Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SANITASI PERMUKIMAN

ALAT DAN INSTRUMEN PENGAWASAN & PEMANTAUAN SANITASI


PERMUKIMAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

Dwiki Hendra Putranto (P2.31.33.1.14.016)

Irfan Dwiangga Putra (P2.31.33.1.15.022)

Muhammd Ilham N.H (P2.31.33.1.15.024)

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120, Telp. 021-7397641, 7397643
Fax 62 (021)7397769

2018
A. Jenis alat, fungsi dan cara pengukuran / pemeriksaan
1. Jenis alat yang digunakan
a. Alat yang digunakan untuk pengawasan dari pemantauan sanitasi
permukiman secara teknis adalah alat untuk mengukur :
- Kelembapan udara
- Pencahayaan
- Debu
- Kebisingan
- Kepadatan lalat
- Tikus
- Luas ruangan
- Ventilasi
- Panas temperatur
- Pemeriksaan untuk air bersih
- Pemeriksaan air limbah
- Pengambilan gambar design rumah
- Pengamatan pembuangan sampah

b. Sosial : alat atau instrumen yang digunakan adalah ceklis dan


kuisioner untuk mengetahu pengetahuan dan perilaku tindakan
penghuni rumah, petugas puskes, dinas kesehatan kabupaten atau kota
dan aparat pemda setempat, berkaitaan dengan sanitsi permukiman

c. Administrasi peraturan perundang- undangan, permenkes Kepmenkes,


KEPMENDAGRI, Kepmen PU dan lainnya (yang berkaitan dengan
sanitasi pemukiman ) yang digunakan sebagai acuan pada waktu
melaksanakan pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman

No JENIS ALAT FUNGSI

A. Teknis
1. -Hygrometer -Mengukur Kelembaban Udara
.
-Light Meter -Mengukur Pencahayaan

-Dust Center -Menukur Debu

-Sound Level Meter -Mengukur Kebisingan

-Fly Grill -Mengukur Kepadatan Lalat

-Meteran (Roll Meter) -Mengukur Luas Ruangan,


Ventilasi
-Camera
-Pengambilan Gambar depan
Rumah, Pembuangan Sampah Dsb.
-Alamat Mengambil Sampel
-Pengambilan Sampel Tanah untuk
Tanah
pemeriksaan kandungan zat kimia
-Formulir dan Checklist
-Pengamatan terhadap bahan
bangunan, instalasi listrik,
pembuangan sampah, buangan
tinja, limbah rumah tangga,
keberadaan tikus, nyamuk,
kepadtan hunian, komponen dan
penataan ruangan
-Alat Tulis
-Mencatat hasil pengamatan dan
pengukuran

B. Sosial

-Formulir
2. -Untuk mengetehaui, sikap dan
Wawancara dan Checklist tindakan penghuni rumah tentang
sanitasi permukiman

C. Adminiistrasi
1. Peraturan per Undang- -sebagai acuan standar pengukuran
Undangan, Permenkes, dan persaratan lain yang harus di
Kepmenkes, KepMendagri, ikuti
KepmenPU,

2. Pengertian :

Pemeriksaan rumah dan sanitasi adalah rangkaian kegiatan dalam melakukan


penilaian lingkungan terhadap rumah dan sarana sanitasi yang dimiliki tiap
keluarga, guna mendapatkan kesimpulan memenuhi syarat atau tidak
memenuhi persyaratan kesehatan

o Tujuan Pengukuran:

sebagai acuan bagi petugas dalam memantau dan membina keadaan


rumah dan sanitasi secara berkala dalam usaha meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan di masyarakat

o Prosedurr Pelaksanaan:
 Sanitarian membina kader tentang cara pengisian formulir rumah sehat
 Sanitarian melakukan koordinasi dengan PWS dan kader tentang rencana
kegiatan pemeriksaan rumah dan sanitasi di wilayahnya.
 Kader kesehatan lingkungan mendapatkan surat tugas dari desa/kelurahan
untuk melaksanakan pemeriksaan rumah dan sanitasi
 Kader kesehatan lingkungan mengisi formulir rumah sehat berdasarkan
hasil wawancara dan observasi
 Kader mengumpulkan formulir rumah sehat kepada sanitarian
 Sanitarian membuat kesimpulan data hasil rekapan formulir rumah sehat,
untuk selanjutnya dilaporkan ke dinas kesehatan dan unit-unit yang
membutuhkan
a. Cara pengukuran/ pemeriksaan :
i. Lokasi
Yaitu lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti
bantaran sungai ,aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami,
daerah gempa, dan sebagainya; tidak terletak pada daerah bekas tempat
pembuangan akir (TPA) sampah atau bekas tambang ; tidak terletak
daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan.

ii. Kualitas tanah


Persyaratan di daerah perumahan dan permukiman adalah kandungan
timah hitam(Pb) maksimum 300 mg/kg kandungan arsenik (As) total
maksimum 100 mg/kg kandunga cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
kandungan benzo (a) pyrene maksimum 1 mg/kg.

iii. Prasarana dan sarana lingkungan


Yaitu memiliki taman bermain, drainase, sarana jalan lingkungan,
tersedia cukup air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
pengelolaan sampah rumah tangga, akses ke pelayanan kesehatan dan
penghijauan.

iv. Kualitas udara


Yaitu bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku
mutu : Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeksi : debu dengan
diameter kurang dari 10 gmaksimum 150 g/m3; gas SO2 maksimum
0,10 ppm; debu maksimum 350 mm3/m2 perhari.

Sedangkan untuk pengukuran kualitas udara di dalam rumah yaitu


bahan bakar untuk memasak menggunakan biomassa/minyak tanah ;
ventilasi < 20% dari luas lantai , tidak merokok didalam rumah, dan
menggunakan obat nyamuk bakar/semprot/elektrik dan penyeggar
ruangan dalam bentuk semprot.

v. Bahan bangunan
Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan
bahan yang dapat membahayakan kesehatan, seperti ; debu tota kurang
dari 150 g/m2, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum
(Pb) kurang dari 300 mg/kg dan bahan tidak terbuat dari bahan yang
menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

vi. Penataan ruangan


Yaitu lantai kedap air dan mudah dibersihkan, dinding rumah memiliki
ventiasi, kamar mandi dan tempat cuci kedap air ; langit-langit rumah
mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;bumbungan rumah 10
m dan ada penangkal petir; ruang dii tata sesuai peruntukannya; dapur
memiliki pembuangan asap.

vii. Air bersih


Tersedianya sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/ orang/ hari ; dan air minum harus memenuhi syarat bakteriologis;
kimia; fisik dan radioaktif. Pengelolaan air minum dengan system
perpipaan wajib mengadakan pengawasan iternal terhadap kualitas air
yang di produksi sesuai dengan :
 Untuk produksi air minum sebesar < 200.000
m3/tahun/unit/produksi.
Yaitu pemeriksaan sisa khlor dilakukan minimal satu kali
sehari ; Ph, dilakukan minimal satu kalo per minggu ; Daya
hantar listrik (DHL), alkalinitas, kesadahan total, Co2 agresif
dan suhu dilakukan minimal satu kali per minggu ; besi dan
magan, dilakukan minimal satu kali per bulan.
 Untuk produksi air minum sebesar >200.00 m3/tahun/unit
produksi.
pemeriksaan sisa khlor dilakukan minimal satu kali per hari;
Ph, daya hantar listik (DHL), alkalinita, kesadahan total,Co2
agresif, dan suhu dilakukan minimal satu kali perminggu; besi
dan mangan minimal satu kali sebulan.
 Kualitas air baku
Yaitu pemeriksaan sisa khlor dilakukan minimal satu kali per
hari; Ph, daya hantar listik (DHL), alkalinita, kesadahan
total,Co2 agresif, dan suhu dilakukan minimal satu kali
perminggu; besi dan mangan minimal satu kali sebulan.

viii. Pembuangan limbah

Yaitu tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan


tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.

ix. Kepadatan hunian


Yaitu luas kamar tidur minimal 8 m2 untuk 2 orang.

x. Vektor penyakit
Yaitu tidak ada lalat nyamuk ataupun tikus yang bersarang di
rumah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor dan 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan


lingkungan

3. Buku Ajar Sanitasi Permukiman, Sudjono

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 Tahun 1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan

Anda mungkin juga menyukai