Anda di halaman 1dari 36

Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan

Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis - Jenis Sampah

A. Berdasarkan sumbernya, dibedakan menjadi :


1. Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

2. Sampah Manusia
Sampah manusia berasal dari hasil pencernaan manusia, seperti feses
dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan
karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia adalah dengan cara hidup yang higienis
dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan
dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

3. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah
yang dibuang ke tempat sampah. Meskipun demikian, jumlah sampah
kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

4. Sampah Nuklir
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidup dan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

di tempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas


tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut
(walau jarang namun kadang masih dilakukan).

B. Berdasarkan komposisinya, dibedakan menjadi :


1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos (Hadiwiyoto, 1983).
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa
sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton (Hadiwiyoto, 1983).

C. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya
sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik.Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang
yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-
potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat


dibagi lagi menjadi:
a. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
b. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
 Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
 Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo
coal dan lain-lain.

2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

4. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing).Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

5. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

6. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan)(Anonim,1986).

D. Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan menjadi :

a. Garbage, yakni jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau
sayuran hasil pengolahan dari dapur rumah tangga, hotel, restoran, semuanya
mudah membusuk.
b. Rubbish, yakni pengolahan yang tidak mudah membusuk. Pertama yang mudah
terbakar, seperti kertas, kayu dan sobekan kain. Kedua yang tidak mudah
terbakar, misalnya kaleng, kaca dan lain-lain.
c. Ashes, yakni semua jenis abu dari hasil pembakaran baik dari rumah maupun
industri.
d. Street sweeping, yakni sampah dari hasil pembersihan jalanan, seperti halnya

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

kertas, kotoran, daun-daunan dan lain-lain.


e. Dead animal, yakni bangkai binatang yang mati karena alam, kecelakaan
maupun penyakit.
f. Abandoned vehicle, yakni bangkai kendaraan, seperti sepeda, motor, becak, dan
lain-lain.
g. Sampah khusus, yakni sampah yang memerlukan penanganan khusus, misalnya
kaleng-kaleng cat, zat radioaktif, sampah pembasmi serangga, obat-obatan dan
lain-lain (Anonim,1986).

2.2 Timbulan Sampah

Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat


dalam satuan volume maupun berat perkapita perhari, atau perluas bangunan atau
perpanjang jalan.timbulan (generation) sampah masing-masing sumber tersebut
bervariasi satu dengan yang lain, seperti terlihat dalam standar pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1: Besarnya Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya

Sumber:jujubandung.wordpress.com

Jumlah timbulan sampah ini biasanya akan berhubungan dengan elemen-


elemen pengelolaan sampah antara lain :

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

 Pemilihan peralatan, misalnya wadah, alat pengumpulan, dan pengangkutan


 Perencanaan rute pengangkutan
 Fasilitas untuk daur ulang
 Luas dan jenis TPA.

Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia, faktor


musim sangat besar pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal ini, musim
bisa terkait musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-
buahan tertentu. Di samping itu, berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh faktor
sosial budaya lainnya. Oleh karenanya, sebaiknya evaluasi timbulan sampah
dilakukan beberapa kali dalam satu tahun. Timbulan sampah dapat diperoleh
dengan sampling (estimasi) berdasarkan standar yang sudah tersedia. Timbulan
sampah ini dinyatakan sebagai :
 Satuan berat: kg/o/hari, kg/m2/hari, kg/bed/hari dan sebagainya
 Satuan volume: L/o/hari, L/m2/hari, L/bed/hari dan sebagainya.

Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di masa


mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian
sistem pengelolaan persampahan. Prakiraan rerata timbulan sampah akan
merupakan langkah awal yang biasa dilakukan dalam pengelolaan persampahan.
Satuan timbulan sampah ini biasanya dinyatakan sebagai satuan skala kuantitas
per orang atau per unit bangunan dan sebagainya. Bagi kota-kota di negara
berkembang, dalam hal mengkaji besaran timbulan sampah, agaknya perlu
diperhitungkan adanya faktor pendaurulangan sampah mulai dari sumbernya
sampai di TPA.
Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari,
antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara
lainnya. Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedaan, antara lain :
 Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya
 Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan
sampahnya

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

 Musim: di negara Barat, timbulan sampah akan mencapai angka minimum


pada musim panas
 Cara hidup dan mobilitas penduduk
 Iklim: di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah
pada musim dingin
 Cara penanganan makanannya.

2.3 Pewadahan Sampah

Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelum


dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Tujuan utama dari pewadahan adalah :

 Untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan sehingga


mengganggu lingkungan dari kesehatan, kebersihan dan estetika
 Memudahkan proses pengumpulan sampah dan tidak membahayakan
petugas pengumpulan sampah, baik petugas kota maupun dari lingkungan
setempat.
Dalam operasi pengumpulan sampah, masalah pewadahan memegang
peranan yang amat penting.Oleh sebab itu tempat sampah adalah menjadi
tanggung jawab individu yang menghasilkan sampah (sumber sampah), sehingga
tiap sumber sampah seyogyanya mempunyai wadah/tempat sampah
sendiri.Tempat penyimpanan sampah pada sumber diperlukan untuk menampung
sampah yang dihasilkannya agar tidak tercecer atau berserakan.Volumenya
tergantung kepada jumlah sampah perhari yang dihasilkan oleh tiap sumber
sampah dan frekuensi serta pola pengumpulan yang dilakukan.
Untuk sampah komunal perlu diketahui/diperkirakan juga jumlah sumber
sampah yang akan memanfaatkan wadah komunal secara bersama serta jumlah
hari kerja instansi pengelola kebersihan perminggunya. Bila hari kerja 6 (enam)
hari dalam seminggu, kapasita penampungan komunal tersebut harus mampu
menampung sampah yang dihasilkan pada hari minggu.Perhitungan kapasitasnya
adalah jumlah sampah perminggu (7 hari) dibagi 6 (jumlah hari kerja perminggu).

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Kapasitas, bentuk dan jenis bahan, pola pengumpulan mempunyai kaitan


yang sangat erat satu dengan lainnya. Wadah sampah yang tidak sesuai akan dapat
menghambat proses pengumpulan dan pengangkutan sampah khususnya waktu
yang diperlukan dalam pembuangan sampah. Pembuatan sampah dengan tenaga
manusia memerlukan wadah sampah yang berbeda dari pembuatan secara
mekanis.
Pada banyak lokasi perumahan-perumahan sering dijumpai kecenderungan
pemilik rumah membuat bak-bak sampah permanen dari pasangan bata.Seperti
diketahui, bahwa bak sampah permanen menghambat kecepatan operasi petugas
pengumpul.Selain itu bak sampah permanen relatif lebih sulit dikontrol tingkat
kebersihannya serta segi estetikanya juga kurang baik.
Agar tempat sampah ini dapat menunjang keberhasilan pengumpulan
sampah, perlu didisain sedemikian sehingga cukup ringan dan memudahkan
petugas kebersihan untuk mengambil/memindahkan sampahnya kedalam
peralatan pengumpulan, cukup hygeniis dalam arti mengurangi kemungkinan
kontak langsung antara sampah dengan petugas, tertutup untuk menghindari lalat
serta bau, tahan lama, relatif cukup murah serta memperhatikan unsur estetika.
Wadah penyimpanan sampah tersebut ditempatkan sedemikian rupa,
sehingga memudahkan bagi para petugas untuk mengambilnya dengan cepat.Pola
penampungan bisa berbentuk :
1. Individual, setiap rumah/toko dan bangunan lainnya memiliki wadah sendiri,
cocok untuk daerah pemukiman kelas menengah dan tinggi, pertokoan,
perkantoran dan bangunan besar lainnya.
2. Komunal, tersedia 1 wadah yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa
rumah/bangunan cocok untuk daerah pemukiman kumuh dengan tingkat
ekonomi rendah, rumah susun, pemukiman padat sekali ( yang menyulitkan
proses operasi pengumpulan ).

Sarana pewadahan diarahkan untuk memperhatikan hal - hal berikut :


a. Alat pewadahan yang disarankan untuk digunakan adalah tipe tidak
tertanam (dapat diangkat) untuk memudahkan operasi pengumpulan.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

b. Jenis wadah yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan pengadaannya


dapat berupa :
 Tong sampah ( plastik, fiberglass, kayu, logam, bambu).
 Kantong plastik.

3. Ukuran wadah minimal dapat mewadai timbulnya sampah selama 2 hari pada
tiap tempat timbulan sampah ( untuk pemukiman 40 liter, sedangkan untuk
komunal 100 liter - 1 m3).
4. Wadah mampu mengisolasi sampah dari lingkungan ( memiliki tutup )
5. Peruntukan wadah individual : toko, kantor, hotel, pemukiman high incame,
home industry, di halaman muka (tidak diluar pagar), mudah di ambil, sumber
sampah besar ( hotel, restoran ) boleh dibelakang dengan alasan estetika dan
kesehatan, dengan syarat menjamin kemudahan pengambilan.
6.Peruntukan wadah komunal : pedagang kaki lima, rumah susun, pemukiman
low income. Tidak mengambil lahan trotoar ( harus ada lokasi khusus ), tidak
dipinggir jalan protocol, sedekat mungkin dengan sumber sampah terbesar.
tidak pengganggu pemakai jalan.

Cara - Cara Pewadahan Sampah :


a. Cara Pewadahan Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga hendaknya dimasukkan kedalam tempat sampah
yang tertutup, apalagi untuk sampah dari sisa - sisa makanan karena akan cepat
membusuk yang dapat menimbulkan bau dan mengundang lalat serta menjadi
media perkembangan.
1. Tempat sampah pada pola pengumpulan individual
Pewadahan pada pola pengumpulan individual ( langsung / tidak langsung ),
kapasitas wadah minimal dapat menampung sampah untuk 3 hari (+ 40 - 60 liter ),
hal ini berkaitan dengan waktu pembusukan dan perkembangan lalat, masih cukup
ringan untuk diangkat oleh orang dewasa sendirian ( dirumah atau petugas
kebersihan ) serta efisiensi pengumputan ( pengumpulan dilakukan 2-3 hari sekali
secara reguler ). Bila tempat sampah menggunakan kantong plastik bekas, ukuran
dapat bervariasi, kecuali dibuat standar.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Pada pemakaian bak sampah permanen dari pasangan bata atau lainnya (tidak
dilanjutkan), sampah diharuskan dimasukkan dalam kantong plastik sehingga
memudahkan sarta mempercepat proses pengumpulan.

3. Tempat sampah pada pola pengumpulan komunal


Kapasitas disesuaikan dengan kemudahan untuk membawa sampah
tersebut (oleh penghasil sampah) ke tempat penampungan komunal (container
besar, bak sampah, TPS).Kapasitas tersebut untuk menampung sampah maksimun
3 hari (cukup berat untuk membawanya sampai ke penampungan komunal yang
jaraknya kira-kira 50 - 100 m dari rumah).

c. Cara Pewadahan Sampah Non Rumah Tangga


Prinsip kesehatan tetap dipertahankan (tertutup dll), sedangkan
kapasitasnya tergantung aktifitas sumber sampah serta jenis / komposisi
sampahnya. Perkantoran misalnya , sampah umumnya didominasi oleh kertas
yang tidak mudah membusuk dan tidak berbau busuk.
Kapasitas penyimpangan sampah dari perkantoran dapat diperhitungkan
untuk menampung sampah sampai 1 minggu.Untuk jumiah sampahnya besar,
pemakaian bin atau container besar dapat dipertimbangkan dan harus
memperhatikan peralatan pengumpulan yang digunakan.
Bila jumlah sampahnya dapat mencapai 6- 10 m3 perhari atau setelah 1
minggu, pemakaian container dari Arm roll truck dianjurkan. Sampah dari pasar
setiap harinya berjumlah besar dan cepat membusuk, oleh karena itu pemakaian
tempat sampah komunal dari container arm roll dianjurkan, sedangkan masing -
masing toko atau kios dapat menggunakan kantong plastik, bin plastik atau
keranjang dengan kapasitas 50-120 liter tergantung jumlah sampah yang
diproduksi setiap harinya.

c. Cara Pewadahan Sampah Bagi Pejalan Kaki


Disepanjang daerah pertokoan atau taman dan tempat - tempat umum
dapat dilakukan dengan menempatkan bin-bin sampah plastik. Sampah dari

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

pejalan kaki ini umumnya terdiri dari pembungkus makanan atau lainnya yang
tidak cepat membusuk.Kapasitas tempatsampah ini berkisar 50 - 120 liter.

Sumber Sampah Jenis Peralatan


 Daerah perumahan yang sudah  Kantong plastik/kertas volume sesuai yang
teratur/belum teratur ada
 Pasar  Bin plastik/tong volume 40-60 lt dengan
 Perkantoran/hotel tutup
 Pertokoan  Bin/tong sampah, volume 50-60 lt yang
 Tempat umum, jalan, dan taman dipasang secara permanen
 Bin/plastik, volume 120-240 lt ada
tutupnya dan memakai roda
 Gerobak sampah, volume 1 m3
 Container dari Arm roll kapasitas 6-10 m3
 Bak sampah isi variabel
 Kantong plastik, volume bervariasi
 Bin plastik/tong, volume 50-60
 Bin plastik, volume 120-240 Lt dengan
roda
 Container volume 1 m3 beroda
 Container besar volume 6-10 m3
 Bin plastik/tong volume 50-60 lt, yang
dipasang secara permanen
 Bin plastik, volume 120-240 dengan roda

2.4 Rute Dan Pengangkutan Sampah


Secara umum transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari
tempat asal ke tempat tujuan. Kebutuhan akan pelayanan transportasi menurut
Tamin (2008), sangat bersifat kualitatif serta mempunyai ciri berbeda-beda yang
merupakan fungsi dari waktu, tujuan perjalanan, frekuensi, jenis kargo yang

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

diangkut, dan lain-lain. Dalam pemilihan transportasi baik orang ataupun barang
terdapat beberapa faktor yang menjadipertimbangan, yaitu: waktu, jarak, efisiensi,
biaya, keamanan, dan kenyamanan. Terdapat empat elemen dasar penyusun
bentuk fisik dari sistem transportasi, yaitu: sarana penghubung (link), kendaraan,
terminal, serta manajemen dan tenaga kerja. Sementara dalam pemilihan rute,
terdapat beberapa faktor penentu utama, yaitu: waktu tempuh, nilai waktu, biaya
perjalanan, dan biaya operasi kendaraan. Kegiatan pengangkutan sampah menurut
Badan Standardisasi Nasional (2002), merupakan kegiatan membawa sampah dari
lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke tempat
pembuangan akhir, yang sebelumnya diawali dengan kegiatan pewadahan,
pengumpulan dan pemindahan sampah. (Damanhuri dan Padmi (2010)),
menjelaskan bahwa kegiatan pengangkutan sampah merupakan salah satu
komponen penting dan membutuhkan perhitungan yang cukup teliti dimana
sasarannya adalah untuk mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam
system tersebut, khususnya jika terdapat kondisi dimana sarana pemindahan
sampah dalam skala cukup besar yang harus menangani sampah, lokasi titik
tujuan sampah relatif jauh, sarana pemindahan merupakan titik pertemuan
masuknya sampah dari berbagai area, ritasi perlu diperhitungkan secara teliti,
serta masalah lalu lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah.
Agar sistem pengangkutan sampah lebih efisien dan efektif terdapat
beberapa prosedur operasional pengangkutan sampah yang dapat digunakan,
yaitu:
 Menggunakan rute pengangkutan sependek mungkin dengan hambatan
sekecil mungkin;
 Menggunakan kendaraan angkut dengan kapasitas/daya dukung semaksimal
mungkin;
 Menggunakan kendaraan angkut hemat bahan bakar dan memanfaatkan
waktu kerja semaksimal mungkin dengan meningkatkan jumlah beban
kerja/ritasi pengangkutan.

Persyaratan untuk kendaraan pengangkut sampah, yang perlu diperhatikan


antara lain: kendaraan harus dilengkapi dengan penutup sampah minimal dengan

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

jaring, tinggi bak kendaraan maksimum 1,6 m, sebaiknya ada alat ungkit,
kapasitas kendaraan disesuaikan dengan kelas jalan yang akan dilalui, bak
truk/dasar kontainer sebaiknya
dilengkapi pengaman air sampah. Jenis kendaraan pengangkut sampah antara lain:
Truk bak kayu, Dump truck, Armroll truck dan Compactor truck.
Pengangkutan sampah adalah sub-sistem yang bersasaran membawa
sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju
tempat pemerosesan akhir, atau TPA. Pengangkutan sampah merupakan salah satu
komponen penting dan membutuhkan perhitungan yang cukup teliti, dengan
sasaran me ngoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam sistem tersebut,
khususnya bila:
a. Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar yang harus
menangani sampah
b. Lokasi titik tujuan sampah relatif jauh.
c. Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya sampah dari
berbagai area
d. Ritasi perlu diperhitungkan secara teliti
e. Masalah lalui-lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah

Dengan optimasi sub-sistem ini diharapkan pengangkutan sampah menjadi


mudah, cepat, dan biaya relatif murah.Di negara maju, pengangkutan sampah
menuju titik tujuan banyak menggunakan alat angkut dengan kapasitas besar,
yang digabung dengan pemadatan sampah, seperti yang terdapat di Cilincing
Jakarta.
Persyaratan alat pengangkut sampah antara lain adalah:
 Alat pengangkut harus dilengkapi dengan penutup sampah, minimal
dengan jaring. Tinggi bak maksimum 1,6 m.
 Sebaiknya ada alat ungkit.
 Kapasitas disesuaikan dengan kondisi/kelas jalan yang akan dilalui.
 Bak truk/dasar kontainer sebaiknya dilengkapi pengaman air sampah.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengoperasian sarana


angkutan sampah kemungkinan penggunaan stasiun atau depo container layak
diterapkan. Dari pusat kontainer ini truk kapasitas besar dapat mengangkut
kontainer ke lokasi pemerosesan atau ke TPA, sedangkan truk sampah kota
(kapasitas kecil) tidak semuanya perlu sampai ke lokasi tersebut, hanya cukup
sampai depo container saja. Dengan demikian jumlah ritasi truk sampah kota
dapat ditingkatkan. Usia pakai (lifetime) minimal 5-7 tahun. Volume muat
sampah 6-8 m3, atau 3-5 ton. Ritasi truk angkutan per hari dapat mencapai 4-5
kali untuk jarak tempuh di bawah 20 km, dan 2-4 rit untuk jarak tempuh 20-30
km, yang pada dasarnya akan tergantung waktu per ritasi sesuai kelancaran lalu
lintas, waktu pemuatan, dan pembongkaran sampahnya.
Bila mengacu pada sistem di negara maju, maka pengangkutan sampah dapat
dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1. Hauled Container System (HCS)


Adalah sistem pengumpulan sampah yang wadah pengumpulannya dapat
dipindah-pindah dan ikut dibawa ke tempat pembuangan akhir.HCS ini
merupakan sistem wadah angkut untuk daerah komersial. Untuk menghitung
waktu ritasi dari sumber ke TPS atau ke TPA:

THCS= (PHCS+S+h)

Keterangan:

 THCS = waktu per ritasi (jam/rit).


 PHCS = waktu pengambilan (jam/rit).
 S = waktu bongkar-muat di TPS atau TPA (jam/rit).
 H = waktu angkut dari sumber ke TPS atau TPA.
 P dan S relatif konstan

h → tergantung kecepatan dan jarak, yang dapat dihitung dengan:

h = a + bx

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

 a dan b = konstanta empiris.


 A = jam/ritasi.
 B = jam/jarak.
 X = jarak pulang pergi (km).

sehingga:

THCS = PHCS+ S + a + bx

PHCS= pc + uc + dbc

 PHCS = waktu pengambilan/rit.


 Pc = waktu untuk mengangkut kontainer isi (jam/rit).
 Uc = waktu untuk mengosongkan kontainer.
 Dbc = waktu untuk menempuh jarak dari kontainer ke kontainer lain
(jam/rit).

Catatan : pada pelayanan dengan gerobak lain

 PHCS = waktu mengambil sampai mengembalikan bin kosong di TPS.

Jumlah ritasi per kendaraan per hari untuk sistem HCS dapat dihitung
dengan:

Keterangan:

 Nd = jumlah ritasi/hari (rit/hari).


 H = waktu kerja (jam/hari).
 W = off route faktor (waktu hambatan sebagai friksi).
 t1 = waktu dari pool kendaraan (garasi) ke kontainer 1 pada hari

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

kerja tersebut (jam).


 t2 = waktu dari kontainer terakhir ke garasi (jam).
 THCS = waktu pengambilan/ritasi (jam/rit).

Jumlah ritasi/hari dapat dibandingkan dengan perhitungan atas jumlah


sampah yang terkumpul/hari.

Keterangan :

 Vd = jumlah sampah terkumpul (volume/hari).


 c = ukuran rata-rata kontainer (volume/hari).
 f = faktor penggunaan kontainer.

Hauled Container System dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:


 Konvensional: wadah sampah yang telah terisi penuh akan diangkut ke
tempat pembongkaran, kemudian setelah dikosongkan wadah sampah
tersebut dikembalikan ke tempatnya semula.
 Stationary Container System (SCS): wadah sampah yang telah terisi penuh
akan diangkut dan tempatnya akan langsung diganti oleh wadah kosong
yang telah dibawa.

2. Stationary Container System (SCS)

Sistem pengumpulan sampah yang wadah pengumpulannya tidak dibawa


berpindah-pindah (tetap).Wadah pengumpulan ini dapat berupa wadah yang dapat
diangkat atau yang tidak dapat diangkat.SCS merupakan sistem wadah tinggal
ditujukan untuk melayani daerah pemukiman.Untuk Stationary Container System
(dengan mechanical loaded collection vehicles) perhitungannya yaitu :
TSCS= (PSCS + s + a + bx)

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

PSCS = CT (Uc) + (np-1)(dbc)

Keterangan:

 CT = jumlah kontainer yang dikosongkan/rit (kontainer/rit).


 Uc = waktu pengosongan kontainer (jam/rit).
 Np = jumlah lokasi kontainer yang diambil per rit (lokasi/rit).
 Dbc = waktu terbuang untuk bergerak dari satu lokasi ke lokasi
kontainer lain (jam/lokasi).

Jumlah kontainer yang dapat dikosongkan per ritasi pengumpulan:

Keterangan:

 CT = jumlah kontainer yang dikosongkan/rit (kontainer/rit).


 V = volume mobil pengumpul (m3/rit).
 R = rasio kompaksi.
 C = volume kontainer (m3/kontainer).
 F = faktor penggunaan kontainer.

Jumlah ritasi per hari :

Keterangan :

Vd = jumlah sampah yang dikumpulkan/hari (m3/hari)

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Waktu yang diperlukan per hari:

Untuk mendapatkan sistem pengangkutan yang efisien dan efektif maka


operasional pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti prosedur sebagai berikut:
 Menggunakan rute pengangkutan yang sependek mungkin dan dengan
hambatan yang sekecil mungkin.
 Menggunakan kendaraan angkut dengan kapasitas/daya angkut yang
semaksimal mungkin.
 Menggunakan kendaraan angkut yang hemat bahan bakar.
 Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin dengan
meningkatkan jumlah beban kerja semaksimal mungkin dengan
meningkatkan jumlah beban kerja/ritasi pengangkutan.

Sistem door-to-door
Sistem door-to-door yaitu pengumpulan sekaligus pengangkutan sampah.

Gambar 1.1 Skema Pola Pengangkutan Sampah Secara Langsung (Door to


door)

Sumber : jujubandung.wordpress.com

 Kendaraan keluar dari pool dan langsung menuju ke jalur pengumpulan


sampah.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

 Truk sampah berhenti di pinggir jalan di setiap rumah yang akan dilayani, dan
pekerja mengambil sampah serta mengisi bak truk sampah sampai penuh.
Setelah terisi penuh truk langsung menuju ke tempat pemerosesan atau ke
TPA.Dari lokasi pemerosesan tersebut, kendaraan kembali ke jalur pelayanan
berikutnya sampai shift terakhir, kemudian kembali ke Pool.

Sistem pengumpulan secara tidak langsung

Sistem pengumpulan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan


Transfer Depo/TD), maka pola pengangkutan yang dilakukan adalah

Gambar 1.2 Skema Pola Pengangkutan Secara Tidak Langsung

Sumber : jujubandung.wordpress.com

 Kendaraan keluar dari pool langsung menuju lokasi TD, dan dari TD
sampah-sampah tersebut langsung diangkut ke pemerosesan akhir
 Dari pemerosesan tersebut, kendaraan kembali ke TD untuk pengangkutan
ritasi berikutnya. Dan pada ritasi terakhir sesuai dengan yang ditentukan,
kendaraan tersebut langsung kembali ke pool.

Pengangkutan sampah dengan sistem pengumpulan individual langsung


(door to door)

Seperti terlihat pada sekema berikut ini :

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Gambar 1.3 Pengangkutan Sampah Dengan Sistem Pengumpulan Individual


Langsung (Door To Door)

Sumber : jujubandung.wordpress.com

Penjelasan ringkas dalam sistem tersebut, antara lain adalah:

 Truk pengangkut sampah berangkat dari pool menuju titik sumber sampah
pertama untuk mengambil sampah
 Selanjutnya truk tersebut mengambil sampah pada titik-titik sumber sampah
berikutnya sampai truk penuh sesuai dengan kapasitasnya.
 Sampah diangkut ke lokasi pemerosesan atau ke TPA
 Setelah pengosongan sampah di lokasi tersebut, truk menuju kembali ke
lokasi sumber sampah berikutnya sampai terpenuhi ritasi yang telah
ditetapkan.

Sebagaimana telah dibahas pada Bagian sebelumnya, terdapat 3 jenis sistem


transfer, yaitu Tipe I, II dan III.Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan
di transfer depo Tipe I dan II. Untuk pengumpulan sampah dengan sistem
kontainer (transfer tipe III), pola pengangkutannya adalah sebagai berikut:

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Gambar 1.4 Pengumpulan Sampah Dengan Sistem Kontainer (Transfer Tipe


III)
Sumber : jujubandung.wordpress.com

Keterangan sistem:

 Kendaraan pengangkut sampah keluar dari pool langsung menuju lokasi


pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah langsung ke
pemerosesan atau TPA.
 Selanjutnya kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk
pengambilan pada rit berikutnya.

Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer Cara 1

Keterangan sistem :

 Kendaraan dari pool menuju kontainer isi pertama untuk mengangkut


sampah ke pemerosesan atau ke TPA.
 Kontainer kosong dikembalikan ke tempat semula.
 Menuju ke kontainer isi berikutnya untuk diangkut ke pemerosesan atau ke
TPA.
 Kontainer kosong dikembalikan ke tempat semula.
 Demikian seterusnya sampai rit terakhir.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Gambar 1.5Pola Pengangkutan Dengan Sistem Pengosongan Kontainer Cara


1

Sumber : jujubandung.wordpress.com

Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer Cara 2

Keterangan sistem:

 Kendaraan dari pool menuju kontainer isi pertama untuk mengangkut


sampah ke pemerosesan atau TPA.
 Dari sana kendaraan tersebut dengan kontainer kosong menuju ke lokasi
kedua untuk menurunkan kontainer kosong dan membawa kontainer isi
untuk diangkut ke pemerosesan.
 Demikian seterusnya sampai pada rit terakhir.
 Pada rit terakhir dengan kontainer kosong dari pemerosesan atau TPA
menuju ke lokasi kontainer pertama.
 Sistem ini diberlakukan pada kondisi tertentu, misal pengambilan pada
jam tertentu atau mengurangi kemacetan lalu lintas.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Gambar 1.6 Pola Pengangkutan Dengan Sistem Pengosongan


Kontainer Cara 2

Sumber : jujubandung.wordpress.com

Pola pengangkutan sampah dengan sistem pengosongan kontainer Cara 3

Keterangan sistem:

 Kendaraan dari pool dengan membawa kontainer kosong menuju ke lokasi


kontainer isi untuk mengganti/mengambil dan langsung membawanya ke
Pemerosesan atau ke TPA.
 Kendaraan dengan membawa kontainer kosong dari TPA menuju ke
kontainer isi berikutnya.
 Demikian seterusnya sampai dengan rit terakhir.

Gambar 1.7 Pola Pengangkutan dengan Sistem Pengosongan


Kontainer Cara 3

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Sumber : jujubandung.wordpress.com

Pola pengangkutan sampah dengan sistem kontainer tetap

 Kontainer tetap biasanya untuk kontainer kecil serta alat angkut berupa
truk compactor. Keterangan sistem adalah:
 Kendaraan dari pool menuju kontainer pertama, sampah dituangkan ke
dalam truk compactor dan meletakkan kembali kontainer yang kosong.
 Kendaraan menuju ke kontainer berikutnya sehingga truk penuh, untuk
kemudian langsung ke pemerosesan atau ke TPA.
 Demikian seterusnya sampai dengan rit terakhir.
 Pengangkutan sampah hasil pemilahan yang bernilai ekonomi dilakukan
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Gambar 1.8 Pola Pengangkutan dengan Sistem Kontainer Tetap

Sumber : jujubandung.wordpress.com

Penentuan rute pengangkutan sampah dimaksudkan agar kegiatan


operasional pengangkutan sampah dapat terarah dan terkendali dengan baik.
Untuk menentukan rute pengangkutan ini, maka perlu diperhatikan:

 Lebar-jalan yang akan dilalui.


 Peraturan lalu lintas yang berlaku.
 Waktu-waktu padat.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Dengan selalu mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku, diusahakan


agar rute pengangkutan adalah yang sependek mungkin. Untuk Indonesia yang
menggunakan peraturan lalu lintas jalur kiri (left way system), maka rute
pengangkutan diusahakan untuk menghindari belokan ke kanan, namun karena
panjangnya rute, maka belokan melawan sistem ini seringkali tidak dapat
dihindari. Akan tetapi diusahakan agar hal tersebut terjadi sesedikit mungkin.
Beberapa jenis kendaraan angkut yang biasa digunakan dalam sistem pengelolaan
sampah di kota, khususnya di Negara maju, adalah sebagai berikut:

Truk terbuka:

 Hanya sebagai pengangkut sampah, tanpa ada perlakuan lain.


 Perlu penutupan timbunan sampah di truk agar tidak beterbangan.
 Tidak dianjurkan kecuali bila dana terbatas.

Dump truck:

 Truk pengangkut sampah yang dilengkapi dengan penutup kontainer.


 Dianjurkan, karena lebih mudah dalam pembongkaran sampah di tujuan
 Arm-roll truck, Roll-on truck, Multi-loader truck:
 Truk pengangkut yang dilengkapi mesin pengangkat kontainer.
 Dianjurkan untuk daerah pasar dan sumber sampah besar lainnya.

Compactor truck:

Truk pengangkut yang dapat mengkompaksi sampah sehingga dapat


menampung banyak sampah.

Contoh jenis-jenis sarana pengumpulan dan pengangkurtan sampah


terlihat dalam gambar-gambar berikut. Disamping itu, kadangkala penanganan
sampah membutuhkan perlakuan khusus, dengan alat angkut yang secara khusus
disesuaikan kebutuhan, seperti untuk:

 Limbah yang akan didaur -ulang: botol, kertas, dsb

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

 Limbah yang bervolume besar, seperti mebel, batang pohon, puing


bangunan, dsb
 Lumpur hasil pengolahan limbah cair Limbah berbahaya
 Contoh kontainer dan truk pengangkut di negara maju

Gambar 1.9 Contoh Kontainer Dan Truk Pengangkut Di Negara


Maju

Sumber : jujubandung.wordpress.com

Gambar 1.10 Jenis Truk Pengangkut Multi-Loader, Arm-Roll Dan Roll-On

Sumber : jujubandung.wordpress.com

2.5 Mass Balance Dan Daur Ulang Sampah

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur
ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse,
Recycle, and Replace).

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas,
logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos
yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam,
tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan
kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi
pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses
pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru
untuk proses produksi.

Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan


barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya
kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa
polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali,
hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan
dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali
material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah
ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosesor komputer,
timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan,
seperti merkuri.

Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari
sampah. Proses daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan
mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi
aluminium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup
besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan
plastik.

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya di antaranya


adalah:

Bahan bangunan

Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan


mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan
batu.Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan
hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam
bata.

Baterai

Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan
ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki
perhatian khusus dalam pemprosesannya.Misalnya, baterai jenis lama masih
mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi
mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.Baterai mobil umumnya
jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.

Barang Elektronik

Barang elektronik yang populer seperti komputer dan telepon genggam


umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat
ekonominya.Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya
adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja,
silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip,
processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur
ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan
diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih
belum jelas.

Logam

Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di
dunia.Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada
umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak
mengurangi kualitas logam tersebut.

Contoh lainnya adalah aluminium, yang merupakan bahan daur ulang


paling efisien di dunia.Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur
ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan
yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.

Bahan Lainnya

Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain
sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama
dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan
jalan.Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30%
material kaca daur ulang.

Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang
telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu
mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas
harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur
ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.

Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam.
Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini.Saat ini di berbagai produk
plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut
sehingga mempermudah untuk mendaur ulang.Suatu kode di kemasan yang
berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya.
Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang
diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS
untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.

Jenis kode plastik yang umum beredar di antaranya:

1. Polietilen Tereftalat (PET)

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Sifat plastik ini kuat dan kedap air serta gas.Plastik ini bisa melunak pada
suhu 80 derajat Celcius.Plastik berwarna jernih ini digunakan sebagai kemasan
minuman, selai, minyak goreng, sambal dan kecap serta penampan plastik dalam
kemasan biskuit.Plastik jenis ini sebaiknya hanya dipakai sekali saja dan tidak
boleh dipakai sebagai wadah air hangat/panas.

2. High Density Polyethylene (HDPE)

Plastik HDPE biasanya sifatnya keras, kurang begitu lentur.Plastik ini


tahan lembab dan mampu menahan reaksi kimia. Kemasan plastik dengan kode
HDPE biasanya dijumpai pada botol susu cair dan jus, plastik belanjaan, tutup
plastik, galon air minum, dan beberapa jenis tupperware.Rekomendasi para ahli
untuk plastik jenis ini adalah sekali pakai.

3. Polivinil klorida (PVC)

Sifat PVC keras dan kuat.Plastik jenis ini sukar didaur ulang.Plastik
dengan kode PVC disarankan untuk tidak digunakan sebagai kemasan
makanan/minuman karena zat yang terkandung di dalamnya (DEHA) bisa
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Kemasan makanan yang lembek seperti bungkus cokelat merk tertentu


menggunakan plastik jenis LDPE.Plastik ini sifatnya lentur dan kuat, tahan air dan
mudah untuk didaur ulang.Jenis plastik ini baik untuk digunakan sebagai wadah
makanan/minuman.

5. Polipropilen (PP)

Bahan plastik PP merupakan jenis terbaik yang bisa dimanfaatkan sebagai


kemasan makanan/minuman.Plastik jenis PP lentur namun kuat, mampu
mencegah reaksi kimiawi serta tahan minyak dan panas.Pastikan kamu
menggunakan plastik dengan kode PP sebagai tempat makan atau minummu
sehari-hari.

6. Polistiren (PS)

Sebenarnya ada 2 kode untuk plastik jenis ini.Selain PS, ada pula EPS
(Polistiren busa).Jenis PS sering digunakan untuk kemasan makanan beku serta
bahan pembuat garpu dan sendok plastik. Sedangkan EPS digunakan untuk wadah
makanan siap saji serta gelas kopi/teh/susu berbahan styrofoam.

7. Other (O)

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Other adalah jenis plastik selain keenam plastik yang telah disebutkan di
atas. Ada 4 jenis plastik yang digolongkan ke dalam plastik jenis ini, antara lain
Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS),
Polycarbonate (PC), dan Nylon. Plastik jenis ABS dan SAN amat baik untuk
digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman karena kedua jenis tersebut
kuat dalam mencegah reaksi kimia yang bisa membahayakan kesehatan.Jenis
plastik PC amat berbahaya karena mengandung Bisphenol A yang dapat merusak
sistem kromosom dan hormon, menurunkan kualitas sperma, dan mempengaruhi
sistem kekebalan diri.

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menyarankan agar kita


menghindari penggunaan bahan plastik dengan kode 1,3,6, dan 7 (PC) sebisa
mungkin. Kode plastik 2,4,5, dan 7 (SAN/ABS) lebih aman untuk digunakan
sebagai wadah makanan/minuman.

Metode Daur Ulang Sampah

1. Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang ,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode
baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

2. Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan untuk digunakan kembali.Pengumpulan bisa

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng


baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran,
majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa
didaur ulang. Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil
lebih susah, karena bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut
jenis bahannya.

3. Limbah Baja

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak
sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng


baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran,
majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa
di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil
lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan
menurut jenis bahannya.

4. Pengolahan Biologis/Pengkomposan

Material sampah (organik) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau


kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau
dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa
digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan


adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

5. Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung


dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan
panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau
memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah
dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan
pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di
wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah
sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa
dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan
sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif.Gasifikasi
dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi
material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon
monoksida dan hidrogen).Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik
dan uap.

Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan


zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan “pengurangan sampah”. Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki
barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

2.6 Pemrosesan Akhir Sampah

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah


mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber,
pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.TPA
merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan sekitarnya.Karenanya diperlukan penyediaan
fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan
baik.

Di lokasi pemrosesan akhir tidak hanya ada proses penimbunan sampah, tetapi
juga wajib terdapat 4 (empat) aktivitas utama penanganan sampah di lokasi TPA,
yaitu (Litbang PU, 2009):

 Pemilahan sampah
 Daur ulang sampah non-hayati (an-organik)
 Pengomposan sampah hayati (organik)
 Pengurugan/penimbunan sampah residu dari proses di atas di lokasi
pengurangan atau penimbunan (landfill).

Sebagaimana yang telah diatur dalam UU No. 18 tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sampah, secara tegas telah dinyatakan bahwa metode pemrosesan
akhir sampah harus dilakukan secara sanitary landfill untuk kota
besar/metropolitan dan controlled landfill untuk kota sedang/kecil. Degan
demikian maka TPA yang selama ini masih dioperasikan dengan metode open
dumping harus dihentikan. Pilihannya apakah TPA tersebut direncanakan akan
ditutup secara permanen dan atau akan direvitalisasi sebagai lahan pengurugan
sampah kembali.

Penutupan TPA dapat dilakukan apabila TPA tersebut telah memenuhi kriteria
sebagai berikut:

 TPA telah penuh dan tidak mungkin diperluas


 Keberadaan TPA sudah tidak sesuai lagi dengan RTRW/RTRK
 Revitalisasi TPA dapat dilakukan bila TPA tersebut memenuhi kriteria
sebagai berikut:

[Type text] Page 4


Tugas Besar Pengelolaan Sampah Perkotaan
Kelurahan Labuh Baru Timur 2016

 TPA telah menibulkan masalah lingkungan


 TPA mengalami bencana dan masih layak secara teknis untuk digunakan
 Pemerintah kota/kabupaten sulit mendapat calon lahan pengembangan
TPA baru
 Kondisi TPA masih memungkinkan untuk direhabilitasi
 TPA masih dapat dioperasikan dalam jangka waktu minimal 5 tahun
 Memiliki luas lebih dari 2 Ha.
 Peruntukan TPA masih sesuai dengan RTRW
 Kesediaan pengelola dan Pemerintah Daerah untuk mengoperasikan TPA
secara controlled landfill/sanitary landfill, dll.

[Type text] Page 4

Anda mungkin juga menyukai