Anda di halaman 1dari 27

MORFOLOGI

DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS) DAN
GARIS PANTAI
DI SUSUN OLEH:
ARDY FAJAR S
RASDI

: 14301010024
: 14301010038

Daerah Aliran Sungai (DAS)


Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Komponenkomponen utama ekosistem DAS, terdiri dari manusia, hewan,


vegetasi, tanah, iklim, dan air.

Bagian-bagian Daerah Aliran Sungai (DAS)


Pembagian Daerah Aliran SungaiberdasarkanfungsiHulu, Tengah dan Hilir yaitu:
Bagian huludidasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan
dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air
(debit), dan curah hujan.
Bagian tengahdidasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk
dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain
dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan
ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan
sungai, waduk, dan danau.

Lanjutan
Bagian hilirdidasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk
dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang
diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air,
ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta
pengelolaan air limbah.
DAS bagian hilir dicirikan sebagai daerah pemanfaatan, kerapatan drainase
rendah, kemiringan lahan kecil, dan sebagian diantaranya merupakan daerah
banjir.

Pembagian Wilayah
DAS

FUNGSI DAS (DAERAH


ALIRAN SUNGAI)
Fungsi hidrologisnya sangat dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang diterima
dan geologi yang mempengaruhi bentuk lahan. Adapaun fungsi hidrologis yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mengalirkan air
Melepas air secara bertahap
Memelihara kualitas air
Mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)

Erosi dan dampaknya bagi


Daerah Aliran Sungai (DAS)
Salah satu faktor yang turut mempercepat kemerosotan kemampuan
sumberdaya alam yaitu terjadinya erosi.
Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari
suatu tempat ke tempat lain oleh media alami (yaitu antara lain air atau angin)

Emerupakan akibat interaksi antara faktor-faktor iklim, topografi, tumbuhtumbuhan, dan campur tangan manusia (pengelolaan) terhadap lahan, yang
secara deskriptif dinyatakan dalam persamaan seperti di bawah ini :

E = f (i, r, v, m)

JENIS-JENIS EROSI TANAH


PADA
DAS
Erosi tanah
bisa dibedakan menjadi dua jenis

bila

didasarkan pada intensitas campur tangan manusia.

Dua jenis itu adalah:


1. Erosi alami atau yang juga disebut dengan istilah erosi
geologi (geological erosion)
2. erosi yang dipercepat dengan sengaja atau accelerated
erosion.

Proses Perubahan
DAS akibat Erosi

DAMPAK EROSI BAGI DAERAH


ALIRAN SUNGAI

1.
2.
3.
4.
5.

Pelumpuran Dan Pendangkalan


Menghilangnya mata air
Memburuknya kualitas air
Kerusakan ekosistem perairan
Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan dan banjir

UPAYA
PENGENDALIAN
EROSI
Usaha pengendalian erosi pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi 3 metode, yaitu :
1.Metode Vegetatif
2.Metode Mekanik
3.Metode Kimiawi

Metode Vegetatif

Metode ini mempergunakan tumbuhan atau tanaman dan sisa-sisanya


untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, jumlah dan daya rusak
aliran permukaan.

Metode Mekanik

Perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah dan


pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan
erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.

Metode Kimia

Metode kimia dalam pengendalian erosi menggunakan preparat


kimia sintetis atau alami.

Metode ini sering dikenal dengan sebutan soil conditioner, yang


bertujuan memperbaiki struktur tanah.

DAUR GEOMORFIS
AKIBAT ABRASI LAUT
Pantai merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari wilayah
pesisir, Sogiarto, (1976)
Geomorfologi
adalah
ilmu
yang
mempelajari tentang bentang alam yang
meliputi sifat dan karakteristik dari
bentuk
morfologi,
klasifikasi
dan
perbedaannya
serta
proses
yang
berhubungan
terhadap
pembentukan
morfologi tersebut.

Klasifikasi
Pantai
1. Pantai yang Tenggelam (Shoreline of
submergence)
2. Pantai yang Terangkat (Shoreline of emergence)
3. Pantai yang Netral (Neutral shoreline)
4. Pantai Majemuk (Compound shorelines)

Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang
laut dan arus laut yang bersifat merusak. Kekuatan abrasi
ditentukan oleh besar-kecilnya gelombang yang menghempas
ke pantai.

Daur
MorfologisPerkembangan
GarisPantai

Daur Perkembangan Garis


Daur
perkembangan
garis pantai
yang tenggelam ini dapat dipengaruhi
Pantai
yang
Tenggelam
oleh erosi sungai. Gangguan yang terjadi di kulit bumi dan topografi di
sekitar garis pantai dapat mengalami perkembangan besar. Hal ini
tergantung

dari

keadaan

batuannya,

bentuk

pantainya,

kekuatan

gelombang dan arus lautnya, serta tingkat perkembangan atau stadium


pantainya.

Daur
MorfologisPerkembanganGarisP
Daur Perkembangan Garis
antai

Pantai
yang
Terangkat
Perkembangan garis pantai yang terangkat dapat dipengaruhi
oleh kegiatan gelombang, arus litoral, dan arus pasang surut.

Erosi sungai juga dapat mempengaruhi perkembangan garis


pantai yang terangkat tersebut.

Sebelum terangkat, sungai dapat mengerosi daratan hingga


cukup dalam dan menyebabkan terbentuknya lembah dalam
stadium muda hingga stadium dewasa.

Penyebab, Dampak dan


Pencegahan Abrasi Pantai
Penyebab
Abrasi
Berbagai faktor yang menyebabkan
terjadinya abrasi dapat
dikategorikan menjadi faktor alam
dan faktor manusia.

Faktor Alam

Faktor alam yang berasal dari darat


adalah sedimentasi melalui sungaisungai dan adanya tumbuhan
pantai.

Faktor alam yang berasal dari laut


adalah gelombang, arus, pasang
surut, kenaikan muka laut rata-rata
karena pemanasan global,
sedimentasi, dan geomorfologi
dasar laut.

Faktor Manusia

Faktor manusia yang berpengaruh langsung


pada perubahan garis pantai adalah:

1.

Kegiatan penanggulan pantai, pembabatan


hutan bakau, penggalian pasir di pantai dan
laut, pengerukan lumpur laut, perusakan
terumbu karang, pembuatan bangunan di
pantai dan reklamasi pantai.

2.

Pembangunan pemukiman dan tempat wisata


tanpa mengindahkan keberadaan eksosistem
yang ada juga menyebabkan abrasi semakin
parah. Sedangkan pengaruh tidak langsung
bagi munculnya peristiwa abrasi adalah
berupa kegiatan penggundulan hutan di hulu
sungai.

Dampak
1.Abrasi
Penyusutan area pantai.
2. Rusaknya hutan bakau.
3. hilangnya

tempat

perairan pantai.

berkumpul

ikan

PENCEGAH
ABRASI
1. Penanaman dan Pemeliharaan
Pohon Bakau
2. Pemeliharaan Terumbu Karang
3. Pelarangan Tambang Pasir

IMA
TER
H
I
KAS

Anda mungkin juga menyukai