PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Tujuan Khusus
A. Pencemaran Udara
1. Pengertian
Sumber pencemaran udara yang utama adalah berasal
dari transportasi terutama kendaraan bermotor. Pencemaran yang
dihasilkan terdiri dari karbon monoksida 60% dan sekitar 15%
terdiri dari hidrokarbon, timbal (Fardiaz, 1992). Pencemaran udara
adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya
terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang
menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.
Parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara
ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, yang
meliputi : Sulfur dioksida (SO2), Karbon monoksida (CO), Nitrogen
dioksida (NO2), Ozon (O3), Hidro karbon (HC), Pb (Timbal).
Masalah dalam pencemaran udara adalah emisi kendaraan
bermotor dimana sebagian besar kendaraan bermotor ini
menggunakan bahan bakar minyak 7 (BBM) berupa Premix,
Premium atau Solar yang mengandung timbal berperan sebagai
penyumbang polusi cukup besar terhadap kualitas udara dan
kesehatan (Sudrajad,2006). Batas atas timbal yang diperkenankan
untuk laki-laki 40 g/dL dan untuk perempuan adalah 30g/dL
(deRoos, 1997). Pada umumnya bahan pencemar udara adalah berupa
gas-gas beracun (hampir 90 %) dan partikel-partikel zat padat.
Gas-gas beracun ini berasal dari pembakaran bahan bakar
kendaraan, dari industri dan dari rumah tangga. Selain gas-gas beracun
di atas, pembakaran bahan bakar kendaraan juga menghasilkan partikel
- partikel karbon dan timah hitam yang beterbangan mencemari udara.
No Dampak Keterangan
.
1. Kanker kulit Berkurangnya lapisan ozon di atmosfer,
(melanoma) akan mengakibatkan meningkatnya radiasi
ultra violet, yang akan merangsang penyakit
kanker kulit
2. Kanker paru-paru Senyawa benzopyren, asbes dan nitrosoamin
merupakan agen karsinogen yang sangat
ganas.
3. Kebotakan Ketiga penyakit ini disebabkan oleh residu
(alopecia), aiemia timbal yang masuk ke dalam tubuh
dan gastro-
enteritis
Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan
dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan kata Plumbum dan logam ini
disimpulkan dengan timbal (Pb). Logam ini termasuk kedalam
kelompok logam-logam golongan IV–A pada tabel periodik unsur
kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat
(BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan
lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C. Pada suhu 550-
600°C. Timbal (Pb) menguap dan membentuk oksigen dalam udara
membentuk timbal oksida. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah
timbal (II). Walaupun bersifat lunak dan lentur, timbal (Pb) sangat
rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin,
air panas dan air asam. Timbal (Pb) dapat larut dalam asam nitrit,
asam asetat dan asam sulfat pekat.
a. Sumber Alami
Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari dalam air
tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran
mengandung Pb sekitar 0,07 μg/liter. Kandungan Pb dalam air
danau dan sungai di USA berkisar antara 1-10 μg/liter. Secara
alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara
0,0001 - 0,001 μg/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur
dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan
di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 μg/kg berat kering.
Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi
PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan
ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari
tambang. Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut
bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan
Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng
dan tembaga.
a. Udara
b. Air
c. Tanah
d. Batuan
e. Tumbuhan
f. Makanan
A. Perumusan Masalah
Media
Faktor yang Agen
No. Sampel Lingkungan Konsentrasi
mempengaruhi Risiko
Potensial
0,112
1 Darah Cat mobil Udara Pb
mg/liter
C. Karakteristik Bahaya
Analisis Dosis – Respon (Dosis Respon Assesment)
Berdasarkan berbagai literatur Pb (timbal) dapat masuk ke dalam tubuh
melalui jalur inhalasi dan jalur ingesti, namun berdasarkan topik permasalahan di
atas Pb masuk dalam tubuh melalui jalur inhalasi. Berdasarkan
PERMENAKERTRANS NO. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja disimpulkan bahwa penelitian
pada manusia dapat disimpulkan bahwa Pb mempengaruhi peningkatan risiko
kanker, sehingga digunakan efek karsinogenik. Analisis dosis respon diketahui
dalam tabel dibawah ini:
D. Analisis Pajanan
Mengenali jalur-jalur pajanan risk agent, yaitu melalui inhalasi, ingesti dan
absorbsi. Ada beberapa jalur pemajananyang sudah teridentifikasi oleh
US-EPA (US-EPA Default EXPOSURE Factors).
Rumus :
C x R x fE x Dt
Ink =
Wb x tavg
Keterangan :
Perhitungan Sampel
a. Diketahui :
C = 0,112 mg/l
R = 0,83 liter/hari
fE = 250 hari/tahun
Dt = 30 tahun
Wb = 55 kg
tavg = 10.950 hari
b. Intake
C x R x fE x Dt
Ink =
Wb x t avg
( 0,112 ) x ( 0,83 ) x ( 250 ) x (30)
Ink =
( 55 ) x (10.950)
Diketahui :
SF = 0,0004
R = 0,83 m3/jam
FE = 250 hari/tahun
Dt = 30 tahun
Wb = 55 kg
( 0,0001/SF ) × W b ×70 ×365
Ck (aman) =
R ×te X F e × Dt
= ( 0,0001
0,0004 )
x 55 x 70 x 365
0,83 x 8 x 250 x 30
( 0,25 ) x 55 x 70 x 365
=
49.800
351.312,5
=
49.800
= 7,054 μg/m3
Interprestasi :
Kandungan konsentrasi Pb dalam darah pekerja yang aman
adalah sebesar 7,054 μg/m.
b. Penentuan Waktu Pajanan Aman (tE)
Waktu pajanan aman dapat dikelola bila pemajanan terjadi pada
lingkungan kerja ataupun lingkungan kerja yang tidak permanen seperti
TEK(aman) =
( 0,0001
SF )
x Wb X 70 X 365
C X R X fE x Dt
Keterangan
Diketahui:
SF = 0,0004
Wb = 55 kg
C = 0,112 mg/l
R = 0,83 m3/jam
fE = 250 hari/tahun
Dt = 30 tahun
TEK(aman) = ( 0,0001
SF )
x Wb X 70 X 365
C X R X fE x Dt
= ( 0,0001
0,0004 )
x 55 X 70 X 365
351312,5
=
697,2
= 503,9 jam/hari
FEK (aman) =
( 0,0001
SF )
x Wb x 70 x 365
C X R X tE x Dt
Keterangan :
Notasi Arti Notasi
fE ( aman) (frecuensy of Lamanya atau jumlah hari terjadinya
exposure) pajanan setiap tahunnya yang aman
R (Rate) Volume udara yang masuk tubuh (m3)
setiap jamnya
- RfC atau reference - Nilai kuantitatif atau konsentrasi
Concentration suatu agen risiko yang dijadikan
referensi untuk nilai yang aman
bagi tubuh
- SF atau Slope - Nilai kuantitatif suatu agen risiko
factor karsinogenik yang dijadikan
referensi untuk nilai yang aman
Diketahui
SF = 0,0004
Wb = 55 kg
C = 0,112 mg/l
R = 0,83 m3/jam
tE = 8 jam/hari
Dt = 30 tahun
(0,112) X 0,83 X 8 x 30
351312,5
= 22,31
= 15746,8 hari
= 43 tahun
Interprestasi :
Dtk (aman) =
( 0,001
SF )
x Wb x 70 x 365
C x R x te x fe
Keterangan :
Notasi Arti Notasi
Dt (aman) (Duration time) Lamanya atau jumlah tahun terjadinya
pajanan yang aman
R (Rate) Volume udara yang masuk tubuh (m3)
setiap jamnya
- RfC atau reference - Nilai kuantitatif atau konsentrasi
Concentration suatu agen risiko yang dijadikan
referensi untuk nilai yang aman
bagi tubuh
- SF atau Slope - Nilai kuantitatif suatu agen risiko
factor karsinogenik yang dijadikan
referensi untuk nilai yang aman
Diketahui
SF = 0,0004
Wb = 55 kg
C = 0,112mg/l
R = 0,83 m3/jam
tE = 8 jam/hari
fE = 250 hari/tahun
0,001
Dtk (aman) = ( 0,0004 ) x 55 x 70 x 365
(0,112) x 0,83 x 8 x 250
351312,5
= 185,92
= 1889,6 hari
= 5,1 tahun
Interprestasi :
Alternatif Penggunaan
Pengelolaan Pada lingkungan Pada lingkungan
Risiko khusus permanen
(tempat kerja) ( pemukiman)
Inhalasi Inhalasi
Air Makanan Udara Air Makanan Udara
Pembatasan √
frekuensi pajanan
hingga ke batas
aman (frekuensi
pajanan aman)
Pembatasan √
durasi pajanan
hingga ke batas
aman (durasi
pajanan aman)
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Timbal (Pb) merupakan polutan yang bersifat prevalens dan
mempunyai dampak signifikan terhadap kesehatan. Timbal merupakan
racun berbahaya bagi anak-anak maupun orang dewasa yang dapat
menjadi pemicu penyakit kanker apabila Pb terakumulasi dalam tubuh
dengan konsentrasi yang tinggi dengan waktu paparan yang lama.
2. Kandungan konsentasi Pb dalam darah pekerja yang aman adalah
sebesar 7,054 μg/m.