Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

MATA KULIAH ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN

“Tempat Pembuangan Akhir”

HERDIANTO
NIM PO.714221191.015

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MAKASSAR
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah,
pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma
bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau
makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam
lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah), maka kualitas lingkungan akan menurun.
Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa
pencemaran lingkungan. Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam,
sampah manusia, sampah konsumsi, dan sampah industri. Sedangkan berdasarkan
sifatnya, sampah dibagi menjadi dua yaitu 1) sampah organik atau sampah yang dapat
diurai (degradable) contohnya daun-daunan, sayuran, sampah dapur(organik) dll, 2)
sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai (undegradable) contohnya plastik,
botol, kaleng, dan lain-lain.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira- kira
mirip dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju
produksinya. Hal inilah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap
penjuru kota.
Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan
berbagai permasalahan baik langsung mau pun tidak langsung bagi penduduk kota
apalagi daerah di sekitar tempat penumumpukan. Dampak langsung dari penanganan
sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah timbulnya berbagai penyakit menular
maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak langsung
diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai
karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. Selain penumpukan di
tempat pembuangan sementara (TPS),jumlah sampah pun akan semakin meningkat di
tempat pembuangan akhir (TPA). sampah yang ada di Putri Cempo mojosongo tersebut
sudah menggununng serta memakan area yang cukup luas. Selain itu sampah yang ada di
sana belum dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat.
Berdasarkan hal itu kami merasa perlu untuk mengangkat masalah ini karena
berhubungan dengan kerusakan alam sekitar dan kesehatan manusia. Dampak yang
ditimbulkan dari pencamaran tersebut tidak hanya bisa diselesaikan dalam jangka waktu
yang sebentar melainkan perlu waktu yang lama karena efek negatif yang ditimbulkan
akan bersifat permanen.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sikap dan respon dari masyarakat ketika daerah tersebut dijadikan
sebagai area tempat pembuangan akhir.
2. Untuk mengetahui alasan pemerintah yang telah menjadikan area tersebut sebagai
tempat pembuangan akhir.
3. Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif yang timbul di tengah-tengah
masyarakat dan dampak TPA tersebut terhadap lingkungan sekitar.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Hakekat Sampah
1. Pengertian
Sampah yaitu material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai
nilai guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia,
dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak
bergerak
Sampah adalah barang yang tidak diperlukan atau yang tidak digunakan orang
lagi. Pengertian sampah adalah barang yang tidak diperlukan atau barang yang tidak
digunakan lagi. Pada saat ini sampah dikalangan masyarakat sangatlah
memperihatinkan, karena masyarakat membuang sampah tidak ada tempatnya, seperti
sisungai atau dibelakang rumah mereka dan mereka tidak memikirkan akibatnya.
2. Jenis-Jenis Sampah
Adapun jenis-jenis sampah, yaitu :
a. Sampah organik ialah sampah yang dapat membusuk sampah organik dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk, yaitu pupuk kompos yang berguna untuk petani
sebagai pupuk tanamannya.
b. Sampah non organik ialah sampah yang tidak dapat membusuk, tetapi dapat juga
di manfaatkan untuk di daur ulang kembali sebagai bahan baku.
3. Ciri-Ciri Sampah
Adapun ciri-ciri sampah antara lain :
a. Dedaunan pohon gugur.
b. Seperti kulit pisang dan buah-buahan yang busuk
c. Kotoran hewan, seperti kotoran ayam, kotoran kambing, sapid an lain-lain
4. Jenis-jenis sampah
jika kita amati,banyak sekali sampah yang dihasilkan setiap harinya,dan
menjadi satu di tempat pembuangan sampah.untuk lebih jelasnya,kita akan membagi
jenis-jenis sampah tersebut dalam beberapa kategori,yaitu :
a. Berdasarkan sumbernya
1) Sampah alam
2) Sampah manusia
3) Sampah konsumsi
4) Sampah nuklir
5) Sampah industry
6) Sampah pertambangan
b. Berdasarkan sifatnya
1) Sampah organik yaitu sampah yang dapat diurai (degradable)
2) Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak dapat terurai begitu saja
(undegradable).
c. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan
dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
1) Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah
ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-
potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka
dapat dibagi lagi menjadi:
 Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
 Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi :
 Recyclable yaitu sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali
karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian
dan lain-lain.
 Non recyclable yaitu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.
2) Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
 Limbah hitam yaitu sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga yaitu sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari
aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira
mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
3) Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi
masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
4) Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan
virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia
adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara
hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan
teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan
dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
5) Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan
industri.
B. Pengertian Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah (TPS) ialah
tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua perlakuan sampah. TPA
dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana pembuang sampah membawa
sampah di tempat produksi), begitupun tempat yang digunakan oleh produsen. Dahulu,
TPA merupakan cara paling umum untuk limbah buangan terorganisir dan tetap begitu di
sejumlah tempat di dunia.
C. Dampak Positif dan Negatif yang di timbulkan oleh TPA terhadap lingkungan
Banyak dampak yang dapat timbul akibat keberadaan sebuah TPA,ada dampak yang
di timbulkan bersifat positif,ad juga yang bersifat negatif.
Beberapa dampak positif yang dapat timbul dari keberadaan TPA yaitu :
1. Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat sekitar
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif
baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggab
tumpukan sampah tersebut adalah lahan perekonomian yang sangat produktif,dengan
cara mengumpulkan sampah-sampah anorganik,seperti plastik,atau barang-barang
bekas yang tidak mudah mudah hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut tanggapan
masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA
dengan cara mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada
masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka
beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-
hari.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. yaitu :
1. musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah
akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
2. kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat yang
mengangkut sampah ke TPA tersebut.minimal setiap harinya ada 30 truk pengangkut
sampah yang masuk ke TPA, dan sudah pasti lama-kelamaan akan menimbulkan
kerusakan pada jalan yang di laluinya.
3. pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan
pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA
4. pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik, metana
adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan
dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
5. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara).
D. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah-sampah yang ada di TPA
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-
ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan
sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk
masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda
juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri
biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe
zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
hidup.
E. Metoda Pembuangan Sampah
Ada beberapa metode pengolahan dan pembungan sampah yang ada di dunia.yaitu :
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk
membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan
ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan, atau
lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola
dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah.
Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah,
menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain
dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.hal
ini yang pernah terjadi di bandung, di bandung kandungan gas methan ini meledak
dan melongsorkan gunung sampah.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis
plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya,
dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang
terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan
dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
2. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang, pertama
adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari
bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik.
3. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol
bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng
baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran,
majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di
daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis
bahannya.
4. Pengolahan biologis
sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah
Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik
rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong
khusus untuk di komposkan.
5. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung
dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan
panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau
memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan
uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk
perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi
dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada
Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat
padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi
produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih
digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.
6. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang
yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali
seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik, mengajak konsumen untuk
menghindari penggunaan barang sekali pakai contohnya kertas tissue,dan mendesain
produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama contoh,
pengurangan bobot kaleng minuman.
7. Manfaat pengelolaan sampah
a. Penghematan sumber daya alam
b. Penghematan energi
c. Penghematan lahan TPA
d. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
8. Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
a. Longsor tumpukan sampah
b. Sumber penyakit
c. Pencemaran lingkungan
d. Menyebabkan banjir
F. Upaya yang dilakukan pemerintah kota solo untuk mengolah dan mengurangi tumpukan
sampah yang ada di tempat pembuangan akhir putri cempo.
Kehidupan manusia tidak pernah dapat dipisahkan dengan sampah. Sampah dijumpai
baik di desa maupun di kota. Daerah perkotaan pada khususnya, selain identik dengan
penduduknya yang padat juga identik dengan permasalahan sampah perkotaan yang
sampai saat ini sulit diselesaikan oleh pemerintah kota sekalipun. Masyarakat kota
seringkali membuang sampah disembarang tempat. Hal tersebut disebabkan karena
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.
Masyarakat tidak menyadari akan banyaknya masalah yang dapat timbul dari sampah
tersebut.
Ketika semua sampah, baik sampah organik maupun anorganik, dilimpahkan ke TPA,
maka akan muncul suatu permasalahan lain. Lambat laun, TPA tersebut akan mengalami
pembesaran volume. Hal itu akan mempengaruhi kehidupan dan ekosistem disekitarnya.
Seperti TPA Putri Cempo, yang terletak di sebelah utara kota Solo, tepatnya di daerah
Mojosongo. TPA seluas 17 ha itu sebagai tempat pembuangan akhir sampah masyarakat
kota Solo dan sekitarnya. TPA tersebut menimbulkan berbagai masalah, mulai dari
masalah sosial hingga masalah pencemaran udara.
Setidaknya, dalam sehari sekitar 260-290 ton sampah masuk ke Putri Cempo. Bila
dikalkulasikan, dalam setahun masyarakat Solo menghasilkan sekitar 93.600-104.400 ton.
Jumlah yang tidak dianggap sedikit untuk seukuran Putri Cempo.
Tidak sedikit pula warga yang notabene penduduk disekitar TPA harus menjauh dari
sana, karena bau yang tidak sedap yang berasal dari sana.
Dengan masalah-masalah yang terjadi, dibutuhkan solusi yang efektif dan efisien
serta kreatif dari Pemerintah Kota dan dibantu masyarakat Solo sekitarnya. Mulai dari
pengolahan sampah menjadi kompos atau bahan daur ulang.
Sebenarnya, ketika kita berkunjung ke TPA Putri Cempo, ada suatu pandangan yang
aneh. Sekiranya belum pernah terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Yaitu fenomena
sapi makan sampah. Di Putri Cempo, sekitar ratusan sapi bertebaran mencari makan.
Tentunya yang dimakan adalah sampah organik. Sampah sisa restoran, rumah tangga,
hotel. Secara tidak sadar, sapi-sapi itu menjadi ‘penyelamat’ dari ancaman overload
sampah di Putri Cempo.
Bahkan, pemerintah kota sengaja memberikan bantuan berupa sapi dalam sistem
gaduhan berjumlah sekitar 250 ekor kepada masyarakat yang tinggal disekitar TPA Putri
Cempo. Sistem ini memungkinkan warga memelihara sapi untuk kemudian
menternakkan, dan nantinya mengembalikan hasil ternak sapi ke Pemerintah Kota Solo.
Dengan kebijakan tersebut, masyarakat sekitar diuntungkan karena adanya
penghasilan yang cukup besar. Susu dan daging yang berasal dari sapi dapat dijual ke
pemerintah dengan harga yang sesuai dengan pasar. Berdasarkan penelitian dari WHO,
susu yang berasal dari sapi, tidak tercemar oleh kotoran yang berasal dari sampah
Bagi Pemerintah Kota Solo, hal ini menjadi seperti satu kayuh dua tiga pulau
terlampau. Membantu kehidupan warga sekaligus membantu sistem pengolahan sampah
alami dengan membiarkan sapi-sapi tersebut mengkonsumsi sampah organik.
Tidak kalah uniknya yaitu adanya para pemulung. Mereka setiap hari mulai dari pagi
hingga menjelang sore mencari sampah di TPA Purtri Cempo. Mereka mencari sampah
khusus pada jenis anorganik. Sampah-smpah yang mereka kumpulkan selanjutkannya
dibawa ke penumpul untuk ditaksir harganya. Semakin banyak sampah yang mereka cari,
tentunya dengan harga perjenis sampah yang besar, keuntungan yang diperoleh bisa
maksimal. Sampah yang mereka cari seperti, gelas minum bekas, kardus besar, tempat
makan atau minum, dan lain-lain yang sekiranya bernilai ekonomis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami mengulas panjang lebar mengenai TPA, pengertian TPA, dan cara
penaggulangannya,maka kami akan mencoba menyimpulkan beberapa hal dibawah ini.
yaitu :
Banyak sekali sampah yang kita hasilkan setiap harinya,dan sampah-sampah yang
kita hasilkan tersebut sebagian besar di buang begitu saja. Terkadang kita tidak pernah
peduli dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan.
Sekian banyak sampah yang di hasilkan masyarakat solo setiap harinya, bahkan
sampah yang dihasilkan tersebut jumlahnya mencapai ratusan ton, tapi sampah-sampah
tersebut belum dikelola dengan baik. pengelolaannya sebagian besar hanya diserahkan
kepada Masyarakat sekitar dan Sapi.
B. Saran
Kita harus menyadari, sekian banyak sampah yang kita hasilkan setiap harinya,blm
dapat dikelola dengan baik, sebagai salah satu penghasil sampah terbesar,kita harus
belajar mengelola sampah-sampah yang kita hasilkan setiap harinya.salah satu caranya
yaitu dengan memusnahkan sampah-sampah tersebut,bisa dengan cara dibakar,khusus
untuk sampah-sampah anorganik, atau dengan cara dikubur, ini khusus untuk sampah-
sampah yang mudah lapuk atau organik.
Ada beberapa cara lain yang lain yang dapat kita lakukan untuk mengolah sampah-
sampah yang kita hasilkan setiap harinya, dan cara-cara ini diterapkan oleh berbagai
negara di dunia.diantaranya yaitu :
1. Menimbun sampah di darat
Yaitu mengubur atau menimbun sampah-sampah yang kita hasilkan setiap
harinya, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya
dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang
dalam.
2. Metode daur ulang
Yaitu proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil
bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa
dibakar utnuk membangkitkan listik.
3. Pengolahan kembali secara fisik
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah diakses tanggal 29 April 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_pembuangan_akhir diakses tanaggal 29 April 2011
http://alman_light.blog.uns.ac.id/2011/03/20/putri-cempo/ diakses tanggal 29 April 2011
http://www.solopos.com/2011/solo/tpa-putri-cempo-mendesak-diperluas-82084 diakses
tanggal 29 April 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah diakses tanggal 29 April 2011
http://www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-sampah-dan-cara.html diakses tanggal 29
April 2011

Anda mungkin juga menyukai