Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

DRAINASE PERKOTAAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN


KM.15 BARU ±65 Ha KOTA BALIKPAPAN

Disusun oleh :

Ubaiydillah 167011146
Savero Imansyah D. 167011157

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2019
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaika
Tugas Besar Drainase Perkotaan ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian
dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah
drainase perkotaan, serta dengan harapan untuk memotivasi kami sehingga mampu
memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Tugas Besar ini, kami sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya
mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat
membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-
aspek pembelajaran.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah drainase perkotaan atas segala bimbingannya,
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas besar ini. Kami menyadari bahwa tugas besar ini
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan tugas besar ini.
Akhir kata, kami berharap agar tugas besar ini bermanfaat bagi kami semua dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 1 |


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
BAB I LANDASAN TEORI
1.1. Pengertian Drainase ........................................................................................................ 3
1.2. Permasalahan Drainase ................................................................................................... 3
1.3. Perencanaan Saluran Drainase ........................................................................................ 3
BAB II CURAH HUJAN
2.1. Pengertian ....................................................................................................................... 5
2.2. Perhitungan Curah Hujan Harian Rata-Rata ................................................................... 5
BAB III DEBIT SALURAN DRAINASE
3.1. Pendahuluan .................................................................................................................... 6
3.2. Perhitungan Debit Saluran Drainase Tipe A ................................................................... 6
3.3. Perhitungan Debit Saluran Drainase Tipe B ................................................................... 7
BAB IV DRAINASE PERKOTAAN
4.1. Pendahuluan
4.2. Perhitungan Perencanaan Drainase Tipe A (Trapesium) …………………………….. 10
4.3. Prhitungan Perencanaan Drainase Tipe B (Persegi) ………………………………..... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13
LAMPIRAN........................................................................................................................... 14

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 2 |


BAB I
LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Drainase


Drainase yang berasal dari bahasa inggris drainage yang mempunyai arti mengalirkan,
membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara umum
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik
yang berasal dari hujan, rembesan maupun kelebihan air irigasi di suatu
kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan tidak terganggu. Drainase juga diartikan
sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
Jadi, drainase menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah. (Suripin
:2004)

1.2. Permasalahan Drainase


Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat produsen, pusat
perdagangan sekaligus pusat konsumen. Di daerah perkotaan tinggal banyak manusia,
banyak terdapat fasilitas umum, transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Saluran
drainase di daerah perkotaan menerima tidak hanya air hujan, tetapi juga air buangan
(limbah) rumah tangga dan limbah pabrik. Hujan yang jatuh di wilayah perkotaan
kemungkinan besar terkontaminasi manakala air itu memasuki dan melintasi atau
berada pada lingkungan perkotaan tersebut

Kebutuhan akan lahan, baik untuk permukiman maupun kegiatan perekonomian


meningkat. sehingga lahan yang berfungsi sebagai retensi dan resapan menurun.
Akibatnya, aliran permukaan bertambah besar. Perubahan fungsi lahan dan hutan
(kawasan terbuka) menjadi daerah terbangun juga mengakibatkan peningkatan erosi.
Material yang tererosi terbawa serta ke dalam saluran air dan sungai mengakibatkan
pendangkalan dan penyempitan.

1.3. Perencanaan Saluran Drainase


Saluran drainase harus direncanakan untuk dapat melewatkan debit rencana dengan
aman. Perencanaan teknis saluran drainase mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Menentukan debit rencana.

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 3 |


b) Menentukan jalur (trase) saluran.
c) Merencanakan profil memanjang saluran.
d) Merencanakan penampang melintang saluran.
e) Mengatur dan merencanakan bangunan-bangunan serta sistem drainase.
Dalam perencanaan perlu memperhatikan cara pelaksanaan, ketersediaan lahan dan
bahan, biaya, serta operasi dan pemeliharaan setelah pembangunan selesai. Seluruh
item-item pekerjaan yang disebutkan di atas tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi saling
kait-mengkait, sehingga dalam proses perencanaan perlu saling cek.

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 4 |


BAB II
CURAH HUJAN

2.1. Pendahuluan
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan selalu
dinyatakan dalam satuan milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan
curah hujan yang digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan
dalam 1 (satu) milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu tertentu,
yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun, dan sebagainya ; yang
berturut-turut sering disebut hujan jam-jaman, harian, tahunan, dan sebagainya.
Biasanya data yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum
dan nilai rata-ratanya.

Tabel 2.1 Data Curah Hujan Per Tahun


Stasiun Tahun Rata-Rata (mm)
A (Damai Bahagia) 2015 208,5
B (Damai Baru) 2015 203,08
C (Gunung Sari Ilir) 2015 198
D (Gunung Sari Ulu) 2015 199,33

2.2. Perhitungan Curah Hujan Harian Rata-Rata


Untuk mengukur curah hujan harian rata-rata diperlukan 4 (empat buah) penakar hujan
yaitu pada stasiun A,B,C dan D
Tercatat selama tahun 2015 di stasiun A (208,5 mm), B (203,08 mm), C (198 mm) dan
di D (199,33 mm).
208,5+20,.05+198+199,33
 Curah Hujan Rata-rata =
4
= 202,22 mm

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 5 |


BAB III
DEBIT SALURAN DRAINASE

3.1. Pendahuluan
Perhitungan debit rencana untuk saluran drainase di daerah perkotaan dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus rasional, atau hidrograf satuan, dalam perhitungan waktu
konsentrasi dan koefisien limpasan perlu memperhitungkan perkembangan tata guna
lahan di masa mendatang. Dalam perencanaan saluran drainase dapat dipakai standar
yang telah ditetapkan, baik debit rencana (periode ulang) dan cara analisis yang
dipakai, tinggi jagaan, struktur saluran, dll. Tabel berikut menyajikan standar desain
saluran drainase berdasar "Pedoman Drainase perkotaan dan Standar Desain Teknis".

3.2. Perhitungan Debit Drainase Tipe A


Suatu wilayah permukiman dengan luas 60 ha, dengan penduduk 1620 orang.
Konsumsi air rata-rata 250 liter/orang/hari. Angka pengaliran C = 0,7. Intensitas hujan
rencana dihitung I = 80 mm/jam Panjang saluran 300 m. Rembesan air tanah diestimasi
50 m3/km/hari.
Hitunglah debit perencanaan saluran
Penyelesaian :
 Dari Limbah Cair Penduduk
Qr = 0,6 x 250 Liter/Orang/Hari
= 150 liter/hari
1620
P =
1000
= 1,62

 Dengan Rumus
5
Qmax = 1 x Qr
(𝑃)6
5
= 1 x 150 Lite/Orang/Hari
(1,62)6

= 5,415 x 150
= 812,25 Liter/Orang/Hari
= 0,0094 Liter/Detik

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 6 |


 Untuk 1620 Orang
Q = 1620 x 0,0094 Liter/Detik
= 15,228 Liter/Detik
= 0,0152 M3/Detik

 Dari Hujan
1
Q = xCxIxA
3,6
1 60
= x 0.7 x
3,6 100

= 0,116 M3/Detik

 Bila Dipakai Rumus :


Qmax = 2 x Qr
= 2 x 150
= 300 Liter/Orang/Hari

300
 Untuk 1620 orang = 1620 x
(24 𝑥 3600)

= 5,6 Liter/Detik

660
 Qair tanah = x 50 M3/Hari
1000
= 33 M3/Hari
= 3,819-4 M3/Detik

 Q total = 0,107 + 0,0072 + 3,819-4


=
0,118 M3/Detik
Ambil untuk perencanaan Q = 0,118 M3/Detik

3.3. Perhitungan Debit Drainase Tipe B


Suatu wilayah permukiman dengan luas 60 ha, dengan penduduk 1620 orang.
Konsumsi air rata-rata 250 liter/orang/hari. Angka pengaliran C = 0,7. Intensitas hujan
rencana dihitung I = 80 mm/jam Panjang saluran 300 m. Rembesan air tanah diestimasi
50 m3/km/hari.

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 7 |


Hitunglah debit perencanaan saluran
Penyelesaian :
 Dari Limbah Cair Penduduk
Qr = 0,6 x 250 Liter/Orang/Hari
= 150 liter/hari
1620
P =
1000
= 1,62

 Dengan Rumus
5
Qmax = 1 x Qr
(𝑃)6
5
= 1 x 150 Lite/Orang/Hari
(1,62)6

= 5,415 x 150
= 812,25 Liter/Orang/Hari
= 0,0094 Liter/Detik

 Untuk 1620 Orang


Q = 1620 x 0,0094 Liter/Detik
= 15,228 Liter/Detik
= 0,0152 M3/Detik

 Dari Hujan
1
Q = xCxIxA
3,6
1 60
= x 0.7 x
3,6 100

= 0,116 M3/Detik

 Bila Dipakai Rumus :


Qmax = 2 x Qr
= 2 x 150
= 300 Liter/Orang/Hari

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 8 |


300
 Untuk 1620 Orang = 1620 x
(24 𝑥 3600)

= 5,6 Liter/Detik = 0,0056

2991.5
 Qair tanah = x 50 M3/Hari
1000
= 149,575 M3/Hari
= 1,731-3 M3/Detik

 Q total = 0,116 + 0,0056 + 1,731-3


=
0,310 M3/Detik
Ambil untuk perencanaan Q = 0,123 M3/Detik

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 9 |


BAB IV
DRAINASE PERKOTAAN

4.1. Pendahuluan
Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau
mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistim-sistim
yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah
permukaan tanah.

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik
yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Dalam bahasa indonesia drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau
gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air
demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik
pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya
dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.

4.2. Perhitungan Perencanaan Drainase Tipe A (Trapesium)


Q = 0,123 M3/Detik
N = 0,012
S = 0,0003

3
𝑄𝑥𝑛 4
 A = 1,622 ( 1 )
𝑆2
3
4
0,123 𝑥 0,012
= 1,622 ( 1 )
0,00032

= 3.721734 M2

3
𝑄𝑥𝑛 8
 Yn = 0.568 ( 1 )
𝑆2

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 10 |


3
8
0,123 𝑥 0,012
= 0.568 ( 1 )
0,00032

= 1,8013 M

2
 b = x Yn
√3
2
= x 1,8013
√3
= 2,079 M

α = 60°

4.3. Perhitungan Perencanaan Drainse Tipe B (Persegi)


h = 30 cm
= 0,3 m
B = 40 cm
= 0,4 m
n = 0,012

 Luas Penampang Saluran


A =Bxh
= 0,4 x 03
= 0,12 M

 Keliling Basah
P = B +2 x h
= 0,4 +2 x 0,3
= 0,4 + 0,6
=1M

 Jari-Jari Hidrolis
𝐴
R =
𝑃

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 11 |


0,12
=
1

= 0,12 M

 Kecepatan Aliran
2 1
1
R = 𝑛 (𝑅)4 (𝑆)2
2 1
1
= 0,012 (0,12)4 (0,0003)2

= 6 x 10-5 M/Detik

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 12 |


DAFTAR PUSTAKA

https://id.climate-data.org/location/592424/
https://mmahbub.files.wordpress.com/2010/05/1-hitungch.pdf
https://canvascoffee.blogspot.com/2012/10/makalah-drainase-perkotaan.html

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 13 |


LAMPIRAN

Perencanaan Drainase Perkotaan Kelas B1/VI – FTSP | 14 |

Anda mungkin juga menyukai