Anda di halaman 1dari 6

3.

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH (BLACKWATER)


SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH (BLACK WATER)
(Alfi Nurhidayat dan Joni Hermana, 2009)
(Andreas Schmidt, 2005)
(Program Studi Teknik Lingkungan ITB, Pengantar Pengolahan Air Limbah, 2009)

(Buku panduan penyehatan lingkungan pemukiman, september 2007)

1. Pengolahan sistem terpusat (off site)


Pada sistem terpusat air limbah dari berbagai tempat/bangunan/rumah dialirkan melalui
sistem perpipaan dan dikumpulkan untuk kemudian diolah di instalasi pengolahan air
limbah (IPAL). (Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum, No:12/SE/M/2011,2011)

2. Pengolahan sistem ditempat (on site)


Pada sistem setempat, pengolahan air limbah yang dihasilkan dari suatu bangunan /
rumah dilakukan di sekitar bangunan/rumah yang bersangkutan. Untuk kawasan
perumahan, sistem setempat yang banyak digunakan adalah tangki septik
individual.
Perumahan yang memiliki sistem setempat, pengelolanya adalah penghuni rumah
tersebut dan instansi penyedot lumpur tinja (IPLT). Penghuni dapat bekerja sama dengan
instansi penyedot lumpur tinja agar dapat dilakukan penyedotan secara berkala, dan
lumpur tinja tersebut diolah di IPLT.
(Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum, No:12/SE/M/2011,2011)

STUDI PENYALURAN DAN PENGOLAHAN


AIR LIMBAH DI KOMPLEK PEMUKIMAN
(Studi Kasus: Komplek Pesantren)
(Asril Zevri, 2010)
2.2.1 Sistem Sanitasi Setempat
Sistem sanitasi setempat (On-site sanitation) adalah sistem pembuangan air
limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu
jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air
buangan atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat (Ayi Fajarwati,
Penyaluran air buangan domest ik 2000) .
Sistem ini di pakai jika syarat-syarat teknis lokasi dapat dipenuhi dan
menggunakan biaya relatif rendah. Sistem ini sudah umum karena telah banyak
dipergunakan di Indonesia.
Pada penerapan sistem setempat ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi
(DPU 1989) antara lain:
-

Kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa /ha.

Kepadatan penduduk 200-5 jiwa/ha masih memungkinkan dengan syarat


penduduk tidak menggunakan air tanah.

Tersedia truk penyedotan tinja.

2.2.2 Sistem Sanitasi Terpusat


Sistem Sanitasi Terpusat (Off site sanitation) merupakan sistem pembuangan air
buangan rumah tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang
disalurkan keluar dari lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran
pengumpul air buangan dan selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan
pengolahan air buangan sebelum dibuang ke badan perairan (Ayi Fajarwati,
Penyaluran air buangan domestik 2000).

Sumber :
Alfi Nurhidayat dan Joni Hermana, Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi
X, Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik Dengan Sistem Sanitasi Skala
Lingkungan Berbasis Masyarakat Di Kota Batu Jawa Timur, 1 Agustus 2009
Alfi Nurhidayat dan Joni Hermana, 2009
OFF SITE SISTEM
Keuntungan :
- Menyediakan pelayanan yang terbaik.
- Sesuai untuk daerah dengan kepadatan
tinggi.
- Pencemaran terhadap air tanah dan
badan -air dapat dihindari.
- Memiliki masa guna lebih lama.
- Dapat menampung semua Limbah.
Kerugian :
- Memerlukan biaya investasi, operasi,
dan pemeliharaan yang tinggi.
- Menggunakan teknologi tinggi.
- Tidak
dapat
dilakukan
oleh
perseorangan.
- Manfaat secara penuh diperoleh setelah
selesai jangka panjang.
- Waktu yang lama dalam perencanaan
dan pelaksanaan.
- Perlu pengelolaan, operasional, dan
pemeliharaan yang baik.

ON SITE SISTEM
Keuntungan :
- Menggunakan teknologi sederhana.
- Memerlukan biaya yang rendah.
- Masyarakat dan tiap-tiap keluarga dapat
menyediakan sendiri.
- Pengoperasian dan pemeliharaan oleh
masyarakat.
- Manfaat dapat dirasakan secara
langsung.
Kerugian :
- Tidak dapat diterapkan pada setiap
daerah, misalkan sifat permeabilitas
tanah, tingkat kepadatan, dan lain-lain.
- Fungsi terbatas hanya dari buangan
kotoran manusia, tidak melayani air
limbah kamar mandi dan air bekas
cucian.
- Operasi dan pemeliharaan sulit
dilaksanakan.

Tabel 2.1 Karakteristik air limbah kakus


NO. PARAMETER YANG DIUKUR

NILAI

1.

pH

6,5 7,0

2.

Temperatur

37 oC

3.

Amonium

25 mg/L

4.

Nitrat

0 mg/L

5.

Nitrit

0 mg/L

6.

Sulfat

20 mg/L

7.

Phospat

30 mg/L

8.

CO2

mg/L

9.

HCO3

120 mg/L

10.

COD

610 mg/L

11.

BOD5

220 mg/L

12.

Total Coli

MPN 3X105

(Sumber : Laboratorium Balai Lingkungan Permukiman, 1994)

LAMPIRAN II : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor : 14/PRT/M/2010
Tanggal : 25 Oktober 2010
PETUNJUK TEKNIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
- Sistem pembuangan air limbah setempat adalah sistem permbuangan air limbah secara
individual yang diolah dan dibuang di tempat. Sistem ini meliputi cubluk, tanki septik
dan resapan, unit pengolahan setempat lainnya, sarana pengangkutan, dan pengolahan
akhir lumpur tinja.
-

Unit pengolahan setempat lainnya yang dimaksud di atas adalah unit atau paket lengkap
pengolahan air limbah yang dikembangkan dan dipasarkan, baik oleh lembaga-lembaga
penelitian maupun oleh produsen-produsen tertentu untuk digunakan oleh perumahan,
gedung-gedung perkantoran, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan gedung-gedung
komersial setelah dinyatakan layak secara teknis oleh lembaga yang berwenang

Tangki septik adalah bak kedap air untuk mengolah air limbah, berbentuk empat persegi
panjang atau bundar yang dilengkapi tutup, penyekat, pipa masuk/keluar dan ventilasi.
Fungsinya untuk merubah sifat-sifat air limbah, agar curahan ke luar dapat dibuang ke
tanah melalui resapan tanpa mengganggu lingkungan.

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja adalah Instalasi pengolahan air limbah yang didesain
hanya menerima lumpur tinja melalui mobil atau gerobak tinja (tanpa perpipaan).

Baku mutu air limbah domestik adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau
jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang
akan dibuang atau dilepas ke air permukaan.

Anda mungkin juga menyukai