Anda di halaman 1dari 23

Bab 1

KONSEP DAN SIFAT TANAH


Catur Puspawati, ST, MKM
Haryono, SKM, M.Kes.

Pendahuluan

T
anah merupakan salah satu bagian terbesar dalam permukaan bumi. Tanah
menyediakan air, udara dan nutrisi yang dibutuhkan mahluk hidup seperti organisme
tanah dan tumbuhan. Melalui penggunaan tanah seperti pertanian dan produksi
biomassa, sumber daya tanah dapat menghasilkan pangan, pakan, sandang, papan dan
bioenergi yang dapat mendukung kehidupan manusia. Oleh karena itu, sejarah penggunaan
tanah berkaitan erat dengan sejarah peradaban manusia. Keberhasilan dan kegagalan dalam
membangun peradaban ditentukan oleh kualitas tanah dan manajemen penggunaannya.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari kodisi tempat dimana mereka tinggal. Tempat tinggal
seseorang akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya. Tanah merupakan tempat
berpijak dan tempat seluruh makhluk hidup menggantungkan kehidupannya. Kondisi tanah
dipengarungi juga oleh agregat-agregat penyusunnya. Didaerah pegunungan berkapur akan
mengakibatkan tanah yang tersusun berkapur, begitu pula tanah di dipinggiran pantai akan
terbentuk tanah berpasir, sedangkan didaerah hutan dan rawa akan terbentuk tanah gambut.
Pada umumnya tanah berarti bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana
dibedakan dari batuan yang padat. Proses terjadinya tanah berasal dari pelapukan batuan,
sehingga kualitas tanah tergantung dari bahan-bahan yang dilapuknya. Kondisi tanah juga
akan menentukan jenis tanaman dan hewan yang tumbuh dan berkembang biak dilingkungan
tersebut.
Pada Bab 1 ini kita akan membahas tentang konsep dan sifat tanah yang disajikan dalam
2 topik. Topik 1 membahas tentang pengertian tanah, fungsi tanah, komponen tanah, jenis
tanah dan horizon tanah. Selanjutnya Topik 2 membahas tentang sifat tanah yang terdiri dari
sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan sifat biologi tanah.
Kuasailah materi yang disajikan dalam Bab 1 ini dengan baik. Mengapa? Sebab dengan
menguasai materi tersebut, tentu anda akan memiliki wawasan yang luas tentang konsep dan
sifat tanah. Setelah Anda menguasai konsep dan sifat tanah, Anda dapat menyelesaikan soal-
soal latihan yang ada pada Bab 1. Untuk itu kuasailah konsep-konsep tersebut agar Anda tidak

 Penyehatan Tanah 1
mengalami kesulitan ketika memepelajari dan menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
materi tersebut.
Tujuan kompetensi umum yang ingin dicapai pada Bab 1 adalah diharapkan mahasiswa
mampu memahami tentang konsep dan sifat tanah. Selain itu tujuan kompetensi khusus
setelah mempelajari Bab 1 ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tanah,
fungsi tanah, komponen tanah, jenis tanah dan horizon tanah, sifat fisik tanah, sifat kimia
tanah dan sifat biologi tanah
Selanjutnya agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari seluruh materi yang ada
pada Bab 1 ini, ikutilah saran atau petenjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah setiap uraian dengan cermat, teliti dan tertib sampai Anda memahami pesan,
ide dan makna yang disampaikan.
2. Lakukanlah diskusi dengan teman-teman sejawat dalam mengatasi bagian-bagian yang
belum dipahami.
3. Kerjakan semua soal yang terdapat pada latihanpada latihan dan tes formatif dengan
disiplin tinggi.
4. Perbanyak pula membaca dan mengerjakan soal-soal dari sumber lainnya seperti yang
direferensikan dalam Bab ini.
5. Jangan lupa tanamkan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil dan buktikanlah
bahwa memang Anda berhasil.
6. Ingat, yang berhasil adalah yang bekerja keras selagi yang lain masih tidur !

2 Penyehatan Tanah 
Topik 1
Konsep Tanah
A. PENGERTIAN TANAH

Saudara mahasiswa pada Topik 1 kita membahas tentang konsep tanah, untuk itu
diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang pengertian tanah terlebih dahulu.
Berbagai pengertian yang di kemukakan oleh para ahli dalam mendefinisikan suatu ilmu atau
suatu kajian terkadang memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan karena cara pandangan yang
berbeda ataukajian ilmu yang mendasari yang berbeda. Dengan demikian jika para ahli
mempunyai perbedaan pendapat mengenai suatu pengetahuan tertentu, maka merupakan
hal yang wajar. Begitu juga halnya dengan definisi atau pengertian tentang tanah. Berbagai
ahli yang memaparkan berbagai pengertian tentang tanah, sesuai pandangan mereka
terhadap tanah. Jika dilihat dari pengertian-pengertian atau definisi yang dikemukakan
terdapat persamaan dan ketidaksamaan antara yang satu dengan yang lain. Ada yang
memuat sedikit komponen kajian ada juga yang memuat banyak komponen kajian.
Kata tanah (soil) berasal dari bahasa Prancis kuno yang merupakan turunan dari bahas
latin yaitu solum yang berarti lantai atau dasar. Henry D. Foth (1994) memberikan pengertian
tanah berarti bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana dibedakan dari
batuan yang padat. Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang
tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan
udara dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman (Prof. Dr. Ir. H. Sarwono
Hardjowigeno, M.Sc, 2003).
Menurut Glinka seperti dikutip oleh Rahmat Sutanto, 2005 bahwa tanah adalah tubuh
alam yang bebas memiliki ciri morfologi tertentu sebagai hasil interaksi antara iklim,
organisme, bahan induk, relief dan waktu. Tanah adalah campuran dari beberapa komponen
seperti mineral, senyawa organik, senyawa anorganik dan air (Sitomorang, 2017). Dari
beberapa pengertian diatas, dapatlah diartikan bahwa tanah adalah bagian permukaan bumi
yang merupakan media bagi mahluk hidup beraktivitas diatasnya.
Tanah terdapat dimana-mana tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda.
Perbedaan ini terjadi karna sudut pandang yang berbeda tentang kebutuhan tanah, misalnya
ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi
barang-barang tambang yang dicarinya. Seorang ahli jalan menganggap tanah adalah
permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu yang dipermukaannya agar
kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya
dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan

 Penyehatan Tanah 3
bangunan, dan lain-lain. Dalam bidang pertanian tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai
media tumbuhnya tanaman darat.

B. FUNGSI TANAH

Membicarakan mengenai tanah, cara pandangan tentang konsep tanah memilki


pandangan yang berbeda-beda diantaranya tanah sebagai pijakan bumi, tanah sebagai
medium untuk pertumbuhan tanaman, tanah sebagai mantel batuan yang lapuk, tanah
sebagai campuran bahan. Mari kita bahas satu persatu fungsi tanah tersebut.

1. Tanah sebagai Pijakan Bumi


Manusia di bumi tentu sudah menyadari bahwa tanah merupakan landasan yang
mendukung kegiatan dan tempat tinggal mereka. Tanah juga merupakan alas yang ada di
permukaan bumi, dimana di atasnya terdapat berbagai macam aktivitas mahluk hidup. Seolah
jika tidak ada tanah, maka tidak ada tempat untuk berpijak bagi mahluk hidup yang ada di
Bumi. Pada awal peradapannya manusia telah mengenal berbagai kemampuan daerah yang
berbeda-beda untuk pertumbuhan tanaman dan hewan. Manusia di bumi dapat melakukan
aktivitasnya diatas tanah begitu juga dengan hewan dan tumbuhan sehingga fungsi tanah ini
dapat dengan jelas terbaca bahwa semua mahluk dapat berpijak di permukaan bumi dengan
adanya tanah, sehingga tanah berfungsi sebagai pijakan bumi bagi mahluk hidup yang ada di
bumi ini.

2. Tanah sebagai Medium Untuk Pertumbuhan Tanaman


Manusia mulai melakukan kegiatan pertanian, kebutuhan akan tanah yang menjadi
tempat untuk tumbuh tanaman. Tanah merupakan daerah peralihan antara yang hidup dan
yang mati- tempat tumbuhan menggabungkan energi surya dan karbon dioksida dari atmosfer
dengan hara dan air dari tanah manjadi jaringan hidup. Seperti diketahui bahwa 99% makanan
kita, diproduksi dari lahan, sehingga peran lahan sangat berpengaruh bagi manusia. Peran
tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman begitu penting, sehingga akan dibahas lebih
banyak.
Pada dasarnya, tumbuhan yang tumbuh diatas lahan tergantung pada tanah karena
tanah merupakan tempat tersedianya air dan unsur-unsur hara. Di samping itu, tanah harus
menyediakan lingkungan supaya akar dapat berfungsi. Lingkungan ini memerlukan ruangan
pori untuk perluasan akar. Oksigen harus tersedia untuk pernafasan akar dan karbon dioksida
yang dihasilkan harus didifusikan ke luar dari tanah agar tidak berakumulasi. Akar yang
mencekram tanah menahan tanaman agar tegak. Salah satu fungsi yang menonjol dari tanah
adalah menunjang tumbuhan. Akar yang mencekram tanah memungkinkan tumbuhan yang

4 Penyehatan Tanah 
sedang tumbuh tetap tegak. Tahan juga menyediakan unsur-unsur hara yang esensial,paling
sedikit 16 unsur kini dianggap perlu untuk pertumbuhan tanaman berpembuluh.
Di muka bumi ini banyak sekali tumbuhan, mulai dari rerumputan, semak belukar,
tanaman pangan, tanaman perkebunan sampai hutan tidak bisa hidup tanpa dukungan tanah.
Secara umum, komponen yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan tumbuh-
tumbuhan dapat dipenuhi. Sebagai medium tumbuh, tanah berfungsi sebagai (1) penyangga
secara fisik, (2) penyedia udara, (3) penyedia air, (4) pengatur suhu, (5) pengendali bahan
beracun, dan (6) penyedia hara (brady dan Weil, 2008).
Tumbuh-tumbuhan bisa tegak karena adanya akar dimana secara fisik harus dapat
berjangkar sehingga tidak tumbang jika ada angin kencang, karena jika tumbang, tumbuhan
bisa mati. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi daya jangkar akar adalah kedalaman
tanah dan jenis tanah. Tanah yang dalam akan lebih kuat dalam menopang tumbuhan
daripada tanah gambut. Tanah yang padat akan mengurangi proses respirasi tanah sehingga
akan mengganggu pertumbuhan tumbuhan. Sebaliknya, tanah yang terlalu gembur akan
memacu degradasi tanah sehingga akan mengurangi bahan organik tanah dan meningkatkan
emisi gas CO2.
Melalui ruang pori, tanah juga dapat menyerap air hujan, menahannya dalam pori
tanah atau meneruskannya ke akuifer (air bawah tanah). Melalui kemampuannya dalam
menahan air, tanah dapat mengkonservasi air dan memanfaatkan air tersedia untuk
pertumbuhannya. Tanah yang dalam dapat menyimpan air lebih banyak dari pada tanah
dangkal, dan tanah yang mengandung bahan organik tinggi juga mampu menyimpan air lebih
tinggi dari pada tanah berbahan organik rendah. Air tanah bukan hanya penting dalam proses
fisiologis tumbuhan, tetapi sebagai pengatur suhu tanah.
Didalam tanah banyak dijumpai bahan beracun. Bahan beracun tersebut merupakan
hasil dari aktivitas manusia, akar tanaman, mikroorganisme ataupun hasil dari reaksi kimia
alami didalam tanah. Tanah secara alami mampu melindungi tanaman dari bahan beracun
melalui proses ventilasi gas, dekomposisi bahan beracun organik atau melalui organisme
penghancur bahan beracun .
Yang terakhir tetapi tidak kalah penting adalah memasok hara yang dibutuhkan
tumbuhan dalam bentuk ion organik. Tanah subur secara terus-menerus akan menyediakan
hara terlarut dalam jumlah dan proporsi relatif yang sesuai untuk pertumbuhan optimum
tumbuh-tumbuhan. Hara penting tersebut terdiri dari hara metalik, yaitu K, Ca, Fe, dan Cu,
dan hara nonmetalik yaitu N, S, P, dan B.

3. Tanah sebagai Campuran Bahan


Tanah dianggap sebagai satu diantara empat komponen dasar semua benda di alam
selain Api, Air dan Udara. Sementara pengetahuan tentang tanah meningkat, orang menjadi

 Penyehatan Tanah 5
lebih sadar akan komponen yang membentuk tanah.Konsep tanah sebagai campuran bahan
berguna dalam membahas tanah sebagai bahan teknik, tanah sebagai sistem 3 fase dan tanah
sebagai produk buatan pabrik.

a. Konsep Tanah Teknik


Tanah sebagai bahan teknik adalah bahan yang terkonsolidasi yang tersusun dari
partikel; padat yang terpisah-pisah dengan cairan dan gas yang menduduki ruangan-ruangan
antar partikel tersebut. Sesuai dengan perkembangan ilmu tanah, tanah sudah digunakan
sebagai bahan untuk berbagai kebutuhan keteknikan seperti pembangunan perumahan,
fondasi bangunan, jalan raya, bendungan, dan tempat pembuangan limbah. Untuk tujuan
keteknikan, sifat, dan ciri tanah yang diperlukan berbeda dari kebutuhan untuk medium
tumbuh. Sifat dan ciri sumber daya tanah untuk keteknikan antara lain tanah harus stabil,
kompak, dan tidak mengembang-mengerut. Sifat-sifat mekanika tanah lebih diperlukan
dibanding sifat-sifat edafologis (brady dan Weil, 2008; Gardiner dan Miller, 2008).

b. Tanah sebagai sistem 3 fase


Tanah dapat didefinisikan sebagai sistem 3 fase yang terdiri atas padatan, cairan dan
gas. Pada kebanyakan tanah fase padat terdiri atas partikel mineral yang membentuk
kerangka yang padatnya humus atau partikel organik terabsorpsi. Ruangan pori terdapat
diantara partikel-partikel fase padat ini. Ruangan pori itu secara bersama-sama diisi oleh
cairan dan gas.
Fase cairan kebanyakan adalah air dari presipitasi yang terdapat sebagai lapisan yang
mengelilingi partikel fase padat dan menduduki ruangan pori yang lebih kecil. Ruangan pori
yang lebih besar terisi oleh gas kecuali tanah dan atmosfir. Kegiatan biologis sepwerti
pernafasan akar dan penguraian bahan organik, menyerap oksigen dan menghasilkan karbon
dioksida. Akibatnya terdapat difusi (penyebaran) oksigen yang terus menerus dari atmosfir ke
dalam tanah dan karbon dioksida dari tanah ke atmosfir Volume tanah yang terisi berbagai
fase berubah-ubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.
Volume udara dan air mempunyai hubungan timbal balik secara langsung satu sama lain.
Masuknya air ke dalam tanah akan mengeluarkan udara. Sementara begitu air dibuang melalui
drainase, penguapan atau pertumbuhan tanaman, ruangan pori yang diduduki air menjadi
terisi oleh udara.

c. Tanah Sebagai Produk Buatan Pabrik


Tanah yang digunakan di rumah Kaca adalah buatan dalam arti tanah lapisan atas, pasir
dan bahan organik dicampur menjadi satu untuk memberikan perbandingan empat
komponen yang diinginkan.

6 Penyehatan Tanah 
Tanah untuk tanaman beda dengan dan pot gantung biasanya dibuat dengan proporsi
yang besar pada bahan organik sehingga tanah itu ringan serta mudah dijual dan dipindahkan.
Terdapat banyak contoh pembuatan tanah atau tanah buatan manusia di dunia. Di Cina
Lumpur kanal dikembalikan ke ladang pertanian.

C. KOMPONEN TANAH

Sebagai bagian dari ekosisitem bumi, tanah berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer,
litosfer dan biosfer, oleh karnanya tanah mengandung udara (dari atmosfer), air (dari
hidrosfer), mineral (dari litosfer) dan bahan organik (dari biosfer). Keempat komponen itu
merupakan komponen utama penyusunan tanah. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut
jumlahnya masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah.
Proporsi relatif keempat komponen tanah tersebut sangat mempengaruhi sifat-sifat dan
produktivitas tanah. Di dalam tanah keempat komponen tersebut bercampur, walupun
sepertinya tanah itu seluruhnya padat, tetapi sebenarnya sekitar separuh dari tanah adalah
padatan (mineral dan bahan organik) dan separuhnya lagi ruang pori yang berisi air dan udara.

1. Komponen Mineral
Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan, oleh karenanya
susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan susunan mineral batuan yang
dilapuknya. Pelapukan memecah batuan dan mineral, memodifikasi atau menghancurkan
sifat fisik dan kimianya dan hancuran yang halus dan terlarut dibawa ke hilir atau tetap.
Pelapukan juga mensintesis mineral baru yang kelak akan menjadi tanah. Sifat dan jenis
batuan dan mineral yang melapuk menentukan laju dan hasil dari penghancuran dan sintesis
tersebut. Mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan mineral sekunder.
Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk, sementara
mineral sekunder adalah mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses pembentukan
tanah berlangsung.

2. Komponen Organik
Komponen organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Pengaruh bahan organik
terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah: sebagai
glanulator (memperbaiki struktur tanah), sumber unsur hara, menambah kemampuan tanah
untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara dan
sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.
Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus
atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik

 Penyehatan Tanah 7
kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut
melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Kerangka penyusun tanah tidak hanya
terdiri atas bahan mineral saja (tubuh tanah mineral). Bahan organik juga mempunyai
kontribusi (tubuh tanah organik). Kontibusi bahan organik terhadap tanah sebagai tubuh alam
adalah sumber N tanah dan unsur hara lainnya, terutama S dan P; berperan penting dalam
pembentukan struktur tanah; mempengaruhi keadaan air, udara, dan temperatur tanah; serta
mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.
Bahan organik tanah terbentuk dari jasad hidup tanah yang terdiri atas flora dan fauna,
perakaran tanaman yang hidup dan mati yang sebagian terdekomposisi dan mengalami
modifikasi, serta hasil sintesis baru yang berasal dari tanaman dan hewan. Berdasarkan
definisi konvensional bahan organik, bahan tanaman yang kasar (diameter >2 cm) atau
verterbrata tidak termasuk di dalamnya. Humus merupakanistilah yang sangat populer dan
terbentuk dari bermacam-macam senyawa organik, sedangkan bahan organik merupakan
istilah yang lebih netral. Istilah C-organik digunakan untuk menghindarkan kesalahan dan
untuk tujuan klasifikasi karena data C-organik diperlukan sebagai kriteria pembeda horizon
dan jenis tanah. Humus merupakan bahan organik tanah yang sudah mengalami perubahan
bentuk dan bercampur dengan bahan mineral tanah. Ada bermacam-macam definisi humus,
tetapi tidak ada satu pun yang tepat benar.

3. Komponen Air
Air terdapat di tanah karna ditahan atau diserap masa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Bagi tanaman air sangat berguna,
diantaranya sebagai unsur hara tanaman dimana tanaman memerlukan air dari tanah dan CO2
dari udara untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis. Air juga berguna
sebagai pelarut unsur hara, sehingga unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh
akar-akar tanaman dari larutan tersebut. Air mempunyai arti yang sangat penting berdasarkan
2 gatra utama, yakni sebagai berikut.
a. Gatra ekologi: air diperlukan dalam pertumbuhan tanaman dan pengangkutan unsur
hara dalam bentuk larutan.
b. Gatra pedologi: air merupakan faktor penting dalam semua proses pedogenesis:
pelapukan, penggayan humus, mobilitas-unsur, pelindian, translokasi, perpindahan, dan
lain lain.

Neraca air di dalam tanah ditentukan berdasarkan curah hujan efektif (jumlah curah
hujan-semua bentuk kehilangan), termasuk intersepsi oleh tajuk tanaman; kehilangan melalui
kondensasi sangat kecil sehingga diabaikan; kehilangan bentuk aliran (limpasan permukaan
tanah dipengaruhi kondisi topografi); infiltrasi; kapasitas retensi air; serta kehilangan

8 Penyehatan Tanah 
transpirasi melalui tanaman disana evaporasi dari permukaan tanah. Limpasan permukaan
dan pengatusan terjadi melalui saluran dan sungai. Proses masuknya air dari permukaan tanah
ke dalam tanah disebut insiltrasi; sedangkan gerakan air di dalam tanah karena gaya gravitasi
disebut perkolasi. Sebagian air perkolasi diadsorbsi oleh partikel tanah dan berada dalam pori
tanah karena gaya kapiler. Air yang diikat partikel tanah dan air kapiler disebut sebagai lengas
tanah yang sebagian dapat dimanfaatkan tanaman, sebagaian lagi terus mengalir sebagai air
perkolasi dan selanjutnya bergabung dengan air tanah. Air tanah dapat naik melalui gaya
kapilaritas untuk mengisi pori tanah yang kehilamngan lengas.

4. Komponen Udara
Udara tanah seperti halnya air tanah mempunyai peranan penting ditinjau dari aspek
ekologi (respirasi perkaran tanaman dan mikroorganisme) dan pedogenesis (proses oksidasi
dan reduksi). Kandungan air dan udara dalam pori tanah saling tergantung. Apabila tanah
dijenuhi air maka kandungan udara 0 kecuali udara yang larut dalam larutan tanah; pada
kondisi tanah kering seluruh ruang pori terisi udara. Kandungan udara pada kapasitas
lapangan disebut kapasitas udara, dan ini sesuai dengan bagian pori tanah yang tidak terisi air
(pori > 10µm). Kapaitas udara bervariasi tergantung pada volume pori dan kandungan air pada
kapasitas lapangan dengan nilai rerata kurang lebih 40% untuk pasir, 20% persen untuk geluh
dan debu, dan 10% untuk lempung.
a. Komposisi udara tanah
Komposisi udara tanah berbeda dengan komposisi udara atmosfer karena respirasi
perakaran dan organisme tanah (memerlukan O₂ dan melepaskan CO₂ (Tabel dibawah ini);
kandungan CO₂ udara di permukaan tanah kurang lebih 10 kali lebih besar daripada CO₂
atmosfer.

Tabel 1.1
Komposisi Udara Dalam Tanah

O₂ CO₂ N
Atmosfer 20,95 0,03 79,0
Tanah <20,6 >0,2 =79,0
Sumber : Sutanto, Rahman (2005)

Apabila pertukaran gas terhambat, kandungan CO₂ udar adi lapisan tanah bawahan
dapat mencapai lebih dari 10% dengan O₂ kurang dari 10% dan hal ini akan menghambat
pertumbuhan perakaran.

 Penyehatan Tanah 9
b. Pertukaran gas
Perbedaan tekanan antara atmosfer dan tanah yang dihasilkan oleh fluktuasi
temperatur dan tekanan udara, angin, dan penggantian udara oleh air hujan mempunyai
pengaruh kecil terhadap gerakan gas antara tanah dan atmosfer. Pertukaran gas terjadi secara
difusi yang disebabkan oleh perbedaan tekanan parsial O₂ dan CO₂ antara tanah dan atmosfer.
Tekanan parsial oksigen cukup tinggi dan CO₂ lebih rendah di atmosfer sehingga oksigen
bergerak ke dalam tanah dan CO₂ mengalir keluar dari tanah. Proses ini dikenal sebagai
respirasi tanah. Besarnya pertukaran gas tergantung pada permeabilitas tanah ke udara yang
diukur berdasarkan frekuensi pori yang terisi udara dan kontinuitasnya, dan hal ini
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, struktur, dan kandungan air. Besarnya pertukaran
gas berturut-turut: tanah pasir > geluh > debu > lempung.

D. JENIS TANAH

Tanah (soil) merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia
karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang
mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga
ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa
mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Jenis tanah dari satu daerah dengan daerah lainnya
berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Komponen yang ada
di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan
organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting
dalam membentuk berbagai macam tanah
Beberapa jenis tanah terdapat di muka bumi, para ahli tanah membagi beberapa jenis
tanah berdasarkan klasifikasi tanahnya, termasuk dengan memodifikasi klasifikasi tanah, jenis
tanah menurut Rahmat Sutanto, 2005 diantaranya :

1. Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang
terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari
hulu. Ciri fisik dari tanah ini biasanya bewarna cokelat hingga kelabu.
Karakteristik tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun
palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut
dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk
mencangkulnya.
Persebaran tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Papua dan Jawa.

10 Penyehatan Tanah 
Gambar 1.1 Tanah Alluvial
Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

2. Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena
adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk
tanaman.
Karakteristik warna dari tanah andosol cokelat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan
mineral, unsur hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat
cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya
terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.
Persebaran di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat
tanah andosol seperti di daerah Jawa, Bali, Sumatera dan Nusa Tenggara.

Gambar 1.2 Tanah Andosol


Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

 Penyehatan Tanah 11
3. Tanah Entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan
pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir,
lahar, dan lapili.
Karakteristik tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda.
Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan
tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di
Pantai Parangteritis Yogyakarta.

Gambar 1.3 Tanah Entisol


Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

4. Tanah Grumosol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan
organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak
subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau
dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di
permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi
datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol
sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang),
Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka
akan bagus jika ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.

12 Penyehatan Tanah 
Gambar 1.4 Tanah Grumusol
Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

5. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan.
Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Karakteristik tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam
karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur
hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam-
hitaman.
Persebaran tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia
meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.

Gambar 1.5 Tanah Humus


Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

 Penyehatan Tanah 13
6. Tanah Inseptisol
Inseptisol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan
dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang
pembentukan hutan yang asri.
Karakteristik yaitu ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini
kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk
perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya
seperti karet.
Persebaran tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di Sumatera,
Kalimantan dan Papua.

Gambar 1.6 Tanah Inseptisol


Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

7. Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan
alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah,
terutama di daerah desa dan perkampungan.
Karakteristik tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak
cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula.

14 Penyehatan Tanah 
Gambar 1.7 Tanah Laterit
Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

8. Tanah Latosol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari
pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
Karakteristik yaitu ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning,
teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah
yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian
berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena
mengandung zat besi dan alumunium.
Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali
dan Papua.

Gambar 1.8 Tanah Latosol


Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

 Penyehatan Tanah 15
9. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan
tanah yang masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya
vulkanisme.
Karakteristik yaitu untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara
menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. tekstur tanah
litosol bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir.
Persebaran tanah ini biasanya terdapat pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman
tinggi seperti di Bukit Tinggi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi.

Gambar 1.9 Tanah Litosol


Sumber situs ilmu geografi.com pada Desember 2017

E. HORIZON TANAH

Jika tanah kita belah, maka tanah terdiri dari lapisan-lapisan tanah atau Horizon. Horizon
tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang kurang lebih seragam didalam profil, batas
antarhorizon yang bertetangga sejajar atau hampir sejajar terhadap permukaan tanah
(Sutanto, 2005). Horizon tanah dapat dibedakan secara visual dan batas perubahan dari
horizon yang satu ke yang lain, terutama tanah-tanah di wilayah tropika basah cenderung
kabur atau tidak jelas. Klasifikasi berdasarkan horizon ini tidak mempunyai batasan yang tegas
antar horizon yang berdampingan.
Horison tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan
permukaan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda dengan

16 Penyehatan Tanah 
lapisan disebelah atas ataupun bawahnya yang secara genetik ada kaitannya. Horison tanah
berbeda dengan lapisan tanah dalam hal proses pembentukannya. Horison tanah terbentuk
karena proses perkembangan tanah sementara lapisan tanah terbentuk karena proses
pengendapan bahan tanah oleh tenaga geomorfik. Urutan horison tanah dari permukaan ke
bawah permukaan mengikuti logika pembentukan tanah oleh berbagai proses translokasi,
transformasi, pengurangan dan penambahan atas senyawa kimia dan partikel tanah di dalam
profil. Urutan perlapisan tanah mengikuti logika pengendapan material batuan yang
khas menurut macam tenaga geomorfik yang mengendapkannya. Contoh paling banyak
ditemui adalah lapisan tanah hasil pengendapan oleh proses air akan mempunyai urutan
material paling kasar berada di lapisan paling dasar dan material paling halus berada di lapisan
paling atas.
Berikut ini merupakan notasi horizon terbaru.
1. Horizon O atau lapisan O, yakni lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik.
Dalam lapisan ini banyak terdapat sampah oragnik dari organisme seperti sisa tanaman
yang membusuk atau organik lain yang masih dalam proses membusuk. Lapisan ini
niasanya tidak terlalu tebal antara 0 – 20 cm. Dalam beberapa kasus lapisan tanah
tersebut dijenuhi air dalam waktu yang relatif lama atau pernah jenuh air kemudian
dilakukan pengatusan buatan; yang lain tidak pernah dijenuhi air.
2. Horizon A, yakni horizon mineral yang terbentuk di permukaan atau dibawah horizon O
yang menunjukkan kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur asli batuan. Pada
horizon A mungkin terjadi akumulasi humifikasi bahan organik yang bercampur dengan
bahan mineral dan tidak dipengaruhi sama sekali oleh karakteristik horizon E atau B.
Sifat yang dimiliki merupakan hasil kegiatan pertanian atau kegiatan lain yang merusak.
Pada lapisan ini sisa organisme telah terurai membentuk zat organik tanah atau humus
tanah. Lapisan ini juag merupakan lapisan aktif, dimana terdapat aktivitas
mikroorganisme dan mikroflora serta proses fisik-kimia. Pada lapisan ini biasanya terjadi
proses biodegradasi, sorpsi, nitrifikasi, filtrasi ataupun laaching (perlindian). Tebal
lapisan ini bervariasi dari beberapa cm sampai orde meter. Biasanya horizon ini
berwarna gelap (kehitaman atau kecokelatan) terutama karna kandungan organik.
3. Horizon E, horizon tanah mineral dengan karakteristik khusus telah terjadi kehilangan
lempung silikat, besi, alumunium, atau kombinasinya, dan yang tinggal merupakan
akumulasi debu atau pasir. Horizon tanah ini menunjukkan terjadinya kehilangan
sebagian atau keseluruhan struktur asli batuan.
4. Horizon B, yakni horizon tanah yang terbentuk di bawah horizon A, E, atau O dan
didominasi oleh kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur asli batuan dan
menunjukkan satu atau lebih karakteristik berikut ini:

 Penyehatan Tanah 17
a. Iluviasi lempung silikat, besi, alumunium, humus, karbonat, gipsum, atau silika
masing-masing secara murni atau kombinasi;
b. Tampak nyata kehilangan karbonat;
c. Konsentrasi residu silika;
d. Kutan seskuioksida yang menghasilkan horizon mempunyai warna value rendah,
warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah daripada horizon dibawah
atau diatasnya tanpa menunjukkan adanya iluvasi besi;
e. Alterasi yang membentuk lempung silikat atau melepaskan oksida atau keduanya
dan terbentuk struktur granuler, gumpal atau prismatik apabila perubahan volume
diikuti perubahan kadungan lengas;
f. Bersifat rapuh
5. Horizon atau lapisan C, yakni horizon atau lapisan yang tidak termasuk batuan induk yang
keras, sedikit dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan sama sekali tidak mempunyai sifat-
sifat horizon O, A, E, atau B. Bahan yang dijumpai di horizon C kemungkinan sama atau
tidak sama sekali dengan bahan solum yang terbentuk. Horizon C kemungkinan telah
mengalami proses modifikasi meskipun tidak nyata telah terjadi proses pedogenesis.
6. Horizon R atau Lapisan R, yakni batuan induk yang keras termasuk granit, basal, quarsitik,
dan batuan kapur keras atau batu pasir yang keras sehingga tidak mungkin digali dengan
menggunakan sekop atau cangkul.

Gambar 1.10 Horizon Tanah


Sumber web. Geografi tanah diunduh Desember 2017

18 Penyehatan Tanah 
Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

1) Jelaskan mengenai pengertian tanah


2) Jelaskan mengenai Fungsi tanah
3) Uraikan komponen tanah yang membentuk tanah
4) Jelaskan mengenai Jenis Tanah
5) Jelaskan mengenai Horizon tanah

Ringkasan

Kata tanah (soil) berasal dari bahasa Prancis kuno yang merupakan turunan dari bahas
latin yaitu solum yang berarti lantai atau dasar. Pengertian tanah yang dikemukan oleh para
pakar menurut pandangannya sangat luas, diantaranya tanah merupakan bagian berarti
bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana dibedakan dari batuan yang
padat
Tanah memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan dan ekosistem, fungsi pertama
dimana tanah berfungsi sebagai pijakan bumi, yaitu tanah tempat berpijaknya mahluk hidup
yang ada di bumi dan melakukan aktivitasnya. Fungsi kedua dari tanah sebagai media
pertumbuhan tanaman, dimana dengan adanya tanah makan akar dari tanaman bisa
menopang badan tanaman, dan unsur-unsur hara yang terdapat dalam tanah menjadi sumber
makanan bagi tanaman. Fungsi ketiga adalah tanah berfungsi sebagai campuran bahan,
dimana pada fungsi ini dapat dikemukakan tanah sebagai campuran teknik, tanah sebagai
sistem 3 fase dan tanah sebagai tanah buatan.
Tanah memiliki komponen utama yaitu mineral, bahan organik, air dan udara. Keempat
komponen tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya.
Jenis tanah yang terhapar di permukaan bumi sangat banyak, diantaranya aluvial,
Andosol, Entisol, Grumusol, Humus, Inseptisol, Laterit, Latosol, Litosol yang kesemuanya
memilki karekteristik yang berbeda.
Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang mempunyai ciri-ciri tertentu, diawali
pada lapisan atas tanah (top soil) atau disebut horizon O, diaman pada lapisan ini banyak
terkandung bahan organik, kemudian Lapisan A memiliki kandungan mineral yang banyak,
humifikasi juga terdapat pada horizon ini, Horizon selanjutnya adalah Horizon E. Horizon tanah

 Penyehatan Tanah 19
ini menunjukkan terjadinya kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur asli
batuan,Horizon B,didominasi oleh kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur aski batuan
Horizon C yakni horizon atau lapisan yang tidak termasuk batuan induk yang keras, sedikit
dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horizon O,
A, E, atau B dan Horizon R atau bedrock.

Tes 1
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Tanah berasal dari kata solum yang berarti....


A. alam
B. dasar
C. kontur
D. lapisan

2) Tanah dapat didefinisikan sebagai sistem 3 fase yang terdiri atas padatan, cairan dan
gas, berdasarkan ilmu tanah, tanah sebagai sistem 3 fase masuk pada konsep tanah
apa....
A. tanah sebagai pijakan bumi
B. tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman
C. tanah sebagai mantel batuan yang Lapuk
D. tanah sebagai campuran bahan

3) Salah satu komponen tanah adalah mineral tanah, mineral yang berasal langsung dari
batuan yang dilapuk disebut mineral ....
A. primer
B. sekunder
C. tersier
D. dasar

4) Tanah memilki jenis yang berbeda, jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur
biasanya yang terbawa karena aliran sungai, termasuk jenis tanah apa....
A. aluvial
B. andosol
C. grumosol
D. laterit

20 Penyehatan Tanah 
5) Horizon tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan
permukaan tanah. Horizon tanah yang memilki kandungan organik paling banyak
adalah....
A. Horizon A
B. Horizon B
C. Horizon 0
D. Horizon R

 Penyehatan Tanah 21
Topik 2
Sifat-sifat Tanah
A. SIFAT FISIK TANAH

Setelah Anda mempelajari konsep tanah anda perlu memahami pula sifat fisik tanah,
pada Topik 2 ini dibahas mengenai sifat fisik tanah, untuk itu mari dipelajari lebih dalam
tentang sifat fisik tanah. Kualitas tanah dapat dilihat secara sifat fisik dari tanah. Sifat fisik
tanah merupakan sifat tanah yang dilihat dari tektur, struktur, konsistensi tanah, warna tanah,
temperatur tanah, tata air (drainase) dan tata udara (aerase). Untuk menetapkan tektur tanah
dapat dilakukan secara kualitatif dengan melihat langsung lapangan dan secara kuantitatif
dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium. Secara kualitatif dengancaramerasakan
tanah diantara ibu jari dan telunjuk kemudian ditekan dan digosok-gosokkan akan diketahui
teksturnya. Namun untuk menentukan secara kuantitas harus dilakukan pemeriksaan
dilaburatorium menggunakan alat yang sesuai. Adapun sifat-sifat fisik tanah akan kita bahas
satu persatu

1. Tekstur Tanah
Salah satu sifat fisik tanah adalah tekstur tanah, dimana tekstur tanahtersusun dari tiga
golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara
fraksi-fraksi lempung (clay) dan fraksi pasir (sand) dan debu (dust) (Foth, Henry, 1994).
Golongan partikel tanah diberi nama fraksi tanah. Berbicara tentang tekstur tanah akan selalu
berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan, kemudahan olah, kesuburan
dan produktifitas pada daerah-daerah tertentu.
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu pada
kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan relatif pasir,
debu dan tanah liat.Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Bagian tanah yang
berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan (rock
fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus
(< 2mm) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan dapat dibedakan menjadi:
Pasir : 2 mm – 50 
Debu : 50 - 2
Liat : kurang dari 2

22 Penyehatan Tanah 
Tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (<2mm).
Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan lait maka tanah
dikelompokan ke dalam beberapa kelas tekstur.
a. Kasar : Pasir
Pasir Berlempung
b. Agak Kasar : Lempung berpasir
Lempung berpasir halus
c. Sedang : Lempung berpasir sangat halus
Lempung
Lempung Berdebu
Debu
d. Agak Halus : Lempung liat
Lempung liat berpasir
Lempung liat berdebu
e. Halus : Liat berpasir
Liat berdebu
Liat

Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena butir-butirannya berukuran lebih besar,


maka setiap satuan berat (misalnya setiap gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil
sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur liat, karena
lebih halus maka setiap satua berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga
kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih
aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah bertekstur kasar.
Di lapang tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijat tanah basah diantara jari-jari
sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan adanya butir-butir pasir, debu dan liat.
Para mahasiswa semua, setelah Saudara mengetahui apa itu tekstur tanah dan ciri-
cirninya, marilah kita melakukan praktek langsung untuk melihat tekstur tanah. Pada
Praktikum ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah di Lapangan, kemudian
memeriksa tekstur tanah tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Siapkan lahan yang akan dijadikan sampel pengambilan tanah
b. Dua jam sebelum dilakukan praktikum kondisi tanah harus lembab, jika tidak ada hujan
maka tanah dapat disiram dengan air agar kondisi lembab
c. Gali tanah dengan menggunakan alat (cangkul/sekop/auger), gali sedalam 10 cm- 20 cm.
d. Ambil Sampel tanah yang telah digali, letakan dalam wadah
e. Ratakan tanah yang diambil tersebut dengan meremas-remas tanah tersebut
f. Amati tekstur tanah dengan cara meraba tanah dengan mengunakan tangan

 Penyehatan Tanah 23

Anda mungkin juga menyukai