Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN

PROGAM PENYEHATAN LINGKUNGAN


DALAM PELAKSANAAN KLINIK SANITASI

1
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Upaya yang dilaksanakan oleh Departemen
Kesehatan dalam mewujudkan status kesehatan
masyarakat yang optimal melalui upaya preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif.

2
Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin
antara lain :
 Tahun 2009 prosentase rumah tangga yang akses thd air yg
layak dikonsumsi mencapai 50%
 Akses rumah tangga terhadap sanitasi dasar mencapai 63,5%.
 Disamping itu masih terdapat rumah penderita TB paru yang
belum memenuhi syarat dalam pencahayaan dan ventilasi :
81,4 %
 Rumah yang menjadi tempat perindukan jentik: 16,26%
 Tempat-tempat umum yang belum laik sehat : 23,12%.
 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang belum laik Sehat/
Laik Hygiene Sanitasi : 37,5 %

3
 UU Wabah th 1984
 UU No. 23 th 1992 ttg Kesehatan
 UU No. 32 th 2004 ttg perubahan UU No 23 th 1999 ttg otda
 PP. No 25 th 2004 ttg Pembagian Kewenangan Pusat & Daerah
 Kep. Men. Kes No. 149 th 1999 ttg Pengawasan Kualitas Air
 Kep. Men. Kes. No. 829 th 1999 ttg Persyaratan Kes. Perumahan.
 Kep. Men. Kes No. 1116 th 2003 ttg Sistem Surveilans Epid. Nas.
 Kep. Men.Kes No. 128 th 2004 ttg Kebijakan Dasar Puskesmas
 Kep. Men. Kes. No. 916 th 2004 ttg Pengawasan Kualitas Air Minum.
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah th 2005 – 2009
 Rencana Startegis DepKes th 2005 – 2009
 Rencana Kerja Ditjen. PP & PL
 Pedoman Pelaksanaan dan Standar Operasional Prosedur Sanitasi
 Prosedur Kerja Survelans Faktor Risiko Penyakit Menular dlm
Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular Terpadu Berbasis
Wilayah 4
Sasaran :
Meningkatnya derajat kes. masy. melalui peningkatan akses
thd pelayanan kesehatan (termasuk kesehatan lingkungan)
dengan indikator impact pada akhir tahun 2010 yaitu :

1) Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun


menjadi 70,6 tahun
2) Menurunnya AKB dari 35 menjadi 26 per 1000 kelahiran
hidup
3) Menurunnya AKI melahirkan dari 307 menjadi 226 per
100,000 kelahiran hidup
4) Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak Balita dari
25,8 % menjadi 20 %
5
Arah Kebijakan :

Di utamakan yang terkait dengan program lingkungan sehat


yaitu;
Peningkatan Sosialisasi
Kesehatan Lingkungan dan Pola Hidup Sehat.
Melalui upaya preventif dan promotif yg dipadukan secara
seimbang dg upaya kuratif dan rehabilitatif.
Perhatian Khusus diberikan kepada penduduk miskin, daerah
tertinggal, dan daerah bencana dengan memperhatikan
kesetaraan gender

6
BERPIHAK
PADA RAKYAT

BERTINDAK
CEPAT DAN
TEPAT MISI VISI :
MEMANDIRIKAN
KERJA-SAMA MEMBUAT MASYARAKAT
TIM
RAKYAT UNTUK
HIDUP SEHAT
INTEGRITAS
YANG TINGGI
SEHAT

TRANSPARAN &
AKUNTABILITAS
7
STRATEGI UTAMA
 Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat.
 Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
 Meningkatkan sistem surveilans,
monitoring dan informasi kesehatan
 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

8
STRATEGI MENGGERAKKAN DAN
UTAMA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
1
UNTUK HIDUP SEHAT

1. SELURUH DESA MENJADI DESA SIAGA

2. SELURUH MASYARAKAT
BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT

3. SELURUH KELUARGA SADAR GIZI


9
STRATEGI MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT
UTAMA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN YANG
2
BERKUALITAS

1. SETIAP ORANG MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU

2. SETIAP BAYI, ANAK DAN KELOMPOK MASYARAKAT


RISIKO TINGGI TERLINDUNGI DARI PENYAKIT.
3. DI SETIAP DESA TERSEDIA SDM KESEHATAN YANG KOMPETEN
4. DI SETIAP DESA TERSEDIA CUKUP OBAT ESENSIAL DAN ALAT KESEHATAN
DASAR
5. SETIAP PUSKESMAS DAN JARINGANNYA DAPAT MENJANGKAU DAN DIJANGKAU
SELURUH MASYARAKAT DI WILAYAH KERJANYA
6. PELAYANAN KESEHATAN DI SETIAP RUMAH SAKIT, PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA MEMENUHI STANDAR MUTU

10
STRATEGI MENINGKATKAN SISTEM SURVEILLANCE,
UTAMA MONITORING DAN INFORMASI KESEHATAN
3

1. SETIAP KEJADIAN PENYAKIT TERLAPORKAN SECARA CEPAT KEPADA


KEPALA DESA/LURAH UNTUK KEMUDIAN DITERUSKAN KE INSTANSI
KESEHATAN TERDEKAT
2. SETIAP KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DAN WABAH PENYAKIT
TERTANGGULANGI SECARA CEPAT DAN TEPAT SEHINGGA TIDAK
MENIMBULKAN DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT
3. SEMUA SEDIAAN FARMASI, MAKANAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN MEMENUHI SYARAT

4. TERKENDALINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN SESUAI DENGAN STANDAR


KESEHATAN
5. BERFUNGSINYA SISTEM INFORMASI KESEHATAN YANG EVIDENCE BASED DI SELURUH
INDONESIA

11
Program Lingkungan Sehat

Bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih


sehat melalui pengembangan sistem kesehatan
kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas
sektor berwawasan kesehatan.
Kegiatan Pokok :
1) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
2) Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
3) Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan
4) Pengembangan wilayah sehat

Salah satu kegiatan indikatifnya adalah peningkatan dan


pengembangan KLINIK SANITASI. 12
KLINIK SANITASI
Kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif
dan kuratif yang difokuskan pada penduduk
yang berisiko tinggi untuk mengatasi
masalah penyakit berbasis lingkungan dan
masalah kesehatan lingkungan permukiman
yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas
bersama masyarakat yang dapat
dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam
dan di luar puskesmas
13
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya preventif, kuratif
dan promotif yang dilakukan secara
terpadu, terarah dan terus menerus di
puskesmas.

14
 Penderitapenyakit berbasis lingkungan (pasien) yang
datang ke puskesmas atau yang diketemukan di
lapangan.
 Masyarakat umum (klien) yang mempunyai masalah
kesehatan lingkungan baik yang datang ke
puskesmas atau yang menemui petugas klinik
sanitasi di lapangan.
 Lingkungan penyebab masalah kesehatan bagi
penderita/pasien atau masyarakat.

15
1) Penyediaan/penyehatan air bersih dan sanitasi
2) Penyehatan perumahan
3) Penyehatan Lingkungan kawasan permukiman
4) Penyehatan lingkungan tempat kerja
5) Penyehatan makanan dan minuman termasuk bahan
pangan
6) Pengamanan pestisida
7) Pengendalian penyakit lainnya yang berhubungan
dengan lingkungan

16
1) Inventarisasi masalah kesehatan lingkungan
2) Mengintegrasikan intervensi kes. Ling. dg prog. terkait.
3) Menentukan skala prioritas perencanaan dan
pelaksanaan penanganan masalah kesehatan
4) Menumbuh kembangkan peran serta masyarakat.
5) Membentuk jaringan kerjasama.
6) Menciptakan perubahan dan peningkatan PHBS serta
menumbuhkan kemandirian masyarakat.
7) Mengupayakan dukungan dana dari berbagai sumber
17
Didalam gedung :
 Wawancara dengan pasien

 Konseling thd penyakit pasien


 Identifikasi faktor risiko
 Mengumpulkan & menganalisa hasil konseling

Diluar gedung :
 Kunjungan rumah pasien sbg tindak lanjut konseling
 Pencarian penderita secara aktif
 Penemuan Population at Risk & pemetaannya
 Intervensi rencana tindak lanjut 18
SUMBER DAYA
 TENAGA PELAKSANA
 PRASARANA DAN SARANA
 SUMBER DANA

19
TENAGA
PELAKSANA :
 Sanitarian
 Bidan
 Perawat
 Petugas gizi
 Lainnya

20
PRASARANA DAN SARANA
 Ruangan
 Peralatan
 Transportasi
 Alat peraga dan media penyuluhan
 Formulir pencatatan dan pelaporan
 Buku Pedoman

21
SUMBER DANA :
Swadaya
Kemitraan
APBD
APBN
BLN
22
SKEMA ALUR KEGIATAN KLINIK SANITASI

APOTIK

L PULANG
PASIEN POLIKLINIK
O
K Dalam
E gedung
KLIEN KLINIK SANITASI
T

MINI LOKAKARYA

KORD DG KORD. LP KORD. LS


MASY Kec, PENEMUAN KASUS
Pustu
Agama,
Toga, Toma, Polindes
PU,
LKMD, PENEMUAN
Pertanian, Luar
Guru, Kader POPULASI AT RISK
Pariwisata, gedung
PMD

KUNJUNGAN LAPANGAN
23
PEMANTAUAN/PENILAIAN
1) Meningkatnya klien
2) Meningkatnya kualitas lingkungan dan
sarana kesehatan lingkungan
3) Menurunnya penyakit berbasis
lingkungan
24
1) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis
petugas dalam pelaksanaan Klinik Sanitasi
2) Kurangnya kemampuan advokasi pengelola program
memasarkan Klinik Sanitasi
3) Kurangnya dukungan pengambil keputusan baik di
Kab./Kota maupun di kecamatan.
4) Kurangnya pembinaan teknis dan manajemen oleh
Pusat dan Propinsi
5) Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektor
di Kab./Kota.
25
1) Meningkatkan SDM baik petugas lapangan/pengelola program
dari segi teknis maupun manajemen.
2) Meningkatkan sosialisasi dan advokasi kpd pengambil
keputusan.
3) Meningkatkan pembinaan teknis terhadap pengelola program di
daerah.
4) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor di
Kab./Kota dan Kecamatan
5) Meningkatkan kemitraan dengan LSM dan Organisasi
masyarakat.

26
27

Anda mungkin juga menyukai