PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti mendambakan tubuh yang bersih dan sehat. Karena,
apabila setiap manusia mempunyai tubuh yang bersih dan sehat, setiap kegiatan
dan aktivitas yang dilakukan akan berjalan dengan optimal. Namun, terkadang hal
Penerapan pola hidup bersih dan sehat adalah kuncinya. Pola hidup bersih dan
sehat perlu diterapkan. Mengingat banyak orang yang sangat lalai dalam menjaga
kebersihan dan kesehatan dirinya. Padahal, kelalaian itu akan berdampak besar
Banyak faktor penunjang agar hidup kita dapat sehat. Salah satunya
ditopang dengan lingkungan yang bersih. Dapat dikatakan keduanya bagaikan dua
sisi mata uang logam yang berbeda, analoginya mau sehat harus bersih dan mau
Pola hidup bersih dan sehat harus mulai diterapkan dari ruang lingkup
yang kecil seperti keluarga. Mulai dari membersihkan badan secara teratur dan
penerapan cuci tangan yang bersih, dll. Ditanamkannya perilaku hidup yang
bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang
sehat. Apabila pola hidup bersih dan sehat mulai diterapkan di dalam keluarga,
maka hal itu dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penerapan bermasyarakat,
1
berbangsa dan bernegara. Karena, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
kesehatan. Bangsa yang sehat adalah bangsa yang memiliki derajat kesehatan
di masyarakat?
Tujuan:
terhadap jamban
Manfaat:
Adapun yang menjadi batasan dalam dalam makalah ini yakni penggunaan
jamban yang meliputi syarat jamban sehat, jenis jamban, alas an penggunaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
keramik, porselin atau kaca serat (fiber glass). Tempat air perapat harus
terbuat dari kaca serat atau keramik karena permukaanya licin dan cukup
4
mengundang serangga. Tinggi air perapat harus paling sedikit 2 cm agar
5
2.5 Syarat jamban sehat
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
2. Tidak berbau
keadaan bersih
6
2.7 Pengetahuan Dan Tindakan Masyarakat Dalam Pemanfaatan
Jamban Keluarga
tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu
masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi,
Tempat jamban dapat dipilih yang baik, sehingga bau dari jamban tidak
tercium. Secara tersendiri dan ditempatkan di luar atau di dalam rumah dan
satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan
dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri,
membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim
disebut kakus atau WC. Syarat jamban yang sehat sesuai kaidah-kaidah kesehatan
7
1. Tidak memncemari sumber air minum
2. Tidak berbau tinja dan tidak bebas dijamah oleh serangga maupun
tikus.
3. Air seni, air bersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah sekitar
untuk diri sendiri dan keluarga. Penggunaan jamban yang baik adalah kotoran
yang masuk hendaknya disiram dengan air yang cukup, hal ini selalu dikerjakan
sehabis buang tinja sehingga kotoran tidak tampak lagi. Secara periodic Bowl,
leher angsa dan lantai jamban digunakan dan dipelihara dengan baik, sedangkan
pada jamban cemplung lubang harus selalu ditutup jika jamban tidak digunakan
8
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan jarak jamban
hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air, bersihkan jamban secara
teratur sehingga ruang jamban selalu dalam keadaan bersih, didalam jamban tidak
ada kotoran terlihat, tidak ada serangga(kecoa, lalat) dan tikus berkeliaran,
Pelat Jongkok
Pelat jongkok harus selalu bersih dan licin. Untuk itu pilihlah pelat jongkok yang
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, misalnya keramik, kaca serat,
Pondasi
Umumnya tebal pondasi jamban 20-40 cm dan dalamnya 40 cm, terbuat dari batu
kali, bata atau batako. Adukannya terdiri dari semen : pasir = 1 : 6. Jika semen
Lantai beton setebal 10 cm, kedap air, awet, dan mudah dibersihkan. Lantai tegel
Pintu
Pintu dapat dibuat dari bambu atau kayu yang dilapisi seng atau aluminium
sehingga tidak mudah lapuk. jarak tepi bawah pintu dari lantai sekitar 5-7,5 cm.
Dinding
dinding : 1,00 - 2,00 m. dinding depan 20 cm lebih tinggi supaya atapnya miring
ke belakang.
terlindung
dinding bawah setinggi 40-50 cm harus dplester dengan kedap air agar
10
Lubang Angin
Lubang angin sangat diperlukan agar selalu terjadi pergantian udara di dalam
jamban
Atap
Atap jamban berguna sebagai pelindung di waktu hujan dan mencegah air hujan
masuk ke dalam pelat jongkok. Bahan atap misalnya genting, seng gelombang,
ijuk, atap plastik tembus cahaya, daun bambu, alang-alang, dan sebagainya.
Bila letak cubluk atau resapan dan tangki septik berdekatan dengan sumur, maka
masyarakat
11
1. Tidak mencemari air
3. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air
galian.
12
3. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang
1. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding
1. Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran
13
3. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran
minimal 2:100
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
1. Jamban cemplung
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
2. Tidak berbau
kesadaran dari dalam diri untuk untuk selalu menggunakan jamban yang sehat
tidak merusak lingkungan dan pencemarannya. Selain itu diperlukan juga kontrol
16
DAFTAR PUSTAKA
http://jojo-fakultaskesehatanmasyarakat.blogspot.com/p/blog-page.html
Rineka Cipta.
Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti
17