Anda di halaman 1dari 11

NAMA : MIAFADILLAH MIRFAN

NO. BP : 1711211013
KELAS : A1
KELOMPOK :1

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN TANAH


A. Pengertian Tanah
Tanah dalam bahasa yunani: pedon dan dari bahasa latin: solum adalah suatu
bagian dari kerak bumi yang tersusun atas Bahan organik dan Mineral. Tanah
memiliki peran yang sangat penting bagi semua mahuk hidup yang ada di bumi
karena selain tempat pijakan, juga sebagai penopang akar. Tanah memiliki struktur
tanah yang berongga-rongga sehingga memudahkan akar untuk tumbuh dan bernafas.
Bukan hanya manusia saja yang membutuhkan tanah sebagai satu hal yang penting,
hewan dan tumbuhan yang lainnya juga sangat membutuhkan sebagai lahan untuk
hidup dan bergerak.
Istilah tanah tidaklah asing bagi kita sebagai umat manusia. Keberadaanya sangat
penting untuk menopang kebutuhan hidup manusia. Berbagai macam aktifitas dalam
kehidupan sehari-hari tidak jarang yang melibatkan tanah di dalamnya. Baik dalam
hal pemenuhan kebutuhan pangan, dan pembuatan papa (rumah, bangunan, dll) untuk
tempat berlindung kita sebagai umat manusia yang hidup di bumi.
Tanah juga berperan penting dalam hal penanggulangan benacana alam sebagaik
benda yang menahan erosi, walaupun tanah itu juga bisa tererosi. Tanah ini
bersumber dari pelapukan dengan bantuan suatu organisme dan pembentukan tanah
itu sendiri bisa disebut dengan Pedegonesis.
Tanah juga berperan penting dalam hal penanggulangan benacana alam sebagaik
benda yang menahan erosi, walaupun tanah itu juga bisa tererosi. Tanah ini
bersumber dari pelapukan dengan bantuan suatu organisme dan pembentukan tanah
itu sendiri bisa disebut dengan Pedegonesis.
Secara umum, tanah adalah bagian dari bumi berupa kerak yang tersusun dari
bahan organik dan mineral. Bahan organik yang terkandung dalam tanah merupakan
bahan bahan yang berasal dari tumbuhan dan makhluk hidup yang terdekomposisi
kembali kedalam tanah. Bersama dengan mineral, bahan organik mengalami proses
kimia dan fisika untuk membentuk tanah.
Menurut Para Ahli di Bidang Pertanian
1. Pengertian Tanah Menurut Bremmer “1958”
Bremmer menjelaskan bahwa tanah merupakan bagian permukaan kulit
bumi yang dijadikan oleh pelapukan kimia dan fisik serta kegiatan berbagai
tumbuhan dan hewan.
2. Pengertian Tanah Menurut J.J. Berzelius “Swedia, 1803”
Berzelius memiliki pendapat tentang definisi tanah yang menyatakan
bahwa tanah ialah sebagai laboratorium kimia tempat proses dekomposisi dan
reaksi kimia yang berlangsung secara tersembunyi.
3. Pengertian Tanah Menurut Friedrich Fallou “1855”
Friedrich berasumsi bahwa tanah Tanah dianggap sebagai hasil pelapukan
oleh waktu yang menggerogoti batuan keras dan lambat laun mengadakan
dekomposisi.
4. Pengertian Tanah Menurut Justus Von Liebig “Jerman, 1840”
Ilmuan asal jerman bernama Justus memiliki gagasan dan Mengajukan
teori keseimbangan hara tanaman “theory balanchesheet of plan naturation”
yang menganggap tanah sebagai tabung reaksi dimana dapat diketahui jumlah
dan jenis hara tanamannya.
5. Pengertian Tanah Menurut Dokuchaiev “Rusia, 1877”
Menurut penjelasan Dokuchaiev dalam bukunya, mengatakan bahwa
pengertian tanah harus dihubungkan dengan iklim dan dapat digambarkan
sebagai zone-zone geografi yang luas, yang dalam skala peta dunia tidak
hanya dihubungkan dengan iklim, tetapi juga dengan lingkungan tumbuhan.
6. Pengertian Tanah Menurut Alfred Mistscherlich “1920”
Alfred, seorang ahli gerografi juga mendefinisikan tanah yang merupakan
campuran bahan padat yang berupa partikel-partikel kecil air dan udara yang
mengndung hara dan dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
7. Pengertian Tanah Menurut A.S. Thaer “1909”
Thaer dalam karya bukunya tentang bumi, menjelaskan bahwa
permukaan planet terdiri atas bahan remah dan lepas yang disebut tanah, yang
merupakan akumulasi dan campuran berbagai bahan, seperti unsur-unsur; Si,
Al, Ca, Mg, Fe dan lain-lain.
8. Menurut E. Saifudin Sarief “1986”
Ilmuan asal indonesia bernama Saifudin yang ahli di bidang pertanian
juga menjelaskan bahwa tanah ialah benda alami yang terdapat di permukaan
bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan
dan bahan organik “pelapukan sisa tumbuhan dan hewan” yang merupakan
medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor alami, iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk
wilayah dan lamanya waktu pembentukan.
Komponen Komponen Tanah :
1. Bahan Organik
Bahan organik merupakan komponen tanah yang hanya memiliki presentase
komposisinya hanya sebesar 5%. Bahan organik ini terbentuk dari sebuah proses
yang bersumber dari hewan dan tumbuhan yang telah mati dan proses tersebut
sering dinamakan Dekomposisi.
Dekompesor itu nantinya akan menguraikan bahan organik menjadi senyawa
organik yang memiliki bayak manfaat untuk tanah. Walaupun memiliki
komposisi yang sedikit yakni hanya 5%, tapi sangat berpengaruh besar terutama
pada sifat fisik tanah dan sifat kimia.
Sumber organik tersebut dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan
sumbernya, berikut penjelasannya.
a. Sumber primer
Sumber primer merupakan sumber utama yang paling mudah didapatkan
daripada yang lain. Biasanya berasal dari tumbuhan layu yang sudah mati.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber selingan yang berasal dari hewan.
Bagian hewan yang dapat diuraikan adalah bagian kotorannya yang bisa diolah
menjadi pupuk.
c. Sumber Tersier
Sumber tersier merupakan sumber tambahan yang berasal dari pupuk.

2. Mineral
Mineral merupakan komponen utama yang memiliki presentase sebesar
45%. Komponen inilah yang menentukan tingkat kesuburan suatu tanah. Jika
tanah tersebut kekurangan mineral dan ditanami sebuah tanaman, maka tanaman
tersebut akan kekurangan sebuah komponen dalam proses pertumbuhannya.
Namun, proses pembentukan dari mineral tersebut sangatlah lama. Akan ada
3 jenis batuan yang nantinya setelah mengalami proses pelapukan yang dapat
mempengaruhi jenis tanah yaitu Batuan Malihan, Batuan beku, dan Batuan
Sedimen.

3. Air
Air merupakan komponen yang terbilang cukup penting dalam sebuah
proses pembentukan tanah dan memiliki sebuah presentase 25%. Kalian pasti
sering melihat orang yang sedang menyiram tanamannya dengan air, hal itu
berguna untuk menyuburkan tanah karena air akan menempati di bagian pori-
pori tanah.

Perlu kalian ketahui, komposisi udara dan air di dalam tanah memiliki
perbandingan terbalik, kedua komponen tersebut akan bergantung satu sama
lain. Kandungan udara dalam tanah akan bergantung pada tinggi rendahnya
air. Semakin banyak air yang ada di dalam tanah, maka kandungan udara
didalam tanah akan sedikit, begiu juga sebaliknya.
Keberadaan air dalam tanah dibedakan menjadi beberapa bagaian:
• Ketersediaan Air
Ketersediaan air dalam tanah memiliki hubungan yang erat dengan
tanaman yang ditanam. Semakin sedikit ketersediaan air, maka tumbuhan
yang ditanam dalam tanah tersebut akan cepat layu, dan itu adalah suatu hal
yang bisa anda buktikan sendiri di rumah.
• Titik Layu Permanen
Hal ini terjadi jika akar dari sebuah tanaman tidak bisa lagi menyerap air
yang ada didalam tanah. Tanaman tersebut akan layu dan kemudian mati.
• Kapasitas Lapang
Kapasitas lapang di sini maksudnya seberapa lembap tanah tersebut dan
berapa banyak air yang bisa ditampung dalam tanah tersebut. Komposisi air
dalam tanah akan sangat berpengaruh terhadap kelembapan tanah tersebut.

4. Udara
Komponen yang memiliki sifat yang sama dengan air. Udara memiliki
presentase 25% yang artinya sama dengan komposisi air. Adanya udara dalam
tanah memugkinkan beberpa mahluk hidup yang bisa hidup di tanah seperti
cacing, semut, dan mahluk hidup yang lainnya. Sifat udara ini memiliki sifat
yang sama dengan air, yakni udara bisa tertekan keluar yang di akibatkan oleh
air.

B. Kualitas Tanah
Salah satu indikator yang mencerminkan kelestarian tanah adalah kualitas tanah.
Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan produktivitas
tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta mendukung kegiatan
manusia.
Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis indikator-
indikator kualitas tanah. Kualitas tanah berkaitan erat dengan tingkat kesuburan tanah
yaitu kemampuan tanah menyediakan hara untuk pertumbuhan tanaman.
Berikut beberapa parameter kualitas tanah yang perlu dianalisis:
1. Keasaman (pH)
Tanah asam dapat memengaruhi keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Agar tanah yang bereaksi asam dapat ditanami maka keasamannya perlu
diperkecil, angka pH diperbesar dengan keasaman kapur.
2. Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam tanah dan
dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur Nitrogen mempunyai peranan
merangsang pertumbuhan secara keseluruhan dan khususnya batang, cabang dan
daun, hijau daun serta berguna dalam proses fotosintesis.Tanah dengan
kandungan nitrogen rendah menyebabkan tanaman tumbuh kerempeng.
3. Bahan Organik
Tanah memiliki kandungan bahan organik tinggi artinya struktur tanahnya
baik, menambah kondisi kehidupan di dalam tanah karena organisme dalam
tanah memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
4. Phosfor
Phosfor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih
dan tanaman muda. Phosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk
pembentukkan protein tertentu, membantu asimilasi, memeprcepat bunga,
pemasakan biji dan buah. Tanah yang kadar phosfor nya sedikit akan jelek
akibatnya bagi tanaman pada saat berbuah.
5. Kalium
Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi
kekeringan dan penyakit. Apabila tanah dengan kandungan unsur kalium rendah
menyebabkan daun tanaman keriting, mengerut, timbul bercak merah coklat,
mengering lalu mati.
6. Kalsium
Kalsium berperan merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan
batang dan merangsang pembentukan biji dan apabila tanah dengan kandungan
Kalsium rendah maka daun mudah mengalami klorosis.
7. Magnesium
Tanah dengan kandungan Mg yang rendah menyebabkan daun tua
mengalami klorosis dan tampak bercak-bercak coklat. Daun yang semula hijau
segar menjadi kekuningan. Daun akan mengering dan kerap kali langsung mati.

Kualitas tanah akan sangat baik jika memiliki ketujuh unsur diatas, namun saat
ini tidak semua tanah memiliki unsur-unsur tersebut semuanya bahkan ada tanah
tidak sama sekali memiliki semua unsur di atas.

C. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah akibat masuknya benda asing (contohnya senyawa kimia
buatan manusia) ke tanah serta mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga
terjadi penurunan kualitas tanah. Pencemaran bisa terjadi disebabkan adanya
kebocoran limbah cair atau bahan kimia dari industri atau penggunaan pestisida;
fasilitas kormesial; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan; zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah dan
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan.
Berbagai aktifitas modern dilakukan oleh manusia dan akan mempengaruhi alam.
Salah satu contohnya adalah aktivitas modern. Aktfitas modern dan menggunakan
berbagai peralatan yang canggih serta bahan- bahan kimia yang tinggi. Tanpa disadari
oleh manusia bahwa modernisasi ini akan menimbulkan berbagai dampak yang
kurang baik, seperti polusi air, polusi tanah dan juga polusi udara. Namun
pencemaran tanah itu ternyata tidak sepenuhnya disebabkan oleh kegiatan industri
saja, namun kebiasaan manusia menggunakan bahan- bahan berbau kimia seperti
sabun atau detergen dalam kehidupan sehari- hari itu juga merupakan salah satu hal
yang menyebabkan pencemaran tanah.

D. Jenis-Jenis Pencemaran Tanah


Adapun beberapa jenis dari pencemaran tanah antara lain sebagai berikut:
1. Pencemaran yang disebabkan limbah domestik
Jenis pencemaran tanah yang pertama adalah pencemaran yang disebabkan
oleh limbah dosmetik. Pencemaran ini disebabkan oleh aktivitas harian manusia
dalam kegiatan rumah tangganya. Berbagai aktivitas manusia menghasilkan
limbah domestik, seperti sektor perdagangan, industri, bahkan pariwisata
sekalipun. Dengan kata lain limbah domestik merupakan limbah rumah tangga
atau perdagangan yang sering timbul di sekitar kita. Contoh dari limbah
domestik antara lain adalah plastik, kertas, serta air sisa detergen.
Ketika kita berada di pasar, disana kita akan mendapati banyak sekali
sampah plastik dan juga sisa sayuran yang terbengkalai. Lama kelamaan apabila
dibiarkan maka plastik- plastik tersebut akan mengotori dan membuat tanah
menjadi tercemar. Limbah domestik sendiri menurut bentuknya dibagi menjadi
dua yaitu cair dan juga padat. Limbah domestik yang berbentuk cair misalnya
adalah sisa detergen, sisa sabun mandi, limbah pembuatan tempe, oli, cat air,
miyak bekas dan lain sebagainya. Sementara limbah padat adalah limbah yang
sulit diuraika oleh mikroorganisme, seperti plastik.
2. Pencemaran yang disebabkan limbah pabrik
Pencemaran tanah yang kedua adalah pencemaran yang disebabkan oleh
limbah pabrik. Yang dimaksud limbah pabrik adalah limbah sisa industri yang
hampir selalu didapatkan dari setiap kegiatan produksi. Pencemaran yang
dilakukan oleh limbah pabrik intesitasnya lebih banyak karena saat ini Indonesia
tegah bertransformasi menjadi negara industri sehingga semakin banyak sektor
industri yang dibangun, termasuk industri kecil atau industri rumahan.
Limbah pabrik atau limbah insutri keberadaannya lebih membahayakan
daripada limbah domestik. Hal ini karena jumlah yang dibuang lebih besar dan
biasanya kandungan bahan kimianya lebih banyak dan lebih keras. Sebenarnya
untuk limbah industri ini bisa diantisipasi dengan penanganan yang tepat.
Pemerintah juga telah megeluarkan Undang- undang yang berkaitan dengan
pembuangan limbah. Namun kita tahu bahwa watak manusia seringkali
menyepelekan hal ini tanpa berpikir lebih dalam, yang dipikirkan hanya
keuntungan yang didapatkannya saja, maka dari itu masih banyak orang yang
membuang limbahnya secara sembarangan.
Limbah pabrik menurut bentuknya dibagi menjadi dua macam, yakni limbah
padat dan juga limbah cair. Limbah padat biasanya berbentuk lumpur atau bubur.
Sementara itu limbah cair berbentuk air yang telah terantisipasi bahan kimia
sehingga warnanya tidak jernih lagi. Pencemaran oleh limbah industri akan
menyebabkan tanah menjadi tidak subur dan sulit untuk ditanami karena terlelu
banyak menyerap bahan- bahan kimia.
3. Pencemaran yang disebabkan limbah pertanian
Jenis pencemaran tanah yang selanjutnya adalah pencemaran yang
dihasilkan oleh aktivitas pertanian. Dibandingkan dengan kedua jenis
pencemaran di atas, pencemaran limbah pertanian ini bisa dikatakan yang paling
sedikit jumkahnya. Namun hal ini jtidak berlaku di semua daerah, karena kita
tahu bahwa di pedesaan lebih banyak sawahnya ketimbang pabriknya. Pertanian
merupakan usaha yang selalu melibatkan obat- obatan atau pupuk untuk
membuat tanaman subur, berisi dan bebas dari hama. Semua telah beralih ke
pupuk kimia, karena selain praktis pupuk ini juga lebih ampuh daripada pupuk
kimia. Namun bahan- bahan kimia yang ada di dalam pupuk ternyata akan
merusak struktur tanah dan akan membuatnya tidak subur.

E. Parameter Sifat Tanah


Parameter tanah ukuran atau acuan untuk mengetahui melihat hasil suatu proses
perubahan yang terjadi dalam tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman. Tanah
sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi sebagai penyedia udara, air dan
nutrisi, serta panas.
Parameter sifat tanah sebagai dasar evaluasi tingkat kesuburan, secara umum
adalah :
Parameter sifat kimia tanah
 pH
 bahan organik
 N-total (%)
 C-organik (%)
 P-tersedia (ppm)
 Basa-basa Na-, Ca-, Mg-dapat dipertukarkan (exchangeable bases, Cmol.Kg-1)
 Kapasitas tukar kation (KTK, Cmol.Kg-1)
 Kejenuhan basa (%)
 Tekstur (pasir, debu, liat, kelas)

Parameter sifat fisika tanah


 Porositas
 Berat isi
 Berat jenis
 Permeabilitas
 Kemantapan agregat
 Daya pegang air (water holding capacity)

Parameter sifat biologi tanah


 Biomas mikroba (microbial biomas)
 Berat molekul bahan organik
 Biodiversitas
 Populasi makro- dan mikro-organisme

Parameter sifat lingkungan tanah


 Panas (warmth)
 Suhu (temperature)
 Kelembaban (moisture)
 Erosi (erosion)
 Pencemaran (pollution)
Referensi :
Anonym. Pengertian Tanah dan Komponen Komponennya. Tersedia dalam:
https://jagad.id/pengertian-tanah-dan-komponen-komponennya/. Diakses
tanggal 26 Januari 2019 pukul 11.41 WIB
Anonym. 15 Oktober 2018. Pengertian Tanah Secara Umum dan Menurut Para Ahli
di Bidang Pertanian. Tersedia dalam: https://www.google.co.id/search?
safe=strict&ei=ceZLXPaSJoy99QOD9qa4DA&q=pengertian+tanah&oq=
&gs_l=mobile-gws-wiz-
serp.1.1.41l5.0.0..3767...0.0..0.0.0.......0....1.......5.1JI1cO78Pbw. Diakses
tanggal 26 Januari 2019 pukul 11.45 WIB
Anonym. 13 Januari 2018. 3 Jenis Pencemaran Tanah dan Penjelasannya. Tersedia
dalam: https://ilmugeografi.com/bencana-alam/jenis-pencemaran-tanah.
Diakses tanggal 26 Januari 2019 pukul 11.55 WIB
Ikhtiar, Muhammad. Februari 2017. Analisis Kualitas Lingkungan. Makassar: CV.
Social Politic Genius (SIGn)
Juarti. Juni 2016. Analisis Indeks Kualitas Tanah Andisol pada Berbagai Penggunaan
Lahan di Desa Sumber Brantas Kota Batu. Dalam Jurnal Pendidikan
Geografi
Kurniawan, Aris. 5 Januari 2019. Pengertian Tanah Beserta Proses Pembentukan,
Jenis dan Strukturnya. Tersedia dalam:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tanah-beserta-proses-
pembentukan-jenis-dan-strukturnya/. Diakses tanggal 26 Januari 2019
pukul 11.48 WIB
Setiawan, Agnas. 24 Februari 2015. Indikator Kualitas Tanah. Tersedia dalam:
https://geograph88.blogspot.com/2015/02/indikator-kualitas-tanah.html?
m=1. Diakses tanggal 26 Januari 2019 pukul 11.52 WIB

Anda mungkin juga menyukai