DRAINASE PERKOTAAN
Disusun oleh :
Ubaiydillah 167011146
Savero Imansyah D. 167011157
Bissmillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaika
Tugas Besar Drainase Perkotaan ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian
dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah
drainase perkotaan, serta dengan harapan untuk memotivasi kami sehingga mampu
memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Tugas Besar ini, kami sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya
mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat
membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-
aspek pembelajaran.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah drainase perkotaan atas segala bimbingannya,
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas besar ini. Kami menyadari bahwa tugas besar ini
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan tugas besar ini.
Akhir kata, kami berharap agar tugas besar ini bermanfaat bagi kami semua dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
2.1. Pendahuluan
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan selalu
dinyatakan dalam satuan milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan
curah hujan yang digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan
dalam 1 (satu) milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu tertentu,
yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun, dan sebagainya ; yang
berturut-turut sering disebut hujan jam-jaman, harian, tahunan, dan sebagainya.
Biasanya data yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum
dan nilai rata-ratanya.
3.1. Pendahuluan
Perhitungan debit rencana untuk saluran drainase di daerah perkotaan dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus rasional, atau hidrograf satuan, dalam perhitungan waktu
konsentrasi dan koefisien limpasan perlu memperhitungkan perkembangan tata guna
lahan di masa mendatang. Dalam perencanaan saluran drainase dapat dipakai standar
yang telah ditetapkan, baik debit rencana (periode ulang) dan cara analisis yang
dipakai, tinggi jagaan, struktur saluran, dll. Tabel berikut menyajikan standar desain
saluran drainase berdasar "Pedoman Drainase perkotaan dan Standar Desain Teknis".
Dengan Rumus
5
Qmax = 1 x Qr
(𝑃)6
5
= 1 x 150 Lite/Orang/Hari
(1,62)6
= 5,415 x 150
= 812,25 Liter/Orang/Hari
= 0,0094 Liter/Detik
Dari Hujan
1
Q = xCxIxA
3,6
1 60
= x 0.7 x
3,6 100
= 0,116 M3/Detik
300
Untuk 1620 orang = 1620 x
(24 𝑥 3600)
= 5,6 Liter/Detik
660
Qair tanah = x 50 M3/Hari
1000
= 33 M3/Hari
= 3,819-4 M3/Detik
Dengan Rumus
5
Qmax = 1 x Qr
(𝑃)6
5
= 1 x 150 Lite/Orang/Hari
(1,62)6
= 5,415 x 150
= 812,25 Liter/Orang/Hari
= 0,0094 Liter/Detik
Dari Hujan
1
Q = xCxIxA
3,6
1 60
= x 0.7 x
3,6 100
= 0,116 M3/Detik
2991.5
Qair tanah = x 50 M3/Hari
1000
= 149,575 M3/Hari
= 1,731-3 M3/Detik
4.1. Pendahuluan
Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau
mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistim-sistim
yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah
permukaan tanah.
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik
yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.
Dalam bahasa indonesia drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau
gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air
demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik
pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya
dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.
3
𝑄𝑥𝑛 4
A = 1,622 ( 1 )
𝑆2
3
4
0,123 𝑥 0,012
= 1,622 ( 1 )
0,00032
= 3.721734 M2
3
𝑄𝑥𝑛 8
Yn = 0.568 ( 1 )
𝑆2
= 1,8013 M
2
b = x Yn
√3
2
= x 1,8013
√3
= 2,079 M
α = 60°
Keliling Basah
P = B +2 x h
= 0,4 +2 x 0,3
= 0,4 + 0,6
=1M
Jari-Jari Hidrolis
𝐴
R =
𝑃
= 0,12 M
Kecepatan Aliran
2 1
1
R = 𝑛 (𝑅)4 (𝑆)2
2 1
1
= 0,012 (0,12)4 (0,0003)2
= 6 x 10-5 M/Detik
https://id.climate-data.org/location/592424/
https://mmahbub.files.wordpress.com/2010/05/1-hitungch.pdf
https://canvascoffee.blogspot.com/2012/10/makalah-drainase-perkotaan.html