Anda di halaman 1dari 48

Kinetika Bahan

Pencemar Lingkungan/
Ekokinetika

DIAH MARLIANA
Pendahuluan
Definisi Ekokinetika

Eko
kinetik
Ekosistem
Ekokinetik
Gerak
Gerak suatu zat
racun di dalam
ekosistem
(Lingkungan)
Masuknya Zat Pencemar ke Mahluk Hidup

Sumber Pencemar

udara air tanah

Hewan Tumbuhan

Manusia
Skema proses ekokinetik
Sifat Zat Pencemaran di Lingkungan

Mudah tidaknya ditranspor, misalnya bentuk gas atau


debu

Persistensi dalam lingkungan (dapat terbawa dalam


jarak yang jauh)

Reaktivitas dalam lingkungan (dapat membentuk


senyawa lain dalam lingkungan)

Biokonsentrasi, bioakumulasi, dan biomagnifikasi dalam


lingkungan
SUMBER RACUN

• Tidak merata ke berbagai


Distributif/tersebar arah, dapat bergerak/
berupa area

• Sumber titk : cerobong,


Non Distributif
pipa IPAL, Kawah
EMISI

Masuknya zat/senyawa pencemar ke dalam


Lingkungan

Sumber berasal dari alamiah atau buatan

Keluarnya zat/senyawa pencemar bisa terjadi secara


sesaat/insidentil atau kontinu
Media Transport

udara air

Organisme
tanah rantai
makanan
Proses Ekokinetik
Perilaku zat di lingkungan
Perilaku zat

Tetap di tempatnya dari mulai masuk

Terbawa masuk ke tanah, sedimen, air/atmosfir

Bertransformasi melalui proses kimia, fisik dan


biologi
Proses Kinetik

Biotik Abiotik

Proses Proses fisik dan kimia


biologi
(reaksi
Enzimatik)
Hidrolisis, Oksidasi, Reaksi Fotokimia,
Evaporasi dan sedimentasi

-Transport local, regional dan global


Proses Ekokinetik
Untuk mengetahui dan memperkirakan
ekokinetik maka perlu dipahami :

Sifat fisik Proses


kimia Transport

Proses
Transformas
i
Sifat Fisik Kimia
Berat Molekul • Berpengaruh terhadap sifat fisik/kimianya di alam
• Senyawa yang mempunyai polaritas bersifat
dan polaritas hidrofilik akan lebih mudah larut dalam air

Kelarutan • Semakin mudah larut semakin luas distribusinya

Penguapan • Kemampuan zat untuk menguap

Adsorpsi
• Kemampuan untuk menempel suatu zat pada
permukaan
Kelarutan

Kemampuan suatu zat/senyawa untuk dapat larut


dalam suatu larutan

Semakin tinggi derajat kelarutan dalam air maka


semakin banyak zat/senyawa tersebut dalam air

semakin tinggi solubilitasnya maka akan makin


besar kemungkinan terjadinya leaching
Adsorpsi

Menunjukan kekuatan ikatan antara molekul-molekul zat


dengan partikel-partikel tanah

Dipengaruhi oleh sifat tanah seperti senyawa organic, pH,


penyebaran partikel tanah, suhu dan kelembaban

Zat/senyawa dengan derajat adsorpsi yang tinggi memiliki


lebih sedikit kemungkinan untuk mencapai air tanah karena
perjalanan zat/senyawa tersebut akan semakin berkurang
Proses Transport

Transport Transport di
dalam air udara

Transport
dalam tanah/
air tanah
Transport dalam Air

Dipengaruhi oleh Penguapan

Pengenceran

Biota Air
Transport di Udara

Dipengaruhi oleh
Inversi Atmosfir

pengendapan

Kecepatan angin
Transport di Tanah

Struktur/porositas tanah
Dipengaruhi oleh
Penguapan

Leaching

Mikroorganisme

Run off
Leaching

Merupakan pencucian tanah oleh air dan


membawa zat/senyawa yang mengotori tanah

Zat/senyawa yang terdapat di tanah mengalami


proses leaching oleh air hujan atau irigasi air
yang bergerak secara vertical yang
mengakibatkan terjadinya kontaminasi air tanah
Proses Transformasi

Biotik Abiotik
FOTOKIMIA
SEDIMENTASI
DEGRADASI SECARA
HIDROLISIS
MIKROBIOLOGIS
OKSIDASI/REDUKSI
• Reaksi terjadi akibat adanya radiasi
Fotokimia matahari

• Terjadi karena pembentukan


Sedimentasi kompleks dengan senyawa
organic/anorganik

• Proses bereaksinya suatu zat dengan


Hidrolisis air

• Reaksi kimia dimana terjadi


Oksidasi/Reduksi pelepasan/penambahan elektron
• Penimbunan (akumulasi) suatu zat senyawa dalam
jaringan mahluk hidup
Bioakumulasi • Sel mempunyai kemampuan untuk mengakumulasi,
mengabsorpsi menyimpan zat/senyawa

• Kondisi peningkatan konsentrasi zat/senyawa di


Biokonsentrasi lingkungan

• Peningkatan konsentrasi zat/senyawa dalam


Biomagnifikasi jaringan mahluk hidup, dengan semakin tingginya
tingkat rantai makanan
Biomagnifikasi
DDT tidak dapat dimetabolisme dengan
cepat oleh hewan sehingga akan
tersimpan dalam jaringan lemak hewan
Kinetika Pencemaran Udara
 Sumber Pencemaran Udara
1. Alam
- Debu letusan gunung berapi
- Pembusukan sampah organik
- Debu terbangan angin
2. Kegiatan manusia
- Debu dari industri
- Zat kimia yg disemprot ke udara
- Pembakaran bahan bakar
Zat Pencemaran udara

Primer
Pencemar yang ada di udara dalam dalam bentuk yang hampir
tidak berubah, sama seperti pada saat dibebaskan dari sumbernya
sebagai hasil suatu proses tertentu (pencemaran industri,
transportasi dll )
Contoh:
 Karbonmonoksida (CO)
 Nitrogen oksida (NOx)
 Hidrokarbon (HC)
 Sulfur oksida (SOx)
 Partikel
Zat Pencemaran udara

Sekunder
Semua pencemar di udara yang sdh berubah krn reaksi 2
atau lebih kontaminan/polutan.
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua
atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto
kimia.
Contoh : NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal
Bentuk Pencemaran Udara
 Mist (kabut): partikel cair yang berada dalam udara
karena kondensasi uap air atau otomatisasi cairan ke
tingkat dispersi. Otomatisasi ini terjadi pada
penyemprotan, pembuihan, dan lain-lain.
 Fog (kabut yang padat/tebal): Masih dapat dilihat
dengan mata telanjang sekalipun tanpa bantuan visual
aid (alat bantu penglihatan).
 Smoke (asap): partikel karbon (padat) yang terjadi dari
pembakaran tidak sempurna sumber-sumber
pembakaran yang menggunakan bahan bakar
hidrokarbon, dengan ukuran partikel < 5 mikron.
Bentuk Pencemaran Udara
 Debu (dust) : partikel padat yang terjadi karena
proses mekanis (pemecahan dan reduksi) terhadap
masa padat, dimana partikel tersebut masih
dipengaruhi oleh gravitasi.
 Fume : partikel padat yang terjadi karena
kondensasi dari penguapan logamlogam cair yang
kemudian disertai secara langsung oleh suatu
oksidasi di udara. Biasanya terjadi pada pabrik-
pabrik pengecoran dan peleburan logam.
Metereologi Pencemaran Udara

 Faktor-faktor meteorologi mempengaruhi


pengenceran dan difusi pencemar udara yang
diemisikan (skala lokal, regional, maupun global): „
 temperatur
 Arah dan kecepatan angin
 Hujan
 Topografi
Temperatur
 Pergerakan lapisan udara dingin ke suatu kawasan industri
dapat menimbulkan temperatur inversi.
 Udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari
kawasan itu dan cenderung menahan polutan tetap berada di
lapisan permukaan bumi sehingga konsentrasi polutan di
kawasan tersebut semakin lama semakin meningkat. Dalam
keadaan tersebut, di permukaan bumi tidak ada pertukaran
udara sama sekali. Karena kondisi ini dapat berlangsung
selama beberapa hari atau beberapa minggu, udara yg dekat
dengan permukaan bumi akan penuh dengan polutan
Arah dan Kecepatan Angin

 Kecepatanangin yg kuat akan membawa polutan


terbang kemana-mana dan dapat mencemari
udara negara lain.
Hujan

 Airhujan sebagai pelarut umum cenderung


melarutkan bahan polutan yg terdapat dalam
udara.
 Pembakaran batubara akan menghasilkan gas
sulfur dioksida apabila bercampur dengan hujan
akan membentuk asam sulfat sehingga air hujan
menjadi asam → hujan asam
Topografi
 Dataran rendah
Di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang
jauh ke seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan
mencemari udara negara lain
 Pegunungan
Di dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin
yg terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan
permukaan bumi
 Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup ke
segala penjuru. Keadaan ini cenderung menahan polutan yg
terdapat di permukaan bumi
Kinetika Pencemaran Tanah

 Pencemarantanah adalah keadaan di mana bahan kimia


(buatan manusia) masuk dan merubah lingkungan tanah
alami
 Sumber :
 Limbah domestik
 Limbah industri:
 Bersifat padat seperti lumpur, bubur sisa hasil proses industri
 Cair: air limbah bekas industri pelapisan logam, air bekas laundry
 Limbah pertanian: pupuk urea, pestisida, herbisida dan DDT
Sumber Pencemaran Tanah
 Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang
berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah   yang
tidak  dapat dicernakkan seperti plastic,   kaca, dan kaleng.
Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan
mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang
 Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air dan udara.
 Airyang mengandung  polutan akan mengubah susunan  kimia
tanah sehingga  mengganggu  jasad  yang hidup  atau di permukaan
tanah.
 Udara yang  tercemar akan menurunkan  hujan yang 
mengandung   bahan pencemar ini, akibatnya  tanah akan tercemar
Kecepatan penyerapan zat pencemar ke dalam
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
 Tekstur tanah
Tekstur tanah menggambarkan ukuran partikel penyusun tanah
yang sangat menentukan berapa banyak air yang dapat ditahan
oleh tanah dan seberapa mudah partikel masuk melewati lapisan
tanah
Contoh :
 Tanah berpasir dan berkerikil akan mempercepat laju
peresapan
 Lapisan tanah liat yang bersifat permiabilitas akan
menahan/memperlambat laju resapan
Kecepatan penyerapan zat pencemar ke dalam
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor:

 Struktur dan distribusi ukuran pori-pori


Semakin besar ukuran pori akan menyebabkan makin cepat dan
makin dalam meresapnya zat pencemar dalam tanah.
Menurut Wagner & Lanoix
 pencemaran tanah oleh bakteri secara horizontal dapat
mencapai 11 meter dan vertikal dapat mencapai 2 meter.
 pencemaran bahan kimia secara horizontal dapat mencapai 95
meter dan secara vertikal dapat mencapai 9 meter
Faktor-faktor yang memengaruhi
tercemarnya air tanah di suatu lokasi adalah:

 kedalamanmuka air tanah dari tempat


pembuangan limbah,
 penyerapan tanah dilihat dari ukuran butir,
 arah dan kemiringan muka air tanah,
 permeabilitas tanah,
 jarak
horisontal antara sumber pencemar dengan
sumber air
Contoh Kasus
M
e
r
k
u
r
i

Anda mungkin juga menyukai