TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Sampah
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang
berbentuk padat dan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat,
suatu benda padat yang tidak dipakai lagi oleh yang empunya atau sudah tidak
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau
buangan. Sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampah sesuatu yang tidak berguna
lagi, dibuang oleh pemiliknya dari pemakai semula, atau sampah adalah
Penggolongan ini dapat didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: asal, komposisi,
7
8
bentuk, lokasi, proses, terjadinya, sifat, dan jenisnya. Secara garis besar, jenis
sampah yang dikenal oleh masyarakat hanya ada tiga jenis saja, yaitu:
1. Sampah organik/basah
Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti
daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, sisa buah, dan
secara alami.
Sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terdegradasi secara alami.
3. Sampah berbahaya
a. Sampah pantogen, yaitu sampah yang berasal dari rumah sakit dan
klinik.
bahan beracun.
pengolahan nuklir.
berasal dari:
sampah sisa-sisa makanan, bahan dan peralatan rumah tangga yang sudah
pusat pertokoan, pasar, berupa sayur atau buah yang busuk, kertas,
yang berasal dari jalan, ragamnya sangat bervariasi, misal daun tanaman
5. Sampah yang berasal dari binatang mati (dead animal), sampah ini lebih
tangga atau sering disebut dengan istilah sampah domestik. Dari kelompok
kasur dan lainnya. Kelompok ini dapat meliputi rumah tinggal yang
berupa rumah susun. Dari rumah tinggal juga dapat dihasilkan sampah
dan juga sisa makanan. Khusus dari pasar tradisional, banyak dihasilkan
sisa sayur, buah, makanan yang mudah membusuk. Secara umum sampah
11
dari sumber ini adalah mirip dengan sampah domestik tetapi dengan
Sumber sampah dari kelompok ini dapat berupa jalan kota, taman, tempat
parkir, tempat rekreasi, saluran darinase kota dan lain-lain. Dari daerah ini
sampah umum seperti plastik, kertas dan lainnya. Sampah yang dikelola di
berbahaya dan beracun (B3). Sampah bahan berbahaya dan beracun seperti
1. Pengurangan sampah
(reuse).
2. Penanganan sampah
pemrosesan akhir.
13
Pengelolaan sampah, tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk memroses dan
1. Open dumping
2. Controlled landfill
timbulan sampah dengan tanah pada periode tertentu atau setelah timbulan
3. Sanitary landfill
Pada sistem ini sampah ditutup dengan lapisan tanah pada setiap akhir hari
sampah akhir.
peraturan daerah pengelolaan sampah dan perencanaan tata ruang kota serta
berisi daerah atau tempat dalam wilayah tersebut yang terbagi menjadi
dua lokasi terbaik diantara beberapa lokasi yang dipilih dari zona-zona
a. Keadaan geologis
b. Keadaan hidrogeologis
c. Keadaan topografis
vertikal dan dinyatakan dalam derajat (°) atau persen (%). Kemiringan
Jarak bandara dengan lokasi TPA adalah jarak antara lokasi TPA
terkait.
17
Daerah lindung atau cagar alam adalah suatu daerah yang mempunyai
alam, dan lain sebagainya. Daerah rawan bencana banjir adalah daerah
terbaik yaitu terdiri dari kriteria regional ditambah dengan kriteria berikut:
a. Iklim
Iklim dalam hal ini adalah jumlah curah hujan atau volume air yang
dimaksudkan untuk satu kali hujan atau untuk masa tertentu seperti
per hari, per bulan, per musim, dan per tahun (Arsyad, 2010). Variabel
b. Utilitas
c. Lingkungan biologis
dinilai lebih tinggi, dan kurang mendukung kehidupan flora dan fauna
18
dinilai makin baik pula. Variabel dalam penilitian ini berupa data
d. Kondisi tanah
e. Demografi
jumlah penduduk pada suatu wilayah dengan luas wilayah tiap 1 km².
Dalam penentuan lokasi TPA aspek ini dapat dinilai dari banyaknya
g. Ekonomi
pada biaya operasional calon TPA, dimana semakin kecil biaya satuan
19
1994)
(SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi
memanggil data bereferensi geografis yang berkembang pesat pada lima tahun
terakhir ini. Manfaat dari SIG adalah memberikan kemudahan kepada para
Dengan adanya teknologi ini maka akan memudahkan dalam hal pemetaan
2015)
(software).
aplikasi.
SIG tidak lepas dari data spasial, yang merupakan sebuah data yang mengacu
pada posisi, obyek dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial
merupakan salah satu item dari informasi dimana di dalamnya terdapat informasi
keputusan yang berkaitan dengan spasial diperlukan analisis data yang bereferensi
21
geografis. Analisis ini harus didukung oleh sejumlah konsep-konsep ilmiah dan
sejumlah data yang handal. Data atau informasi yang berkaitan dengan
permasalahan akan dipecahkan harus dipilih dan diolah melalui pemrosesan yang
input, data output, data management, dan data manipulation dan analysis
(Irwansyah, 2013).
1. Data input
2. Data output
seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy
sebagainya.
3. Data management
diharapkan.
Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada
posisi, obyek, dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi. Data spasial
perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Sustanugraha, 2013). Data spasial dan
23
sebagai salah satu elemen yang kritis dalam melaksanakan pembangunan sosial
perkiraan hampir lebih dari 80% informasi mengenai bumi berhubungan dengan
spasial telah membuat perekaman terhadap data berubah menjadi bentuk digital,
selain itu relatif cepat dalam melakukan prosesnya. Salah satu perkembangan
teknologi yang berpengaruh terhadap perekaman data pada saat ini adalah
a. Perkembangan teknologi,
d. Kepentingan ekonomi.
bumi dengan menggunakan satelit penginderaan jauh. Ada dua pendorong utama
24
dengan keruangan dan meningkatkan efisiensi dengan bantuan data spasial. Faktor
terutama dalam pengembangan informasi spasial atau yang lebih dikenal dengan
berkaitan dengan aspek keruangan. Oleh karena itu, data spasial yang telah
dibangun, sedang dibangun dan yang akan dibangun perlu diketahui keberadaanya
(Irwansyah, 2013).
Secara umum peta dapat dibagi menjadi dua, yaitu peta topograpi dan peta
tematik. Peran peta dalam SIG pun dianggap penting, selain menjadi salah satu
sumber data peta pun dapat menjadi salah satu media untuk membantu orang-
orang memahami wilayah yang akan dikerjakan. Setiap peta pasti memiliki
skala, skala dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak yang ada di
dalam peta dengan jarak yang ada di lapangan. Dengan adanya skala, maka
cara yaitu: rasio, verbal dan graphical seperti pada tabel 2.2 berikut ini.
Sumber dari data spasial secara umum dapat dibagi, yaitu data spasial
primer dan data spasial sekunder. Data spasial primer dapat diartikan sebagai
yang ada di gunung Bromo maka untuk data spasial primer peneliti dapat
Selain data spasial primer dalam SIG mengenal data spasial sekunder, data
spasial sekunder dapat diartikan sebagai data spasial yang didapat dari pihak
kedua atau dengan kata lain peneliti tidak mendapatkannya secara langsung.
Contoh dari data spasial sekunder antara lain: peta topografi, peta meteorologi,
Semua data spasial, baik itu data primer maupun sekunder memiliki dimensi
atau mode dari data itu sendiri yang dapat dikategorikan menjadi tiga bagian:
15 Februari 2013.
sebuah topik, contoh dari tematik yaitu peta tanah (topik tentang
dimensi ruang, jadi peta bertipe spasial ada tambahan dimensi ruang.
Contoh dari peta spasial yaitu peta lembah pinus, peta lokasi slope.
4. Entitas spasial
Data spasial yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian yaitu berupa titik
a. Titik (point)
bentuk simbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh: lokasi
b. Garis (line)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik
dan lainya.
c. Area (poligon)
persil tanah.
27
1 Penentuan Lokasi Nadya 2012 Dari hasil pengolahan data didapatkan lokasi
Tempat Pembuangan Albidari TPA sampah di kabupataen klaten seluas
Akhir Sampah di 258 ha yang tersebardibeberapatempat di
Kabupataen Klaten Kecamatan Bayat dengan lokasi yang paling
Menggunakan Teknik sesuai seluas 98,05 ha dan 36,57ha. Lokasi
Penginderaan Jauh tersebut sudah disesuaikan dengan
dan Sistem Informasi penggunaan lahan,RTRW dan dilengkapi
Geografis dengan status kepemilikan lahan
II.5 Hipotesis