Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LIMBAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


mata pelajaran IPA

Nama : Firligim Nartiar


Kelas : X akl 1

SMK NEGERI 1 BANJAR


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyusun makalah tentang “LIMBAH” Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat dan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Banjar, Februari 2021

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena
pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga
merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak
mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat
jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu
yang tidak berguna dan dibuang oleh ke banyakan orang, mereka menganggapnya
sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan
menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bias
menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis. Konsep yang dapat digunakan
dalam mengolah limbah, adalah konsep 4R, yaitu:
1. Reduce, mengurangi penggunaan produk yang akan menghasilkan sampah.”.
2. Reuse, menggunakan ulang, menjual atau menyumbangkan barang-barang yang
masih dapat di manfaatkan.
3. Recycle, memodifikasi benda yang tadinya tidak bermanfaat, menjadi bermanfaat.
4. Recovery, upaya pengambilan kembali atau pemanfaatan material yang masih
dapat dimanfaatkan.

Dalam PT United Tractors limbah tersebut merupakan bukan berarti tidak dapat
dimanfaatkan kembali, melainkan limbah tersebut dapat diolah kembali sebagai mana
mestinya. Limbah organik yang terdapat di PT United Tractors ini dapat dikelola
kembali menjadi pupuk kompos, dan apabila limbah tersebut tidak dapat
dipergunakan kembali maka limbah tersebut di buang ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir). Selain itu limbah anorganik pun dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan-
bahan yang berguna contohnya kertas bekas dapat dimanfaatkan kembali menjadi
kertas yang sama fungsinya seperti semula.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana caranya memanfaatkan limbah di PT United Tractors?
2. Dimanakah limbah organik dan limbah anorganik tersebut di daur ulang?
3. Bagaimana cara menangani limbah di PT United Tractors?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis – jenis limbah yang ada di PT United Tractors.
2. Untuk mengetahui tentang tata cara pemanfaatan, pengolahan, dan
menanggulangi limbah yang ada di PT United Tractors.

D. MANFAAT
1. Memberikan informasi pengetahuan tentang pemanfaatan limbah yang ada di
PT United Tractors.
2. Siswa dapat mengetahui tata cara mengolah dan menanggulangi limbah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, di
sanalah berbagai jenis limbah akan di hasilkan. Ada sampah, ada air kakus (Black
Water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (Grey
Water).Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Pengolahan Limbah
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume
limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk
mengatasi Limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada
dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan.
2. pengolahan menurut karakteristik limbah.
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu
kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan
sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang
disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri
oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban
misalnya.

3
1. Layanan air limbah domestik pelayanan sanitasi untuk menangani limbah air
kakus.
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung
ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka
masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan
pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak
atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat
pembuangan sementara (TPS). Tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas
pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan, untuk
mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada
yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya
pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan
menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air
tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase
harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang di
layaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas
dari sampah.
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara
berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga
untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.

Karakterisrik Limbah Industri


Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Limbah cair.
2. padat.
3. Limbah gas dan partikel

4
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada
a. Fisika dan sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah
dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenold.
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikro organisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3)dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

2. Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat
rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan,
pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu,
kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll.
Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp, kertas,
rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging secara garis besar
limbah padat terdiri dari :
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.

5
6.) Bongkaran bangunan.
7.) Lumpur.
DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat di dalam lingkungan
hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti:
1.)Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H²S), amoniak (NH³) methan
(CH⁴), C0² dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan
membusuk dikarenakan adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau,
terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana
aerob/anaerob.
2.) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk,
akan terjadi reaksi kimia seperti gas H²S, NH³, dan methane yang jika melebihi NAB
( Nilai Ambang Batas ) akan merugikan manusia. Gas H²S 50 ppm dapat
mengakibatkan mabuk dan pusing.
3.)Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam
perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi
keruh dan rasa dari air pun berubah.
4.) Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas,
ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda
secara umum. Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan
dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Dampak Terhadap Kesehatan


Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan penyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

6
2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah / limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung 1irus-1irus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga
mungkin lama-kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau
menggunakan air Untuk kegiatan sehari-hari, sehingga manusia akan terkena dampak
limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air
lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang
limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampat dan pada waktu musim
hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk,
sehingga dapat meresahkan para penduduk.

B. PENGELOLAHAN LIMBAH PADAT


Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya
dapat menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkungan ataupun
kesehatan. Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara
yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat
dengan pengolahan. Limbah padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang tidak
mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke
tempat tertentu sebagai TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ). Limbah padat dengan
pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu. Pengolahan
limbah juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana lainnya misalnya,
dengan cara mendaur ulang, dijual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang biasa
lewat di depan rumah-rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang
semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa
menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak
ataupun pemulung. Barang- barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas,
koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda
yang usang. Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini adalah cara yang paling
mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa

7
dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan
menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini
adalah mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit
uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Faktor -faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah limbah padat
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Limbah
Sedikit dapat dengan mudah kita tangani sendiri. Banyak dapat membutuhkan
penanganan khusus tempat dan sarana pembuangan.
2. Sifat fisik dan kimia
Limbah sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana pengangkutan
dan pilihan pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan
mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa-senyawa baru.
3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karena lingkungan ada yang peka atau tidak peka terhadap pencemaran, maka perlu
kita perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA), unsur yang akan terkena, dan
tingkat pencemaran yang akan timbul.
4. Tujuan akhir dari pengolahan

Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat ekonomis dan bersifat non-
ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis adalah dengan meningkatkan
efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih
berguna untuk di daur ulang atau di manfaat lain. Sedangkan tujuan pengolahan yang
bersifat non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan.

B. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH PADAT


Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses yaitu pemisahan,
penyusunan ukuran, pengkomposan, dan pembuangan limbah.

8
1. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan bahan yang
berbeda juga maka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan
menjadi awet. Sistem pemisahan ada tiga yaitu diantarinya :
• Sistem Balistik adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragaman ukuran /
berat / volume.
• Sistem Gravitasi adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat misalnya barang
yang ringan / terapung dan barang yang berat / tenggelam.
• Sistem Magnetis adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat
agnet, akan langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan
non logam.
2. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil agar
pengolahannya menjadi mudah.
3. Pengkomposan
Pengkomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah membusuk,
sampah kota, buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya
hasil pengkomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya
atau volumenya.
4. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi
menjadi dua yaitu :
a.)Pembuangan di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang tempat dan
perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut. Hal ini
disebabkan:
1. Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.
2. Laut sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.
3. Laut menjadi dangkal.

9
4. Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya dapat
membunuh biota laut.

b.)Pembuangan di Darat atau Tanah


Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus
dipertimbangkan sebagai berikut :
1. Pengaruh iklim, temperatur dan angin.
2. Struktur tanah.
3. Jaraknya jauh dengan permukiman.
4. Pengaruh terhadap sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, flora atau
fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apa pun.

4.B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun)


A. Pengertian Limbah B3
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan
lingkungan hidup,kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan
penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah,
menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas
lingkungan tercemar, dan meningkatkan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan.
Pengelolaan Limbah B3 ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No. 19
tahun 1994 yang dibaharui dengan PP No. 12 tahun 1995 dan diperbaharui kembali
dengan PP No.18 tahun 1999 tanggal 27 Februari 1999 yang dikuatkan lagi melalui
peraturan pemerintah No.74 tahun 2001 tanggal 26 November 2001 tentang
pengelolaan Limbah B3
B. Tujuan Pengelolaan limbah B3

10
Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau
kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan
pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan
fungsinya kembali. Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan / usaha yang berhubungan
dengan B3 baik penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaatan, pengolah dan
penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas
lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat
tertumpah, tercecer dan rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar
kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.

11

Anda mungkin juga menyukai