Anda di halaman 1dari 25

DEPARTEMEN PEKERJ AAN UMUM

DIREKTORAT J ENDERAL SUMBER DAYA AIR


SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG CISADANE
J l. Inspeksi SaluranTarumBarat No. 58 Telp. 8196945 dan 8190210 Fax 8196145 J akarta Timur 13620
PT. WAHANA PRAKARSA UTAMA
AGRIBUSINESS ENVIRONMENT ENGINEERING DESIGN MANAGEMENT COMPUTER SYSTEM
Pekerjaan
PENGOLAH DATA TELEMETRI
POKOK PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
SISTIM TELEMETRI
INVENTARISASI PERALATAN TELEMETRI
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PERBAIKAN PERALATAN TELEMETRI
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN DATA
KESIMPULAN DAN SARAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud Dan Tujuan
Sasaran
Lingkup Kegiatan
Keluaran
Lokasi Kegiatan, Data dan Fisilitas
Penunjang
Jangka Waktu Pelaksanaan
SISTIM TELEMETRI
Umum
Stasiun Induk (Base Station)
Alat Ukur Tinggi Muka Air Otomatis (AWLR)
Alat Ukur Curah Hujan Otomatis (ARR)
Kondisi Sumber Tenaga dan Kelistrikan
Menara dan Antena
Stasiun Induk (Base Station)
Umum
Stasiun Induk (BaseStasion) terdiri dari
perangkat lunak dan keras peralatan telemetri
antara lain : kelistrikan (power supply, baterai, dan
lainya), menara antena, antena, radio, interface,
modem radio, data serever yang berada dalam satu
stasiun. Stasiun dibangun dengan mengambil
bagian ruangan di kantor Proyek dan Pengendalian
Banjir dan Pengamanan Pantai Ciliwung Cisadane.
Peralatan tersebut terdiri dari :
Komputer dan Server
Power Supply
Remote Termina Unit (RTU)
Kelistrikan (Power/PLN, Battery)
Antena (Menara, antena dan grounding)
Software (Konfigurasi sistim, data storage)
Alat Ukur Tinggi Muka Air Otomatis
(AWLR)
Alat ukur muka air secara otomatis atau AWLR
merupakan pencatat dan perekamketinggian muka
air sungai-sungai pada stasiun-stasiun tertentu
yang telah dipasang alat tersebut.
Peralatan AWLR antara lain :
Shaft Encoder (Pengkode Tuas Putar)
Gas Purge (Gas Tekanan Hampa)
RTU (Remote Terminal Unit)
Alat Ukur Curah Hujan Otomatis (ARR)
Alat ukur curah hujan otomatis (ARR) yang terdapat
dilapangan tersebar di wilayah kerja BBWS Ciliwung
Cisadane, sebagai perekam kejadian atau besaran
curah hujan yang terjadi terutama pada sistim
pengaliran sungai Ciliwung, Cisadane,
Pesanggrahan, Sunter dan Bekasi.
Peralatan ARR antara lain:
Pengukur Curah Hujan
Rain Gauge dengan tipe Tipping Bucket Model TB3 yang
diproduksi oleh Hydrological Services Pty. Ltd- Australia.
Alat tersebut mempunyai spesisfikasi 0.50 mm/tip dan
diamater tabung 200mm.
RTU (Remote Terminal Unit)
RTU terdiri dari Data Logger buatan Campbell Scientific USA dengan
Model CR 510 dan Radio Modem buatan Campbell Scientific USA
dengan Model RF 310, sedangkan radio ber merk TAIT yang
diproduksi oleh TAIT Electronic Ltd. New Zealand dengan Model
T2010 dan Seri T2000. Radio tersebut bekerja dengan frekuensi
VHF 70.3 MHz.
Umum
Inventarisasi Alat Ukur Tinggi Muka
Air Otomatis (AWLR)
Inventarisasi Alat Ukur Curah Hujan
Otomatis (ARR)
Inventarisasi Data Telemetri
PELAKSANAAN INVENTARISASI
SI STI M TELEMETRI
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PERBAIKAN PERALATAN TELEMETRI
Umum
Alat Ukur Tinggi Muka Air Otomatis
(AWLR)
Alat Ukur Curah Hujan Otomatis (ARR)
Sumber Tenaga dan Kelistrikan
Menara dan Antena
Perangkat Lunak (Soft-ware) Telemetri
PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN DATA
Pengelolaan Data Hidrologi
Umum
Data Tinggi Muka Air
Data Curah Hujan
Pengembangan Data Telemetri
Data Tinggi Muka Air
Data Curah Hujan
Pengaturan Data
Sistim Operasi Data Telemetri
Data Sungai
Data Stasiun AWLR dan ARR
Interval Data
Tahun Data Tertentu
Pengelolaan Data Hidrologi
Umum
Pada saat ini data tinggi muka air dalamsistimtelemetri dapat
dipantau secara on-line lewat layar monitor atau screen pada
komputer yang berada pada stasiun induk di Cawang.
Tampilan monitoring telemetri pada layar komputer dapat
dilihat pada gambar 5.1. dibawah ini.
Gambar 5.1. Tampilan Menu Utama
DATA TINGGI MUKA AIR
Pada penampilan grafik tinggi muka air pada semua sungai, maka
dengan mudah kita dapat memantau kenaikan atau penurunan muka
air (Gambar 5.2 dan 5.3). Tetapi pada penampilan data numerik akan
membutuhkan pemahaman yang cukup untuk mengetahui data-data
yang dibuthkan karena data AWLR dan ARR menjadi satu fromat dan
muncul dalam kode stasiun, semua data dari semua sungai akan
muncul dalam satu data dengan interval waktu 15 menit (Gambar
5.4.).
Gbr 5.3. Tampilan Grafik Tinggi Muka Air Sungai Ciliwung Gbr 5.2. Tampilan Grafik Tinggi Muka Air Sungai Cisadane
DATA CURAH HUJ AN
Demikian halnya dengan data curah hujan dari stasiun-
stasiun ARR di lapangan dapat dipantau secara mudah
dalam sistim RTMC, seperti pada gambar 5.5. Pada
gambar tersebut kenaikan atau penurunan curah hujan
dapat diketahui dengan mudah, bahkan dapat diklik
secara langsung pada grafik untuk mengetahui besaran
curah hujan, jam kejadian serta tanggalnya. Sedangkan
data numerik curah hujan disajikan menjadi satu dengan
data tinggi muka air dari semua stasiun, dimana nama-
nama stasiun ARR dan AWLR diberikan dalam bentuk
kode stasiun.
Gambar 5.5. Tampilan Grafik Curah Hujan Stasiun ARR
Data Telemetri
Data-data teletemetri yang
telah dikelola saat ini,
merupakan data-data hasil
rekaman lapangan yang
berbentuk data logger per
15 menit dan disimpan
dalam data storage
berbentuk data text (*.txt),
dengan penyusunan data
sesuai kode (station id).
Penyimpanan data tersebut
seperti berikut:
Gambar 5.4. Data Numerik AWLR - Telemetri
PENGEMBANGAN DATA HIDROLOGI
Pada saat ini pada sistim
telemetri di BBWS Ciliwung
Cisadane data-data hidrologi
untuk sungai-sungai yang telah
tepasang ARR dan AWLR telah
tersedia dalam bentuk softcopy
dengan interval data series per
15 menit. Perencanaan sumber
daya air pada beberapa
pekerjaan memerlukan data-
data tinggi muka air secara
series dengan interval waktu 1
jam bahkan harian, sedangkan
data curah hujan dikembangkan
hanya untuk menjadi curah
hujan jam-jaman.
Gambar 5.6. Data AWLR Per J am Gambar 5.7. Data AWLR Per Hari
DATA TINGGI MUKA AIR
DATA CURAH HUJ AN
Data curah hujan juga dikembangkan dan
diperbanyak dengan dasara data dengan
interval waktu 15 menit menjadi data dengan
interval waktu1 jam seperti padaGambar 5.8
dibawahini.
Gambar 5.8. Data CurahHujanPer J am
PENGATURAN DATA
Dalam rangka memudahkan pengelolaan dan pemanfatan
data-data tersebut, maka disusunlah data dalam sistim
data base yang mudah untuk mengakses serta melacak
keberadaan data tersebut. Skematik pengaturan data-data
tersebut dapat dilhat pada Gambar 5.9 sampai dengan
Gambar 5.13.
Gambar 5.9. SkematikData AWLR Sungai Ciliwung
Gambar 5.9. SkematikData AWLR Sungai Ciliwung Gambar 5.10. SkematikData AWLR Sungai Cisadane
lanjutan
Gambar 5.11. SkematikData AWLR Sungai Pesanggrahan Gambar 5.12. SkematikData AWLR Sungai Sunter
Gambar 5.13. SkematikData AWLR Sungai Bekasi
SISTIM OPERASI DATA TELEMETRI
Sistimoperasi data telemetri merupakan cara mengakses,
menyimpan, mengedit dan mengcopy data-data yang
berasal dari pengumpulan data telemetri secara on-line.
Data-data tersebut secara terus-menerus harus disimpan
dari sistim RTMC kedalam data base yang telah
disediakan. Sedangkan untuk memudahkan operasi
membukafile-file yang telah disimpan, makadibuat suatu
tampilan komputer (web) untuk memudahkan
pengoperasiannya.
lanjutan
DATA SUNGAI
Sistim operasi data telemetri merupakan cara
mengakses, menyimpan, mengedit dan
mengcopy data-data yang berasal dari
pengumpulan data telemetri secara on-line.
Data-data tersebut secara terus-menerus harus
disimpan dari sistim RTMC kedalam data base
yang telah disediakan. Sedangkan untuk
memudahkan operasi membuka file-file yang
telah disimpan, maka dibuat suatu tampilan
komputer (web) untuk memudahkan
pengoperasiannya.
DATA STASI UN AWLR DAN ARR
Pemilihan data-data dari stasiun AWLR dan ARR
disediakan untuk mengaskes data-data dari
stasiun yang diinginkan. Setelah kita mengklik
nama sungai yang kita pilih, maka akan keluar
pilihan stasiun-stasiun AWLR atau ARR.
.. lanjutan
DATA INTERVAL WAKTU TERTENTU
Pemilihan data-data dari stasiun ARR atau AWLR
dari RTMC pada sistim telemetri tersedia dalam
interval waktu pencatatan setiap 15 menit, data-
data tersebut kemudian dikembangkan menjadi
data per 1 jam (jam-jaman) dan data per hari
(harian). Data-data dengan interval waktu
pencatatan per 15 menit, per 1 jam dan per 1 hari
tersebut dapat diakses melalui tampilan menu pada
Gambar 5.16.
DATA TAHUN TERTENTU
Data-data dengan interval waktu pencatatan per 15
menit, per 1 jam dan per 1 hari seperti yang
dijelaskan diatas tersedia sejak tahun 2003 pada
sistim telemetri dilaksanakan di BBWS Ciliwung
Cisadane, sehingga data-data tersebut tersedia
mulai dari tahun 2003 sampai dengan saat ini.
Selain itu juga disediakan data-data yang berasal
dari tahun sebelumnya yang tersedia dari data di
BBWS Ciliwung Cisadane.
Pelaksanaanpembuatanweb-site seperti berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan survey inventarisasi, pemeriksanaan dan perbaikan
peralatan telemetri yang telah dilaksanakan menunjukkan kondisi
peralatan telemetri serta informasi tentang kendala, hambatan dan
gangguan yang bersifat teknis dan non teknis telah terjadi pada
peralatan telemetri terutama yang berada di lapangan.
Pada beberapa lokasi stasiun AWLR terdapat kondisi yang
memerlukan peninjauan ulang terhadap lokasi dan elevasi peralatan
yang telah dipasang. Hal ini disebabkan pada lokasi tersebut peralatan
telemetri mengalami rusak ringan sampai dengan rusak berat akibat
genangan atau berada dibawah elevasi banjir yang terjadi, stasiun-
stasiun tersebut antara lain stasiun AWLR MT. Haryono (rusak berat)
pada sungai Ciliwung, stasiun AWLR Cileungsi (rusak berat) dan Bekasi
/PML (tidak berfungsi) pada sungai Bekasi, stasiun AWLR Tanah Kusir
((tidak berfungsi) pada sungai Pesanggrahan, serta stasiun AWLR
Babakan (tidak berfungsi) pada sungai Cisadane. Sedangkan gangguan
teknis teknis yang paling sering muncul adalah matinya RTU pada
stasiun-stasiun di lapangan sebagai akibat antara lain teputusnya
listrik, kerusakan pada sistim baterai, gangguan transmisi radio dan
gangguan lainnya yang bersifat teknis.
Lokasi-lokasi stasiun ARR dan AWLR dilapangan juga menentukan tingkat
keamanan dari stasiun-stasiun tersebut dari bahaya pengrusakan
(vandalism) sampai dengan pencurian (criminalism). Sebagai contoh adalah
stasiun ARR Ranca Bungur dan AWLR Genteng sering kali mengalami
pencurian kabel pentanahan (grounding) untuk penangkal petir, sehingga
peralatan telemetri pada lokasi tersebut yang sering mengalami kerusakan
akibat tersambar petir akibat hilangnya pentanahan (grounding).
Permasalahan lainnnya berupa gangguan keamanan lebih sering karena
ulah-ulah tidak bertanggungjawab yang menyebabkan kerusakan-kerusakan
kecil dilapangan, seperti pelemparan dan pengrusakan bangunan telemetri.
Sedangkan pada stasiun induk permasalahan yang sering timbul adalah
gangguan energi listrik, baterai, serta adanya gangguan virus pada
perangkat lunak (software) sistimRTMC.
Data telemetri yang ada saat ini berupa data-data tinggi muka air dan
curah hujan yang terkini (real time), menerus (continous) dan runut (series)
yang berasal dari stasiun ARR atau AWLR yang ada dilapangan. Data-data
tersebut secara otomatis disimpan pada tampungan data (data storage)
yang ada di stasiun induk Cawang. Pengolah data telemetri yang telah
dilaksanakan akan mempermudah pengelompokan data berdasarkan
wilayah sungai, lokasi stasiun AWLR atau ARR, interval waktu pencatatan
serta tahun kejadian pencatatan . Selain itu telah dilakukan pengembangan
terhadap data telemetri yang semula hanya tersedia dalam interval
pencatatan 15 menit, kemudian dikembangkan (inseminasi) menjadi data-
data jam-jaman dan data-data harian .
SARAN
Pada akhirnya keterbatasan kegitan operasi dan pemeliharaan menjadi
kendala utama dari kelangsungan kinerja dan fungsi stasiun-stasiun ARR
dan AWLR yang telah terpasang. Keterbatasan operasi dan pemeliharaan
tersebut meliputi keterbatasan anggaran dan dana, sarana dan prasarana
untuk operasi, serta keterbatasan tenaga kerja pemeliharan di lapangan.
Selain itu minimnya sarana dan prasarana keamanan yang terpasang pada
stasiun-stasiun ARR dan AWLR menyebabkan seringnya kejadian pencurian,
perusakan dan perbuatan yang tidak bertangggung jawab pada stasiun-
stasiun di lapangan. Disarankan dilakukan perhitungan kebutuhan anggaran
dan biaya yang ideal untuk pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan (OP) setiap
unit ARR maupun AWLR yang telah terpasang di lapangan, sehingga biaya
investasi yang sudah dilakukan tidak sia-sia dan untuk menjaga fungsi dan
umur teknis sistim tersebut.
Data-data telemetri yang ada saat ini sebaiknya disosialisasikan kepada
masyarakat serta pihak-pihak terkait, hal ini ditujukan untuk mendapatkan
masukan yang berupa ide-ide baru untuk memperkaya dan mengoptimalkan
manfaat sistim telemetri yang telah terpasang.

Anda mungkin juga menyukai