerah yang akan di timbun harus
4095 dibersihkan dari material organik, lumpur maupun tanah lunak serta
4096 dilakukan pengontrolan pada bangunan / jaringan yang ada di dalam
4097 tanah.
4098 - Untuk pekerjaan urugan pasir tebal minimal 5 cm dan untuk lapisan sirtu
4099 tebal minimal 10 cm atau harus memperhatikan ketinggian atau peil
4100 seperti yang disyaratkan pada Gambar Kerja.
4101 - Pekerjaan pemerataan dan penghamparan dilaksanakan selapis demi
4102 selapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari 10 cm, kemudian dipadatkan
4103 sampai mendapatkan kepadatan yang diinginkan (disyaratkan).
4104 - Pemadatan dapat dikerjakan dengan alat pemadat mekanis seperti
4105 stemper/ vibro roller.
4106 - Penyiraman dengan air pada setiap lapis proses pemadatan akan sangat
4107 membantu upaya pemadatan tanah.
4108 - Volume timbunan dan pemadatan harus merupakan isi bersih yang
4109 ditimbun sesuai dengan ukuran dan ketinggian yang terlihat pada
4110 gambar.
4111 - Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak
4112 dibenarkan adanya genangan air di atas tanah atau sekitar lapangan
4113 pekerjaan.

100
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4114 - urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas Lapangan


4115 sebelum memulai dengan tahap selanjutnya.
4116
4117
41181.3. Pekerjaan Kansteen Beton
4119 a. Lingkup Pekerjaan
4120 - Pekerjaan kanstin beton ini meliputi seluruh pekerjaan kanstin seperti
4121 yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
4122 - Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
4123 dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
4124 pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
4125 sempurna.
4126 - Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan kanstin
4127 beton sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
4128 gambar.
4129 - Ukuran kanstin yang digunakan sesuai dan ditunjukkan dalam gambar.
4130 b. Persyaratan Bahan
4131 - Kanstin Beton
4132 - Kanstin yang digunakan memiliki kekuatan minimal kualitas beton K-
4133 225.
4134 - Ukuran-ukuran Kanstin harus seragam dan sesuai dengan ditunjukkan
4135 dalam gambar.
4136 - Portland Cement
4137 - Mutu/kualitas harus sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksi
4138 beton, tidak keras, tidak mengandung butiran dan tidak adanya gejala-
4139 gejala membatu.
4140 - Pemakaian semen di dalam satu adukan tidak dibenarkan lebih dari
4141 satu merk.
4142 - Untuk bahan bangunan ramuan adukan menggunakan semen
4143 (berdasarkan kualitas yang ditetapkan dalam SKSNI-1991).
4144 - Pasir pasang
4145 Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran,
4146 baik dari bahan organis dan alkalis maupun lumpur, tanah karang,
4147 garam./basa dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI
4148 1971.
4149 c. Langkah Pelaksanaan
4150 - Sebelum dipasang kanstin harus dibasahi dengan air secukupnya
4151 sehingga dapat melekat dengan sempurna.
4152 - Pekerjaan kanstin menggunakan campuran adukan 1 PC : 3 pasir
4153 pasang, yang ditunjukkan pada gambar kerja.
4154 - Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar-benar tegak lurus
4155 terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

101
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4156 - Membuat alat pelapis kanstin


4157 - Setelah area bersih dan siap untuk dilakukan konstruksi, metode
4158 pekerjaan pemasangan kanstin yang selanjutnya adalah membuat alat
4159 untuk melapisi kanstin.
4160 - Alat kanstin dibuat dengan menggunakan rabat beton yang memiliki
4161 ketebalan minimal 150 mm.
4162 - Rabat beton dibuat agar tanah yang akan dipasangi kanstin menjadi
4163 lebih stabil dan tidak mudah tergeser atau turun, serta menguatkan
4164 susunan kanstin nantinya.
4165 - Peletakan dan pemasangan kanstin beton
4166 - Begitu alat pelapis kanstin sudah siap, selanjutnya kanstin sudah bias
4167 mulai diletakkan dan dipasang pada area tersebut.
4168 - Tanpa mengecilkan langkah yang lainnya, proses ini bias dibilang
4169 langkah yang paling penting dalam cara memasang kanstin dengan
4170 benar.
4171 - Pastikan kanstin dipasang dengan sangat hati-hati dan mengikuti
4172 standar pengukuran yang telah ditentukan.
4173 - Agar menjaga proses pemasangan kanstin tetap konsisten dan teliti,
4174 dapat dipasang benang pembantu setiap empat hingga lima meter.
4175 - Benang pembantu ini akan menjaga proses pemasangan agar tetap
4176 berada dalam track yang seharusnya, dan tentunya menghindari
4177 kemiringan atau pemasangan yang berantakan.
4178 - Selain itu dalam memasang kanstin, pastikan juga untuk memberi
4179 jarak antar kanstin sebesar satu hingga dua centimeter.
4180 - Membuat pengunci kanstin dari mortar
4181 - Cara memasang kanstin yang selanjutnya adalah membuat pengunci
4182 atau hauncing begitu kanstin telah diletakkan semua dengan baik.
4183 - Haunching merupakan proses penebalan pada dasar dan sisi kanstin,
4184 dengan tujuan mengunci kanstin itu sendiri.
4185 - Hal ini akan menghindari pergeseran kanstin yang dapat merusak alas
4186 pelapis dan konstruksi lainnya yang telah dilakukan.
4187 - Finishing pemasangan kanstin & perekatan mortar
4188 - Langkah terakhir dalam cara memasang kanstin adalah melakukan
4189 finishing dengan melapisi kanstin dengan mortar.
4190 - Mortar terdiri dari campuran material semen, kapur, pasir dan air yang
4191 kemudian digunakan untuk perekat kanstin.
4192 - Proses finishing dan perekatan juga dilakukan dengan menggunakan
4193 besi dowel untuk mengikat pelat beton pada kanstin.
4194
41951.4. Pekerjaan Lantai Batu Alam
4196 a. Persyaratan Bahan
4197 - Batu alam yang digunakan adalah jenis batu alam andesit ukuran 15 x 30
4198 cm dan batu alam templek acak.

102
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4199 - Semen Portland, pasir dan air harus memenuhi syarat-syarat yang
4200 ditentukan pada pekerjaan beton.
4201 - Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan
4202 ASTM, peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
4203 - Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
4204 diserahkan contohnya dan disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
4205 - Kontraktor harus menyediakan material keramik cadangan untuk
4206 perawatan disertai dengan type dan lokasi pemasangannya.
4207 b. Untuk syarat- syarat pelaksanaan pekerjaan lantai, menggunakan pedoman
4208 dan persyaratan dapat dilihat pada Bab 2 pasal 7 “Pekerjaan Lantai ”.
4209
4210 PASAL 2 PEKERJAAN LAPISAN AGREGAT

4211
42122.1. Umum
4213 Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemorosesan, pengangkutan,
4214 penghamparan, pembahasan dan pemdatan agregat di atas permukaan yang
4215 telah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam
4216 gamabar atau sesuai dengan perintah Direksi pekerjaan, dan memelihara lapis
4217 pondasi agregat yang telah selesai sesuai dengan yang disyaratkan.
4218 Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengayakan, pemisahan,
4219 pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk menghasilakn suatu bahan
4220 yang memenuhi ketentuan dari speifikasi ini.
42212.2. Persiapan
4222 a. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh
4223 masing- masing material paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang
4224 diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai
4225 Lapisan Pondasi Agregat.
4226 b. Penyedia jasa harus mengirim berikut di bawah ini dalam bentuk tertulis
4227 kepada Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan
4228 dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas
4229 Lapis Pondasi Agregat
4230 - Hasil pengujian kepadatan dan kadar air seperti yang disyaratkan.
4231 - Hasil pengujian pengukuran permukaan dan data hasil survei
4232 pemeriksaan yang menyatakan bahwa toleransi yang disyaratkan.
4233 c. Cuaca Yang diijinkan untuk Bekerja
4234 Lapis Pondasi agregat tidak boleh ditempatkan, dihamparkan, atau
4235 dipadatkan sewkatu turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan
4236 segera setelah hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada dalam
4237 rentang yang ditentukan.
42382.3. Syarat- syarat Bahan
4239 a. Kelas Lapis Pondasi Agregat
4240 Terdapat 3 kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A,
4241 Kelas B dan Kelas S. Pada umumnya Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah

103
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4242 mutu Lapis Pondasi Atas untuk lapisan di bawah lapisan beraspal, dan
4243 Lapisan Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapisan Pondasi Bawah.
4244 Lapisana pOndasi Agregat Kelas S digunakan untuk bahu jalan tanpa
4245 penutup.
4246 b. Fraksi Agregat Kasar
4247 Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel
4248 tau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila
4249 berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.
4250 Bilamana agregat kasar berasal dari kerikil makan untuk Lapisan Pondasi
4251 Agregat Kelas A mempunya 100% berat aregat kasar dengan angularitas
4252 95/90* dan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas B yang berasal dari kerikil
4253 mempunyai 60% berat agregat kasar dengan angularitas 95/90*
4254 *95/90 menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai muka bidang
4255 pecah satu atau lebih dan 90% agreat kasar mempunyai muka bidan pecah
4256 dua atau lebih.
4257 c. Fraksi Agregat Halus
4258 Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir
4259 alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya. Fraksi bahan yang
4260 lolos ayakan No.200 tidak boleh melampuai dua per tiga fraksi bahan yang
4261 lolo ayakan NO. 40.
4262 d. Sifat-sifat bahan yang disyaratkan
4263 Seluruh lapisan Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organic dan
4264 gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan
4265 setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan
4266 pengayakan secara basah) yang diberikan dan memenuhi sifat-sifat yang
4267 diberikan dalam tabel dibawah ini.
4268
4269 Tabel. Gradasi Lapis Pondasi Agregat
Ukuran Ayakan Persen Berat Yang lolos
ASTM (MM) Kelas A Kelas B Kelas S
2” 50 100
1
1 /2” 37,5 100 88-95 100
1” 25,0 79-85 70-85 89-100
3/8” 9,50 44-58 30-65 55-90
No.4 4,75 29-44 25-55 40-75
No. 10 2,0 17-30 15-40 26-59
No.40 0,425 7-17 8-20 12-33
No.200 0,075 2-8 2-8 4-22
4270
4271
4272
4273
4274
4275

104
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4276
4277
4278
4279
4280
4281
4282 Tabel. Sifat-sifat Lapisan Pondasi Agregat
Sifat-sifat Kelas A Kelas B Kelas S
Abrasi dari Agregat Kasar ( SNI 0-40 % 0-40% 0-40%
2417:2008)
Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) 0-6 6-12 4-15
Hasil kali Indek Plastisitas dng.% Maks. 25 - -
Lolos Ayakan No. 200
Batas Cair (SNI 1967:2008) 0-25 0-35 0-35
Bagian Yang Lunak (SNI03-4141- 0-5 % 0-5% 1- 5%
1996)
CBR (SNI 03-1744-1989) Min 90% Min 60% Min 50%
4283
42842.4. Syarat- Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
4285 - Pencampuran bahan untuk lapis pondasi agregat.
4286 Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus
4287 dikerjakan di lokasi crushing plant atau pencampur yang disetujui, dengan
4288 menggunakan cara mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh
4289 campuran dengan proporsi yang benar. Tidak dibenarkan melakukan
4290 pencampuran di lapangan.
4291 - Penyiapan Penghamparan
4292 - Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar pada perkerasan atau
4293 bahu jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau
4294 bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu.
4295 - Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan
4296 perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi
4297 yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya.
4298 - Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan lapisan pondasi agregat,
4299 harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
4300 - Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar langsung di atas
4301 permukaan perkerasan aspal lama, maka harus diperlukan penggaruan
4302 atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar diperoleh
4303 tahanan geser yang lebih baik.
4304 - Penghamparan
4305 - Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran
4306 yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang
4307 disyaratkan.

105
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4308 - Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang
4309 merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi
4310 yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka
4311 lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
4312 - Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu
4313 metode yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel
4314 agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau
4315 dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
4316 - Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus 2 kali
4317 ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh
4318 melebihi 20 cm.
4319 - Pemadatan
4320 - Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus
4321 dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai
4322 dan disetujui, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan
4323 kering maksimum (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1743-
4324 1989, metode D.
4325 - Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam
4326 rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air
4327 optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh
4328 kepadatan kering maksimum (modified) yang ditentukan oleh SNI 03-
4329 1743-1989, metode D.
4330 - Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak
4331 sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada
4332 bagian yang ber ”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian
4333 yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi.
4334 Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin
4335 gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
4336 - Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau
4337 mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat
4338 lainnya yang disetujui.
43392.5. Perbaikan Terhadap Lapis Pondasi Agregat
4340 Perbaikan terhadap lapis pondasi agregat yang tidak memenuhi ketentuan,
4341 dilakukan sebagai berikut ini :
4342 - Lokasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak
4343 memenuhi ketentuan toleransi yang disyaratkan, atau yang permukaannya
4344 menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan,
4345 harus diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebut dan
4346 membuang atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudian
4347 dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.
4348 - Lapis pondasi agregat yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal
4349 rentang kadar air seperti yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan
4350 menggaru bahan tersebut yang dilanjutkan dengan penyemprotan air
4351 dalam kuantitas yang cukup serta mencampurnya sampai rata.
4352 - Lapis pondasi agregat yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yang
4353 ditentukan dalam rentang kadar air yang disyaratkan, harus diperbaiki
4354 dengan menggaru bahan tersebut secara berulang-ulang pada cuaca

106
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4355 kering dengan peralatan yang disetujui disertai waktu jeda dalam
4356 pelaksanaannya. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak
4357 dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka bahan tersebut
4358 dibuang dan diganti dengan bahan kering yang memenuhi ketentuan.
4359 - Perbaikan atas lapis pondasi agregat yang tidak memenuhi kepadatan atau
4360 sifat-sifat bahan yang disyaratkan, dapat meliputi pemadatan tambahan,
4361 penggaruan disertai penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali,
4362 pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah suatu ketebalan
4363 dengan bahan tersebut.
43642.6. Pengujian
4365 - Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk
4366 persetujuan awal harus mencakup seluruh jenis pengujian yang
4367 disyaratkan minimum 3 contoh yang mewakili sumber bahan yang
4368 diusulkan.
4369 - Setelah persetujuan mutu bahan lapis pondasi agregat yang diusulkan,
4370 seluruh jenis pengujian bahan akan diulangi lagi, bila terdapat perubahan
4371 mutu bahan atau metode produksinya.
4372 - Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus
4373 dilaksanakan untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa
4374 ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebih lanjut harus dilakukan untuk setiap
4375 1.000 m3 bahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi tidak kurang
4376 dari 5 pengujian indeks plastisitas, 5 pengujian gradasi partikel, dan 1
4377 penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989,
4378 metode D. Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktu sesuai
4379 kebutuhan.
4380 - Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin
4381 diperiksa, menggunakan SNI 03-2827-1992. Pengujian harus dilakukan
4382 sampai seluruh kedalaman lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan,
4383 tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m.
4384 - Pada permukaan semua lapis pondasi agregat tidak boleh terdapat
4385 ketidak-rataan yang dapat menampung air dan semua punggung (camber)
4386 permukaan itu harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
4387 - Tebal total minimum lapis pondasi agregat kelas A dan kelas B tidak boleh
4388 kurang 1 cm dari tebal yang disyaratkan.
4389 - Pada permukaan lapis pondasi agregat kelas A yang disiapkan untuk
4390 lapisan resap pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua bahan
4391 yang terlepas harus dibuang dengan sikat yang keras, maka
4392 penyimpangan maksimum pada kerataan permukaan yang diukur dengan
4393 mistar lurus sepanjang 3 m, diletakkan sejajar atau melintang sumbu jalan,
4394 maksimum 1 cm.
4395

107
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4396 PASAL 3 PEKERJAAN LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT

4397
43983. 1. Lingkup Pekerjaan
4399 Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal
4400 pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan
4401 beraspal berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan
4402 yang bukan beraspal (misalnya Lapis Pondasi Agregat), sedangkan Lapis
4403 Perekat harus dihampar di atas permukaan yang beraspal (seperti Lapis
4404 Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dll).
44053. 2. Syarat- syarat Bahan
4406 a. Bahan Lapis Resap Pegikat
4407 Bahan aspal untuk Lapis Resap Pengikat haruslah salah satu dari berikut
4408 ini:
4409 - Aspal emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat (slow
4410 setting) yang memenuhi AASHTO M140 atau Pd S-01-1995-03
4411 (AASHTO M208). Umumnya hanya aspal emulsi yang dapat
4412 menunjukkan peresapan yang baik pada lapis pondasi tanpa pengikat
4413 yang disetujui. Aspal emulsi harus mengandung residu hasil
4414 penyulingan minyak bumi (aspal dan pelarut) tidak kurang dari 50 %
4415 dan mempunyai penetrasi aspal tidak kurang dari 80/100. Aspal emulsi
4416 untuk Lapis Resap pengikat ini tidak boleh diencerkan di lapangan.
4417 - Aspal semen Pen. 80/100 atau Pen. 60/70, memenuhi AASHTO M20,
4418 diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak tanah
4419 yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
4420 setelah percobaan di atas lapis pondasi atas yang telah selesai.
4421 Kecuali diperintah
4422 - lain oleh Direksi Pekerjaan, perbandingan pemakaian minyak tanah
4423 pada percobaan pertama harus dari 80 bagian minyak per 100 bagian
4424 aspal semen (80 pph kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal
4425 cair hasil kilang jenis MC-30).
4426 b. Bahan Lapis Perekat
4427 Aspal semen Pen.60/70 atau Pen.80/100 yang memenuhi ketentuan
4428 AASHTO M20, diencerkan dengan 25 - 30 bagian minyak tanah per 100
4429 bagian aspal (25 pph 30 pph).
44303. 3. Syarat- Syarat Pelaksanaan
4431 - Lapisan Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang
4432 kering atau mendekati kering, dan Lapis Perekat harus disemprot hanya
4433 pada permukaan yang benar-benar kering.Penyemprotan Lapis Resap
4434 Pengikat atau Lapis Perekat tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang,
4435 hujan atau akan turun hujan.
4436 - Pemasangan lapis resap pengikat dan lapis perekat digunakan alat
4437 asphalt distributor. Asphalt Distributor adalah truk atau kendaraan lain yang
4438 dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot. Umumnya truk
4439 dilengkapi juga dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal dan juga

108
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4440 penyemprot tangan (hand sprayer). Hand sprayer digunakan untuk daerah
4441 – daerah yang sulit dicapai dengan batang penyemprot.
4442 - Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan
4443 dengan memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi
4444 keduanya. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan
4445 yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan
4446 manual dengan sikat yang kaku.
4447 - Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang
4448 akan disemprot.
4449 - Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus
4450 disingkirkan dari permukaan dengan memakai penggaru baja atau
4451 dengan cara lainnya yang telah disetujui atau sesuai dengan perintah
4452 Direksi Pekerjaan dan bagian yang telah digaru tersebut harus dicuci
4453 dengan air dan disapu.
4454 - Asphalt distributor harus dikalibrasikan terlebih dahulu, seperti sudut nosel,
4455 ketinggian dan kecepatan kendaraan. Ketinggian batang penyemprot diatur
4456 sedemikian rupa disesuaikan dengan jarak nosel agar diperoleh
4457 penyemprotan yang tumpang tindih sebanyak 2 – 3 kali.
4458 Penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan. Agar tidak
4459 menggangu pekerjaan, pastikan pelaksana mengalihkan arus lalu lintas jika
4460 dirasa perlu
4461 - Untuk pelaksanaan Lapis Resap Pengikat di atas Lapis Pondasi
4462 Agregat Kelas A, permukaan akhir yang telah disapu harus rata, rapat,
4463 bermosaik agregat kasar dan halus, permukaan yang hanya mengandung
4464 agregat halus tidak akan diterima.
4465 - Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan
4466 telah disiapkan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.
4467
4468 PASAL 4 PEKERJAAN LAPISAN ASPAL JALAN – LASTON

4469
44704. 1. Lingkup Pekerjaan
4471 - Penyediaan semua peralatan, tenaga kerja, alat-alat perlengkapan dan
4472 pelaksanaan semua pekerjaan aspal, dan pekerjaan lain yang berhubungan
4473 dengan pelaksanaan pekerjaan aspal sesuai dengan ketentuan dan
4474 persyaratan dalam kontrak.
4475 - Pekerjaan perkerasan aspal menggunakan jenis lapisan aspal beton yang
4476 terdiri dari Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC-WC
4477 (Asphalt Concrete-Wearing Course), dengan tebal nominal minimum adalah
4478 4 cm. Laston sebagai lapisan antara, dikenal dengan nama AC-BC
4479 (Asphalt Concrete-Binder Course), dengan tebal nominal minimum adalah 6
4480 cm.
44814. 2. Syarat- Syarat Bahan
4482 Bahan yang digunakan hartus mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga
4483 campuran yang berdasarkan rumusan perbandingan campuran akan
4484 mempunyai sisa kekuatan tidak kurang dari 70 % apabila ternyata diperiksa
4485 dengan cara AASHTO T 165.

109
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4486 Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan


4487 Direksi. Sebelum agregat didatangkan ketempat pencampuran agregat
4488 tersebut harus dipisahkan dalam 4 macam fraksi dan harus disimpan sesuai
4489 dengan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.
4490 - Agregat Kasar
4491 Bagian agregat yang tertahan pada sarungan No. 8 dan terdiri dari batu
4492 pecah atau kerikil pecah, hanya satu macam agregat kasar yang boleh
4493 digunakan, kecuali atas persetujuan Direksi. Batu pecah atau kerikil pecah
4494 harus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, awet dan bebas dari kotoran-
4495 kotoran atau bahan lain yang tidak dikehendaki.
4496 - Agregat Halus
4497 Bagian agregat lolos saringan no. 8 disebut agregat halus dan harus terdiri
4498 dari pasir bersih atau bahan halus hasil pemecahan batu atau kombinasi
4499 dari bahan-bahan tersebut. Bahan halus hasil pemecahan batu kapur hanya
4500 boleh digunakan apabila dicampur dengan pasir dalam jumlah yang sama,
4501 kecuali apabila menurut pengalaman bahan tersebut tidak aus oleh toda
4502 kendaraan.
4503 Agregat halus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, berbidang kasar,
4504 bersudut tajam, dan bebas dari gumpalan-gumpalan lempung atau bahan-
4505 bahan lain yang tidak dikehendaki.
4506 - Filler
4507 Apabila filler diperlukan, filler tersebut harus terdiri dari debu batu kapur,
4508 debu dolomit, semen portland, atau bahan non plastis lainnya dari sumber
4509 yang disetujui Direksi.
4510 Bahan tersebut harus bebas dari kotoran atau bahan lain yang tidak
4511 dikehendaki dan harus kering (kadar maksimum 1%).
4512 - Agregat Campuran
4513 Apabila diperiksa sesuai dengan cara PB. 0201 - 76.
4514 - Aspal Keras
4515 Aspal keras yan digunakan dapat berupa aspal keras Pen 60 atau Pen
4516 80.
4517 - Aspal cair
4518 Apabila Direksi tidak menentukan lain untuk keperluan lapis resap pengikat
4519 (prime coat) dapat digunakan aspal cai jenis : MC-30, MC-70, MC-250 atau
4520 aspal emulsi jenis CMS, MS, sedangkan untuk keperluan lapis pengikat
4521 (tack coat) dapat digunakan aspal cair jenis : RC-70, RC-250 atau aspal
4522 emulsi janis : CRS, RS.
4523 - Sumber Pengiriman Bahan
4524 - Sebelum agregat dan filler didatangakan, terlebih dahulu sumber
4525 pengiriman bahan tersebut harus mendapat persetujuan Direksi Teknik.
4526 Contoh-contoh tiap jenis bahan harus diajukan kepada Direksi Teknik.
4527 - Sebelum pelaksanaan dimulai contoh aspal yang akan digunakan,
4528 bersama dengan pernyataan mengenai sumber pengiriman dan sifat
4529 aspal, harus diajukan kepada Direksi untuk minta persetujuan
4530 penggunaan bahan tersebut.

110
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4531 - Aspal yang telah dikirim tetapi berbeda dengan contoh yang diserahkan,
4532 tidak boleh digunakan, kecuali atas persetujuan Direksi Teknik. Aspal
4533 yang berasal dari sumber yang bebrbeda tidak boleh digunakan secara
4534 bersamaan dalam campuran.
4535 - Karakteristik Campuran
4536 - Pebandingan fraksi-fraksi agregat dalam campuran harus ditetapkan
4537 berdasarkan percobaan di laboratorium sehingga diperoleh grdasai
4538 campuran yang disyaratkan.
4539 - Apabila campuran diperiksa dengan cara Marshall (PC 0201 - 76) maka
4540 campuran tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :
4541
4542
4543
4544
4545
4546
4547
4548
4549
4550
45514. 3. Syarat- Syarat Pelaksanaan
4552 - Bilamana memasang di atas pondasi, maka pondasi tersebut bentuk dan
4553 profilnya harus sama benar dengan yang diperlukan untuk penampang
4554 melintang dan dipadatkan sepenuhnya sampai mendapat persetujuan
4555 Pengawas Lapangan
4556 - Sebelum memasang aspal, pondasi lapangan tersebut harus dilapisi dengan
4557 aspal resap pelekat pada tingkat pemakaian 0,6 l/m2 atau tingkat lainnya
4558 menurut perintah Pengawas Lapangan  
4559 - Penyebaran/ Penghamparan dengan mesin
4560 - Sebelum operasi pengerasan dimulai, screed paver harus dipanaskan
4561 dan campuran aspal harus dimasukkan/dituang ke dalam paver pada satu
4562 temperatur di dalam batas-batas antara 140º - 110º C.
4563 - Selama pengoperasian paver, campuran aspal tersebut harus disebarkan
4564 dan diturunkan sampai ketingkat, ketinggian dan bentuk penampang
4565 melintang yang diperlukan di atas seluruh lebar perkerasan yang
4566 sepantasnya.
4567 - Paver tersebut harus beroperasi pada satu kecepatan yang tidak
4568 menimbulkan retak-retak pada permukaan, cabik-cabik atau
4569 ketidakteraturan lainnya dalam permukaan. Tingkat penyebaran harus
4570 sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas Lapangan memenuhi tebal
4571 rencana.
4572 - Jika suatu segresi, penyobekan atau pencungkilan permukaan akan
4573 terjadi, paver tersebut harus dihentikan dan tidak boleh berlapangan

111
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4574 kembali sampai penyebabnya ditemukan dan diperbaiki. Penambahan


4575 yang kasar atau bahan yang telah segresi harus dibuat betul dengan
4576 menyebarkan bahan halus (fines) serta digaruk dengan baik. Akan tetapi
4577 penggarukan harus dihindarkan sejauh mungkin dan partikel kasar tidak
4578 boleh disebarkan di atas permukaan yang discreed.
4579 - Penyebaran dengan tenaga manusia
4580 - Harus disediakan tenaga kerja yang cukup untuk memungkinkan truk
4581 angkutan dibongkar muatannya, serta campuran aspal panas tesebut
4582 disebarkan dengan penundaan minimum. Bilamana truk-truk atap datar
4583 digunakan untuk pengiriman, campuran tersebut harus dibongkar
4584 muatannya dengan sekop dan dituangkan secara tegak di atas lintasan
4585 lapangan sedemikian sehingga menimbulkan sgresi sedikit mungkin.
4586 Tidak boleh ada coba-coba dilakukan untuk menyebar campuran tersebut
4587 di  atas permukaan yang disecreed.
4588 - Campuran aspal tersebut harus disebarkan dengan sekop dan garuk
4589 yang digunakan berpasangan untuk merapihkan permukaan secara final.
4590 Papan penggun lapangan atau batang lurus akan digunakan untuk
4591 mengatur permukaan diantara papan screed.
4592 - Dimana diperlukan untuk penyebaran tangan, kedua papan pinggir dan
4593 papan punggung lapangan harus dipasang dan campuran aspal harus
4594 disebarkan, bekerja dari pinggir menuju ke papan tengah dan kedepan
4595 dari sambungan melintang. Penyebaran harus dilaksanakan untuk
4596 menghasilkan suatu permukaan yang seragam tanpa segresi
4597 - Pemadatan Lapisan Aspal
4598 - Pengendalian suhu
4599 - Secepatnya setelah campuran tersebut telah disebarkan dan
4600 menurun, permukaan tersebut harus diperiksa dan setiap kualitas
4601 tidak baik harus diperbaiki
4602 - Suhu campuran lepas terpasang harus dipantau dan penggilasan
4603 akan dimulai ketika suhu campuran tersebut turun dibawah 110º C
4604 dan harus diselesaikan sebelum suhu turun di bawah 65º C.
4605 - Setelah campuran dihampar, permukaan harus segera diperiksa
4606 untuk mengontrol kerataan, bentuk dan ketebalannya, dimana
4607 bila perlu harus segera diperbaiki.
4608 - Pemadatan dapat dilaksanakan apabila hamparan benar-benar
4609 dalam kondisi yang dikehendaki serta apabila Direksi
4610 berpendapat bahwa pemadatan tidak akan menyebabkan
4611 lendutan, retak-retak, atau penggelombangan.
4612 - Pemadatan awal dikerjakan pada tempaeratur 110ºC ( 10ºC )
4613 dengan mesin gilas, yang bekerja dibelakang alat penghampar, dan
4614 yang mempunyai berat sedemikian agar adukan tidak melendut atau
4615 menggelombang.
4616 - Setelah pemadatan awal selesai (temperatur kira-kira 70ºC), lapisan
4617 tadi dipadatkan dengan mesin gilas roda karet. Pemadatan akhir harus
4618 dikerjakan dengan mesin gilas tanddem (berat minimum 8 ton) pada
4619 temperatur kira-kira 60ºC.

112
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4620 - Pemadatan hendaknya dimulai dari tepi, berangsur- angsur bergeser


4621 ketengah, (pada tikungan,pemadatan dilakukan mulai dari bagian yang
4622 rendah menuju bagian yang tinggi), dengan arah sejajar as jalan
4623 dan jejak roda harus saling mentup pada lebar yang cukup
4624 (overlapping).
4625 - Perubahan, kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi harus segera
4626 diperbaiki. Untuk mencegah butir-butir campuran melekat pada roda
4627 mesin gilas, roda tersebut harus selalu dibahasi dengan air. Pada
4628 tempat-tempat dimana roller tidak dapat bekerja karena
4629 sempitnya ruangan atau adanya rintangan-rintangan, maka lapisan
4630 campuran harus dipadatkan dengan alat pemadat tangan (manual
4631 atau machinal) berat minimum 10 Kg dan kuas bidan kota minimal
4632 300 Cm2.
4633 - Pemadatan hendaknya berjalan terus menerus untuk mencapai
4634 kepadatan yang merata selama campuran masih dalam batas-
4635 batas temperatur pelaksanaan, dan sedemikian rupa sehingga garis-
4636 garis/tanda-tanda akibat pemadatan tidak terlihat lagi.
4637 - Permukaan lapisan sesudah penggilasan hendaknya halus dan rata,
4638 berbentuk sesuai dengan kemiringan yang disyaratkan. Bagian
4639 lapisan yang ternyata menjadi lepas-lepas (tidak Nampak gejala
4640 pelekatan), tercampur denag debu atau kotoran, atau rusak oleh
4641 sebab-sebab lain, harus segera dibuang dan diganti dangan
4642 campuran yang baru, dan harus segera dipadatkan agar menjadi satu
4643 kesatuan dengan lapisan sekelilingnya. Bagian permukaan dengan
4644 luas labih dari 0,25 m2 yang menunjukkan kekurangan atau kelebihan
4645 aspal harus dibongkat dan diganti. Bagian yang menggelombang,
4646 melendut atau berongga, harus segera diperbaiki.
4647 - Kepadatan lapisan, bila diperiksa dengan cara AASHTO T 66, harus
4648 tidak kurang dari95% kepadatan yang dicapai di laboratorium dengan
4649 bahan dan perbandingan yang sama (ASTM D 1883).
4650 - Pada waktu pemadatan Kontraktor hendaknya membentuk, pinggiran
4651 sedemikian rupa sehingga tampak rapih dan sesuai Gambar Rencana.
4652 - Sambungan
4653 - Penghamparan dan pemadatan sejauh mungkin diusahakan agar
4654 berlangsung kontinu dan tidak nampak sambungan-sambungan.
4655 Mesin gilas hanya boleh menginjak garis akhir penghamparan
4656 apabila atas persetujuan Direksi Teknik. Bila sambungan harus
4657 diadakan, hendaknya diperhatikan agar dicapai pelekatan yang
4658 sempurna pada seluruh tebal lapisan.
4659 - Tebal yang Diisyaratkan
4660 - Tebal lapisan padat, harus sesuai dengan yang tercantum dalam
4661 Gambar rencana dengan toleransi - 5 mm atau sebagaimana yang
4662 ditetapkan Direksi Teknik. Pengukuran tebal lapisan, hendaknya
4663 dilakukan sebelum dan sesudah lapisan digilas, agar diperoleh
4664 gambaran hubungan antara tebal penghamparan dan tebal akhir
4665 lapisan.
4666 - Tebal lapisan kemudian dikontrol dengan pengukuran tebal lapisan
4667 yang baru dihampar dibelakang mesin penghampar.

113
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4668 - Pemeriksaan Permukaan


4669 - Setelah pemadatan awal, permukaan harus segera diperiksa
4670 dengan mal lengkung (template) dan mal datar(straigh tedges) - 4m
4671 yang harus disediakan oleh Kontrakotr, masing-masing untuk
4672 memeriksa kerataan permukaan arah melintang dan arah
4673 memanjang. Perbedaandalam hal harus tidak lebih dari 3 mm atau
4674 sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
4675 - Permukaan ini harus segera ditambah atau dipotong sesuai
4676 kebutuhannya, kemudian pemadatan dilanjutkan hingga selesai.
4677 Permukaan akhir harus juga diperiksa dengan cara tersebut. Bila
4678 masih terjadi perbaikan-perbaikan, maka cara dan pelaksanaannya
4679 harus sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
4680
4681 PASAL 5 PEKERJAAN VEGETASI

4682
46875.1. Pekerjaan Persiapan
4688 a. Perlindungan tanaman sebelum ditanam
4689 - Sebelum ditanam, bagian tanaman terutama akar dan batang harus
4690 mendapat perlindungan, terutama pada saat penggalian, pengangkutan,
4691 pengiriman dan penyimpanan, terhadap kelebihan cahaya matahari,
4692 angin yang kencang, kekeringan ataupun kondisi-kondisi berlawanan
4693 lainnya.
4694 - Pohon dan semak biasanya dikirim ke lokasi dengan tunas-tunas dan
4695 cabang-cabangnya terbungkus, hal ini dilakukan untuk memudahkan
4696 pengangkutan. Semua bibit tanaman hendaknya secepatnya
4697 dipindahkan, untuk mencegah pengguguran daun. Penanaman bibit
4698 tanaman secepatnya setelah pengiriman,
4699 - Sebelum ditanam, sebaiknya bola akar direndam atau ditempatkan dalam
4700 wadah sampai tidak ada gelembung udara.
4701 - Pada saat penanaman semua pembungkus akar atau wadah lainnya
4702 dibuang.
4703 b. Pemilihan dan Penentuan lokasi penanaman
4704 - Kontraktor bertanggung jawab terhadap persiapan area yang akan
4705 ditanami, penentuan titik-titik penanaman pohon serta penggalian lubang
4706 tanam dengan kedalaman yang sesuai pekerjaan tersebut harus lewat
4707 persetujuan manajer poyek, dan manajer proyek berhak mengubah
4708 lokasi-lokasi penanaman yang berbeda dengan rencana semula.
4709 Perubahan-perubahan ini tidak dapat digunakan untuk pedoman ganti
4710 rugi kepada kontraktor.
4711 - Kontraktor akan memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penempatan
4712 dengan biaya sendiri. Semua perbedaan antara rencana dan kenyataan
4713 kondisi di lapangan hendaknya diberitahukan oleh kontraktor kepada
4714 manajer proyek sehingga syarat-syarat penambahan atau pengurangan
4715 dari jumlah kontrak dapat diperbaiki.
4716 - Semua lahan yang terkontaminasi oleh bensin, minyak atau substansi
4717 toxic lainnya diberitahukan kepada manajer proyek dengan usulan-usulan

114
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4718 lokasi bebas dari kontaminasi zat-zat tersebut untuk dipindahkan.


4719 c. Pemilihan bibit tanaman yang sesuai dengan spesifikasi.
4720 Semua bibit tanaman yang akan digunakan harus memiliki karakter yang
4721 sesuai dengan species dan varietasnya, memiliki batang dan bentuk tajuk
4722 yang baik, sehat dan bebas dari penyakit, misalnya penyakit sampar. Semua
4723 tanaman yang dikirim harus dapat dibiakkan dan baru diangkat dari media
4724 tanamnya.
4725 d. Penambahan campuran bahan untuk media tanam.
4726 Penanaman yang menggunakan tanah campuran hendaknya menggunakan
4727 bahan-bahan campuran yang alami dan subur. Top soil hendaknya bebas
4728 dari gumpalan keras, tanah liat, batu-batuan yang tidak diinginkan, kapur
4729 semen, abu, bara, atau bahan-bahan lain yang tidak diinginkan.
4730 Pada campuran tanah tersebut hendaknya mencakup :
4731 - Sisa tanah biasa yang baik berasal dari batuan yang telah diuraikan
4732  80% volume.
4733 - Kompos (terdiri dari campuran pupuk kandang, serbuk gergaji, dll)
4734 didapat dari agrobisnis atau sumber-sumber lain.  20% volume.
4735 - Tanah anorganik yang subur
4736 e. Pembuatan lubang-lubang penanaman
4737 - Untuk pembuatan lubang penanaman pohon dibedakan menjadi 3
4738 kategori:
4739 - Untuk penanaman pohon kecil (diameter batang kurang dari 5 cm),
4740 lubang tanaman dibuat berdiameter minimum 30 cm dengan
4741 kedalaman 30 cm.
4742 - Untuk penanaman pohon sedang (diameter batang lebih dari 5 cm dan
4743 kurang dai 10 cm), lubang tanam dibuat berdiameter minimum 70 cm
4744 dengan kedalaman 80 cm.
4745 - Untuk penanaman pohon besar (diameter lebih dari 10 cm), lubang
4746 tanam dibuat berdiameter minimum 100 cm dengan kedalaman 120
4747 cm, bila diameter penanaman melebihi diameter lubang perlu diadakan
4748 pemangkasan akar pohon.
4749 - Untuk penanaman semak dan tanaman penutup tanah, area yang akan
4750 ditanami diberi tanah campuran. Lubang tanaman digali dengan
4751 kedalaman 20 cm. Semua bahan yang tidak berguna untuk penanaman
4752 disingkirkan.
4753 - Area yang akan ditanami rumput hendaknya dirapikan dengan
4754 menggunakan penggaruk tangan. Semua batuan yang lebih besar dari 3
4755 cm disingkirkan. Sebelum penanaman, area tanam hendaknya diberi
4756 pupuk ±40 gr/m2 yang disebarkan secara merata ke seluruh
4757 permukaannya.
47585.2. Pekerjaan Pengolahan Tanah Subur/ Tanah Humus
4759 a. Lingkup Pekerjaan
4760 Pekerjaan Pertamanan sesuai dengan gambar perencanaan meliputi
4761 pengadaan bahan, penanaman sampai dengan pekerjaan tersebut dapat
4762 diterima oleh konsultan pengawas.

115
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4763
4764
4765 b. Syarat- Syarat Bahan
4766 - Tanah yang digunakan harus terdiri dari tanah gembur, tidak berbatu atau
4767 tidak terdapat puing-puing bekas bangunan, tidak ada sampah dan
4768 rumput/tanaman liar.
4769 - Tanah yang digunakan harus bebas dari bibit hama, kutu maupun rayap.
4770 - Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik yang telah melalui masa
4771 penimbunan selama minimum 6 bulan, sebagai campuran tanah gembur
4772 dengan perbandingan 2 : 1 (tanah : pupuk), atau campuran tanah humus.
4773 - Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung
4774 minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya.
4775 - Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas
4776 dapat meminta kepada Kontraktor, supaya air yang dipakai untuk
4777 keperluan ini, diperiksa di Laboratorium Pemeriksaan Bahan yang resmi
4778 dan sah atas biaya Kontraktor.
4779 - Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
4780 ditentukan di atas dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan atau
4781 Pemberi Tugas .
4782 c. Syarat – syarat Pelaksanaan
4783 - Tanah dan pupuk kandang yang digunakan harus dengan persetujuan
4784 pihak Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
4785 - Campuran tanah dan pupuk kandang harus merata, warna dan
4786 campurannya, demikian pula dengan campuran humus.
4787 - Lapisan tanah subur harus sama ketebalannya sesuai yang disyaratkan
4788 dalam detail gambar, diratakan dan disiram air.
4789 - Tebal lapisan tanah subur minimum 30 cm atau sesuai dengan gambar.
4790 - Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat
4791 persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
4792 - Pupuk organik :
4793 - Pupuk kandang dapat dipilih dari kotoran ayam, kambing atau sapi.
4794 Kotoran ayam
4795 - mempunyai kandungan hara yang paling baik.
4796 - Disamping pupuk kandang pupuk organik dapat diganti dengan humus
4797 atau kompos, yang asalnya dari sisa-sisa tumbuhan/sisa dapur rumah
4798 tangga.
4799 - Sangat disarankan memakai pupuk organik yang sudah matang.
4800 - Tanah yang banyak memerlukan pupuk organik yaitu tanah berpasir,
4801 tanah yang banyak tererosi.
4802 - Semua tanaman menjadi lebih baik kalau diberi pupuk kandang.

116
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4803 - Bila pemberian pupuk organik dimusim hujan dapat diberikan


4804 dipermukaan tanah, demikian pula bila pemberian pupuk organik
4805 dimusim kering dibenamkan atau dicampur engan tanah.
4806 - Keuntungan pemberian pupuk organik yaitu dapat menambah unsur
4807 hara, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan penyerapan hara oleh
4808 tanaman, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air dan
4809 meningkatkan kegiatan biologi tanah.
4810 - Komposisi campuran ada berbagai macam :
4811 - ¼ pencampur, ¾ tanah atau perbandingan tanah dan pencampur = 3:1
4812 - ½ pencampur, ½ tanah atau perbandingan tanah dan pencampur = 1:1
4813 - 1/3 tanah, 1/3 pasir, 1/3 pupuk kandang atau perbandingan tanah,
4814 pasir, pupuk kandang 1:1:1.
48155.3. Jenis Tanaman/ Vegetasi
4816 a. Tanaman Pohon
4817 - Persyaratan Bahan
4818 Sejenis tumbuhan peneduh berwujud pohon, dimana ketinggian pohon
4819 yang akan ditanam sudah mencapai 3 - 5 meter.
4820 - Syarat- Syarat Pelaksanaan
4821 - Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 0,75-1
4822 meter, dengan diameter lubang minimal 1 meter serta jarak tanam 6 m.
4823 - Apabila tanaman yang ditanam cukup tinggi sehingga mudah roboh
4824 bila dihembus angin, maka untuk sementara diperlukan tongkat-
4825 tongkat penguat disamping kiri dan kanannya. Kemudian perlu juga
4826 dibuatkan kayu melintang sehingga dapat dilakukan pengikatan antara
4827 tongkat penguat dan batang tanaman.
4828 - Isikan campuran tanah dan bahan organik tersebut kedalam lubang
4829 tanam sehingga tanaman dapat diletakkan cukup dalam. Sebagai
4830 patokan dalam hal ini, ketinggian tanah dari tanaman setinggi
4831 permukaan tanah halaman. Tekanlah dengan kuat hingga tanah
4832 disekitar tanaman cukup padat dan kemudian siramlah dengan air
4833 secukupnya. Pupuk sesuai jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1
4834 (Tanah : Pupuk).
4835 - Adapun jenis tanaman pohon yang akan ditanam adalah
4836 - Buah Naga
4837 - Jeruk Manis
4838 - Rambutan
4839 - Mangga Golek
4840 - Pepaya
4841 - Pisang
4842 - Jambu Kristal
4843 - Lada
4844 - Pisang

117
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4845 - Jeruk Nipis


4846 - Ketapang Kencana
4847 - Sukun
4848 b. Tanaman Perdu dan Penutup Tanah
4849 - Persyaratan Bahan :
4850 Tanaman Perdu, dimana ketinggian pohon adalah sekitar 30 – 50 cm
4851 sebelum ditanam dengan jarak tanam 20 cm , sedangkan untuk tanaman
4852 penutup tanah sekitar 5 - 10 cm
4853 - Syarat-syarat pelaksanaan :
4854 - Untuk tanaman perdu, Lubang tanaman yang akan ditanam minimal
4855 memiliki kedalaman 30 cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm,
4856 serta tanah yang digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan
4857 pupuk sesuai jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah :
4858 Pupuk). Sedangkan untuk tanaman penutup tanah cukup ditanam
4859 minimal 10 cm kedalamnya.
4860 - Adapun Tanaman yang akan ditanam untuk tanaman Perdu yaitu
4861 Tanaman Ruselia dan Kemuning Harum. Sedangkan untuk tanaman
4862 penutup tanah yaitu rumput gajah mini.
4863 - Adapun jenis tanaman perdu yang akan ditanam adalah
4864 - Hanjuang Merah
4865 - Rambusa Mini Kuning
4866 - Rambusa Mini Hijau
4867 - Teh - Tehan
4868 - Aracis
4869 - Rumput Gajah Mini
4870 - Bakung Putih
4871 - Pandan Tri Colour
4872 - Meranti Bali
4873 - Puring
4874 - Rea Rea
4875 - Rumput Gajah Mini
4876 - Teh - Tehan
4877 - Aracis
4878 - Sambang Dara
4879 - Rambusa Bangkok
4880 - Rumput Gajah Mini
4881 - Soka
4882 - Hanjuang Merah
4883 - Sambang Dara

118
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4884 - Rea Rea


4885 - Puring Nuri
4886 - Rambusa
4887 - Kuncup Merah
4888 - Teh - Tehan
4889 - Rambusa Putih
4890 - Puring
4891 - Palm Putri
4892 - Rumput Gajah Mini
4893 - Kamboja Bali
4894 - Puring
4895 - Rumput Gajah Mini
4896 - Adam Hawa
4897 - Kana Hibrida
4898
4899 PASAL 6 PEMELIHARAAN TANAMAN

4900
49066.1. Pembersihan
4907 Setelah pelaksanaan penanaman atau pelaksanaan lainnya selama masa
4908 pertanggungjawaban kerusakan, kontraktor hendaknya secara berkala
4909 membersihkan seluruh area perkerasan dan memperbaiki daerah-daerah yang
4910 rawan akibat pekerjaannya.
4911 Kontraktor bertanggungjawab untuk menyingkirkan bahan-bahan yang
4912 tersisa akibat penyimpanan pada lahan dan hendaknya meninggalkan lokasi
4913 dan seluruh area penanaman dalam keadaan yang rapi.
49146.2. Masa pertanggungjawaban kerusakan
4915 - Masa pertanggung jawaban kerusakan adalah 1 tahun terhitung setelah
4916 seluruh penanaman selesai dilaksanakan.
4917 - Selama masa ini, seluruh area penanaman hendaknya dijaga dan
4918 dibersihkan oleh kontraktor sehingga bebas dari rumput-rumput liar dan
4919 sampah.
4920 - Seluruh tanaman disiram secukupnya untuk memastikan pertumbuhan yang
4921 sempurna. Penyiraman hanya dilakukan pagi dan sore hari. Steger pohon
4922 dan tali pengikatnya harus diperiksa ulang agar tetap terikat kuat. Jika steger
4923 dan talinya ada yang merusak kulit kayu, kedudukannya harus diperbaiki
4924 untuk menghindari kerusakan yang lebih dalam dan membuang daerah yang
4925 luka.
4926 - Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggantian tanaman-tanaman
4927 yang mati, akibat kesalahannya, sebagai tanggung jawabnya atas pekerjaan
4928 yang jelek, kualitas bahan yang jelek atau karena kelalaiannya.

119
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4929 - Kontraktor tidak harus bertanggung jawab untuk mengganti tanaman yang
4930 rusak disebabkan oleh angin topan, banjir atau bencana alam lainnya.
4931 - Pada akhir dari masa pertanggung jawab kerusakan, pekerjaan akan
4932 diperiksa dan pengecekan formal dilakukan bersama-sama antara kontraktor
4933 dengan manajer proyek. Pelaksaan penanaman ulang akan disetujui
4934 sebelum penyerahan lahan kepada kontraktor.
49356.3. Pemeliharaan berkala
4936 Setelah masa pertanggung jawaban kerusakan selesai, kontraktor bertanggung
4937 jawab untuk meneruskan kegiatan pemeliharaan. Adapun kegiatan-kegiatan
4938 pemeliharaan tersebut mencakup :
4939 - Pembabatan rumput
4940 Pembabatan rumput dilakukan 1 – 2 minggu sekali tergantung pada
4941 kecepatan tumbuhnya. Kecepatan tumbuh ini tergantung pada kerapatn
4942 tanam, pemupukan dan penyiraman yang sesuai.
4943 - Penyiangan, pendangiran dan pengetrikan
4944 Pada dasarnya tujuan dari pendangiran adalah untuk menggemburkan tanah
4945 agar air dengan mudah dapat mencapai akar dan agar tanaman-tanaman
4946 liar yang mengganggu dapat diatasi.
4947 Penyiangan, pendangiran dan pengetrikan ini rata-rata dilakukan 1 x sebulan
4948 - Pemangkasan
4949 Pemangkasan pada tanaman diperlukan untuk memelihara bentuk tanaman
4950 agar segi keindahannya dapat dipertahankan. Pemangkasan dilakukan pada
4951 pertumbuhan tanaman yang sudah melebihi batas maksimal ukuran
4952 tanaman yang dierencanakan atau telah tumbuh ranting-ranting yang tidak
4953 diinginkan, dilakukan dengan membuang tunas liar, cabang-cabang yang
4954 tumbuh tidak teratur dan tanaman yang rusak oleh hama atau penyakit.
4955 Tujuan dari pemangkasan :
4956 - Membatasi pertumbuhan tanaman
4957 - Memperbaiki kulaitas bunga, buah, daun, batang dan bentuk
4958 dari tanaman.
4959 - Mendapatkan keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif
4960 dan generatif
4961 - Menguatkan tanaman
4962 Cara pemangkasan :
4963 - Pemangkasan sebaiknya dilakukan tepat diatas mata tunas
4964 yang diharapkan tumbuh.
4965 - Pada pemangkasan untuk pembentukan tanaman,
4966 pertumbuhan tanaman dapat diarahkan ke dalam atau ke luar.
4967 - Luka tanaman harus membentuk 45°, dengan tujuan
4968 mencegah pembusukan akibat air yang tergenang dan mencegah
4969 berkumpulnya bibit penyakit.
4970 - Arah memangkas dari bagian bawah ke atas

120
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

4971 Alat pangkas : gunting pangkas, sabit dan alat pemangkas rumput (secara
4972 mekanis maupun yang menggunakan tenaga pendorong)
4973 Waktu pemangkasan :
4974 - Saat menggugurkan daun (tanaman deciduous)
4975 - Saat bunga layu / awal pertumbuhan daun baru
4976 - Sewaktu-waktu
4977
4978 - Penyiraman dan pemberantasan hama
4979 - Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman ialah waktu, jumlah
4980 teratur, tidak menunggu tanaman mengalami kekeringan dan tidak
4981 menyebabkan tanah menjadi padat.
4982 - Penyiraman dilakukan 2x sehari untuk rumput dan tanaman hias yaitu
4983 pada pagi dan sore hari kecuali bila hujan, pagi hari antara jam 07.00-
4984 09.00 dan sore hari antara jam 15.00-18.00.
4985 - Tanaman dapat diserang berbagai jenis hama serta penyakit yang
4986 menyebabkan rusaknya tanaman yang kita tanam. Untuk pemberantasan
4987 hama dilakukan penyemprotan dengan obat-obatan pemberantas hama
4988 (insektisida) secara berulang-ulang tiap 1 minggu sekali, sampai tanaman
4989 tersebut bebas dari hama.
4990 - Pemupukan
4991 Pemupukan jenis tanaman pohon, perdu dan semak dapat dipakai urea dan
4992 NPK dengan dosis yang tercantum dalam kemasannya dan juga pupuk
4993 kandang, sedangkan untuk rumput setelah berumur 2 minggu penanaman
4994 dengan menggunakan pupuk buatan, untuk selanjutnya pemupukan
4995 dilakukan setiap 1 bulan sekali. Jenis pupuk yang diapakai adalah : urea
4996 dengan dosis 0,1 kg/m dan NPK 0,075 kg/m.
4997 Pemupukan dilakukan dengan cara :
4998 - Disebar dalam tanah (broadcast), tanah didangir sedalam
4999 15-20 cm dan pupuk disebarkan dalam tanah lalu ditutup dan disiram
5000 agar cepat larut.
5001 - Ditabur dalam lajur diantara barisan tanaman (band
5002 placement/furrow placement).
5003 - Disebar sekeliling tanaman (metode perforasi), untuk
5004 tanaman yang tidak terlalu besar dibuat saluran sekeliling tanaman.
5005 Pupuk ditabur dalam saluran tersebut dan kemudian ditutup dengan
5006 tanah. Untuk pohon yang besar dibuat saluran sekeliling proyrksi tajuk
5007 dan pohon.
5008 - Disiram disekeliling tanaman, contoh pupuk pokon dan
5009 hyponex. Pupuk dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada daun (foliar
5010 fertilizer/foliar application), contoh : pupuk wuxal, bayfolan, welgro,
5011 hyponex, dan trimogreen.
5012
5013 PASAL 7 PEKERJAAN LAMPU TAMAN DAN JALAN

5014

121
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

50217.1. Lingkup Pekerjaan


5022 - Pekekerjaan Pemasangan Lampu penerangan jalan yang ditunjukkan
5023 dalam gambar atau yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
5024 yang terdiri dari :
5025 - Pengadaan material
5026 - Pemasangan tiang dan lampu
5027 - Pemasangan kabel, pipa pelindung kabel, solar cell & aksesorisnya.
5028 - Lingkup pekerjaan meliputi Pemasangan Lampu dan perlengkapannya
5029 pada lampu taman dan lampu jalan, termasuk pemasangan pipa pelindung
5030 kabel dalam beton, pengujian peralatan setelah sebelum dan setelah
5031 pemasangan, pembuatan As Build Drawing dan garansi pekerjaan sesuai
5032 ketentuan setelah serah terima pekerjaan tahap pertama
5033 - Semua bahan-bahan pelengkap pekerjaan yang tidak diuraikan dalam
5034 dokumen ini, akan tetapi ternyata diperlukan untuk pemasangan dan
5035 pengoperasian yang baik, maka harus dianggap termasuk ruang lingkup
5036 pekerjaan.
50377.2. Syarat- Syarat Bahan
5038 - Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) Solar cell, komponen sebagai
5039 berikut :
5040 - Pengadaaan Tiang Lampu Galvanis yang tingginya 7 – 9 m m
5041 termasuk angker bautnya dan perlengkapan lainnya.
5042 - Pengadaan Batteray dengan tegangan 12 V -24 V, kapasitas 65- 150
5043 AH.
5044 - Pengadaan Modul Surya, daya ≥ 250 Wp
5045 - Pengadaan SCC (Solar Charge Controled), tegangan 10- 20 A
5046 - lampu LED 60 watt dan Armatuernya
5047 - Box Panel Listrik
5048 - Pengadaan angker bautnya dan perlengkapan lainnya dan Assesoris
5049 lain sebagai pelengkap pekerjaan.
5050 - Lampu Sorot
5051 - Kabel NYY dan lampu SmartBright LED Floodlight tipe produk BVP171
5052 LED26/CW 30W WB GREY CE, merk : Philips.
5053 - Pengadaan Panel Bagi termasuk angker bautnya dan perlengkapan
5054 lainnya. Dan Assesoris lain sebagai pelengkap pekerjaan.
5055 - Kabel- Kabel
5056 Kabel NYY 2 x 2.5 mm dan Kabel NYY 4 x 6 mm serta semua kabel yang
5057 dipakai memiliki kualitas setara Supreme atau Eterna.
50587.3. Ketentuan Pelaksanaan
5059 - Peraturan dan Standar
5060 - Satuan Pengukuran

122
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

5061 Satuan Pengukuran metrik (system International) dipakai dalam semua


5062 surat-menyurat, gambar- gambar dan rencana pekerjaan.
5063 - Standar International
5064 Semua standar terbaru baik dari IEC maupun SPLN serta PUIL 2000
5065 berlaku untuk semua pemasangan peralatan yang ada.
5066 Bilamana standar lain yang dipakai dapat dianggap sama atau lebih baik
5067 dari pada standar di atas, maka hal ini dapat diterima dan standar
5068 tersebut harus dinyatakan dalam dokumen.
5069
5070
5071 - Peraturan Perundangan setempat
5072 Semua pekerjaan, peralatan, material dan lain-lain yang merupakan
5073 bagian dari Kontrak harus tunduk pada peraturan perundangan yang
5074 berlaku di Indonesia.
5075 - Sistem Tegangan
5076 Sistem tegangan yang digunakan adalah 220 Volt dan 380 Volt,
5077 disuplai/dihubungkan dari sumber listrik terdekat (pada panel existing).
5078 Peralatan yang disuplai dalam kontrak ini harus mampu beroperasi secara
5079 baik pada tegangan 80% di bawah nominal, kecuali bila ditentukan lain.
5080 - Pengujian Di Lapangan
5081 Pengujian di Lapangan yang meliputi pengujian individu, pengujian fungsi,
5082 serta pengoperasian untuk pertama kali dilakukan, menjadi tanggung jawab
5083 Kontraktor dan disaksikan oleh Pengawas dan Konsultan Pengawas dan
5084 Direksi.
5085 - Penyangga/Dudukan
5086 Pekerjaan struktur/tiang besi, baut pondasi, baut pengikat dan lain-lain
5087 kesemuanya harus digalvanis dan harus disediakan oleh Kontraktor.
50887.4. Pemasangan Tiang Lampu PJU Solar Cell
5089 - Lingkup Pekerjaan
5090 - Pengadaan tiang
5091 - Pengecoran pondasi dan angker baut untuk penyangga tiang
5092 - Pendirian tiang
5093 - Pengadaan Tiang
5094 - Tiang besi yang digunakan adalah galvanis hexagonal, ukuran
5095 disesuaikan pada gambar kerja.
5096 - Galvanis hexagonal mengacu pada PUIL 2000 pasal 8.6 dan pasal 8.9
5097 serta yang berlaku pada pekerjaan setempat
5098 - Setiap pembelian harus dilengkapi dengan spesifikasi pabrik dan
5099 dilengkapi dengan kartu garansi
5100 - Sebelum tiang dipesan harus disetujui terlebih dahulu dengan Konsultan
5101 Pengawas dan Direksi.

123
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

5102 - Cara-cara dan urutan pekerjaan


5103 - Pedestal beton dibuat dengan kontruksi yang kuat, kokoh yang sesuai
5104 gambar kerja
5105 - Pastikan posisi angker baut dalam keadaan level.
5106 - Angkat dan dirikan tiang, tiang untuk satu lampu lengan atas (untuk
5107 lampu) harus menjulan masuk ke jalan, dan tiang untuk dua lampu,
5108 kedua lengannya diposisikan sejajar dengan jalan.
5109 - Pengerasan mur baut dilakukan secara diagonal sehingga diperoleh
5110 pengerasan yang simetris dan harus menggunakan kunci torsi.
5111
51127.5. Pemasangan KABEL POWER
5113 - Lingkup Pekerjaan
5114 - Pengkabelan antara peralatan
5115 - Pemasangan/penarikan kabel
5116 - Pemasangan Pipa pelindung kabel dalam beton.
5117 - Wiring Kabel ke Panel Baru
5118 - Pengadaan Kabel Power
5119 - Kabel Power adalah berkualitas kelas satu, seperti merek Kabel Metal,
5120 atau yang setara
5121 - Kabel Power harus dapat melayani beban yang sesuai peruntukannya
5122 dan mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 7.3, pasal 7.13 dan
5123 pasal 9.7
5124 - Untuk kabel power dari panel existing ke panel Bagi adalah kabel jenis
5125 NYFGbY 2 x 40 mm2
5126 - Untuk kabel power dari Panel bagi ke tiang lampu adalah jenis kabel
5127 NYY 2 x 2.5 mm2, kabel NYY 4 x 6 mm2 dengan kualitas setara
5128 Supreme atau Eterna.
5129 - Setiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi
5130 pabrik serta dilengkapi dengan kartu garansi
5131 - Sebelum Kabel dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan
5132 Pengawas dan Direksi
5133 - Pekerjaan Pemasangan Jalur/pipa pelindung Kabel
5134 - Sebelum pekerjaan perkerasan jalanan, harus dipasang pipa pelindung
5135 kabel disepanjang jalur yang untuk pemasanga lampu.
5136 - Setiap titik antara tiang lampu saling berhubungan satu sama lain dan
5137 harus disiapkan lubang dengan diameter 4 inchi untu jalur kabel dari dan
5138 ke sitiap tiang dan PANEL.
5139 - Pastikan pipa pelindung telah terpasang dengan baik dan benar
5140 - Pada saat pengecoran maka harus perhatikan dan dipastikan posisi
5141 pipa tidak bergeser dari tempatnya.
5142 - Pekerjaan Pemasangan Kabel

124
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

5143 - Pemasangan kabel harus mengacu pada PUIL 2000 pasal 7.13, 7.15
5144 dan pasal 9.7.
5145 - Masukkan kabel dalam lubang pipa yang telah ada dengan menarik
5146 ujungnya menggunakan alat bantu secara perlahan-lahan
5147 - Kabel ditarik sesuai dengan lingkup pekerjaan atau “cable schedule”
5148 - Gunakan roda rol penarikan kabel pada setiap ujung lubang pipa supaya
5149 permukaan kulit isolasi kabel tidak rusak
5150 - Penarikan kabel dibantu dengan memutar haspel agar kabel tidak
5151 dibebani dengan tarikan yang terlalu berat
5152 - Setiap ujung kabel diberi tanda sesuai daftar yang tercantum pada
5153 Cable Schedule
5154 - Pada Cable Duck yang membelok pemasangan kabel kontrol
5155 dilaksanakan sedemikian sehingga pengumpulan kabel pada belokan
5156 terhindari.
5157 - Pekerjaan Pengawatan/Wiring
5158 - Sambungkan/hubungkan kabel satu persatu ke mcb pengaman dalam
5159 PANEL dan pada terminal dalam tiang dengan setiap ujung kabel harus
5160 diberi sepatu kabel
5161 - Material kelengkapan seperti : cable gland, electrical tape, lubricating
5162 compound, wire nut, splicing connector, pipa PVC, dan material lainnya,
5163 sehingga kabel dapat terpasang dengan sempurna menjadi tanggung
5164 jawab dan beban Pemborong.
5165 - Pemasangan kabel ditempatkan di dalam cable duct atau pipa,
5166 pemasangan harus rapih dan dihindari pemasangan yang bertumpuk
5167 atau bersimpang siur/penyilangan sehingga memudahkan pada waktu
5168 pengecekan berikutnya.
5169 - Pemasangan kabel sedapat mungkin dihindari adanya sambungan di
5170 tengah, dan bila sulit dihindari sebelumnya harus, mendapat persetujuan
5171 dari Konsultan Pengawas dan Direksi. Bila hal ini terjadi karena
5172 kesalahan pemotongan kabel oleh Pemborong, maka Pemborong
5173 bertanggungjawab sepanjang kabel yang digunakan atas biaya
5174 Pemborong.
5175 - Pemasangan kabel ini tidak boleh dibebani dengan tegangan tarik yang
5176 melebihi ketentuan Pabrik, dimana dapat merusak isolasi atau sampai
5177 putus. Bila kabel ini diperlukan melengkung, maka jari- jari lengkungan
5178 sesuai rekomendasi Pabrik untuk menghindari rusaknya isolasi.
5179 - Pada setiap ujung kabel yang keluar masuik conduit atau keluar masuk
5180 boxes agar diberi identifikasi. ldentifikatsi adalah sesuai dengan daftar
5181 kabel.
5182 - Setelah instalasi ini selesai pemasangannya, maka diadakan
5183 pengetesan yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
5184 antara lain :
5185 - Pemborong melaksanakan pengetesan circuit sebelum
5186 penyambungan kabel-kabel ke peralatan apakah sudah baik dan
5187 betul.

125
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

5188 - Agar diteliti pula apakah semua sambungan klem sudah baik dan
5189 sempurna.
5190 - Pemborong akan memeriksa apakah identifikasi kabel telah sesuai
5191 dengan daftar kabel.
5192 - Memeriksa tahanan isolasi dengan megger
5193 - Semua kabel di test apakah terjadi hubung singkat antara kabel sate
5194 dengan yang lain atau antara kabel dengan body atau instalasi
5195 pentanahan.
5196 - Bila dalam pengetesan ini diketahui terdapat kesalahan pada instalasi
5197 kabel, Pemborong wajib mencari kesalahan tersebut dan
5198 memperbaikinya, kemudian di test ulang sampai instalasi kabel ini
5199 baik dan sempurna.
5200 - Semua interface wiring harus disesuaikan dengan existing sehingga
5201 tidak menimbulkan gangguan sesudah penyambungan ke sistem.
5202
5203 PASAL 8 PEKERJAAN INSTALASI AIR PADA TAMAN

5204
52088.1. Lingkup Pekerjaan
5209 - Yang dimaksud disini dengan pekerjaan plumbing adalah pengadaan dan
5210 pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan
5211 pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti
5212 yang dispesifikasikan disini, sehingga diperoleh instalasi plumbing yang
5213 lengkap dan bekerja baik siap untuk dipergunakan.
5214 - Pengadaan dan pemasangan system permipaan, pompa air, kran air beserta
5215 perlengkapan instalasi pemipaan distribusi pada setiap titik pengeluaran.
5216 - Testing dan Commisioning.
5217 Mengadakan testing dan commissioning semua system pekerjaan yang
5218 terpasang agar memperoleh system yang baik sesuai dengan syarat
5219 undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia.
5220 Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan
5221 Keselamatan Kerja.
52228.2. Syarat- syarat Bahan
5223 - Untuk pipa dipergunakan pipa PVC merk Wavin atau Rucika, klas AW
5224 dengan sambungan lem.
5225 - Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan merk
5226 pipa AW. Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi
5227 pabrik.
5228 - Kran air khusus untuk kran taman, merk TOTO.
5229 - Pompa air untuk sumur dangkal, merk shimizu, sanyo atau setara.
5230
52318.3. Syarat- syarat Pelaksanaan

126
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

5232 - Untuk syarat- syarat pelaksanaan pekerjaan instalasi perpipaan,


5233 menggunakan pedoman dan persyaratan dapat dilihat pada Bab 4 pasal 1
5234 “Pekerjaan perpipaan”.
5235
5236
5237
5238
5239
5240
5241
5242
5243 PASAL 9 KETENTUAN TAMBAHAN

5244
5252i.1. Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, maka sesuai dengan
5253 ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan/mutu pekerjaan serta ketentuan
5254 lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini termasuk
5255 pula syarat-syarat yang harus dipenuhi dan ditaati.
5256i.2. Hal-hal lain yang tidak tercantum/tidak jelas dalam RKS ini akan dibuat
5257 tersendiri, serta peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku menjadi
5258 kewajiban Kontraktor.
5259i.3. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian
5260 Kontraktor adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5261i.4. GAMBAR-GAMBAR REVISI
5262 Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar revisi (bila diperlukan) serta
5263 gambar-gambar detail dari pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar
5264 tersebut diajukan kepada Direksi Teknik untuk disetujui.
5265i.5. PERUBAHAN RKS DAN GAMBAR RENCANA
5266 Semua ketentuan dalam RKS maupun gambar rencana dapat dirubah,
5267 ditambah atau dihilangkan sesuai kebutuhan di bawah ini :
5268 - Untuk perubahan yang dianggap perlu sebelum pelelangan, akan dilakukan
5269 pada waktu aanwijzing dan dituangkan dalam Berita Acara.
5270 - Perubahan yang dianggap perlu untuk penyelesaian dengan kondisi
5271 lapangan atau menyangkut perubahan desain, dilakukan dengan
5272 pemberitahuan secara tertulis kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan
5273 persetujuan. Dalam hal ini, jika oleh Direksi Teknik dianggap perlu,
5274 Kontraktor harus membuat Gambar Terlaksana (As Build Drawing) dengan
5275 persetujuan Direksi Teknik.
5276
5277 PASAL 10 PENUTUP

5278

127
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

528710.1. Apabila dalam spesifikasi ini untuk uraian bahan- bahan pekerjaan tidak
5288 disebutkan dan dilaksanakan oleh kontraktor, maka hal ini dianggap seperti
5289 disebutkan.
529010.2. Hal- hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut
5291 oleh pihak Direksi/ Direksi, bilamana perlu diadakan perbaikan dalam peraturan
5292 ini.
529310.3. Guna mendapatkan hasil yang baik, maka bagian- bagian yaang nyata
5294 termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak dimasukkan atau disebutkan kata
5295 demi kata dalam Spesifikasi ini harus diselenggarakan oleh kontraktor dan
5296 diterima sebagai hal yang disebut.
529710.4. Kontraktor diwajibkan membuat As Built Drawing sebagai Laporan Akhir dari
5298 pelaksanaan kegiatan yang merupakan bagian dari Laporan pekerjaan.

128
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

5299 DAFTAR MATERIAL

5300

No. PERALATAN MERK/ PRODUK

A SISTEM AIR BERSIH


1 Pompa Distribusi 1. Versa
2. Ebara (by Indobara)
3. Teral
4. SPP
5. Grounddfos

2 Pompa Transfer 1. Versa


2. Ebara (by Indobara)
3. Teral
4. SPP
5. Grounddfos

3 Pompa Submersible 1. Versa


2. Ebara (by Indobara)
3. Teral
4. Groundfos

4 Electric Fuel Pump 1. Versa


2. Ebara (by Indobara)
3. Teral
5 Filter Air
a Sand Filter 1. Bestindo
2. Biotank
3. Bio Septik
4. Biotek

b Carbon Filter 1. Bestindo


2. Biotank
3. Bio Septik
4. Biotek

6 Presure Tank 1. Bestindo


2. Biotank
3. Bio Septik
4. Biotek

7 Pipa Air Bersih 1. Elmec


2. Rucika
3. Polytrem
4. Agrusan

129
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

8 Fitting 1. Elmec
2. ATP Toro
3. Polytrem
4. Vesbo
9 Valve
a Gate Valve 1. Toyo
2. Versa
3. Kitzawa
4. Weflow

b Check Valve 1. Toyo


2. Versa
3. Kitzawa
4. Weflow

c Y Strainer 1. Toyo
2. Versa
3. Kitzawa
4. Weflow

d Rubber Joint 1. Tozen


2. Riser
3. Armflex
4. Versa

10 Floating Valve 1. Versa


2. Yoshitake

11 Foot Valve 1. Weflow


2. Versa

12 Floor Drain/ Clean Out 1. Toto


2. SaN - EI

B SISTEM AIR KOTOR


1 Pipa Air Kotor/Bekas 1. Rucika
2. Unilon
3. Vinilon
4. Paralon

2 Fitting 1. Rucika
2. Unilon
3. Wavin

3 Pipa Venting 1. Wavin


2. Unilon

130
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3. Vinilon
4. Paralon

4 Sewage Treatment Plan 1. Bestindo


2. Biotank
3. Bio Septik
4. Biotek

C SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

1 Pemadam Api Ringan / APAR 1. Servo


2. Kaneda
3. Vicking
4. Fire City
5. Yamato
D TATA UDARA

1 AC Split 1. Daikin
2. Sharp
3. Mitsubishi
4. LG

2 Pipa Tembaga / Cupper 1. Elgin


2. Crane
3. Kimbla

6 Pipa Black Steel 1. Bakrie


2. PPI
3. KHI (KS)_
4. Spindo

7 Isolasi Pipa 1. Aeroflex


2. Insuflex
3. Armaflex

E PEKERJAAN LISTRIK
Tegangan Menengah

1 Transformator 1. Uninido
2. Trafindo
3. B & D

2 Panel Tegangan Menengah 1. Schneider


2. ABB
3. Siemens

3 Kabel Tegangan Menengah 1. Vocksel

131
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2. Kabelindo
3. Kabel Metal
4. Supreme

4 Kabel Tray / Kabel Ladder 1. Oni Tray


2. Interack
3. Mrtosu

Tegangan Rendah

1 Panel Tegangan Rendah 1. Simetri


2. Industira
3, Sier
4. Prasti Wahyu
2 Komponen Panel
a. Circuit Breaker 1. Schneider (MG)
2. ABB
3. Siemens
4. LS

b. Kapasitor 1. Alvipar
2. Nokian
3. Lifasa

3 Kabel Tegangan Rendah 1. Vocksel


2. Kabelindo
3. Kabel Metal
4. Supreme

4 Kabel FRC 1. Nexan


2. Shan Cable
3. Sumindo
4. Fuji

5 Rumah Lampu 1. Philips


2. Metosu
7. Interlite
3. Onilite
4. City Lite

6 Lampu 1. Philips
2. Panasonic

7 Kabel Tray / Kabel Ladder 1. Oni Tray


2. Interack
3. Mrtosu

132
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

8 Saklar / Stop Kontak 1. ABB


2. Clipsal
3. MK
4. Panasonic

9 Pipa Conduit 1. Clipsal


2. Ega
3. Elmec

10 Penangkal Petir & Grounding 1. EF


2. Prevectron
3. LPI

11 Arrester 1. OBO
2. Indelec

12 Bus Duct 1. Schneider


2. GE
3. Honikwon
4. LS

13 UPS 1. Libert
2. Piller
3. Tosibha
4. APC

F Generator Set
1 Generator set 1. Caterpillar
2. Cummins
3. Deutz
4. Kohler

2 Panel Kontrol Genset 1. Industira


2. Simetri
3. Sier
4. Prasti Wahyu
3 Komponen Panel 1. ABB
2. Schneider (MG)
3. Siemens
4. LS

4 Modul AMF 1. Deep Sea


2. Baber Colman
3. Dieff

5 Kabel Tegangan Rendah 1. Vocksel


2. Kabelindo

133
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

3. Kabel Metal
4. Supreme

6 Bus Duct 1. Schneider


2. GE
3. Honikwon
4. LS

7 Pompa Bahan Bakar 2. Ebara (by Indobara)


3. Wilo
4. Versa
5. Grounddfos

G TELEPON / DATA
1 PABX / Hand set 1. Alcatel
2. Tosibha
3. Bosch
4. Siemens

2 Outlet Telepon 1. Clipsal


2, Panduit
3. MK
4. Panasonic

3 Kabel Instalasi 1. Panduit


2. Belden
3. Krone
4. Clipsal

5 Patch Panel/ Rack 19" 1. Clipsa;


2. Panduit
3. Fortuna
4. Krone

6 Kabel Tegangan Rendah 1. Vocksel


2. Kabelindo
3. Kabel Metal
4. Supreme

7 Kabel Tray / Kabel Ladder 1. Oni Tray


2. Interack
3. Mrtosu

H TATA SUARA
1 Peralatan Utama 1. Bosch
2. TOA
3. 3 M

134
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)

2 Kabel 1 . Kabelindo
2. Kabelmetal
3. Supreme

3 Pipa Conduit 1. Clipsal


2. Ega
3. Elmec

I CCTV
1 Peralatan Utama 1. Bosch
2. Sony
3. Hikivision
4. Philips

2 Kabel Instalasi 1. Belden


2. Krone
3. Nexan
4. Clipsal

3 Kabel Power 1. Kabelindo


2. Kabelmetal
3. Supreme

4 Pipa Conduit 1. Clipsal


2. Ega
3. Elmec

5 Kabel FRC 1. Nexan


2. Shan Cable
5301
5302
5303

135

Anda mungkin juga menyukai