DAFTAR ISI
i
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
ii
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
DAFTAR GAMBAR
iii
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Studi-Studi Yang Sudah Dilaksanakan Untuk Proyek Irigasi Sungai Gilirang ........ 3
Tabel 1. 2 Perizinan-Perizinan / Sertifikat yang Sudah Diperoleh ............................................ 4
Tabel 1. 3 Data Hidrologi (Curah Hujan) ................................................................................... 5
Tabel 1. 4 Data Tubuh Bendungan ........................................................................................... 5
Tabel 1. 5 Data Waduk Bendungan .......................................................................................... 5
Tabel 1. 6 Data Bangunan Pelimpah ........................................................................................ 5
Tabel 1. 8 Data Instrumentasi ................................................................................................... 6
Tabel 3. 1 Koordinat Patok-Patok BM Eksisting (1) ................................................................ 13
Tabel 3. 2 Koordinat Patok-Patok BM Eksisting (2) ................................................................ 14
Tabel 3. 3 Luasan Area Pemetaan Topografi ......................................................................... 16
Tabel 4. 1 Investigasi Geologi Untuk Studi Kelayakan ........................................................... 17
Tabel 4. 2 Investigasi Geologi Untuk Pekerjaan Desain Detail .............................................. 17
Tabel 4. 3 Volume Material di Sekitar Bendungan .................................................................. 20
Tabel 5. 1 Daftar Stasiun Hidrologi pada DAS Gilirang .......................................................... 21
Tabel 5. 2 Data Curah Hujan Bulanan Rata-Rata pada DAS Gilirang ................................... 23
Tabel 5. 3 Kondisi Klimatologi Rata-rata Stasiun Sengkang .................................................. 24
Tabel 5. 4 Curah Hujan Dengan Setiap Periode Ulang .......................................................... 24
Tabel 5. 5 Debit Banjir Pada Setiap Periode Ulang ................................................................ 25
Tabel 6. 1 Hasil Perhitungan Elevasi Puncak Bendungan ..................................................... 28
Tabel 6. 2 Nilai Parameter Desain untuk Material Timbunan Bendungan ............................. 30
Tabel 6. 3 Faktor Keamanan Stabilitas Lereng Bendungan Paselloreng............................... 32
Tabel 6. 4 Hasil Perhitungan Rembesan Bendungan Paselloreng ........................................ 33
Tabel 6. 5 Hasil Perhitungan Deformasi Pada Bendungan Utama Dan Pelana .................... 34
Tabel 6. 6 Penggalian Untuk Fondasi Bendungan ................................................................. 34
Tabel 6. 7 Rangkuman Dimensi Grouting ............................................................................... 35
Tabel 9. 1 Hasil Perhitungan Debit Banjir ............................................................................... 41
Tabel 10. 1 Perkiraan Biaya Konstruksi .................................................................................. 43
Tabel 10. 2 Alokasi Tahun Rencana Prakiraan Biaya ............................................................ 44
iv
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Laporan ini adalah laporan ringkasan untuk Pekerjaan Desain Detail Bendungan
Paselloreng, yang disusun dalam rangka rencana sertifikasi Bendungan Paselloreng Tahun
2015 yang dilaksanakan PT.Mettana-KSO, dalam Kontrak Pekerjaan Supervisi Bendungan
Paselloreng No.HK.02.03/Au/SB-B.II/-012. Lokasi Bendungan Paselloreng terletak di Desa
Gilirang, Kecamatan Wajo, Kota Sengkang, Provinsi Sulawesi Selatan, seperti dapat dilihat
pada Gambar 1.1. Secara geografi lokasi proyek berada pada 120 o10’E-120o21’E dan
03o53’S-04o06’S.
1
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
Bendungan Paselloreng merupakan tipe bendungan urugan tanah dengan inti kedap air
(core), dimana pemilihan tipe tersebut berdasarkan pada kondisi geologi, pertimbangan
tinggi bendungan dan ketersediaan material timbunan. Elevasi puncak bendungan ini
berada pada El. 56.5 m dari Muka Air Laut atau mempunyai tinggi 44.5 m. Kapasitas waduk
dari Bendungan Paselloreng adalah sekitar 138,000,000 (seratus tiga puluh delapan juta)
m3, dimana fungsi utamanya yaitu sebagai irigasi untuk daerah di bawah cekungan Sungai
Gilirang dengan area sekitar 8,360 (delapan ribu tiga ratus enam puluh) ha.
2
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
Tabel 1. 1 Studi-Studi Yang Sudah Dilaksanakan Untuk Proyek Irigasi Sungai Gilirang
Tahun Kegiatan
1976 Pengiriman para tenaga ahli JICA ke Sulawesi Selatan
1977 Persiapan pembuatan peta foto udara untuk studi Master Plan
Pelaksanaan master plan untuk pengembangan sumber daya air di
Sulawesi Selatan
1977 - 1978
Mengidentifikasi Proyek Irigasi Gilirang sebagai proyek prioritas ke empat
dalam studi master plan
1994 - 1995 Studi Kelayakan (Feasibility Study,FS) untuk Proyek Irigasi Gilirang
1999 - 2001 Persiapan Desain Detail untuk Proyek Irigasi Gilirang
2015 Pekerjaan sertifikasi desain dan supervisi Bendungan Paselloreng
Selain dari studi-studi yang telah disebutkan pada Tabel 1.1, telah dilaksanakan juga kajian
/ assessment lingkungan oleh Universitas Hasanudin (UNIHAS) pada Tahun 1994. Hasil dari
assessment tersebut telah dicek oleh komisi wilayah mengenai isu-isu lingkungan pada
Tahun 1995 dan direvisi oleh Kantor Irigasi Sulawesi Selatan yang selanjutnya diserahkan
ke Pemerintah Pusat. Adapun Laporan-laporan hasil studi lingkungan yang sudah
diserahkan ke Pemerintah Pusat tersebut adalah sbb :
1. Pemerikasaan Initial / Awal Lingkungan (PIL)
2. Kerangka Acuan untuk Pengkajian Dampak Lingkungan (KA-Andal)
3. Pengkajian Dampak Lingkungan
4. Rencana Ketatalaksanaan Lingkungan (RKL)
5. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
3
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
4
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
3. Tubuh Bendungan
4. Waduk
5. Bangunan Pelimpah
Akses menuju bangunan pelimpah darurat :
5
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
6. Bangunan Pengambilan
- Jumlah : 1
- Debit Rencana : 15.13 m3/dt
- Panduan / Manual O&P : Ada / tidak
- Akses Menuju Bangunan Pengambilan : Ada / tidak
- Sumber Tenaga : Elektrik dan manual
7. Pengelakan Sungai
- Tipe : Tunnel
- Banjir Desain : Baik / tidak
- Kala Ulang : 25 tahun
8. Instrumentasi
6
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
- Balai Bendungan [ ]
- Balai Besar Wilayah Sungai [ ]
- Balai Wilayah Sungai [ ]
- Pusat Litbang Sumber Daya Air [ ]
- Pemilik bendungan [ ]
- Pengelola bendungan [ ]
- PT. Indonesia Power [ ]
- PT. Pembangkitan Jawa Bali [ ]
- PT. PLN (Persero) [ ]
Kemudian untuk peta situasi dan potongan melintang tipikal Bendungan Paselloreng dapat
dilihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3 dan lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran.
7
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
8
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
9
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
2.1 Beban
Untuk analisis stabilitas bendungan tipe urugan ini digunakan pedoman yang dikeluarkan
oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah tentang analisis stabilitas bendungan
tipe urugan akibat beban gempa (Pd T-14-2004-A). Peta Zona Gempa Indonesia yang
digunakan adalah dari Pusat Litbang Sumber Daya Air, 2004, sebagaimana disajikan pada
Gambar 2.1.
Selanjutnya analisa beban gempa akan dilakukan dengan menggunakan metode
Pseudostatis, dimana dasar dari perhitungan ini mengacu pada Keputusan Dirjen SDA
tahun 2008 tentang Analisa Dinamis Bendungan Urugan.
Berdasarkan pedoman analisa dinamis bendungan urugan dari Dirjen SDA tersebut (Tabel
Pemilihan periode ulang gempa dengan memperhatikan tidak adanya kerusakan diambil
pada periode ulang 100 thn (kondisi OBE/ Operation Basis Earthquake), dan periode ulang
diambil sebesar 5000 tahun apabila boleh terdapat kerusakan tanpa keruntuhan (kondisi
MDE/ Maximum Design Earthquake). Untuk metode Analisis digunakan metode statik
dengan menggunakan koefisien gempa termodifikasi (K).
10
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
11) Penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air Volume 3. Interpretasi hasil uji dan
penyusunan laporan penyelidikan geoteknik, Pd T-03.3-2005-A.
12) Metode Perhitungan Kapasitas Tampungan pada waduk, Pt M-03-2000-A.
13) ICOLD, Bulletin 51, 1985, Filling Materials for Watertight Cutoff Wall.
14) USBR, Chapter 16, No.13, 1987, Cutoff Wall, Design Standards of Embankment Dams.
15) A.A Balkema, Rotterdam, 1996, Building on Soft Soil, Design and Construction of
Earthtructures Both on and into Highly Compressible Subsoils of Low Bearing Capacity.
16) SHERARD, J.L., R.J. WOODWARD, S.F. GIZIENSKI, and W.A. CLEVENGER,1963,
Earth and Earth-Rock Dams, John Wiley and Sons, New York NY.
11
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
12
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
13
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
14
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
15
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
16
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
17
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
18
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
memikul batuan coquina, molluscas, dan foraminifers yang mengindikasikan umur geologi
berkisar antara akhir tengah zaman miocene sampai pliocene. Lapisan miocene-pliocene
tersebut mempunyai arah jurus N 60 o E sampai N 55o W dan kemiringan 5o sampai 25o
S/SW. Selanjutnya, cekungan Sungai Gilirang bagian bawah kebanyakan didasari oleh
endapan quaternary yang terdiri dari lempung unconsolidated, lanau, pasir dan kerikil.
19
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
Berdasarkan persamaan diatas, koefesien gempa yang didapat adalah k = 0.11. Selain itu,
terdapat pula nilai koefesien gempa dari Bendungan Kalola yaitu k = 0.15. Selanjutnya
karena jarak antara Bendungan Paselloreng dan Bendungan Kalola hanya sekitar 12 km,
desain koefesien gempa untuk Bendungan Paselloreng diambil sama besar dengan
koefesien gempa untuk Bendungan Kalola yaitu k = 0.15.
20
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
B. Staff Gauge
1. Sungai Gilirang 57 H 1980-2001, 2003, 2005-2013
C. Stasiun Hujan
1. Panreng 57 H 1992-2013
2. Barukku 15 OP 1994, 1996-2012
3. Tingaraposi 21 OP 1992-2008, 2010-2013
4. Lurae 22 OP 1995-2004, 2007-2008, 2012
5. Wt. Gilirang 53 H 1996 – 2012
21
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
22
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
data hujan tersebut digunakan akan dikaji dan diuji secara statistik apakah data tersebut
bisa digunakan untuk analisis selanjutnya.
Secara umum kondisi iklim pada Daerah Aliran Sungai Gilirang dibedakan atas dua musim,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Awal dan berakhirnya dari musim tersebut
bervariasi dari tahun ke tahun. Variasi ini merupakan salah satu batasan iklim untuk
agrikultur pada areal proyek. Musim hujan biasanya dimulai pada bulan Maret sampai
dengan bulan Agustus, sedangkan musim kemarau dari bulan Juli sampai bulan Desember.
Curah hujan tahunan rata-rata 2.300 mm. Curah hujan bulanan rata-rata antara 105
mm/bulan pada waktu musim kemarau sampai 326 mm/bulan pada musim hujan. Puncak
musim hujan terjadi pada bulan Mei, dan musim kemarau pada bulan September. Kondisi
data hujan bulanan rata-rata dari 5 (lima) stasiun hujan terdekat dapat dilihat pada Tabel
5.2, dan Gambar 5.2.
350.0
Curah Hujan Bulanan Rata-Rata (mm)
300.0
250.0
200.0
150.0
100.0
50.0
0.0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Bulan
23
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
4. Data Debit
Diperoleh data pencatatan muka air staff gauge dan pengukuran debit di Sungai Gilirang,
dengan periode pencatatan selama 34 tahun (th. 1980 s/d 2013).
5. Data Klimatologi
Data klimatologi diperoleh dari stasiun Klimatologi Sengkang, dengan periode data dari
tahun 1976-2003 dan 2010-2013 (32 tahun). Data klimatologi (Tabel 5.3) yang diperoleh
antara lain : suhu udara rata-rata, kecepatan angin, kelembaban relatif, dan lama
penyinaran matahari.
24
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
25
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
26
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
a) Zona Impervious
Zona impervious direncanakan menggunakan material highly to moderately weathered
mudstone. Koefesien permeabilitas material tersebut berdasarkan hasil laboratorium adalah
kurang dari 1x10-6 cm/dt.
e) Rip-rap
Daya tahan batuan sedimen disekitar lokasi bendungan sangat rendah, sehingga material
rip-rap harus didatangkan dari daerah luar proyek.
27
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
f) Contact Clay
Contact clay akan ditempatkan di atas fondasi supaya menjamin adanya kontak antara
batuan fondasi dan zona inti. Material weathered mudstone yang diperoleh dari lokasi
borrow area akan digunakan sebagai Contact clay karena mempunyai viskositas dan
plastisitas tinggi.
g) Refilling
Material refilling juga akan digunakan sebagai kontruksi bendungan. Material ini diambil dari
material hasil galian fondasi bendungan dan konstruksi struktur seperti bangunan pelimpah
dan lorong-lorong pengalihan.
Adapun hasil perhitungan elevasi puncak bendungan dapat dilihat pada Tabel 6.1.
28
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
29
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
30
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
31
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
1 Selesai konstruksi
- Hulu 3.10 2.34 2.12 2.10 2.14 1.88 1.73 1.76 1.90 2.69 - 2.03
- Hilir 2.50 1.98 1.69 1.63 1.80 1.62 1.42 1.37 1.53 2.09 - 1.64
Syarat Keamanan OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
2 Langgeng (aliran steady)
- Hulu 3.08 2.12 1.77 1.68 1.60 1.66 1.38 1.31 1.25 3.04 1.55 -
- Hilir 2.11 1.98 1.72 1.57 1.51 1.64 1.43 1.33 1.30 2.26 1.42 -
Syarat Keamanan OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
3 Surut Cepat (Rapid drop down)
- Hulu 1.96 1.95 1.42 1.28 1.32 1.58 1.17 1.19 1.08 2.04 - 1.57
- Hilir 2.12 1.96 1.68 1.57 1.53 1.62 1.43 1.34 1.28 2.26 - 1.75
Syarat Keamanan OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
4 Banjir
- Hulu 3.03 2.15 1.81 1.68 1.63 1.83 1.37 1.28 1.25 3.25 - -
- Hilir 2.12 1.94 1.69 1.55 1.51 1.60 1.42 1.31 1.26 2.28 - -
Syarat Keamanan OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
Sumber : Hasil Perhitungan dengan Program Geoslope, dan Desain Report Paselloreng Dam oleh Nippon Koei, 2001
32
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
Pada Tabel 6.4 dapat dilihat hasil perhitungan rembesan di Bendungan Paselloreng. Jumlah
rembesan dihitung pada tubuh bendungan, fondasi dan tanah sekitar waduk. Total
rembesan secara keseluruhan hasil perhitungan analisis rembesan yaitu sebesar 1,190
m3/hari atau sekitar 0.001 % dari kapasitas bendungan sebesar 138,000,000 m 3.
33
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
Secara umum batuan fondasi di lokasi bendungan mempunyai nilai Luzion lebih kecil dari 7.
Oleh karena itu diharuskan ada pekerjaan grouting untuk menjaga continuitas permeabiliti
34
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
tinggi dalam fondasi tersebut. Panjang total grouting adalah sekitar 32,000 m. Grouting
tersebut adalah untuk perbaikan fondasi bendungan utama, bendungan pelana, dan saluran
pelimpah. Pada Tabel 6.7 dapat dilihat rangkuman dimensi grouting untuk perbaikan
fondasi.
6.8 Instrumentasi
Berdasarkan skala bendungan, berikut adalah instrumentasi yang akan dipasang di
Bendungan Paselloreng :
1. Pengukur rembesan dengan V-notch
2. Pengukur angka pori
3. Sumur observasi
4. Pengukur pergerakan permukaaan
5. Inclinometer
Adapun untuk lokasi penempatan intrumentasi di lokasi Bendungan Paselloreng dapat
dilihat pada lampiran.
35
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
36
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
Gilirang. Pada Tabel 7.2 dapat dilihat rangkuman untuk fasilitas bangunan pengambilan dan
pengeluaran.
37
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
8.1 Umum
Peralatan hidromekanik yang akan tersedia di Bendungan Paselloreng adalah :
1. Intake trashrack
2. Intake gate & hoist
3. Stell conduit
4. Regulating gates
5. Guard valves
6. Incidental equipment
7. Diesel engine generating sets
38
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
39
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
- Diameter : 1.65 m
- Desain head : 31.95 m
(HWL 50.5 – El 23.25 + tinggi angin 1.4 m)
- Isi minimal : 15.13 m3/dt pada LWL 35.0 m
- Tipe hoist : electrically driven screwed spindle hoist
- Operasi head : 31.95 m
- Kecepatan operasi : 0.1 m/mnt +10 %
- Sistem operasi : kontol lokal
- Sumber tenaga : AC 400/230 V, 3-phase. 4-wire, 50 Hz
Guard Valve
- Tipe : sluice valve
- Jumlah : dua set
- Diameter : 1.65 m
- Desain head : 31.95 m
(HWL 50.5 – El 23.25 + tinggi angin 1.4 m)
- Isi minimal : 15.13 m3/dt pada LWL 35.0 m
- Operasi head
Opening : selama kondisi head balance
Closing : 31.95 m
- Kecepatan operasi : 0.1 m/mnt +10 %
- Sistem operasi : kontol lokal
- Sumber tenaga : AC 400/230 V, 3-phase. 4-wire, 50 Hz
Steel Conduit
- Tipe : embedded & exposed
- Jumlah : satu jalur
- Diameter : 2.40 m – 1.65 m
- Panjang : kira-kira 219.85 m
- Desain maksimum
Tegangan internal : 3.195 kgf/cm2 untuk diameter 2.8 m
3.195 kgf/cm2 untuk diameter 1.65 m
Tegangan eksternal : 1.5 kgf/cm2 (tegangan grouting)
40
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
9.2 Cofferdam
Elevasi puncak cofferdam diperkirakan pada elv.33.0 m ditambah tinggi jagaan 1.3 m dari
muka air pada elevasi 31.7 m. Elevasi 33.0 m pada puncak cofferdam dinilai cukup untuk
melepaskan pelepasan periode ulang 10 tahun dan periode ulang 25 tahun. Cofferdam
direncanakan tidak menyatu dengan bendungan utama.
41
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
tampungan waduk cukup seperti diharapkan, maka kapasitas debit tunnel pengelak
ditentukan berdasarkan debit banjir puncak yang diatur dalam perhitungan routing banjir dari
nilai debit banjir desain. Maka nilai debit desain dari tunnel pengelak adalah ditetapkan
sebesar 240 m3/dt pada periode ulang 10 tahun, dan 260 m3/dt pada periode 25 tahun
discharge banjir.
42
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
10.1 Kondisi
Dalam perhitungan perkiraan biaya ini, dasar mata uang yang digunakan adalah mata uang
lokal atau mata uang rupiah (Rp.).
Sub-Total 686.433.654.546
TOTAL 755.077.020.001
DIBULATKAN 755.077.000.000
Dari Tabel 10.1 dapat dilihat bahwa item pekerjaan yang paling besar biayanya adalah
pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana yaitu sebesar Rp. 342.123.179.717.
Adapun pekerjaan yang menelan biaya paling kecil adalah pekerjaan rumah op dan
pelengkap yaitu sebesar Rp. 8.003.744.805.
Waktu pekerjaan kontruksi Bendungan Paselloreng adalah selama 5 tahun. Sehingga
alokasi dana untuk proyek ini dibagi selama 5 tahun. Pada Tabel 10.2 dapat dilihat alokasi
tahun rencana prakiraan biaya, yaitu mulai Tahun 2015 – 2019.
43
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
No Uraian Pekerjaan Rencana Kebutuhan Biaya Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
3 Bendungan Utama dan Bendungan Pelana 342.123.179.717 70.608.399.037 159.755.975.320 110.427.885.775 1.330.919.584
44
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
45
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
46
Laporan Ringkas
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng
47