Anda di halaman 1dari 9

PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN DRAIN PERMUKAAN HILIR

BENDUNGAN KUWIL KAWANGKOAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bendungan Kuwil Kawangkoan terletak di Sungai Tondano di sebelah hilir PLTA Tanggari
II, tepatnya terletak di desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi
Sulawesi Utara dimana secara geografis terletak antara 124 o
55 ' – 124 o 56 ' Bujur Timur
dan 1 o 26 ' – 1 o 27 ' Lintang Utara. Luas total wilayah Kabupaten Minahasa Utara adalah
932,20 Km2 yang berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Sangihe 2. Sebelah
Timur dengan Kota Bitung 3. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Minahasa dan 4. Sebelah
Barat dengan Kota Manado. Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada
bendungan dalam memenuhi salah satu persyaratan teknis. Pada umumnya saluran drainase
adalah saluran terbuka dengan menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan air menuju
outlet/sungai.

Sistem penanggulangan banjir pun tidak serta-merta hanya drainase namun banyak
bangunan-bangunan pelengkap yang dapat membantu kinerja drainase untuk mengatasi
limpasan air yang mengalir permukaan akibat rusaknya peresapan di tanah. Hal ini
menegaskan bahwa dalam penanggulangan banjir dan perencanaan sebuah tata wilayah
dibutuhkan sebuah sistem jaringan drainase dan sistem penanggulangan banjir yang
terintegrasi dengan baik antar satu dan lainnya.

U Ditch adalah saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa
diberi tutup. Umumnya digunakan sebagai saluran drainase ataupun irigrasi. Ketinggian
saluran terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi saluran
yang diinginkan. Selain itu seiring dengan perkembangan jaman, produk precast yang saat ini
banyak diproduksi dan dicari orang adalah U Ditch dengan harga U Ditch yang relatif
terjangkau membuat pekerjaan saluran semakin cepat selesai dengan kualitas yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan proses kontinyu dimana air bergerak dari bumi ke atmosfer dan
kemudian kembai ke bumi lagi. Air di permukaan tanah dan laut menguap ke udara. Uap air
tersebut bergerak dan naik ke atmosfer, yang kemudian mengalami kondensasi dan berubah
menjadi titik- titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya titik-titik air tersebut jatuh sebagai
hujan ke permukaan laut dan daratan. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-
tumbuhan (intersepsi) dan selebihnya sampai ke permukaan tanah. Sebagian air hujan yang
sampai ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya
mengalir di atas permukaan tanah (aliran permukaan atau surface runoff ) mengisi cekungan
tanah, danau, dan masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke dalam
tanah sebagian mengalir di dalam tanah (perkolasi) mengisi air tanah yang kemudian keluar
sebagai mata air atau mengalir ke sungai. Akhirnya aliran air di sungai akan sampai ke laut.
Proses tersebut berlangsung terus menerus yang disebut dengan siklus hidrologi.
2.2 Infiltrasi
Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Di dalam tanah, air
mengalir dalam arah lateral, sebagai aliran antara (interflow) yang menuju mata air, danau dan
sungai; atau secara vertikal, yang dikenal dengan perkolasi (percolation) menuju air tanah.
Gerak air di dalam tanah melalui poripori tanah dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya
kapiler. Gaya gravitasi menyebabkan aliran selalu menuju ke tempat yang lebih rendah,
sementara gaya kapiler menyebabkan air bergerak ke segala arah.
Laju infiltrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu kedalaman genangan dan
tebal lapisan jenuh, kelembaban tanah, pemampatan butir tanah oleh hujan, penyumbatan oleh
butiran halus, tanaman penutup, kondisi topografi, dan intensitas hujan.
2.3 Analisis Runoff
Dalam desain runoff dihitung menggunakan persamaan rasional, yaitu :

Q = 0,278 CIA

Dimana :

Q =laju aliran permukaan (debit) puncak (m3/detik).

C = koefisien aliran permukaan

I = Intensitas Hujan dalam (mm/jam)

A = Luas DAS (km2)

2.4 Analisis Kapasitas Saluran


Untuk menghitung kapasitas saluran (Q) dalam desain ini, menggunakan rumus Manning,
yaitu :
2 1
1
Q = 𝑛 ∗ 𝑅3 ∗ 𝑆 2

Dimana :

Q = Debit pengaliran

n = Koefisien kekasaran Manning

R = Radius hidrolik

S = Kemiringan memanjang saluran


2.5 Analisis Curah Hujan
Data curah hujan Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado.
Curah Hujan Hari Hujan /
Bulan / Month
(mm3) / Rainy Days
(1) (2) (3)
Januari / January 464 28
Februari / Feburary 258 23
Maret / March 52 20
April / April 102 12
Mei / May 95 14
Juni / June 189 22
Juli / July 12 8
Agustus / August - 4
September / September - -
Oktober / October 1 3
November / November 337 25
Desember / December 297 28

Sumber : stasius klimatologi Kayuwatu Manado

Hasil perhitungan intensitas curah hujan ialah 0,47 mm/jam.


2.6 Desain Kriteria
Berikut ialah beberapa dimensi saluran permukaan :
BAB III
HASIL PERHITUNGAN

3.1 Design Geometrik U-ditch tebing kiri


Runoff peak discharge :

Q = 0,278 CIA

= 1,641085 m3/s

C = 0,54

I = 0,47 mm/jam

A = 358 m2

= 23,25919 km2

Dengan asumsi dimensi u-ditch ialah :

Lebar = 1,2 m

Tinggi = 1,2 m

Tebal = 0,12 m

Menggunakan rumus manning formula


3 1
1
V = 0,012 ∗ 0,3522 ∗ 0,86132

= 1,490184 m/s

Fr = 0,4343

Qr = 1,7882208 m3/s

3.2 Desain Geometrik U-Ditch Saluran Tebing Kanan


Runoff peak discharge :

Q = 0,278 CIA

= 1,715863 m3/s
C = 0,54

I = 0,47 mm/jam

A = 387 m2

= 24,31903 km2

Dengan asumsi dimensi u-ditch ialah :

Lebar = 1,2 m

Tinggi = 1,2 m

Tebal = 0,12 m

Menggunakan rumus manning formula


3 1
1
V = 0,012 ∗ 0,3522 ∗ 1,2042

= 1,6665 m/s

Fr = 0,4838

Qr = 1,9998 m3/s

3.3 Desain Geometrik U-ditch Saluran Induk


Runoff peak discharge :

Q = 0,278 CIA

= 0,849943 m3/s

C = 0,54

I = 0,47 mm/jam

A = 197 m2

= 13,01km2

Dengan asumsi dimensi u-ditch ialah :

Lebar = 1,8 m
Tinggi = 1,8 m

Tebal = 0,12 m

Menggunakan rumus manning formula


3 1
1
V = 0,012 ∗ 0,62 ∗ 0,262

= 1,3 m/s

Fr = 0,2963

Qr = 4,212 m3/s

Daerah A(m2) n R(m) R^2/3 S S^1/2 V(m/det) Fr Q(m3/det)


Tebing Kiri 1,2 0,012 0,352941 0,041522 0,8613 0,43065 1,490184 0,4343 1,7882208
Tebing Kanan 1,2 0,012 0,352941 0,041522 1,204 0,602 1,6665 0,483819 1,9998
Induk 3,24 0,012 0,6 0,12 0,26 0,13 1,3 0,2963 4,212

Dimensi u-ditch
Daerah
Lebar(m) H(m) Tebal (m)
Tebing Kiri 1 1,2 0,12
Tebing Kanan 1,2 1,2 0,12
Induk 1,8 1,8 0,12
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Bahwa untuk drainase permukaan tebing kiri digunakan dimensi u-ditch lebar 1,2 m, tinggi
1,2 m dan tebal 0,12 m
2. Bahwa untuk drainase permukaan tebing kanan digunakan dimensi u-ditch lebar 1,2 m,
tinggi 1,2 m dan tebal 0,12 m
3. Bahwa untuk drainase permukaan induk digunakan dimensi u-ditch lebar 1,8 m, tinggi 1,8
m dan tebal 0,12 m

Anda mungkin juga menyukai