Dipicu oleh:
Diberikan Hak Guna Pakai Air Irigasi dan Hak Guna Usaha
Air Irigasi
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana
irigasi - Saluran
Menciptakan saluran stabil secara nyata (stable
channel)
Perkuatan penahan tanah
Perkuatan tebing; seperti; talang tumpu (elevated
flume), angker, beton, pasangan batu kali,
perkuatan tanah, membrane plastik n sintetik
(geotextile.
Saluran
Mengatasi kebocoran: Kelonggaran dalam
memberi lining agar kehilangan air berkurang.
Perumusan
debit Q = f(h)
Akumulatif debit
atau volume air
V = f(Q,t)
Alat ukur debit tipe Dethridge
Pengembangan tersier
EFEKTIFITAS
SISTEM
TERGANTUNG
PADA
FLEKSIBILTAS
OPERASIONAL
ADA 3 DASAR
ALIRAN :
• AIR
• INFORMASI
• UANG
DK KALSIM 38
OMIS Version 7.00
MUSIM TANAM
Selang
Pemantauan
Selang
Operasional
Implementasi
WAKTU
DK KALSIM 1
OMIS Version 7.00
Pencatat
Sadap Tersier Hujan Luasan Irigasi
Otomatis
Data
Debit Pintu
Bendung
INSTRUKSI
Bukaan Pintu PUSAT
OPERASIONAL
Alir Data
PENGELOLAAN
Alir Data AIR
Data Debit
Alir Informasi
DK KALSIM 3
OMIS Version 7.00
Sistem
Sistem
Sistem Aturan Sistem
Budidaya
saluran Kelembagaan Pengelolaan Pemantauan
Tanaman
Pengelola Sistem
Pangkala
Irigasi n Data
Alir Informasi
Sistem
Analisis
Modul Tugas
Data Pengelolaan
Grafik Laporan
DK KALSIM 2
Real time
Real allocation
Real losses
Proses pengelolaan irigasi modern:
Kecukupan (Sufficiency)
Keandalan (releability)
Keadilan (equity)
Keluwesan (flexibility)
Operasional jaringan irigasi
Data debit, hidrologi, cuaca dan hujan dilaporkan
lewat telemetri otomatis, setiap hari ke pusat
komputer lewat link komputer.
Data langsung diolah menghitung ETo.
Data hujan digunakan menghitung Hujan efeketif
dan Kebutuhan Air Irigasi tiap hari
Operasional jaringan irigasi
Data debit digunakan menghitung alokasi air
setiap hari
Data tanaman (jenis dan umur) dilaporkan setiap
lokasi, lewat sms atau handphone kepada juru,
kemudian diinput ke komputer juru yang link
dengan komputer pusat.
CWR (Crop Water Requirement) = ETc +
Kebutuhan air lainnya
IWR (Irrigation Water Requirement) = CWR-He
(Hujan Efektif)
Operasional jaringan irigasi
a.Kepastian aliran (reliability) cukup
b.Keadilan aliran (equity) cukup, setiap petak
yang direncanakan dapat air secara adil
c.Pola pengaturan aliran air upstream control
atau downstream control
d.Pemberian air ke petak tersier semi-demand
supply / on demand supply
Penggunaan Air
Penggunaan air untuk padi secukupnya sesuai
dengan kebutuhannya
Dapat menggunakna sistem SRI atau PTT
dengan genangan dangkal berselang atau
kontinyu
Monitoring Kehilangan Air
Diusulkan sekecil mungkin kehilangan air (20%)
Setiap tahun diselidiki kehilangan dengan sistem
ponding,
Apabila ada kehilangan air yang besar sekalian
diperbaiki untuk menanggulangi penyebabnya
Pelaksanaan Operasi
Pelaksana operasi irigasi berdasar pelayanan
berbasis real time dan on demand
Pemberian air pada tanaman sesuai
consumptive use
Modernisasi sebagai proses pola pengaliran air
Upstream Control (murah)
Monitoring dan Evaluasi
Indek pertanaman (IP)
Produktivitas tanaman.
Volume air yang masuk
Membuat laporan efisiensi air, dan
Efisiensi manfaat air (EMA) – Kg GKG/m3 air
Kinerja pengelolaan irigasi
Pemeliharaan jaringan irigasi
Konsistensi AKNOP
Berdasar aset managemen
Sama dengan irigasi konvesional, tetapi
ditambah :
Pemeliharaan peralatan elektronik, komputer,
peralatan komunikasi, telemetri, power supply
Pemeliharaan kendaraan
Pilar IV: Penguatan institusi
pengelola irigasi
Teknologi
KOORDINATOR
(Komisi irigasi) USER:
Petani
Perkotaan
UNIT DI Energi
PJT II Industri
OPERATOR USER Perkebun
Pilar IV: Penguatan institusi pengelola irigasi
Regulator: pembuat regulasi yang kuat dan kosisten
pengawasan dan pembinaan. Pusat, dinas propinsi, dan
dinas kabupaten, atau Balai Besar Wilayah Sungai.
TERIMA KASIH