Anda di halaman 1dari 5

DETEKSI KEBOCORAN AIR

Gigih Yuli Asmara, ST

PDAM Kota Malang

Pendektesian kebocoran

Deteksi Kebocoran bisa dilakukan efektif bila sebelumnya sudah melakukan step test, jadi hasil dari
steptest adalah mendapatka ruas pipa yang tertinggi tingkat kebocorannya yang akan dideteksi titik
bocornya di ruas tersebut. Metode dasar untuk mendeteksi dan menemukan lokasi satu kebocoran
adalah dengan mendengarkan pada suara air yang dilepas dari pipa yang bertekanan.Keefektifan
aktivitas ini tergantung pada tekanan sistem, ukuran dan bentuk kebocoran, dan bahan pipa.

Untuk memastikan keakuratan, PDAM perlu mempunyai berbagai peralatan akustik untuk
menemukan lokasi kebocoran dan semburan, termasuk alat pencatat suara (noise loggers), korelator
suara kebocoran (leak noise correlators ), ground microphone, dan pipa suara atau listening stick.
Meskipun alat-alat ini sangat membantu untuk deteksi titik bocor , para petugas NRW harus
memahami persayaratan penerapan dan pemeliharaan yang tepat untuk masing-masing alat untuk
memaksimalkan manfaat mereka.

Alat perekam suara (Noise loggers) —

Noise loggers menyempitkan wilayah satu DMA yang berisi dugaan semburan atau jumlah
kebocoran. Sekelompok pencatat suara, biasanya 6, 12, atau 18, ditempatkan di wilayah ruas,
dimana setiap logger ditempatkan pada satu hidran, meter, atau surface fitting lainnya. Suara-suara
yang diduga disebabkan oleh kebocoran dapat dikonfirmasikan dan kebocoran ditemukan lokasinya
dengan menggunakan peralatan penemu lokasi lain seperti gambar 1. Sejumlah sistem alat pencatat
suara ( noise logger) juga memadukan data dari berbagai titik untuk “secara instan”menemukan
lokasi kebocoran. Prisip kerjanya yaitu menyimpan suara di pipa kemudian menyimpulkan suara
bocor di ruas pipa mana. Noise logger ditinggal disetiap ruas didalam DMA yang menjadi prioritas
pedeteksian kebocoran, nanti alat ini akan menentukan ruas mana yang ada indikasi bocor tertinggi
dengan radius tertentu pula.
Gambar 1. Pengambilan Data Noise Logger

Korelator suara kebocoran (Leak noise correlators) —

Merupakan metode untuk menemukan lokasi satu kebocoran berdasarkan pada tingkat suara,
instrumen ini menggunakan velositas suara yang diakibatkan kebocoran ketika melewati dinding
pipa menuju masing-masing dari dua mikrofon yang ditempatkan pada fittings di salah satu sisi
dugaan kebocoran. Keefektifan proses ini tergantung pada kekuatan suara bocor dan kemampuan
bahan pipa untuk menjadi penghantar suara. Hidrofon yang ditempatkan di dalam kolom air juga
bisa meningkatkan suara kebocoran dalam pipa-pipa plastik atau pipa-pipa besar dan pipa-pipa lain
yang dikenal mempunyai konduktivitas kebisingan yang rendah. Hidrofon ini bekerja dengan
mendengarkan pada suara bocor yang melewati air, yang merupakan konduktor suara yang baik
dibandingkan hampir semua bahan pipa.
Gambar 2. Cara kerja leak noise correlator & Pengambilan data leak noise correlator

Versi-versi korelator yang terkini mempunyai kemampuan untuk memilih dan menyaring frekuensi,
untuk dengan cepat menemukan lokasi-lokasi kebocoran dalam 0,5 meter di hampir semua ukuran
pipa, asalkan ada titik kontak yang memadai di sepanjang jalur pipa distribusi utama. Model-model
dasar yang berbiaya rendah juga tersedia, yang cukup untuk hampir semua situasi. Prinsip kerjanya
hampir mirip dengan noise logger yaitu mendeteksi dugaan suara bocor, tapi ini cenderung tidak
permanen dipasang di ruas dalam DMA. Alat ini dipasang di ruas yang sudah dipastikan
kebocorannya tinggi, kemudian inputan dari data ini adalah jenis pipa dan jarak antar alat, setelah
itu alat ini akan menampilkan jarak indikasi titik bocor di ruas tersebut.

Ground microphone —

Mikrofon ini secara elektronik melipatgandakan suara kebocoran. Ia dapat dipasang untuk
digunakan baik dalam mode kontak atau survei. Mode kontak untuk suara pada fitting , serupa
dengan pipa suara elektronik. Mode survei digunakan untuk mencari kebocoran-kebocoran pada sisi
panjang jalur pipa antara fitting. Teknik mencakup penempatan mikrofon di atas tanah pada interval-
interval di sepanjang pipa dan mengidentifikasi perubahan peningkatan suara ketika mikrofon
mendekati posisi kebocoran. Ketika kebocoran terdeteksi oleh alat perekam suara kebocoran (leak
noise loggers ) atau korelator suara kebocoran ( leak noise correlator ), petugas NRW bisa
menggunakan salah satu dari dua mode tersebut untuk menentukan lokasi titik kebocoran. Setelah
itu baru menggunakan Ground microphone untuk pemantapan titik bocor dari jarak titik bocor yang
dihasilkan dengan leak noise loggers atau leak noise correlator. Alat ini juga bisa efektif digunakan
deteksi kebocoran bila panjang ruas nya pendek, jadi berjalan menelusuri ruas pipa.
Gambar 3. Cara kerja Ground microphone

Pipa suara/Listening Stick_

Pipa suara, atau “stetoskop” merupakan satu pipa yang murah dan sederhana terbuat dari besi
stenlies atau metal dengan satu perangkat pendengar yang melekat untuk melipatgandakan suara.
Para manajer perusahaan air minum menggunakannya untuk mendengarkan suara kebocoran di
atas permukaan jalan raya atau pada pipa-pipa atau fitting yang terlihat langsung. Pipa suara selalu
digunakan untuk mengkonfirmasikan lokasi kebocoran yang pertama kali diidentifikasi oleh
korelator.

Dengan alat deteksi kebocoran seperti contoh diatas diharapkan dapat lebih cepat menemukan titik
bocor di pipa, tapi yang tidak kalah penting adalah kehandalan dari operator pemegang alat
tersebut. Karena bisa dikatakan perbandingannya 60:40 antara operator dan alat. Oleh karena
operator deteksi kebocoran harus terlatih dan sering melalukan pendeteksian kebocoran. Alat
adalah membantu mempermudah deteksi serta analisa sedangkan operator harus ahli mendeteksi
serta menganalisa.

Kesimpulan dalam deteksi kebocoran adalah pertama metode penentuan ruas atau area yang
indikasi bocor harus benar, kedua keahlian operator dalam penggunaan alat deteksi kebocoran, dan
terakhir baru kehandalan alat deteksi kebocoran. Tanpa 3 syarat itu dipastikan deteksi kebocoran
pada pipa tidak akan berjalan dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Akhirnya tulisan ini hanya berbagi pengalaman kami bagian Kehilangan Air di PDAM Kota Malang
saat melakukan deteksi kebocoran secara aktif dalam rangka penurunan tingkat kehilangan air, yang
ditargetkan di akhir tahun 2015 bisa mencapai angka 16%. Semoga tulisan ini bisa memberi inspirasi
utuk PDAM lain di Indonesia untuk selalu bersemangat dalam rangka penurunan tingkat kehilangan
air agar meningkatkan pelayanan Air Minum untuk masyarakat. Terima Kasih.

BIODATA PENULIS

NAMA : GIGIH YULI ASMARA, ST

TEMPAT TANGGAL LAHIR : MALANG, 20 JULI 1984

ALAMAT RUMAH : JL ANILA VII BLOK 9G-45 SAWOJAJAR


II KAB MALANG

NO RUMAH : 0341 - 717475

NO HP : 081334527337

ALAMAT KANTOR : JL DANAU SENTANI 100 SAWOJAJAR

KOTA MALANG

NO KANTOR : 0341 - 715103

NO REKENING : 144-00-1121199-9 (TAB MANDIRI)

Email : gigih.nrw@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai