Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

LISTRIK

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Asyfi Maghfiroh (P21345119014)


Diffany Sekar Umari (P21345119019)
Gisanda Wening Cahyani (P21345119030)
Hana Anggita (P21345119034)
Mochamad Nurhadis Senjani (P21345119041)

1D3A Kesehatan Lingkungan

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120.

Kata Pengantar
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Listrik” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu
kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Terimakasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan dan
fasilitas yang mereka berikan pada penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Kepada petugas perpustakaan yang membantu penulis dalam
mencari buku refrensi dengan sabar.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar ..................................................................................................... 2
Daftar Isi .............................................................................................................. 3
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
BAB II. Pembahasan
2.1 Pengertian Listrik Statis dan Dinamis ...................................................... 6
2.2 Medan Listrik Statis dan Dinamis ............................................................ 7
2.3 Macam-macam dan Sumber Arus Listrik ............................................... 12
2.4 Komponen Listrik dan Fungsinya ........................................................... 16
2.5 Rangkaian Listrik .................................................................................... 30
2.5.1 Rangkaian Listrik Paralel ............................................................... 30
2.5.2 Rangkaian Listrik Seri ................................................................... 30
2.5.3 Rangkaian Listrik Gabungan ......................................................... 31
BAB III. Penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 33
3.2 Saran .................................................................................................... 33
Daftar Pustaka ................................................................................................. 34

BAB 1 PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam


kehidupannya. Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan
bantuan listrik. Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan
mudah menyelesaikan pekerjaan mereka. Dalam hal kelistrikan, memang banyak
tokoh yang telah  berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans
C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik
di  bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama
yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan
magnet.Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris.
  Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun
1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa  jarum magnet
kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak
berjauhan. Dari temuan ini, Faraday  berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang
bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat
suatu skema yang  jelas di mana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan
dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya, dalam
hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama
penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun
primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor
listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada
tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal.
Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam  bidang kelistrikan.
Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu listrik dinamis dan listrik statis. Listrik
dinamis mempelajari tentang muatan-muatan listrik  bergerak, yang menyebabkan
munculnya arus listrik, sedangkan listrik statis mempelajari tentang muatan listrik
yang diam. Disini saya akan menjelaskan tentang listrik dinamis.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus
pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan
listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian
bercabang atau paralel sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus

4
yang keluar, sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-
ujung hambatan. Sebaliknya tegangan  berbeda pada hambatan. pada rangkaian
seri tegangan sangat tergantung  pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak  berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh
hukum Kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama
dengan  jumlah kuat arus listrik yang keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat
disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan.
Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus.
tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan
adalah ohm.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian listrik statis dan listrik dinamis?
2. Bagaimana medan listrik statis dan listrik dinamis?
3. Apa saja macam-macam dan sumber arus listrik?
4. Apa saja komponen listrik dan fungsinya?
5. Bagaimana rangkaian listrik seri, paralel, dan gabungan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu listrik statis dan listrik dinamis.
2. Untuk mengatahui bagaimana medan listrik statis dan listrik dinamis.
3. Untuk mengetahui macam-macam dan sumber arus pada listrik.
4. Untuk mengetahui apa saja komponen listrik dan juga fungsinya.
5. Untuk mengetahui bagaimana rangkaian listrik seri, paralel, dan gabungan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Listrik

5
Rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran
muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum
diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagntik dan arus listrik.

2.1.1 Pengertian Listrik Statis

Listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada


permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangannya
dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis
kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor
lainnya dan mentransmisikan listrik.
Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan terhubung
dan terpisah, dan setidaknya salah satu permukaan memiliki resistensi yang
tinggi terhadap arus listrik (dan karena itu adalah isolator listrik). Efek listrik
statis yang akrab bagi kebanyakan orang karena orang dapat merasakan,
mendengar, dan bahkan melihat percikan sebagai kelebihan muatan
dinetralkan ketika dibawa dekat dengan konduktor listrik yang besar
(misalnya, dialirkan ke tanah (ground)).

2.1.2 Pengertian Listrik Dinamis


Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagi waktu dengan satuan
muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada
rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat
arus yang keluar, sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap
ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada
rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada
rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan.

2.2 Medan Listrik

Suatu muatan listrik dikatakan mempunyai medan listrik. Medan listrik


adalah daerah di sekitar benda yang bermuatan listrik yang masih mengalami

6
gaya listrik. Atau bisa disebut medan listrik adalah suatu daerah dimana gaya
listrik masih bekerja. Medan listrik merupakan efek yang timbul oleh muatan
listrik dalam suatu benda.

Arah medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik bisa digambarkan dengan
garis-garis gaya listrik.

Sebuah muatan positif mempunyai garis gaya listrik menjauhi (keluar) dari


muatan tersebut. Dan sebuah muatan negatif mempunyai garis gaya listrik
mendekati (masuk) muatan negatif.
Besarnya medan listrik dapat di rumuskan sebagai berikut:

2.2.1 Medan Listrik Statis

Berikut ini adalah contoh Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Penggaris di gosok-gosokkan ke rambut kemudian bisa mengangkat


potongan kertas kecil
2. Menggosok balon dengan tangan
3. Saat menyisir rambut terkadang rambut akan terbawa berdiri beriringan
dengan gerakan sisir, karena ada interaksi muatan antara sisir dan rambut
4. Debu yang menempel pada tv

7
5. Ketika kulit kita berdekatan dengan aliran listrik maka bulu kulit akan
berdiri
6. Plastic penggaris bermuatan negative sedangkan kain wol akan bermuatan
positif, jika keduanya di gesek maka akan menghasilkan listrik statis.

Fungsi Listrik Statis


Berikut ini adalah fungsi listrik statis antara lain:

 Penangkap debu dan asap


 Penyegar udara ruangan
 Mesin foto kopi
 Pengecatan mobil
 Mendidik tentang
 listik dengan generator Van de Graff

Bahaya Listrik Statis


Berikut ini adalah bahhaya listrik statis antara lain:

 Bisa menyebabkan kebakaran


 Tersambar petir
 Kotoran di alat elektronik
 Baju kusut dan menempel
 Rambut berantakan

Contoh Soal Listrik Statis

8
Pembahasan:

2.2.2 Medan Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagi waktu dengan satuan muatan
listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar,
sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung
hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan.

Pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tapi pada
rangkaian paralel tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Hal tersebut
dikemukakan oleh Hukum Kirchoff yang berbunyi “Jumlah kuat arus listrik yang
masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”. Berdasarkan Hukum
Ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus x
hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat

9
arus. Tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta
hambatan adalah ohm.

Hukum Kichoff I berbunyi: “Secara aljabar jumlah arus-arus cabang pada


suatu titik pertemuan dalam rangkaian listrik selalu sama dengan nol”. Hukum
Kirchoff I ini disebut sebagai Hukum Kirchoff arus.

Hukum Kirchoff II berbunyi: “Secara aljabar jumlah gaya-gaya motor


listrik (tegangan E) dan kerugian-kerugian tegangan I x R dalam rangkaian listrik
tertutup adalah sama dengan nol”. Hukum Kirchoff II ini disebut sebagai Hukum
Kirchoff tegangan. Perbandingan antara beda potensial dan kuat arus disebut
resistansi

Benda dengan bermuatan listrik positif lebih banyak memiliki potensial


yang lebih tinggi, sedangkan benda dengan muatan negatif lebih banyak memiliki
potensial lebih rendah. Nah, dua tempat yang memiliki beda potensial dapat
menyebabkan munculnya arus listrik. Dengan catatan keduanya dihubungkan
dengan suatu penghantar. Beda potensial biasa ditanyakan sebagai tegangan. Ada
2 jenis arus listrik yaitu arus AC (bolak-balik) dan DC (searah), umumnya arus
listrik melewati kawat penghantar tiap satuan waktu, untuk jumlah arus listrik
yang mengalir dalam waktu tertentu disebut dengan kuat arus listrik (i).

Kuat arus yang masuk pada sebuah rangkaian bercabang akan sama
dengan kuat arus yang keluar, sedangkan pada rangkaian seri kuat arus akan terus
sama di setiap ujung hambatan, semua itu sesuai dengan Hukum Kirchoff.
Semakin besar sumber tegangan, maka semakin besar juga arus yang akan
mengalir. Sedangkan bila hambatan diperbesar, itu akan membuat aliran arus
berkurang. Seperti yang dijelaskan di Hukum Ohm.

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa A lebih berpontensial lebih


tinggi daripada B, Arus listrik terjadi berasal dari A menuju ke B, terjadi karena
adanya suatu usaha penyeimbangan potensial antara A dan B. Arus listrik seakan-
akan berupa arus muatan positif, dari potensial tinggi ke rendah. Faktanya muatan
listrik positif tidak dapat berpindah, melainkan negatif (elektron) yang bisa.
Rumus Kuat Arus Listrik (I)
Arus listrik terjadi apabila ada perpindahan elektron seperti uraian diatas.
Kedua benda bermuatan, apabila dihubungkan dengan penghantar akan

10
menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I,
mempunyai satuan Ampere (A), rumusnya adalah :

I=Q/t

Keterangan:

I = kuat arus listrik (A)


Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
t = selang waktu (s)

Rumus Beda Potensial (V)


Berdasarkan uraian tersebut diatas, arus listrik memiliki definisi bahwa
banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Perbedaan potensial
akan mengakibatkan perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang
diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung penghantar disebut
dengan tegangan listrik atau beda potensial. Sumber tegangan atau beda potensial
memiliki simbol V, dengan satuan Volt. Secara matematik mempunyai rumus :

V=W/Q

Keterangan:

V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)


W = energi (Joule)
Q = muatan (Coulomb)

Rumus Hambatan Listrik (R)

Resistor atau Hambatan disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm, mempunyai


rumus:

R=ρ.l/A

Keterangan:

R = hambatan listrik (ohm)


A = luas penampang kawat (m2)
ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)

Rumus Hukum OHM


Hukum ohm adalah hukum yang menghubungkan antara kuat arus listrik, beda
potensial, dan hambatan. Dengan rumus sebagai berikut :

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

Keterangan:

11
I = kuat arus listrik (A)
V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
R = hambatan listrik (ohm)

Contoh Soal Listrik Dinamis


Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 12 V. Bila kuat arus
yang melalui kawat tersebut 4 A, berapakah hambatan kawat tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:
V = 12 Volt
I=4A

Ditanya:R….?
Jawab:
I=V/R
R=V/I
R= 12 V / 4 A = 3 Ohm.

2.3 Macam-macam dan Sumber Arus Listrik

Sumber arus listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus listrik,
contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan elemen
Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi listrik dari
baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai ke dalamnya.

Gaya Gerak Listrik


Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada
elektron sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari
sumber baterai yang demikian disebut sebagai gaya gerak listrik (ggl). Gaya
gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt
(V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini
menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl
merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat
sumber tidak mengalirkan listrik (saklar terbuka).

12
Elemen Primer
Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik, sumber arus
listrik dibedakan menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Baterai yang
digunakan oleh jam dinding merupakan elemen primer. Elemen primer
merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer merupakan sumber arus
listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika sumber arus tersebut sudah habis
energinya, kamu tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti
sumber arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai
Baterai merupakan elemen kering. Jika diamati,  baterai memiliki dua
kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai berupa
batang karbon yang dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida
(MnO2) dan amonium klorida (NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah
lapisan paling luar yang terbuat dari seng (Zn). Campuran mangan
dioksida berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit.
b. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 –
1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel
elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Elemen volta terdiri
atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan sebagai
anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif adalah Zn
(seng). Namun demikian, ide Volta inilah yang menjadi prinsip dalam
pembuatan baterai dan aki.
c. Elemen Daniell
terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia elemen
dapat lebih Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara
kerja elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan
tembaga sulfat (CuSO4) untuk mencegah lama
Elemen Sekunder
Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat diperbaharui.
Artinya tegangan yang berasal dari elemen sekunder suatu saat akan habis, tetapi

13
kamu masih dapat mengisi elemen tersebut. Contoh elemen sekunder adalah
akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti
sepeda motor dan mobil. Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator
terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida.
Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu
kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif terletak pada timbal dan kutub
positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam
larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya
akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali,
perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).

Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua buah kutub sumber tegangan.
Alat untuk mengukur tegangan disebut voltmeter. Selain tegangan antara kutub-
kutub sumber tegangan, setiap alat listrik dalam sebuah rangkaian tertutup akan
mempunyai tegangan yang dapat diukur dengan voltmeter. Tegangan ini disebut
tegangan jepit. Jadi tegangan jepit merupakan beda potensial antara kutub-kutub
sebuah sumber arus listrik ketika sumber mengalirkan arus listrik. Misalkan
sebuah sumber 12 V digunakan untuk menyalakan sebuah lampu, ukurlah
potensial listrik lampu tersebut dengan cara memasangkan voltmeter secara
paralel dengan lampu. Tegangan yang terbaca pada voltmeter ini merupakan
tegangan jepit atau tegangan terpakai oleh alat. Nilai tegangan jepit tergantung
pada nilai hambatan bebannya. Makin besar nilai hambatan bahan makin kecil
nilai tegangan jepitnya.

10 Sumber Energi Listrik


1) Nuklir, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah
yang diberikan dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara.
2) Minyak, Minyak dimanfaatkan untuk bahan bakar pada Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan banyak ditemukan di Indonesia. Hanya

14
saja sistem penghasil energi listrik ini bisa menimbulkan limbah asap yang
bikin polusi udara.
3) Energi gelombang, dengan adanya pemanfaatan gelombang laut yang
pasang. 
4) Sumber energi angin, Untuk menggunakan pembangkit ini memerlukan
angin yang kencang agar bisa tercipta energi yang besar pula.
5) Batu bara, sangat mudah ditemukan. Selain itu, hasil pembakaran yang
menimbulkan asap yang menyebabkan polusi udara.
6) Hidro elektrik, Jadi bendungan itu nantinya yang memutar turbin dan
merupakan energi yang tidak terbatas dan memanfaatkan energi air
7) Penergi yang tak terbatas ini juga bisa digunakan sebagai sumber tenaga listrik.
Hanya saja perlu biaya yang mahal untuk bisa membangun reaktornya. Faktor
cuaca juga menjadi salah satu hambatannya.anas bumi, Kelebihan dari panas
bumi adalah ia nggak pernah habis.
8) Tenaga surya, energi yang tak terbatas ini juga bisa digunakan sebagai
sumber tenaga listrik. Hanya saja perlu biaya yang mahal untuk bisa
membangun reaktornya. Faktor cuaca juga menjadi salah satu
hambatannya.
9) Energi pasang surut, salah satu energi yang terbarukan dan relatif lebih
mudah diprediksi daripada energi surya atau energi angin. Pemanfaatannya
saat ini belum luas karena tingginya biaya dan terbatasnya lokasi yang
memiliki pasang surut yang mencukupi
10) Biomass, bahan organik yang dihasilkan dari fotositesis, baik produk
maupun buangan. Contohnya seperti pepohonan, rumput, ubi, sampah
pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.

2.4 Komponen Listrik dan Fungsinya

15
Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian
elektronika. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen
aktif dan komponen pasif

Setiap komponen elektronika memiliki tipe, nilai dan simbol yang


berbeda-beda. Tipe dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika
memberikan arti fungsi dan pabrikan pembuatnya. Sedangkan simbol komponen
elektronika ditentukan berdasarkan jenis dan fungsinya tanpa membedakan pabrik
pembuat komponen elektronika tersebut.

Komponen dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Komponen pasif
2. Komponen Aktif
A. Komponen pasif

Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya


tidak membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen
pasif pada umumnya digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan, tank
circuit dan filter pasif.

Berikut adalah definisi dan fungsi secara umum dari komponen pasif tersebut :

1.  Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen


Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm (Ω).

Fungsi resistor adalah sebagai berikut :

a) Sebagai pembagi arus.


b) Sebagai penurun tegangan.
c) Sebagai pembagi tegangan.
d) Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain

16
Macam – macam resistor adalah sebagai berikut :

a. Resistor Fix adalah resistor yang nilainhya tetap

b. Resistor Variable adalah Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis


ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

c. LDR (Light Dependent Resistor) adalah Resistor yang Nilainya dapat berubah


sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR
atau Light Dependent Resistor

d. Thermistor adalah Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan


perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature
Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

17
2. Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen


Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).

Fungsi Kapasitor adalah sebagai berikut :

a) Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik


b) Memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner
c) Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)

Macam – macam Kapasitor adalah sebagai berikut :

a. Kapasitor Fix

Kapasitor Fix terdiri atas Non Polar dan Polar

Non Polar adalah Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas.


Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap

18
terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor
Keramik.

1) Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) : Kapasitor yang Isolatornya


terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat.
Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang
bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor
Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
2) Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) : Kapasitor Polyester adalah
kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi
empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian
Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
3) Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) : Kapasitor Kertas adalah kapasitor
yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor
kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak
memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian
Elektronika.
4) Kapasitor Mika (Mica Capacitor) : Kapasitor Mika adalah kapasitor yang
bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada
umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat
dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

Polar adalah Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif


dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit
atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.

1) Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) : Kapasitor Elektrolit adalah


kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan
berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan
ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Pada umumnya nilai Kapasitor
Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).

19
2) Kapasitor Tantalum : Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah
Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan
Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor
Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum
sebagai Terminal Anodanya (+).

b. Kapasitor Variable adalah Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor


jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor

1) Varco adalah VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam


dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih
Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan
dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar
antara 100pF sampai 500pF.
2) Trimmer adalah Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga
memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros
pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh
selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua
pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi
berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan
pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

3. Induktor

20
Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur
Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor
atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang
berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi
untuk Induktor adalah Henry (H).

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya


adalah :

a. Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya


b. Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
c. Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
d. Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek Induktor (Coil) tersebut semakin
tinggi induktansinya.

Fungsi dari induktor adalah sebagai berikut :

1) Pengatur frekuensi
2) Pelipat tegangan.
3) Sebagai kopel (penyambung)

Macam – macam Induktor diantaranya adalah :

1) Induktor yang nilainya tetap


2) Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable

4. Trafo

21
Suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220 VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110
VAC ke 220 VAC.

Fungsi trafo adalah Menaikkan atau menurunkan tegangan AC.

Macam – macam trafo adalah sebagai berikut :

1) Transformator

Jenis – jenis Trafo adalah sebagai berikut :

a. Trafo Step Up : Jenis transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan


AC. Pada trafo Step Up, jumlah lilitan kumparan sekunder jauh lebih banyak
dibanding jumlah kumparan primer.

b. Trafo Step Down : Jenis transformator yang digunakan untuk menurunkan


tegangan AC. Pada trafo Step Down, jumlah lilitan kumparan primer jauh
lebih banyak dibanding jumlah kumparan sekunder.

22
B. Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya


membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus dari luar. Ada banyak tipe
komponen aktif yang digunakan dalam rangkaian atau sitem elektronika. Secara
umum komponen aktif dibangun mengunakan bahan semikonduktor yang
didesain sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi, nilai dan kapasitas sesuai
kebutuhan yang diinginkan. Beberapa contoh komponen aktif adalah :

1.  Dioda

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk


menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Fungsi dioda adalah sebagai berikut :

a. Untuk penyerah arus


b. Sebagai catu daya
c. Sebagai penyaring atau pendeteksi dan
d. Untuk stabilisator tegangan

Macam – macam dioda diantaranya adakah :

1) Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2) Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zeneryang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3) LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
4) Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai Sensor.
5) Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .

23
6) Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser.
Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

2.  Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak


fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting
dalam dunia Elektronik modern ini.

Fungsi dari Transistor adalah sebagai berikut :

a. Dipakai sebagai penguat arus.


b. Sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
c. Stabilisasi tegangan.Modulasi sinyal.
d. Penyearah

Macam – macam Transistor adalah sebagai berikut ;

Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E)


dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2
Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN.

1) NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif


2) PNP adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.

24
3.  IC (Integrated Circuit)

Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan


jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang di integrasi menjadi
sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC
(Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga)
hingga ratusan kaki (terminal).

Fungsi dari IC adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pembalik dan pemantap atau untuk mendeteksi taraf dan membentuk
kembali pulsa-pulsa yang buruk pada bagian tepinya (membentuk sinyal
kotak).
b. Penguat,
c. Switching,
d. Media penyimpanan

Macam – macam IC diantaranya adalah sebagai berikut :

NOT, OR, NOR, XNOR, AND, XCR, NAND

25
C. Komponen Penunjang

1.  Saklar 

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan


memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan
sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Fungsi saklar adalah sebagai pemutus arus listrik.

Macam – macam saklar dapat dijelaskan dalam gambar dibawah ini :

Keterangan    :

a. S : Single
b. P : Pole
c. D : Double
d. T : Throw

26
2.  Relay 

Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan


komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.

Fungsi dari relay adalah sebagai berikut :

a. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)


b. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
c. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.
d. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

Macam – macam relay akan di jelaskan pada gambar dibawah ini :

Prinsip Kerja Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring

27
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu


berada di posisi CLOSE (tertutup)
b. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)

Arti Pole dan Throw pada Relay adalah sebagai berikut :

 Pole adalah Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay


 Throw adalah Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay


dapat digolongkan menjadi :

28
a. Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2
Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
b. Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal,
3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
c. Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal,
diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan
2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang
dikendalikan oleh 1 Coil.
d. Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal
sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay
SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya
untuk Coil.
e. Single Pole Six Throw (SP6T) : yaitu saklar yang memilki 7 Terminal yang
pada umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak
ditemui dalam Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan
Output, misalnya pilihan output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.

2.5 Rangkaian Listrik

Sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif seperti resistor,


kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus dan saklar
(switch).

2.5.1 Rangkaian Listrik Paralel

Rangkaian seri adalah rangkaian yang memilikikomponen dan beban


(lampu, resistor atau lain -lain) saling terhubung satu sama lain dengan sejajar,
maka dari itu rangkaian ini akan mengurutkan satu komponen ke komponen lain.
Karena pemasangan darirangkaian seriiniberjajar, maka pembagian tegangan dari
sumber tegangan akan merata ke seluruh komponen Rangkaian Seri Resistor
Beserta Rumus Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama
sehingga: Itot=I1=I2=I3. Sedangkan tegangan padarangkain hambatan seriyaitu :
Vtot=V1+V2+V3

29
Maka hambatan total pada rangkaian hambatan seri(hambatan pengganti) yaitu :
Vtot = V1+V2+V3
Itot ⋅ Rtot = I1 ⋅ R1 + I2 ⋅ R2 + I3 ⋅ R3
Rtot = R1 + R2 + R3

2.5.2 Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
(paralel). Lampu yang dipasang dirumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

V
I=
R eq

V V1 V2 V V
I= = + = +
R eq R1 R 2 R1 R 2
1 1 1
= +
R eq R1 R2

1. Beda potensial yang melewati R1 & R2 sama persamaannya: V 1=V 2 =V

2. Kekekalan muatan, akibatnya persamaannya : I =I 1+ I 2


Fungsi rangkaian paralel
a. Rangkaian paralel berfungsi untuk memperkecil hambatan total
b. Rangkaian parallel berfungsi sebagai pembagi arus
c. Pada rangkaian paralel memiliki tegangan yang sama pada masing-masing
hambatan

Prinsip dalam Rangkaian Paralel


Seper hambatan parallel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan
paralelnya.

1. Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat


arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan

30
hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-
tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
2. Beda potensial/tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar
tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya.

2.5.3 Rangkaian Listrik Gabungan

Rangkaian campuran ini merupakan kombinasi dari rangkaian seri dan paralel.
Untuk dapat mencari besarnya hambatan yang terdapat pada rangkaian campuran,
terlebih dahulu kita harus mencari besaran hambatan pada tiap-tiap model
rangkaian (seri dan paralel), setelah kita menemukan besaran hambatan pada
kedua rangkaian tersebut kemudian kita mencari hambatan dari gabungan
rangkaian akhir yang telah kita dapat.

1. Rumus Rangkaian Campuran

Contoh Rangkaian Campuran

Berikut ini adalah contoh gambar rangkaian campuran.

31
Baterai dirangkai secara seri, sedangkan saklar dan lampu adalah rangkaian
paralel.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat
arus  pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan
muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Hukum Ohm,
berbunyi “ Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung

32
dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung  penghantar asalkan suhu
penghantar tetap”
Hukum I Kirchoff, berbunyi“ Jumlah kuat arus listrik yang masuk
ke  suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar darititik
simpul tersebut”.
Hukum II Kirchoff, berbunyi “ Di dalam sebuah rangkaian
tertutup,  jumlah aljabar gaya gerak listrik ( ε ) dengan penurunan tegangan (IR)
 sama dengan nol”.
Alat ukur yang digunakan dalam listrik dinamis adalah ampermeter dan
voltmeter. Penerapan listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari salah saunya
pada  penggunaan bola lampu.
Semoga materi didalam makalah ini bisa dirmanfaatkan dalam kehidupan kita
tentang listrik dinamis, arus listrik , rangkaian arus listrik ,tegangan AC dan DC
serta beberapa materi lain.
Krirtik serta saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah kami dikemudian hari. Terima kasih.

3.2 Saran

Semoga materi didalam makalah ini bisa dirmanfaatkan dalam kehidupan


kita tentang listrik dinamis, arus listrik , rangkaian arus listrik ,tegangan AC dan
DC serta beberapa materi lain. Kritik serta saran yang membangun kami harapkan
dari semua pihak demi kesempurnaan makalah kami dikemudian hari. Terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.haruspintar.com/alat-ukur-intensitas-cahaya/

https://www.ilmudasar.com/2017/10/Pengertian-Sifat-Sumber-dan-Intensitas-
Cahaya-adalah.html

33
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64364/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-cahaya/

https://www.academia.edu/4056883/Pencahayaan_merupakan_salah_satu_faktor_
untuk_mendapatkan_keadaan_lingkungan_yang_aman_dan_nyaman_dan_berkait
an_erat_dengan_produktivitas_manusia

http://pohontanpadaun.blogspot.com/2015/05/intensitas-cahaya-dan-prinsip-
kerja.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis

https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_dinamis

http://hobbytekniklistrik.blogspot.com/2019/03/pengertian-rangkaian-campuran-
gabungan.html

https://www.academia.edu/35736394/IDoc_Slide_Com_Makalah_Rangkaian_Listrik_Ser
i_Paralel_Dqqqq

https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/macam-macam-komponen-elektronika-apa-
saja-itu-yuk-cari-tahu/

34

Anda mungkin juga menyukai