Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
2018
A. Jenis alat, fungsi dan cara pengukuran / pemeriksaan
1. Jenis alat yang digunakan
a. Alat yang digunakan untuk pengawasan dari pemantauan sanitasi
permukiman secara teknis adalah alat untuk mengukur :
- Kelembapan udara
- Pencahayaan
- Debu
- Kebisingan
- Kepadatan lalat
- Tikus
- Luas ruangan
- Ventilasi
- Panas temperatur
- Pemeriksaan untuk air bersih
- Pemeriksaan air limbah
- Pengambilan gambar design rumah
- Pengamatan pembuangan sampah
A. Teknis
1. -Hygrometer -Mengukur Kelembaban Udara
.
-Light Meter -Mengukur Pencahayaan
B. Sosial
-Formulir
2. -Untuk mengetehaui, sikap dan
Wawancara dan Checklist tindakan penghuni rumah tentang
sanitasi permukiman
C. Adminiistrasi
1. Peraturan per Undang- -sebagai acuan standar pengukuran
Undangan, Permenkes, dan persaratan lain yang harus di
Kepmenkes, KepMendagri, ikuti
KepmenPU,
2. Pengertian :
o Tujuan Pengukuran:
o Prosedurr Pelaksanaan:
Sanitarian membina kader tentang cara pengisian formulir rumah sehat
Sanitarian melakukan koordinasi dengan PWS dan kader tentang rencana
kegiatan pemeriksaan rumah dan sanitasi di wilayahnya.
Kader kesehatan lingkungan mendapatkan surat tugas dari desa/kelurahan
untuk melaksanakan pemeriksaan rumah dan sanitasi
Kader kesehatan lingkungan mengisi formulir rumah sehat berdasarkan
hasil wawancara dan observasi
Kader mengumpulkan formulir rumah sehat kepada sanitarian
Sanitarian membuat kesimpulan data hasil rekapan formulir rumah sehat,
untuk selanjutnya dilaporkan ke dinas kesehatan dan unit-unit yang
membutuhkan
a. Cara pengukuran/ pemeriksaan :
i. Lokasi
Yaitu lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti
bantaran sungai ,aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami,
daerah gempa, dan sebagainya; tidak terletak pada daerah bekas tempat
pembuangan akir (TPA) sampah atau bekas tambang ; tidak terletak
daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan.
v. Bahan bangunan
Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan
bahan yang dapat membahayakan kesehatan, seperti ; debu tota kurang
dari 150 g/m2, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum
(Pb) kurang dari 300 mg/kg dan bahan tidak terbuat dari bahan yang
menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
x. Vektor penyakit
Yaitu tidak ada lalat nyamuk ataupun tikus yang bersarang di
rumah.
DAFTAR PUSTAKA
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 Tahun 1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan