Oleh :
D4 Kesehatan Lingkungan
2020
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................... 3
C. TUJUAN PENULISAN............................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
I. Pengertian........................................................................ 4
II. Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat..... 6
III. Kontaminasi Makanan..................................................... 8
IV. Peranan Makanan Dalam Penularan Penyakit................. 11
BAB 3 PENUTUP
i. Kesimpulan...................................................................... 13
ii. Saran................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
KATA PENGANTAR
Puji Dan syukur saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya
makalah ini membahas tentang Peranan Makanan dalam penularan penyakit dalam
penyusunan makalah ini,saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak, dan dari teman-teman dengan mencari berbagai materi materi
yang bisa dijadikan sebagai isi didalam makalah ini dan akhirnya tantangan itu bisa teratasi
dengan baik dan lancar. Oleh karena itu,saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga dalam
bantuannya mendapatkan balasan yang setimpaldari tuhan yang maha esa. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materi.
Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada saya, sekian dan terima kasih.
1iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang berhak dimiliki oleh setiap orang,
hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan. Kesehatan adalah salah-satu unsur dari kesejahteraan yang harus
diwujudkan dan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam
Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Upaya
dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat menjadi investasi yang sangat penting
dalam pembangunan suatu negara. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan akan menimbulkan kerugian besar bagi negara, termasuk ketidakamanan
pangan pada masyarakat Indonesia yang akan menjadi ancaman bagi keberhasilan
pembangunan negara Indonesia.
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melestarikan kehidupannya,
yaitu tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Untuk mendapatkan makanan tersebut
diperoleh dengan cara berburu atau dengan cara bercocok tanam, sebagai lahan untuk
berburu dan bercocok tanam tempatnya adalah lingkungan. Oleh karena itu makanan
merupakan salah satu kajian dari pakar lingkungan. Dalam kehidupan manusia dan
setiap makhluk hidup, makanan mempunyai peranan penting dan peranan tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut: Setiap manusia memerlukan makanan untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan
terlindung dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif, dan
sebagainya. Bahan makanan dapat merupakan media perkembang biakan kuman
penyakit atau dapat juga merupakan media perantara dalam penyebaran suatu
penyakit.Berkenaan dengan peranannya dalam menimbulkan penyakit, makanan dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Secara alamiah makanan sudah mengandung bahan-bahan kimia yang beracun
untuk dimakan. Misalnya: singkong jenis tertentu mengandung asam cyanida
(HCN), jengkol mengandung asam jengkol, beberapa jenis ikan mengandung
racun dalam tubuhnya.
v2
B. Rumusan masalah
Sampai sekarang ini makanan menjadi masalah yang serius, karena produksi
makanan tidak bisa mengimbangi lajunya pertumbuhan penduduk. Lajunya produksi
makanan seperti deret hitung sementara laju pertumbuhan penduduk seperti deret ukur.
Akibatnya timbul berbagai kasus kelaparan, penyakit-penyakit kurang gizi antara lain
beri-beri, pallagra, anemi zat besi dan kurang vitamin A. Disamping persediaan makanan
yang tidak memadai, faktor kemiskinan juga memperberat terjadinya kasus-kasus
penyakit kurang gizi. Salah satu usaha untuk mengurangi kasus kekurangan makanan
muncul gagasan supaya mencari sumber protein baru non agricultura atau membentuk
suatu badan dunia mengurusi sumber daya pangan sedunia.
C. Tujuan penulisan
Penulisan makalah yang berjudul ” Peranan Makanan dalam penularan penyakit ” ini
kiranya bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada kita agar lebih memahami dan
mengerti tentang apa itu sanitasi makanan dan bagaimana cara pengelolaan makanan
yang benar yang memungkinkan akan terjadinya kelangsungan hidup yang nyaman dan
sehat.
4 vii
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala aktivitas
kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakit-penyakit akibat
makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisional dalam mengelola makanan masih
menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara pengganti yang
berkenan. Dasar pengertian yang dianut hingga sekarang dalam penyelenggaraan
usaha-usaha kesehatan masyarakat adalah definisi kesehatan masyarakat menurut
Winslow. Disini jelas bahwa sanitasi lingkungan merupakan bagian dari kesehatan
masyarakat. Sanitasi makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada
kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian
disini dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun rasa. Usaha-usaha sanitasi
tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditujukan pada semua tingkatan,
sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk melindungi agar
konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Usaha-usaha sanitasi meliputi kegiatan-
kegiatan antara lain: Keamanan makanan dan minuman yang disediakan. Higiene
perorangan dan prktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan yang
bersangkutan. Keamanan terhadap penyediaan air. Pengelolaan pembuangan air
limbah dan kotoran. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam
proses pengolahan, penyajian/peragaan dan penyimpanannya. Pencucian, kebersihan
dan penyimpanan alat-alat/perlengkapan.
Hygiene dan Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (Depkes RI, 2003). Hygiene adalah
suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan
atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada Sedangkan Sanitasi
adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
Sanitasi Makanan Mencegah kontaminasi makanan dengan zat-zat yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan diperlukan penerapan sanitasi makanan. Sanitasi
makanan adalah usaha untuk mengamankan dan menyelamatkan makanan agar tetap
viii
5
bersih (Mulia, 2005). Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk
kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan
penyakit pada manusia (Chandra, 2006). Untuk memelihara kesehatan masyarakat
perlu sekali pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan-bahan makanan
dan minuman agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat (Entjang, 2000).
Membicarakan sanitasi makanan, permasalahan yang menyangkut nilai gizi ataupun
mengenai komposisi bahan makanan dengan kebutuhan tubuh, kurang diperhatikan.
Tujuan Hygiene dan Sanitasi Makanan Hygiene dan sanitasi makanan adalah
upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya
yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan
(Depkes RI, 2003). Menurut Chandra (2006), tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi
makanan, yakni :
1.Menjamin keamanan dan kebersihan makanan.
2.Mencegah penularan wabah penyakit.
3.Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat
4.Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan.
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh. Menurut definisi
WHO (1956) mengenai makanan, ditegaskan bahwa dalam batasan makanan tidak
termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk tujuan
pengobatan. Walaupun air merupakan elemen vital dalam makanan manusia, akan
tetapi air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memerlukan penanganan yang
khusus. Makanan, bila ditekankan fungsinya maka paling tidak harus memenuhi 2
dari 3 fungsi sebagai berikut ini:
a. memberikan panas dan tenaga kepada tubuh
b. membangun jaringan-jaringan tubuh baru,
c. memelihara dan memperbaiki yang tua,mengatur proses-proses alamiah,
kimiawi atau faali dalam tubuh.
kesehatan masyarakat. Istilah sanitasi dan higiene mempunyai tujuan yang sama, yaitu
mengusahakan cara hidup sehat, sehingga terhindar dari penyakit. Tetapi dalam
penerapannya mempunyai arti yang sedikit berbeda: usaha sanitasi lebih menitik
beratkan kepada faktor-faktor lingkungan hidup manusia, sedangkan higiene lebih
menitik beratkan usaha-usahanya kepada kebersihan individu.
Adapun tujuan dari sanitasi makanan yaitu: Menjamin keamanan dan kemurnian
makanan, mencegah konsumen dari penyakit Mencegah penjualan makanan yang
merugikan pembeli Mengurangi kerusakan/pemborosan makanan.
makanan dapat dibedakan menjadi tiga golongan atas dasar stabilisasi yang
dimilikinya: Nonperishable food (stable food), yaitu makanan yang stabil, yang tidak
mudah rusak, kecuali jika diperlakukan secara tidak baik. Contohnya yaitu gula,
macaroni, mie instan, tepung dan makanan kaleng. Semiperishable food, yaitu
makanan yang semi stabil dan tidak mudah membusuk/rusak. Makanan golongan ini
tahan terhadap pembusukan dalam waktu yang agak lama (relatif lama), misalnya: roti
kering dan makanan kering lainnya, kentang, beberapa jenis sayur-sayuran, makanan
beku (disimpan dalam 00 C). Perishable food, yaitu makanan yang tidak stabil dan
mudah membusuk. Termasuk golongan ini adalah ikan, daging, susu, telur, buah-
buahan dan sayur-sayuran. D. Infeksi Penyakit Melalui Makanan (Food Borne
Disease) Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala
penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung
mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, binatang).
Food infection ialah gejala penyakit yang timbul karena mikroorganisme masuk dan
berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan makanan. Food intoxication adalah
gejala penyakit yang timbul akibat makan makanan yang mengandung bahan racun.
Sering terjadi letusan penyakit atau keracunan makanan tertentu yang tidak jarang
menyebabkan kematian.
1. Parasit-parasit
a. Taenia saginata menyebabkan anaemia dan gejala-gejala syaraf.
pencegahannya dengan memasak daging sapi sampai masak betul, sehingga
larva cacing akan mati.
b. Taenia solium (cacing pita babi) larva menetap dalam jaringan otot manusia.
kadang-kadang larva sampai ke mata atau otak dan menimbulkan akibat yang
gawat, karena tekanan pada jaringan mata atau otak. pencegahannya dengan
memasak daging babi cukup lama, sampai masak betul.
c. Piphyllobotrium latum menyebabkan anaemia. pencegahannya dengan
memasak ikan sampai masak betul, atau membekukan sampai -100 C.
10
xiii
2. Sebagai Vehicle
Makanan juga dapat berperan sebagai pembawa (Vehicle) penyakit seperti bahan
kimia atau parasit yang ikut termakan bersama makanan dan juga beberapa
Mikroorganisme yang pathogen.
3. Sebagai Media
Kontaminasi yang jumlahnya kecil jika dibiarkan berada dalam makanan dengan
suhu dan waktu yang cukup, maka bisa menyebabkan wabah yang serius.
13
xvi
BAB III
PENUTUP
i. Kesimpulan
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit
akibat makanan. Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap makanan adalah: air, air kotor (sewage), tanah, udara, manusia,
hewan ternak/piaraan, binatang pengerat. Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap
makanan, pada umumnya akan disertai dengan terjadinya proses pembusukan.
Pembusukan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh
kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. Infeksi
penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala penyakit yang
timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung mikroorganisme atau
toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, binatang). Food infection ialah
gejala penyakit yang timbul karena mikroorganisme masuk dan berkembang biak di
dalam tubuh melalui bahan makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang
timbul akibat makan makanan yang mengandung bahan racun.
ii. Saran
Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup, makanan mempunyai
peranan penting dan peranan tersebut dapat digambarkan bahwa setiap manusia
memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya, manusia yang terpenuhi semua
kebutuhan makanannya akan terlindung dan terjamin kesehatannya dan memiliki
tenaga kerja yang produktif, dan bahan makanan dapat merupakan media perkembang
biakan kuman penyakit atau dapat juga merupakan media perantara dalam penyebaran
suatu penyakit. Demikianlah kesimpulan dan saran saya sampaikan, apabila ada
kesalahan mohon diberikan saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian
yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bbtklppbjb.freeiz.com/2_5_Hygiene-Sanitasi-Makanan.html
http://udienz-ajaa.blogspot.com/2013/05/enam-prinsip-sanitasi-makanandalam_8.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba2/plh/573-sanitasi-
makanan-sehat
http://gagaje.blogspot.com/2013/05/pengertian-sanitasi-dan-hygiene.html
http://indahwanti12.wordpress.com/2012/12/15/sanitasi-makan/