Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN TUGAS

DRAINASE PERKOTAAN

KELOMPOK 9 :

1. JUNDI DZAKY KAIRULLAH 2003010078


2. OVELIAN ANDANA SARI 2103010063
3. CICIH AMELIA 2103010064
4. WAHID RIZKY KURNIAWAN 2103010076
5. PANDU RIFKI NANDHIKA 2103010082

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil Praktikumdari beberapa percobaan Drainase Perkotaan yang
telah dilakukan.Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih yangsebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara sadar dan tidak
sadar, atau secaralangsung atau tidak langsung, telah membantu dalam menyusun
laporan ini hinggaselesai.Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penyusun selalu terbuka terhadap
segala macamkomentar, saran, kritik dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
berguna untuk lebihmenyempurnakan laporan ini.

Purwokerto, 6 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................2
A. Latar Belakang..................................................................................2
B. Tujuan Penulisan...............................................................................2
C. Manfaat Penulisan.............................................................................2
BAB II STUDI PUSTAKA..........................................................................3
A. Pengertian Drainase..........................................................................3
B. Tujuan Saluran Drainase...................................................................3
C. Fungsi Drainase................................................................................4
D. Menurut Cara Terbentuknya.............................................................4
E. Menurut Kontruksi............................................................................5
F. Menurut Letak Saluran.....................................................................5
G. Bentuk Penampang Saluran............................................................5-6
H. Tahapan dalam perencanaan dimensi saluran drainase..................7-12
BAB III PEMBAHASAN............................................................................13
A. Alat dan Bahan.................................................................................13
B. Waktu Survey...................................................................................13
C. Lokasi Penelitian..............................................................................13
D. Perhitungan....................................................................................14-20
PENUTUP....................................................................................................21
A. Kesimpulan......................................................................................21
B. Dokumentasi....................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sistem drainase
merupakan sarana yang sangat tepat untuk digunakan. Dalam pelaksanaannya,
sistem drainase harus dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan tahapan-
tahapan perencanaan dan perancangan suatu bangunan itu sendiri.
Perencanaan dan perancangan sistem drainase dimulai dengan rencana
konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar
pelaksanaan, dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan
perencanaan dan perancangan element lainnya dalam bangunan.
Pada dasarnya sistem drainase yang kita jumpai ada beberapa jenis,
diantaranya yaitu drainase pertanian yang biasa digunakan untuk pengeringan
lahan pertanian. Drainase jalan raya berfungsi untuk menjaga kondisi jalan
raya tidak tergenang air hujan sehingga merusak badan jalan bahkan dengan
genangan air ini akan merusak kontruksi jalan raya itu. Drainase perkotaan
berfungsi untuk mengeringkan areal perkotaan dari air limbah rumah tangga
dan air hujan yang merupakan preoritas utama dalam memberikan pelayan
kepada masyrakat kota. Drainase gedung yang berfungsi untuk menjaga
pengaliran air limbah gedung secara baik dan memenuhi syarat kesehatan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
cara merencanakan dimensi saluran drainase.
C. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi rujukan sederhana dalam
merencanakan dimensi suatu saluran drainase.

2
BAB II
STUDI PUSTAKA

A. Pengertian Drainase
Drainase berasal dari kata drainage yang berarti mengeringkan. Drainase
memiliki arti yaitu prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan
ke badan air atau ke bangunan resapan buatan.Sedangkan system drainase
adalah serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan kebadan air atau tempat
peresapan buatan.
Drainase juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air
tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan salah satu
cara pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta
cara-cara penaggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari perasana
umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan
kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.

B. Tujuan saluran drainase


1. Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan permukiman.
2. Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan secara aman,
lancar dan efisien serta sejauh mungkin dapat mendukung kelestarian
lingkungan.
3. Dapat mengurangi/menghilangkan genangan-genangan air yang
menyebabkan bersarangnya nyamuk malaria dan penyakit-penyakit
lain, seperti : demam berdarah, disentri serta penyakit lain yang
disebabkan kurang sehatnya lingkungan permukiman.

3
4. Untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain :
jalan, kawasan permukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan
serta gangguan kegiatan akibat tidak berfungsinya sarana drainase.

C. Fungsi Drainase
1. Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya
rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negative
berupa kerusakan infrastruktur kota dan harta benda milik
masyarakat.
2. Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat
secepatnya agar tidak membanjiri/menggenangi kota yang dapat
merusak selain harta benda masyarakat juga infrastruktur perkotaan.
3. Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang
dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan
akuatik.
4. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.
D. Menurut Cara Terbentuknya
1. Drainase Alamiah (Natural Drainage)
Terbentuk secara alami, tidak ada unsur campur tangan manusia serta
tidak terdapat bangunan-bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-
gorong danlain-lain.
2. Drainase Buatan (Artificial Drainage)
Dibentuk berdasarkan analisis ilmu drainasi, untuk menentukan debit
akibat hujan, kecepatan resapan air dalam tanah dan dimensi saluran serta
memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton,
gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.
E. Menurut Letak Saluran
a. Drainase Muka Tanah (Surface Drainage)
Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi
mengalirkan air limpasan permukaan.
b. Drainase Bawah Tanah (Sub Surface Drainage)
Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan
melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-
alasan tertentu. Alasan itu antara lain : tuntutan artistik, tuntutan fungsi
4
permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah
seperti lapangan sepakbola, lapangan terbang, taman dan lain-lain

F. Menurut Konstruksi
a. Saluran Terbuka
Saluran untuk air hujan yang terletak di area yang cukup luas. Juga
untuk saluran air non hujan yang tidak mengganggu kesehatan lingkungan.
b. Saluran Tertutup
Saluran air untuk air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan.
Juga untuk saluran dalam kota.
G. Bentuk Penampang Saluran
Bentuk-bentuk saluran untuk drainase tidak jauh berbeda dengan
saluran irigasi pada umumnya. Dalam perancangan dimensi saluran harus
diusahakan dapat membentuk dimensi yang ekonomis, sebaliknya dimensi
yang terlalu kecil akan menimbulkan permasalahan karena daya tamping yang
tidak memedai.
Adapun bentuk-bentuk saluran antara lain :
1. Trapesium
Pada umumnya saluran ini terbuat dari tanah akan tetapi tidak
menutup kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Saluran ini
memerlukan cukup ruang. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan
limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan debit yang besar.

Gambar 1. penampang trapesium


2. Persegi

5
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton. Bentuk saluran
ini tidak memerlukan banyak ruang dan areal. Berfungsi untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan
domestik dengan debit yang besar.

Gambar 2. penampang persegi


3. Segitiga
Saluran ini sangat jarang digunakan tetap mungkin digunakan dalam
kondisi tertentu.

Gambar 3. penampang segitiga


4. Setengah Lingkaran
Saluran ini terbuat dari pasangan batu atau dari beton dengan cetakan
yang telah tersedia. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan
air hujan serta air buangan domestik dengan debit yang besar.

6
Gambar 4. penampang setengah lingkaran
.

H. Tahapan dalam perencanaan dimensi saluran drainase adalah:


1. Analisa Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh air hujan untuk
mengalir pada satu titik tinjauan. Waktu konsentrasi terdiri dari 2 bagian
yakni:
a. Inlet time (t0),
Adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir di atas
permukaan tanah menuju saluran drainase. Persamaan yang digunakan untuk
menghitung nilai Inlet time ada beberapa yakni:
to = 56,7 x L(t0)1,156 x D0,385 (menit)
Dimana:
L(t0) : jarak titik terjauh dari daerah hulu sampai titik yang ditinjau,
D: beda tinggititik elevasi terjauh dengan elevasi titik yang ditinjau.
b. Conduit time (td),
Adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir disepanjang
saluran sampai titik control yang ditentukan dibagian hilir. Conduit time
dirumuskan dengan persamaan:
td= L/(60 x V)
Dimana:
td: conduit time
L: Panjang
sungai
V: Kecepatan minimum aliran sungai
Sehingga waktu konsentrasi dapat di rumuskan dengan persamaan:
tc=t0+td
Dimana:
tc: waktu konsentrasi
t0: inlet time
td: conduit time
7
2. Analisa Koefisien Pengaliran / run off
Beberapa persamaan yang dapat digunakan untuk menganalisa koefisien
run off adalah:

C=(A1 x α1)/A+(A2 x α2)/A+⋯+(An x αn)/A


Dimana:
C: koefisien run off
A1: luas area ke satu
A2: luas area ke dua
An: luas area ke n
α1: koefisien run off area ke
satu α2: koefisien run off area
ke dua α3: koefisien run off area
ke n A: luas area keseluruhan
Adapun nilai koefisien run off untuk beberapa kondisi area dapat
dilihat pada tabel berikut

Tabel 1. koefisien run off


Tipe Area Koefisien run off

8
Pegunungan yang curam 0.75-0.90
Tanah yang bergelombang dan 0.50-0.75
hutan Dataran yang ditanami / 0.45-0.60
perkebunan Atap yang tidak tembus 0.75-0.90
air Perkerasan aspal, beton 0.80-0.90
Tanah padat sulit diresapi 0.40-0.55
Tanah agak mudah diresapi 0.05-0.35
Taman / lapangan terbuka 0.05-0.25
Kebun 0.20
Perumahan tidak begitu rapat (20 0.25-0.40
rumah / ha)
Perumahan kerapatan sedang (21-60 0.40-0.70
rumah / ha)
Perumahan rapat (61-160 rumah / 0.70-0.80
ha) Daerah rekreasi 0.20-0.30
Daerah industri 0.80-0.90
Daerah perniagaan 0.90-0.95

3. Metode rasional
Metode ini untuk memperkirakan laju aliran permukaan puncak. Metode ini
sangat sederhana dan mudah penggunaannya namun hanya sesuai untuk DAS
dengan ukuran kecil dengan luas kurang dari 300 ha Persamaan umum :
Qp = F.C. I.A lahan
Dimana :
Qp = Debit puncak (m3/dtk)
F = Koefisien satuan luas, jika luas lahan dalam ha maka F=0,00278, jika
luas lahan dalam acre maka F=1
C = Koefisien limpasan rata-rata (nilainya diantara 0-1)
I = Intensitas hujan rata-rata (mm/jam) untuk hujan deras yang durasinya
sama dengan waktu konsentrasi Tc
A lahan = Luas daerah/lahan yang dikeringkan (ha atau acre)

9
4. Waktu Konsentrasi (Time Of Concentration)
Time Of Concentration (tc) adalah waktu yang diperlukan oleh butiran air untuk
bergerak dari titik terjauh pada daerah pengaliran sampai ke titik pembuangan.
Pada saat menyentuh permukaan daerah aliran sungai yang paling jauh lokasinya
dari muara, waktu konsentrasi mulai dihitung. Untuk saluran di daerah perkotaan,
tc adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir diatas permukaan tanah
sampai ke saluran terdekat (to) ditambah waktu pengaliran di dalam saluran (td)
sampai ke titik yang ditinjau.
Besarnya waktu limpasan permukaan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
a. Kekasaran permukaan tanah.
b. Kemiringan tanah.
c. Ukuran luas daerah aliran dan jarak dan street inlet.
d. Adanya lekukan pada tanah.
e. Banyaknya bangunan yang mempengaruhi jumlah air yang meresap.

Rumusnya adalah
:
Tc  t1  t2
nd
t  (2 / 3  3,28  Lo. )0,167
1
s
L
t2 
60.V
Keterangan :
Tc = Waktu konsentrasi (menit).
t1 = Waktu inlet (menit).
t2 = Waktu aliran (menit).
Lo = Jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m).
L = Panjang saluran (m).
nd = Koefisien hambatan (Tabel 5).
s = Kemiringan daerah pengaliran.
v = Kecepatan air rata-rata diselokan (m/det).
5. Perhitungan Kecepatan Saluran

10
Kecepatan aliran dalam saluran hendaknya tidak menyebabkan
terjadinya pengendapan dan tumbuhnya tanaman pengganggu, selain itu juga
perlu diperhatikan jenis material yang akan digunakan supaya kecepatan aliran
tidak menggerus dasar saluran.
Adapun nilai kecepatan aliran air yang diizinkan berdasarkan jenis
material adalah:
Tabel 2. kecepatan aliran
Jenis Bahan Kecepatan aliran yang diizinkan (m/s)
Pasir Halus 0.45
Lempung Kepasiran 0.50
Lanau Aluvial 0.60
Kerikil Halus 0.75
Lempung kokoh 0.75
Lempung padat 1.10
Kerkil kasar 1.20
Batu-batu besar 1.50
Pasangan Batu 1.50
Beton 1.50
Beton bertulang 1.50

6. Perhitungan Dimensi Saluran


a. Dimensi saluran berpenampang persegi
Untuk saluran berpenampang persegi, dimensinya dapat direncanakan
dengan persamaan-persamaan dibawah ini:
A=bxh
P = b + 2h

*𝑅=𝐴
𝑃
*T=b

Dimana:
A: Luas penampang saluran (m2)
b: Lebar dasar saluran

11
h: tinggi saluran
P: Keliling penampamng basah (m)
R: Jari-jari hidrolis (m)
T: Lebar atas saluran (m)
b. Dimensi saluran berpenampang trapezium
Untuk saluran berpenampang trapezium, dimensinya dapat
direncanakan dengan persamaan dibawah ini:
* A = (b + (m.h))h
* P = b + 2h√m2+1
𝐴
*𝑅=
𝑃

* T = b + 2mh
Nilai b dan h pada persamaan diatas di ambil berdasark asumsi dari
kebutuhan perencanaan. Apa bila bentuk dimensinya telah kita peroleh maka
kita menghitung nilai debit yang berada di saluran dengan menggunakan
persamaan:
1
𝑄= 𝑥 𝐴 𝑥 𝑅2/3𝑥 𝑆1/2
𝑛
Jika nilai debit disaluran lebih besar dari nilai debit yang direncanakan
maka dimensi yang kita rencanakan sudah benar, akan tetapi jika nilai debit
disaluran lebih kecil dari debit yang direncanakan, maka kita harus
menghulang perhitungan dimensi saluran dengan asumsi nilai b dan h yang
baru.

12
BAB III
PEMBAHASAN

A. Alat dan bahan


 Meteran
 Kalkulator
 Alat tulis
B. Waktu Survey
Survey di laksanakan pada tanggal: 6 April 2023
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto, di gedung Q Fakultas Kedokteran.

Gambar 5. lokasi pengamatan

13
Gambar 6. denah gedung Q fakultas Kedokteran
C. Perhitungan
1. Diketahui : Composit (c) Batako : 0,9
: Intensitas hujan asumsi : 80 mm/jam

Gambar 7. daerah A1 pada saluran drainase gedung Q


tentukan dimensi saluran drainase tersebut ?

1
𝐴 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ∶ 𝑃 ∗ 𝐿 +
2 (𝑎 + 𝑏) ∗ 𝑡

14
1
∶ 22,3 ∗ 2,65 + * (22,3 + 56,5) ∗ 1,5
2
∶ 58,83 + 37,9
∶ 96,73 m2
∶ 0,009 ℎ𝑎
𝑄𝐴 ∶ 0,00278 ∗ 𝐶 ∗ 𝐼 ∗ 𝐴
∶ 0,00278 ∗ 0,9 ∗ 80 ∗ 0,009
∶ 0,0018 m3/dt
1 1
𝑄 ∶𝑣∗𝐴∶ * ( ))2/3 * (0,001)1/2 * (h)2
0,012
(ℎ
3
1
0,0018 ∶ 2,635 ∗ (
3 (ℎ)8/3)

0,0018 ∶ 0,8785 (ℎ)8/3


0,0018
(ℎ)3/8 :
0,8785

(ℎ)3/8 :
0,002
ℎ ∶ 0,14 𝑚 = 14 cm
b 14

2. Diketahui : Composit (c) Batako : 0,9


: Intensitas hujan asumsi : 80 mm/jam

Gambar 8. daerah A2 pada saluran drainase gedung Q


tentukan dimensi saluran drainase tersebut ?

1
𝐴 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ∶ 𝑃 ∗ 𝐿 + ( )
2 𝑎+𝑏 ∗𝑡
15
1
∶ 22,1 ∗ 2,65 + * (22,1 + 56,5) ∗ 1,5
2
∶ 58,56 + 58,95
∶ 117,51 m2
∶ 0,012 ℎ𝑎
𝑄𝐴 ∶ 0,00278 ∗ 𝐶 ∗ 𝐼 ∗ 𝐴
∶ 0,00278 ∗ 0,9 ∗ 80 ∗ 0,012
∶ 0,1882 m3/dt
1 1
𝑄 ∶𝑣∗𝐴∶ * ( ))2/3 * (0,001)1/2 * (h)2
0,012
(ℎ
3
1
0,1882 ∶ 2,635 ∗ (
3 (ℎ)8/3)

0,1882 ∶ 0,8785 (ℎ)8/3


0,1882
(ℎ)3/8 :
0,8785

(ℎ)3/8 :
0,214
ℎ ∶ 0,14 𝑚 = 14 cm
b 14

3. Diketahui : Composit (c) Batako : 0,9


: Intensitas hujan asumsi : 80 mm/jam

16
Gambar 9. daerah B pada saluran drainase gedung Q
tentukan dimensi saluran drainase tersebut ?
1
𝐵 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ∶ 𝑃 ∗ 𝐿 + (𝑎 + 𝑏) ∗
2
1
∶ 24,95 ∗ 2,65 + * (24,95 + 24,95) ∗ 3
2
∶ 66,12 + 74,85
∶ 140,97 m2
∶ 0,014 ℎ𝑎
𝑄𝐴 ∶ 0,00278 ∗ 𝐶 ∗ 𝐼 ∗ 𝐴
∶ 0,00278 ∗ 0,9 ∗ 80 ∗ 0,014
∶ 0,1861 m3/dt
1 1
𝑄 ∶𝑣∗𝐴∶ * ( ))2/3 * (0,001)1/2 * (h)2
0,012
(ℎ
3
1
0,1861 ∶ 2,635 ∗ (
3 (ℎ)8/3)

0,1861 ∶ 0,8785 (ℎ)8/3


0,1861
(ℎ)3/8 :
0,8785

17
(ℎ)3/8 :
0,3218
ℎ :
0,10 𝑚 = 10 cm
b : 10 cm

Diketahui : Composit (c) Batako : 0,9


: Intensitas hujan asumsi : 80 mm/jam

Gambar 10. daerah C pada saluran drainase gedung Q


tentukan dimensi saluran drainase ?
1
𝐵 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ∶ 𝑃 ∗ 𝐿 + (𝑎 + 𝑏) ∗ 𝑡
2
1
∶ 51,90 ∗ 2,5 + * (51,90 + 57,8) ∗ 3
2
∶ 129,75 + 164,55
∶ 294,3 m2
∶ 0,029 ℎ𝑎
𝑄𝐴 ∶ 0,00278 ∗ 𝐶 ∗ 𝐼 ∗ 𝐴
∶ 0,00278 ∗ 0,9 ∗ 80 ∗ 0,029
∶ 0,0058 m3/dt
1 1
𝑄 ∶𝑣∗𝐴∶ * ( ))2/3 * (0,001)1/2 * (h)2
0,012
(ℎ
3
1
0,0058 ∶ 2,635 ∗ (
3 (ℎ)8/3)

0,0058 ∶ 0,8785 (ℎ)8/3


0,0058
(ℎ)3/8 :
0,8785

(ℎ)3/8 :
0,0066
ℎ :
0,13 𝑚 = 12 cm
b : 12 cm
Diketahui : Composit (c) Taman : 0,3
18
: Intensitas hujan asumsi : 80 mm/jam

Gambar 11. daerah D pada saluran drainase gedung Q


tentukan dimensi saluran drainase ?
1
𝐵 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ∶ 𝑃 ∗ 𝐿 + (𝑎 + 𝑏) ∗ 𝑡
2
1
∶ 24,95 ∗ 2,95 + * (32,74 + 24,95) ∗ 3
2
∶ 73,60 + 86,53
∶ 159,83 m2
∶ 0,0159 ℎ𝑎
𝑄𝐴 ∶ 0,00278 ∗ 𝐶 ∗ 𝐼 ∗ 𝐴
∶ 0,00278 ∗ 0,3 ∗ 80 ∗ 0,0159
∶ 0,00106 m3/dt
1 1
𝑄 ∶𝑣∗𝐴∶ * ( ))2/3 * (0,001)1/2 * (h)2
0,012
(ℎ
3 8/3
1
0,00106 ∶ 2,635 ∗ ( (ℎ) )
3

0,00106 ∶ 0,8785 (ℎ)8/3


0,00106
(ℎ)3/8 :
0,8785

(ℎ)3/8 :
0,0012
ℎ :
1,62 𝑚 = 2 cm

19
b : 2 cm

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari survei yang telah kami lakukan di dapat data perhitungan dimensi
saluran drainase gedung Q fakultas Kedokteran dimana dari data tersebut tidak
sesuai dengan dimensi saluran yang telah kami survei.

21
B. DOKUMENTASI

22
23
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8728287/Analisis_Dimensi_Saluran
*diakses 19/05/2019
https://www.atobasahona.com/ Pengertian, tujuan, fungsi, jenis dan bentuk
saluran/
*diakses 18/05/2019

24

Anda mungkin juga menyukai