berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan
perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum.
Rubbish adalah sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang berasal
dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor. Sampah yang mudah terbakar
umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas, kardus, plastik dan lain-lain.
Sedangkan sampah yang tidak dapat/ sukar terbakar sebagian besar mengandung zat-zat
inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa pembakaran.
3. Abu (Ashes)
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari jenis zat yang
mudah terbakar seperti di rumah, kantor maupun di pabrik-pabrik industri.
4. Street cleaning (sampah dari jalan)
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga
manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan dan
lain-lain.
5. Industrial wastes (sampah industri)
Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi/
tumbuhan dan industri lain. Sampah industri dapat berupa:
a. Bahan kimia beracun
b. Bahan berbahaya
c. Bahan kimia
d. Mineral
e. Residu dan Organik
f. Residu patologi radiologi
g. Kayu dan kertas
6. Demolition wastes (sampah bangunan)
7. Hazardous wastes (sampah berbahaya)
Sampah padat yang berbahaya biasa disebut dengan sampah B3.
8. Water treatment residu
Berdasarkan tingkat bahayanya, maka sampah juga dapat diklasifikan menjadi 2 yaitu
limbah B3 dan limbah non B3.
1. Limbah padat non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Yaitu limbah yang tidak memerlukan tindakan sangat khusus dalam pengolahan
limbahnya. Contohnya yaitu diantaranya lumpur, boiler ash, sampah kantor, sampah
rumah tangga, spare part alat berat, sarung tangan, dan sebagainya.
2. Limbah padat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Yaitu limbah yang memerlukan tindakan sangat khusus dalam pengolahan
limbahnya karena adanya racun pada limbah ini. Contohnya diantaranya bahan radioaktif,
bahan kimia, toner catridge, minyak, dan sebagainya
Berdasarkan tingkat kemudahan dalam diuraikan alam, limbah padat dapat dibagi
menjadi 2 yaitu limbah degradable dan non-degradable.
1. Limbah padat degradable
Merupakan limbah padat yang dapat diuraikan alam oleh bakteri atau organisme
pengurai. Contohnya biasanya berasal dari tingkat rumah tangga maupun pasar seperti
limbah sisa makanan, limbah sisa bahan pangan, daun-daun kering, dsb
2. Limbat padat non-degradable
Merupakan limbah padat yang lebih sulit diuraikan alam oleh bakteri atau organisme
pengurai. Contohnya biasanya paling banyak adalah plastik
4. Kerusakan permukaan tanah akibat penimbunan langsung limbah padat tanpa diolah
terlebih dahulu.
Selain itu terdapat dampak negatif yang disebabkan limbah padat dalam lingkup
kesehatan dan lingkungan. Dampak tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Dampak negatif limbah padat pada kesehatan
Dampak negatif limbah padat dari ruang lingkup kesehatan biasanya disebabkan
karena penumpukan limbah di sembarang tempat. Salah satu penyakit yang disebabkan
oleh adanya penumpukan limbah tersebut adalah diare, kulit, dan penyakit kencing tikus.
Khusus penyakit kencing tikus banyak terjadi saat musim hujan dan terjadinya banjir di
perkotaan. Penyakit tersebut disebabkan oleh kencing tikus yang terdapat pada tempat
pengumpulan limbah dan limbah tersebut terbawa oleh aliran air banjir sehingga dapat
menginfeksi manusia melalui luka kulit yang terbuka.
2. Dampak negatif limbah pada lingkungan
Dampak negatif limbah dari segi lingkungan biasanya terjadi pada terkontaminasinya
tanah yang menjadi tempat penimbunan sampah tersebut. Terkontaminasinya tanah
menyebabkan tanah menjadi beracun sehingga dapat membuat tanaman, terutama
tanaman bahan pangan, menjadi tercemar dengan logam berat yang biasanya muncul
pada penimbunan sampah. Selain tanah, air tanah pun terkontaminasi pula dengan logamlogam berat tersebut yang dapat membahayakan manusia.
D. Teknik Pengelolaan Limbah Padat
Dampak yang disebabkan oleh adanya limbah padat sangat beragam dan tentunya semua
berdampak kembali pada manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengelolaan
limbah padat agar dapat mengurangi dampak-dampak negatif dari limbah padat. Sebelum
mengolah limbah ada baiknya untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengolahan limbah sehingga pengolahan berlangsung efektif. Adapun faktor-faktor tersebut
adalah :
1. Jumlah Limbah . Apabila jumlah limbah sedikit maka dapat dengan mudah kita tangani
sendiri. Apabila jumlah limbah cukup
tempat dan sarana pembuangan.
2. Sifat fisik dan kimia limbah. Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana
penggankutan dan pilihan pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan merusak
dan mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa-senyawa baru.
3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Karena lingkungan ada yang
peka atau tidak peka terhadap pencemaran,maka perlu kita perhatikan tempat
pembuangan akhir (TPA), unsur yang akan terkena, dan tingkat pencemaran yang akan
timbul.
4. Tujuan akhir dari pengolahan. Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat
ekonomis dan bersifatnon-ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis adalah
dengan meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan
yang masih berguna untuk di daur ulang atau di manfaat lain.Adapun tujuan pengolahan
yang bersifat non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan
Limbah padat biasanya melalui 3 jenis perlakuan pengelolaan limbah yakni penanganan,
penimbunan, dan pengolahan yang akan dijelaskan sebagai berikut: