Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MAKALAH PENYEHATAN TANAH

“ MANIPULASI & MODIFIKASI TANAH ”

DOSEN PEBIMBING :

Catur Puspawati, ST., M.KM.

Tugiyo, SKM, M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

ALFINA PUTRI SEPTIANI (P21345119004)

FEBI ZULISTIANINGSIH (P21345119025)

HANA ANGGITA (P21345119034)

2D3A

KESEHATAN LINGKUNGAN

MATA KULIAH : PENYEHATAN TANAH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12120
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Tuhan YME sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Manipulasi dan Modifikasi
Tanah”

Terima kasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan
dan fasilitas yang mereka berikan pada penulis sehingga bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kepada petugas perpustakaan
yang membantu penulis dalam mencari buku refrensi dengan sabar. Dan
yang terakhir saya ucapkan terimakasih kepada Bpk. Tugiyo, SKM, M.Si
dan Bu Catur Puspawati, ST., M.KM. selaku dosen pembimbing
Penyehatan Tanah karena tugas beliaulah ilmu penulis kembali terasah
semakin tajam.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali.
Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini
masih memiliki banyak kekurangan

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap


pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses
penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya


makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada
setiap pembacanya.

Jakarta, 24 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................1

Daftar Isi.................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................3

1.3 Tujuan.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manipulasi Tanah.................................................5

2.2 Jenis Manipulasi Tanah (sifat kimia tanah)..........................5

2.2.1 Manipulasi Dengan Pengolahan Tanah Minimum........6

2.2.2 Manipulasi Dengan Pengolahan Tanah Konservasi.....7

2.3 Manfaat Manipulasi Tanah....................................................11

2.3.1 Manipulasi Dengan Pengolahan Tanah Minimum.......11

2.3.2 Manipulasi Dengan Pengolahan Tanah Konservasi....12

2.4 Pengertian Modifikasi Tanah................................................12

2.5 Jenis Modifikasi Tanah.........................................................12

2.5.1 Modifikasi Mekanik........................................................12

2.5.2 Modifikasi Kimia.............................................................16

2.5.3 Modifikasi Biologi...........................................................21

2.6 Manfaat Modifikasi Tanah....................................................26

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan.............................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................28
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berbicara tentang kesehatan tanah saudara perlu memahami berbagai


hal yang menjadi persyaratan tanah yang sehat dan subur antara lain :
kapasitas absorbsi, tingkat keasaman, kandungan liat dan kandungan bahan
organik dalam tanah

Penyehatan Tanah dengan Modifikasi kondisi tanah akan selalu mengalami


perubahan karena tanah selalu kontak baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan kondisi lingkungan yang ada. Baik itu kondisi udara, air
maupun tanaman dan hewan yang selalu hidup di atas permukaan tanah.
Kesemuanya akan mempengaruhi kualitas tanah. Untuk memperbaiki kualitas
tanah perlu pendauran hara yang sumber-sumbernya berasal dari bahan-
bahan yang tersedia di alam dan merupakan upaya pemanfaatan sumberdaya
yang tersedia secara alami. Bahanbahan yang tersedia tersebut berupa bahan-
bahan organik sisa-sisaa aktivitas kehidupan yang mudah terurai dan tersedia
banyak di alam: daun-daun yang berguguran, sisa hasil panen baik dipertanian
maupun perkebunan, sisa sayur-sayuran, dll.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dari pengertian manupulasi tanah
2) Apa saja jenis-jenis manipulasi tanah
3) Apa saja manfat dari manipulasi tanah
4) Apa yang dimaksud dari pengertian modifikasi tanah
5) Apa saja jenis-jenis modifikasi tanah
6) Apa saja manfat dari modifikasi tanah

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian manupulasitanah
2) Untuk mengetahui jenis-Jenis manipulasi tanah
3) Untuk mengetahui manfaat manipulasi tanah
4) Untuk mengetahui pengertian modifikasitanah
5) Untuk mengetahui jenis-jenis modifikasitanah
6) Untuk mengetahui manfaat modifikasi tanah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manipulasi Tanah

Manipulasi adalah sebuah proses rekayasa dengan melakukan


penambahan, pensembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap
bagian atau keseluruhan sebuah realitas, kenyataan, fakta-fakta ataupun
sejarah yang dilakukan berdasarkan sistem perancangan sebuah tata sistem
nilai, manipulasi adalah bagian penting dari tindakan penanamkan gagasan,
sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu. Berbagai upaya
yang meliputi manipulasi sifat kimia tanah, manipulasi pengolahan tanah
minimum dan pengolahaan tanaah konservasi.Dengan pengolahan tanah,
tanah menjadi longgar dan lebih cepat menyerap air hujan dengan demikian
maka akan terjadi pengurangan aliran air di permukaan tanah (Sumber:
Wikipedia)

2.2 Jenis - Jenis Manipulasi Tanah (Sifat Kimia Tanah)


Pada konsentrasi tinggi semua jenis logam berat dapat bersifat racun
bagi makhluk hidup. Industri akan terus-menerus menghasilkan limbah
logam berat yang tinggi sehingga lingkungan dapat dicemari olehnya.
Pemanfaatan kimiawi logam berat dengan berbagai komponen dalam sistem
tanah diharapkan dapat menetralkannya.Penelitian ini bertujuan
mengembangkan teknik pengelolaan limbah industri berlogam berat di
dalam sistem tanah dengan memanfaatkan kapur dan kompos daun
tanaman.
Derajat penurunan kelarutan logam berat oleh kapur dan/atau kompos
daun singkong juga bergantung pada takaran kedua bahan
tersebut.Umumnya penambahan kompos daun singkong pada takaran tinggi
kembali meningkatkan kelarutan logam berat bila diberikan bersamaan
dengan kapur bertakaran tinggi (> 2.5 5 ton ha-1), khususnya untuk Cu, Cd,
dan Zn.
Kapur karbonat dan kompos daun singkong berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan tanaman di tanah yang tercemari logam berat asal
limbah.Selain karena menurunkan kelarutan logam berat di dalam tanah,
bahan tersebut juga menurunkan akumulasi Cu di dalam akar dan tajuk
tanaman. Penambahan limbah industri dengan takaran sampai dengan 80 ton
ha-1 (dalam rumah kaca) dan 60 ton ha-1 (di lapangan) umumnya
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bila
diberikan bersama kapur dan kompos daun singkong
2.2.1 Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Minimum
Pengolahan tanah minimum adalah teknik konservasi tanah dimana
gangguan mekanis terhadap tanah diupayakan sesedikit mungkin. Dengan
cara ini kerusakan struktur tanah dapat dihindari sehingga aliran permukaan
dan erosi berkurang. Teknik ini juga mengurangi biaya dan tenaga kerja untuk
pengolahan tanah dan mengurangi biaya atau tenaga kerja untuk penyiangan
secara mekanik.Pengolahan tanah minimum cukup efektif dalam
mengendalikan erosi, dan biasa dilakukan pada tanah-tanah yang berpasir
dan rentan terhadap erosi.

Pengolahan tanah minimum


Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: https://slideplayer.info/slide)
Pengolahan tanah minimum hanya dapat dilakukan pada tanah yang
gembur. Tanah gembur dapat terbentuk sebagai hasil dari penggunaan mulsa
secara terus menerus
dan atau
pemberian pupuk
hijau atau pupuk
kandang atau
kompos dari bahan
organik yang lain
secaraterus menerus. Penerapan teknik pengolahan tanah minimum selalu
perlu disertai pemberian mulsa.
Kelemahan :
1. Persiapan bedengan yang kurang memadai dapat menyebabkan
pertumbuhan yang kurang baik dan produksi yang rendah,
terutama untuk tanaman seperti jagung dan ubi.
2. Perakaran mungkin terbatas dalam tanah yang berstruktur keras.
3. Lebih cocok untuk tanah yang gembur
4. Pemberian mulsa perlu dilakukan secara terus menerus.
5. Herbisida diperlukan apabila pengendalian tanaman pengganggu
tidak dilakukan secaramanual atau mekanis.

2.2.2 Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Konservasi

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah


untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman.Tujuan pokok pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan
tempat tumbuh bagi bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik,
membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma.Manfaat
pengolahan tanah, baik di tegalan maupun di sawah, tidak boleh terlalu
dibesar-besarkan mengingat waktu, tenaga dan biaya yang diperlukan
untuk mengolah tanah tidak selalu sebanding dengan tambahan hasil yang
didapat.

Pengolahan Tanah Konservasi, Diunduh pada Oktober 2020


(Sumber:http://pertaniandanpeternakanku.blogspot.com/)
Dengan pengolahan tanah, tanah menjadi longgar dan lebih cepat
menyerap air hujan dengan demikian maka akan terjadi pengurangan aliran
air di permukaan tanah. Namun Tanah yang telah diolah menjadi lebih
gembur dan longgar yang akan menngakibatkan tanah mudah tererosi.
Untuk mencapai tujuan pengolahan tanah dan bersamaan dengan itu
menghindari erosi, disarankan tindakan berikut :
1. Tanah diolah seperlunya tergantung pada kondisi sifat fisik tanah
2. Pengolahan tanah dilakukan, untuk bukan sawah, pada kandungan

air tanah yang tepat


3. Gunakan herbisida ramah lingkungan untuk memberantas gulma.

4. Dalamnya pengolahan selalu dirubah


5. Pengolahan tanah dilakukan menurut kontur

Pengolahan tanah semacam ini disebut pengelolahan tanah minimum


atau pengolahan tanah konservasi.Jika kondisi fisik tanah baik, artinya tanah
gembur dan tidak terdapat lapisan padat pada kedalaman perakaran, maka
pengolahan tanah dapat ditiadakan.Cara ini juga disebut tanpa olah tanah.
Olah tanah konservasi adalah suatu sistem pengolahan tanah dengan
tetap mempertahankan setidaknya 30% sisa tanaman menutup permukaan
tanah. Olah tanah konservasi dilakukan dengan cara :
1. Pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong lereng atau
dengan mencangkul sepanjang larikan untuk memudahkan
penanaman.
2. Tanpa olah tanah adalah sistem di mana permukaan tanah hanya
dibersihkan dari gulma baik secara manual maupun dengan
menggunakan herbisida. Sesudah pembersihan, tanaman
langsung ditugalkan. Jika penugalan sulit dilakukan, dapat
digunakan cangkul untuk memudahkan penanaman.

Tanah yang sehat harus memenuhi persyaratan kapasitas absorbsi,


tingkat keasaman, kandungan liat dan kandungan bahan organik dalam
tanah.Kapasitas Absorbsi adalah kemampuan tanah untuk mengikat/
menarik suatu kation oleh partikel-partikel kolloid tanah (partikel kolloid itu
terdiri dari liat dan organik), dan ini secara langsung mencerminkan
kemampuan tanah melakukan aktifitas pertukaran hara dalam bentuk
kation yang dihitung dengan milli equivalent.Kesehatan tanah semakin baik
bila nilai kapasitas absorbsinya tinggi. Tanah yang kandungan kationnya
terlalu tinggi akan mengakibatkan tanah terlalu basa, sehingga akan
menghambat absorbsi dalam tanah oleh akar-akaran tumbuhan. Oleh
karena itu tanah yang terlalu basa tersebut perlu dimanipulasi dengan
penambahan bahan organik yang bersifat asam sampai pH mendekati
norma 6-7.

Untuk mengatasi tanah yang tidak sehat dapat dilakukan berbagai


upaya yang meliputi manipulasi sifat kimia tanah, manipulasi pengolahan
tanah minimum dan pengolahaan tanaah konservasi. Dengan pengolahan
tanah, tanah menjadi longgar dan lebih cepat menyerap air hujan dengan
demikian maka akan terjadi pengurangan aliran air di permukaan tanah.
Namun Tanah yang telah diolah menjadi lebih gembur dan longgar yang
akan mengakibatkan tanahmudah tererosi.

Bahan organik bisa merubah sifat biologi tanah dengan meningkatkan


populasi mikroba di dalam tanah. Karena bahan organik merupakan
sumber makan bagi mikroorganisme tanah, dengan tersedianya bahan
organik maka mikroorganisme tanah akan berkembangbiak dengan optimal
sekaligus mengurai bahan-bahan organik yang tersedia. Populasi mikroba
yang meningkat (baik jenis maupun jumlahnya) akan medorong terjadinya
peningkatan dinamika tanah yang semakin baik dan menjadi sehat secara
alami. Peningkatan mikroba (khususnya fungi bermiselia seperti micorhiza,
dan lain-lain) akan meningkatkan kemantapan agregasi partikel-partikel
penyusun tanah. Mikroba dan miselianya, yang berupa benang- benang,
akan berfungsi sebagai perajut/perekat/glue antar partikel tanah. Dengan
demikian menyebabkan struktur tanah menjadi lebih baik karena
ketahanannya menghadapi tekanan erodibilitas (perusakan)
tanah.Kemampuan merubah sifat biologi tanah ke arah positif sehingga
meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman sehingga
tanaman tumbuh sehat tanpa perlu campur tangan pupuk buatan dan
pestisida.

Bahan organik sangat berperan dalam pembentukan zat


pertumbuhan tanaman, karena proses dekomposisi akan menghasilkan
proses akhir menjadi humus. Humus adalah asam humat (humic acid) yang
merupakan bahan kolloidal terpolidispersi yang bersifat amorf, berwarna
kuning hingga coklat-hitam dan mempunyai berat molekul relatif tinggi dan
bervariatif. Asam humat juga berperan dalam perbaikan tanah secara fisik,
melalui mekanisme perbaikan agregasi, aerasi, permeabilitas serta
kapasitas memegang air, sehingga tanaman akan tumbuh secara normal
dan sehat.

Bahan organik merupakan salah satu bagian penyusun tanah dengan


sifat-sifat kolloid, dan hanya satu-satunya yang mempunyai kemampuan
mendinamisasi untuk mempengaruhi sifat fisik, kimia maupun biologi
tanah. Tanah-tanah marjinal (baik tanah mineral maupun yang dominan
liatnya) akan dapat diperbaiki sifat pejal maupun porositasnya pada tingkat
yang optimal. Demikian juga permeabilitas, aerasi, perkolasi maupun
agregasi, dengan peran dinamisasi dari bahan organik, keadaan tanah
menjadi gembur dan subur.Hal ini berkaitan dengan menegemen air dan
udara dalam tanah, bermanfaat bagi kelangsungan perkembangan
perakaran tanaman dan hara tanaman di dalam tanah. Dengan
berkembangnya perakaran tanaman akan mempengaruhi bagian atas
tanaman di atas tanah. Tanah yang sehat harus memenuhi berbagai
kapasitas absorbsi, keasamana tanah pH dan kandungan liat dan
kandungan bahan organik.

2.3 Manfaat Manipulasi Tanah

2.3.1 Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Minimum


1. Menghindari kerusakan struktur tanah
2. Mengurangi aliran permukaan dan erosi

3. Memperlambat proses mineralisasi, sehingga penggunaan zat-zat


hara dalam bahan-bahan organik lebih berkelanjutan.
4. Tenaga kerja yang lebih sedikit daripada pengelolaan penuh,
sehingga mengurangi biaya produksi.
5. Dapat diterapkan pada lahan-lahan marginal yang jika tidak dengan
cara ini mungkin tidak dapat diolah.
2.3.2 Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Konservasi
1. Menghemat tenaga kerja dan biaya

2. Memperbaiki struktur tanah melalui peningkatan pori makro.


Proses ini terjadi karena dengan tanpa olah tanah, fauna (hewan)
tanah seperti cacing menjadi lebih aktif.
3. Memperbaiki struktur tanah, pada tanah berat pengolahan tanah
hendaknya dilakukan dengan alat olah yang mampu merobah
tanah tersebut menjadi gembur.
4. Pengolahan tanah dapat juga mendorong pertumbuhan mikro dan
hara tanaman.
5. Mencengah hama dalam tanah yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman sesuai dengan kondisi/keadaan tanah
6. Mencengah pertumbuhan gulma yang dapat menggangu
pertumbuhan tanaman.

2.4 Pengertian Modifikasi Tanah

Modifikasi tanah adalah merubah struktur tanah dengan


menambahkan baqgian-bagian yang kurang dari tanah itu untuk
mendapatkan jeis tanah yag sesuai dengan yang diinginkan. Modifikasi
tanah berguna untuk membuat lapisan tanah menjadi sesuai yang
diinginkan

2.5 Jenis - Jenis Modifikasi Tanah


2.5.1 Modifikasi Mekanik

Metode penyehatan tanah berdasarkan pendekatan mekanik menitik


beratkan metode pada pengolahan lahan. Dengan metode ini akan terjadi
perubahan struktur tanah. Beberapa metode modifikasi dalam penyehatan
tanah adalah sebagai berikut.
 Menyiram Air Dalam Tanah
Tanah yang kering tentu saja kekurangan air.tanah yang
kekurangan air akan mengahmbat proses penyerapan unsur-unsur hara
yang terkandung dalam tanah oleh akar tumbuh-tumbuhan. Untuk itu
perlu penambahan air dengan cara penyiraman. Metode penyiraman
yang dapaat aplikasikan salah satunya adalah springkle irrigatio (irigasi
semprot).Yaitu metode penyiraman tanah yang kering dengan jalaan
menyemprotkan air keudara dan membiarkan jatuh dipermukaan
tanah.Dalam metode ini air dipaksa dibawah tekanan melalui nossel
kecil yang pecah menjadi tetesan dan jatuh kembali ke tanah.
Keuntungan metode penyiraman antara lain: dapat digunakan untuk
hamparan tanah yang luas, dapat menjaangkau daerah berlereng,
cocok untuk tanah berpasir dengan tingkaat infiltrasi tinggi,
menghemat pupuk dan air, dapat diterapkan pada tanah yang tidak
rata.

Penyiraman Air dalam Tanah


Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: https://mediaindonesia.com/)

 Membuat Jalur Irigasi


Dalam rangka meningkatkan kesuburan tanah terutam untuk
tanah yang sulit air, makaperlu upaya untuk memenuhi kebutuhan air
dalam tanah.Salah satu metode pengairan yang sangat luas dipakai di
dunia adalah dengan irigasi air dari jalur sungai.Pada metode ini,
sodetan dapat dibuat di sungai sehingga air mengalir secara otomatis
ke lahan.Letak lahan harus diperhatikan yaitu di bawah aliran atau
sejajar dengan aliran agar air dapat mengalir. Bila letak sungai rendah,
maka pompa dapat menaikan air secara buatan.denganpemompaaan
akan menambah biaya pengolahan tanah karenaa harus membeeli alat
sedot air, bahan bakar penggerak mesin dan lain-lain.

Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: https://independensi.com/2019/03/10/pkt-


irigasi)
 Membuat Jalur Pengairan Limbah
Disetiap daerah memiliki potensi air limbah baik yang berasal dari
rumah tanggamaupun industri.Dalaam air limbah masih banyak
mengandung bahan-bahan organik yang dibutuhkan oleh tanah
sebagai unsur penyubur. Sebenarnya, materi organik ini
dapatditambahkan ke dalam tanah bersamaan dengan jalur irigasi
apabila air yang digunakan kaya akan nutrisi (eutrofik). Salah satu
contoh air eutrofik adalah air limbah domestik yang berasal dari
pemukiman warga.Jalur irigasi biasanya berasal dari sungai dan sumber
air lainnya yang mengandung sedikit materi organik (oligotrofik).
Dengan pemanfaatan air limbah yang digabungkan dengan irigasi
sungai akan meninkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan
tanah.
Air limbah domestik baik untuk digunakan dalam sistem ini.Hal ini
karena limbah domestik mengandung materi organik yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh dan dapat terdeposisi di tanah sebagai
topsoil.Namun demikian, perlu diperhatikan kualitas dari air limbah
domestik ini.Apabila limbah terkontaminasi senyawa kimia berbahaya
maka air menjadi tidak layak untuk digunakan.
 Membajak Lahan
Melakukan modifikasi dengan pembajakan tanah berguna untuk
membolak-balikan lahan terutama daerah yang berada di zona topsoil
(0 – 20 cm dari permukaan tanah). Pengolahan tanah dapat dilakukan
secara manual dengan cangkul atau bantuan hewan seperti kerbau.Kini
pembajakan biasanya dilakukan dengan mesin traktor. Tanah yang
telah dibajak akan terangkat dan menjadi gembur. Tanah yang gembur
berarti tanah memiliki rongga dalam strukturnya (tidak padat) dengan
demikian organisme tanah seperti cacing dan mikroorganisme bisa
hidup di dalamnya. Akar tanaman pun akan lebih mudah mendapatkan
oksigen dengan struktur tanah yang berongga ini.

Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: https://ourakuntansi2.blogspot.com/)


 Memperkokoh Tanah
Melakukan modifikasi pada tanah yanag mudah erosi dan labil.Hal
ini diperparah apabila secara topografi, tanah memiliki kemiringan
yang cukup tinggi. Pada kondisi ini, sengkedan atau terasering dapat
dibuat sehingga tanah akan kokoh pada tempatnya untuk menerima
irigasi. Batuan dan jaring buatan pun dapat digunakan untuk
mempertahankan posisi tanah.
 Menaikan Porositas
Tanah pada daerah tertntu sering memiliki komposisi yang
kandungan liatnya tinggi sehingga sulit dittembus air dan udara.
Porositas tanah bergantung dari komposisi tanah. Tanah yang memiliki
porositas tinggi memiliki kandungan partikel besar (sand) yang sedikit
dibandingkan partikel yang lebih kecil (silt dan clay). Porositas yang
tinggi berguna untuk menahan air dan nutrisi di dalam tanah dan tak
terbawa air.Dengan demikian pada tanah dengan porositas rendah
dapat ditambahkan partikel clay untuk selanjutnya dibajak agar tanah
tercampur.
2.5.2 Modifikasi Kimia
Dalam rangka meningkatkan kesehataan tanah disamping pengolahan
mekanik dapaat pula dengan penaambahan bahan kimia yang dibutuhkan
oleh tanah, sehingga kaandungan unsur tanah sesuai dngan kebutuhan
tumbuhan yang ditanaam pada tanah tersebut .Metode kimia secara umum
memiliki pendekatan dengan mengubah kondisi kimiawi tanah.Kondisi ini
dapat diubah dengan memasukkan sejumlah materi tertentu ke dalam
tanah.Contoh dari metode ini adalah sebagai berikut.
 Menambahkan Pupuk Kimia
Tanah yang kekurangan materi esensial (nitrogen, fosfor, dan
kalium) membuat tanah menjadi tandus.Untuk itulah pupuk kimia
dapat ditambahkan pada tanah.Jenis pupuk ini dengan segera dapat
memenuhi nutrisi tanaman karena senyawa kimia yang tersedia dapat
diserap langsung oleh tanaman.Di antara pupuk kimia yang banyak
digunakan adalah NPK, ZA, dan urea.
Penggunaan pupuk kimia tidak boleh diberikan dalam dosis yang
berlebihan. Hal ini dikarenakan senyawa yang tidak terserap tanaman
dan terdeposisi dalam tanah akan tercuci oleh air dan masuk ke dalam
air tanah. Hasilnya adalah air tanah menjadi tercemar dengan senyawa
kimia yang berasal dari pupuk.

Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: https://alamtani.com/pupuk-)


 Menambahkan Mineral
Tanah yang kekurangan mineral juga akan menimbulkan gangguan
pada kesehatan tanah. Oleh karena itu selain materi esensial, tanah
yang kekuranagan mineralpun juga termasuk tanah tandus (tidak
sehat).Mineral ini terdiri dari Boron, Klorin, Tembaga, Kobalt, Besi,
Mangan, Magnesium, Molibdenum, Belerang, dan Seng.Karena mineral
biasanya berasal dari batuan yang mengalami pelapukan, maka
penambahan mineral dilakukan dengan menambahkan beberapa
batuan ke lapirsan tanah yang kkurangan mineral tersebut.
Penambahaannyapun harus sesuai dengan keebutuhan, karena
apaabila penambahaannyaa berlebih justru akan mengakibatkan tanh
menjadi tidaak sehat.
 Menambahkan Batuan Halus
Beberapa senyawa dapat ditambahkan ke dalam tanah melalui
penambahan batuanhalus, contohnya adalah batuan fosfat.Batuan
fosfat ini tidak hanya mengandung fosfor saja namun juga karbon,
kalsium, dan materi mineral tambahan seperti yang
disebutkansebelumnya.Namun sayangnya, batuan fosfat juga memilki
kandungan logam berat yangsignifikan.Untuk menggunakan batuan
secara efektif, batuan dihaluskan hingga ukurannya cukup kecil
kemudian ditambahkan bersamaan dengan pupuk kandang. Asam dari
pupuk kandang akan melarutkan fosfat. Di lain pihak, fosfat akan
menstabilkan nitrogen yang berasal dari pupuk kandang.
 Menambahkan Debu Granit
Debu granit dan mineral glaukonit dapat digunakan untuk
menambah kandungan kalium tanah. Debu granit mengandung sekitar
1-5% kalium sedangkan sisanya merupakan mineral tambahan.
Sayangnya debu granit kurang dapat larut dalam air sehingga tidak
banyak kalium yang dapat larut dalam waktu cepat. Namun demikian,
dampak positifnya adalah debu granit merupakan slow release fertiliser
yang membuat penambahan debu granit tidak perlu sesering senyawa
non-organik lainnya. Hal yang sama juga berlaku untuk glaukonit
(greensand).
 Menambahkan Batuan Kapur
Batuan kapur dapat menambahkan kandungan kalsium dalam
tanah. Selain itu, batuan kapur dapat memperbaiki kondisi pH tanah
yang terlalu rendah yang akan membuat tanah menjadi subur dan tidak
tandus seperti yang akan dijelaskan selanjutnya.
 Menambahkan Debu Basal
Salah satu sumber mikronutrien lainnya yang banyak digunakan
adalah debu basal.Debu ini berasal dari pelapukan batuan basal dan
mengandung mineral-mineral penting yang berguna dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Debu ini secara alami ada
di daerah dengan gunung berapi yang aktif, misalnya gunung Merapi,
Gunung Lawu, Gunung Krakatau, Gunung Galunggung, Gunung Agung
dll. Sedangkan di daerah yang tidak memiliki gunung berapi aktif, debu
basal didapatkan dengan penambahan secara buatan.Untungnya
dengan sifat low release dan harga yang tidak terlalu mahal,
penggunaan debu basal merupakan pilihan yang tepat dalam
meningkatkan kandungan mineral tanah.
 Mengatur pH
Kesehataan tanah sangaat erat kaitaannya deengan pH
tanah.Tanah yanag sehat memiliki pH kisaran 6.0 hingga 6.8 dengan
batas toleransi.Bila tanah terlalu asam (pH kurang dari 6) untuk
mengatasinya dengan menambahkan batuan kapur. Ion karbonat
dalam batuan kapur akan berikatan dengan ion hidroksil sehingga
menaikkan pH. Sebaliknya, bila tanah terlalu alkalis, maka batuan
gipsum dapat ditambahkan. Ion sulfat dalam gipsum akan berikatan
dengan ion hidronium sehingga menurunkan pH. Baik kapur dan
gipsum yang akan digunakan harus melalui proses pabrikasi yang baik
sehingga tidak mengandung kontaminan yang malah mengganggu
kesehatan tanah.
 Menghambat Laju Buang Nitrogen
Nitrogen dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar,
umumnya menjadi faktor pembatas pada tanah-tanah yang tidak
dipupuk.Berupa asam amino, amida dan amin yang berfungsi sebagai
kerangka (building blocks) dan senyawa antara (intermediary
compounds). Berupa protein, khlorofil, asam nukleat: protein atau
ensim mengatur reaksi biokimia, N merupakan bagian utuh dari
struktur klorofil, warna hijau pucat atau kekuningan disebabkan
kekahatan N, sebagai bahan dasar DNA dan RNA. Nitrogen dapat lepas
dari tanah melalui siklus nitrogen ke udara.Lepasnya nitrogen dari
dalam tanah ini dapat dihambat dengan menambahkan suatu senyawa
inhibitor.Meningkatkan potensi pelindian N. Senyawa NO 3– sangat
mobil, sangat larut air, tidak dapat dipegang oleh koloid tanah.Senyawa
NH4+ merupakan kation tertukar, dapat dipegang oleh koloid tanah,
bersifat mobil dalam tanah pasiran tanah yang memiliki KPK rendah.
Untuk berlangsungnya proses nitrifikasi diperlukan suasana aerasi yang
baik, karena yang aktif bakteri aerobik, oksigen diperlukan sebagai
reaktan dalam kedua reaksi yang terlibat. Proses ini bersifat
mengasamkan tanah, 2 mol H+ dihasilkan per mol NH4+ yang
dinitrifikasi, ini dapat berasal dari pupuk ammonium atau mengandung
pembentuk ammonium (urea). Sangat cepat pada pH tinggi, optimum
pada pH 8.5, bakteri memerlukan cukup Ca dan P, keseimbangan reaksi
lebih cocok pada pH tinggi tersebut.Reaksi cepat pada temperatur
hangat dan tanah yang lembab.
Penghambat nitrifikasi: digunakan untuk membatasi pelindian
nitrat, N-Serve (nitrapyrin) karena bersifat meracun bagi Nitrosomonas.
2.5.3 Modifikasi Biologis
Tanah kering dan tandus merupakan tanah yang tidak sehat.Untuk
meningkatkan kesehataan tanah tersebut disamping modifikasi mekanik
dan kimia dapat pula dengan metode biologis.Modifikasi biologis memiliki
arti memanipulasi tanaman, makhluk hidup tanah, dan menggunakan
produk yang berasal dari makhluk hidup untuk diaplikasikan pada tanah.
Adapun beberapa modifikasi biologis yang dapaat dilakukan adalah :
 Modifikasi Dengan Menambahkan Materi Dan Pupuk Organik
Tanah yang tidak mengandung bahan-bahan organik yang cukup
termasuk tanah yang tidak sehat.Faktor utama yang menentukan
bahwa tanah termasuk tanah tandus adalah tidak tersedianya materi
organik tanah yang tidak mencukupi.Materi organik memiliki kapasitas
pertukaran ion yang sangat tinggi sehingga dapat mengikat air dengan
kuat.Hal ini yang membuat tanah kering berarti kekurangan materi
organik tanah.Penambahan materi organik berbeda dengan pupuk
kimia karena materi organik tidak dapat secara langsung diserap
tanaman dan tersedia di tanah. Materi organik akan mengaktifkan
mikroorganisme untuk mendegradasi materi organik itu sendiri. Sama
dengan batuan basal, materi organik merupakan slow release
fertiliser.Namun demikian materi organik ini tidak terlalu kaya dengan
nutrisi sehingga penambahannya harus dibarengi dengan pupuk seperti
kompos dari daun-daunan, kotoran sapi dan lain-lain.
Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: https://alamtani.com/pupuk-organik/)

 Modifikasi Dengan Penambahan Materi Hewani


Tanah yang tidak sehat dapat pula diatasi dengan penambahan
darah, tulang, dan bulu hewan dapat digunakan sebagai pupuk
organik.Darah mengandung sekitar 12-13% nitrogen sedangkan bulu
mengandung 7-10% nitrogen.Kandungan nitrogen yang sangat tinggi
dapat membuat tanaman keracunan ammonia dan mengundang
munculnya bakteri patogen.Meski mengandung nitrogen yang tinggi
namun bulu hewan tidak efisien untuk dijadikan pupuk organik karena
pelepasan nutrisinya sangatlah lama. Tulang hewan dapat
meningkatkan kadar fosfor tanah lebih cepat dibandingkan batuan.
Ketiga bahan tersebut sangat baik untuk menanggulangi tanah tandus,
namun untuk lahan yang besar, penggunaanya tidak tepat mengingat
harganya yang relatif mahal.
 Modifikasi Dengan Penambahan Serabut Dan Abu Gergaji
Bahan ini mengandung sekitar 3% nitrogen dan cocok untuk
menambah nitrogen tanah dengan lebih efisien dibandingkan materi
hewani.Selain itu abu gergaji dapat digunakan untuk mengoreksi pH,
yaitu menaikan pH pada tanah yang pH-nya termasuk asam.
Diunduh pada Oktober 2020
(Sumber: https://isroi.com/pengomposan-limbah-kayu)

 Modifikasi Dengan Penambahan Materi Ikan


Materi organik yang berasal dari ikan dan lebih cepat menutrisi
tanah yang akan memnbuat tanah menjadi lebih subur dan tidak
tandus sehingga akan mudah untuk di tanami oleh tumbuhan atau
tanaman pada tanah tersebut yang dibandingkan materi hewani dan
nabati.
 Modifikasi Dengan Penambahan Kascing
Kascing atau kotoran cacing merupakan materi organik yang cepat
diserap sangat baik bagi kegemburan tanah.Hal ini karena selain
memberikan materi organik tanah berupa kascing, cacing juga turut
membentuk struktur tanah secara mekanik serta mempercepat
penyerapan nutrisi ke dalam tanah dan pada tanaman dengan
mengubah bahan organik menjadi kascing.
 Modifikasi Dengan Penambahan Pupuk Kandang
Kotoran hewan banyak melimpah dimasyarakat namun belum
banyak dimaanfaatkan.Pupuk kandang berasal dari kotoran ternak dan
unggas. Pupuk ini kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium setelah
melalui proses pematangan dan fermentasi. Pupuk kandang mudah
diserap tanah dan tanaman serta mengandung mikroba aktif yang
memperbaiki kondisi tanah (seperti pupuk hayati).Namun demikian,
ada kemungkinan pupuk kandang mengandung bakteri patogen seperti
Escherichia coli yang dapat menimbulkan masalah kesehatan pada
manusia.
 Modifikasi Dengan Pemberian Kompos
Kompos merupakan hasil fermentasi aerobik dari bahan-bahan
hijau (daun, ilalang) dan bahan-bahan coklat (sisa dapur).Kompos
sangat baik untuk digunakan di tanah karena mengandung rasio C/N
yang sesuai untuk menyuburkan tanah.Kompos memiliki kelebihan
dibandingkan pupuk kandang yaitu dapat dibuat dalam skala rumahan
dan steril dari bakteri patogen.

Diunduh pada Oktober 2020 (Sumber: http://www.ciscoindia.org/services7.)


 Modifikasi Dengan Hijauan (Green Manure)
Tanah yang keras karena terus menerus ditanami akan mengalami
kekurangan unsur hara dan menjadi keras. Tanah tersebut termasuk
tanah tandus, untuk menmyehatkan kembalidapat dilakukan dengan
penanaman seperti ilalang dan tanaman sederhana yang memiliki
ketahanan tinggi. Ilalang dan tanaman sederhana seperti gulma ketika
tanaman itu mati maka tanaman akan menjadi materi organik yang
menyehatkan tanaman.
 Modifikasi Dengan Mengganti Tanaman Secara Periodik
Pergantian tanaman secara periodik sudah mejadi suatu metode
yang umum dilakukan.Pergantian tanaman ini dilakukan agar tanah
menjadi tidak jenuh atau tandus dan untuk mengisi kembali tanah
dengan nutrisi terutama nitrogen.Biasanya tanaman yang digunakan
adalah tanaman kacang-kacangan yang dapat bersimbiosis dengan
bakteri pemfiksasi nitrogen untuk menambah kandungan nitrogen
tanah dalam bentuk ammonium dan nitrat.
 Modifikasi Dengan Mengintegrasikan Ternak
Ternak yang dipelihara di dekat lahan pertanian dapat memberikan
keuntungan untukkesuburan lahan.Hal ini dikarenakan buangan dari
peternakan dapat langsung digunakan di lahan pertanian sebagai
pupuk kandang ataupun materi organik seperti yang dijelaskan
sebelumnya.
 Modifikasi Dengan Menambahkan Pupuk Hayati
Pupuk hayati berbeda dari pupuk organik maupun pupuk non-
organik.Hal ini dikarenakan pada pupuk hayati tidak hanya terdapat
senyawa yang mampu meningkatkan kesuburan tanah tetapi juga
tergantung suatu konsorsium mikroba tertentu. Konsorsium ini akan
tinggal di tanah dan memproses bahan-bahan organik menjadi
materiorganik tanah.
Selain itu beberapa mikroba dapat bersimbiosis dengan
tanaman.Mikroba jenis Rhizobium dapat berikatan dengan akar
tanaman dan membentuk struktur nodul akar yang dapat berfungsi
sebagai tempat pembentukan dan penyimpanan nitrogen.Bakteri
lainnya,semisal bakteri endofit, diketahui dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Namun demikian, penggunaan pupuk serta
perekayasaan lahan yang berlebihan justru akan merusak kondisi
lahan. Nutrisi tanah akan menjadi tidak seimbang dan berimbas
misalnya pada pH. Zat hara inorganik akan menggantikan materi
organik pada topsoilsehingga membuat materi esensial untuk jalannya
ekosistem tanah terganggu. Perlu diperhatikan juga tanah yang terlalu
banyak materi organiknya tidak sesuai untuk semua tanaman
untukberkembang.(Sumber: Catur Puspawati dan Haryono, 2019)

2.6 Manfaat Modifikasi Tanah


1. Keuntungan metode penyiraman antara lain: dapat digunakan
untuk hamparan tanah yang luas, dapat menjaangkau daerah
berlereng, cocok untuk tanah berpasir dengan tingkaat infiltrasi
tinggi, menghemat pupuk dan air, dapat diterapkan pada tanah
yang tidak rata.
2. Dengan pemanfaatan air limbah yang digabungkan dengan irigasi
sungai akan meninkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan
tanah.
3. Melakukan modifikasi dengan pembajakan tanah berguna untuk

membolak-balikan lahan terutama daerah yang berada di zona


topsoil (0 – 20 cm dari permukaan tanah). Akar tanaman pun akan
lebih mudah mendapatkan oksigen dengan struktur tanah yang
berongga ini.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manipulasi tanah adalah sebuah proses rekayasa dengan melakukan


penambahan, pensembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap
bagian atau keseluruhan tanah

Ada pun manipulasi dibedakan menjadi :

1. Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Minimum


2. Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Konservasi

3. Manipulasi Sifat Kimia Tanah


4. Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Minimum

5. Manipulasi dengan Pengolahan Tanah Konservasi

Modifikasi pengolahan lahan. Ada berbgai metode modifikasi untuk


menyehatkan tanah antara lain : modifikasi mekanik, biologi dan kimia.

 Modifikasi Mekanik :
1. Menyiram Air Dalam Tanah
2. Membuat Jalur Irigasi

3. Membuat Jalur Pengairan Limbah


4. Membajak Lahan
5. Memperkokoh Tanah

 Modifikasi Kimia
1. Menambahkan Pupuk Kimia

2. Menambahkan Mineral
3. Menambahkan Batuan Halus

4. Menambahkan Debu Granit


5. Menambahkan Batuan Kapur
DAFTAR PUSTAKA

Catur puspawati,Haryono,Modul penyehatan tanah,2018

Sumarni, N., R. Rosliani, dan A.S. Duriat. 2010. Pengelolaan Fisik, Kimia, dan Biologi
Tanah Untuk Meningkatkan kesuburan Lahan dan Hasil Cabai merah. Balai penelitian
Tanaman Sayuran.

YUVES MENTI, 1414121258 (2018) PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI
MULSA IN SITU TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU
(Vigna radiata L.) DI LABORATORIUM LAPANG TERPADU, UNIVERSITAS LAMPUNG. F.
PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Anda mungkin juga menyukai