Anda di halaman 1dari 22

SAMPAH

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

JENIS-JENIS SAMPAH

BERDASARKAN SUMBERNYA

1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan

Berdasarkan sifatnya

1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)


2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton;

Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi
baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat
dibagi lagi menjadi:
o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki
nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah
atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.

 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen
yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.

Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.

Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).

http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

PENGOLAHAN SAMPAH

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan ,


atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan
sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda
juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan
dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di
area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah ,
tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

 mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan
sampah), atau
 mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
hidup.

Metoda Pembuangan

Penimbunan darat

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii.

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah,
metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah
yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs
penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin
berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping
lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di
bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.

Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan
untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya
tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk
mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan
dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah,
metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah
yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs
penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin
berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping
lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di
bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah) Kendaraan
pemadat sampah penimbunan darat.

Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan
untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya
tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk
mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan
dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.

Metode Daur-ulang

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali
disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk
membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan
dibawah.

Pengolahan kemabali secara fisik


Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste
Management (Eropah).

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan
kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah
dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah
tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang
dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian
bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

Pengolahan biologis

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengkomposan

Pengkomposan.

Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana
yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program
(program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah
dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

Pemulihan energi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment di Jerman,


2007

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi
bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya
untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan
gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan
pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah
tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk
berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk
mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon
monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Metode penghindaran dan pengurangan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minimalisasi sampah

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk ,
atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa
diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ),
mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas
tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

Konsep pengelolaan sampah


Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan
adalah:
Diagram dari hirarki limbah.

 Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,
menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi
pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki
limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah.
Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-
produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
 Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility
(EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi
semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup
(termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung
jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh
Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang
manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas
produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
 prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak
pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan
limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari
pembuangan

Pendidikan dan Kesadaran


Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari
perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi
untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan
dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi
udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air;
dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup
manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati,
keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah
menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program
pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas
pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB
Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

Manfaat pengelolaan sampah


1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
5. Mengurangi pencemaran

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik


1. Longsor tumpukan sampah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan
4. Menyebabkan banjir

LIMBAH

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water). [1]

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan
kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

[sunting] Pengolahan limbah


Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan
pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan
pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi:

1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan


2. pengolahan menurut karakteristik limbah

Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman
membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan
sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus
disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban
misalnya. [1]
1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus. [1]
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke unit
penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat
perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.[1]
3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan
sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah.
Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS),
tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa
wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif
oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan
memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.[1]
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan
saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan
mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar
dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase
harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.[1]
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan
dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan,
minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan
lingkungan.[1]

[sunting] Karakteristik Limbah


1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

[sunting] Limbah Industri


Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian

1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air
pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan
buangan anorganik.
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel

Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang
“bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat
mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut
cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran
masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran
primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran
sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor,
fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer.
Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit
energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak
(mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.

Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran
udara global adalah: a. Karbon monoksida (CO), b. Nitrogen oksida (Nox), c. Hidrokarbon (HC),
d. Sulfur oksida (SOx) e. Partikulat.

Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak
sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi
cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang
dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu: a. CO2 (karbon
monoksida), b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog), c. Hujan asam d. CFC
(Chloro-Fluoro-Carbon/Freon), e. CH4 (metana).

1. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk
limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini
ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3).

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun
yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau
mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah
B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena
rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan
dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui
termasuk limbah B3.

Macam Limbah Beracun

* Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
* Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar
dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
* Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi.
* Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
* Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi
penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh
manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
* Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada
kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0
untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat
basa.

[Pengelolaan]] Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan,


pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3.
Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan
kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan
dan fungsi kualitas lingkungan

Sampah dan Pengelolaannya

Kamis, 10-07-2008 02:10:44 oleh: Hidayatullah Adronafis


Kanal: Iptek

Pernahkah kita menghitung sudah berapa banyak sampah yang kita buang sehari?

Sisa makanan, kertas barang-barang dari plastik, kain-kain bekas, tisu, botol-botol, bahkan
mungkin sampai mainan-mainan atau peralatan rumah dan kendaraan yang tak terpakai lagi serta
masih banyak lagi.

Jika kita sedang jalan-jalan, coba lihat tempat sampah di wilayah pertokoan. Tempat sampah
disana mungkin jadi menggunung dengan kardus-kardus bekas, kemasan styrofoam, kantong
plastik, sisa-sisa makanan dari restoran, dan lain sebagainya.

Lalu coba kita tengok tempat sampah di rumah sakit. Volumenya mungkin sama besarnya, tetapi
sampahnya lebih banyak terdiri dari perban bekas, obat-obatan tak terpakai, botol-botol infus dan
sebagainya. Diperkirakan bahwa rata-rata penduduk di kota membuang sampah sebanyak 1 - 2
kg sehari.

Jenis-jenis sampah

1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/ biologis.

Misalnya adalah sisa makanan.

2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah
plastik dan Styrofoam.
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun.

Misalnya adalah bahan kimia beracun.

4. Kompos adalah sampah yang teruraikan secara biologis, yaitu melalui pembusukan dengan
bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan sebagai pupuk.

Jadi bisa dibayangkan banyaknya sampah seluruh kota dalam sehari. Apa jadinya bila sampah-
sampah ini tidak tertangani? Tentunya tidak mustahil kalau kota kita tertimbun oleh sampah
bukan? Karenanya, kita dianjurkan untuk meminimalkan terjadinya pembuangan sampah
terutama yang tergolong sampah B3.

Sampah menjadi masalah...

Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan sampah tidak segera
diselesaikan. Permasalahan sampah bukan hanya berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi
juga telah menimbulkan kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.

Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan Leuwigajah, mengingatkan kita
bahwa persoalan sampah bukan hal yang sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah
tidak menggunung dan membuat lingkungan tidak sehat?

Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu menerapkan prinsip 4R :
Replace (mengganti), reduce (mengurangi), re-use (memakai), dan recycle (daur ulang).

Sistem Pengelolaan Sampah

Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah. Dengan cara kimiawi melalui
pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA, dan cara biologis melalui proses kompos.
Yang lazim dilakukan untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.

Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?

Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam tempat atau kontainer sementara,
untuk kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.

Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?

Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat mengundang lalat, tikus, pertumbuhan
organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.

Bagaimana penanganan sampah di TPA?


TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang memiliki dasar impermeable
(tidak tembus air) sehingga sampah yang diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga
mencemari air dan tanah disekitarnya.

Sampah- sampah yang datang diletakkan secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah
liat untuk mencegah datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa
menampung sampah selama jangka waktu beberapa tahun.

Apa itu Insinerator?

Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan bisa mengurangi polusi udara.
Insinerator yang baik memiliki sistem penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun
tetap menyebabkan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume sampah sampai
80%nya seusai dibakar.

Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai
dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang
yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi
secara alami.

Reduce (Kurangi Sampah!)

Coba cara-cara ini :

1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang
belanja.

2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali
habis.

3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada
membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama

Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)

Coba cara-cara ini :

1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.

3. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih
(lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
Recycle(Daur Ulang Sampah!)

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan
khusus.

Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara ini :

1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.

2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.

3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.

Jangan bakar sampah sembarangan!

Mengapa? Karena sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman. Bahan seperti
kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas, sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat
menghasilkan gas yang menimbulkan kanker bila dibakar!

Bila pembakaran tidak bisa dihindari, pastikan bahwa hanya sampah organik yang dibakar, tidak
terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan orang banyak atau benda lain
yang dapat memperburuk pembakaran.

Kita tentunya tidak ingin menyebabkan kebakaran, bukan? Nah, mudah-mudahan dengan artikel
ini kita semakin sadar bahwa masalah sampah jangan dianggap masalah yang sepele karena
menyangkut kebersihan lingkungan kita.

Jika lingkungan tak bersih bukan tak mungkin penyakit akan mudah mengenai kita... dan ingat
selalu "Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan".

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9429

"Plastik memberikan manfaat untuk Anda dan dunia," klaim SPI di situs web, online home of the U.S.
asosiasi perdagangan industri plastik. Bayangkan hidup kamu dan " dunia kamu" tanpa plastik. Ini pasti
akan menyulitkan. Kita menggunakan berbagai jenis plastik untuk kehidupan sehari-hari, kemudian
plastik itu menjadi sampah. Bisakah sampah plastik di daur ulang? Berikut ulasannya yang bersumber
dari cnn.com.

Plastik mempunyai banyak manfaat, tetapi plastik juga memiliki sisi gelap. Mereka telah menjadi momok
di lingkungan dengan kantong plastik dan botol memenuhi, mengotori jalan jalan dan manufaktur dari
plastik menyebabkan pencemaran lingkungan dengan bahan kimia berbahaya dan membahayakan
kesehatan.

Beberapa plastik yang menjadi lebih buruk daripada yang lain ketika datang mengotori lingkungan,
namun peningkatan jumlah plastik dapat dikurangi dengan didaur ulang.
Banyak orang yang tidak tahu, sebenarnya plastik yang mempunyai tanda panah segitiga tidak
semuannya dapat didaur ulang. Ini merupakan kesalah pahaman besar. Sebenarnya tanda segitiga
panah dalam plastik menunjukan bahan yang digunakan. Dan kebanyakan dari kita menganggapnya
sebagai tanda "recycle" saja.

Sebagian besar negara memiliki skema daur ulang yang dapat dengan mudah mendaur ulang plastik
dengan nomor 1#, 2#, 5# dan 6#. Plastik dengan nomor 3#, 4# dan 7# juga lebih sulit untuk didaur ulang.

Beberapa ahli kesehatan percaya ada juga beberapa kekhawatiran tentang bocornya kandungan kimia
dari plastik kontainer dengan nomor 3, 6 dan 7. Kandungan kimia yang dapat mencemari makanan atau
minuman jika digunakan dalam waktu yang lama atau untuk menyimpan air panas. Plastik dengan
nomor 1, 2, 4 dan 5 masih aman untuk berisi makanan dan minuman.

Salah satu bahan kimia yang dicemaskan oleh beberapa ahli adalah dalam plastik dengan nomor 7 yaitu
bisphenol A (BPA). Beberapa ilmuwan telah mengklaim BPA dapat menjadi hormon disruptor dan
mengakibatkan penyakit seperti kanker dan buruknya perkembangan anak.

jenis-jenis plastik:

#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian
besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad

dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat


makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur,
dan kontainer baru.

Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua kontainer dan botol
plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades association.

#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Digunakan untuk membuat botol detergen dan
pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak
cereal.

dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase, kandang dan outdoor
mebel.

#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang

berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins


diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk
deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.

sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk memb

uat mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.

#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol,
tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk
kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan
straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur
ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih
berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.

#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada
di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental. Styrene
telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat
melepaskan toksin ke dalam makanan. agen perlindungan lingkungan hidup AS menyatakan
bahwa styrene memiliki efek yang merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan digunakan
untuk membuat insulasi.

#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang


cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya"
adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan
galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.

#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan
jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua
bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini
mendapat penolakan sosial dimana-mana.
Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave/untuk menyimpan makanan
dan minuman panas. Pembakaran plastik pada suhu rendah dapat membentuk dioksin yang dapat
menyebabkan kanker. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya. Jangan
membuang/membakar sampah plastik sembarangan!

LIMBAH
Jenis-jenis Limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam,


yaitu :

1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

1.1 Limbah cair

Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan
pada :
a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

1.2 Limbah padat

Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik
pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat
kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari
tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,
karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur,
dll
1.3 Limbah gas dan partikel

Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat


(limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida
dan timah.

1.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan


berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup
atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara
lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan
lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut:
mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi
dapat diketahui termasuk limbah B3.

Limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:

* Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang
stabil dan mudah menguap
* Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi
* Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses
pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan
organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
* Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan
cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

Macam Limbah Beracun

* Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
* Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu
lama.
* Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang
tidak stabil dalam suhu tinggi.
* Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya
bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau
sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
* Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang
terkena infeksi.
* Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada
kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0
untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang
bersifat basa.

Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18


Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,
limbah B3 terbagi atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak
spesifik.
Perbedaan pokok antara limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak pada
cara penggolongannya. Pada limbah spesifik digolongkan kedalam jenis
industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama
sedangkan pada limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori
dan bahan pencemar

Jenis-Jenis Pencemaran limbah


Kata Kunci: Dampak Pencemaran, Frekuensi Pembuangan Limbah, Jenis-Jenis Pencemaran limbah,
Volume Limbah

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 03-06-2009

Berbagai jenis pencemar ditemukan dalam limbah ataupun bahan untuk keperluan rumah tangga.
Bahan ini dapat ditemukan sebagai bahan kimia organik atau anorganik, di dalam limbah
maupun tidak. Daya pencemaran yang ditimbulkan selain dari sifat yang dimiliki juga tergantung
pada volume. Tabel 6 adalah contoh bahan yang secara umum ditemukan baik sebagai bahan
baku, penolong dan bahan jadi maupun juga ditemukan sebagai limbah.
Volume Limbah

Semakin besar volume limbah, pada umumnya, bahan pencemarnya semakin banyak. Hubungan
ini biasanya terjadi secara linier. Oleh sebab itu dalam pengendalian limbah sering juga
ditipayakan pengurangan volume limbah. Kaitan antara volume limbah dengan volume badan
penerima juga sering digunakan sebagai indikasi pencemaran. Perbandingan yang mencolok
jumlahnya antara volume limbah dan volume penerima limbah juga menjadi ukuran tingkat
pencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Misalnya limbah sebanyak 100 m3 air per 8
jam mempunyai konsentrasi plumbum 4 mg/hari dialirkan ke suatu sungai yang mempunyai
debit 8.000 m3 perjam.

Frekuensi Pembuangan Limbah

Pabrik yang secara kontinu membuang limbah berbeda dengan pabrik yang membuang limbah
secara periodik walau konsentrasi pencemar sama, dan jumlah buangannya pun sama. Pengaruh
terhadap lingkungan mengalami perbedaan. Dalam hal sering tidaknya suatu pabrik membuang
limbah tergantung terhadap proses pengolahan dalam pabrik. Artinya volume air buangannya
tergantung dari volume produksinya. Semakin tinggi produksi semakin tinggi volume limbahnya.
Ada pabrik yang dalam periode tertentu jumlah airnya melebihi daripada kondisi sehari-
hari.Setiap lima hari dalam sebulan volume limbahnya sangat berlebih,kecuali bila pabrik blow
down. Atau ada pabrik yang hanya membuang limbah sekali dalam seminggu sedangkan pada
hari-hari lainnya tidak. Semakin banyak frekuensi pembuangan limbah,semakin tinggi tingkat
pencemaran yang ditimbulkan.

Dampak Pencemaran

Dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan harus dilihat dari jenis parameter pencemar
dan konsentrasinya dalam air limbah.Dari satu sisi suatu limbah mempunyai parameter tunggal
dengan konsentrasi yang relatif tinggi, misalnya Fe. Di sisi lain ada limbah dengan 10 parameter
tapi dengan konsentrasi yang juga melewati ambang batas. Persoalannya bukan yang mana lebih
baik daripada yang terburuk, melainkan yang manakah seharusnya lebih mendapat prioritas.

Anda mungkin juga menyukai