Laporan
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Beton I yang
diampu oleh:
Disusun Oleh:
Nadhif Akhdan
1900950
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga
atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan ini
untuk memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah Struktur Beton Bertulang I.
Laporan ini ditulis berdasarkan tinjauan pustaka dari berbagai sumber
media. Adapun penyusunan dalam laporan ini banyak pihak yang telah membantu
penulis baik secara langsung maupun secara tidak langsung, oleh karena itu
penulis ucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya,
2. Kedua orang tua yang selaku mendukung dan mendoakan penulis,
3. Dr. H. Nanang Dalil Herman, S.T., MPd dan Istiqomah, ST, MT selaku
Dosen Mata kuliah Struktur Beton Bertulang I,
4. Rekan-rekan Teknik Sipil, Departemen Pendidikan Teknik Sipil 2019
yang selalu mendukung penulis untuk segera menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini bukanlah karya yang sempurna
karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika
dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurrnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan berharap agar laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
ii
4.3. Menghitung Beban-beban yang Bekerja.................................................69
5.1 Kesimpulan.................................................................................................124
5.2 Saran...........................................................................................................124
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................125
LAMPIRAN.........................................................................................................126
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Beton terdiri dari beberapa bahan dasar diantaranya, air, semen Portland,
agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), fungsi masing-masing
komponennya adalah agregat berfungsi sebagai bahan pengisi, air dan semen
yang bereaksi membentuk pasta yang lambat laun mengeras berfungsi sebagai
perekat yang merekatkan agregat-agregat yang semula terpisah.
4
5
baik untuk pembuatan beton, air yang cukup baik untuk diminum, bebas dari
sampah, bahan-bahan organik dan bahan-bahan kimia berbahaya. Karena
kekuatan beton tergantung pada jumlah perbandingan air dan semen.
b. Beton Prategang
Beton prategangan sekarang telah diterima dan banyak dipakai,
setelah melalui banyak penyempurnaan hampir pada setiap elemen beton
prategang, misalnya pada jembatan, komponen bangunan seperti balok,
pelat dan kolom, pipa dan tiang panjang, terowongan dan lain
sebagainya. Dengan beton prategang dapat dibuat betang yang besar
tetapi langsing.
c. Beton Pracetak
Pada dasarnya system ini melakukan pengecoran komponen di
tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu dibawa ke lokasi
(transportasi) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi).
Keunggulan system ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi cepat
dan missal, pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi dengan
kualitas produk yang baik.
d. Beton Ringan
Beton Ringan Aerasi Hebel merupakan bahan bangunan yang
ringan dengan kekuatan yang tinggi dan kemampuan insulasi yang sangat
baik, juga memberikan kemudahan, kecepatan, serta kerapian dalam
membangun segala jenis bangunan; rumah tinggal, komersial, fasilitas
publik, perkantoran maupun industry
b. Kekurangan Beton
Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh
karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang
jika basah sehingga dilatasi (constraction join) perlu diadakan pada
beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan
dan pengembangan beton.
Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu
sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah
terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasukin air, dan air yang membawa kandungan garam dapat
merusakan beton.
Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan
didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja
tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
.
BAB III
BETON BERTULANG
8
9
1
Untuk perhitungan di batang kantilever h= ∙ dimensi( x atau y)
8
1
Untuk perhitungan di batang terjepit h= ∙ dimensi(x atau y)
16
h (mm)
b
(mm)
Lx mm
L
y =
h mm
b mm b mm
Ly mm
Ly
β= , Lx = bentang terpendek, dan Ly = bentang terpanjang
Lx
Perhitungan di atas akan mendapatkan hasil untuk
memperhitungkan atau memperkirakan tebal plat yang akan digunakan
dalam semua tipe plat.
Menghitung Beban
Tebal plat akan mempengaruhi perhitungan beban
Dalam buku Gideon (1993: hlm. 34) mencari Wu menggunakan
rumus:
Wu = 1,2WD + 1,6WL
Keterangan:
Wu = Kuat perlu untuk menahan beban yang telah dikalikan dengan
momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.
WD = beban mati, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan
dengan beban tersebut
WL = beban hidup, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan
dengan beban tersebut.
WD (Atap) dalam peruntukan ruko atau pertokoan:
- Berat Sendiri Plat = tebal plat x 24 (berat jenis beton bertulang)
- Berat lapisan aspal = 0,07 KN/m2
- Berat Plafond = 0,18 KN/m2
- Berat Air Hujan = 0,50 KN/m2
WL (Atap) dalam peruntukan ruko atau pertokoan = 0,96 KN/m 2
didapat dari PPURG (Hal. 7)
WD (Lantai) dalam peruntukan ruko atau pertokoan:
- Berat Sendiri Plat = tebal plat x 24 (berat jenis beton bertulang)
- Mekanikal Elektrikal = 0,25 KN/m2
- Berat Plafond+Penggantung = 0,18 KN/m2
- Berat Pasir = 0,42 KN/m2
- Berat Adukan = 0,63 KN/m2
12
Perhitungan Geser
Vu = 1,15 x (Wu x Lx/2)
Keterangan :
Vu = Geser Ultimate Lx = Ln = Bentang Bersih
Wu = Beban Kombinasi
d = h – P – 0,5 x ϕtulangan
Keterangan :
d = jarak antar sisi luar beton (mm)
h = tebal plat (mm)
P = Selimut beton (25 mm)
ϕtulangan = diameter tulangan yang digunakan (mm)
1
Vc= ∙ √ fc ∙ b∙ d
6
Keterangan :
Vc = Geser (N)
b = dalam bentang 1 m
d = jarak antar sisi luar beton (mm)
Vn = ϕVc
= 0,6 x Vc
Pada perhitungan geser ini terdapat control dengan catatan:
Vn > Vu, karena batas geser yang dibebani oleh plat ini tidak boleh
melebihi dari geser Ultimate.
Perencanaan Tulangan
Tebal Plat masih berpengaruh disini namon kita hanya mengambil:
- Tebal Plat
- Penutup Beton
- Diameter tulangan arah x dana rah y
- Tinggi efektif d dalam arah x
13
Dx = h – P- 0,5 x ϕtulangan
- Tinggi efektif d dalam arah y
Dy = h – P - 0,5 x ϕtulangan - ϕtulangan
Ly
β= >2 →menggunakan perhitungan plat 1 arah
Lx
14
Gambar 2. Momen yang menentukan beban dalam jalur tengah pada plat dua arah
akibat beban terbagi merata.
Pada perumusan gambar di atas apabila Ly/Lx tidak terdapat di atas
maka harus dicari menggunakan rumus interpolasi tabel.
Ly
β= <2 →menggunakan perhitungan plat 2 arah
Lx
3.2.
16
b (mm)
Lx mm
L
y =
h mm
b mm b mm
Ly mm
Beban
Segitiga
qequivalen =
Perhitungan ini juga meliputi perhitungan pada atap dan pada lantai,
dan diperlukan juga data dari perhitungan beban total dari trapesium dan
segitiga.
- Beban yang bekerja pada atap
Arah x dan arah y
Berat sendiri balok = hbalok x bbalok x 24
q trapesium atau q segitiga = dilihat dari gambar
- Beban yang bekerja pada lantai
Arah x dan arah y
Berat sendiri balok = hbalok x bbalok x 24
q trapesium atau q segitiga = dilihat dari gambar
Berat 1/2 dinding =2,5 x (h2(lantai)-½hbalok-½hbalok-tebal
plat)
Pendimensian Kolom pada Portal
Pada perhitungan ini hanya sebagai mencari dimensi kolom yang akan
digunakan. Kolom minimal yang digunakan yaitu menggunakan dimensi
300 x 300 mm atau 30 x 30 cm.
Ptotal
A= → σ =fc '
σ
A=bxh
h =2xb
Terdapat kolom lantai 1 dan lantai 2, dalam perhitungannya sama hanya
tebal platnya saja yang berbeda, dan perhitungan ini juga memerlukan tipe
dengan luasan terbesar pada denah, didapat dengan rumus:
P total = Pplat + Pbalok + WL (Beban Hidup)
Pplat = (Lx x Ly) x Tebal Plat (atap atau lantai) x 24
Pbalok = Arah x = (hbalok x bbalok) x Lx x 24
Arah y = (hbalok x bbalok) x Ly x 24
WL = Lx x Ly x (beban hidup lantai atau atap)
- Maka didapatkan P total.
Ptotal
A= → σ =fc '
σ
2b2 = A
21
A
b=
√ 2
, maka didapatkan lebar balok
A=bxh
h =2x
ФPokok = 16 mm
ФSengkang = 8 mm
Degging (P) = 40 mm
Ф lp∙ ( Ф Pokok ) +(Ф lp−1) ∙(25)
d'= + P+Ф Sengkang
2
d=h−d '
Arah x lantai dan atap
Balok lantai pada balok terbesar dari hasil SAP mendapatkan data
sebagai berikut:
M (batang kiri ke kanan) = (KNm)
M (batang kanan ke kiri) = (KNm)
M (Lapangan/tengah) = (KNm)
V (Kanan) = (KNm)
V (kiri) = (KNm)
Perhitungan Tulangan Lentur
a. Tumpuan
Pada perhitungan tulangan tumpuan menggunakan M(batang
kiri ke kanan) dan M(batang kanan ke kiri).
d = mm
bw = mm
ρmin = mm
ρmaks = mm
Mu(Momen) = KNm Nmm
Mu
Mn=
Φ
Menentukan ρ yang diperlukan
Mn
=¿
bw ∙ d2
0,85∙ fc 2. Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 ∙ fc ∙b ∙ d 2 )
apabila
ρ perlu > ρmin , maka digunakan ρ perlu dan sebaliknya
As = ρ perlu ∙ bw ∙ d=mm2
24
b. Lapangan
Pada perhitungan tulangan tumpuan menggunakan
M(Lapangan/Tengah).
d = mm
bw = mm
ρmin = mm
ρmaks = mm
Mu(Momen) = KNm Nmm
Mu
Mn=
Φ
Menentukan ρ yang diperlukan
Mn
=¿
bw ∙ d2
0,85∙ fc 2. Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 ∙ fc ∙b ∙ d 2 )
apabila
ρ perlu > ρmin , maka digunakan ρ perlu dan sebaliknya
As = ρ perlu ∙ bw ∙ d=mm2
Maka digunakan perencanaan tulangan berapa buah dan
diameter berapa = luas tulangan ini harus lebih besar dari As
As∙ fy
a= =mm
0,85∙ fc∙ bw
ФMn = Ф x As x fy x (d – 1/2 a) ФMn > Mu ….OK!
A=bxh
h =2xb
Pendimensian Kolom pada perhitungan kolom
Hasil Analisa
Data material :
fc = disesuaikan dengan perencanaan MPa
fy = disesuaikan dengan perencanaan MPa
β = 0,85 karena fc < 30 MPa
Фlentur = 0,8
ФSengkang = 0,8
Untuk perencanaan tulangan selanjutnya dapat diketahui nilai-nilai rasio
tulangan maksimum dan minimum sebagai berikut:
1,4
ρmin=
fy
0,85 ∙ β ∙ fc 600
ρbalance=
fy ( 600∙ fy )
ρmaks=0,75∙ ρbalance
Dimensionering Balok Lantai dan Atap
Tinggi Kolom (h) = sesuai perencanaan (mm)
Lebar Kolom (b) = sesuai perencanaan (mm)
Lapisan Фlp = 1 lapis
ФPokok = 16 mm
ФSengkang = 8 mm
Degging (P) = 40 mm
Ф lp∙ ( Ф Pokok ) +(Ф lp−1) ∙(25)
d'= + P+Ф Sengkang
2
d=h−d '
27
Dapat dilihat dari gambar 6. Kolom adalah batang vertikal pada gambar.
Dan memiliki momen yang di atas dan momen di bawah.
Akan diketahui nilai-nilai momennya dari hasil SAP, baik mengambil data
Momen dan data P (Gaya Normal)
Misalkan :
M81 = KNm
M18 = KNm
P1 = KNm
P8 = KNm
Pada tumpuan 81 dan 18 sama, namun yang berbeda hanya pada Momen
dan P (Gaya Normal saja), dapat dilihat di bawah ini:
d'
=mm
h
Mu
e= =mm→ Pu=P 18 atau P 81
Pu
e
=mm
h
Pu
x= =¿
Φ ∙ bw ∙h ∙ 0,85 ∙ fc
Pu e
y= ∙
Φ ∙ bw ∙ h∙ 0,85 ∙ fc h
Setelah dicari pada grafik interaksi kolom, didapatkan:
r=0
ρ=r
β=0
1,4
ρmin= < ρ< ρmaks=0,75 ∙ ρbalance
fy
Luas tulangan perlu:
As = ρ x bw x d = mm2
Maka digunakan berapa buah tulangan dan diameter tulangan yang
digunakan dicari luas tulangan harus lebih besar dari As.
a. Perhitungan Tulangan Sengkang
Kuat geser beton:
28
1
Vc= ∙ √ fc ∙ bw∙ d
6
b. Menghitung Jarak Smaks, diambil dari nilai dibawah ini:
d
Smaks1= =mm
2
1
Jika Vs > ∙ √ fc ∙bw ∙ d
3
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
BETON BERTULANG
4.1.
L2 : 6,5 m
L3 : 1,75 m
H1 : 3,5 m
H2 : 3,5 m
f'c (Mpa) : 33 Mpa
fy bj polos (Mpa) : 240 Mpa
fy bj ulir (Mpa) : 400 Mpa
3.5 m
3.5 m
Gambar Melintang
Dimensi Balok
Balok X
32
Balok Y1
L = Bentang= 5,9 m = 590 cm
H = L/12
= 590/12
= 49,1667 cm = 50 cm
B=½H
= ½ 50
= 25 cm
Balok Y2
L = Bentang 6,5 m = 650 cm
H = L/12
= 650/12
= 54,167 cm = 50 cm
B=½H
= ½ 50
= 25 cm
Balok Y3
L = Bentang = 1,75 m = 175 cm
H = L/12
33
= 175/12
= 14,583 cm = 10 cm
B=½H
= ½ 10
= 5 cm
Gambar 13. Balok pelat atap tipe A. (a) adalah balok arah x dan (b) balok arah y
34
Gambar 14. Balok pelat atap tipe B. (a) adalah balok arah x dan (b) balok arah y
4.1. 1Gambar 15. Balok pelat atap tipe C. (a) adalah balok arah x dan (b) balok arah y.
1 1
Ln = L – b kiri− b kanah
2 2
= 5,9 m – ½ (0,25 m) - ½ (0,25 m)
= 5,650 m = 5650 mm
Pelat B
Balok Arah X
1 1
Ln = L – b kiri− b kanah
2 2
= 5,9 m – ½ (0,25 m) - ½ (0,25 m)
= 5,650 m = 5650 mm
Balok Arah Y
1 1
Ln = L – b kiri− b kanah
2 2
= 6,5 m – ½ (0,25 m) - ½ (0,25 m)
= 6,25 m = 6250 mm
Pelat C
Balok Arah X
1 1
Ln = L – b kiri− b kanah
2 2
= 5,9 m – ½ (0,1 m) - ½ (0,1 m)
= 5,85 m = 5850 mm
Balok Arah Y
1
Ln = L – b
2
= 1,75 m – ½ (0,25 m)
= 1,625 m = 1625 mm
Mencari Beta
ln x
βA =
ln y 1
36
5,65
= =1
5,65
ln x
βB =
ln y 2
5,65
= = 1,106
6,25
ln x
βC =
ln y 3
5,85
= = 3,6
1,625
Pelat A
H minimal
Fy
0,8+
H min = 1500 (Ln)
36+9 βa
400
0,8+
H min = 1500 (5650)
36+9 (1)
H min = 133,926 mm
H maksimal
Fy
0,8+
H max = 1500 (Ln)
36
460
0,8+
H max = 1500 (5650)
36
H max = 167,407 mm
Plat B
H minimal
Fy
0,8+
H min = 1500 (Ln)
36+9 β 2
460
0,8+
H min = 1500 (5650)
36+9(1,106)
H min = 145,073 mm
H maksimal
Fy
0,8+
H max = 1500 (Ln)
36
460
0,8+
H max = 1500 (5650)
36
H max = 185,185 mm
Pelat C
H minimal
Fy
0,8+
H min = 1500 (Ln)
36 +9 β 3
460
0,8+
H min = 1500 (5850)
36+9(3,6)
H min = 91,228 mm
H maksimal
38
Fy
0,8+
H max = 1500 (Ln)
36
460
0,8+
H max = 1500 (5850)
36
H max = mm173,333
A. Menghitung Beban
= 0,15 x 24 KN/m
= 3,6 KN/m2
Berat Plafon (Wplafon) = 0,18 KN/m2
Berat Air Hujan (Wah) = 0,5 KN/m2
Berat Aspal (Waspal) = 0,14 KN/m2
Berat MEP = 0,25 KN/m2
Wd = Wplat + Wplafon+ Wah + Waspal
39
= 3,6 KN/m2+ 0,18 KN/m2 + 0,5 KN/m2 + 0,14 KN/m2 + 0,25 KN/m2
= 4,67 KN/m2
Vn (Geser Normal)
Vn = 0,6 x Vc
= 0,6 x 114.8912529
= 68.93475176 kN
40
Kontrol Vc > Vu
C. Perencanaan Tulangan
Tebal pelat h = 15 cm
Penutup beton yang diambil (ØD < 16 mm) : p = 25 mm
Diameter tulangan utama yang diperkirakan dalam arah –x ØD = 10 mm
dan dalam arah –y ØD = 10 mm.
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .31 2 . 7186250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0,00209819
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,6 mm2
43
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
3,14 2
(
= 4
x 10 x 1000
251,784 )
= 312,060569 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 300 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
a. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
300
= 261,905 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As………… OK
As fy
a =
0,85 fc b
261,905 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2,2409 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 261,905 x 240 x (120 - ½ x 2,2409)
= 7542857,143 Nmm
Ø Mn = 0,8 Mn
44
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2 . 7186250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1102 )
=0,002501371
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
45
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
3,14 2
(
= 4
x 10 x 1000
275,1508 )
= 285,5576513 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 275 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
b. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
275
= 285,7142857 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 110
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
285,7142857 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2,444614 mm
Mn = As fy (dy - ½ a)
= 285,7142857 x 240 x (110 - ½ x 2,444614)
= 7542857.143 Nmm
Ø Mn = 0,8 Mn
46
= 0,8 x 7542857.143
= 6034285.714 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
C. Penulangan Tumpuan Arah X
M lx =¿11728000 N.mm
Mu
M n= =¿14660000 N.mm
ϕ
dx = 120 mm
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 14660000 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.004321804
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
47
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
3,14 2
(
= 4
x 10 x 1000
518.61647845 )
= 151.5019901 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 150 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
c. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
150
= 523.8095238 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 130
= 240 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
523.8095238 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 4.481792717 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 349,206349 x 460 x (130 - ½ x 6,0962)
= 15085714.29 Nmm
Ø Mn = 0,8 Mn
48
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2 . 14660000 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1102 )
=0.005162213
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
49
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
= 138.36811 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 125 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
d. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
125
= 628.5714286 m2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 110
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
= 5.378151261 mm
Mn = As fy (dy - ½ a)
= 628.5714286 x 240 x (110 - ½ x 5.378151261)
= 16594285.71 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 16594285.71
= 13275428.57 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
50
Momen (kN.m)
β Mti
X Lapangan X X Lapangan Y X Tumpuan X X Tumpuan Y Mtix
y
1 25 5.749 25 5.749 51 11.728 51 11.728 - -
29.7 23.4 57.3 52.5
1.106
7 6.846 1 5.384 6 13.191 9 12.094 - -
127. 0.416
3.6 43.8
0.833 16 0.304 6 2.427 68.6 1.305 5 -
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 8557500 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.002502929
A slx=ρ min ×b × d x
Dipakai tulangan ØD = 10 mm
A slx=ρ perlu × b × d x =0.002502929 ×1000 ×120=300.3514958 mm2
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s) = 4
( As .lx )
3,14 2
= 4
( x 10 x 1000
300.3514958 )
= 261.5982596 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 250 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
a. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
250
= 314.2857143 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As
53
As fy
a =
0,85 fc b
240 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2.68907563 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 314.2857143 x 240 x (120 - ½ x 2.68907563)
= 9051428.571 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 9051428.571 Nmm
= 7241142.857 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 6730000 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.002340937
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s) = 4
( As .lx )
3,14 2
=
( 4
x 10 x 1000
257.5030592 )
= 305.128136 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 300 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
55
1000
= x 78,57
300
= 261.9047619 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 110
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
261.9047619 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2.240896359 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 261.9047619 x 240 x (110 - ½ x 2.240896359)
= 6914285.714 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 6914285.714
= 5531428.571 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
C. Penulangan Tumpuan Arah X
M lx =¿ 13191000 N.mm
M u 13,91
M n= = =¿ 16488750 N.mm
ϕ 0,8
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 120 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρ perlu < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy ( )
600+ f y
=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .31 2 . 16488750 N . mm
ρ perlu =
460 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.004872622
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s) = 4
( As .lx )
= 134.3756733mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 125 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
b. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
150
= 628.5714286 mm2
57
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
628.5714286 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 5.378151261 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 628.5714286 x 240 x (120 - ½ x 5.378151261 )
= 18102857.14 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 18102857.14 Nmm
= 14482285.71 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
D. Penulangan Tumpuan Arah Y
M lx =12094000N.mm
Mu
M n= =15117500N.mm
ϕ
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 110 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρ perlu < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy (600+ f y)=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
58
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s) = 4
( As .lx )
3,14 2
= 4
( x 10 x 1000
585.9872091 )
= 134.0838628 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 125 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
c. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
125
= 628.5714286 mm2
59
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 110
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
628.5714286 x 460
=
0,85 x 33 x 1000
= 5.378151261 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 16594285.71 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 16594285.71
= 13275428.57 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
Momen (kN.m)
β Mti
X Lapangan X X Lapangan Y X Tumpuan X X Tumpuan Y Mtix
y
1 25 5.749 25 5.749 51 11.728 51 11.728 - -
29.7 23.4 57.3 52.5
1.106
7 6.846 1 5.384 6 13.191 9 12.094 - -
127. 0.416
3.6 43.8
0.833 16 0.304 6 2.427 68.6 1.305 5 -
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 1041250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.000301677
62
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π 2
= 240 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
241.7582418 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2.068519716 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 241.7582418 x 240 x (120 - ½ x 2.068519716)
= 6962637.363 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 6962637.363 Nmm
= 5570109.89 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
M lx =¿304000 N.mm
Mu
M n= =380000N.mm
ϕ
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 110 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρ perlu < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy (600+ f y)=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2 . 380000 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1102 )
=0.000130927
64
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π 2
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
224.4897959 x 460
=
0,85 x 33 x 1000
= 1.920768307 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 224.4897959 x 240 x (110 - ½ x 1.920768307)
= 5926530.612 Nmm
Ø Mn = 0,8 Mn
= 0,8 x 5926530.612
= 4741224.49 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
C. Penulangan Tumpuan Arah X
M lx =2427000N.mm
Mu
M n= =3033750N.mm
ϕ
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 120 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρ perlu < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy (600+ f y)=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 3033750 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.000881143
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s) = 4
( As .lx )
3,14 2
= 4
( x 10 x 1000
240 )
= 327.3809524 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 325 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
e. Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
300
= 241.7582418 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As
67
As fy
a =
0,85 fc b
241.7582418 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2.068519716 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 241.7582418 x 240 x (120 - ½ x 2.068519716)
= 6962637.363 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 6962637.363
= 5570109.89 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
D. Penulangan Tumpuan Arah Y
M lx =1305000N.mm
Mu
M n= =1631250N.mm
ϕ
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 110 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρ perlu < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy (600+ f y)=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 21631250 . N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1102 )
=0.000563082
Dipakai tulangan ØD = 10 mm
A slx=ρ perlu × b × d x =0,002 ×1000 x 120=220 mm2
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π 2
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 224.4897959x 240 x (110 - ½ x 1.920768307)
= 5926530.612 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 5926530.612
= 4741224.49 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
E. Penulangan Jepit Tak Terduga Arah X
M lx =416500N.mm
Mu
M n= =520625N.mm
ϕ
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 120 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρ perlu < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy (600+ f y )
=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 520625 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.000150741
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
70
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s) = 4
( As .lx )
= 327.3809524 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 325 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
325
= 241.7582418 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
= 2.068519716 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 241.7582418x 240 x (120 - ½ x 2.06852)
= 6962637.363 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 6962637.363
71
= 5570109.89 Nmm
Ø Mn > Mu..................OK
Sumbu X Lapangan
Plat Momen (N.mm) sumbu x Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas Kontro
Mu Mn dx ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As min<As a (mm) Mn (N.mm) M
A 5749000 7186250 120 0.002 1 0.07096 0.05322 0.002098189 0.002098189 251.7826 78.57142857 312.0605695 300 450 OK 261.9047619 240 OK 2.240896 7542857.143
B 6846000 8557500 120 0.002 1.106 0.07096 0.05322 0.002502929 0.002502929 300.3515 78.57142857 261.5982596 250 450 OK 314.2857143 240 OK 2.689076 9051428.571
C 833000 1041250 120 0.002 3.6 0.07096 0.05322 0.000301677 0.002 240 78.57142857 327.3809524 325 450 OK 241.7582418 240 OK 2.06852 6962637.363
Sumbu Y Lapangan
Plat Momen (N.mm) sumbu y Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas Kontro
Mu Mn dy ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As min<As a (mm) Mn (N.mm) M
A 5749000 7186250 110 0.002 1 0.07096 0.05322 0.002501371 0.002501371 275.1508 78.57142857 285.5576513 275 450 OK 285.7142857 220 OK 2.444614 7542857.143
B 5384000 6730000 110 0.002 1.106 0.07096 0.05322 0.002340937 0.002340937 257.5031 78.57142857 305.1281364 300 450 OK 261.9047619 220 OK 2.240896 6914285.714
C 304000 380000 110 0.002 3.6 0.07096 0.05322 0.000130927 0.002 220 78.57142857 357.1428571 350 450 OK 224.4897959 220 OK 1.920768 5926530.612
Sumbu X Tumpuan
Plat Momen (N.mm) sumbu x Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas Kontro
Mu Mn dx ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As min<As a (mm) Mn (N.mm) M
A 11728000 14660000 120 0.002 1 0.07096 0.05322 0.004321804 0.004321804 518.6165 78.57142857 151.5019901 150 450 OK 523.8095238 240 OK 4.481793 15085714.29
B 13191000 16488750 120 0.002 1.106 0.07096 0.05322 0.004872622 0.004872622 584.7147 78.57142857 134.3756733 125 450 OK 628.5714286 240 OK 5.378151 18102857.14
C 2427000 3033750 120 0.002 3.6 0.07096 0.05322 0.000881143 0.002 240 78.57142857 327.3809524 325 450 OK 241.7582418 240 OK 2.06852 6962637.363
Sumbu Y Tumpuan
Plat Momen (N.mm) sumbu y Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas Kontro
Mu Mn dy ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As min<As a (mm) Mn (N.mm) M
A 11728000 14660000 110 0.002 1 0.07096 0.05322 0.005162213 0.005162213 567.8435 78.57142857 138.36811 125 450 OK 628.5714286 220 OK 5.378151 16594285.71
B 12094000 15117500 110 0.002 1.106 0.07096 0.05322 0.005327156 0.005327156 585.9872 78.57142857 134.0838628 125 450 OK 628.5714286 220 OK 5.378151 16594285.71
C 1305000 1631250 110 0.002 3.6 0.07096 0.05322 0.000563082 0.002 220 78.57142857 357.1428571 350 450 OK 224.4897959 220 OK 1.920768 5926530.612
= 0,150 x 24 KN/m2
= 3,6 KN/m2
Tebal Rencana
Plat
dx (mm) dy (mm) Lx (mm) Ly (mm)
A 120 110 5650 5650
Perhitungan Geser
lx
Vu A= 1,15 ( Wu . ) = 1,15 (9,88 KN/m2. 5,65/2) = 32.09765 KN
2
d = h – p – 0,5. ø tulangan = (15.000) – 25 mm – 0,5.10mm = 120 mm
Vc = 1/6.√ fc ' . b. d = 1/6. √ 33 . 1000. 120 = 114.8912529 KN
Vn = ø . Vc = 0,6 . 114.8912529 kN = 68.93475176 KN
Vn = 68.93475176 KN > Vu A= 25,00238 KN… OK
74
Perencanaan Tulangan
Tebal pelat h = 15 cm
Penutup beton yang diambil (ØD < 15 mm) : p = 25 mm
Diameter tulangan utama yang diperkirakan dalam arah –x Ø D = 10 mm dan
dalam arah –y ØD = 10 mm.
1
d x =h−p− ∅=150−25−0,5. 10=120 mm
2
1
d y =h− p− ∅−∅=150−25−0,5 .10−10=110 mm
2
Miy =-
Miy =-
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 9856250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=0.002887596
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
77
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
3,14 2
(
= 4
x 10 x 1000
346.5114805 )
= 226.7498567 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 225 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
225
= 349.2063492 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
349.2063492 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 2.987861811 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 349.2063492 x 240 x (120 - ½ x 2.987861811)
= 10057142.86 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
78
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2 . 9856250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1102 )
=0.003444792
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
79
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
= 207.352371 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 200 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
200
= 392.8571429 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 110
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
392.8571429 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 3.361344538 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 392.8571429 x 240 x (110 - ½ x 3.361344538)
= 10371428.57 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 10371428.57
= 8297142.857 Nmm
80
Ø Mn > Mu..................OK
C. Penulangan Tumpuan Arah X
M lx =16085000N.mm
Mu
M n= =¿ 20106250 N.mm
ϕ
dx = 150 – 25 – (0,5 . 10 ) = 120 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρsusut < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy ( 600+ f y )
=
240 ( )
600+240
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2. 20106250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1202 )
=¿ 0.005970269
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
81
π
x ( ∅ tulangan )2 x b
Jarak tulangan perlu (s)
(
= 4
As .lx )
= 109.6704222 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 100 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
100
= 785.7142857 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 120
= 240 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
785.7142857 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 6.722689076 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 785.7142857 x 240 x (120 - ½ x 6.722689076 )
= 22628571.43 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 22628571.43 Nmm
= 18102857.14 Nmm
82
Ø Mn > Mu..................OK
D. Penulangan Tumpuan Arah Y
M lx =16085000N.mm
Mu
M n= =¿ 20106250 N.mm
ϕ
dx=150 – 25 – ( 0,5. 10)=110 mm
Syarat untuk momen lapangan
ρmin < ρsusut < ρmax
ρmin =ρ susut = 0,002
0,85 β 1 f c 600 0,85 .0,85 .33 600
ρbalance =
fy ( 600+ f y
=
) 240 (
600+240 )
=0.07096
0,85 f c 2Mn
ρ perlu =
fy ( √
1− 1−
0,85 f c b d 2 )
0,85 .33 2 . 20106250 N . mm
ρ perlu =
240 ( √
1− 1−
0,85 . 33 .1000 . 1102 )
=¿0.007141847
1
Dipakai tulangan ∅ 10 mm = x π x d2
4
1
= x 3,14 x (10)2
4
= 78,57 mm2
π 2
3,14
x 10 2 x 1000
(
= 4
785.6031937 )
= 100.014141 mm
Maka diambil jarak tulangan (s) = 100 mm
Kontrol kekuatan pelat
Smaks = 3 x h
= 3 x 150
= 450 mm
S < Smaks...........OK
Luas tulangan per m2
b
As = x ∅ tulangan
s
1000
= x 78,57
100
= 785.7142857 mm2
As min= ρmin x b x d
= 0,002 x 1000 x 110
= 220 mm2
As min < As
As fy
a =
0,85 fc b
785.7142857 x 240
=
0,85 x 33 x 1000
= 6.722689076 mm
Mn = As fy (dx - ½ a)
= 785.7142857 x 240 x (110 - ½ x 6.722689076)
= 20742857.14 Nmm
Ø Mu = 0,8 Mn
= 0,8 x 20742857.14
= 16594285.71 Nmm
84
Ø Mn > Mu..................OK
Sumbu X Lapangan
Plat Momen (N.mm) sumbu x Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas
Mu Mn dx ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As m
A 7885000 9856250 120 0.002 1 0.07096 0.05322 0.002887596 0.002887596 346.511481 78.5714286 226.749857 225 450 OK 349.2063492 240 O
Sumbu Y Lapangan
Plat Momen (N.mm) sumbu y Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas
Mu Mn dy ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As m
A 7885000 9856250 110 0.002 1 0.07096 0.05322 0.003444792 0.003444792 378.92708 78.5714286 207.352371 200 450 OK 392.8571429 220 O
Sumbu X Tumpuan
Plat Momen (N.mm) sumbu x Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas
Mu Mn dx ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As m
A 16085000 20106250 120 0.002 1 0.07096 0.05322 0.005970269 0.005970269 716.432261 78.5714286 109.670422 100 450 OK 785.7142857 240 O
Sumbu Y Tumpuan
Plat Momen (N.mm) sumbu y Tebal Prasyarat Momen Luas Tulangan Kontrol Jarak Kontrol Luas
Mu Mn dy ρ susut β ρ balance ρ maks ρ perlu ρ pakai As perlu A tulangan S perlu S pakai Smaks Smaks>S As / m² As min As m
A 16085000 20106250 110 0.002 1 0.07096 0.05322 0.007141847 0.007141847 785.603194 78.5714286 100.014141 100 450 OK 785.7142857 220 O
4.2. Perhitungan Portal
qeq
Beban Trapesium
q eq =1/2.qlx(1-1/3.lx /ly )
2 2
q Equivalen (kN/m)
Tipe Plat Lx (m) Ly (m) q (kN/m2)
Segitiga Trapesium
A 5.9 5.9 14.1679 -
B 5.9 6.5 - 13.9406
C 5.9 1.75 4.20235 -
7.204
A1 5.9 5.9 14.1679 -
B1 5.9 6.5 14.1679 -
C1 5.9 1.75 - 0.56095
qequivalen
Tipe Pelat Lx Ly Q
Segitiga Trapesium
Atap (m) (m) (kN/m2)
(kN/m) (kN/m)
Tipe A-B 5,9 5,9 7,204 2 (14,17) = 28,34 -
Tipe B-C 5,9 6,5 - 2 (13,94) = 27,881
Tipe C-D 3,5 5,9 ½ (8,4) = 4,2 -
88
b. Pelat Lantai
- Plat Type A-B
Diketahui : Lx = 5,9 m
Ly = 5,9 m
Q = 9,88 KN/m2
Beban segitiga :
1
qequivalen = x q x lx
3
1
= x 9,88 x 5,9
3
= 19,4307 KN/m
q Equivalen (kN/m)
Tipe Plat Lx (m) Ly (m) q (kN/m2)
Segitiga Trapesium
A 5.9 5.9 19.4307 -
9.88
A1 5.9 5.9 19.4307 -
qequivalen
Tipe Pelat Lx Ly Q
Segitiga Trapesium
2
Atap (m) (m) (kN/m )
(kN/m) (kN/m)
Tipe A-B 5,9 5,9 9,88 2 (19,43) = 38,86 -
Tipe A1-A2 5,9 5,9 9,88 2 (19,43) = 38,86 -
89
Portal Melintang
- Tipe A-B
Balok lantai arah x dengan bentang 5,9 m
Berat Sendiri Balok = 0,5 x 0,25 x 24 = 3,00 KN/m
q segitiga = 2 x 14,17 = 28,34 KN/m
+
q total = 31,34 KN/m
2) Portal Memanjang
- Tipe A1-A2
Balok lantai arah y dengan bentang 5,9 m
Berat Sendiri Balok = 0,5 x 0,25 x 24 = 3,00 KN/m
q segitiga = 2 x 14,17 = 28,34 KN/m
+
Lx = 5,9 m
Ly = 5,9 m
q total = 31,34 KN/m
- Tipe C1-C2
91
- Tipe B1-B2
Balok lantai arah y
Berat Sendiri Balok x = 0,5 x 0,25 x 24 = 3,00 KN/m
Berat Sendiri Balok y = 24 x 0,1 x 0,05 = 0,12 kN/m
q Trapesium = 2 x 0,56095 = 1,1219
KN/m +
Lx = 5,9 m
Ly = 1,75 m
q total = 4,1219 KN/m
2) Portal Memanjang
- Tipe A1-A2
Balok lantai arah y
Berat Sendiri Balok = 0,5 x 0,25 x 24 = 3 KN/m
q segitiga = 2 x 19,43 = 38,861
KN/m
93
= (1/2 . 3 . 5,9) + (1/2. 3 . 6,5) + (1/2 . 7,13 . 5,9) + (1/2 . 19,43 . 5,9)
+ (1/2 . 13,94 . 6,5) = 142,246 kN
= (1/2 . 3 . 5,9) + (1/2. 3 . 6,5) + (1/2 . 7,13 . 5,9) + (1/2 . 19,43 . 5,9)2 +
(1/2 . 13,94 . 6,5)2 = 244,874 kN
Fc' = 33 Mpa
Lx = 5,9 m
Ly = 6.5 m
Tebal Plat = 0.15 m
Hx = 0.5 m
Bx = 0.25 m
Hy = 0.5 m
By = 0.25 m
Wl =1 kN/m2
a. Kolom (Diambil tipe pelat atap terbesar yaitu Tipe B)
P Pelat = (lx x ly) x tebal plat x 24
= (5,9 x 6,5) x 0,15 x 24 = 138,6 KN
94
P Balok
x = (h x b) x lx x 24 = (0,5 x 0,25) x 5,9 x 24 = 17,7 KN
y = (h x b) x ly x 24 = (0,5 x 0,25) x 6,5 x 24 = 19,5 KN
WL = lx x ly x 1 = 5,9 x 6,5 x 1 = 38,35 KN +
Ptotal = 213,61 KN
= 213610 N
Ptotal∗1000
S = √A =
√ Fc
213,61∗1000
S = √A =
√ 33
S = 80,455 mm = 8,0455 cm
S desain = 25 (< digunakan S pada lebar balok karena S lebih kecil
dari S balok)
Dimensi Kolom = 25 x 25
B. Pendimensian Kolom Terhadap Plat Lantai
Plat A
Fc' = 33 Mpa
Lx = 5,9 m
Ly = 5,9 m
Tebal Plat = 0.15 m
Hx = 0.5 m
Bx = 0.25 m
Hy = 0.5 m
By = 0.25 m
Wl = 2,5 kN/m2
b. Kolom (Diambil tipe pelat lantai tipe b)
P Pelat = (lx x ly) x tebal plat x 24
= (5,9 x 5,9) x 0,15 x 24 = 125,316 KN
P Balok
x = (h x b) x lx x 24 = (0,5 x 0,25) x 5,9 x 24 = 17,7 KN
95
Dimensi Kolom = 25 x 25
Modulus Elastisitas,
E = 4700.√ fc '
= 4700 √ 33 = 26999.44444 N/mm2 = 26999444.44 KN/m2
Menghitung Angka Kekakuan
1. Angka Kekakuan di AD = BE (Kolom Lantai)
Inersia = 0,000325521 m4
4 EI 4. 26999444.44 . 0,000325521
K AD =K BE = = =10044.436
L 3,5
2. Angka Kekakuan di CF (Kolom Atap Lantai 1)
Inersia = 0,000325521 m 4
4 EI 4. 26999444.44 . 0,000325521
K CF = = =10044.436
L 3,5
3. Angka Kekakuan di DG = EH (Kolom Atap Lantai 2)
Inersia = 0.000325521 m4
97
4 EI 4. 26999444.44 . 0,000325521
K DG= = =10044.436
L 3,5
4. Angka Kekakuan di DE = GH
Inersia = 0,002604167 m4
4 EI 4. 26999444.44 . 0,002604167
K DE=K GH = =
L 5,9
¿ 47668.511
5. Angka Kekakuan di EF
Inersia = 0,002604167 m4
4 EI 4. 26999444.44 . 0,002604167
K EF= = =43268.341
L 6,5
6. Angka Kekakuan di FF’ = HH’
KFF’ = KHH’ = 0 (Karena Jepit Bebas )
Menghitung Faktor Distribusi
1. Titik Kumpul di D
K DA 10044.43607
FD DA = =
K DA + K DE + K DG 10044.43607+47668.51072+10044.43607
¿ 0,148
K DE 47668.51072
F D DE= =
K DA + K DE+ K DG 10044.43607+ 47668.51072+10044.43607
¿ 0,704
K DG 10044.43607
F D DG= =
K DA + K DE+ K DG 10044.43607+ 47668.51072+10044.43607
¿ 0,148
∑ = FD DA + FD DE + FD DG = 1
2. Titik Kumpul di E
K ED
F D ED=
K ED + K EB + K EH + K EF
47668.51072
¿
47668.51072+10044.43607+10044.43607+43268.3405
¿ 0.429
98
K EB
F D EB=
K ED + K EB + K EH + K EF
10044.43607
¿
47668.51072+10044.43607+10044.43607+43268.3405
¿ 0,090
K EH
F D EH =
K ED + K EB + K EH + K EF
10044.43607
¿ ¿ 0,090
47668.51072+10044.43607+10044.43607+43268.3405
K EH
F D EF=
K ED+ K EB + K EH + K EF
43268.3405
¿
47668.51072+10044.43607+10044.43607+43268.3405
¿ 0,390
∑ = FD ED + FD EB + FD EH + FD EF = 1
3. Titik Kumpul di F
K FE 43268.3405
F D FE= =
K FE + K FC + K F F 43268.3405+10044.43607+0
'
¿ 0,812
K FC 10044.43607
F D FC = =
K FE + K FC + K F F 443268.3405+10044.43607+0
'
¿ 0,188
∑ = FD FE + FD FC = 1
4. Titik Kumpul di G
K GD 10044.43607
D GD = = =0,174
K GD + K GH 10044.43607+ 47668.51072
K GH 47668.51072
DGH = = =0,826
K GD + K GH 10044.43607+ 47668.51072
99
∑ = FD GD + FD GH = 1
5. Titik Kumpul di H
K HG 47668.51072
D HG= =
K HG + K HE + K H H 47668.51072+10044.43607+ 0
'
¿ 0,826
K HE 10044.43607
D HE= =
K HG + K HE + K H H 47668.51072+10044.43607+ 0
'
= 0,174
A. Momen DE
1 1
M DE = . q . L2= .48 .9864 . 5,92=142.101382 KN . m
12 12
B. Momen EF
1 1
M EF = . q . L2 = .30 .8812 .6,5 2=108.7275583 KN . m
12 12
100
1 1
M FF ' = .q . L2= . 8.8847 . 1,752=13.60469688 KN . m
2 2
D. Momen GH
1 1
M GH = . q . L2= .31 .3358 .5,92=90.89993317 KN . m
12 12
Momen Akhir :
Titik A D E F G H B C
Batang AD DA DG DE ED EB EH EF FE FC FF' GD GH HG HE HH' BE CF
Fk. Dist. -0.15 -0.15 -0.70 -0.43 -0.09 -0.09 -0.39 -0.81 -0.19 0.00 -0.17 -0.83 -0.83 -0.17 0.00
Mom. Pri. 142.10 -142.10 108.73 -108.73 13.05 90.90 -90.90 13.05
Bal -21.07 -21.07 -99.97 14.33 3.02 3.02 13.01 77.65 18.03 0.00 -15.82 -75.08 64.30 13.55 0.00
CO -10.53 -7.91 7.16 -49.99 6.77 38.82 6.50 -10.53 32.15 -37.54 1.51 1.51 9.01
Bal 0.11 0.11 0.52 1.88 0.40 0.40 1.71 -5.28 -1.23 0 -3.76 -17.85 29.76 6.27 0
CO 0.06 -1.88 0.94 0.26 3.14 -2.64 0.85 0.06 14.88 -8.93 0.20 0.20 -0.61
Bal 0.14 0.14 0.66 -0.33 -0.07 -0.07 -0.30 -0.69 -0.16 0 -2.60 -12.34 7.21 1.52 0
CO 0.07 -1.30 -0.16 0.33 0.76 -0.35 -0.15 0.07 3.60 -6.17 -0.03 -0.03 -0.08
Bal 0.22 0.22 1.03 -0.32 -0.07 -0.07 -0.29 0.12 0.03 0 -0.64 -3.03 5.12 1.08 0
CO 0.11 -0.32 -0.16 0.51 0.54 0.06 -0.14 0.11 2.56 -1.52 -0.03 -0.03 0.01
Bal 0.07 0.07 0.34 -0.48 -0.10 -0.10 -0.43 0.12 0.03 0 -0.46 -2.21 1.28 0.27 0
CO 0.04 -0.23 -0.24 0.17 0.13 0.06 -0.22 0.04 0.64 -1.10 -0.05 -0.05 0.01
Bal 0.07 0.07 0.33 -0.16 -0.03 -0.03 -0.14 0.18 0.04 0 -0.12 -0.56 0.95 0.20 0
CO 0.03 -0.06 -0.08 0.17 0.10 0.09 -0.07 0.03 0.48 -0.28 -0.02 -0.02 0.02
Bal 0.02 0.02 0.10 -0.15 -0.03 -0.03 -0.14 0.06 0.01 0 -0.09 -0.42 0.24 0.05 0
CO 0.01 -0.04 -0.08 0.05 0.03 0.03 -0.07 0.01 0.12 -0.21 -0.02 -0.02 0.01
Bal 0.02 0.02 0.08 -0.04 -0.01 -0.01 -0.04 0.06 0.01 0 -0.02 -0.11 0.19 0.04 0
CO 0.01 -0.01 -0.02 0.04 0.02 0.03 -0.02 0.01 0.09 -0.05 0.00 0.00 0.01
Bal 0.00 0.00 0.02 -0.04 -0.01 -0.01 -0.04 0.02 0.00 0 -0.02 -0.08 0.05 0.01 0
Total -10.21 -20.41 -32.17 52.59 -175.86 3.10 14.59 158.17 -29.82 16.77 13.05 -33.74 33.74 -37.60 24.54 13.05 1.55 8.38
M. 1 titik 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
102
Mx
x
(kN.m)
0 33.74
0.74 -25.43
1.48 -67.56
103
2.21 -92.64
2.95 -100.68
3.69 -91.68
4.43 -65.63
5.16 -22.54
5.90 37.60
dMx
Mmax = =31,34 x−91,79=0
dx
x = 2,93 m
Didapat
Mmax = 31,34 / 2 x2 + (-193,08+101,29) x + 33,74
Mmax = -100,69 kN.m
Bidang Momen
60.00
40.00
20.00
0.00
-20.00 0 1 2 3 4 5 6 7
-40.00
-60.00
-80.00
-100.00
-120.00
Vx = 31,34x – 91,79 = 0
x Vx (kN)
0 -91.79
0.74 -68.68
1.48 -45.57
2.21 -22.46
2.95 0.65
3.69 23.76
4.43 46.87
5.16 69.98
5.90 93.09
104
B. Balok DE
MDE = 52,29KN.m,
MED = 175,86 KN.m
L = 5,9 m
ƩMD = 0
RVE. L - ½.q.L2 – PE . L- MED + MDE = 0
RVE = 423,37 KN
ƩME = 0
-RVD. L + ½.q.L2 + PD . L – MED + MDE = 0
RVD = 298 KN
Kontrol
ƩV = 0
0 = RVE + RVD – PD – PE – q .L
0 = 423,37 + 298 – 174,38 – 257,97 – (48,99 . 5,9)
0 = 0 …OK
x Mx (kN.m)
0.00 52.59
0.74 -25.26
1.48 -76.46
2.21 -101.02
2.95 -98.93
3.69 -70.20
4.43 -14.83
5.16 67.19
5.90 175.86
dMx
Mmax = =48,99 x−123,62=0
dx
x = 2,52 m
Didapat
Mmax = 48,59/2 x² + (-298 + 174,380)x + 52,59
Mmax = -103,39 kN.m
Vx = 48,99x – 123,62
x Vx (kN)
0.00 -123.62
0.74 -87.49
1.48 -51.36
2.21 -15.23
2.95 20.89
3.69 57.02
4.43 93.15
5.16 129.28
5.90 165.40
106
C. Balok EF
dMx
Mmax = =30,88 x−120,11=0
dx
x = 3,89 m
Didapat
Mmax = 30,88/2 x² + (-378,08+257,97)x + 158,17
Mmax = -75,41 kN.m
Vx = 30,88x – 120,11 = 0
108
x Vx (kN)
0.00 -120.11
0.81 -95.02
1.63 -69.93
2.44 -44.84
3.25 -19.75
4.06 5.34
4.88 30.44
5.69 55.53
6.50 80.62
D. Balok FF’
dMx
Mmax = =8,52 x−14,92=0
dx
x = 1,75 m
Didapat
Mmax = 8,52/2x² + (-119,52+104,6)x + 13,05
Mmax = 0 kN.m
Vx = 8,52X – 14,92
x Vx (kN)
110
0.00 -14.92
0.22 -13.05
0.44 -11.19
0.66 -9.32
0.88 -7.46
1.09 -5.59
1.31 -3.73
1.53 -1.86
1.75 0.00
E. Balok HH’
dMx
Mmax = =8,52 x−14,92=0
dx
x = 1,75 m
Didapat
Mmax = 4.26x² -14.92x + 13.05
Mmax = 0 kN.m
Vx = 8,52x – 14,92
x Vx (kN)
0.00 -14.92
0.22 -13.05
0.44 -11.19
112
0.66 -9.32
0.88 -7.46
1.09 -5.59
1.31 -3.73
1.53 -1.86
1.75 0.00
F. Kolom AD
L = 3,5 m
ƩMA = 0
RHD = 8,75 KN
ƩMA = 0
RHA = -8,75 KN
Kontrol
ƩH = 0
0 = RHD + RHA
0 = 8,75 – 8,75
0 = 0 … OK
x Mx (kN.m)
0.00 -10.21
0.44 -6.38
0.88 -2.55
1.31 1.27
1.75 5.10
2.19 8.93
2.63 12.76
3.06 16.59
3.50 20.41
x Vx (kN)
0.00 8.75
0.44 8.75
0.88 8.75
1.31 8.75
1.75 8.75
2.19 8.75
2.63 8.75
3.06 8.75
3.50 8.75
114
G. Kolom BE
L = 3,5 m
-RHE = -1,33 KN
ƩME = 0
RHB = 1,33 KN
Kontrol
ƩH = 0
0 = RHE + RHB
0 = -1,33 + 1,33
0 = 0 … OK
x Mx (kN.m)
0.00 1.55
0.44 0.97
0.88 0.39
1.31 -0.19
1.75 -0.77
2.19 -1.35
2.63 -1.93
3.06 -2.52
3.50 -3.10
x Vx (kN)
0.00 -1.33
0.44 -1.33
0.88 -1.33
1.31 -1.33
1.75 -1.33
2.19 -1.33
2.63 -1.33
3.06 -1.33
3.50 -1.33
116
H. Kolom CF
L = 3,5 m
ƩMC = 0
RHF = -7,18 KN
ƩMF = 0
117
RHC = 7,18 KN
Kontrol
ƩH = 0
0 = RHF + RHC
0 = -7,18 + 7,18
0 = 0 … OK
x Mx (kN.m)
0.00 8.38
0.44 5.24
0.88 2.09
1.31 -1.05
1.75 -4.19
2.19 -7.34
2.63 -10.48
3.06 -13.62
3.50 -16.77
x Vx (kN)
0.00 -7.18
0.44 -7.18
0.88 -7.18
1.31 -7.18
1.75 -7.18
2.19 -7.18
2.63 -7.18
3.06 -7.18
3.50 -7.18
118
I. Kolom DG
L = 3,5 m
ƩMD = 0
RHG = 18,83 KN
ƩMG = 0
119
RHD = -18,83 KN
Kontrol
ƩH = 0
0 = RHG + RHD
0 = -18,83 + 18,83
0 = 0 … OK
x Mx (kN.m)
0.00 -32.17
0.44 -23.93
0.88 -15.69
1.31 -7.45
1.75 0.79
2.19 9.02
2.63 17.26
3.06 25.50
3.50 33.74
x Vx (kN)
0.00 18.83
0.44 18.83
0.88 18.83
1.31 18.83
1.75 18.83
2.19 18.83
2.63 18.83
3.06 18.83
3.50 18.83
120
J. Kolom EH
L = 3,5 m
ƩME = 0
-7RHH = -11,18 KN
ƩMH = 0
RHE = 11,18 KN
Kontrol
ƩH = 0
0 = RHH + RHE
0 = -11,18 + 11,18
0 = 0 … OK
x Mx (kN.m)
0.00 14.59
0.44 9.70
0.88 4.80
1.31 -0.09
1.75 -4.98
2.19 -9.87
2.63 -14.76
3.06 -19.65
3.50 -24.54
122
x Vx (kN)
0.00 -11.18
0.44 -11.18
0.88 -11.18
1.31 -11.18
1.75 -11.18
2.19 -11.18
2.63 -11.18
3.06 -11.18
3.50 -11.18
Data material :
fc = 33 Mpa
123
fy = 400 Mpa
Ø lentur = 0,8
Ø lengkang = 0,8
β = 0,85
Untuk perencanaan tulangan selanjutnya dapat diketahui nilai-nilai rasio
tulangan maksimum dan minimum sebagai berikut :
1,4 1,4
ρmin =
fy
= 400 = 0,0035
0,85 x β 1 x fc 600
ρbalance=
fy (
600+ fy )
0,85 x 0,85 x 33 600
=
400 (
600+ 400 )
= 0,035764
Balok lantai DE
124
Mn
ρ perlu =
0,85 x fc
fy ( √
1 − 1−
2x
b w x d2
0,85 x fc
)
= 0.003089
ρ min > ρ perlu, maka diambil ρ min
ρ yang digunakan = 0.0035
As = ρ x bw x d
= 0,0035 x 250 x 466,5
= 408,19 mm2
A.Tul = 285,53 mm2
Maka digunakan 5D 19 = 1417,64 mm2
Kontrol kekuatan balok :
As x fy
a =
0,85 x fc x b
= 80,86 mm
Ø Mn = Ø As x fy (d - ½ a)
= 0,8 x 1417,64 x 400 (466,5 - ½ x 80,86)
125
= 193284077.9 Nmm
Ø Mn > Mu ... OK
81715656.3 > 52587083.42
Tumpuan ED
d = 466,5 mm = 0,4665 m
bw = 250 mm = 0,25 m
ρmin = 0,0035
ρbalance = 0.03576375
ρmaks = 0.026822813
Mu 175855822.2
Mn = = = 219819777.8 Nmm
∅ 0,8
Menentukan ρ yang dibutuhkan :
Mn 219819777.8
= 2 = 4,04
bw x d 2 250 x (466,5)
Mn
ρ perlu =
0,85 x fc
fy ( √
1 − 1−
2x
b w x d2
0,85 x fc
)
= 0.010956991
ρ perlu > ρ min, maka diambil ρ perlu
ρ yang digunakan = 0.010956991
As = ρ x bw x d
= 0.010956991 x 250 x 466,5
= 1277.86 mm2
A.Tulangan = 283.53 mm2
Maka digunakan 5Ø D 19 = 1417.64 mm2
Kontrol kekuatan balok :
As x fy
a =
0,85 x fc x b
1417.64 x 400
=
0,85 x 33 x 250
126
= 80.86 mm
Ø Mn = Ø As x fy (d - ½ a)
= 0,8 x 1417.64 x 400 (466,5 - ½ x 80,86)
= 193284077.9 Nmm
Ø Mn > Mu ... OK
193284077.9 > 175855822.2
Lapangan
d = 466,5 mm = 0,4665 m
bw = 250 mm = 0,25 m
ρmin = 0,0035
ρbalance = 0.03576375
ρmaks = 0.026822813
Mu 103386119.3
Mn = = = 129232649.1 Nmm
∅ 0,8
Menentukan ρ yang dibutuhkan :
Mn 129232649.1
= 2 = 2,38
bw x d 2 250 x (466,5)
Mn
ρ perlu =
0,85 x fc
fy ( √
1 − 1−
2x
b w x d2
0,85 x fc
)
= 0,0062
As = ρ x bw x d
= 724,67 mm2
127
As x fy
a =
0,85 x fc x b
1417,64 x 400
=
0,85 x 33 x 250
= 80,86 mm
Ø Mn= Ø As x fy (d - ½ a)
= 193284077.9 Nmm
Ø Mn > Mu ... OK
π (∅ sengkang)2
Smaks =
3x
2 ( 2 )
x fy
bw
3,14(8)2
=
3x
2 ( 2 )x 400
250
= 965.10 mm
Smaks terjadi = 233,25 mm
Maka S perlu = 230 mm
Balok Atap EF
MEF = 158.17 KNm
MFE = -29.82 KNm
bw = 250 mm = 0,25 m
129
ρmin = 0,0035
ρbalance = 0.035764
ρmaks = 0.026822813
Mu 158171590.71
Mn = = = 197714488.39 Nmm
∅ 0,8
Menentukan ρ yang dibutuhkan :
Mn 197714488.39
= 2 = 3,63
bw x d 2 250 x (466,5)
Mn
ρ perlu =
0,85 x fc
fy ( √
1 − 1−
2x
b w x d2
0,85 x fc
)
= 0,0010
As = ρ x bw x d
= 1138.86 mm2
As x fy
a =
0,85 x fc x b
1417.64 x 400
=
0,85 x 25 x 250
130
= 80.86 mm
Ø Mn= Ø As x fy (d - ½ a)
= 193284077.9 Nmm
Ø Mn > Mu ... OK
Tumpuan FE
d = 466,5 mm = 0,4665 m
bw = 250 mm = 0,25 m
ρmin = 0,0035
ρbalance = 0.03576375
ρmaks = 0.026822813
Mu 29818831.59
Mn = = = 37273539.49 Nmm
∅ 0,8
Menentukan ρ yang dibutuhkan :
Mn 37273539.49
= 2 = 0,69
bw x d 2 250 x (466,5)
Mn
ρ perlu =
0,85 x fc
fy ( √
1 − 1−
2x
b w x d2
0,85 x fc
)
= 0,0017
As = ρ x bw x d
131
= 408.19 mm2
As x fy
a =
0,85 x fc x b
1134,11 x 400
=
0,85 x 25 x 250
= 64,69 mm
Ø Mn = Ø As x fy (d - ½ a)
= 157561945.8 Nmm
Ø Mn > Mu ... OK
Lapangan
d = 466,5 mm = 0,4665 m
bw = 250 mm = 0,25 m
ρmin = 0,0035
ρbalance = 0.03576375
ρmaks = 0.026822813
Mu 100687151.6
Mn = = =125858939.5 Nmm
∅ 0,8
Menentukan ρ yang dibutuhkan :
132
Mn 125858939.5
= = 2,31
bw x d 2 250 x (466,5)2
Mn
ρ perlu =
0,85 x fc
fy ( √
1 − 1−
2x
b w x d2
0,85 x fc
)
= 0,0060
As = ρ x bw x d
= 704,86 mm2
As x fy
a =
0,85 x fc x b
1134,11 x 400
=
0,85 x 33 x 250
= 64,69 mm
Ø Mn = Ø As x fy (d - ½ a)
= 157561945.8 Nmm
Ø Mn > Mu ... OK
Data material :
fc = 33 Mpa
fy = 400 Mpa
Ø lentur = 0,8
Ø lengkang = 0,8
β = 0,85
134
1,4 1,4
ρmin =
fy
= 400
= 0,0035
0,85 x β 1 x fc 600
ρbalance=
fy (
600+ fy )
0,85 x 0,85 x 33 600
=
400 (
600+ 400 )
= 0.03576375
= 0.026822813
Kolom lantai EH
135
Tumpuan HE
d' 29
= = 0,116 mm
h 250
Mu 24,54
e = = = 0,124 m = 124,144 mm
Vu 197,69
e 124,144
= = 0,497 mm
h 250
Vu
y =
Ø x bw x h x 0,85 x fc
19793,8123
=
0,8 x 250 x 250 x 0,85 x 33
= 0,141
Vu e
x = x
Ø x bw x h x 0,85 x fc h
= 0,141 x 0,497
= 0,070
Setelah dicari pada grafik interaksi kolom, didapatkan :
r1 =0
r2 =0
r =0
β = 1,278
ρ =0
ρ min = 0.0035< ρ < ρ maks = 0.026822813
ρ digunakan = 0,0035
luas tulangan perlu
As = ρ x bw x d
= 0,0035 x 250 x 221
= 193,375 mm2
Maka digunakan 4 Ø 10 = 314,16 mm2
1
Vc = x fc x bw x d
6 √
1
= x 33 x 250 x 221
6
= 52897.8477 N
= 52.8978477 KN
Menghitung jarak (Smaks) diambil dari nilai dibawah ini :
Jika Vu/Ø ≤ Vc, maka nilai Smaks ditentukan :
d 221
Smaks = = = 110,5 mm
2 2
Dari kedua nilai diatas, tidak boleh lebih besar dari :
π (∅ sengkang)2
Smaks =
3x
2 ( 2 )
x fy
bw
3,14(8)2
=
3x
2 ( 2 )x 400
200
= 965.0972632 mm
Smaks terjadi = 110,5 mm
Maka S perlu = 110 mm
d = h – d’ = 250 – 29 = 221 mm
Kolom Atap BE
β = 1,278
ρ =0
ρ min = 0,0035 < ρ < ρ maks = 0.026822813
ρ digunakan = 0,0035
luas tulangan perlu
As = ρ x bw x d
= 0,0035 x 250 x 221
= 193,375 mm2
Maka digunakan 4 Ø 10 = 314,16 mm2
Tumpuan EB
d' 29
= = 0,116 mm
h 250
Mu 3,1
e = = = 0,0073 m = 7,312 mm
Vu 423,37
e 7,312
= = 0,029 mm
h 250
Vu
y =
Ø x bw x h x 0,85 x fc
423372,1266
=
0,8 x 250 x 250 x 0,85 x 33
= 0,3019
Vu e
x = x
Ø x bw x h x 0,85 x fc h
= 0,3019 x 0,029
= 0,0088
Setelah dicari pada grafik interaksi kolom, didapatkan :
r1 =0
r2 =0
r =0
β = 1,278
ρ =0
ρ min = 0,0035 < ρ < ρ maks = 0.026822813
ρ digunakan = 0,0035
140
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
BETON BERTULANG
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
141
DAFTAR PUSTAKA
142
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penulangan
143
Lampiran 2. Potongan Penulangan Balok dan Kolom
144