Assalamu’alaikum Wr. Wb
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kepada kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Judul makalah penulis kali ini adalah Hubungan antara Drainase dan
Banjir. Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna. Penulis berharap
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga setelah
membaca makalah ini dapat dipahami maksud dan tujuannya.
Wassalam
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 3
BAB II ISI….………………………………………………………… 4
2.1 Drainase...…………………………………………………… 4
3.1 Kesimpulan.…………………………………………………… 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah sebagai
berikut.
a) Untuk mengetahui metode pengembangan system drainase berkelanjutan
yang efektif untuk tataguna lahan yang kurang luas.
b) Untuk mengetahui Metode – metode pengembangan system drainase
berkelanjutan.
c) Untuk mengetahui bagaimana efek dari green roofs.
d) Untuk mengetahui Solusi untuk mengatasi Banjir.
4
BAB II
ISI
5
2.1.2 Manfaat SUDS
A. Kualitas air
Memberikan konstribusi terhadap resapan air tanah melalui infiltrasi,
meningkatkan kualitas air permukaan, melindungi kualitas limpasan
sungai dan danau dari pencemaran.
B. Memenuhi persyaratan air bersih
Sumber control mengurangi limpasan tercampur polutan memasuki
badan air.
C. Nilai Ekonomi
Mengurangi biaya pembuatan infrastruktur drainase, meningkatkan nilai
jual tanah, mengurangi waktu dan biaya penerapan program konservasi
lingkungan.
D. Pengendalian Banjir
Mengurangi frekuensi dan keparahan banjir, mengurangi volume aliran
puncak dan kecepatan.
2. Living Wars
3. Rain Gardens
4. Permukaan Permeable
5. Filter Strips
6. Swares
7. Infiltration Stips
8. Ditches
10. Cistems
6
11. Constructed Westands
A. Peningkatan Debit
Manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan
pendangkalan /penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan
saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung
debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.
B. Peningkatan jumlah penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari
pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu
diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatn
penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair
maupun pada sampah.
C. Amblesan tanah
Disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan
beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang.
D. Penyempitan dan pendangkalan saluran
E. Reklamasi
F. Limbah sampah dan pasang surut
G. Alihfungsi tata guna lahan
7
2.2 Green Roofs
2.2.1 Pengertian Green Roofs
Semakin terbatasnya lahan untuk ruang-ruang terbuka hijau akibat pembangunan
di perkotaan mendesak penerapan konsep infrastruktur hijau dalam setiap
implementasi pembangunan. Salah satu cara yang digunakan untuk menerapkan
infrastruktur hijau adalah melalui green roof.
Green roof merupakan sebagian atau seluruh permukaan atap suatu bangunan
yang ditutupi oleh vegetasi dan media tumbuh yang ditanam diseluruh
lapisan/membran yang tahan air. Seringkali adanya mispersepsi antara green
roof dengan roof garden, maka perlu dipahami bahwa kedua hal tersebut memiliki
konsep yang berbeda satu sama lain. Roof garden yaitu adanya tanaman dalam suatu
wadah pot tanaman sehingga terbentuk suatu taman. Berbeda halnya dengan green roof
yaitu sebuah struktur bangunan terintegrasi yang memungkinkan adanya sistem
drainase di seluruh permukaan atap yang menekankan pada pengelolaan stormwater.
Green roof dikategorikan menjadi tiga berdasarkan kedalaman penanaman dan
perawatannya, yaitu:
8
2.2.2 Prinsip Komponen Green Roofs
1. Pemasangan selaput anti air (waterproof membrane) Hal pertama yang perlu
diperhatikan adalah pemasangan membran tahan air (waterproof membrane)
sebagai penentu berhasil atau tidaknya suatu sistem pengelolaan stormwater.
Seringkali air hujan merembes sehingga menyebabkan kegagalan dalam
pengelolaannya. Material membran atau pelapis dapat menggunakan aspal
hingga terpal.
2. Tambahkan penopang akar Jika memilih bahan aspal sebagai membrane pelapis
atap, maka perlu dipasang lapisan tambahan agar tanaman mendapatkan nutrisi
serta akarnya dapat tertopang dengan baik. Dapat menggunakan beton selain
menggunakan cellular glass yang berfungsi sebagai penyekat.
3. Layer drainase Layer atau lapisan drainase berfungsi untuk mengatasi air yang
meluap sehingga tidak menimbulkan genangan pada atap. Layer dapat dibuat
9
dari campuran kerikil dengan batu apung dengan ketebalan lapisan disesuaikan
dengan luasan area. Kapasitas material drainase yang digunakan harus dapat
menjangkau saluran air. Semakin dekat dengan saluran pembuangan air, maka
semakin tebal lapisan drainase yang perlu dibuat.
4. Pemasangan filter Filter yang baik untuk digunakan adalah filter yang memiliki
sistem penyaring yang sangat tipis namun kuat dan berdaya serap tinggi,
sehingga selagi mengalirkan air dari green roof ke saluran pembuangan, pasir
maupun menahan batuan kerikil yang terbawa arus agar tidak ikut tersaring.
Keberadaan akar tanaman juga menjadi penunjang dalam penetrasi lapisan.
Bahan yang dapat digunakan diantaranya polyester ataupun polypropylene.
5. Media tanam Media tanam yang popular digunakan adalah tanah namun dapat
memicu tumbuhnya rumput liar sehingga harus menambahkan gulma atau
patgen pada tanah tersebut. Oleh karena itu, beberapa beralih menggunakan
komponen anorganik seperti tanah liat atau pasir yang ditambahkan dengan
humus atau lapisan tanah yang paling atas karena mengandung nutrisi yang baik
untuk tumbuhan agar dapat tumbuh subur.
6. Install drip irrigation Drip irrigation dibutuhkan pada saat awal penanaman
yang berfungsi untuk menyediakan air secara merata pada seluruh tanaman
khususnya pada bagian akar. Drip irrigation juga dapat dimanfaatkan untuk
menyalurkan pupuk pada saat tanaman baru selesai ditanam.
10
'
Sumber: worldofwanderlust.com
Dengan menerapkan green roof pada atap bangunan maka dapat membantu
dalam penyerapan air hujan sebesar 50-60% ke dalam tanah mediumnya. Setelah
air hujan diserap, air tersebut terevaporasi oleh tanaman ke atmosfer bumi.
Sebagian air akan tetap menjadi cadangan air bagi tanaman di dalam tanah, dan
sisanya dialirkan melalui saluran air.
Selain itu berperan dalam menyediakan isolasi panas karena tanaman dan
media tumbuh tersebut akan menghalangi cahaya matahari langsung ke
permukaan atap bangunan. Dengan demikian suhu udara ruangan di suatu
bangunan memiliki suhu udara yang lebih rendah yaitu sekitar 3-4 derajat celcius
dibandingkan dengan suhu udara di luar ruangan akibat proses evaporasi dan
transpirasi tanaman yang mempengaruhi suhu termal bangunan.
11
penerapan konsep green roof. Jika penerapan green roof banyak diterapkan pada
bangunan perkotaan, secara otomatis menjadi suatu cara dalam antisipasi bencana
banjir perkotaan, menjaga kualitas air dan udara serta mengurangi dampak
perubahan iklim.
12
2.3 Infiltration Strips
Sering kita ketahui bahwa Banjir terjadi karna musim hujan atau curah hujan
yang cukup tinggi atau juga karena manusia membuang sampah sembarangan.
Memang benar bahwa curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir namun
jika di lihat dari definisi drainase bahwa drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal, maka
dapat kita lihat hubungan antara banjir dan drainase sangat berhubungan karena
drainase sebagai tempat aliran air dan bisa membuang kelebihan air dari suatu
kawasan secara optimal.
Walaupun curah hujan tinggi tetapi system jaringan drainase yang baik
kemungkinan terjadi banjir cukup kecil karena limpasan air dapat mengalir dan
tidak meluap atau banjir. Jika dikaitkan dengan membuang sampah sembarangan
menyebabkan banjir itu terjadi karena sampah yang dibuang sembarangan akan
menyebabkan system jaringan drainase terhambat atau terhalang oleh sampah.
Maka dari itu air yang masuk melewati jaringan drainase akan tersumbat dan akan
meluap dan menyebabkan banjir. Kesimpulannya hubungan antara banjir dan
drainase saling berhubungan karna apabila drainase bermasalah maka akan
menyebabkan banjir.
13
Banjir Bandang Rendam Permukiman di
Bitung, Sulawesi Utara
"Hujan dengan intensitas tinggi dan air kiriman dari Gunung Dua Saudara.
Unsur gabungan juga sudah melakukan upaya darurat seperti evakuasi dan
memompa air," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo
Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu
(11/2/2017).
14
menutup akses jalan. Tampak sejumlah warga tengah membereskan sisa-sisa
lumpur dan pohon yang menutupi akses jalan.
Foto: dok. Istimewa
Foto: Handoko/Pasangmata.com
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3420431/banjir-bandang-
rendam-permukiman-di-bitung-sulawesi-utara Senin, Februari 2017 pukul
19.00
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/user/Downloads/1120-1620-1-SM.pdf
http://kotahijau.id/knowledge/detail/mewujudkan-konsep-green-roof-pada-atap-
bangunan
http://tanamsatupohon.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-manfaat-dan-aplikasi-roof.html
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2012-2-01221-AR%20Bab2001.pdf
17