Anda di halaman 1dari 4

SAMPAH merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia.

Tidak hanya di Negara


negara berkembang, tetapi juga di

negaranegara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di
Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah.

Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di
tempat yang sudah disediakan tanpa apa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan
terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan
mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat.
Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit.

Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara
garis besar, sampah dibedakan menjadi:

Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah-sampah yang basah, sampah ini berasal dari sampah dapur, sisa-
sisa makanan, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain yang dapat mengalami pembusukan secara
alami.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah-sampah yang kering. Sampah ini berasal dari logam, besi, kaleng,
plastik, karet, botol, dan lain-lain yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.

Sampah Berbahaya

Sampah ini adalah sampah-sampah berbahaya seperti baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik
bekas, dan lain-lain.

1.2 Penyebab sampah

Sebagian sampah akan hancur dan sebagian lagi tidak mudah hancur. Sebuah keluarga yang memasukan
sampah-sampah plastik kedalamnya membuat tanah menjadi tercemar (terpolusi). Sampah dapat
membawa dampak yang sangat buruk bagi kesehatan masyarakat apabila tidak dapat ditanggulangi. Jika
sampah tersebut dibuang sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagian dari
kita pun tidak menyadari bahwa setiap hari terjadi penumpukan sampah baik sampah yang organik
maupun sampah yang anorganik. Perlu diketahui bahwa banyak penyebab yang diakibatkan dari
manusia dalam membuang sampah secara sembarangan.
- Didalam pikiran sbagian masyarakat pada umumnya menganggap bahwa membuang sampah
sembarangan ini bukanlah hal yang salah dan wajar untuk dilakukan

- Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Jadi, orang tidak akan
membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak tempat sampah.

- Tempat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya tempat yang asal mulanya terdapat banyak
sampah, bisa mmbuat orang yakin bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan ditempat
tersebut. Jadi, warga sekitar tanpa ragu untuk membuang sampahnya ditempat tersebut.

1.3. Akibat dari pembuangan sampah

Sampah-sampah yang berserakan, terutama pada tumpukan sampah yang berlebihan dapat
menyebabkan pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan
air. Sehingga dampak tersebut dapat menyebabkan cukup banyak masalah bagi manusia dan
lingkungan. Antara lain:

- diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan

pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa diminum masyarakat. Pennyakit DBD
(demam berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan sampahnya yang
tidak memadai.

- sampah yang dibuang begitu saja berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena
sampah dapat menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu
ton sampah padat mengahsilkan 50 kg gas metan.

- sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang ke sembarang salah satunya ke sungai atau
aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menmpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat
mengalir dengan lancar dan meluap menyebabkan banjir.

1.4. Cara mengatasinya

Namun, meskipun terbukti sampah itu dapatsampah juga dapat diubah menjadi barang yang
bermanfaat dengan cara di daur ulang. Untuk meminimalisasikan dampak dari sampah, sampah yang
dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal,
daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Selain itu
industri-industri juga dihimbau untuk mendesain ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur
ulang produk tersebut.

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal
dengan nama 4R, yaitu:

- Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)

Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita
menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan

- Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)

Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang
yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).

- Mengganti (bahasa Inggris: replace)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama.

- Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)

Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa
didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri
rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain

ž Berikut adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang
ideal:

Pemilahan

Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorgainik

Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi

Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resourcesbernilai tinggi.


Daur Ulang

- Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :

- Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan eksternal

Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan
rumah tangga seperti ember

- Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai
dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali

- Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan

Biogas

ž Sampah organik sebagian diolah dengan alat digestersebagai energi (gas bio).

ž Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak

Namun pada kenyataannya, Cara pengendalian

sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri
sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya
masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan,
dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan
lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai