DAN TIKUS
PEMATERI :
APLINA KARTIKA SARI
Mengapa dilakukan pengawasan vektor
dan tikus ?
Fisik
Pengendalian vektor secara fisik contohnya perbaikan irigasi yang
bertujuan tidak dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk
anopheles
Biologi.
Pengendalian secara biologi yaitu dengan menggunakan predator
seperti menebar ikan ditempat tempat yang menjadi
perkembangbiakan nyamuk..
Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti merupakan
vektor penular penyakit Demam
Berdarah Dengue yang tersebar
diseluruh wilayah Indonesia dan
termasuk masalah kesehatan di
transportasi, pariwisata dan matra.
Gambar 1. Nyamuk Aedes aegypti
Daur Hidup Aedes aegypti
DBD merupakan salah satu penyakit berbasis
lingkungan, oleh karena itu pengendalian
vektornya tidak mungkin berhasil dengan baik
tanpa melibatkan peran serta masyarakat
termasuk lintas sektor, lintas program, LSM,
tokoh masyarakat dan penyandang dana.
Pengendalian vektor DBD harus berdasarkan
pada data dan informasi tentang bioekologi
vektor, situasi daerah termasuk sosial
budayanya.
Pada prinsipnya pengendalian penyakit
Demam Berdarah dengue adalah
dengan cara melakukan
1) Penyuluhan
2) Pemantauan jentik secara berkala
3) Larvasida selektif
4) Fogging
Fogging (pengasapan)
Pada umumnya yang dilakukan masyarakat
adalah membersihkan lingkungan dan
rumah masing-masing setiap hari, terutama
tempat penampungan air sebagai tempat
berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti
seperti bak mandi, drum, ban bekas, alas
pot bunga, dispenser, tempat minum burung
dan lain-lain. Melaksanakan kerja bakti
secara teratur (satu minggu sekali)
dilingkungan masing-masing.
Selain itu, masyarakat diminta untuk melaksanakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3 M PLUS :
1) MENGURAS : Menguras dan menyikat dinding tempat
penampungan air seperti : bak mandi dan drum.
2) MENUTUP : Menutup rapat-rapat tempat penampungan
air seperti : drum, tempayan dan lain-lain.
3) MENGUBUR : Mengubur atau menimbun barang-barang
bekas serta mengumpulkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air dan dibuang ke tempat
pembuangan sementara (TPS).
4) PLUS CARA LAIN : Memakai obat anti nyamuk, memakai
kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan menggantung
pakaian dan memasang kawat kasa.
Angka bebas jentik (ABJ)
persentase rumah atau bangunan yang
bebas jentik, dihitung dengan cara : jumlah
rumah yang tidak ditemukan jentik dibagi
dengan jumlah seluruh rumah/bangunan
yang diperiksa dikali 100%.
Yang dimaksud bangunan antara lain
perkantoran, pabrik, rumah susun, dan
tempat fasilitas umum yang dihitung
berdasarkan satuan ruang bangunan/unit
pengelolanya.
Nyamuk Anopheles
Tempat perindukan nyamuk Anopheles
Tempat perindukan larva nyamuk atau
habitat nyamuk diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu habitat air mengalir dan
habitat air menggenang
Habitat air mengalir
1. saluran air (parit atau selokan) yang
mengalir lambat, dan sungai yang
alirannya deras maupun lambat.
2. Anopheles palmatus, Anopheles
barbumbrosus, Anopheles vagus,
Anopheles hunteri, Anopheles barbirostris,
Anopheles sinensis, Anopheles
nigerrimus, Anopheles sundaicus,
Anopheles subpictus, dan Anopheles
maculates
habitat air menggenang
1) Tanah Habitat air tanah yang tergolong
Air tanah permanen antara lain danau, kolam, atau
lagun atau rawa-rawa. Beberapa spesies Anopheles
yang hidup pada habitat seperti ini antara lain Anopheles
lesteri, Anopheles bancrofti, Anopheles stigmaticus,
Anopheles kochi, Anopheles tesselatus, Anopheles
vagus, Anopheles aconitus, dan Anopheles japonicus.
Air tanah sementara antara lain comberan atau
kobakan, air kubangan serta jejak tapak kaki manusia
atau hewan. Beberapa spesies yang didapat adalah
Anopheles barbirostris, Anopheles nigerrimus, dan
Anopheles kochi.
2) Habitat Air Bawah Permukaan Tanah
Habitat yang dikategorikan sebagai air
bawah permukaan tanah dapat berupa
sumur atau perigi, bekas galian
tambang, dan waduk. Beberapa spesies
Anopheles yang hidup di habitat ini
antara lain An. vagus dan An. Hunter
Pengendalian Nyamuk Anopheles
Beberapa upaya pengendalian yang
dapat dilakukan dengan cara
pengurangan jumlah dan luasnya
temmpat perindukan potensial dan
tempat beristirahat nyamuk Anopheles,
dengan melakukan pengelolaan
lingkungan yang dapat berupa
manipulasi/modifikasi lingkungan dan
sanitasi lingkungan.
1) Manipulasi atau modifikasi lingkungan
SEMOGA BERMANFAAT