TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Sanfrancio Ximenes Asa
NIM 16310021
i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISIS FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN SITE
EIGNER PADA PROYEK SKALA MENENGAH
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI KOTA
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Sanfrancio Ximenes Asa
No. Mhs : 16310021
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan limpahan-Nya
penulisan tugas akhir dengan judul “Analisis Faktor Penunjang Keberhasilan Site
Eigineer Pada Proyek Skala Menengah Konstruksi Bangunan Gedung Di Kota
Yogyakarta” dapat selesai dengan baik.
Tugas akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan program pendidikan strata
satu (S1) Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra. Selama
penyusunan tugas akhir ini, ada begitu banyak hambatan yang dihadapi.
Namun karena adanya bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak
sehingga semuanya itu dapat dilewati dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:
1. Dr. Ir. Edy Sriyono, M.T., selaku Rektor Universitas Janabadra Yogyakarta.
2. Titiek Widyasari, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Janabadra Yogyakarta.
3. Prasetya Adi, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Janabadra Yogyakarta sekaligus Dosen Penguji.
4. Buddewi Sukindrawati, S.T., M.T., sebagai Dosen Pembimbing Utama.
5. Dr. Ir. Sahadi, M.T., sebagai Dosen Pembimbing Pendamping.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Janabadra Yogyakarta.
7. Seluruh Staf pengajar dan karyawan di lingkungan Universitas Janabadra.
8. Keluarga dan teman-teman mahasiswa yang telah mendukung penulis.
Penulis berharap tugas akhir ini nantinya bisa menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran serta
kritik yang membangun dari pembaca, penulis harapkan. Akhir kata, penulis
berharap semoga tugas akhir ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
NIM : 16310021
Jenjang : Strata I
Fakultas : Teknik
Yang Menyatakan
Penyedia jasa konstruksi saat ini saling berkompetisi untuk memberikan kualitas
terbaik dalam pelayanannya. Persaingan tersebut terjadi akibat ketatnya
persaingan yang ada di lapangan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset
yang paling berharga terutama dalam teknologi yang relatif rendah, industri padat
karya seperti konstruksi. Namun, SDM juga mewakili sumber daya yang paling
sulit untuk dikelola oleh organisasi (Loosemore et al., 2003). Berbeda halnya
dengan aset tetap, SDM memiliki kebutuhan individu yang harus dipenuhi seperti
sandang, pangan, dan papan. SDM proyek di lapangan (tukang dan buruh
bangunan) identik dengan pekerjaan sektor keras. Ekonomi merupakan faktor
yang sering menjadi latar belakang pekerja bangunan mengambil pekerjaan
tersebut. sehingga para pekerja bangunan mayoritas berasal dari kalangan kelas
bawah (Melati et al., 2011). Pekerjaan konstruksi yang relatif berat, serta faktor-
faktor seperti kedisiplinan, inisiatif, motivasi kerja, kemampuan, sarana, dan
lainnya dapat memengaruhi kinerja SDM secara langsung dan berpengaruh
terhadap kinerja proyek konstruksi. [2]
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan dan
batasan masalah, tujuan tugas akhir, dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang uraian teori yang menjadi
landasan masalah yang hendak dipecahkan dan hal-hal lain yang dapat dijadikan
sebagai dasar teori yang berkaitan dengan penelitian.
Bab III merupakan metodologi penelitian yang berisi tentang berbagai tahap
penelitian atau metodologi yang ditempuh dalam pemecahan masalah untuk
mencapai tujuan penelitian.
Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang berisi tentang pemaparan
data yang telah dikumpulkan serta beberapa analisis untuk mengolah data tersebut
sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah.
Bab V merupakan kesimpulan dari seluruh penelitian yang telah dilakukan dan
diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dikemukakan juga saran-saran yang
berhubungan dengan penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang jasa konstruksi. Sebuah proyek dikatakan berhasil apabila
proyek tersebut mampu diselesaikan dengan biaya yang kompetitif, mampu
diselesaikan dengan tepat waktu bahkan lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan,
dan dengan tercapainya mutu. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka proyek
tersebut belum sepenuhnya dikatakan berhasil. [4]
Studi kasus sebelumnya adalah studi kasus yang dilakukan oleh orang. Kelompok
atau tim yang menganalisis topik sejenis tetapi lebih fokus terhadap keberhasilan
proyek konstruksi, penelitian dilakukan ditemapat yang berbeda dan pada waktu
yang berbeda.
Faktor
Tenaga
Kerja
Penyelerasan
Kompensasi Keberhasilan Kinerja Ketergantungan tujuan Komprtetif
Kompeteti Komitmen
Motivasi f Tenaga Kerja Kontraktor Tenega Kerja
Lingkungan Waktu Keterampilan Manajemen Waktu
Orientasi kooperatif Bahan
Orientasi Biaya
Kepuasan Kerja Pengetahuan pemberdayaan Jasa
Mengetahui Keterlibata Peralatan
Orientasi Orientasi pekerja Konstruksi
Keberhasilan n Orang Keuangan
Performa
Inovasi Proyek Terhadap Budaya Mengetahui pengaruh Organisasi
Tekanan Kinerja Konstruksi Komunikasi
Managemen kegagalan dan Kesuksesan
Kontruksi keterlambatan proyek Kecekatan Site
konstruksi. Metode Kerja
Menyajikan serangkaian
mengetahui pentingnya Perubahan
Mengetahui Kinerja pengelolaan SDM dan
kompetensi, dalam
Manajer Proyek Pada bervariasinya pengetahuan
kesuksesan pembangunan
Proyek Konstruksi dan keterampilan
konstruksi proyek
Gambar 2.1. Diagram Fishbone Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian
Perbedaan
Judul Penelitian Isi Penelitian Isi Penelitian Penulis
Sebelumnya
Analisis akhir Faktor- Peneleiti ini meneiliti Penelitian ini berfokus
Faktor Yang tentang keberhasilan pada keberhasilan proyek
Mempengaruhi Proyek pada kontruksi proyek
Kinerja Manajer faktor paling dominan bangunan Dan bertujuan
Proyek Pada yang mempengaruhi untuk mengetahui faktor
Proyek Konstruksi keberhasilan dalam keberhasilan yang paling
(Amri Gunasti) pengendalian biaya proyek dominan
perumahan di Daerah berpengaruh terhadap
Istimewah Yogyakarta kinerja proyek
konstruksi.
Pengaruh Kinerja Penelitian ini bertujuan Penelitian ini berfokus
Sumber Daya untuk mengetahui pada keberhasilan proyek
Manusia Terhadap pengaruh kinerja sumber pada kontruksi proyek
Kinerja Proyek daya manusia terhadap bangunan dan bertujuan
Dharmayanti (2020) kinerja proyek factor untuk mengetahui faktor
dominan merupakan keberhasilan yang paling
sasaran utama bagi dominan berpengaruh
perusahaan-perusahaan terhadap kinerja proyek
yang bergerak di bidang konstruksi.
jasa konstruksi sebuah
proyek
Analisis Faktor-Faktor Penelitian ini bertujuan Penelitian ini berfokus
Yang Mempengaruhi untuk menganalisis faktor- pada keberhasilan proyek
Kinerja Waktu Proyek faktor yang mempengaruhi pada kontruksi proyek
Konstruksi kinerja waktu proyek bangunan Dan bertujuan
Perumahan Di konstruksi perumahan di untukmengetahui faktor
Surabaya Dan Di surabaya dan di madura keberhasilan yang paling
Madura Maisie (2020) dominan berpengaruh
terhadap kinerja proyek
konstruksi.
Analisis Critical Penelitian ini bertujuan Penelitian ini berfokus
Success Factors untuk mengetahui critical pada keberhasilan proyek
Proyek Konstruksi Di success factors proyek pada konstruksi proyek
Kota Padang Natalia konstruksi di Kota Padang bangunan.
(2017)
Penyebab Kegagalan Penelitian ini bertujuan Penelitian ini berfokus
Akibat Keterlambatan untuk mengetahui pada keberhasilan proyek
Proyek Konstruksi penyebab kegagalan akibat pada kontruksi proyek
Pada Bangunan keterlambatan proyek bangunan Dan bertujuan
Gedung Di Kota konstruksi pada bangunan untukmengetahui faktor
Padang Riswandi gedung di kota padang keberhasilan
(2018)
2.2 Pembaharuan Penelitian
Penelitian yang akan peneliti laksanakan variabel - variabel nya sebagai berikut:
Faktor Bahan (X1), Faktor Peralatan (X2), Faktor Keuangan (X3), Faktor Metode
Kerja (X4), Faktor Perubahan (X5), Faktor Lingkungan (X6).
Faktor
Bahan
(X1)
Faktor Faktor
Lingkun Peralatan
gan (X6) (X2)
Faktor
Tenaga
Kerja
(Y)
Faktor Faktor
Perubaha Keungan
n (X5) (X3)
Faktor
Kerja
(X4)
BAB III
LANDASAN TEORI
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaran yang
jelas, berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi biaya tertentu.
(Rovel Biandon Pollo, D.R.O Walangitan, dan Jermias Tjakra.2017.
Site engineer adalah pembantu tugas Project Manager (manager proyek) yang
bertanggunjawab dalam perencanaan teknis dan material konstruksi, termasuk
menyediakan seluruh shop drawing, membuat perhitungan konstruksi yang
diperlukan, dan menentukan spesifikasi data teknis bahan dan volume pekerjaan
konstruksi. Site engineer bertanggungjawab kepada direksi, project manager
(PM), dan Site Manager (SE). Kedudukannya dalam struktur organisasi
proyek adalah membawahi drafter, safety control, dan administrasi sekretariat.
Site engineer ini dipekerjakan untuk mempersiapkan atau
menentukan site sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi, merencanakan proyek
dan memastikan bahan material yang akan digunakan telah memenuhi spesifikasi
yang disepakati. Selain itu, site engineer melakukan koordinasi dalam penyusunan
anggaran dan rentang waktu pekerjaan konstruksi, dan yang terkahir adalah
mengawasi pekerjaan pada bidang masing-masing di lapangan.
Site engineer bertugas memberikan bantuan dan pertimbangan teknis kepada
project manager terhadap masalah teknis yang dihadapi di lapangan. Berikut ini
selangkapnya mengenai tugas fungsi site engineering adalah:
1. Menyusun schedule, metode pelaksanaan dan breakdown aktivitas bulanan
dan mingguan.
2. Mengkoordinasikan kepada pemilik proyek (owner) mengenai
penentuan schedule material dan persetujuan bahan material apa saja yang
akan digunakan dalam pekerjaan.
3. Menyusun dan menyediakan shop drawing.
4. Menentukan cara pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan murah.
5. Melakukan supervisi di lapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan.
6. Menginformasikan adanya penyimpangan waktu dan biaya yang terjadi
kepada Project Manager.
7. Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk menjamin pencapaian sasaran
kerja.
8. Mengajukan daftar kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk pencapaian sasaran kerja kepada Pemilik Proyek.
9. Melakukan monitoring secara intensif terhadap tahapan pelaksanaan
kegiatan harian mingguan dan laporan keuangan.
10. Melakukan koordinasi pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek
secara periodik.
11. Mengevaluasi kualitas mutu dan menetapkan cara agar tidak terjadi
penyimpangan yang kemungkinan akan terjadi.
12. Mempersiapkan data untuk menyusun schedule, meliputi item aktivitas
kegiatan, jangka waktu, bahan dan peralatan.
13. Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE).
Terdapat beberapa skill atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang site
engineer, yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Site engineer nantinya
banyak melakukan komunikasi dengan Konsultan Perencana mengenai
pelaksanaan kontruksi secara teknis.
2. Memiliki keterampilan analisis dan problem solving (pemecahan masalah)
yang baik seperti mengajukan usulan atas alternatif pemecahan masalah
terkait dengan dokumen kontrak ataupun yang lainnya.
3. Memiliki naluri bisnis yang tajam (kesadaran komersial).
4. Memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain.
5. Mampu bekerja dalam tim. [11]
3. Rencana Proyek
Penjadwalan dan rencana kerja yang berupa uraian rincian tentang spesifikasi
keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan serta rencana kerja rinci dari tahap ke tahap
dalam operasional proyek
Tujuan :
a. Untuk menjamin proyek dapat terlaksana dengan efektif
b. Sebagai alat ukur kemajuan oparionalisasi proyek
c. Untuk mengetahui unsur kelayakan secara teknis maupun ekonomis
4. Konsultasi Pelanggan
Memberikan gambaran hasil yang dibutuhkan oleh pelanggan yang akan menjadi
pemakai hasil proyek
Tujuan :
Untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan proyek
5. Pelaksana
Merupakan suatu peran yang menentukan keberhasilan suatu proyek
Tujuan :
Untuk melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja sesuai dengan keterampilan
pelaksanaan proyek
2. Organisasi
Faktor-faktor organisasional yang berdampak pada kelangsungan hidup proyek
Faktor-faktor organisasional yang dimaksud diantaranya adalah :
a. Internal competition
Untuk memberikan motivasi tim proyek dan juga sumber daya yang
berkualitas
b. Managemen support and the Company’s market strategi
Berperan sebagai penyedia sumber daya, pengarah pelaksanaan proyek
dan fasilitator dalam mengimplementasikan tujuan organisasi.[13]
Menurut Dimyati dan Nurjaman (2014), tujuan akhir proyek adalah mendapatkan
kinerja proyek paling maksimal, seperti biaya, mutu, waktu dan keselamatan
kerja, dengan melakukan tahapan-tahapan pekerjaan, dimulai dari persiapan,
perencanaan, penjadwalan, pelaksanaan dan pengendalian yang lebih teliti serta
mendetail. Untuk memenuhi tujuan akhir proyek, khususnya pada proyek
pemerintah, terdapat juga batasan-batasan kerja yang tidak boleh dilanggar
kontraktor dalam menyelesaikan proyek. UU Jasa Konstruksi Tahun 2017 No.11,
Pasal 47-48 menyebutkan cakupan kontrak kerja konstruksi untuk penyedia jasa
yang harus dipenuhi, diantaranya adalah pertanggungjawaban penyedia jasa akan
bangunan yang akan di bangun, memperkerjakan tenaga kerja konstruksi yang
bersertifikat dan sesuai dengan ketentuan, kejelasan metode kerja, standar K3L,
pembuktian alat dan bahan yang harus memenuhi standar yang berlaku, dan
jaminan atas risiko.
Tujuan akhir proyek tidak hanya terbatas pada pencapaian profit saja, masih
banyak aspek yang perlu diperhatikan kontraktor, seperti produk yang dihasilkan
kontraktor harus sesuai dengan mutu yang tertera pada kontrak, durasi waktu
pengerjaan sesuai kesepakatan dalam kontrak, prosedur K3 dalam site berjalan
dengan baik, dan lingkungan hidup disekitaran proyek tetap terjaga. Kontraktor
yang hanya memperhatikan dari segi keuangan tanpa memperhatikan aspek
kinerja proyek lainnya hanya akan merugikan pihak owner/user, dan hubungan
mutualisme antara pihak owner dan kontraktor tidak akan terjalin dengan baik dan
bersifat sustainable. [15]
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Uraian Umum
Penelitian yang akan dilakukan adalah termasuk dalam penelitian deskriptif untuk
mengetahui faktor penunjang keberhasilan site eigner pada proyek skala
menengahkonstruksi bangunan. Peneliti ini menggunakan metode survey dengan
cara mencari pendapat, pengalaman dan sikap responden untuk mendapatkan data
primer dan data skunder melalui kusioner.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, karena mempunyai keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi yang
mewakili.
Menurut Darmanah (2019) terdapat dua teknik sampling yang dapat digunakan
yaitu:
4.2.1.1 Probability Sampling
Adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik ini meliputi:
1. Simple Random Sampling
2. Proportionate stratified random sampling
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
4. Cluster Sampling (Area Sampling)
4.5.1.3 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi
juga obyek – obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi (1986) observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan phikhologis. [16]
Adapun teknik pengumpulan data primer pada penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk dapat mengetahui data dan
penilaian dari responden. Setiap poin jawaban pada kuesioner ditentukan skornya
menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau
fenomena tertentu. Bobot yang digunakan dalam setiap pernyataan adalah:
1 = Sangat Tidak Berpengaruh
2 = Tidak Berpengaruh
3 = Netral
4 = Berpengaruh
5 = Sangat Berpengaruh
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
r XY = .............................................. (4.2)
√¿ ¿ ¿
Suatu instrumen dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi atau nilai r
hitung dicocokkan dengan nilai r tabel Pearson Product Moment pada taraf
signifakansi (α) 5 % atau 0,05. Jika r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid.
Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment
dengan bantuan komputer program SPSS 23.0.
Perumusan Masalah
1. Faktor - Faktor apakah yang mempengaruhi terhadap keberhasilan proyek pada
bangunan gedung
2. Faktor - faktor apakah yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja proyek
Pengolahan
data primer disertai:
Uji Validitas dan Reali
bilitas, Uji Analisis
Regresi Linear
Berganda, Uji
Hipotesis F
Selesai
pada Proyek Konstruksi,” J. Media Tek. Sipil, vol. 13, no. 1, p. 31, 2015,
doi: 10.22219/jmts.v13i1.2540.
Performance,” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol. 226, no. 1877, pp. 162–
Management Practices in Pakistan,” Bus. Intell. J., vol. 5, no. 1, pp. 50–55,
2012.
https://www.jojonomic.com/blog/pengertian-konstruksi/.
https://www.pengadaan.web.id/2020/04/tugas-site-engineering-dalam-
pekerjaan.html.
https://proyeksukses.com/2018/01/05/mencapai-keberhasilan-proyek/.
2016. http://saidahteknikindustri.blogspot.com/2016/11/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html.
215–221, 2020.
TECH, 2019.
[17] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (23rd ed.).
untuk penyusunan karya tulis ilmiah di perguruan tinggi 1,” vol. 13, no. 1,
Tegal,” JPPUMA J. Ilmu Pemerintah. dan Sos. Polit. UMA (Journal Gov.
Polit. Soc. UMA), vol. 2, no. 1, pp. 63–72, 2018, [Online]. Available:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upsj%0APartisipasi.
Alfabeta, 2016.
[22] I Made Yuliara, “Regresi linier berganda 1.,” J. Artic., pp. 1–6, 2016,
berganda-1/.
https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-uji-f-uji-simultan-
dalam-regresi-linear/.