Untuk keperluan pemodelan sungai dan kalibrasi analisis debit banjir rencana, telah dilakukan
delineasi sub DAS untuk mendukung ke dua analisis tersebut.
Tabel 3.2 Daftar Sub DAS di DAS Batang Arau untuk Keperluan Analisis
Luas
No Nama Sub DAS
Ha Km2
1 Arau Hulu di Awal Pengukuran 1982.23 19.82
2 Arau di Pos AWLR 5613.98 56.14
3 Ulu Gadut di Awal Pengukuran 943.01 9.43
Sumber : Hasil Analisis 2014
Peta sub DAS yang ada di DAS Batang Arau dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.2 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2000
Gambar 3.3 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2003
Gambar 3.4 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2006
Gambar 3.5 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2009
Tabel 3.3 Trend Perubahan Tutupan Lahan DAS Batang Arau (Tahun 2000 - 2003 - 2006 - 2009)
Luas (Ha) Perubahan
No Tutupan Lahan
2000 2003 2006 2009 TTGL
1 Hutan lahan kering primer 4878.3 4878.3 4768.2 4764.1 Penurunan
2 Hutan sekunder 605.9 605.9 605.9 605.9 Tetap
3 Semak Belukar 100.9 100.9 211.1 215.1 Kenaikan
4 Permukiman 3602.4 3602.4 3602.4 3602.4 Tetap
5 Tanah Terbuka 30.2 30.2 30.2 30.2 Tetap
6 Tubuh Air 91.4 91.4 91.4 91.4 Tetap
7 Pertanian lahan kering campur 7362.0 7362.0 7362.0 7362.0 Tetap
8 Sawah 377.8 377.8 377.8 377.8 Tetap
9 Pertambangan 342.4 342.4 342.4 342.4 Tetap
Jumlah 17391.4 17391.4 17391.4 17391.4
Sumber : Aktivitas Pemantauan Hutan Indonesian : Tahun 2010 - Kementerian Kehutanan - Republik Indonesia
Pada sub DAS Batang Arau Hulu ini, terjadi penurunan luasan kawasan hutan sebesar 2,4 % yaitu seluas
114 ha dan semak belukar meningkat sampai 81% yaitu seluas 114 ha, sedangkan penutupan lahan lainya
relative tidak berubah. Jika lihat dengan kawasan kritis pada Gambar 2.2 (sub bab 2.7) dapat dijelaskan
bahwa kondisi hutan yang ada sudah mulai rusak, walaupun dalam penanpakan citra sebagai hutan, tetapi
setelah dianalisis lebih lanjut kondisi yang ada sudah memiliki potensi kritis, dimana sebagian besar telah
menjadi semak belukar, dan bekas peladangan berpindah. Kondisi ini mengakibatkan fungsi hidrologi
kawasan menjadi terganggu yang berakibat pada daerah tengah dan hilir dari Das Batang Arau.
Sedangkan data lain yang bersumber dari penelitian Desertasi Putri (2011) yang meneliti bagian Hulu Das
Batang Arau menyatakan bahawa telah terjadi penurunan luasan kawasan hutan sebesar 7,6 % yaitu
seluas 463,5 ha dan kawasan sawah sebesar 1,3 % yaitu seluas 78,4 ha dari luas total yaitu 6.108,1 ha.
Peningkatan luas penggunaan lahan pada ladang/tegalan mencapai 6,2 % seluas 378,3 ha, lahan dari luas
total yaitu 6.108,1 ha. Peningkatan luas penggunaan lahan pada ladang/tegalan mencapai 6,2 % seluas
378,3 ha, lahan terlantar mencapai 1,8% seluas 108,1 ha, kawasan pemukiman 0,7% seluas 44,4 ha, dan
pertambangan sebanyak 0,2 % seluas 11,2 ha dari luas total. Kawasan dominan 22 pada sub DAS Batang
Arau Hulu ini adalah hutan seluas 4.698,5 ha, diikuti dengan ladang/tegalan seluas 724,2 ha, sawah 266,3
ha, semak 191,4 ha, pertambangan 181,8 ha dan pemukiman seluas 85,9 ha.
Hutan pada kawasan sub DAS Batang Arau Hulu terdiri dari hutan lindung dan hutan suaka alam wisata
yaitu Hutan Taman Raya Bung Hatta. Penurunan luas lahan hutan diiringi dengan peningkatan luas lahan
ladang/tegalan. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan luasan lahan pertanian untuk ubi kayu dan
bengkuang serta pembukaan lahan untuk tanaman palawija lainnya. Pada DAS ini terdapat lahan
pertambangan batu kapur dan tanah liat yang digunakan sebagai bahan dasar industri PT. Semen Padang.
Pada tahun 2006, luas lahan tambang meningkat dari tahun sebelumnya dikarenakan perkembangan
industri semen yang pesat sehingga permintaan akan bahan baku industri semakin tinggi.
Menurut RTRW Kota Padang (2008), pemakaian bahan baku berupa batu kapur oleh PT. Semen Padang
mencapai 6,43 juta ton, batu silika lebih dari 838 ribu ton, dan tanah liat lebih dari 233 ribu ton. Pada DAS
ini, terjadi peningkatan lahan terlantar akibat banyaknya lahan kosong yang ditinggalkan (tidak
dimanfaatkan), diantaranya karena kebakaran hutan, ladang berpindah, dan lahan bekas tambang,
sehingga lahan tersebut ditumbuhi oleh semak belukar dan ilalang.
Stasiun Hujan Ladang Padi, Bagian Hulu DAS Batang Arau (No. Sta. 13710016) ; Series Data Hujan
Tahun 1975-2012
Stasiun Hujan Gunung Nago, Pauh, Bagian Tengah DAS Batang Arau (No. Sta : 13710018) ; Series
Data Hujan Tahun 1980-2012
Stasiun Hujan Batu Busuk, DAS Batang Arau (No. Sta : 13710018 ) ; Series Data Hujan Tahun 1975-
2012
Data hujan yang akan dianalisis harus mempunyai konsistensi data. Untuk mengetahui tingkat konsistensi
data hujan, diperlukan suatu uji konsistensi data dari stasiun hujan yang bersangkutan. Pada prinsipnya
metode pengujian tersebut merupakan pembandingan data stasiun yang bersangkutan dengan data
stasiun hujan lain yang lokasinya berada disekitarnya.
Uji Konsistensi data menggunakan Cara Massa Ganda yaitu uji kesesuaian data curah hujan pada suatu
stasiun hujan. Adanya penyimpangan terhadap trend semula diselidiki dengan menggunakan teknik garis
massa ganda (double mass curve) yaitu dengan membandingkan data curah hujan tahunan jangka waktu
yang panjang dengan data curah hujan tahunan rata-rata sekelompok stasiun dalam periode yang sama.
Berikut merupakan grafik hasil uji konsistensi data dengan menggunakan Metode Kurva Massa Ganda
untuk masing-masing data pada tiap stasiun hujan.
27000
Komulatif Curah Hujan St. Cisalak Baru (mm)
24000
21000
18000
15000
12000
9000
6000
3000
0
0 3000 6000 9000 12000 15000 18000 21000 24000 27000 30000 33000 36000 39000 42000
42000
33000
30000
27000
24000
21000
18000
15000
12000
9000
6000
3000
0
0 3000 6000 9000 12000 15000 18000 21000 24000 27000 30000 33000 36000
32000
30000
28000
26000
24000
22000
20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000
26000
24000
22000
20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000
Berdasarkan grafik diatas, trend kurva untuk ke empat stasiun yang digunakan mempunyai nilai R2 yang
mendekati nilai 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya penyimpangan data untuk
masing-masing stasiun.
Simpang Alai
Sub DAS Drain Banjir Kanal
Pos Ladang Padi - Lb Kilangan
Sub DAS Arau Hulu
Berikut ini pengaruh luas poligon thiesen untuk masing-masing stasiun hujan pada masing-masing sub
das.
Tabel 3.5 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Arau Hulu
Luas Pengaruh
No Nama Pos Hujan Prosentase
(Ha)
1 Pos Ladang Padi - Lbk Kilangan 5115.46 81.16
2 Pos Simpang Alai 1187.76 18.84
Jumlah 6303.21 100.00
A : 51154559.5344 m2
Pos Simpang Alai
A : 11877552.8970 m2
Gambar 3.7 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Arau Hulu
Tabel 3.6 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Ulu Gadut
Luas Pengaruh
No Nama Pos Hujan Prosentase
(Ha)
1 Pos Ladang Padi - Lbk Kilangan 2403.03 58.08
2 Pos Simpang Alai 1241.96 30.02
3 Pos Batu Busuk - Kuranji 412.66 9.97
4 Pos Gunung Nago 79.99 1.93
Jumlah 4137.64 100.00
Gambar 3.8 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Ulu Gadut
Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar yang terjadi pada periode ulang tertentu dengan suatu
peluang tertentu pula. Dalam studi ini analisis curah hujan rancangan dilakukan dengan menggunakan
metode Gumbel, Log Pearson Type III dan Normal.
Tabel 3.7 Hujan Harian Maksimum Wilayah Sub DAS Arau Hulu
Harian Max (mm)
Hujan Max
TAHUN Simpang Alai Ladang Padi
Wilayah (mm)
0.19 0.81
2002 206 110 128
2003 103 186 170
2004 87 95 93
2005 240 96 123
2006 118 155 148
2007 89 75 78
2008 112 80 86
2009 71 145 131
2010 75 109 103
2011 65 118 108
2012 76 117 109
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 3.8 Hujan Harian Maksimum Wilayah Sub DAS Ulu Gadut
Harian Max (mm)
Hujan Max
TAHUN Simpang Alai Ladang Padi Batu Busuk Gunung Nago
Wilayah (mm)
0.30 0.58 0.10 0.02
2002 206 110 145 186 144
2003 103 186 155 186 158
2004 87 95 155 186 100
2005 240 96 193 270.2 152
2006 118 155 135 0 139
2007 89 75 175 98 90
2008 112 80 155 238.8 100
2009 71 145 87 196.2 118
2010 75 109 56 180.2 95
2011 65 118 115 170.2 103
2012 76 117 145 140.3 108
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 3.9 Hujan Harian Maksimum Wilayah Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal
Hujan Max
TAHUN
Wilayah (mm)
2002 206
2003 103
2004 87
2005 240
2006 118
2007 89
2008 112
2009 71
2010 75
2011 65
2012 76
Hasil perhitungan analisa frekuensi hujan untuk masing-masing metode tersebut di atas.
Metode Gumbel
Hasil perhitungan analisa frekuensi hujan tipe Gumbel diuraikan berikut ini.
Tabel 3.10 Hujan Rancangan Metoda Gumbel Sub DAS Arau Hulu
Point Weibull Actual Predicted Standard Kuadrat
Simpangan
Number Probability Value (mm) Value (mm) Deviation Simpangan
1 0.08 78 74.81 10.29 3.19 10.18
2 0.17 86 84.39 8.35 1.61 2.59
3 0.25 93 91.90 7.27 1.10 1.21
4 0.33 103 98.71 6.81 4.29 18.40
5 0.42 108 105.36 6.95 2.64 6.97
6 0.5 109 112.19 7.66 (3.19) 10.18
7 0.58 123 119.56 8.90 3.44 11.83
8 0.67 128 127.89 10.70 0.11 0.01
9 0.75 131 137.94 13.18 (6.94) 48.16
10 0.83 148 151.29 16.76 (3.29) 10.82
11 0.92 170 172.95 22.88 (2.95) 8.70
JUMLAH 129.06
Tabel 3.11 Hujan Rancangan Metoda Gumbel Sub DAS Ulu Gadut
Point Weibull Actual Predicted Standard Kuadrat
Simpangan
Number Probability Value (mm) Value (mm) Deviation Simpangan
1 0.08 90 81.47 9.32 8.53 72.76
2 0.17 95 90.13 7.55 4.87 23.72
3 0.25 100 96.93 6.58 3.07 9.42
4 0.33 100 103.09 6.16 (3.09) 9.55
5 0.42 103 109.11 6.29 (6.11) 37.33
6 0.5 108 115.29 6.93 (7.29) 53.14
7 0.58 118 121.96 8.05 (3.96) 15.68
8 0.67 139 129.50 9.68 9.50 90.25
9 0.75 144 138.59 11.93 5.41 29.27
10 0.83 152 150.67 15.17 1.33 1.77
11 0.92 158 170.27 20.71 (12.27) 150.55
JUMLAH 493.45
Tabel 3.12 Hujan Rancangan Metoda Gumbel Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal
Point Weibull Actual Predicted Standard Kuadrat
Simpangan
Number Probability Value (mm) Value (mm) Deviation Simpangan
1 0.08 65 26.35 21.59 38.65 1,493.82
2 0.17 71 46.43 17.50 24.57 603.68
3 0.25 75 62.18 15.24 12.82 164.35
4 0.33 76 76.46 14.29 (0.46) 0.21
5 0.42 87 90.40 14.57 (3.40) 11.56
6 0.5 89 104.74 16.05 (15.74) 247.75
7 0.58 103 120.18 18.67 (17.18) 295.15
8 0.67 112 137.66 22.44 (25.66) 658.44
9 0.75 118 158.73 27.64 (40.73) 1,658.93
10 0.83 206 186.73 35.15 19.27 371.33
11 0.92 240 232.14 47.99 7.86 61.78
JUMLAH 5,567.01
Hasil perhitungan analisa frekuensi hujan Metode Log Pearson III diuraikan berikut ini.
Tabel 3.13 Hujan Rancangan Metoda Log Pearson III Sub DAS Arau Hulu
Point Weibull Actual Predicted Standard Kuadrat
Simpangan
Number Probability Value (mm) Value (mm)Deviation Simpangan
1 0.08 78 79.86 8.3146 (1.86) 3.46
2 0.17 86 88.3 7.8891 (2.30) 5.29
3 0.25 93 94.9 8.0648 (1.90) 3.61
4 0.33 103 100.85 8.4387 2.15 4.62
5 0.42 108 106.62 8.9047 1.38 1.90
6 0.5 109 112.49 9.4418 (3.49) 12.18
7 0.58 123 118.76 10.0781 4.24 17.98
8 0.67 128 125.78 10.9011 2.22 4.93
9 0.75 131 134.15 12.1218 (3.15) 9.92
10 0.83 148 145.1 14.3147 2.90 8.41
11 0.92 170 162.51 19.6643 7.49 56.10
JUMLAH 128.41
Tabel 3.14 Hujan Rancangan Metoda Log Pearson III Sub DAS Ulu Gadut
Point Weibull Actual Predicted Standard Kuadrat
Simpangan
Number Probability Value (mm) Value (mm)Deviation Simpangan
1 0.08 90 87.53 6.4192 2.47 6.10
2 0.17 95 94.02 6.2202 0.98 0.96
3 0.25 100 99.29 6.686 0.71 0.50
4 0.33 100 104.17 7.284 (4.17) 17.39
5 0.42 103 109.01 7.9033 (6.01) 36.12
6 0.5 108 114.06 8.5372 (6.06) 36.72
7 0.58 118 119.57 9.2324 (1.57) 2.46
8 0.67 139 125.9 10.1043 13.10 171.61
9 0.75 144 133.64 11.4242 10.36 107.33
10 0.83 152 144.1 13.9337 7.90 62.41
11 0.92 158 161.48 20.4576 (3.48) 12.11
JUMLAH 453.72
Tabel 3.15 Hujan Rancangan Metoda Log Pearson III Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal
Point Weibull Actual Predicted Standard Kuadrat
Simpangan
Number Probability Value (mm) Value (mm)Deviation Simpangan
1 0.08 65 64.89 13.8313 0.11 0.01
2 0.17 71 69.09 7.3999 1.91 3.65
3 0.25 75 73.49 6.5755 1.51 2.28
4 0.33 76 78.37 9.4835 (2.37) 5.62
5 0.42 87 83.98 13.2836 3.02 9.12
6 0.5 89 90.67 17.2448 (1.67) 2.79
7 0.58 103 98.98 21.3282 4.02 16.16
8 0.67 112 109.91 25.744 2.09 4.37
9 0.75 118 125.46 31.2211 (7.46) 55.65
10 0.83 206 150.72 40.9856 55.28 3,055.88
11 0.92 240 205.4 76.6905 34.60 1,197.16
JUMLAH 4,352.69
Pemeriksaan uji kesesuaian distribusi ini dimaksudkan untuk mengetahui suatu kebenaran hipotesa
distribusi frekuensi. Dengan pemeriksaan uji ini akan diketahui :
1. Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi yang diharapkan atau yang diperoleh
secara teoritis.
2. Kebenaran hipotesa (diterima/ditolak).
Berikut ini hasil uji kesesuaian distribusi masing-masing sub DAS dan metode perhitungan hujan
rancangan di atas.
Tabel 3.18 Uji Distribusi Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal
METODE Metode Uji Nilai D max Nilai D Kritis Keterangan
LOG 0.396
Uji Smirnov Kolmogorof 0.106 Memenuhi
PEARSON
III Uji Chi Square 10.800 19.675 Memenuhi
Uji Smirnov Kolmogorof 0.177 0.396 Memenuhi
GUMBEL
Uji Chi Square 9.455 19.675 Memenuhi
Metode yang terpilih adalah merupakan metode yang memiliki dengan harga R 2 mendekati nilai 1. Berikut
ini hasil uji kesesuaian hasil analisa frekuensi hujan di atas.
1. Hujan Rencana Sub DAS Arau Hulu
Berikut ini tabel pemilihan metode hujan rencana untuk Sub DAS Arau Hulu
Tabel 3.19 Pemilihan Distribusi Frekuensi Hujan Sub DAS Arau Hulu
Gumbel Log Pearson III
No Urut data (Qi-Qrata)^2
Hasil Simpangan hasil Simpangan
1 78 74.81 10.18 79.86 3.46 1450.92
2 86 84.39 2.59 88.30 5.29 905.46
3 93 91.90 1.21 94.90 3.61 533.19
4 103 98.71 18.40 100.85 4.62 171.37
5 108 105.36 6.97 106.62 1.90 65.46
6 109 112.19 10.18 112.49 12.18 50.28
7 123 119.56 11.83 118.76 17.98 47.74
8 128 127.89 0.01 125.78 4.93 141.83
9 131 137.94 48.16 134.15 9.92 222.28
10 148 151.29 10.82 145.10 8.41 1018.19
11 170 172.95 8.70 162.51 56.10 2906.19
Rata2 Data 116.09
Jumlah 1276.99 129.06 1269.32 128.41 7512.91
Nilai R2 0.9828 0.9829
(Sumber : Hasil Analisis)
Nilai R2 yang mendekati nilai 1 adalah Metode Log Pearson III dengan nilai R2 = 0.9829. Maka dalam
perhitungan debit banjir, hujan rencana yang digunakan adalah dari Metoda Log Pearson III. Hujan
Rancanan untuk Sub DAS Arau Hulu adalah sebagai berikut.
Tabel 3.21 Pemilihan Distribusi Frekuensi Hujan Sub DAS Ulu Gadut
Gumbel Log Pearson III
No Urut data (Qi-Qrata)^2
Hasil Simpangan hasil Simpangan
1 90 81.47 72.76 87.53 6.10 830.49
2 95 90.13 23.72 94.02 0.96 567.31
3 100 96.93 9.42 99.29 0.50 354.12
4 100 103.09 9.55 104.17 17.39 354.12
5 103 109.11 37.33 109.01 36.12 250.21
6 108 115.29 53.14 114.06 36.72 117.03
7 118 121.96 15.68 119.57 2.46 0.67
8 139 129.50 90.25 125.90 171.61 407.31
9 144 138.59 29.27 133.64 107.33 634.12
10 152 150.67 1.77 144.10 62.41 1101.03
11 158 170.27 150.55 161.48 12.11 1535.21
Rata2 Data 118.82
Jumlah 1307.01 493.45 1292.77 453.72 6151.64
Nilai R2 0.920 0.926
(Sumber : Hasil Analisis)
Nilai R2 yang mendekati nilai 1 adalah Metode Log Pearson III dengan nilai R2 = 0.926. Maka dalam
perhitungan debit banjir, hujan rencana yang digunakan adalah dari Metoda Log Pearson III. Hujan
Rancanan untuk Sub DAS Ulu Gadut adalah sebagai berikut.
50 197.60
25 179.87
10 156.93
5 139.44
2 114.06
(Sumber : Hasil Analisis)
Tabel 3.23 Pemilihan Distribusi Frekuensi Hujan Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal
Gumbel Log Pearson III
No Urut data (Qi-Qrata)^2
Hasil Simpangan hasil Simpangan
1 65 26.35 1493.82 64.89 0.01 2295.28
2 71 46.43 603.68 69.09 3.65 1756.37
3 75 62.18 164.35 73.49 2.28 1437.10
4 76 76.46 0.21 78.37 5.62 1362.28
5 87 90.40 11.56 83.98 9.12 671.28
6 89 104.74 247.75 90.67 2.79 571.64
7 103 120.18 295.15 98.98 16.16 98.19
8 112 137.66 658.44 109.91 4.37 0.83
9 118 158.73 1658.93 125.46 55.65 25.92
10 206 186.73 371.33 150.72 3055.88 8665.92
11 240 232.14 61.78 205.40 1197.16 16152.10
Rata2 Data 112.91
Jumlah 1242.00 5567.01 1150.96 4352.69 33036.91
Nilai R2 0.831 0.868
(Sumber : Hasil Analisis)
Nilai R2 yang mendekati nilai 1 adalah Metode Log Pearson III dengan nilai R2 = 0.868. Maka dalam
perhitungan debit banjir, hujan rencana yang digunakan adalah dari Metoda Log Pearson III. Hujan
Rancanan untuk Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal adalah sebagai berikut.
Tabel 3.24 Hujan Rencana Terpilih Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal
Return Harian Max
Period Metode
Log Pearson III
200 723.56
100 529.01
50 387.70
25 284.66
10 189.39
5 138.84
2 90.67
(Sumber : Hasil Analisis)
= t * T
RT
dimana :
RT
= intensitas curah hujan rerata dalam T jam
120
100.00
94.10
Prosentase Kumulatif( %)
100
87.36
79.37
80 69.34
55.03
60
40
20
0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0
Waktu (Jam)
Distribusi Hujan
60 55.03
40
30
20
14.30
10.03
7.99 6.75
10 5.90
0
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Waktu ( jam )
Gambar 3.11 Element, Sub Basi, Reach dan Junction untuk DAS Batang Arau
Berikut ini rekapitulasi debit banjir rencana untuk masing-masing metode tersebut di atas.
Kemudian debit banjir rencana untuk berbagai metode di Sungai Arau pada AWLR Lubuk Sarik dianalisis
dengan merubah parameter pembentuk das pada masing-masing metode HSS. Dari hasil analisis maka
didapatkan parameter das yang mendekati debit puncak Sungai Arau berdasarkan data AWLR.
Parameter pembentuk DAS yang sesuai kalibrasi untuk setiap metode HSS adalah sebagai berikut :
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
ITB-2 (Alpha=3.00 Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
Berikut ini perbandingan debit rencana hasil kalibrasi Sungai Arau di AWLR Lubuk Sarik.
Tabel 3.27 Kalibrasi Debit Rencana Sungai Arau di AWLR Lubuk Sarik
Cara Hidrograph Satuan
Tr ITB-2 Debit
Nakayasu ITB-1 HEC-HMS
(Alpha=3.00 Rencana
(Alpha=3.50) (Alpha=2.0) (SCS)
Betha=0.85) Data AWLR
5 243.49 239.19 241.82 220.70 194.12
10 274.34 269.49 272.46 252.10 253.64
25 312.45 306.94 310.32 291.20 328.83
50 340.38 334.38 338.06 340.30 384.62
100 368.02 361.53 365.50 376.60 439.99
Sumber : Hasil Analisis
140.0
100.0
120.0
Q (m3/s)
80.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
40.0
ITB-2 (Alpha=2.4, 250.0
Betha=0.86)
HEC-HMS (SCS)
20.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.12 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 5 tahun
250.0 0.0
100.0
150.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
100.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
ITB-1 (Alpha=2.0)
50.0
ITB-2 (Alpha=2.4, 250.0
Betha=0.86)
HEC-HMS (SCS)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.13 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 10 tahun
300.0 0.0
200.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0 150.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.14 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 25 tahun
300.0 0.0
200.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0 150.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.15 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 50 tahun
300.0 0.0
200.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0 150.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.16 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 100 tahun
309.00
300.0
293.31
281.00
278.29
275.0
269.24
255.46
253.10
250.0
Qmax (m3/s)
236.40
225.0 224.29
Nakayasu (Alpha=2.0)
215.50
ITB-1 (Alpha=2.0)
209.82
200.0 199.07
ITB-2 (Alpha=2.4,
Betha=0.86)
188.19
185.70 HEC-HMS (SCS)
178.55
175.0
150.0
5 10 25 50 100
Tr (Tahun)
50.0
140.0
120.0 100.0
100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
80.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.18 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 5 tahun
200.0 0.0
50.0
160.0
140.0
100.0
120.0
Q (m3/s)
R (mm)
100.0 150.0
80.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
40.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
20.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.19 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 10 tahun
250.0 0.0
50.0
200.0
100.0
150.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
100.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
50.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.20 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 25 tahun
300.0 0.0
250.0 50.0
200.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.21 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 50 tahun
300.0 0.0
250.0 50.0
200.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.22 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 100 tahun
300.0
Rekapitulasi Debit Puncak Sungai Ulu Gadut (m3/dt)
275.0
272.40
250.0
245.70
238.14
235.40
225.0
219.90 217.95
Qmax (m3/s)
215.44
200.0 198.39
196.11
Nakayasu (Alpha=3.50)
187.00
ITB-1 (Alpha=2.0)
175.0
171.10 ITB-2 (Alpha=3.00
173.09
Betha=0.85)
162.20
HEC-HMS (SCS)
153.80
152.03
150.0
125.0
5 10 25 50 100
Tr (Tahun)
100.0 50.0
80.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
60.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.24 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 5 tahun
160.0 0.0
120.0
100.0
100.0
Q (m3/s)
R (mm)
80.0 150.0
60.0
Hujan Eff (mm) 200.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
40.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
250.0 0.0
50.0
200.0
100.0
150.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
100.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
50.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.25 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 10 tahun
350.0 0.0
250.0
100.0
200.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
150.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.26 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 25 tahun
350.0 0.0
250.0
100.0
200.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
150.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.27 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 50 tahun
500.0 0.0
50.0
400.0
350.0
100.0
300.0
Q (m3/s)
R (mm)
250.0 150.0
200.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
100.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
50.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.28 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 100 tahun
475.0
468.10
450.0
425.0
400.0
375.0
358.11
357.74
350.0
325.0 328.30
300.0
Qmax (m3/s)
275.0
262.45
262.18
250.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
225.0 228.40
ITB-1 (Alpha=2.0)
200.0
192.70
192.50
ITB-2 (Alpha=3.00
175.0 Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
150.0
139.40
125.0 128.21
128.07
100.0
94.60
93.99
93.89
75.0
5 10 25 50 100
Tr (Tahun)
50.0
160.0
140.0
100.0
120.0
Q (m3/s)
R (mm)
100.0 150.0
80.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
40.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
20.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.30 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 5 tahun
300.0 0.0
250.0 50.0
200.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.31 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 10 tahun
500.0 0.0
50.0
400.0
350.0
100.0
300.0
Q (m3/s)
R (mm)
250.0 150.0
200.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
100.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
50.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.32 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 25 tahun
700.0 0.0
500.0
100.0
400.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
300.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.33 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 50 tahun
1,000.0 0.0
50.0
800.0
700.0
100.0
600.0
Q (m3/s)
R (mm)
500.0 150.0
400.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
200.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
100.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.34 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 100 tahun
950.0
Rekapitulasi Debit Puncak BANJIR KANAL (m3/dt)
925.0
900.0
891.70
875.0
850.0
825.0
800.0
775.0
750.0
725.0
700.0
675.0
665.94
665.79
650.0
625.0 632.50
600.0
575.0
Qmax (m3/s)
550.0
525.0
500.0
488.05
487.94
475.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
450.0 445.70
425.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
400.0
375.0
350.0 358.34
358.26 ITB-2 (Alpha=3.00
Betha=0.85)
325.0
300.0 HEC-HMS (SCS)
275.0 276.60
250.0
238.36
225.0
238.41
200.0
190.00
175.0 174.78
174.74
150.0
5 10 25 50 100
Tr (Tahun)
3.4.8 Debit Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran
Debit banjir rencana pada Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
100.0 0.0
50.0
80.0
70.0
100.0
60.0
Q (m3/s)
R (mm)
50.0 150.0
40.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
20.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
10.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.36 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 5 tahun
120.0 0.0
100.0 50.0
80.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
60.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.37 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 10 tahun
140.0 0.0
100.0
100.0
80.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
60.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.38 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 25 tahun
160.0 0.0
120.0
100.0
100.0
Q (m3/s)
R (mm)
80.0 150.0
60.0
Hujan Eff (mm) 200.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
40.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.39 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 50 tahun
160.0 0.0
120.0
100.0
100.0
Q (m3/s)
R (mm)
80.0 150.0
60.0
Hujan Eff (mm) 200.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
40.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.40 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 100 tahun
150.0
Rekapitulasi Debit Puncak Sungai Batang Arau Awal Pengukuran (m3/dt)
140.11
138.10
132.90
128.62
126.77
125.0
120.10
Qmax (m3/s)
112.92
111.31
Nakayasu (Alpha=3.50)
102.80
100.0 100.23 ITB-1 (Alpha=2.0)
98.79
ITB-2 (Alpha=3.00
Betha=0.85)
89.89 HEC-HMS (SCS)
88.61 89.00
77.90
75.0
5 10 25 50 100
Tr (Tahun)
Gambar 3.41 Debit Puncak Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran
3.4.9 Debit Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran
Debit banjir rencana pada Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
80.0 0.0
60.0
100.0
50.0
Q (m3/s)
R (mm)
40.0 150.0
30.0
Hujan Eff (mm) 200.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
20.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.42 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 5 tahun
90.0 0.0
50.0
70.0
60.0 100.0
50.0
Q (m3/s)
R (mm)
150.0
40.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.43 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 10 tahun
100.0 0.0
50.0
80.0
70.0
100.0
60.0
Q (m3/s)
R (mm)
50.0 150.0
40.0
ITB-1 (Alpha=2.0)
20.0
ITB-2 (Alpha=3.00 250.0
Betha=0.85)
HEC-HMS (SCS)
10.0
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.44 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 25 tahun
120.0 0.0
100.0 50.0
80.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
60.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.45 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 50 tahun
120.0 0.0
100.0 50.0
80.0 100.0
Q (m3/s)
R (mm)
60.0 150.0
Nakayasu (Alpha=3.50)
ITB-1 (Alpha=2.0)
0.0 300.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 3.46 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 100 tahun
125.0
Rekapitulasi Debit Puncak Sungai Ulu Gadut Awal Pengukuran (m3/dt)
103.01
100.0 99.50
94.27
Qmax (m3/s)
89.50
85.81
83.58
79.90
76.49
75.0 74.87
Nakayasu (Alpha=3.50)
69.63
67.70 ITB-1 (Alpha=2.0)
66.52
ITB-2 (Alpha=3.00
Betha=0.85)
58.50 60.75
HEC-HMS (SCS)
53.98
50.0
5 10 25 50 100
Tr (Tahun)
Gambar 3.47 Debit Puncak Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran
Contents
BAB 3 ANALISIS HIDROLIOGI ............................................................................................................... 3-1
3.4.4 Debit Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu ............................................................................. 3-25
3.4.5 Debit Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut ............................................................................. 3-28
3.4.6 Debit Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak ......................................................................... 3-31
3.4.7 Debit Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal ......................................................................... 3-35
3.4.8 Debit Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran .................................... 3-38
3.4.9 Debit Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran ........................................... 3-41
Gambar 3.1 Peta Sub DAS pada DAS Batang Arau .................................................................................... 3-2
Gambar 3.2 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2000 ........................................................... 3-3
Gambar 3.3 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2003 ........................................................... 3-4
Gambar 3.4 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2006 ........................................................... 3-5
Gambar 3.5 Kondisi Tutupan Lahan DAS Batang Arau Tahun 2009 ........................................................... 3-6
Gambar 3.6 Peta Poligon Thiesen DAS Batang Arau ................................................................................ 3-11
Gambar 3.7 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Arau Hulu ................................................................... 3-12
Gambar 3.8 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Ulu Gadut ................................................................... 3-13
Gambar 3.9 Pola Distribusi Hujan .............................................................................................................. 3-22
Gambar 3.10 Grafik Pola Distribusi Hujan .................................................................................................. 3-23
Gambar 3.11 Element, Sub Basi, Reach dan Junction untuk DAS Batang Arau....................................... 3-24
Gambar 3.12 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 5 tahun .................................................. 3-25
Gambar 3.13 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 10 tahun ................................................ 3-26
Gambar 3.14 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 25 tahun ................................................ 3-26
Gambar 3.15 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 50 tahun ................................................ 3-27
Gambar 3.16 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu TR 100 tahun .............................................. 3-27
Gambar 3.17 Debit Puncak Rencana Sub DAS Arau Hulu ........................................................................ 3-28
Gambar 3.18 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 5 tahun .................................................. 3-28
Gambar 3.19 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 10 tahun ................................................ 3-29
Gambar 3.20 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 25 tahun ................................................ 3-29
Gambar 3.21 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 50 tahun ................................................ 3-30
Gambar 3.22 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut TR 100 tahun .............................................. 3-30
Gambar 3.23 Debit Puncak Rencana Sub DAS Ulu Gadut ........................................................................ 3-31
Gambar 3.24 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 5 tahun .............................................. 3-31
Gambar 3.25 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 10 tahun ............................................ 3-32
Gambar 3.26 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 25 tahun ............................................ 3-33
Gambar 3.27 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 50 tahun ............................................ 3-33
Gambar 3.28 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Batang Jirak TR 100 tahun .......................................... 3-34
Gambar 3.29 Debit Puncak Rencana Sub DAS Batang Jirak .................................................................... 3-34
Gambar 3.30 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 5 tahun ............................................... 3-35
Gambar 3.31 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 10 tahun ............................................. 3-35
Gambar 3.32 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 25 tahun ............................................. 3-36
Gambar 3.33 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 50 tahun ............................................. 3-36
Gambar 3.34 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Banjir Kanal TR 100 tahun ........................................... 3-37
Gambar 3.35 Debit Puncak Rencana Sub DAS Banjir Kanal .................................................................... 3-37
Gambar 3.36 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 5 tahun ......... 3-38
Gambar 3.37 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 10 tahun ....... 3-38
Gambar 3.38 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 25 tahun ....... 3-39
Gambar 3.39 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 50 tahun ....... 3-39
Gambar 3.40 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran TR 100 tahun ..... 3-40
Gambar 3.41 Debit Puncak Rencana Sub DAS Arau Hulu di Titik Awal Pengukuran ............................... 3-40
Gambar 3.42 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 5 tahun ................. 3-41
Gambar 3.43 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 10 tahun ............... 3-41
Gambar 3.44 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 25 tahun ............... 3-42
Gambar 3.45 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 50 tahun ............... 3-42
Gambar 3.46 Hidrofraf Banjir Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran TR 100 tahun ............. 3-43
Gambar 3.47 Debit Puncak Rencana Sub DAS Ulu Gadut di Awal Pengukuran ...................................... 3-43
Tabel 3.1 Daftar Sub DAS di DAS Batang Arau ........................................................................................... 3-1
Tabel 3.2 Daftar Sub DAS di DAS Batang Arau untuk Keperluan Analisis .................................................. 3-1
Tabel 3.3 Trend Perubahan Tutupan Lahan DAS Batang Arau (Tahun 2000 - 2003 - 2006 - 2009) .......... 3-7
Tabel 3.4 Perubahan lahan di Hulu Das Batang Arau ................................................................................. 3-7
Tabel 3.5 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Arau Hulu ....................................................................... 3-12
Tabel 3.6 Luas Poligon Thiesen pada Sub DAS Ulu Gadut ....................................................................... 3-12
Tabel 3.7 Hujan Harian Maksimum Wilayah Sub DAS Arau Hulu ............................................................. 3-14
Tabel 3.8 Hujan Harian Maksimum Wilayah Sub DAS Ulu Gadut ............................................................. 3-14
Tabel 3.9 Hujan Harian Maksimum Wilayah Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal .............................. 3-14
Tabel 3.10 Hujan Rancangan Metoda Gumbel Sub DAS Arau Hulu ......................................................... 3-15
Tabel 3.11 Hujan Rancangan Metoda Gumbel Sub DAS Ulu Gadut ......................................................... 3-15
Tabel 3.12 Hujan Rancangan Metoda Gumbel Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal ......................... 3-16
Tabel 3.13 Hujan Rancangan Metoda Log Pearson III Sub DAS Arau Hulu ............................................. 3-16
Tabel 3.14 Hujan Rancangan Metoda Log Pearson III Sub DAS Ulu Gadut ............................................. 3-17
Tabel 3.15 Hujan Rancangan Metoda Log Pearson III Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal .............. 3-17
Tabel 3.16 Uji Distribusi Sub DAS Arau Hulu ............................................................................................. 3-18
Tabel 3.17 Uji Distribusi Sub DAS Ulu Gadut............................................................................................. 3-18
Tabel 3.18 Uji Distribusi Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal ............................................................. 3-18
Tabel 3.19 Pemilihan Distribusi Frekuensi Hujan Sub DAS Arau Hulu ...................................................... 3-19
Tabel 3.20 Hujan Rencana Terpilih Sub DAS Arau Hulu ........................................................................... 3-19
Tabel 3.21 Pemilihan Distribusi Frekuensi Hujan Sub DAS Ulu Gadut ..................................................... 3-20
Tabel 3.22 Hujan Rencana Terpilih Sub DAS Ulu Gadut ........................................................................... 3-20
Tabel 3.23 Pemilihan Distribusi Frekuensi Hujan Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal ..................... 3-21
Tabel 3.24 Hujan Rencana Terpilih Sub DAS Batang Jirak dan Banjir Kanal ........................................... 3-21
Tabel 3.25 Perhitungan Rasio Hujan Jam-Jaman ...................................................................................... 3-22
Tabel 3.26 Debit Puncak Sungai Arau di AWLR Lubuk Sarik .................................................................... 3-24
Tabel 3.27 Kalibrasi Debit Rencana Sungai Arau di AWLR Lubuk Sarik ................................................... 3-25