Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN KEGIATAN INSPEKSI SANITASI

JAMBAN KELUARGA
PUSKESMAS PLUMBON

UPT PUSKESMAS PLUMBON


Jl. Raya Plumbon KM.12 Telp. (0231) 321632
Emai : puskesmasplumbon@gmail.com
BAB I
DEFINISI

A. Definisi
Jamban keluarga (JAGA) adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk
membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim
disebut kakus/wc, sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu
dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengkotori lingkungan
pemukiman (Depkes RI 2001).
Rumah hendaknya mempunyai jamban sendiri yang merupakan salah satu hal
penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan lingkungan (Depkes RI 2007).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan akses jamban keluarga kepada masyarakat sekitarnya dan
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk tidak membuang tinja di tempat terbuka melainkan membangun jamban
untuk sendiri dan keluarga.
b. Agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh lingkungan.
BAB II
SASARAN DAN RUANG LINGKUP

A. Sasaran
Sasaran dari progran ini adalah :
1. Perumahan / Pemukiman
2. Pemilik jamban keluarga (JAGA)

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengawasan jamban keluarga (JAGA) ada beberapa macam jamban
keluarga yaitu : jamban Cemplung dan jamban tanki septik / leher angsa.
1. Jamban Cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang
berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan
mengendapkan kotoran kedasar lubang, untuk jamban cemplung di sarankan
ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septik / leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa yang
tempat penampungannya tengki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah
proses penguraian / dekomposisi kotoran manusia yang di lengkapi dengan
resapannya.
Adapun jamban yang dikatakan sehat yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Tidak mencemari sumber air minum
2. Tidak berbau tinja dan tidak bebas dijamah oleh serangga maupun tikus
3. Tidak boleh mengotori tanah permukaan di sekeliling jamban
4. Tidak boleh dijangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah di gunakan dan di rawat
7. Desain sederhana dan murah
8. tersedia air dan alat pembersih
9. cukup penerangan dan sirkulasi udara
10. luas ruangan yang cukup
11. sedikitnya berurukuran 1 x 1 meter dan dibuat cukup landai, miring ke arah
lobang jongkok.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tatalaksana
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan jamban yang sehat
yaitu :
1. Sebaiknya jamban tertutup artinya bangunannya harus terlindung panas
dan hujan, serangga dan binatang lain juga terlindung dari pandangan
orang.
2. Kondisi daerah, datar atau miring
3. Tinggi rendahnya permukaan air
4. Sifat, macam dan struktur tanah
5. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat serta tempat
berpijak yang kuat
6. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan di lokasi yang tidak
menganggu dan menimbulkan bau
7. Sebaiknya letak jamban dari sumber air bersih kurang lebih 10 m
8. Tidak mencemari sumber air minum
9. Tidak berbau tinja dan tidak bebas di jamah oleh serangga dan tikus
10. Tersedia air dan alat pembersih
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu kegiatan penting dalam
inspeksi sanitasi jamban keluarga (JAGA). Pencatatan dalam kegiatan inspeksi
sanitasi jamban keluarga bertujuan untuk memperoleh data jamban keluarga yang
sehat dan yang tidak sehat kemudian memperoleh data masyarakat yang belum
memliliki jamban keluarga di wilayah kerja puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh petugas kesehatan di tulis dalam
buku register jamban keluarga, direkap di format yang telah di sediakan kemudian di
laporkan oleh petugas kesehatan atau programer kesling ke dinas kesehatan
kabupaten setiap satu bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai