Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia pasti mendambakan tubuh yang bersih dan sehat. Karena,

apabila setiap manusia mempunyai tubuh yang bersih dan sehat, setiap kegiatan

dan aktivitas yang dilakukan akan berjalan dengan optimal. Namun, terkadang hal

itu sulit terlaksana karena berbagai situasi yang kurang memungkinkan.

Penerapan pola hidup bersih dan sehat adalah kuncinya. Pola hidup bersih dan

sehat perlu diterapkan. Mengingat banyak orang yang sangat lalai dalam menjaga

kebersihan dan kesehatan dirinya. Padahal, kelalaian itu akan berdampak besar

bagi dirinya sendiri dan orang banyak

Banyak faktor penunjang agar hidup kita dapat sehat. Salah satunya

ditopang dengan lingkungan yang bersih. Dapat dikatakan keduanya bagaikan dua

sisi mata uang logam yang berbeda, analoginya mau sehat harus bersih dan mau

bersih maka akan sehat.

Pola hidup bersih dan sehat harus mulai diterapkan dari ruang lingkup

yang kecil seperti keluarga. Mulai dari membersihkan badan secara teratur dan

penerapan cuci tangan yang bersih, dll. Ditanamkannya perilaku hidup yang

bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang

sehat. Apabila pola hidup bersih dan sehat mulai diterapkan di dalam keluarga,

maka hal itu dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penerapan bermasyarakat,
1
berbangsa dan bernegara. Karena, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

keluarga merupakan unsur terkecil namun mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan kualitas dan mutu bangsa tersebut. Termasuk mutu dalam

kesehatan. Bangsa yang sehat adalah bangsa yang memiliki derajat kesehatan

masyarakat yang tinggi. Derajat kesehatan masyarakat yang tinggi akan

meningkatkan produktivitas bangsa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian jamban?

2. Jelaskan jenis-jenis jamban!

3. Bagaimana cara memilih jenis jamban?

4. Apa yang menjadi alas an penggunaan jamban?

5. Apa yang menjadi syarat jamban sehat?

6. Bagaimana cara memelihara jamban sehat?

7. Bagaimana pengetahuan dan tindakan masyarakat terhadap jamban?

8. Jelaskan tempat jamban!

9. Bagaimana peran mahasiswa FKM tehadap penggunaan jamban sehat

di masyarakat?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan:

1. Untuk mengetahui pengertian jamban

2. Untuk mengetahui jenis-jenis jamban


2
3. Untuk mengetahui cara memilih jenis jamban

4. Untuk mengetahui alasan penggunaan jamban

5. Untuk mengetahui syarat jamban sehat

6. Untuk mengetahui cara memelihara jamban sehat

7. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan tindakan masyarakat

terhadap jamban

8. Untuk mengetahui tempat jamban

9. Untuk mengetahui peran mahasiswa FKM tehadap penggunaan

jamban sehat di masyarakat

Manfaat:

Makalah ini kiranya dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat

khususnya pembaca untuk dapat menggunakan jamban sehat

1.4 Ruang Lingkup/Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan dalam dalam makalah ini yakni penggunaan

jamban yang meliputi syarat jamban sehat, jenis jamban, alas an penggunaan

jamban, cara memelihara jamban sehat, dll

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

2.2 Jenis jamban yang digunakan

Jenis jamban yang dapat digunakan yakni:

1. Jamban cemplung: Adalah jamban yang penampungannya berupa lupang

yang ebrfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam

tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban

cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

2. Jamban tangki septik/leher angsa: Adalah jamban berbentuk leher angsa

yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi

sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang

dilengkapi dengan resapannya. Pilihan leher angsa yang terbuat dari

keramik, porselin atau kaca serat (fiber glass). Tempat air perapat harus

terbuat dari kaca serat atau keramik karena permukaanya licin dan cukup

kuat sehingga mudah dibersihkan. Juga tidak berbau dan tidak

4
mengundang serangga. Tinggi air perapat harus paling sedikit 2 cm agar

bau jamban tidak tercium.

2.3 Cara memilih jenis jamban

1. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air

2. Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup

air dan daerah padat penduduk, karena dapat menggunakan multiple

latrine yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan

oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja

dari 3-5 jamban)

3. Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya

ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.

Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?

Setiap aggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang

airbesar/buang air kecil.

2.4 Alasan penggunaan jamban

1. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau

2. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitamya.

3. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi

penular penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit

saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracuanan.

5
2.5 Syarat jamban sehat

1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum

dengan lubang penampungan minimal 10 meter

2. Tidak berbau

3. Kotorarr tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus

4. Tidak mencemari tanah di sekitamya

5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan

6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung

7. Penerangan dan ventilasi cukup

8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai

9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih

2.6 Cara Memelihara Jamban Sehat

1. Lantai jamban selalu bersih dan tidak ada genangan air

2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam

keadaan bersih

3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat

4. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikur yang berkeliaran

5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)

6. Bila ada kerusakan segera diperbaiki.

6
2.7 Pengetahuan Dan Tindakan Masyarakat Dalam Pemanfaatan

Jamban Keluarga

Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan

tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu

mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama

dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta

masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi,

kebudayaan dan pendidikan.

Tempat jamban dapat dipilih yang baik, sehingga bau dari jamban tidak

tercium. Secara tersendiri dan ditempatkan di luar atau di dalam rumah dan

berfungsi untuk melayani 1 sampai dengan 5 keluarga, atau untuk melayani

orang-orang di tempat-tempat umum (terminal, bioskop, dan sebagainya).

Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan

satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan

dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri,

cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan

pada sumber air dan bau busuk serta estetika.

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk

membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim

disebut kakus atau WC. Syarat jamban yang sehat sesuai kaidah-kaidah kesehatan

adalah sebagai berikut :

7
1. Tidak memncemari sumber air minum

2. Tidak berbau tinja dan tidak bebas dijamah oleh serangga maupun

tikus.

3. Air seni, air bersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah sekitar

olehnya itu lantai sedikitnya berukuran 1 X 1 meter dan dibuat cukup

landai, miring kearah lobang jongkok.

4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannnya.

5. Dilengkapi dengan dinding dan penutup

6. Cukup penerangan dan sirkulasi udara.

7. Luas ruangan yang cukup

8. Tersedia air dan alat pembersih.

Pemanfaatan jamban keluarga sangat dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan dan kebiasaan masyarakat. Tujuan program JAGA (jamban keluarga)

yaitu tidak membuang tinja ditempat terbuka melaingkan membangun jamban

untuk diri sendiri dan keluarga. Penggunaan jamban yang baik adalah kotoran

yang masuk hendaknya disiram dengan air yang cukup, hal ini selalu dikerjakan

sehabis buang tinja sehingga kotoran tidak tampak lagi. Secara periodic Bowl,

leher angsa dan lantai jamban digunakan dan dipelihara dengan baik, sedangkan

pada jamban cemplung lubang harus selalu ditutup jika jamban tidak digunakan

lagi, agar tidak kemasukan benda-benda lain.

8
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan jarak jamban

dan sumber air bersih adalah sebagai berikut :

1. Kondisi daerah, datar atau miring

2. Tinggi rendahnya permukaan air

3. Arah aliran air tanah

4. Sifat, macam dan struktur tanah

Pemeliharaan jamban keluarga sehat yang baik adalah lantai jamban

hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air, bersihkan jamban secara

teratur sehingga ruang jamban selalu dalam keadaan bersih, didalam jamban tidak

ada kotoran terlihat, tidak ada serangga(kecoa, lalat) dan tikus berkeliaran,

tersedia alat pembersih dan bila ada kerusakan segera diperbaiki.

2.8 Tempat Jamban

Pelat Jongkok

Pelat jongkok harus selalu bersih dan licin. Untuk itu pilihlah pelat jongkok yang

terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, misalnya keramik, kaca serat,

porselin, dan sebagainya.

Pondasi

Umumnya tebal pondasi jamban 20-40 cm dan dalamnya 40 cm, terbuat dari batu

kali, bata atau batako. Adukannya terdiri dari semen : pasir = 1 : 6. Jika semen

diganti dengan kapur dan semen merah : pasir = 1 : 3 : 4


9
Lantai

Lantai beton setebal 10 cm, kedap air, awet, dan mudah dibersihkan. Lantai tegel

dapat dipasang dengan adukan semen : pasir = 1 : 3.

Pintu

Pintu dapat dibuat dari bambu atau kayu yang dilapisi seng atau aluminium

sehingga tidak mudah lapuk. jarak tepi bawah pintu dari lantai sekitar 5-7,5 cm.

Ukuran : tinggi 1,80 m.lebar 0,65 m.

Dinding

Dinding dapat dibuat dari bata/batako, kayu/papan, anyaman bambu. Tinggi

dinding : 1,00 - 2,00 m. dinding depan 20 cm lebih tinggi supaya atapnya miring

ke belakang.

Untuk menghemat biaya, dinding dapat dibagi dua:

 bagian bawah dibuat dari bata setinggi 1,5 m supaya pemakaiannya

terlindung

 bagian atas dapat dari anyaman bambu atau papan

 dinding bawah setinggi 40-50 cm harus dplester dengan kedap air agar

tidak lembab dan mudah dibersihkan.

10
Lubang Angin

Lubang angin sangat diperlukan agar selalu terjadi pergantian udara di dalam

jamban

Atap

Atap jamban berguna sebagai pelindung di waktu hujan dan mencegah air hujan

masuk ke dalam pelat jongkok. Bahan atap misalnya genting, seng gelombang,

ijuk, atap plastik tembus cahaya, daun bambu, alang-alang, dan sebagainya.

Kemiringan atap minimum 15 derajat.

Jarak Cubluk atau Resepan dari Tangki Septik ke Sumur

Bila letak cubluk atau resapan dan tangki septik berdekatan dengan sumur, maka

jarak minimum antara cubluk dan sumur tersebut harus 10 m.

2.9 Peran Mahasiswa FKM terhadap penggunaan jamban sehat di

masyarakat

Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, mahasiswa

memiliki peranan penting dalam melakukan promosi kesehatan mengenai criteria

jamban sehat di masyarakat

Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-syarat tersebut:

11
1. Tidak mencemari air

1. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar

lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum.

Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus

dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.

2. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter

3. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air

kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.

4. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam

selokan, empang, danau, sungai, dan laut

2. Tidak mencemari tanah permukaan

1. Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun,

pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.

2. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras

kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang

galian.

3. Bebas dari serangga

1. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya

dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah

bersarangnya nyamuk demam berdarah

2. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat

menjadi sarang nyamuk.

12
3. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang

bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya

4. Lantai jamban harus selalu bersih dan kering

5. Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup

4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan

1. Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup

setiap selesai digunakan

2. Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa

harus tertutup rapat oleh air

3. Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa

ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran

4. Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.

Pembersihan harus dilakukan secara periodic

5. Aman digunakan oleh pemakainya

1. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding

lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman

bambu atau bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat

6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya

1. Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran

2. Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke

saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran

13
3. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran

karena jamban akan cepat penuh

4. Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan

pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan

minimal 2:100

7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan

1. Jamban harus berdinding dan berpintu

2. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya

terhindar dari kehujanan dan kepanasan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

Jenis jamban yang dapat digunakan yakni:

1. Jamban cemplung

2. Jamban tangki septik/leher angsa

Syarat jamban sehat yakni:

1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan

lubang penampungan minimal 10 meter

2. Tidak berbau

3. Kotorarr tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus

4. Tidak mencemari tanah di sekitamya

5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan

6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung

7. Penerangan dan ventilasi cukup

8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai


15
3.2 Saran

Cara pengendalian yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan

kesadaran dari dalam diri untuk untuk selalu menggunakan jamban yang sehat

tidak merusak lingkungan dan pencemarannya. Selain itu diperlukan juga kontrol

sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai sanitasi lingkungan

16
DAFTAR PUSTAKA

http://jojo-fakultaskesehatanmasyarakat.blogspot.com/p/blog-page.html

Soekidjo Notoatmojo, 2007.Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, , Jakarta:

Rineka Cipta.

Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti

Soekidjo Notoatmojo.2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat.Ed.2. Jakarta : Rineka Cipta

17

Anda mungkin juga menyukai