Anda di halaman 1dari 50

SUMBER DAYA AIR

• adalah kemampuan dan kapasitas potensi air


yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia
untuk kegiatan sosial ekonomi.
• Terdapat berbagai jenis sumber air yang
umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat,
seperti air laut, air hujan, air tanah, dan air
permukaan.
• Dari keempat jenis air tersebut, sejauh ini air
permukaan merupakan sumber air tawar yang
terbesar digunakan oleh masyarakat. Untuk itu,
air permukaan yang umumnya dijumpai di
sungai, danau, dan waduk buatan
Karakteristik Dasar sumber Daya air
a. Dapat mencakup beberapa wilayah administratif
(cross-administrative boundary) dikarenakan oleh
faktor topografi dan geologi
b. Dipergunakan oleh berbagai aktor (multi-
stakeholders)
c. Bersifat sumberdaya mengalir (flowing/dynamic
resources) sehingga mempunyai keterkaitan yang
sangat erat antara kondisi kuantitas dengan
kualitas, antara hulu dengan hilir, antara instream
dengan offstream, maupun antara air permukaan
dengan air bawah tanah.
d. Dipergunakan baik oleh generasi sekarang maupun
generasi mendatang (antar generasi).
Maksud Pengembangan Sumber
Daya Air
• Mengusahakan pemanfaatan sumber daya air
secara optimal dan lestari.
• Pengembangan sumber daya air optimal adalah
memperhatikan usaha pemanfaatan dari
berbagai macam sumber daya air yang ada
sehingga diperoleh pemanfaatan yang optimal.
• Lestari artinya dalam pemanfaatan sumber daya
air harus mempertimbangkan dampak yang
timbul dan diusahakan usaha pengendalian
sehingga tetap terjaga kelestariannya.
Bidang Ilmu Yang Terkait
• Hidrologi : menyangkut kemampuan untuk
meramalkan jumlah air yang tersedia, yang
dibutuhkan dan volume air hujan
• Ilmu Pengairan dan Bangunan air : menyangkut
kemampuan untuk memperkirakan kwantitas
dan kualitas air yang dibutuhkan, merencanakan
sistem pembagian dan pengelolaan air yang
efisien, dan merancang bangunan air
• Ilmu Rekayasa Sungai : Berhubunan dengan
morfologi sungai, penelusuran banjir, angkutan
sedimen dan alur sungai.
• Ilmu Hidrolika: menyangkut kemampuan untuk
menentukan tipe aliran, tenaga aliran dan cara
megatasinya.
• Ilmu Penyehatan/Lingkungan: berhubungan
dengan perencanaan kualitas, kuantitas dan
distribusi air minum, untuk pengelontoran dan
menjaga ekologi
• Ilmu Ekonomi: untuk membuat analisa ekonomi
yabg berhubungan dengan aspek sosial dan
lingkungan dalam pengembangan sumber daya
air
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR

• Mencakup empat fungsi infrastruktur

• Perspektif ekonomi dan lingkungan:


monopolistic behavior dan isu
eksternalitas

• Cakupan pengelolaan berbasis


hidrologis vs administratif
MASALAH SDA DI INDONESIA DAN
ASIA TENGGARA (sumber: WWF 4 Asia Pacific Regiona
Document)
PULAU SUMATERA PULAU KALIMANTAN PULAU MALUKU
KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
480,968.0 (Juta m3) 25 % Tot. Nas 556,699.0 (Juta m3) 28 % Tot. Nas 61.776,0 (Juta m3) 4 % Tot. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
384,774.4 (Juta m3) 96,193.6 (Juta m3) 389,689.3 (Juta m3) 167,009.7 (Juta m3) 49.420,8 (Juta m3) 12.355,2 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
19,965.7 (Juta m3) 18 % Tot. Nas 4,898.0 (Juta m3) 4 % Tot. Nas 235,7 (Juta m3) 0.2 Tot. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
3 3 3 3 3 3
8,319.0 (Juta m ) 11,646.7 (Juta m ) 2,040.8 (Juta m ) 2,857.2 (Juta m ) 98,2 (Juta m ) 137,5 (Juta m )
SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS

PULAU PAPUA
KETERSEDIAAN AIR TOTAL
545,377.0 (Juta m3) 28 % Tot. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
381,763.9 (Juta m3) 163,613.1 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL
137.2 (Juta m3) 0.1 % Tot. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
3 3
57.2 (Juta m ) 80.0 (Juta m )
SURPLUS SURPLUS

PULAU SULAWESI
KETERSEDIAAN AIR TOTAL
143,778.0 (Juta m3) 7 % Tot. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
129,400.2 (Juta m3) 14,377.8 (Juta m3)
PULAU JAWA DAN BALI PULAU NUSA TENGGARA KEBUTUHAN AIR TOTAL
KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
15,440.0 (Juta m3) 14 % Tot. Nas
3 3
126,451.0 (Juta m ) 7 % Tot. Nas 42,156.0 (Juta m ) 2 % Tot. Nas MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU 3 3
6,433.3 (Juta m ) 9,006.7 (Juta m )
101,160.8 (Juta m3) 25,290.2 (Juta m3) 37,940.4 (Juta m3) 4,215.6 (Juta m3) SURPLUS SURPLUS
KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
65,839.1 (Juta m3) 59 % Tot. Nas 5,760.0 (Juta m3) 5 % Tot. Nas NERACA AIR PER PULAU TAHUN 2003
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU Sumber : Dep. Kimpraswil (2004)
3 3 3 3
27,432.9 (Juta m ) 38,406.1 (Juta m ) 1,440.0 (Juta m ) 4,320.0 (Juta m )
SURPLUS DEFISIT SURPLUS DEFISIT
Kebutuhan infrastruktur dalam
pemanfaatan air dari siklus hidrologi

• Infrastruktur banjir

• Infrastruktur air permukaan

• Infrastruktur air bawah


permukaan
Metode Pengendalian Banjir

• Pengurangan puncak banjir dengan


Waduk banjir
• Pengurungan aliran banjir dalam
suatu alur (tanggul, tembok banjir,
saluran tertutup )
• Penurunan permukaan puncak
banjir dengan mempertingi
kecepatan ( perbaikan alur )
Metode Pengendalian Banjir

• Pengalihan air banjir melalui bypass


atau saluran banjir ( floodways ) ke
aliran sungai lain/DAS lain
( sudetan, banjir kanal )

• Pembuatan daerah kebal banjir


( floodproofing ).
Waduk Banjir
• Waduk banjir adalah untuk menampung
sebagan aliran banjir untuk memperkecil
puncak banjir pada titik yang harus dilindungi.

• Diletakan tepat dihulu daerah yang dilindungi


dan dioperasikan untuk “memotong” puncak
banjir.

• Dilakukan dengan mengalirkan semua aliran


masuk kewaduk hingga aliran keluarnya
mencapai kapasitas aman.
Kriterium penilaian waduk banjir

• Letak
– Prosentase dari seluruh DAS yang
dikendalikan oleh waduk banjir
– Waduk tunggal besar atau waduk kecil
kecil
– Letak waduk di hulu lebih
mengguntungkan tetapi kurang efektif
• Ukuran waduk/kapasitas waduk
– Perbedaan volume pelepasan dan aliran
banjir rencana
Jenis-Jenis Waduk Banjir

• Waduk penampung/storage
reservoir

• Waduk penghambat/retarding basin

• Perbedaanya terletak pada


bangunan pelepasan yang
dipergunakan
Jenis-Jenis Waduk Banjir
• Kapasitas pembuangan yang
memungkinkan tarikan turun yang cepat
sebelum dan sesudah banjir
• Kapasitas aliran dari bangunan-bangunan
pelepasan harus sama dengan airan
maksimum yang dapat dilewatkan
• Kapasitas waduk harus sama dengan
volume aliran dari banjir rencana
dikurangi volume air yang dileaskan
selama banjir
Tanggul dan Tembok Banjir (1)
• Salah satu cara yang paling tua untuk
melindungi lahan dari banjir adalah dengan
pendrian suatu penghalang untuk mencegah
luapan.
• Tanggul dan tembok banjir pada dasarnya
adalah bendungan memanjang yang didirikan
kira-kira sejajar sungai bukan melintang pada
alurnya.
• Tanggul adalah pematang tanah sedangkan
tembok banjir adalah konstruksi pasangan
Tanggul dan Tembok Banjir (2 )

• Tanggul dan tembok banjir harus memenuhi


kriteria struktural yang sama dengan
bendungan-bendungan biasa.
• Tanggul harus diletakan sehingga terdapat
ruang alur yang cukup untuk dapat mengalirkan
debit rencana dengan ruang jagaan yang wajar
untuk gerakan gelombang
• Tanggul tidak diletakan terlalu dekat atau pada
tikungan karena akan tergerus aliran.
Saluran Banjir/floodways (1)
• Fungsi saluran banjir :
– Menciptakan wadukdangkal yang luas
untuk menampung sebagian air banjir
sehingga akan menggurangi aliran
pada alur sungai utama di hilir
percabangan.
– Menyediakan tempat keluar tambahan
air dari hulu, meningkatkan
kecepatannya dan menurunkan duga
muka air hingga jarak tertentu di hulu
percabangan.
Saluran Banjir/floodways (2)

• Pembangunan saluran banjir dibatasi


oleh kondisi topografi dan
ketersediaan lahan pada daerah
tersebut.
• Saluran banjir biasanya hanya
dipergunakan pada waktu terjadi
banjir besar.
Check Dam
• Berfungsi untuk menampung dan
atau menahan sedimen dalam
jangka waktu sementara atau tetap,
dan harus tetap melewatkan aliran
air baik melalui mercu maupun tubuh
bangunan
• Juga digunakan untuk mengatur
kemiringan dasar saluran sehingga
mencegah pemgerusan.
Infrastruktur Air Permukaan

• Waduk/Bendungan
• Embung
• Ambang
• Bendung
Waduk/Bendungan
• Waduk Persediaan Air
– Menyimpan air dalam periode berlebih untuk
dipergunakan pada saat periode kekurangan

– Keperluan:
• Persediaan air kota
• Irigasi
• PLTA
• dll
Analisis Waduk
• Dengan menentukan:
– Hasil tetap ( firm yield ): hasil minimum
selama umur waduk
– Hasil rata-rata ( average firm ):nilai
aritmetik rata-rata minimum selama
umur waduk
– Kedalaman
• Suatu kebutuhan spesifik tercapai
Jenis-Jenis waduk berdasarkan
operasinya
• Waduk jangka pendek ( short term
reservoir )
– Direncanakan beroperasi dalam
daur/annual cycle tahunan atau lebih
pendek
• Waduk jangka panjang ( long term
reservoir )
– Menampung air selam dua tahun atau
lebih
Jenis Waduk Berdasarkan Ukuran

• Bendungan/waduk besar
– Panjang puncak > 500 m
– Kapasitas > 1 Juta m3
– Debit banjir maksimum yang
diperhitungkan > 2000m3/detik

• Bendungan/waduk Kecil
Jenis Waduk Berdasarkan Tujuan
Pembangunan

• Single purpose dam


– Dibangun hanya untuk memenuhi satu
tujuan saja

• Multi Purpose
– Untuk memenuhi beberapa tujuan
sekaligus
Jenis Waduk Berdasarkan
Penggunaanya

• Storage dam
– Untuk menyimpan air pada waktu
kelebihan dan menggunakan pada waktu
kekurangan

• Diversion dam (penangkap / pembelok air)


– Agar permukaan air lebih tinggi sehingga
dapat mengalir masuk ke dalam saluran
air.
Jenis Waduk Berdasarkan
Penggunaanya

• Detention dam
– Untuk memperlambat jalanya air
sehingga dapat mencegah banjir besar
Jenis Waduk Berdasarkan
Jalanya air
• Overflow dam
– Untuk dilewati air. Misal pada bangunan
pelimpah

• Non Overflow dam


– Sama sekali tidak dilewati air
Langkah-langkah dalam
analisis waduk
• Penetuan:
– Kurva elevasi – luas
– Kurva elevasi – volume

• Penentuan simpanan yang dapat


dipakai/usable storage
– Simpanan total dikurangi volume untuk
menangung akumulasi sedimen
Perkiraan hasil

• Didasarkan pada suatu periode


kriteis/paling kering

• Tidak ada probabilitas


Waduk jangka pendek
• Catatan aliran sungai yang panjang
sebagai basis data
• Diperlukan simulasi
• Pertambahan untuk simulasi maksimal 1
bulan
• Hasil = input-evaporasi+hujan-output
• Hasil = pengambilan + perubahan dalam
simpanan
Waduk jangka panjang
• Dengan metode stokastik

• Berapakah probabilitas suatu


musim kering yang menyebabkan
defisit selama umur proyek?

• Berapakah besar waduk agar


probabilitas defisitnya cukup kecil?
Model Simpanan
• Algoritma puncak berurut
– Jumlah komulatif aliran masuk dikurangi
kebutuhan dihitung
• Model khusus
– Untuk waduk majemuk dan waduk serbaguna
Waduk pengendali banjir

• Mereduksi puncak-puncak banjir


disebelah hilir dengan cara
menahan sebagian air banjir dan
baru dikeluarkan kalau sudah aman
Perbaikan alur untuk
pengurangan banjir
• Asumsi:
– Tanggul tidak akan runtuh sebelum muka air
melewati tanggul
• Bagaimana jelek perjalanan puncak banjir
rencana pada saat melewari ruas sungai
yang bertanggul?
• Digunakan perhitungan air balik standar
dengan menganggap suatu aliran tunak
yang besarnya sama dengan puncak
banjir
Pemetaan daerah banjir
• Pengelolaan datataran untuk
mengurangi dampak banjir
• Hidrologi menentukan luas yang
akan tergenang
• Dengan mencari banjir 100 tahunan
pada titik yang menetukan dan
perhitungan air balik untuk
menetukan tinggi muka air hulu
Embung
• Embung atau tandon air merupakan
waduk berukuran mikro di lahan pertanian
(small farm reservoir) yang dibangun
untuk menampung kelebihan air hujan di
musim hujan
• Air yang ditampung tersebut selanjutnya
digunakan sebagai sumber irigasi
suplementer untuk budidaya komoditas
pertanian bernilai ekonomi tinggi (high
added value crops) di musim kemarau
atau di saat curah hujan makin jarang
Embung
• Secara operasional sebenarnya embung
berfungsi untuk mendistribusikan dan
menjamin kontinuitas ketersediaan
pasokan air untuk keperluan tanaman
ataupun ternak di musim kemarau dan
penghujan.
Embung
Ambang/Ground Sill
• Ambang adalah lantai yang berfungsi
untuk mengendalikan ketinggian dan
kemiringan dasar sungai, agar dapat
menggurangi degradasi.
• Juga dibangun untuk menjaga agar
dasar sungai tidak turun terlalu
berlebihan
Tipe dan Bentuk Ambang
• Ambang Datar
– Hampir tidak mempunyai terjnan dan elevasi
mercunya hampir sama dengan permukaan
dasar sungai, dan berfungsi untuk menjaga
agar permukaan dasar sungai tidak turun lagi.
• Ambang Pelimpah
– Mempunyai terjunan, hingga elevasi
permukaan dasar sungai disebelah hilirnya dan
tujuanya untuk lebih melandaikan kemiringan
dasar sungai.

Anda mungkin juga menyukai