Disusun Oleh :
Didiek Hermansyah
5150811095
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah Drainase ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan memenuhi tugas mata
kuliah Drainase dan sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat S-1 Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi
Yogyakarta.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah membantu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. M. Yani Bhayusukma, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
2. Ratna Hendrasari ST.,M.Eng., selaku dosen wali.
3. Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng., selaku dosen mata kuliah Drainase.
4. Rekan-rekan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Teknologi Yogyakarta.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki,
penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak senantiasa diharapkan
untuk peningkatan berikutnya.
Semoga laporan pengamatan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penyusun
COVER ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 5
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................ 5
1.4 LOKASI KEGIATAN ...................................................................................... 5
1.5 LINGKUP KEGIATAN ................................................................................... 6
1.6 WAKTU PELAKSANAAN .............................................................................. 6
BAB II ................................................................................................................................ 7
1.1 Drainase ............................................................................................................. 7
1.1.1 Definisi Variabel Terikat Kinerja Sistem Jaringan Drainase ............... 8
1.2 Tipe-tipe Saluran Drainase .............................................................................. 9
1.2.1 Trapesium .................................................................................................. 9
1.2.2 Segi empat .................................................................................................. 9
1.2.3 Segitiga ....................................................................................................... 9
1.2.4 Setengah lingkaran ................................................................................. 10
BAB III............................................................................................................................. 11
3.1 Lokasi Kegiatan .................................................................................................... 11
3.2 Hasil Pengamatan ................................................................................................. 11
3.2.1 Tipe Saluran Dan Dimensi Yang Digunakan .............................................. 11
3.2.2 Kondisi drainase............................................................................................. 12
3.3.3 Permasalahan dan kerusakan yang terjadi ................................................. 12
BAB IV ............................................................................................................................. 14
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................... 14
4.2 SARAN ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15
Lampiran ......................................................................................................................... 16
1.1 Drainase
Drainase adalah suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan
pada suatu daerah, serta cara-cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air. Maksud dan tujuan drainase adalah membuang air di atas
permukaan tanah yang berlebihan atau menurunkan atau menjaga muka air tanah
agar tidak terjadi genangan, sehingga akibat negatif dengan adanya genangan
dapat dihindari (Soehardjono, 1984 : 3).
Air hujan yang jatuh di suatu kawasan perlu dialirkan atau dibuang, caranya
dengan pembuatan saluran yang dapat menampung air hujan yang mengalir di
permukaan tanah tersebut. Sistem saluran di atas selanjutnya dialirkan ke sistem
yang lebih besar. Sistem yang paling kecil juga dihubungkan denga saluran rumah
tangga dan sistem saluran bangunan infrastruktur lainnya, sehingga apabila cukup
banyak limbah cair yang berada dalam saluran tersebut perlu diolah (treatment).
Seluruh proses tersebut di atas yang disebut dengan sistem drainase (Kodoatie,
2003).
Bagian infrastruktur (sistem drainase) dapat didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Dirunut dari hulunya, bangunan system drainase terdiri dari saluran penerima
(interceptor drain), saluran pengumpul (colector drain), saluran pembawa
(conveyor drain), saluran induk (main drain) dan badan air penerima (receiving
waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti gorong-
gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan
terjun, kolam tando dan stasiun pompa. Pada system drainase yang lengkap,
sebelum masuk ke badan air penerima air diolah dahulu pada instalasi pengolah
air limbah (IPAL), khususnya untuk system tercampur. Hanya air yang telah
memliki baku mutu tertentu yang dimasukkan ke dalam badan air penerima,
biasanya sungai, sehingga tidak merusak lingkungan (Suripin, 2004)
Dengan kompleknya saluran drainase di perkotaan, maka dalam perencanaan
dan pembangunan bangunan air drainase keberhasilannya tergantung kemampuan
1.2.3 Segitiga
Saluran ini berpenampang berbentuk segitiga, namun jarang
digunakan akan tetapi digunakan saat kondisi tertentu. Berfungsi
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton dengan cetakan
berbentuk setengah lingkaran bentuk saluran ini tidak memerlukan
banyak ruangan dan areal. Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan limpasan air hujan dan limbah air domestic dengan debit
yang kecil. Bentuk saluran ini umumnya digunakan untuk saluran
rumah padat penduduk dan pada sisi jalan perumahan yang padat.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim kami, kondisi drainase cukup
baik, namun ada beberapa masalah seperti beberapa penutup yang sudah
retak, dan terdapat sedimen baik sampah maupun pasir/tanah yang
mengendap pada dasar saluran tetapi air masih dapat mengalir.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim kami, kondisi drainase tidak
layak, dikarenakan saluran tertutup sedimen hingga permukaan yang
mengakibatkan saluran tidak dapat berfungsi dan tidak dapat menampung
air.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim kami, untuk kondisi fisik dari
saluran drainase primer dan saluran drainase sekunder bisa dikatakan
cukup baik, hal ini dikarenakan dalam satu ruas jalan (jalan Kemasan)
sudah memiliki dua buah saluran drainase primer yang cukup besar yang
ada di kanan kiri jalan (bahu jalan) dan saluran sekunder yang juga ada
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut :
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan kesimpulan tersebut diatas
maka dapat disampaikan beberapa saran.
a) Faktor operasi pemeliharaan adalah paling dominan maka disarankan agar pihak
pemerintah baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat I dan II sebagai
pemegang kebijakan lebih dahulu mengutamakan kebijakan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan
b) Pemerintah daerah Kota Yogyakarta perlu menyusun standar operasi pemeliharan
bangunan pelengkap dan menanganggarkan secara rutin untuk kegiatan operasi
dan pemeliharaan.
c) Pengelolaan drainase di Kotagede Yogyakarta perlu dibentuk kelembagaan yang
bertanggungjawab dan mampu merumuskan kebijakan.
d) Melakukan rehabilitasi saluran, perbaikan trotoarisasi, perbaikan gorong-gorong
sesuai dengan kebutuhan, dan normalisasi alur sehingga dapat melancarkan
sistem jaringan drainase.
Ditjen Tata Perkotaan dan Perdesaan, 2003, Panduan dan Petunjuk Praktis
Pengelolaan Drinase Perkotaan.
Posisi titik nol Survey Pengamatan Posisi titik akhir Survey Pengamatan