Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

NAMA :

LA ODE MUH. ARIF RAHMAN M.

NIM :

H1A119450

“PENGARUH LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP


KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP”

Kendari, 3 Desember 2020

----------------------------------
LATAR BELAKANG MASALAH
Limbah yang dihasilkan akibat kegiatan rumah tangga ataupun kegiatan industri
sangat meresahkan bagi kelestarian alam baik itu limbah organik ataupun limbah organik.
Apalagi dilingkungan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan bahan kimia,
plastik, dan bahan yang sulit diolah oleh tanah.

Banyaknya perusahaan perusahaan industri di indonesia yang legal ataupun ilegal


diberbagai daerah menyebabkan banyaknya daerah di indonesia yang terkena dampak dari
kegiatan industri terutama tentang kelestarian lingkungan hidup.

Pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah telah melakukan berbagai


macam cara untuk menindak lanjuti perusahaan perusahaan industri yang banyak
menghasilkan limbah kelingkungan hidup.

RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian limbah

2. pengertian limbah organik

3. pengertian limbah anorganik

4. pengaruh limbah organik dan anorganik terhadap kelestarian lingkungan hidup

PEMBAHASAN
1. LIMBAH

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis
limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan
bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat
dibedakan menjadi:

 pengolahan menurut tingkatan perlakuan


 pengolahan menurut karakteristik limbah

Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat
selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan
sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni
rumah, seperti jamban misalnya.

 Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air
kakus.
 Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan
tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak
ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
 Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan
pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau
truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan
sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah
lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah
dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya
kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan
bahan layak daur-ulang.
 Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan
menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air
tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus
cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang
dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas
dari sampah.
 Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara
berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang sangat berguna
di masyarakat

2. LIMBAH ORGANIK

Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang
benar. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan
terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami,
alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya
dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar
buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah
organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya
sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya
anorganik.
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi:

 Sampah organik basah.

Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang
cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

 Sampah organik kering.

Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang
kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau
ranting pohon, dan dedaunan kering.

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.


Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

 Mengurangi (reduce)

Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

 Menggunakan kembali (reuse)

Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang (disposable).

 Mendaur ulang (recycle)

Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak
semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa
Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang
lain.

Mengganti (bahasa Inggris: replace)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
3. LIMBAH ANORGANIK

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik
berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah
anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk
sinterik maupun hasil proses teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya
alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

4. PENGARUH LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP KELESTARIAN


LINGKUNGAN HIDUP

Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik yang dapat
terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap, senyawa organik yang sulit terurai
(Rekalsitran), logam berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen,
dan parasit.

Pada saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat.Banyaknya industri


dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif industri antara lain
terciptanya lapangan pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang.
Adapun dampak negatifnya berasal dari limbah industri yang di buang yaitu berupa, limbah
cair yang mengandung zat-zat yang merugikan pada masyarakat sekitar.

Jika berdasarkan sumbernya, macam limbah dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1. Limbah Pabrik

Limbah ini dikategorikan sebagai macam limbah yang berbahaya karena limbah ini
mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai di
sekitar tempat tinggal masyarakat, jarak masyarakat menggunakan sungai untuk kegiatan
sehari-hari, misalnya MCK (Mandi, Cuci, Kakus), secara langsung gas yang dihasilkan oleh
limbah pabrik tersebut dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga

rumah tangga di washington

Limbah rumah tangga adalah macam limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran, bisa juga berupa kertas, kardus atau karton.

3. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan dari hasil produksi pabrik. Macam limbah ini mengandung zat yang
berbahaya di antaranya asam anorganik dan senyawa organik, zat-zat tersebut jika masuk
ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup
pengguna air misalnya, ikan, bebek dan makhluk hidup lainnya termasuk juga manusia.
REKOMENDASI/SARAN

Saya selaku warga negara indonesia yang bangga akan indahnya alam indonesia tidak
ingin alam ini rusak ataupun tercemari kelestariannya. Saran dari saya sebagai penulis
makalah yaitu agar pemerintah pusat ataupun daerah memberikan sanksi yang tegas bagi
perusahaan industri ataupun rumah tangga yang mencemari kelestarian lingkungan dengan
limbah limbah yang mereka hasilkan baik itu limbah organik maupun limbah anorganik. Dan
memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang ada disekitar kita
dan membuat peraturan pemerintah atau daerah tentang pabrik pabrik industri yang
membuang limbah hasil industrinya ke alam sekitar.
DAFTAR BACA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_anorganik

https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-macam-limbah-dan-dampaknya-bagi-
lingkungan-sekitar-kln.html?

Anda mungkin juga menyukai