Anda di halaman 1dari 5

Selasa, 5 September 2023

Materi: Mengenal apa itu sampah dan jenis-jenis sampah (2 jp)

A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan permasalahan yang sangat umum yang terjadi di masyarakat global.
Sampah merupakan material sisa hasil aktivitas yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi,
baik itu dalam industri maupun rumah tangga. Dapat dikatakan sampah adalah sesuatu yang
tidak diinginkan oleh manusia setelah proses dan penggunaannya berakhir.
Adapun material sisa yang dimaksud tersebut adalah sesuatu yang berasal dari manusia,
hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud dari sampah tersebut bisa
dalam bentuk padat, cair, ataupun gas. Sampah biasanya berupa barang yang dibuang oleh
pemiliknya misalnya kotoran, kaleng minuman, daun-daunan, kertas, plastic dan lain-lain.

B. Jenis Sampah Menurut Sifatnya


1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah
menjadi kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak
dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru
dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, kertas koran, HVS,
maupun karton.
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
1. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi
bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan
utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah
manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah
perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan
dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
2. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah
sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini
pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
3. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium
dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena
itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau
jarang namun kadang masih dilakukan).
4. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)
Sampah B3 merupakan limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah
rumah sakit dan limbah elektronik.
5. Sampah padat. Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal
dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
6. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi
baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian, dan
perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat
dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau
diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
7. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
a. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen
yang berbahaya.
b. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak
bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik. Sampah
organik adalah barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai
sebelumnya. Sampah organik masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar.
Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang bisa diurai melalui proses
dekomposisi dan diolah menjadi pupuk kompos dan briket. Sampah anorganik adalah sampah
yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses
teknologi pengolahan bahan tambang.
Dikutip dari buku Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik (2022), pengertian sampah
anorganik adalah limbah yang diproduksi dari bahan-bahan nonhayati, sumber daya alam tidak
terbarui, dan hasil proses teknologi pengelolaan bahan tambang dan industri. Contoh sampah
anorganik berupa sampah berbahan logam serta produk olahan, plastik, kertas, kaca dan
keramik hingga sampah detergen.
Sebagian besar sampah anorganik tidak dapat terurai oleh alam atau mikroorganisme.
Waktu yang lama juga dibutuhkan untuk penguraiannya, seperti sampah plastik, sisa pecahan
kaca, potongan besi, tembaga, botol dan kaleng bekas, asap pabrik, atau sisa dari kendaraan
bermotor seperti ban bekas, dan rongsokan lainnya.

Jenis dan Contoh Sampah Anorganik


Dikutip dari buku Implementasi Program SDGs pada Kegiatan Pendidikan Lingkungan, jenis
limbah anorganik dibagi menjadi dua, yaitu lunak dan keras. Simak penjelasannya.
1. Limbah lunak anorganik
Limbah lunak anorganik merupakan limbah yang bersifat lunak atau lentur dan mudah
dibentuk. Contohnya, plastik, gabus sintetis atau styrofoam, sedotan plastik, serta bungkus
makanan cepat saji. Selain itu, limbah dalam bentuk cairan seperti air detergen, sabun cuci,
minyak jelantah, dan lainnya.
2. Limbah keras anorganik
Limbah keras anorganik ini sifatnya tidak mudah hancur. Biasanya, limbah keras anorganik
akan dihancurkan dengan metode tertentu, pemanasan atau pembakaran. Contoh sampah
atau limbah keras anorganik adalah pecahan keramik, kaca, paku berkarat dan bekas
kaleng. Tujuan dari pengolahan sampah supaya limbah tersebut dapat bernilai ekonomis.
Selain itu, limbah anorganik dapat dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi barang yang
tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia.

Anda mungkin juga menyukai