Anda di halaman 1dari 6

Pelayanan PRIMA PDAM Kota Malang

Sistem penyediaan air bersih di Kota Malang sudah ada sejak jaman Pemerintahan Belanda dan
kegiatan penyediaan air minum untuk kota besar Malang dimulai sejak tanggal 31 Maret 1915, yang
kemudian ketentuan persediaan air minum tersebut dikenal dengan nama WATERLEIDING
VERORDENING Kota Besar Malang. Pada tanggal 18 Desember 1974 dengan diterbitkannya
Peraturan Daerah Nomor : 11 Tahun 1974, Unit Air Minum berubah dengan status Perusahaan
Daerah Air Minum. Sejak itulah Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Malang mempunyai
status Badan Hukum dan mempunyai hak otonomi dalam pengelolaan air minum.

Gambar 1. Peta Layanan PDAM Kota Malang

PDAM Kota Malang sebagai salah satu perusahaan pelayanan publik, yang dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan teknologi untuk support pelayanan PRIMA pada masyarakat Kota Malang.
Ada beberapa program yang dilakukan PDAM Kota Malang untuk meningkatkan pelayanan PRIMA,
seperti pengembangan Informasi Teknologi dimana seluruh proses bisnis perusahaan sudah hampir
90 % berbasis IT yang sudah terintegrasi, sistem manajemen mutu ISO, Pengelolahan Aset Sistem
Penyediaan Air Minum (PASPAM), Pengamanan Air Minum (RPAM), pengembangan KPI untuk
seluruh karyawan dan yang menjadi andalan adalah program penurunan kehilangan air.

Kapasitas produksi SPAM PDAM Kota Malang sampai saat ini 1.425 l/s, semua air baku berasal
dari mata air dari Kota Batu dan Kabupaten Malang dengan debit terbesar dari sumber wendit ,
karena elevasi di Kota Malang berkontur naik turun maka sistem distribusi 70 % pompanisasi
sisanya 30 % gravitasi. Untuk panjang pipa PDAM Kota Malang mencapai 2.600 Km mulai diameter
700 mm s/d 12 mm. Jenis pipa terdiri dari berbagai macam ada ductile, cast iron, PVC, Asbes, stell
dan HDPE, sejak tahun 2010 pengadaan pipa menggunakan spek jenis HDPE.
Tabel 1. Kapasitas Produksi PDAM Kota Malang

Tabel 2. Grafik Jumlah Pelanggan

PDAM Kota Malang mulai berkomitmen melaksanakan program penurunan kehilangan air sejak
tahun 2010 dimana saat itu angka kehilangan air hampir mencapai 50 % dan beberapa layanan
tekanan air pelanggan mulai kurang. Sebelum tahun tersebut program penurunan kehilangan air
hanya dilakukan dengan membentuk team dengan pilot project di lokasi tertentu, setelah selesai
maka bubarlah team tersebut tanpa mendapatkan efek yang signifikan terhadap penurunan
kehilangan air, maka dari pengalaman tersebut strategi awal yang dilakukan oleh jajaran direksi
dibentuklah struktur kehilangan air masuk di struktur organisasi bukan lagi sebagai team.

Dengan adanya struktur organisasi kehilangan air maka dari itu akan ada anggaran untuk penurunan
kehilangan air dan juga yang lebih penting adalah kebutuhan SDM yang handal untuk mengisi
organisasi tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan pelayanan merupakan asset yang
saat penting dan harus dikelola dengan baik, termasuk di bagian kehilangan air SDM nya harus
mempunyai kompetensi dan keahlian di kehilangan air. Dengan adanya struktur organisasi
kehilangan air di PDAM menjadikan pekerjaan kehilangan air menjadi rutinitas. Setelah organisasi
kehilangan air terbentuk maka program selanjutnya adalah mengimplementasikan teori strategi
penurunan kehilangan air seperti 4 elemen strategi penurunan kehilangan air fisik, Infrastruktur
DMA dan strategi penurunan kehilangan air non fisik.
Gambar 2. Struktur organisasi kehilangan air Gambar 3. Teori NRW

Mengingat program penurunan kehilangan air membutuhkan investasi biaya yang sangat besar,
maka dari itu komitmen dari pemerintah daearah Kota Malang untuk mendukung program
kehilangan air dengan memberikan penyertaan modal kepada PDAM Kota Malang. Sedangkan peran
pemeritah daerah maupun pusat untuk pendanaan program penurunan kehilangan air di PDAM Kota
Malang mencapai 70 % dari total investasi dana 70 Milyar dari tahun 2010 s/d 2015, sedangkan
sisanya 30 % dari pihak PDAM Kota Malang. PDAM bisa mencover angka tersebut karena tarif rata2
sudah mencapai Rp 4500,- /m3 dengan biaya dasar air Rp. 3000,- /m3, jadi sehat dari segi financial,
disamping itu program subsidi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) juga sangat membantu
PDAM mendapatkan penambahan pelanggan dengan mudah sehingga bisa meningkatkan
pendapatan.

Peran Informasi Teknologi (IT) juga sangat besar dalam program penurunan kehilangan air PDAM
Kota Malang. Dalam pembentukan DMA sangat diperlukan sekali asbuild drawing / peta jaringan
pipa yang akurat, dalam hal ini di PDAM Kota Malang program GIS sudah berjalan sebelum ada
program kehilangan air, maka dari itu GIS didedikasikan untuk mendukung program kehilangan air.
Dengan adanya bagian IT di PDAM Kota Malang sangat memudahkan bagian Kehilangan Air untuk
mendapatkan informasi data apapun yang berhubungan dengan program kehilangan air, seperti
data dari logger online yang sudah terpasang dilapangan sangat mudah diakses di kantor atau di
manapun menggunakan aplikasi WUIN (water utility integrated network). Selain itu IT mempunyai
peran besar untuk meningkatkan pelayanan seperti semakin cepatnya mendapatkan info pengaduan
dari pelanggan dan cepat pula dalam meresponnya.

Mulai tahun 2010 s/d 2015 infrastruktur kehilangan Air yang sudah dibangun dan dipasang di PDAM
Kota Malang sebagai berikut :

1. DMA = 160 DMA


2. Meter Induk DMA = 157 unit
3. PRV = 153 unit (60% 2 Pilot, 20% 3 pilot, 15% flow modulating, 5 % controller)
4. Critical Point online = 75 unit
5. Pressure logger offline = 20 unit
6. Level Reservoar online = 22 unit
7. Remote Terminal Unit = 24 unit
8. Valve steptest (reselient) = 2.575 unit
9. Meter Type C = 111.000 unit
10. Meter Type C Ready AMR = 35.000 unit
11. AMR = 2.000 unit
12. Leakage detection correlator = 1 unit
13. Groudmicrophe = 4 unit
14. Noise logger leakage = 1 unit (8 sensor)
15. Ultrasonic clamp on portable = 3 unit
16. Penambahan kapasitas reservoar = 9.541 m3

Keberhasilan PDAM Kota Malang dalam menurunkan tingkat kehilangan air ini mempunyai dampak
positif yang sudah dirasakan adalah menurunnya biaya operasional dan bisa menambah sambungan
baru tanpa harus menambah kapasitas produksi. Karena dalam waktu 5 tahun berhasil
menyelamatkan lebih dari 150 l/d, ini terbukti dengan terbangunnya reservoar baru untuk
menyimpan air yang akan didistribusikan ke pelanggan, yang sekarang total kapasitas reservoar
27.581 m3 dari kondisi kapasitas awal 18.040 m3 Sedangkan dampak ke pelayanan adalah layanan
bisa 24 jam dengan tekanan minimal 0.5 bar pada jam puncak pemakaian. Jadi program penurunan
kehilangan air juga mendukung program pemerintah untuk penambahan jumlah pelanggan dengan
program MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Disamping itu karena tekanan air bisa terjaga
minimal 0.5 bar maka berpengruh juga terhadap meningkatnya kualitas air minum, dimana semakin
minimnya kontaminasi kotoran dari luar untuk masuk ke pipa. Air di PDAM Kota Malang sudah siap
minum sekitar 90 % layanan dengan istilah ZAMP (zona air minum prima) dan sudah terpasang 27
unit anjungan air minum tersebar di palayanan.

Berikut KPI program kehilangan air pdam kota malang :

KEY PERFORMANCE INDICATORS


Performance Indicator 2010 2014 2015
For example: Non-revenue water 41.87 % 22 % 19 %
(percentage of total water supplied)
For example: Service Coverage 72.36 % 79,32 % 84,61 %
(percentage of total population in your
city)
For example: Number of towns 5 5 5
serviced
(only use this indicator if your city is
divided into towns)
For example: Number of new 6.337 9.540 10.149
connections per year
For example: Total number of 99.307 135.892 146.041
connections per year

For example: Water meter accuracy 58.13 % 78 % 81 %


(metered water consumption (minus
non-revenue water) as a percentage of
total water supplied)

For example: Number of staff per 1000 4.37 2.82 2.62


connections

For example: Billings (US$) 5.848.228 7.096.908,42 8.379.631,14


For example: Collections (US$) 6.226.663 7.664.154 9.140.823
For example: Collection Efficiency 93.92 % 92,60 % 91,67 %
(percentage of total billings)
For example: Annual Turnover (US$) 8.483.486 10.875.497,32 12.978.426,51

For example: Annual Profit (US$) 1.413.989 1.362.642,62 1.502.782,70

Note : 1 US$ = Rp. 13.478,-

Tabel 3.KPI Kehilangan Air

Jadi dapat disimpulkan penurunan kehilangan air sangat berperan penting dalam meningkatkan
pelayanan ke pelanggan. Oleh karena itu untuk tahun 2016 ini target menurunkan kehilangan air
bisa mencapai angka 16 %, maka strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut
adalah Inovasi di pressure management untuk menekan kehilangan air fisik dengan Upgrade PRV
yaitu memodifikasi PRV 2 pilot eksisting dengan PRV 3 pilot dengan tujuan mengendalikan tekanan
di jam minim pemakaian siang hari, kemudian pemasangan PRV controller di pipa distribusi utama.
Sedangkan untuk menekan kehilngan air non fisik dengan resizesing diameter water meter
pelanggan berdasarkan pemakaian. Yang tidak kalah pentingnya agar program penurunan
kehilangan air dapat berjalan maksimal, sistem monitoring dan SCADA akan ditingkatkan dengan
rencana dibangunya control room di PDAM Kota Malang, diharapkan dengan adanya control room
maka sebelum ada pengaduan pelanggan, pihak PDAM sudah mengetahui dan bisa segera
mengatasi masalah tersebut.

Dengan penurunan Kehilangan Air diharapkan mencapai pelayanan PRIMA ke pelanggan, karena
program kehilangan air dikatakan berhasil bila layanan ke pelanggan menjadi lebih baik daripada
sebelumnya baik dari sisi tekanan maupun jam pelayanan. Memberikan pelayanan PRIMA
merupakan tugas utama PDAM di seluruh Indonesia, semoga pengalaman dari PDAM Kota Malang
ini dapat memberikan inspirasi untuk semua PDAM se Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai