Disusun Oleh:
Adam Muhammad 5415150402
Bai Yuliati Purnama 5415150356
Natasya Fransisca 5415150669
Yoga Sandya Putra 5415150444
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Operasi dan
Pemeliharaan Sistem Drainase Perkotaan”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada Bapak Aris Maulana selaku dosen pengajar mata kuliah Drainase
yang membimbing kami dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I.............................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II...........................................................................................................................................................2
A. KETENTUAN UMUM TENTANG OPERASI DAN PEMELIHARAAN......................................2
1. UMUM...........................................................................................................................................2
2. PENGOPERASIAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN.........................................................2
3. PEMELIHARAAN SISTIM DRAINASE PERKOTAAN...........................................................6
B. TEKNIS OPERASI DAN PEMELIHARAAN SALURAN DRAINASE........................................7
1. JENIS PEMELIHARAAN RUTIN SALURAN TERBUKA PRIMER DAN SEKUNDER........7
2. JENIS PEMELIHARAAN BERKALA SALURAN TERBUKA PRIMER DAN SEKUNDER 9
3. PELAKSANAAN PERBAIKAN KERUSAKAN RINGAN PADA SALURAN TERBUKA....9
4. PEMELIHARAAN SALURAN TERBUKA TERSIER............................................................. 11
5. PEMELIHARAAN SALURAN TERTUTUP............................................................................. 11
6. PERBAIKAN SALURAN TERTUTUP..................................................................................... 11
7. PEMELIHARAAN KOLAM ATAU WADUK RETENSI......................................................... 12
8. PEMELIHARAAN PINTU AIR................................................................................................. 14
9. PEMELIHARAAN POMPA....................................................................................................... 15
BAB III........................................................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................. 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjaga keseimbangan prasarana dan sarana drainase perkotaan yang telah ada
maka kegiatan operasi dan pemeliharaan merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan, agar
prasarana dan sarana drainase dapat terus berfungsi untuk mengalirkan air permukaan dan
genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.
Agar sistem drainase dapat berfungsi dengan baik maka perlu adanya Program Operasi
dan Pemeliharaan (O&P) sistem drainase perkotaan yang idealnya disusun sebelum kegiatan
pengembangan sistem drainase dilakukan.
Program O&P meliputi rencana penyiapan sumber daya manusia (SDM), pelatihan,
praktek kerja, dan pemantau untuk menjaga agar infrastruktur sistem drainase perkotaan yang
dikembangkan dalam kondisi baik. Untuk mencapai tujuan ini direkomendasikan bahwa O&P
Program meliputi:
1. Menjaga sarana dan prasarana sistem drainase perkotaan dalam kondisi baik;
2. Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana sistem drainase perkotaan yang tepat;
3. Mencegah kerusakan sarana dan prasarana sistem drainase perkotaan lebih lanjut;
4. Memantau kondisi sarana dan prasarana sistem drainase perkotaan.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. UMUM
Ketentuan umum yang harus dipenuhi meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1) Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal sebelum pelaksanaan kegiatan operasi dan
pemeliharaan diperlukan kegiatan perencanaan pemrogram dan analisis biaya.
2) Perencanaan merupakan tahap penyusunan konsep awal kerja di bidang operasi
dan pemeliharaan.
3) Pemrograman adalah tahap penyusunan rencana kerja rinci berikut kriteria dan petunjuk
teknis pelaksanaan kegiatan opeasi dan pemeliharaan.
4) Analisis biaya adalah pembuatan perkiraan biaya operasional dari seluruh aspek yang
terkait dengan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
5) Sebagai pelaksana kegiatan operasi dan pemeliharaan adalah penanggung jawab saluran
drainase yang disusun dengan struktur organisasi kerja dan tanggung jawab yang jelas.
2
3
B. Bangunan perlintasan diperlukan pada titik silang pertemuan antara saluran alam atau
saluran buatan dengan alingnment jalan yang diklasifikasikan menjadi:
a. Gorong-gorong (culvert) atau jembatan kecil dengan ketentuan sebagai berikut:
3
4
4
5
L. Out-fall atau titik pelepas merupakan bangunan tempat pelepasan aliran air dari jaringan
drainase ke badan air penerima dengan ketentuan:
a. Bila elevasi dasar pembuangan berada diatas elevasi muka air di badan air
penerima sepanjang tahun, digunakan sistim gravitasi murni.
b. Bila elevasi dasar pembuangan berada dibawah elevasi muka air di badan air penerima
pada periode-periode tertentu, digunakan kombinasi sistim gravitasi dan pintu air.
c. Bila elevasi dasar pembuangan berada dibawah elevasi muka air di badan air penerima
sepanjang tahun, digunakan sistim kombinasi antara pintu air dan pompa
5
6
6
7
b. Membahayakan bagi jiwa manusia, harta benda serta prasarana-sarana perkotaan lain.
7
8
8
9
a. Jenis Pemeliharaan
Mengangkat sedimen yang ada di saluran, umumnya dilakukan satu musim sekali,
biasanya pada musim kemarau.
b. Cara melaksanakan Pemeliharaan Berkala
• Membersihkan sedimen dalam saluran primer dan sekunder berpenampang lebar pada
saat kering.
• Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong roda satu, karung plastik, tali rafia, golok, palu, kendaraan sebagai alat angkut,
gergaji mesin, gergaji tangan dan tali tambang sedangkan sumber daya manusia
dibutuhkan setiap regu kerja terdiri dari 1 (satu) mandor dengan 10-12 orang pekerja.
• Cara pelaksanaan
Jumlah regu bergantung dengan kebutuhan yang diperlukan dan cara pelaksanaan
sebagai berikut:
• Lakukan penjelasan dan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai
• Cangkul sedimen ke pinggir saluran oleh sebagian pekerja dan bila dalamnya
saluran lebih dari 2 (dua) meter gunakan katrol untuk mengangkat sedimen ke
atas
• Masukan sedimen ke dalam karung plastik oleh dua orang pekerja dimana
pekerjaan dimulai dari hilir ke arah hulu sekalipun pekerjaan dilaksanakan oleh
beberapa regu
• Pikul sedimen ke dekat dump truck jika dekat saluran atau menggunakan gerobak
dorong seperti beroda tinggal jika jauh
• Naikkan ke atas dump truck dan buang ke tempat pembuangan akhir.
c. Perbaikan kerusakan ringan pada saluran primer dan sekunder dari pasangan batu.
Dasar saluran primer dan sekunder yang lebarnya lebih dari 7 (tujuh) meter, dasar salurannya
umumnya adalah dari tanah. Oleh karena itu perbaikan hanya pada dinding saluran yang salah
satunya diakibatkan oleh penurunan atau kerusakan pada pondasi.
• Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong roda satu, karung plastik, golok, palu, gergaji tangan. Sedangkan bahan adalah
semen, pasir, batu belah, kotak adukan, waterpass, sendok tembok.
• Tahap Pelaksanaan
• Bersihkan bagian yang rusak
• Pada tanah dibagian belakang yang akan dibersihka
9
10
• Siapkan batu belah, pasir, semen, dan kotak kayu sebagai tempat adukan
• Buat tanggul penahan air di tempat kerja dengan memasang karung-karung pasir dua
lapis yang diantaranya di isi dengan tanah liat
• Buang air di bagian dalam tanggul agar tempat bekerja menjadi kering
• Buat adukan dengan perbandingan 1 (satu) ember semen dengan 2 (dua) pasir di
pinggir saluran
• Pasang pasangan batu belah dan buat siar timbul dan rapihkan kembali sisa-sisa
adukan yang tidak terpakai
• Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering dengan
mengangkut karung-karung pasir sebagai tanggul
• Naikkan benda dan peralatan serta karung-karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi.
d. Perbaikan Saluran pada Dinding Plat Beton dan Pondasi pada Saluran Primer
Dasar saluran primer yang lebar, umumnya adalah tanah tanpa pasangan. Tujuannya agar
dapat meresap kedalam tanah. Oleh karena itu perbaikan hanya pada dinding saluran yang
rusak atau pecah karena pondasinya rusak.
1. Persiapan
Peralatan yang digunakan adalah cangkul, skop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong roda satu, karung plastik, golok, palu, gergaji tangan. Sedangkan bahan adalah
semen, pasir, batu belah, kerikil/split, kotak adukan, waterpass, sendok tembok. Dan tenaga
kerja adalah tukang batu, tukang kayu, pembantu tukang.
2. Tahap pelaksanaan
• Hancurkan blok plat beton yang rusak, bongkar, dan berihkan dengan palu dan sikat.
• Buat cetakan sesuai dengan ukuran yang rusak tersebut.
• Buat tanggul penahan air ditempat kerja dengan memasang karung-karung
pasir dua
lapis yang diantaranya diisi dengan tanah liat.
• Buang air di bagian dalam tanggul agar tempat bekerja menjadi kering.
• Angkut material dan peralatan ke lokasi yang akan diganti plat betonnya.
• Buat adukan beton tulang 1 semen : 2 pasir : 4 kerikil (split)
• Cor cetakan plat beton yang telah dipasangi besi beton sesuai dengan ukuran
menggunakan campuran 1 semen : 3 pasir : 3 split.
• Keringkan coran beton minimal 7 hari
• Angkat plat beton yang sudah kering minimal 7 hari setelah pengecoran ke lokasi yang
rusak
• Letakkan plat beton pengganti pada bagian yang rusak dengan mengisi spesi
adukan 1
semen : 3 pasir
• Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering dengan
mengangkut karung-karung pasir sebagai tanggul
• Naikkan benda dan peralatan serta karung-karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi
10
11
• Bersihkan bagian yang rusak dengan memeriksa man-hole untuk mengetahui dimana tempat
sumbatan, ciri-ciri lokasi lubang yang tersumbat adalah lubang kontrol disebelah
hulu penuh dengan air sedangkan lubang kontrol yang hilir keadaan kering.
• Turunkan tangga pada man-hole yang kering.
• Sebagian pekerja memompa air di man-hole yang penuh air untuk mendorong sampah
yang menyumbat
• Naikkan ke dalam dump truck karung sampah yang sudah diikat.
• Buang sampah dari man-hole ke tempat yang sudah ditentukan
11
12
2) Tahap pelaksanaan:
• Gunakan perahu yang dapat membawa minimal 2 (dua) petugas pendayung dan
pengangkat sampah
• Angkat sampah terapung dan gulma ke dalam perahu dengan serokan
• Tarik dengan tali kayu-kayu besar ke pinggir kolam yang sulit dimasukan ke
perahu
• Potong dengan gergaji pohon-pohon dan ranting-ranting yang sulit diangkat
dari
kolam tersebut
• Ambil sampah yang ada saringan sampah mulut inlet
• Masukkan sampah kedalam karung plastik dan ikat
• Angkut sampah tersebut dengan pikul jika lokasi waduk dekat dengan jalan yang
dapat dilalui dump truck atau dengan gerobak dorong beroda tunggal bila lokasi
waduk jauh dari jalan
• Angkut sampah ke dalam truck dan buang ke tempat pembuangan akhir
12
13
2) Tahap pelaksanaan
• Tutup pintu di mulut pemasukan (inlet)
• Buak pintu pada pengeluaran (outlet)
• Siapakan 2-3 regu
• Gali lumpur pada kolam dimulai dari pinggir kolam masing-masing regu
menuju
ke tengah kolam
• Masukkan sedimen yang sudah berada di pinggir kolam ke dalam karung
palstik
dan ikat
• Naikkan karung plastik tersebut dengan katrol ke atas
• Pikul karung tersebut ke dekat alat angkut (dump truck) bila dekat lokasinya atau
dengan gerobak bial lokasi kolam jauh dari jalan
• Naikkan karung plastik sedimen ke dalam dump truck dan buang pada tempat
pembuangan yang telah ditentukan
2) Tahap pelaksanaan :
• Bersihkan bagian yang rusak
• Padatkan tanah dasar tempat yang akan diperbaiki
• Buat tanggul penahan air di tempat kerja dengan memasang karung pasir
dua lapis
yang diantaranya diisi tanah liat
• Buang air bagian dalam tanggul agar kering di tempat bekerja
• Buat adukan di pinggir kolam 1 ember semen : 2 pasir
• Pasang pasangan batu belah dan buat siar tmbul
• Rapihkan kembali sisa adukan yang tidak terpakai
• Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering
Dengan mengangkat karung pasir sebagai tanggul, naikkan benda dan peralatan serta
karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi
13
14
b. Pelaksanaan:
• Lumuri dengan pelumas (gemuk/stempet) stang ulir, gigi penggerak dan gigi stir
• Periksa bagian pintu air dan saringan sampah yang berkarat
• Bersihkan bagian pintu dan saringan sampah
• Laburkan pelamir agar permukaan plat menjadi rata
• Lakukan pengecatan dengan cat anti karat
9. PEMELIHARAAN POMPA
Institusi pengelola pompa harus jelas organisasinya, sebab sifatnya non komersial sehingga
dibutuhkan sumber daya manusia dan dana. Sedangkan instalasi pompa air terdiri dari: rumah
pompa dan bangunan penunjang antara lain kolam penenang; saringan sampah; pipa inlet; pipa
outlet dan pintu air di inlet dan outlet.
Operator pompa bergantung dari jumlah dan sistem pengoperasian, seperti pompa tunggal
dibutuhkan operator minimal 2 orang sedangkan dengan 2 pompa tergantung dari sistem yang
digunakan yaitu bila kendali terpusat cukup 2-3 orang operator dan kendali terpisah minimal 2
orang operator setiap pompa.
15
16
Untuk tenaga penggerak dapat berasal dari listrik PLN yang dapat menjain 24 jam dan dari
listrik pembangkit lokal (diesel)
16
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan maka sebelum melaksanakan
kegiatan Operasi dan Pemeliharaan diperlukan perencanaan, pemrograman dan perhitungan biaya
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Perencanaan dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan drainase pada dasarnya sama
dengan perencanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan alam pada bidang-bidang yang lain, yaitu
merencanakan/ mendayagunakan sumber-sumber daya / resources yang berupa manusia,
material, peralatan, uang, dan metode.
B. Saran
• Pemeliharaan diperlukan untuk menjaga fungsi operasional sistem dan memperpanjang
umur bangunan .
• Operasi berdasarkan SOP yang ada mampu mengoptimalkan kinerja sistem .
• Kesehatan masyarakat SDP yang berfungsi dengan baik dapat membantu
meningkatkan kesehatan masyarakat.
• Manajemen asset Semua bangunan SDP mengeluarkan biaya yang besar, dan diperlukan
biaya yang lebih besar lagi pada rekonstruksi. Sehingga pemeliharaan sangat diperlukan
• Menjaga kapasitas hidraulik Fungsi utama pemeliharaan adalah menjaga/ mepertahankan
kapasitas sesuai rencana.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pekerjaan Umum (2001), Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase
Perkotaan, Bandung.
Kementerian Pekerjaan Umum (2004), Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan Saluran
Drainase Perkotaan, Bandung.
Balitbang Pekerjaan Umum (2001), Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan, Bandung.
Materi Bidang Drainase I & II, 2013, Diseminasi Dasn Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP,
Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementrian PU.
18