NO. BP : 1711211013
KELAS : A1
KELOMPOK :1
2. Mineral
Mineral merupakan komponen utama yang memiliki presentase sebesar
45%. Komponen inilah yang menentukan tingkat kesuburan suatu tanah. Jika
tanah tersebut kekurangan mineral dan ditanami sebuah tanaman, maka tanaman
tersebut akan kekurangan sebuah komponen dalam proses pertumbuhannya.
Namun, proses pembentukan dari mineral tersebut sangatlah lama. Akan ada
3 jenis batuan yang nantinya setelah mengalami proses pelapukan yang dapat
mempengaruhi jenis tanah yaitu Batuan Malihan, Batuan beku, dan Batuan
Sedimen.
3. Air
Air merupakan komponen yang terbilang cukup penting dalam sebuah
proses pembentukan tanah dan memiliki sebuah presentase 25%. Kalian pasti
sering melihat orang yang sedang menyiram tanamannya dengan air, hal itu
berguna untuk menyuburkan tanah karena air akan menempati di bagian pori-
pori tanah.
Perlu kalian ketahui, komposisi udara dan air di dalam tanah memiliki
perbandingan terbalik, kedua komponen tersebut akan bergantung satu sama
lain. Kandungan udara dalam tanah akan bergantung pada tinggi rendahnya
air. Semakin banyak air yang ada di dalam tanah, maka kandungan udara
didalam tanah akan sedikit, begiu juga sebaliknya.
Keberadaan air dalam tanah dibedakan menjadi beberapa bagaian:
• Ketersediaan Air
Ketersediaan air dalam tanah memiliki hubungan yang erat dengan
tanaman yang ditanam. Semakin sedikit ketersediaan air, maka tumbuhan
yang ditanam dalam tanah tersebut akan cepat layu, dan itu adalah suatu hal
yang bisa anda buktikan sendiri di rumah.
• Titik Layu Permanen
Hal ini terjadi jika akar dari sebuah tanaman tidak bisa lagi menyerap air
yang ada didalam tanah. Tanaman tersebut akan layu dan kemudian mati.
• Kapasitas Lapang
Kapasitas lapang di sini maksudnya seberapa lembap tanah tersebut dan
berapa banyak air yang bisa ditampung dalam tanah tersebut. Komposisi air
dalam tanah akan sangat berpengaruh terhadap kelembapan tanah tersebut.
4. Udara
Komponen yang memiliki sifat yang sama dengan air. Udara memiliki
presentase 25% yang artinya sama dengan komposisi air. Adanya udara dalam
tanah memugkinkan beberpa mahluk hidup yang bisa hidup di tanah seperti
cacing, semut, dan mahluk hidup yang lainnya. Sifat udara ini memiliki sifat
yang sama dengan air, yakni udara bisa tertekan keluar yang di akibatkan oleh
air.
B. Kualitas Tanah
Salah satu indikator yang mencerminkan kelestarian tanah adalah kualitas tanah.
Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan produktivitas
tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta mendukung kegiatan
manusia.
Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis indikator-
indikator kualitas tanah. Kualitas tanah berkaitan erat dengan tingkat kesuburan tanah
yaitu kemampuan tanah menyediakan hara untuk pertumbuhan tanaman.
Berikut beberapa parameter kualitas tanah yang perlu dianalisis:
1. Keasaman (pH)
Tanah asam dapat memengaruhi keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Agar tanah yang bereaksi asam dapat ditanami maka keasamannya perlu
diperkecil, angka pH diperbesar dengan keasaman kapur.
2. Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam tanah dan
dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur Nitrogen mempunyai peranan
merangsang pertumbuhan secara keseluruhan dan khususnya batang, cabang dan
daun, hijau daun serta berguna dalam proses fotosintesis.Tanah dengan
kandungan nitrogen rendah menyebabkan tanaman tumbuh kerempeng.
3. Bahan Organik
Tanah memiliki kandungan bahan organik tinggi artinya struktur tanahnya
baik, menambah kondisi kehidupan di dalam tanah karena organisme dalam
tanah memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
4. Phosfor
Phosfor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih
dan tanaman muda. Phosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk
pembentukkan protein tertentu, membantu asimilasi, memeprcepat bunga,
pemasakan biji dan buah. Tanah yang kadar phosfor nya sedikit akan jelek
akibatnya bagi tanaman pada saat berbuah.
5. Kalium
Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi
kekeringan dan penyakit. Apabila tanah dengan kandungan unsur kalium rendah
menyebabkan daun tanaman keriting, mengerut, timbul bercak merah coklat,
mengering lalu mati.
6. Kalsium
Kalsium berperan merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan
batang dan merangsang pembentukan biji dan apabila tanah dengan kandungan
Kalsium rendah maka daun mudah mengalami klorosis.
7. Magnesium
Tanah dengan kandungan Mg yang rendah menyebabkan daun tua
mengalami klorosis dan tampak bercak-bercak coklat. Daun yang semula hijau
segar menjadi kekuningan. Daun akan mengering dan kerap kali langsung mati.
Kualitas tanah akan sangat baik jika memiliki ketujuh unsur diatas, namun saat
ini tidak semua tanah memiliki unsur-unsur tersebut semuanya bahkan ada tanah
tidak sama sekali memiliki semua unsur di atas.
C. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah akibat masuknya benda asing (contohnya senyawa kimia
buatan manusia) ke tanah serta mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga
terjadi penurunan kualitas tanah. Pencemaran bisa terjadi disebabkan adanya
kebocoran limbah cair atau bahan kimia dari industri atau penggunaan pestisida;
fasilitas kormesial; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan; zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah dan
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan.
Berbagai aktifitas modern dilakukan oleh manusia dan akan mempengaruhi alam.
Salah satu contohnya adalah aktivitas modern. Aktfitas modern dan menggunakan
berbagai peralatan yang canggih serta bahan- bahan kimia yang tinggi. Tanpa disadari
oleh manusia bahwa modernisasi ini akan menimbulkan berbagai dampak yang
kurang baik, seperti polusi air, polusi tanah dan juga polusi udara. Namun
pencemaran tanah itu ternyata tidak sepenuhnya disebabkan oleh kegiatan industri
saja, namun kebiasaan manusia menggunakan bahan- bahan berbau kimia seperti
sabun atau detergen dalam kehidupan sehari- hari itu juga merupakan salah satu hal
yang menyebabkan pencemaran tanah.