SUMUR RESAPAN
Sebuah Adaptasi Perubahan Iklim
dan Konservasi Sumberdaya Air
MARET 2012
This document was produced for review for USAID/Indonesia by the Indonesia Urban
Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) project, implemented by DAI, in accordance
with ADS Chapter 320.3.2.4 (e) 05/05/2009 Revision.
Pembangunan Sumur Resapan. Sumur resapan menampung air hujan
yang biasanya hilang sebagai air larian dan mengalirkannya ke sumur-sumur
kecil agar bisa meresap ke lapisan akuifer.
KREDIT FOTO: USAID ESP
USAID INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE
SUMUR RESAPAN
Sebuah Adaptasi Perubahan Iklim
dan Konservasi Sumberdaya Air
This document was produced for review for USAID/Indonesia by the Indonesia Urban
Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) project, implemented by DAI, in accordance with
ADS Chapter 320.3.2.4 (e) 05/05/2009 Revision.
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG
DATA
ANALISA GIS
Zona 1:
Kawasan yang terlarang adanya kegiatan manusia, untuk melindungi air tanah
dari cemaran unsur organik dan non-organic.
Zona II:
Kawasan dengan kegiatan manusia terbatas, tidak boleh ada TPA, timbunan
bahan B3, kegiatan penambangan, peternakan skala besar, pemukiman besar,
penyimpanan BBM, industri, dll.
Zona III:
Kawasan yang membolehkan adanya kegiatan manusia dan budidaya skala
menengah, diperbolehkan pemukiman menengah, penggalian skala kecil,
industri kecil tanpa limbah cair/B3, TPA kecil/sementara, peternakan skala
kecil, dll.
Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah
sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga
dapat mencegah intrusi air laut.
Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah
dan mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan
tanah.
Sumur resapan dibuat pada batuan yang stabil dan berpori/ lulus air
Sumur resapan tidak boleh dibangun pada lereng curam dan front slope
Sumber air dapat air hujan (atap rumah) juga air larian/permukaan
Kedalaman sumur resapan harus sampai pada lapisan permeable/ lulus
air
Sumur resapan dapat dibangun pada daerah dataran dan atau tinggian/
perbukitan/ gunung tergantung maksud dan tujuannya
Lokasi sumur resapan jauh dari sumber polutan
Bentuk, dimensi dan konstruksi sumur resapan tergantung kondisi
lapangan
Kedalaman sumur resapan harus di atas posisi muka air tanah
Lubang sumur resapan harus ditutup (menjaga keamanan dan
keselamatan, dll).
Bagian terbawah dari sumur diisi oleh batuan lepas berukuran kerikil atau
kerakal dengan ketebalan 0,25 meter, selanjutnya diatas lapisan batuan
tersebut ditempatkan juga lapisan ijuk penyaring (ijuk enau) dengan
ketebalan 0,25 meter. Kedua lapisan ini berfungsi untuk menyaring air
permukaan yang masih keruh (mengandung lempung) yang akan diresapkan
sehingga diharapkan proses peresapan akan berlangsung dengan baik.
Bagian atas akan dikuatkan dengan tembok sebagai dudukan penutup sumur
resapan, juga akan berfungsi sebagai penguat bibir sumur resapan sehingga
tidak mudah lonsor, terutama pada lapisan tanah gembur/soil, akan tetapi
bagian dinding sumur resapan tidak memerlukan penguatan dengan tembok
hal ini dikarenakan lapisan tanah dibawahnya relative kuat juga untuk
mempercepat proses peresapan air kedalam tanah.
VxT =F
Contoh perhitungan:
V = 8 M3 T = 252 kali,
maka
F = 8 M3 x 252 = 2.016 M /Tahun/sumur
3
= 2.016.000 Liter/tahun/sumur
= 0,06 Liter/detik/sumur
Telah berhasil meningkatkan debit air tanah (sumur gali penduduk dan
mata air)
Sangat cepat dan efektip dalam meningkatkan air tanah (sumur timba,
mata air) dan asir sungai
Sangat efisien dalam menampung, meresapkan air hujan kedalam tanah
dan mengurangi bahaya banjir
Sangat mudah dan murah dalam pembuatan dan perawatannya
Hanya membutuhkan lahan yang kecil/sempit (bias dibangun di halaman
dan belakang rumah)
Teknologi sederhana sehingga setiap orang bisa membuatnya
Sangat aman, karena memakai penutup sumur
info@iuwash.or.id
www.iuwash.or.id