Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teknologi dan
Vokasi yang diampu oleh:
Disusun Oleh:
Kelompok 14
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Departemen Pendidikan Teknik
Sipil,Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,Universitas
Pendidikan Indonesia.
3.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa 3 Desember 2019 sampai
dengan
3.3 Metode
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif karena
dalam penyusunan makalah, penulis mengacu pada beberapa sumber
data, seperti artikel, undang-undang, dan memanfaatkan teori yang ada
sebagai pendukung.
3.4 Populasi,Sampel,Sampling Technique
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam pengumpulan data
untuk penyusunan makalah, sehingga penulis tidak menggunakan
populasi, sampel dan sampling technique dalam penyusunan makalah
ini.
3.5 Data Primer dan Data Sekunder
Data yang digunakan dalam makalah ini adalah data sekunder karena
peneliti memperoleh data dari sumber yang sudah ada. Data diperoleh
dari lembaga/instansi/orang lain, seperti jurnal, peraturan perundang-
undangan, dan arsip yang dipublikasikan secara umum.
3.6 Instrumen
Dalam pembuatan makalah ini menggunakan smartphone dan laptop
sebagai media untuk mencari informasi.
Mulai
Selesai
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
1.Bendung Tetap
Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak dapat
diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang
dikehendaki.
Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai dengan debit
sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik ataupun turun).
Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada daerah hulu sungai
kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih curam dari pada di daerah hilir. Pada
saat kondisi banjir, maka elevasi muka air di bendung tetap (fixed weir) yang
dibangun di daerah hulu tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah
yang luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang curam.
Gambar 4 : Bendung
Colo,Sungai bengawan Solo
2.Bendung Gerak
Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat diubah
sesuai dengan yang dikehendaki.
Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau
turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air (gate).
Bendung gerak biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara. Pada daerah
hilir sungai atau muara sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih
landai atau datar dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi
muka air sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah hilir bisa diturunkan
dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air tidak meluber kemana-mana
(tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan mengalir lewat pintu yang telah
terbuka kea rah hilir (downstream).
Gambar 5 : Bendung
Katulampa,Bogor
B.Bendungan
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai
"bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain
untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah
tambang atau lumpur."
Gambar 6 :Bendungan
Bendungan sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya jenis
bendungan hanyalah earth fill dam yang dipadatkan sesuai kemampuan saat itu.
Bendungan yang dikenal dengan nama “Sadd-el Kafara” telah dibangun di sebelah
selatan Kairo (mesir) antara tahun 2950 dan 2750 SM. Bendungan Sadd-el Kafara,
dibangun dengan tinggi 12 m terdiri dari dua dinding yang dibuat dari puing-puing
dengan ketebalan di dasar antara14-36 meter dengan tengahnya diisi dengan
berbagai material. Diduga bendungan ini hancur akibat terjadinya overtopping.
1.Bendungan Urugan
sekitar tahun 1200, banyak bendungan urugan di Ceylon dengan tinggi 12-27 meter.
Sekitar tahun 1500 bendungan urugan juga dibangun di India (The Madduk Masur
Dam) dengan tinggi 30 meter tetapi tidak lama runtuh karena tidak tersedianya spill
way.Pada awalnya bendungan urugan umumnya menggunakan tanah homogeny
dari local diangkut dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan menggunakan
tenaga binatang.Pada tahun 1789 Estrecho de Rientes Dam dibangun di Spanyol,
dengan tinggi 46 meter, tetapi langsung hancur pada waktu diisi air. Hal ini
merupakan kemunduran dari bendungan tipe urugan. Kemajuan yang besar untuk
menjamin kekedapan bendungan urugan terhadap air dilakukan oleh Telford (1820)
dengan menggunakan lempung puddle sebagai inti bendungan.
Gambar 7 :Bendungan
Mica,kanada
Bendungan urugan adalah sebuah bendungan buatan besar. Bendungan semacam
ini biasanya dibuat oleh penempatan dan pemadatan gundukan semiplastik rumit
dari berbagai komposisi tanah, pasir, tanah liat, atau batu. Bendungan ini memiliki
penutup alami tahan air semitembus untuk permukaan dan padatan serta inti
ketahanan.
2.Arch Dam
Bahan pelindung awal yang digunakan sebagai pemecah gelombang, seperti batuan
besar dan dan balok beton lama kelamaan cenderung amblas dan terpisah-pisah
akibat hantaman gelombang yang berkelanjutan. Tetrapod dan struktur sejenisnya
seringkali diberi penomoran sehingga setiap gejala kegagalan yang timbul dapat
dimonitor melalui foto satelit.Tetrapod pada awalnya dikembangkan oleh
Laboratoire Dauphinois d’Hydraulique di Grenoble, Prancis (sekarang menjadi
Sogreah). Saat ini tetrapod sudah tidak dilindungi hak paten lagi, dan digunakan
secara luas di seluruh dunia dan diproduksi oleh banyak kontraktor.Tetrapod
menginspirasikan banyak struktur pemecah gelombang lainnya, termasuk
diantaranya Modified Cube (Amerika, 1959), Stabit (Inggris, 1961), Akmon
(Belanda, 1962), Dolos (Afrika Selatan, 1963), Seabee (Australia, 1978),
Accropode (Prancis, 1981), Hollow Cube (Jerman, 1991), A-jack (Amerika, 1998),
dan Xbloc (Belanda, 2001). Di Jepang, kata Tetrapod seringkali digunakan secara
umum untuk menyebut nama bangunan penyerap gelombang, termasuk untuk jenis
dan bentuk lainnya.
Gambar 9 :Tetrapod
Pemecah gelombang atau dikenal sebagai pemecah ombak atau bahasa inggris
breakwater adalah prasarana yang dibangun untuk memecahkan
ombak/gelombang,dengan menyerap sebagian energi gelombang. pemecah
gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai.
dan untuk menenangkan gelombang di pelabuhan sehingga kapal dapat merapat di
pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
Gambar 10 : Pemecah
gelombang,california
1.Shore-connected Breakwater
2. Offshore Breakwater
Konstruksi breakwater yang tidak berhubungan dengan garis pantai dan dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini
direncanakan untuk melindungi pantai yang terletak di belakangnya dari serangan
gelombang serta dapat didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadi
limpasan gelombang yang dapat mengurangi terbentuknya tembolo yaitu endapan
sedimen di belakang struktur.
Gambar 11: Offshore
Breakwater
Anjungan lepas pantai atau pelantaran lepas pantai adalah struktur atau
bangunan yang dibangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau
eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig
pengeboran yang berfungsi untuk menganalisis sifat geologis reservoir maupun
untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi
atau gas alam dari reservoir tersebut.
Jenis jenis anjungan lepas pantai:
1.Fixed platform
Offshore Platform ini dibangun di atas kaki baja (jacket leg) atau beton, atau
keduanya, tertanam langsung ke dasar laut, menopang bangunan atas (dek/topside)
dengan ruang untuk rig pengeboran, fasilitas produksi dan tempat tinggal pekerja.
Platform tersebut, berdasarkan kekakuannya, dirancang untuk penggunaan waktu
yang sangat panjang (hingga 50 tahun). Berbagai jenis struktur yang digunakan,
kaki baja, beton caisson, baja dan bahkan beton mengambang. Kaki baja (jacket
leg) bagian vertikal tersusun dari baja tubular, dan biasanya dipaku bumi ke dasar
laut. Fixed platform layak secara ekonomi untuk instalasi di kedalaman air hingga
sekitar 1.700 kaki (520 m).
2. Compliant tower
4. Semi-submersible platform
5.Drillship
Gambar 16.Drillships
Drillship adalah kapal maritim yang telah dilengkapi dengan peralatan pengeboran.
Platform ini paling sering digunakan untuk eksplorasi pengeboran minyak baru atau
sumur gas di perairan dalam, tetapi juga dapat digunakan untuk pengeboran ilmiah.
Versi awal dibangun pada lambung kapal tanker yang dimodifikasi, namun desain
yang sesuai dengan tujuannya sudah digunakan saat ini. Drillship Kebanyakan
dilengkapi dengan sistem positioning yang dinamis (dynamic positioning) untuk
mempertahankan posisi di atas sumur yang dibor. Drillship dapat mengebor di
kedalaman air hingga 12.000 ft (3.700 m).
BAB V
KESIMPULAN ,IMPLIKASI, REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk
meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Bending merupakan salah satu
bagian dari bangunan utama. Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah
untuk meninggikan elevansi muka air dari sungai yang dibendung sehigga air bisa
disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure).
Bendung terdiri atas dua jenis yaitu, bendung tetap dan bendung bergerak. Dalam
penentuan suatu bendung perlu dilihat pemilihan lokasi bendung yang tepat.
5.2 Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik, maka dapat diambil implikasi
yaitu pembaca menjadi tahu mengenai sejararah bangunan air.
5.3 Rekomendasi
Berdasarkan makalah yang telah ditulis, penulis menyarankan untuk lebih
mengkaji dan mempelajari lagi mengenai sejarah bangunan air