Bendungan Sengguruh yang terletak di Desa Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.
Bendungan Sengguruh mendapat pasokan air dari Sungai Amprong dan Sungai Lesti yang keduanya merupakan
komponen hulu dari DAS Brantas. Pada awal pembangunan, Bendungan Sengguruh direncanakan sebagai pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) untuk beban puncak dan sebagai pengendali sediment. Pada awal bekerja, PLTA Sengguruh
mampu menghasilkan daya listrik sebesar 29 MegaWatt (MW). Daya listrik yang dihasilkan mampu menambah supply
kebutuhan beban puncak daya listrik selama 5 jam pada pukul 17.00 sampai pukul 22.00 di Jawa Timur.
Karena pertambahan penduduk dan aktivitas manusia, banyak terjadi perubahan tata guna lahan di daerah aliran
sungai (DAS) Brantas terutama pada DAS Amprong dan DAS Lesti. Adapun dampak yang terjadi pada Bedungan
Sengguruh akibat dari perubahan tata guna lahan tersebut, yaitu terjadinya perbedaan besar debit inflow (fluktuatif debit
inflow) pada musim penghujan dan musim kemarau sehingga debit outflow yang dikeluarkan untuk PLTA berubahubah dan mengakibatkan daya listrik yang dihasilkan PLTA Sengguruh berkurang. Daya listrik yang dihasilkan PLTA
Sengguruh saat ini turun lebih dari 50% dari 29 MW menjadi 12,5 MW dengan hanya 1 turbin dan generator yang
bekerja pada musim kemarau. Oleh karena itu perlu adanya suatu studi mengenai optimasi Waduk Sengguruh untuk
pembangkit listrik tenaga air.
Dalam studi ini, analisa debit andalan dan debit untuk PLTA menggunakan cara coba coba dengan metode
Mass Curve, dan volume Mass Curve disesuaikan dengan volume aktif Waduk Sengguruh. Output dari perhitungan ini
ialah daya listrik yang dihasilkan PLTA Sengguruh perhari, serta tabel dan grafik perbandingan antara daya setelah
optimasi dengan daya PLTA saat ini.
Dari analisa water balance dan perhitungan daya listrik diperoleh bahwa daya yang dihasilkan lebih meningkat
dibandingkan daya saat ini dari 29000 KW menjadi 32.062 KW.
Kata kunci
: Waduk dan PLTA Sengguruh, fluktuatif debit inflow, debit andalan, daya listrik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sengguruh
tenaga air
pengendali
merupakan
1.4
1.
2.
3.
4.
5.
1.3
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.5
RUMUSAN MASALAH
1.2
BATASAN MASALAH
MANFAAT
2.1.
PENGERTIAN WADUK
Sungaisungai
di
Indonesia
mempunyai
karakteristik debit yang berubahubah sesuai dengan
keadaan musim saat itu. Pada musim pengujan, debit
yang mengalir di sungai besar sehingga sering terjadi
banjir dan banyak manfaat yang terbuang siasia.
Sedangkan pada musim kemarau, debit yang mengalir
kecil sehingga sering terjadi kekurangan air dan tidak
bermanfaat. Karena besarnya perbedaan debit tersebut,
maka diperlukan waduk untuk mengatasi masalah
tersebut.
Waduk mempunyai fungsi menyimpan kelebihan
air dimusim penghujan dan mengalirkan air dimusim
kemarau saat diperlukan. Ada 2 fungsi waduk menurut
kebutuhan, yaitu Waduk Ekaguna (single purpose) dan
Waduk Serbaguna (multi purpose). Waduk Ekaguna
dibangun hanya untuk melayani satu tujuan, misalnya
hanya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),
irigasi, pengendali banjir, dan lain-lain. Sedangkan
waduk Serbaguna dibangun untuk melayani banyak
tujuan, misalnya dalam satu waduk berfungsi untuk
PLTA, irigasi, pengendali banjir, dan lain-lain. Dalam
PLTA, waduk berfungsi meninggikan muka air pada
upstream sehingga ada perbedaan tinggi antara
upstream dengan downstream (H) untuk memutar
turbin PLTA.
dalam
waduk
yang
ANALISA HIDROLOGI
= a max a min
(2.1)
(2.2)
Interval
R
k
(2.3)
Dimana :
a min
a max
n
k
Interval
T =
n
m
(2.4)
P=
1 m
= 100 %
T
n
(2.5)
Dimana :
P
= besarnya probabilitas (%)
m
= nomor urut data
n
= jumlah data
4. Mencari besarnya debit andalan pada probabilitas
tertentu dari duration curve yang merupakan
grafik
huebungan
antara
debit
dengan
probabilitas.
Pustaka :
Sholeh, Mohammad.Hidrologi, Jurusan Teknik
Sipil FTSP ITS, Surabaya.
2.2.2.
ANALISA EVAPORASI
Temperature (T)
h=
toC
(2.6)
Dimana :
2.2.2.2.
ed
100 %
ea
Suhu (oC)
ea (mmHg)
-60
-40
-20
-10
-1
0 (air + es + uap)
10
20
30
40
50
60
80
100
110
125
200
250
300
0.0008
0.096
0.783
1.964
4.22
4.58
9.21
17.55
31.86
55.4
93.6
149.6
355.4
760.0 ( 1 atm )
1074
1740
11650
29770
64300
350
123710
Pustaka :
Sosrodarsono,
Suyono
dan
Kensaku.2003.Hidrologi
Untuk
PT.Pradnya Paramita, Jakarta.
2.2.2.3.
Takeda,
Pengairan,
Evaporasi (E)
E = C (e a e d ) f (U )
(2.7)
Dimana :
E = evaporasi dari permukaan air (open water)
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer
U = kecepatan angin
ea = tekanan uap jenuh muka air danau
ed = tekanan uap udara di atasnya
dari persamaan diperoleh persamaan empiris yang
banyak dipakai :
(2.9)
Dimana :
I
(2.10)
(2.11)
Dimana :
Kt
Rt
Kt-1
= tampungan yang
sebelum periode t
dapat
disimpan
(2.12)
Dimana :
3.
Pustaka :
BAB III
Larry
W,
Mays
dan
Yeou
Tung.1992.Hydrosystem
Engineering
Management.Me Graw Hill, Inc. Singapore.
2.5. PERHITUNGAN DAYA DAN ENERGI
SERTA SIMULASI PENGOPRASIAN PLTA
Koung,
and
LISTRIK
P=Q g H
(KW)
Energi listrik :
atau
E = 9,8 Q H t
3.2.
(2.14)
E = Pt
3.1.
(Watt) (2.13)
P = 9,8 Q H
METODOLOGI
(2.15)
(KWh) (2.16)
PENGUMPULAN DATA
Data Debit
= waktu (jam)
= debit (m3/det)
3.2.2.
Dimana :
( R ).
3.2.3.
Arismunandar,
A.
,Dr.,
Kuwahara,
S.,Dr.1979.Tenaga Listrik I, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
2.
Patty,O.F.,Ir.1995.Tenaga
Jakarta.
Air,
Erlangga,
Data Klimatologi
1.
BAB IV
PLTA SENGGURUH
4.1.1.
Lokasi Studi
START
4.1.
4.1.3.
SURVEY PENDAHULUAN DAN STUDI LITERATUR
4.1.4.
Data Hujan
SIMULASI POLA
OPERASI PLTA
Yes
END
4.1.6.
4.1.7.
= data elevasi
= data luasan genangan waduk tiap elevasi
= rata-rata antara data ke (n) dan (n+1) pada kolom
= beda tinggi pada tiap elevasi
= kolom (3) x (4)
= penjumlahan pada kolom (5)
2000
1500
1000
500
295
0
295
FWL = + 293,1 m
HWL = + 292,5 m
LWL = + 291,4 m
290
290
285
285
Elevasi
4.1.8.
280
280
275
275
270
0
5000
10000
15000
20000
270
25000
4.1.9.
mengenai
Generator :
Single phase AC, synchronous; 16000
kVA x 2 unit
Anak sungai
: S. Amprong dan
S. Lesti
Induk sungai
: S. Brantas
Curah hujan tahunan : 2,065 mm
4.1.9.3. Waduk
Elevasi dan luas muka air (MA) waduk
MA banjir
: + 293,100 m
MA normal : + 292,500 m
MA minimum
: + 291,400 m
Volume Waduk
MA banjir
: 21.500.000 m3
MA normal : 20.600.000 m3
MA minimum
: 19.000.000 m3
Tipe
4.1.9.5. Pelimpah
Tipe :
Gate Spillway (2 roller gate), Open
Channel (persegi)
Kolam olak :
lebar 36,5 m; tinggi 18,5 m; panjang 75m
Kapasitas debit : 2,950 m3/s
Elevasi : 280 m
4.1.9.6. Saluran Pengelak
Tipe
Ukuran
:
lebar 20 m; tinggi 9 m; kemiringan 1:0,5
: 1060 m3/s
4.1.9.7. PLTA
4.1.9.1. Umum
Konsultan desain : Nippon Koei.,Ltd.
Kontraktor :
o Brantas Office Civil Work
o Mesin dan kelistrikan : Bo Ying
Co.,Ltd., Elin Union AG, IshikawajimaHarima Heavy Industries.,Ltd., Boma
Bisma Indra, dan 3 kontraktor lokal.
o Peralatan dan material : Nomura
Trading Co,.Ltd.
Kapasitas debit
Umum
Analisa Debit
4.2.3.
: H
P
= 18,5 m
= 29.000 KW
Ditanya
: QPLTA
= .. m3/det
QAndalan
Jawab
=........ m3/det
: P = 9,8 x QPLTA x H
29000 = 9,8 x QPLTA x 18,5
QPLTA =
29000
= 159,956 m3/det
9,8 18,5
160 m3/det
= Vol waduk
Vol PLTA
Q PLTA x 5 x 3600 = Q Andalan x 24 x 3600
Q Andalan = 159,956 5 3600
24 3600
Q Andalan = 33.324 m3/det
Maka debit andalan saat ini (eksis) PLTA
Sengguruh sebesar 33,324 m3/det. Debit 84,92 %
Duration Curve.
4.2.4.
Perhitungan Evaporasi
(ea-ed)
Langkah-langkah
dalam
perhitungan
Evaporasi pada tabel 4.2.4 adalah sebagai berikut :
Grafik Duration Curve dari tabel 4.2.3 digambarkan
pada grafik 4.2.1 :
4.2.6.
4.2.5.
Analisa Hujan
Keterangan :
Kolom 1 = Jam ke
Kolom 2 = Besar Debit PLTA yang direncanakan
Kolom 3 = Volume yang dihasilkan oleh debit
tersebut dalam 1 jam.
[3] = [2] x 3600
Kolom 4 = Volume Kumulatif
[4 n] =[4 n+1] + [3 n+1]
Keterangan :
: Debit Mass Curve (Debit Andalan)
: Debit PLTA
: Garis Jam ke 19
4.2.7.
4.2.8.
6.
7.
= tahun
= bulan
= jumlah hari dalam bulan pada kolom
[2]
= debit inflow, sesuai dengan data yang
didapatkan
= volume inflow dalam sehari, dengan
perhitungan jika volume debit inflow
melebihi kapasitas waduk (2.521.600
m3) sebelum jam ke 19 akan melimpah
dan dari jam ke 19 sampai jam ke 24
dilakukan
perhitungan
biasa.
Perhitungan dilakukan dengan fungsi
logika IF pada MS Excel. Contoh
tahun 1998 bulan januari :
[5]=if([4]x3600x19>2521600,2521600+[4]x3600x5,[4]x
3600x24)
Kolom [6]
Kolom [7]
Kolom [8]
Kolom [9]
= data
evaporasi
sesuai
dengan
perhitungan evaporasi.
Kolom [10] = volume akibat evaporasi dalam sehari
dan merupakan volume outflow
waduk. Perhitungan volume evaporasi
berasal dari perkalian antara data
evaporasi dengan luasan dari genangan
Waduk Sengguruh (1.596.750 m2).
Contoh :
[10] = [9] x 1596750 / 1000
Kolom [11] = debit outflow untuk PLTA sesuai
dengan perhitungan debit PLTA
sebelumnya.
Kolom
[11]
ini
berhubungan dengan kolom [14]
(volume tampungan/volume berlebih),
bila kolom [14] bernilai negatif maka
harus mengubah kolom [11] dengan
cara coba-coba hingga kolom [14] 0.
Kolom [12] = volume outflow merupakan volume
akibat debit outflow untuk PLTA
dalam sehari. Dalam sehari debit
outflow hanya terjadi selama 5 jam
saja. Contoh perhitungan :
[12] = [11] x 3600 x 5
Kolom [13] = volume kumulatif antara volume debit
inflow dengan volume hujan. Contoh
perhitungan :
[13] = [10] + [12]
Kolom [14] = Volume tampungan atau volume
berlebih dalam sehari akibat volume
inflow lebih besar dari volume outflow.
Volume tampungan ini tidak boleh
bernilai negatif sehingga bila terjadi
nilai negatif harus merubah nilai kolom
[11] (debit outflow) dengan cara coba-
adalah 32500
perhitungan :
Kolom [6]
Kolom [2]
Kolom [4]
Kolom [5]
= prosentasi
daya
yang
mampu
dihasilkan dengan daya maksimum
generator. Pada perencanaan yang
dilakukan, daya maksimum generator
Watt.
Contoh
Kolom [8]
Kolom [9]
= prosentasi
daya
yang
mampu
dihasilkan dengan daya maksimum
generator. Daya maksimum generator
yang eksis saat ini adalah sebesar 30 M
Watt. Contoh perhitungan :
[9] = [8] / 30000 x 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
KESIMPULAN
2.
3.
4.
5.
5.2.
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan
hasil perhitungan dan analisa dalam pengerjaan tugas
akhir ini antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.