Anda di halaman 1dari 8

Model Penataan Kawasan dan Penataan Bangunan di Rencana Waduk Ciliwung Hulu Cisarua Bogor

ISSN : 0853-2877 MODUL vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

MODEL PENATAAN KAWASAN DAN PENATAAN BANGUNAN DI RENCANA WADUK CILIWUNG HULU
CISARUA BOGOR

Endang Wahyuningtyas1, Eri Setia Romadhon2, Lubena3


1
Jurusan Teknik Arsitektur FTSP Universitas Jayabaya
2
Jurusan Teknik Sipil FTSP Universitas Jayabaya
3
Jurusan Teknik Kimia FTI Universitas Jayabaya

ABSTRAK

Banjir yang seringkali melanda Kota Jakarta dan sekitarnya, mendorong pemerintah untuk segera
melaksanakan rencana pembangunan waduk yang pernah tertunda. Pembangunan waduk diharapkan dapat
mengendalikan debit air yang masuk ke Jakarta melalui Sungai Ciliwung sehingga bencana banjir dapat
teratasi. Waduk bertujuan mengendalikan debit air dari DAS Ciliwung Hulu. Serangkaian studi kelayakan
penentuan lokasi waduk telah dilakukan. Data tahun 2009, PU akan membangun waduk di wilayah Cisarua.
Tetapi berdasarkan informasi BBWS bulan April 2015, waduk yang akan dibangun berjenis Waduk Kering (Dry
Dam) di wilayah Megamendung. Pembangunan waduk akan berpengaruh secara fisik dan sosial pada
masyarakat Megamendung khususnya di lokasi penelitian yaitu Desa Cipayung Dusun 3. Masyarakat akan
terbagi menjadi dua kelompok Terdampak (yang terkena imbas pembangunan waduk) yaitu Terdampak
waduk dan Terdampak Greenbelt. Keduanya memiliki implikasi tersendiri bagi masyarakat. Penelitian ini
memberikan suatu model penataan kawasan dan bangunan di sekitar waduk yang berbasis pada potensi
wilayah, setelah sebelumnya menggali pendapat dan harapan masyarakat melalui kuesioner. Setelah melalui
analisis dalam lembar periksa dari Metode Kaizen, selanjutnya ditetapkan suatu sasaran yang sesuai dengan
pendapat dan harapan masyarakat di Lokasi Penelitian.
Kata Kunci : Model, Penataan kawasan, penataan bangunan, kaizen.

PENDAHULUAN
Kota Jakarta merupakan wilayah yang rawan pembangunan berkelanjutan dengan
banjir. Ketika musim penghujan tiba, warga Jakarta memperhatikan kenyamanan faktor alam, sosial
mulai siap siaga menghadapi banjir akibat hujan ekonomi dan budaya.
lokal maupun limpahan air dari kawasan
Pada tahun 2009 Kementerian Pekerjaan
BOPUNJUR. Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta,
Umum Direktorat Jenderal Sumberdaya Air melalui
Sungai Ciliwung memiliki dampak yang paling luas
Direktorat Jenderal Sumber Data Air cq Satuan Kerja
karena ia mengalir di tengah Kota Jakarta dan
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS
melintasi banyak perkampungan, perumahan padat
CC) telah melakukan studi identifikasi di beberapa
dan pemukiman kumuh. (bpadjakarta.net).
lokasi waduk kecil di DAS Ciliwung Hulu yang layak
Untuk mengatasi hal itu, diperlukan suatu untuk menjadi lokasi pembangunan waduk kecil.
model sebagai arahan konsep penataan di wilayah Hasilnya yaitu di Kecamatan Cisarua di Desa Tugu
sekitar waduk yang tujuan akhirnya adalah Utara dan Desa Kopo, Kecamatan Megamendung di
kesejahteraan masyarakat sekitar waduk. Dengan Desa Gadog, Sukagalih, dan Sukaresmi.
adanya pemodelan ini maka pembangunan waduk
Perumusan Masalah
diharapkan akan sejalan dengan prinsip
13
ISSN : 0853-2877 MODUL
MOD vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

Berdasarkan latar belakan


lakang masalah maka
dapat dikemukakan beberapaa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran aspek
asp fisik Kawasan
Dusun Tiga Desa Cipayung
Cipa Kecamatan
Megamendung Kabupaten n Bogor
B ?
2. Bagaimana gambaran kondisi
kon sumberdaya
masyarakat di lokasii penelitian
p terkait Gambar 1. Potongan
gan melintang waduk kering
wilayahnya yang beradaa d di kawasan wisata sumber: miam
iamiconservancy.org
Puncak Kabupaten Bogor?
3. Bagaimana menyusun konsepsi model METODE PENELITIAN
penataan kawasan dan penataan
pe bangunan
yang dapat mendukung sekt
sektor wisata di Dusun Penelitian dilak
ilakukan di wilayah Dusun 3
Tiga Desa Cipayung Kecamat
matan Megamendung Desa Cipayung Kecamatan
Ke Megamendung
Kabupaten Bogor?
Kabupaten Bogor Jawa wa Barat. Wilayah ini termasuk
PENGERTIAN WADUK KERING dalam area yang terkena t dampak rencana
Berbeda dengan wadukk pada
pa umumnya yang pembangunan wadukk Ciawi Ci (Cipayung) berdasarkan
berfungsi sebagai penampungan
gan air , waduk kering data dari Balai Besaresar Wilayah Sungai Ciliwung
(dry dam) adalah waduk yangg didisain
did hanya untuk Cisadane ((BBWSCC)) pa pada April 2015. Waduk yang
mengontrol banjir. Waduk jenis
nis ini pada dasarnya akan dibangun berjenisnis waduk
w kering (dry dam).
merupakan area tangkapan yanyang dirancang untuk
Penelitian ini dilakukan
dil dengan pendekatan
menahan laju air pada saat volume
volu air meningkat
kualiitatif dan berlangsu
ngsung sejak 14
akibat hujan maupun pada saat
at aaliran dari upstream
melimpah. Air akan ditampungg dalam
da waduk hingga November 2014 sampai pai dengan 10 November 2015
mencapai pada ketinggian te tertentu dan akan meliputi pengumpulan an d data dan pengolahan data
mengalir melalui tunnel menuju
ju downstream. hingga pada temuan penelitian
pen
Waduk ini diprediksii sesuai
ses diterapkan di
Metode analisis data menggunakan langkah-
wilayah hulu sungai Ciliwungg berdasarkan
b kajian
sifat aliran airnya yang hanya memelimpah pada saat- langkah untuk menga
engambil keputusan menurut
saat tertentu saja juga kondisii day
daya dukung tanah di Manajemen Kaizen. Kaiz
aizen berarti penyempurnaan
wilayah itu. Hal ini merupakan kan solusi menangani berkesinambungan yang melibatkan semua orang.
banjir jangka pendek yaitu u sekitar
s 24-48 jam Strategi Kaizen adalah
dalah konsep tunggal dalam
sebelum akhirnya dilepaskan ke aliran air sehingga manajemen. Sebuuahuah program Kaizen yang
sementara dapat menahan banj banjir di wilayah hilir. dirancang dengan tepat
epat dapat dibagi menjadi tiga
Tidak adanya area permanen n uuntuk menahan air
segmen, tergantungg dari
da kerumitan dan tingkat
sehingga dinamakan waduk kering.ker Waduk hanya
berfungsi pada musim penghu ghujan. Pada musim Kaizen:
kemarau, waduk biasanya kering.ing.
a. Kaizen berorientasi
asi p
pada manajemen
b. Kaizen berorientasi
asi p
pada kelompok
c. Kaizen yang berorien
rientasi pada individu
.

14
ISSN : 0853-2877 MODUL vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

TEMUAN PENELITIAN DAN MODEL PENATAAN Peningkatan morfologi


fungsi yang
Tabel 1 Lembar Pemeriksaan dirancang untuk representatif pada
mengidentifikasi masalah. Jumlah Responden = 64 1 7,5 16 95
warga terdampak
orang greenbelt dan
terdampak waduk
Peningkatan morfologi
No Alasan (%)
bentuk ruang model
penataan kawasan dan
1. Penduduk pernah mendengar waduk penataan bangunan
66
kering 2 yang terpadu kegiatan 7,5 16 94
wisata penelitian, ikan
2. Pendekatan sosial budaya model air tawar dan wisata
persuasif adaptif dengan solusi 73 kuliner supaya tetap
memiliki potensi desa wisata alami
3. Bentuk pelayanan kegiatan wisata

Permasalahan
Rata-rata Per

Responden
Prosentase
mendukung peluang lapangan
95

Jumlah
pekerjaan warga terdampak waduk

Hari
No Alasan
dan terdampak greenbelt
4. Model konservasi air permukaan
Sungai Ciliwung untuk melindungi
sumber air bersih dan 94 Pendekatan sosial
mengembangkan flora dan fauna budaya model persuasif
khas sungai Ciliwung 3 adaptif dengan solusi 5,6 12 73
memiliki pootensi desa
5. Mengutamakan kepentingan wisata
masyarakat setemppat dalam
pembangunan waduk kering, untuk 54 Pemahaman penduduk
4 5,2 11 66
meningkatkan pendapatan. Saat ini tentang waduk kering
penghasilan rata-rata 500ribu-1 Jt Mengutamakan
6. Mengembangkan model penataan kepentingan
kawasan dan penataan bangunan masyarakat setempat
yang terpadu kegiatan wisata 94 dalam pembangunan
penelitian ikan air tawar dan wisata 5 waduk kering, untuk 4,2 9 54
kuliner (sense of place) wisatawan. meningkatkan
Sumber : Analisa Peneliti, tahun 2015 pendapatan. Saat ini
penghasilan rata-rata
Tabel 2. Alasan Mengapa Area Terdampak 500ribu-1juta
Greenbelt Berpotensi Menjadi Desa Wisata Jumlah 30 64
Sumber : Analisa peneliti, tahun 2015
Permasalahan
Rata-rata Per

Responden
Prosentase

Dalam arahan konsep penataan kawasan dan


Jumlah
Hari

No Alasan bangunan sekitar waduk kering, harus dilakukan


pembagian zona berdasarkan fungsinya. Pembagian
zona terbagi menjadi Zona Inti (A), Zona
Transisi/Greenbelt (B) dan Zona Terbangun (C)
sebaiknya dikelaola oleh suatu Badan Otorita

15
ISSN : 0853-2877 MODUL vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

Waduk Kering Ciliwung Hulu merupakan satu menjaga kedisiplinan warga dalam menjaga
kesatuan wilayah ekosistem Ciliwung Hulu. kelestarian lingkungannya.

a. Pengawasan, pembinaan, penertiban dan


pengamanan kawasan lindung.
Keterangan :
A : Zona inti Waduk Upaya itu bertujuan untuk perlindungan
C B A
A B C B : Zona transisi/Green Belt terhadap lingkungan hidup, perlindungan air tanah
C : Zona Terbangun agar tidak rusak dan menjaga stabilitas iklim
setempat penyediaan serta pelestarian plasma
nutfah secara berkesinambungan, menggali kembali
kearifan lokal, pengembangan ilmu pengetahuan dan
Gambar 2. Pola Zoning Kawasan Waduk Kering teknologi, yang dampak positifnya secara otomatis
akan membantu perkembangan sektor pariwisata
daerah.

Zona A : Zona Inti Waduk b. Penataan batas-batas kawasan untuk


pengamanan kawasan lindung
Merupakan kawasan utama dimana seluruh Penataan batas-batas kawasan dilakukan
aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan waduk antara lain untuk memperoleh kepastian mengenai
dipusatkan di kawasan tersebut. Jika waduk biasanya kawasan lindung untuk memudahkan pengelolaan
bermanfaat untuk pembangkit tenaga listrik, irigasi, dan mencegah terjadinya konflik antar masyarakat di
air baku PDAM, pengendalian banjir, budidaya kemudian hari
perikanan dan wisata; waduk kering hanya akan
berfungsi sebagai pengendali air di saat musim Zona C : Zona Terbangun
penghujan.
Adalah zona terbangun atau pemukiman.
Zona B : Zona Transisi (greenbelt) Mengingat bahwa kawasan Puncak dan sekitarnya
sudah dikenal sebagai daerah wisata. Di zona ini
Merupakan zona transisi yang difungsikan masyarakat sekitar waduk dapat melakukan
sebagai greenbelt yaitu zona lindung kawasan. Di aktivitas yang dapat mendukung pengembangan
zona ini akan dilakukan penanaman berbagai jenis sektor pariwisata dengan arahan sebagai berikut:
tanaman keras yang masih ada, jenis tanaman yang
sudah jarang ditemui, dan tanaman yang hampir a. Mengembangkan potensi budi daya flora dan
punah. Sebagai contoh, Pohon Menteng (Baccaurea fauna yang spesifik wilayah setempat. Potensi
Racemosa). Menteng dulu biasa ditanam di pengembangan/re-stocking jenis ikan air tawar di
pekarangan namun sekarang sudah sulit ditemui Sungai Ciliwung dapat dijadikan obyek : Balai
akibat desakan penduduk dan penanaman tanaman Penelitian Ikan Air Tawar, dalam pola wisata
buah lain yang lebih disukai. penelitian.
b. Meningkatkan perekonomian dengan
Di zona B juga dilakukan peremajaan maupun
mengembangkan embrio UKM yang sudah ada
penebangan pohon atau tanaman lain dengan sistem
sebagai wisata kuliner
tebang pilih guna mencegah eksploitasi sumberdaya
alam secara berlebihan. Pada zona ini ditempatkan c. Masyarakat untuk lebih aktif, meningkatkan
petugas yang dipilih dari masyarakat setempat untuk kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan
melakukan pengawasan secara cermat. Aparat yang dengan pendekatan sosial budaya sebagai dasar
berwenang juga dapat dilibatkan untuk melakukan pengembangan desa wisata.
penertiban dan pembinaan secara berkala untuk

16
ISSN : 0853-2877 MODUL
MOD vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

d. Pembinaan pemukiman dengan


ngan memper-hatikan Pandang
peningkatan kesejahteraan
n dengan
d melibatkan Heli Pad 1
penduduk setempat dalam pen
pengelolaan kawasan
sesuai keahliannya.

Model Penataan Kawasan dan


n Bangunan
Ba
Tabel 3. Kebutuhan Ruang bangun
ngunan Multi Fungsi
Desa Wisata Megamendung

Lantai Ruang Unit Zona


1 R. 1
Serbagunan
Kolam 6
Stockist
Public
Taman 2
Terasering
Teras 8 Gambar 3.. Konsep
Kon Perancangan
Tangga 9
2 Pujasera 2
Pusat Oleh- 1
oleh
Public
Gudang 3
Toilet 9
Tangga 8
3 Ruang 2
Rapat
Kantor 1
Balai
Semi Public
Penelitian
Gudang 3
Toilet 9
Tangga 8
4 Lab.Fauna 1
Lab.Flora 1
Stasiun 1
radio
Masyarakat
Private
Penginapan 1
Penelitian
Gudang 3
Toilet 9
Tangga 8
5 Gardu 1 Private Gambar 4. Denah
ah dan Tampak Potongan (a)

17
ISSN : 0853-2877 MODUL
MOD vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

KESIMPULAN

Hasil dari penelitian


n Model
M Penataan Kaasan dan
Penataan Bangunan n di
d Rencana Waduk Kering
Kawasan Dusun Tiga ga DDesa Cipayung Kecamatan
Megamendung kabupate paten Bogor adalah :

a. “Draft Model Disain


isain Bangunan di atas tanah
resapan yang berfungsi
gsi sebagai
s Embung buatan”.

b. Bentuk bangunan
an terinspirasi dari “Pohon
Menteng” yang dahulu
hulu banyak tumbuh di lokasi
tersebut.

c. Kegiatan rencanaa “D
“Desa Wisata” adallah hasil
temuan dari 64 resposponden di lokasi terdampak
greenbelt, dan dikemikembangkan oleh peneliti.
Kegiatan dalam banguna
gunan yaitu :

• Lantar Dasar :
Ruang serbaguna, a, kolam
k ikan, sawah mini,
tangga, ram
• Lantai 1
Ruang pujasera (wisata
(wis kuliner), pusat oleh-
oleh, gudang, toilet
oilet, tangga, ram.
• Lantai 2
Kantor pengelola, la, pusat
p informasi, ruang
pamer flora spesifik
sifik dan fauna ikan air tawar di
sekitar Sungai Ciliw
iliwung Hulu, gudang, toilet,
tangga, ram.
• Lantai 3
Kantor Balai Penelit
nelitian, ruang rapat, gudang,
toilet, tangga, ram
am
• Lantai 4
Laboratorium flora,
lora, Laboratorium fauna,
Stasiun Radio Masy asyarakat, gudang, toilet,
tangga, ram.
• Lantai Atap : Gardu
ardu pandang, helipad (tempat
mendarat helicopte
opter)

Gambar 4. Denah dan Tampa


pak Potongan (b) DAFTAR PUSTAKA

Andon Setyo Wibowo wo dan Johan Silas, 2006,


Suramadu Wate aterfront City, Departemen
Arsitektur FTSP ITS,
ITS Surabaya.

18
ISSN : 0853-2877 MODUL vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

Cullen Gordon, 1959, Townscape, The Architectural Bangunan Tipe Tunggal, Dinas Tata Kota
Press, London. Jakarta Pusat.
Hamid Shirvani, 1985, The Urban Design Process, Rommy Martdianto, Trihono Kadri, PRIORITAS
Van Nostrand Reinhold Company, New York. PENENTUAN LOKASI WADUK PADA DAS
Imai Masaki, 1990, Kaizen The Key to Japan’s CILIWUNG UNTUK PENGENDALIAN BANJIR
Competitive Success, Printed The kaizen JAKARTA.Jurnal J@TI Undip, Vol VII, No 2,
Institute Ltd. New York. Mei 2012.
J. Kodoatie Robert dan Roestam Syarif, 2010. Tata Trancik Roger, 1943, Finding Lost Space, Theories of
Ruang Air, Penerbit Adi, Yogyakarta. Urban Design, Printed in the United States of
America New York.
Kaslan A. Thohir, Butir-butir Tata Lingkungan.
Rineka Citra. 1991 Zaenuddin HM, Banjir Jakarta dari Zaman Jenderal
JP Coen (1621) Sampai Gubernur Jokowi
Linda N. Groat and david Wang, 2013, Architectural
(2013). Change Publisher. 2013
Research methods, Printed in the United
States of America.
Miyoung Pyo dan Seonwook Kim, 2007,
Internet
Architectural and Program Diagrams, RHED.
Muh Aris Marfai, Pengantar Etika Lingkungan dan http://www.e-jurnal.com
Kearifan Lokal, Gajah Mada University Press,
2012 http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISA
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik SI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/info_5_1_
Indonesia Nomor:06/PRT/M/2007 tentang 0604/isi_2.htm
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (halaman 31-62) www.konservasidasciliwung.wordpress.com
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dinas
Tata Kota, 2008, Pedoman Detail Teknis

19
ISSN : 0853-2877 MODUL vol 16 NO 1 Januari Juni 2016

20

Anda mungkin juga menyukai