Anda di halaman 1dari 6

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang

berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan
perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum.

A. Sumber Limbah Padat


Sumber limbah padat terdiri dari beberapa aspek yang diklasifikasikan menjadi sebagai
berikut :
1. Rumah tangga termasuk sisa bahan makanan, sisa pembungkus makanan dan pembungkus
perabotan rumah tangga sampai sisa tumbuhan kebun dan sebagainya.
2. Pasar dan tempat-tempat umum (warung, toko dan sebagainya) termasuk sisa makanan,
sampah pembungkus makanan dan sampah pembungkus lainnya, sisa bangunan, sampah
tanaman dan sebagainya.
3. Buangan jalanan termasuk diantaranya sampah berupa debu jalan, sampah sisa tumbuhan
taman, sampah pembungkus bahan makanan dan bahan lainnya, sampah sisa makanan,
sampah berupa kotoran serta bangkai hewan.
4. Industri termasuk diantaranya debu industri, sisa bahan baku dan bahan jadi dan sebagainya.
5. Pertanian termasuk diantaranya berupa jerami, sisa sayuran, batang pohon, yang bisa di daur
ulang menjadi pupuk.

B. Klasifikasi Jenis Limbah Padat


Klasifikasi dari jenis limbah padat dapat dibedakan beberapa parameter, seperti
karakteristik, tingkat bahaya, tingkat kemudahan dalam diuraikan alam, dsb. Menurut Depkes
RI tahun 1987, berdasarkan karakteristiknya limbah padat dibedakan atas :
1.

Garbage (sampah basah)


Garbage adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayursayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan makanan yang sebagian besar
terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk.

2. Rubbish (sampah kering)

Rubbish adalah sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang berasal
dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor. Sampah yang mudah terbakar
umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas, kardus, plastik dan lain-lain.
Sedangkan sampah yang tidak dapat/ sukar terbakar sebagian besar mengandung zat-zat
inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa pembakaran.
3. Abu (Ashes)
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari jenis zat yang
mudah terbakar seperti di rumah, kantor maupun di pabrik-pabrik industri.
4. Street cleaning (sampah dari jalan)
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga
manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan dan
lain-lain.
5. Industrial wastes (sampah industri)
Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi/
tumbuhan dan industri lain. Sampah industri dapat berupa:
a. Bahan kimia beracun
b. Bahan berbahaya
c. Bahan kimia
d. Mineral
e. Residu dan Organik
f. Residu patologi radiologi
g. Kayu dan kertas
6. Demolition wastes (sampah bangunan)
7. Hazardous wastes (sampah berbahaya)
Sampah padat yang berbahaya biasa disebut dengan sampah B3.
8. Water treatment residu
Berdasarkan tingkat bahayanya, maka sampah juga dapat diklasifikan menjadi 2 yaitu
limbah B3 dan limbah non B3.
1. Limbah padat non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Yaitu limbah yang tidak memerlukan tindakan sangat khusus dalam pengolahan
limbahnya. Contohnya yaitu diantaranya lumpur, boiler ash, sampah kantor, sampah
rumah tangga, spare part alat berat, sarung tangan, dan sebagainya.
2. Limbah padat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Yaitu limbah yang memerlukan tindakan sangat khusus dalam pengolahan
limbahnya karena adanya racun pada limbah ini. Contohnya diantaranya bahan radioaktif,
bahan kimia, toner catridge, minyak, dan sebagainya
Berdasarkan tingkat kemudahan dalam diuraikan alam, limbah padat dapat dibagi
menjadi 2 yaitu limbah degradable dan non-degradable.
1. Limbah padat degradable
Merupakan limbah padat yang dapat diuraikan alam oleh bakteri atau organisme
pengurai. Contohnya biasanya berasal dari tingkat rumah tangga maupun pasar seperti
limbah sisa makanan, limbah sisa bahan pangan, daun-daun kering, dsb
2. Limbat padat non-degradable
Merupakan limbah padat yang lebih sulit diuraikan alam oleh bakteri atau organisme
pengurai. Contohnya biasanya paling banyak adalah plastik

C. Dampak Positif dan Negatif dari Limbah Padat


Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa limbah merupakan produk dari suatu
aktivitas manusia yang biasanya sudah tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila
limbah tersebut menumpuk tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi manusia.
Dampak-dampak negatif dari limbah padat yaitu antara lain :
1. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methana (CH4),
CO2 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat yang ditimbun dan
membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau
menyebabkan terjadinya proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam
suasana aerob/anaerob.
2. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara. Dalam sampah yang ditumpuk, akan
terjadireaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai
Ambang Batas) akan merugikan manusia.
3. Penurunan kualitas air. Hal ini dapat terjadi karena biasanya limbah padat langsung
ditangani dengan penimbunan dalam tanah. Penimbunan tersebut dapat mempengaruhi
tanah yang dapat membuat air tanah terkontaminasi pula.

4. Kerusakan permukaan tanah akibat penimbunan langsung limbah padat tanpa diolah
terlebih dahulu.
Selain itu terdapat dampak negatif yang disebabkan limbah padat dalam lingkup
kesehatan dan lingkungan. Dampak tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Dampak negatif limbah padat pada kesehatan
Dampak negatif limbah padat dari ruang lingkup kesehatan biasanya disebabkan
karena penumpukan limbah di sembarang tempat. Salah satu penyakit yang disebabkan
oleh adanya penumpukan limbah tersebut adalah diare, kulit, dan penyakit kencing tikus.
Khusus penyakit kencing tikus banyak terjadi saat musim hujan dan terjadinya banjir di
perkotaan. Penyakit tersebut disebabkan oleh kencing tikus yang terdapat pada tempat
pengumpulan limbah dan limbah tersebut terbawa oleh aliran air banjir sehingga dapat
menginfeksi manusia melalui luka kulit yang terbuka.
2. Dampak negatif limbah pada lingkungan
Dampak negatif limbah dari segi lingkungan biasanya terjadi pada terkontaminasinya
tanah yang menjadi tempat penimbunan sampah tersebut. Terkontaminasinya tanah
menyebabkan tanah menjadi beracun sehingga dapat membuat tanaman, terutama
tanaman bahan pangan, menjadi tercemar dengan logam berat yang biasanya muncul
pada penimbunan sampah. Selain tanah, air tanah pun terkontaminasi pula dengan logamlogam berat tersebut yang dapat membahayakan manusia.
D. Teknik Pengelolaan Limbah Padat
Dampak yang disebabkan oleh adanya limbah padat sangat beragam dan tentunya semua
berdampak kembali pada manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengelolaan
limbah padat agar dapat mengurangi dampak-dampak negatif dari limbah padat. Sebelum
mengolah limbah ada baiknya untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengolahan limbah sehingga pengolahan berlangsung efektif. Adapun faktor-faktor tersebut
adalah :
1. Jumlah Limbah . Apabila jumlah limbah sedikit maka dapat dengan mudah kita tangani
sendiri. Apabila jumlah limbah cukup
tempat dan sarana pembuangan.

banyak maka dibutuhkan penanganan khusus

2. Sifat fisik dan kimia limbah. Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana
penggankutan dan pilihan pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan merusak
dan mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa-senyawa baru.
3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Karena lingkungan ada yang
peka atau tidak peka terhadap pencemaran,maka perlu kita perhatikan tempat
pembuangan akhir (TPA), unsur yang akan terkena, dan tingkat pencemaran yang akan
timbul.
4. Tujuan akhir dari pengolahan. Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat
ekonomis dan bersifatnon-ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis adalah
dengan meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan
yang masih berguna untuk di daur ulang atau di manfaat lain.Adapun tujuan pengolahan
yang bersifat non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan
Limbah padat biasanya melalui 3 jenis perlakuan pengelolaan limbah yakni penanganan,
penimbunan, dan pengolahan yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a) Sistem Penanganan Limbah Padat


Penanganan limbah padat mempunyai prinsip kerja yaitu pemindahan dan pengangkutan
limbah-limbah dari suatu tempat ke tempat lain yang biasanya lebih besar. Jadi melalui
penanganan limbah, limbah-limbah tersebut hanya dikumpulkan dari semua tempat
pembuangan sementara menuju ke tempat pembuangan akhir yang lebih besar. Setelah di
pindahkan ke tempat yang lebih besar biasanya limbah-limbah tersebut hanya ditimbun
saja tanpa ada pengolahan lagi. Sistem penimbunan limbah padat dibagi menjadi dua
jenis yaitu open dumping (penimbunan terbuka) serta sanitary landfill. Sistem penangan
limbah padat akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
a. Pengumpulan Sampah
Sampah-sampah yang berasal dari berbagai sumber yang sudah dijelaskan
sebelumnya di kumpulkan menjadi
b.
b) Sistem penimbunan limbah padat
Limbah padat yang sudah di

Anda mungkin juga menyukai