Anda di halaman 1dari 27

Staphylococcus sp

Roni Afriansya
Apa itu bakteri Staphylococcus
• Bakteri Staphylococcus pertama kali di kenal
oleh Pasteur pada tahun 1880 dan ogstron
pada tahun 1881 dari pus seorang penderita.
Selanjutnya, becker pada tahun 1883 berhasil
melakukan biakan murni pada tahun 1884
Resonbach untuk pertama kalinya mengetahui
adanya kausal antara timbulnya suatu
penyakit osteomeilitis dengan bakteri
staphylococcus.
• Bakteri golongan staphylococcus memiliki bentuk
sel bulat dan tersusun bergerombol seperti buah
anggur. Staphylococcus berasal dari kata staphyle
yang berarti kelompok buah anggur dan coccus
berarti bulat.
• kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media
dan metabolismenya aktif, meragikan banyak
karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang
bervariasi dari warna putih hingga kuning tua.
Ciri-ciri Staphylococcus
• Sel berbentuk bulat
• Diameter 0-1 µm
• Susunan buah anggur
• Gram positif
• Tidak bergerak dan tidak berspora
• Di bawah pengaruh zat tertentu misal fenicilin
kuman dapat dilisiskan
• Koloni sering tampak putih, kuning, merah atau
merah jingga
• Aerob dan anaerob tumbuh sama baik
Staphylococcus
Staphylococcus
Ciri pada biakkan
• Koloni pada perbenihan tampak bulat, halus
dan menonjol dan berkilau-kilau membentuk
berbagai pigmen.
• Contoh:
 Staphylococcus aureus haemolitikus emas-
 Staphylococcus albus haemolitikus putih-
 Staphylococcus citrius kuning kehijauan-
Koloni Staphylococcus
Klasifikasi Staphylococcus
• Genus Staphylococcus mencakup 31 spesies
• Kebanyakan tidak berbahaya
• Tinggal di atas kulit dan selaput lendir
manusia dan organisme lainnya
• Mikroba tanah
• Dapat ditemui di seluruh dunia
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Macam-macam spesies
Staphylococcus
• S. auricularis
• S. capitis
• S. caprae
• S. felis
• S. haemolyticus
• S. hominis
• S. intermedius
Spesies yang sering dijumpai
1. Staphylococcus aureus
2. Staphylococcus epidermis/Staphylococcus
epidermidis/Staphylococcus Albus
3. Staphylococcus safropitis/Staphylococcus
saprophyticus
• Staphylococcus yang menghasilkan enzim
koagulase. Misalnya : Staphylococcus aureus,
yang patogen utama pada manusia menjadi
penyebab banyak penyakit infeksi
• Staphylococcus yang tidak menghasilkan
koagulase. Misalnya : Staphylococcus epidermis,
yang menjadi biasa penghuni kulit. Namun sering
menjadi penyebab infeksi nosokomial, dan
Staphylococcus saprophyticus, yang banyak
menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada
wanita.
Patogenitas
• Umumnya dapat menimbulkan penyakit
pembekakan (abses) seperti :
1) Jerawat
2) Periapikal Abses
3) Infeksi saluran kemih (primer)
4) Infeksi ginjal (sekunder)
5) Infeksi kulit
Tempat Berkembang Biak
• Pada rongga mulut (Staphylococcus aureus, S.
Anaerob, S. Epidermis.
• Ada pada kulit (Staphylococcus Epidermidis)
• Ada di hidung dan mungkin ada pada permukaan
(Staphylococcus aureus)
• Ada di saluran nafas atas terutama farink
(Staphylococcus Epidermidis)
• Ada di saluran kemih (Staphylococcus)
• Staphylococcus juga terdapat dalam darah
bersama kuman lainnya.
Pemeriksaan Laboratorium
a) Apusan mukosa atau kulit
b) Nanah
c) Darah
d) Bilasan trachea/bronchus
Identifikasi
• Preparat hapus, dibuat langsung dari bahan
pemeriksaan dan diwarnai dengan cara
pewarnaan Gram
• biakan dan identifikasi dengan melakukan tes-
tes biokimia
• tes serologi dan tes tiping
• tes kepekaan antibiotik
Bahan Pemeriksaan
• Klinis : Pus/nanah hijau, hapus luka, sputum,
darah, feces, nasal sekresi, cairan cerebro-
spinal, urine, sel aspirasi dari paru-paru atau
tulang.
• Makanan : Bahan makanan suspek penyebab
racun.
Skema pemeriksaan
• Hari 1 dilakukan penanaman di NaCl broth
selama 24 jam.
• Hari ke-2 dilakukan isolasi
Sampel bahan pemeriksaan diisolasi dalam media dan diinkubasi
dalam inkubator dengan suhu 37o C selama 24 jam.
a. Biakan pada Agar Darah (BAP= Blood Agar Plate)
b. Biakan pada MSA (Manitol Salt Agar) di sekitar koloni jernih
disebabkan β hemolisin. Media BAP untuk membedakan bakteri yang
menghemolisa darah dan non hemolisa. Hemolisa sempurna di sekitar
koloni berwarna hijau disebabkan α hemolisin. Hemolisa sebagian tidak
terjadi perubahan disebabkan ɤ hemolisin. Non hemolisa
• Hari ke-3
• Pengamatan koloni pada media:
a. Media Agar Darah : Koloni berwarna kuning
keemasan, halus, licin & berpigmen.di sekitar koloni
menjadi jernih atau
transparan.
• Media MSA : Koloni berwarna kuning, bersifat manitol
fermenter, berwarna merah berarti tidak memecah
manitol.
Yang tumbuh pada media BAP dengan koloni hemolisa
positif kemudian dilakukan pembuatan preparat dan
pewarnaan metode Gram
• Pemeriksaan mikroskopis : dilakukan
pewarnaan metode Gram.
Infeksi
• Infeksi-infeksi utama Staphylococcus aureus
• Tipe infeksi kulit:
Lebam besar dan kecil pada kulit, kadang
berbentuk seperti abscesses (bentuknya
seperti kulit bekas suntikan vaksin).
Besar, dalam, bisul yang disebabkan radang
pada bawah kulit disebabkan bakteriemia.
• Tipe Infeksi kulit yang menyebar:
Impetigo (sejenis bisul karena infeksi bakteri).
• Tipe infeksi yang lebih dalam dan terlokalisasi:
Osteomyelitis (infeksi pada tulang) akut dan
kronis.
Septic arthritis.
• Staphylococcus albus
• Staphylococcus albus disebut juga dengan S.
Epidermidis
• teman dari kulit, namun dapat menyebabkan
infeksi parah pada kondisi kekebalan pasien
rendah dan dapat masuk ke dalam pembuluh
darah halus bawah kulit.
• Morfologi dan sifat pewarnaan
• Berbentuk bola.
• Diameter kira-kira 1 µm.
• Hasil pewarnaan dari media padat
memperlihatkan susunan
bakteri dalam kelompok yang tidak teratur.
• Dengan pewarnaan gram bersifat Gram
positif. Namun dalam
biakan tua dapat berubah menjadi gram negatif.
• Staphylococcus saprophyticus
• Merupakan bagian dari flora normal di vagina,
pada umumnya menyebabkan infeksi sistem
genitourinary pada perempuan muda seksual-
aktif.
Pengobatan
• Pengobatan bakteri Staphylococcus dapat
dilakukan dengan cara :
Pemberian antibiotik yang bersifat bakterisidal
maupun yang bersifat bakteriostatik.
Pemberian obat anti inflamasi untuk
menurunkan radangnya untuk mengobati
penderita dengan tepat diperlukan
data pemeriksaan kepekaan kuman
penyebab infeksi terhadap berbagai obat
antibiotik yang tersedia di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai