Anda di halaman 1dari 24

STOP BABS

IVA BUDIATI, S.KM


UPTD PUSKESMAS WANAYASA 1
POTRET SANITASI SEKITAR KITA

Apakah di desa Anda


masih banyak perilaku BAB sembarangan?
KENAPA BAB SEMBARANGAN BERBAHAYA?

Tinja manusia
BERBAHAYA karena
mengandung sumber
penyakit
PERJALANAN TINJA MENCEMARI KE MAKANAN

MASA DEPAN ANAK DI 1. Kematian Bayi dan Balita


MASA MENDATANG

DIARE
2. Resiko Stunting
TERANCAM (RENTAN (mempengaruhi pertumbuhan
SAKIT dan TIDAK
dan kecerdasan anak)
PRODUKTIF)
PERJALANAN TINJA MENULARKAN PENYAKIT

Mencemari air

Mengkontaminasi BAKTERI
Mencemari tanah tangan/jari (Finger) MASUK KE
TUBUH
MANUSIA
Jika seseorang BABS Mencemari udara Mengkontaminasi MELALUI
Terbuka/BABS tertutup (jamban makanan (Food) MULUT,
HIDUNG, MATA
dengan saluran di
kolam/sungai/selokan/kebun/pantai)

PENULARAN BISA DICEGAH


dengan PERILAKU MASY BAB hanya DI JAMBAN SEHAT
BAGAIMANA UPAYA MENCEGAH?

Mengamankan Tinja Manusia  100% Masyarakatnya HARUS BAB di Jamban Sehat

Kotoran manusia yang tidak ditampung dengan baik dapat mencemari lingkungan dan terutama air di dalam tanah, dan jika
langsung diminum bisa berbahaya. Perilaku buang air besar sembarangan merupakan perilaku yang dapat membantu
penyebaran kuman penyakit. Saat turun hujan kuman penyakit dapat terbawa ke sumber-sumber air misalnya ke sungai, danau,
dan air bawah tanah. Jika sumber-sumber air ini tidak diolah dengan baik maka kuman penyakit akan masuk ke dalam makanan
dan minuman kita.
CARA MEMICU PERUBAHAN PERILAKU
DI MASYARAKAT untuk STOP BABS

1. Pemicuan Perubahan perilaku dengan metode CLTS (community


led total sanitasion)
2. Promosi /Kampanye Stop BABS secara berulang dan terus
menerus
3. Memicu kesadaran dari saling memantau perilaku antar warga
masyarakat
4. Pemberian Sanksi Sosial oleh masyarakat
HASIL PEMICUAN
1. Komitmen Masyarakat untuk Berubah Perilaku yang tertuang dalam Kontrak Sosial (Target
masyarakat/Desa Stop BABS, nama dan target waktu yang akan membangun jamban)
2. Terbentuk Natural Leader/Komite Sanitasi
3. Ada Rencana terjadwal Pemantauan (Monitoring Stop BABS)

MASYARAKAT
MEMPUNYAI JAMBAN
SEHAT
STRATEGI PERCEPATAN STOP BABS
(Kegiatan Paska Pemicuan)

Berdasarkan pembelajaran desa-desa PAMSIMAS, ketika paska pemicuan, tidak ada tindak lanjut kegiatan maka
perubahan perilaku untuk stop BABS tidak terjadi sesuai kontrak sosial yang sudah dibuat.

Maka Perlu ada UPAYA agar PERUBAHAN PERILAKU terjadi:

1. Terbentuk Tim STBM desa/Tim monitoring yang bertugas mengkoordinir


MONITORING
pemantauan per dasa wisma/per RT
BERKALA
2. Monitoring secara berkala
3. Penggunaan Stiker warna untuk penandaan rumah yang berubah perilaku
(contoh: Hijau : akses jamban sehat permanen, kuning : jamban semi
permanen dan sharing, merah: masih BABS
4. Pemutakhiran peta sanitasi, dan pemasangan peta di tempat umum sebagai alat
pemantauan Bersama
5. Verifikasi Stop BABS
1. Promosi Stop BABS dengan berbagai media (poster, leaflet, baliho, banner,
KAMPANYE STOP BABS spanduk, karnaval desa, kesenian desa, pengajian, khutbah jumat, khutbah
nikah)
2. Penyuluhan pada saat posyandu tentang bahaya tinja berserakan
3. FGD dengan alur kontaminasi pada saat posyandu
4. Lomba Desa

1. Pleno dengan perangkat desa, dan perwakilan seluruh dusun (RT/RW) untuk
REMBUG DESA/PLENO
PERCEPATAN SBS DESA
memicu dan saling belajar antar RT/RW tentang kebiasaan perilaku BAB
Masyarakatnya
2. FGD bagaimana strategi menuju desa Stop BABS
3. Menumbuhkan Komitmen kapan desa Stop BABS dengan berbagai dukungan

1. Penyepakatan sanksi sosial bagi masyarakat yang masih BABS


SANKSI SOSIAL/PERDES 2. Perdes tentang aturan bagi masyarakat untuk Hidup Bersih dan Sehat yaitu
seluruh masyarakat menerapkan STBM
PERAN KADER MASYARAKAT DALAM PENERAPAN
STRATEGI PERCEPATAN STOP BABS

Kader masyarakat sebagai bagian TIM STBM Desa

Kader terlibat dalam kegiatan-kegiatan paska pemicuan (monitoring


berkala, kampanye/promkes stop BABS, rembug desa/pleno
percepatan stop BABS, sanksi sosial/perdes), verifikasi

Kader berperan dalam pemutakhiran peta sanitasi (hasil


pemantauan/monitoring)

Kader membantu sanitarian, bidan desa dalam pendataan sanitasi

Kader membantu sanitarian, dalam advokasi kepada perangkat desa


DESA STOP BABS
Desa dikatakan Stop BABS, jika seluruh masyarakatnya
(100%) sudah berakses ke jamban sehat dan tidak lagi
ditemukan kotoran tinja manusia di lingkungan sekitarnya.

Untuk menjaga Keberlanjutan perubahan perilaku, maka:


1. Perlu ada mekanisme monitoring di desa
2. Rencana tindak lanjut menuju desa STBM
Desa
Stop BABS

Desa SBS saja tidak cukup, tetapi bagaimana jamban yang dibangun masyarakat adalah jamban yang aman dan tidak
menimbulkan pencemaran bagi badan air sekitarnya. Jamban yang aman yaitu Jamban Sehat Permanen (JSP) atau
sering disebut sanitasi layak.
JAMBAN SEHAT

Ruangan dengan fasilitas pembuangan kotoran

Pengertian
Terdapat tempat jongkok / tempat duduk leher
angsa atau cemplung

Dilengkapi unit penampungan kotoran


JENIS JAMBAN
• Penampungannya berupa lubang yang berfungsi meresapkan dan
mengendapkan cairan kotoran / tinja.
CEMPLUNG • Harus ada tutup supaya tidak bau

• berbentuk leher angsa dilengkapi septik tank kedap air untuk


LEHER ANGSA / menguraikan kotoran dan peresapan.
SEPTIK TANK

• Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke


PLENGSENGAN lubang penampungan
CARA MEMILIH JAMBAN SEHAT

JAMBAN CEMPLUNG untuk daerah yang sulit air

JAMBAN SEPTIK TANK / LEHER ANGSA untuk daerah yang cukup


air dan padat penduduk

DAERAH PASANG SURUT tempat penampungan kotoran


ditinggikan 60 cm dari permukaan air pasang
TUJUAN MENGGUNAKAN JAMBAN

Lingkungan bersih, sehat, tidak berbau

Tidak mencemari sumber air sekitar

Tidak mengundang lalat atau serangga penular penyakit

Mencegah penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran


pencernaan, penyakit kulit
SYARAT JAMBAN SEHAT
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
JAMBAN
◦ Kloset dibersihkan/disikat minimal 2 x seminggu supaya tidak licin dan berbau
◦ Menjaga agar tidak ada genangan air di lantai jamban
◦ Bagian atas dinding plavon ventilasi dibersihkan secara berkala supaya tidak menjadi sarang laba-laba
◦ Tidak ada sampah yang berserakan dan memastikan tidak ada sampah anorganik yang masuk ke kloset
atau saluran limbah air seperti pembalut putung rokok, kain dan sampah anorganik lainnya
◦ Menguras tanki septic tank minimal 5 tahun sekali atau jika ada tanda-tanda tanki septic tank penuh,
bekerja sama dengan dinas terkait
JAMBAN SEHAT PERMANEN/JSP Jamban milik sendiri, kloset leher angsa dengan bangunan bawah tangki
septik

Bangunan jamban - atas

Dinding anyaman bambu Dinding kayu Dinding bata-kayu Dinding bata

Bangunan jamban – tengah (leher angsa)

Bangunan bawah-
Kedap/Septic tank
SANITASI LAYAK
KOMUNAL/INDIVIDU
Greastrap (perangkap lemak) adalah alat yang membantu untuk memisahkann minyak dan air, sehingga minyak tidak
menggumpal dan membeku di pipa pembuangan limbah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai