BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Sampah Manusia
Sampah manusia berasal dari hasil pencernaan manusia, seperti feses
dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan
karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia adalah dengan cara hidup yang higienis
dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan
dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
3. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah
yang dibuang ke tempat sampah. Meskipun demikian, jumlah sampah
kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
4. Sampah Nuklir
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidup dan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan
C. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya
sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik.Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang
yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-
potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
4. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing).Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
5. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
6. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan)(Anonim,1986).
a. Garbage, yakni jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau
sayuran hasil pengolahan dari dapur rumah tangga, hotel, restoran, semuanya
mudah membusuk.
b. Rubbish, yakni pengolahan yang tidak mudah membusuk. Pertama yang mudah
terbakar, seperti kertas, kayu dan sobekan kain. Kedua yang tidak mudah
terbakar, misalnya kaleng, kaca dan lain-lain.
c. Ashes, yakni semua jenis abu dari hasil pembakaran baik dari rumah maupun
industri.
d. Street sweeping, yakni sampah dari hasil pembersihan jalanan, seperti halnya
Sumber:jujubandung.wordpress.com
3. Ukuran wadah minimal dapat mewadai timbulnya sampah selama 2 hari pada
tiap tempat timbulan sampah ( untuk pemukiman 40 liter, sedangkan untuk
komunal 100 liter - 1 m3).
4. Wadah mampu mengisolasi sampah dari lingkungan ( memiliki tutup )
5. Peruntukan wadah individual : toko, kantor, hotel, pemukiman high incame,
home industry, di halaman muka (tidak diluar pagar), mudah di ambil, sumber
sampah besar ( hotel, restoran ) boleh dibelakang dengan alasan estetika dan
kesehatan, dengan syarat menjamin kemudahan pengambilan.
6.Peruntukan wadah komunal : pedagang kaki lima, rumah susun, pemukiman
low income. Tidak mengambil lahan trotoar ( harus ada lokasi khusus ), tidak
dipinggir jalan protocol, sedekat mungkin dengan sumber sampah terbesar.
tidak pengganggu pemakai jalan.
Pada pemakaian bak sampah permanen dari pasangan bata atau lainnya (tidak
dilanjutkan), sampah diharuskan dimasukkan dalam kantong plastik sehingga
memudahkan sarta mempercepat proses pengumpulan.
pejalan kaki ini umumnya terdiri dari pembungkus makanan atau lainnya yang
tidak cepat membusuk.Kapasitas tempatsampah ini berkisar 50 - 120 liter.
diangkut, dan lain-lain. Dalam pemilihan transportasi baik orang ataupun barang
terdapat beberapa faktor yang menjadipertimbangan, yaitu: waktu, jarak, efisiensi,
biaya, keamanan, dan kenyamanan. Terdapat empat elemen dasar penyusun
bentuk fisik dari sistem transportasi, yaitu: sarana penghubung (link), kendaraan,
terminal, serta manajemen dan tenaga kerja. Sementara dalam pemilihan rute,
terdapat beberapa faktor penentu utama, yaitu: waktu tempuh, nilai waktu, biaya
perjalanan, dan biaya operasi kendaraan. Kegiatan pengangkutan sampah menurut
Badan Standardisasi Nasional (2002), merupakan kegiatan membawa sampah dari
lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke tempat
pembuangan akhir, yang sebelumnya diawali dengan kegiatan pewadahan,
pengumpulan dan pemindahan sampah. (Damanhuri dan Padmi (2010)),
menjelaskan bahwa kegiatan pengangkutan sampah merupakan salah satu
komponen penting dan membutuhkan perhitungan yang cukup teliti dimana
sasarannya adalah untuk mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam
system tersebut, khususnya jika terdapat kondisi dimana sarana pemindahan
sampah dalam skala cukup besar yang harus menangani sampah, lokasi titik
tujuan sampah relatif jauh, sarana pemindahan merupakan titik pertemuan
masuknya sampah dari berbagai area, ritasi perlu diperhitungkan secara teliti,
serta masalah lalu lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah.
Agar sistem pengangkutan sampah lebih efisien dan efektif terdapat
beberapa prosedur operasional pengangkutan sampah yang dapat digunakan,
yaitu:
Menggunakan rute pengangkutan sependek mungkin dengan hambatan
sekecil mungkin;
Menggunakan kendaraan angkut dengan kapasitas/daya dukung semaksimal
mungkin;
Menggunakan kendaraan angkut hemat bahan bakar dan memanfaatkan
waktu kerja semaksimal mungkin dengan meningkatkan jumlah beban
kerja/ritasi pengangkutan.
jaring, tinggi bak kendaraan maksimum 1,6 m, sebaiknya ada alat ungkit,
kapasitas kendaraan disesuaikan dengan kelas jalan yang akan dilalui, bak
truk/dasar kontainer sebaiknya
dilengkapi pengaman air sampah. Jenis kendaraan pengangkut sampah antara lain:
Truk bak kayu, Dump truck, Armroll truck dan Compactor truck.
Pengangkutan sampah adalah sub-sistem yang bersasaran membawa
sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju
tempat pemerosesan akhir, atau TPA. Pengangkutan sampah merupakan salah satu
komponen penting dan membutuhkan perhitungan yang cukup teliti, dengan
sasaran me ngoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam sistem tersebut,
khususnya bila:
a. Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar yang harus
menangani sampah
b. Lokasi titik tujuan sampah relatif jauh.
c. Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya sampah dari
berbagai area
d. Ritasi perlu diperhitungkan secara teliti
e. Masalah lalui-lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah
THCS= (PHCS+S+h)
Keterangan:
h = a + bx
sehingga:
THCS = PHCS+ S + a + bx
PHCS= pc + uc + dbc
Jumlah ritasi per kendaraan per hari untuk sistem HCS dapat dihitung
dengan:
Keterangan:
Keterangan :
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan :
Sistem door-to-door
Sistem door-to-door yaitu pengumpulan sekaligus pengangkutan sampah.
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Truk sampah berhenti di pinggir jalan di setiap rumah yang akan dilayani, dan
pekerja mengambil sampah serta mengisi bak truk sampah sampai penuh.
Setelah terisi penuh truk langsung menuju ke tempat pemerosesan atau ke
TPA.Dari lokasi pemerosesan tersebut, kendaraan kembali ke jalur pelayanan
berikutnya sampai shift terakhir, kemudian kembali ke Pool.
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Kendaraan keluar dari pool langsung menuju lokasi TD, dan dari TD
sampah-sampah tersebut langsung diangkut ke pemerosesan akhir
Dari pemerosesan tersebut, kendaraan kembali ke TD untuk pengangkutan
ritasi berikutnya. Dan pada ritasi terakhir sesuai dengan yang ditentukan,
kendaraan tersebut langsung kembali ke pool.
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Truk pengangkut sampah berangkat dari pool menuju titik sumber sampah
pertama untuk mengambil sampah
Selanjutnya truk tersebut mengambil sampah pada titik-titik sumber sampah
berikutnya sampai truk penuh sesuai dengan kapasitasnya.
Sampah diangkut ke lokasi pemerosesan atau ke TPA
Setelah pengosongan sampah di lokasi tersebut, truk menuju kembali ke
lokasi sumber sampah berikutnya sampai terpenuhi ritasi yang telah
ditetapkan.
Keterangan sistem:
Keterangan sistem :
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Keterangan sistem:
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Keterangan sistem:
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Kontainer tetap biasanya untuk kontainer kecil serta alat angkut berupa
truk compactor. Keterangan sistem adalah:
Kendaraan dari pool menuju kontainer pertama, sampah dituangkan ke
dalam truk compactor dan meletakkan kembali kontainer yang kosong.
Kendaraan menuju ke kontainer berikutnya sehingga truk penuh, untuk
kemudian langsung ke pemerosesan atau ke TPA.
Demikian seterusnya sampai dengan rit terakhir.
Pengangkutan sampah hasil pemilahan yang bernilai ekonomi dilakukan
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Truk terbuka:
Dump truck:
Compactor truck:
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Sumber : jujubandung.wordpress.com
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi
gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur
ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse,
Recycle, and Replace).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas,
logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos
yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam,
tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan
kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi
pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses
pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru
untuk proses produksi.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari
sampah. Proses daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan
mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi
aluminium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup
besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan
plastik.
Bahan bangunan
Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan
ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki
perhatian khusus dalam pemprosesannya.Misalnya, baterai jenis lama masih
mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi
mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.Baterai mobil umumnya
jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
Barang Elektronik
Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di
dunia.Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari
sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada
umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak
mengurangi kualitas logam tersebut.
Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain
sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama
dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan
jalan.Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30%
material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang
telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu
mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas
harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur
ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam.
Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini.Saat ini di berbagai produk
plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut
sehingga mempermudah untuk mendaur ulang.Suatu kode di kemasan yang
berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya.
Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang
diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS
untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
Sifat plastik ini kuat dan kedap air serta gas.Plastik ini bisa melunak pada
suhu 80 derajat Celcius.Plastik berwarna jernih ini digunakan sebagai kemasan
minuman, selai, minyak goreng, sambal dan kecap serta penampan plastik dalam
kemasan biskuit.Plastik jenis ini sebaiknya hanya dipakai sekali saja dan tidak
boleh dipakai sebagai wadah air hangat/panas.
Sifat PVC keras dan kuat.Plastik jenis ini sukar didaur ulang.Plastik
dengan kode PVC disarankan untuk tidak digunakan sebagai kemasan
makanan/minuman karena zat yang terkandung di dalamnya (DEHA) bisa
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
5. Polipropilen (PP)
6. Polistiren (PS)
Sebenarnya ada 2 kode untuk plastik jenis ini.Selain PS, ada pula EPS
(Polistiren busa).Jenis PS sering digunakan untuk kemasan makanan beku serta
bahan pembuat garpu dan sendok plastik. Sedangkan EPS digunakan untuk wadah
makanan siap saji serta gelas kopi/teh/susu berbahan styrofoam.
7. Other (O)
Other adalah jenis plastik selain keenam plastik yang telah disebutkan di
atas. Ada 4 jenis plastik yang digolongkan ke dalam plastik jenis ini, antara lain
Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS),
Polycarbonate (PC), dan Nylon. Plastik jenis ABS dan SAN amat baik untuk
digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman karena kedua jenis tersebut
kuat dalam mencegah reaksi kimia yang bisa membahayakan kesehatan.Jenis
plastik PC amat berbahaya karena mengandung Bisphenol A yang dapat merusak
sistem kromosom dan hormon, menurunkan kualitas sperma, dan mempengaruhi
sistem kekebalan diri.
1. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang ,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode
baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan untuk digunakan kembali.Pengumpulan bisa
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
3. Limbah Baja
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak
sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
4. Pengolahan Biologis/Pengkomposan
sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
5. Pemulihan energi
Di lokasi pemrosesan akhir tidak hanya ada proses penimbunan sampah, tetapi
juga wajib terdapat 4 (empat) aktivitas utama penanganan sampah di lokasi TPA,
yaitu (Litbang PU, 2009):
Pemilahan sampah
Daur ulang sampah non-hayati (an-organik)
Pengomposan sampah hayati (organik)
Pengurugan/penimbunan sampah residu dari proses di atas di lokasi
pengurangan atau penimbunan (landfill).
Penutupan TPA dapat dilakukan apabila TPA tersebut telah memenuhi kriteria
sebagai berikut: