PENDAHULUAN
Dalam Kehidupan sehari-hari Sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi di
telinga penulis setiap mata memandang di situ ada sampah memang berlebihan
jika penulis mengatakan demikian.
Sampah merupakan kotoran bila sesuatu yang tak terpakai dan di buang
sesuatu barang yang di buang karena dianggap tidak berguna lagi, berarti dapat
penulis katakan sampah adalah barang bekas, barang buangan, barang tidak
berguna, barang kotor, dan lain-lain.
Apa Dampak Negatif dan Manfaat dari Sampah Baik Organik maupun Anorganik?
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
Mengerakkan masyarakat untuk membuang Sampah pada tempatnya, Lingkungan
yang bersih membuat masyarakat Jauh dari Penyakit, Menarik Wisatawan asing,
Lingkungan tertata rapih dan lain-lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (material
biologis) yang dapat membusuk dengan mudah, misalnya:
- sisa makanan,
- dedaunan kering,
- buah dan sayuran.
Sampah jenis ini berasal dari bahan baku non biologis dan sulit terurai, sehingga
seringkali menumpuk di lingkungan. Sampah anorganik atau disebut juga sampah kering sulit
diuraikan secara alamiah, sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut. Yang tergolong ke
dalam sampah anorganik yaitu:
Yaitu limbah dari bahan yang beracun dan berbahaya seperti limbah rumah sakit,
limbah pabrik, pertambangan, dan sebagainya.
Ketiga jenis sampah tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
menangani permasalahan sampah, biasanya sampah dipilah-pilah sesuai jenisnya.
Menggunakan tiga tempat sampah berbeda, yaitu organik, anorganik, dan B3, masing-masing
jenis sampah akan mendapat perlakuan yang berbeda. Untuk sampah anorganik dapat dibuat
kompos, sampah anorganik dapat didaur ulang atau dijadikan bahan kerajinan tangan,
sedangkan sampah B3 harus diolah secara khusus menggunaan metode kimia, fisik, dan
biologi dengan tujuan menghilangkan atau mengurangi sifat berbahaya dan beracunnya.
- Penyakit Diare, Klora, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal ari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit Demam
beradarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkatkan dengan cepat di daerah yang
pengelolaan Sampahnya kurang memadai.
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pipa (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan atau sampah.
- Sampah Beracun
Pencemaran Darat yang dapat di timbulkan oleh Sampah misalnya ditinjau dari segi
kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan di
tinjau dari segi keindahan, tentu cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam
sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan Lenyap, hal ini menyebabkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas cair organik seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan
oleh sampah misalnya terjadi perubahan warna dan bau pada air sungai penyebaran
bahan kimia dan mikro organisme yang terbawa oleh air hujan dan meresapnya
bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Jika bahan
pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri),
CHROM, Timbale, Cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia karena dapat
menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau
ginjal.
b. Sumber-sumberalammisalnyasumberenergi.
c. Pabrik.
d. Perusahaan kayu.
e. Perusahaan kimia.
f. Perusahaan logam.
6. Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
7. Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-
hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia
adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa
(plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
8. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih
jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan
industri.
9. Sampah Nuklir
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium
dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau
jarang namun kadang masih dilakukan).
1. Sebagai pupuk organik untuk tanaman. Limbah dari sampah organik dapat dijadikan
sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi kompos.
Kompos dapat memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan kandungan organik
tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan
air dalam tanah.
2. Sumber humus. Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti dapat menjadi humus
yang dibutuhkan untuk tanah untuk menjaga kesuburan tanah. serta menjadi sumber
makanan yang baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air
tanah, mencegah pengerukan tanah, menaikkan aerasi tanah, menaikkan foto kimia
dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.
3. Sampah dapat didaur ulang. Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang
menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang
cantik. atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau
kertas.
4. Dijadikan bahan bakar alternatif. Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang
bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk
kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
5. Menjadi sumber listrik. Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber listrik
alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini
dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik.
Penumpukan
Dengan metode ini sampah tidak dimusnahkan secara langsung tetapi dibiarkan
membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana,
tetapi menimbulkan resiko karena berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan
pencemaran, terutama bau, kotoran, dan sumber penyakit dai badan-badan air.
Pengomposan
Cara pengomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang
menghasilkan nilai ekonomi.
Pembakaran
Metode ini dilakukan hanya utuk sampah yang biasa dibakar habis. Harus dilakuakan
jauh dari pemukiman untuk menghidari pencemaran asap, bau, dan kebakaran.
Penimbunan
Metode ini hampir sam dengan metode penumpukan, yaitu cekungan yang telah penuh
berisi sampah yang kemudian ditutupi tanah.
Pemanfaatan sampah
1. Sampah basah = Kompas dan makanan ternak.
2. Menghemat energi
3.1 Kesimpulan
3.1 Saran
Kita sebagai warga masyarakat harusnya lebih paham dan mengerti tentang pengolahan
sampah dan harus lebih sadar akan kebersihan lingkungan yang kita diami. Karena dampak
dari lingkungan kotor dapat mendatangkan penyakit bagi kita sendiri dan masyarakat
sekitarnya. Untuk itu mulai sekarang marilah kita menggalakan hidup sehat dengan tidak
membuang sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Wadirman, Artono. 2005. Materi penanggulangan Sampah. Jakarta: PT Setiap Purna Inpes.
Winata putra, Udin. 1999. Apa dan Bagaimana cara menuju hidup sehat. Jakarta: PT BUMI
Kaksara.