Anda di halaman 1dari 31

KESEHATAN

LINGKUNGAN

MARZUKI

PUSKESMAS BLADO II
Sekolah selain tempat pendidikan
juga sebagai contoh dan panutan
masyarakat sekitar, sehingga sangat
penting untuk diperhatikan dan
dipenuhi kesehatan lingkungan nya.
Tempat / sarana yang menunjang
kebersihan lingkungan disekolah
antara lain
1. Bangunan Sekolah
Atap dan talang
Dinding
lantai
Tangga
Pencahayaan
Ventilasi
Jendela
Kepadatan kelas

Meja belajar
Jarak papan tulis
Tempat dengan air mengalir dan sabun
kebisingan
2. Air Bersih

Cukup untuk kebutuhan para


murid, memenuhi syarat
kimia, bakteriologi, dan fisik
(tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasa)
3. Kamar Mandi/Toilet
Terpisah untuk murid pria dan
murid wanita yang harus
memenuhi syarat, bersih, tidak
berbau, ada ventilasi, cukup
penerangan, kedap air, tidak
licin, tidak ada genangan air, dan
tidak ada nyamuk/jentik nyamuk.
4. WC/Jamban
Terpisah untuk santriwan dan murid wanita,
bersih, tidak berbau ada ventilasi, cukup
penerangan, kedap air, tidak licin, tidak ada
genangan air, dan tidak ada nyamuk/ jentik
nyamuk
5. Tempat Sampah
Minimal 60 % dari jumlah ruangan
tersedia tempat sampah. Ada
pengelolaan sistem pembuangan
sampah dan tempat pengumpulan
sampah yang bberjarak > 10 meter
dari ruang kelas/kantin/sumber air
dan tidak ada bau yang busuk.
6. SPAL (Saluran Pembuangan Air
Limbah)
saluran air limbah tertutup, mengalir dengan
lancar ada peresapan yang tertutup atau di
alirkan ke saluran umum.
7. Vektor
Tidak ditemukan lalat, nyamuk jentik
nyamuk, kecoa, tikus, dan lain lain.
8. Kantin
Yang diperhatikan antara lain:
Penyajian makanan dalam
keadaan tertutup, tempat cuci
tangan, kondisi kantin bersih,
peralatan makan dan minum
bersih, dapur bersih tempat
pencucian peralatan tersedia air
bersih mengalir dan sabun.
9. Halaman Sekolah
Tidak banyak debu, tanaman
bertata rapi, tidak ada sampah
berserakan
10. Asrama
Perhatikan Ruang tidur
setiap santri mendapat ruang
kamar seluas 4 m2
11.Ruang Belajar
persyaratan fisik yang harus diperhatikan
sama dengan ruang sekolah
12. Ruang Makan
13. Masjid / Mushola

lantai bersih, penerangan


cukup dan tersedia kamar
kecil/wc
14. Tempat Berwudhu

Menggunakan pancuran air


mengalir, air yang digunakan untuk
berwudhu bukan air yang berulang
kali dipakai, lantai tidak licin.
15. Perilaku
Tidak terlihat ada yang merokok di
lingkungan sekolah, kuku tangan pendek
dan bersih, rambut bersih dan rapi,
membuang sampah pada tempat sampah
ada himbauan pakaian tidak dipakai
secara bergantian dengan sesama santri,
cuci tangan dengan sabun setelah buang
air besar dan cuci tangan dengan sabun
setelah buang air besar dan cuci tangan
sebelum makan dengan air mengalir dan
sabun, dan tidak merokok .
16. Ruang Perpustakaan

perhatikan tata ruang (buku, meja,


lemari, tertata rapi) pencahayaan,
ventilasi kebisingan, dinding dan lantai.
PENGELOLAAN SAMPAH
TEMPAT SAMPAH

Adalah tempat untuk


menyimpan sampah sementara
setelah sampah di hasilkan,
yang harus ada pada setiap
sumber/ penghasil sampah
Konstruksi
Tempat sampah harus memenuhi persyaratansebagai
berikut :

1. Terbuat dari bahan yang cukup kuat ringan, kedap


air dan mempunyai permukaan yang halus pada
bagian dalamnya.
2. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup
tanpa mengotorkan tangan, terutama untuk tempat
sampah yang menampung jenis sampah yang
mudah busuk.
3. Mudah diisi dan dikosongkan, serta dibersihkan .

Penampungan sampah tidak boleh melebihi 3 x 24 jam (3


hari) dan harus dibuang/diangkut untuk dikelola lebih
lanjut.

Penempatan tempat sampah


Tempat Pengumpulan Sampah
Sementara
Adalah tempat untuk mengumpulkan sampah
yang berasal dari berbagai sumber/penghasil sampah
sebelum sampah diangkut/ dibuang ketempat
pembuangan akhir.

Penempatan TPS:
1. Jarak terhadap sekolah terdekat 30 m
2. Tidak berada di atas/pinggir saluran air (selokan,
parit, sungai), tidak terletak pada daerah banjir,
mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut
sampah.
3. Jarak terhadap sumber air minimal 75 m.
PENGELOLAAN TINJA
Tinja adalah sisa hasil akhir dari proses pencernaan manusia
yang dibuang melalui anus.
Jamban adalah bangunan yang digunakan untuk membuang
tinja/kotoran manusia/najis.

Jamban yang baik dan aman :


1. Tidak mencemari sumber air minum
2. Tidak dijamah oleh serangga atau tikus
3. Mudah dibersuhkan, aman, dibuat dari bahan yang kuat tahan
lama
4. Dinding kedap air, berwarna terang serta atap pelindung
5. Cukup penerangan
6. Lantai kedap air
7. Luas ruangan cukup, atap tidak terlalu rendah.
8. Ventilasi cukup baik, tersedia air pengglontor dan alat
pembersih.
SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH
(SPAL)
Adalah suatu bangunan yang digunakan untuk
membuang air buangan (limbah cair) yang berasal dari
kamar mandi, tempat cuci, dapur, dan lain lain, bukan
dari jamban atau peturasan.
SPAL yang sehat memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Tidak mencemari sumber air bersih
b) Tidak menimbulkan genangan air yang dapat
digunakan untuk bersarang serangga dan tikus.
c) Tidak menimbulkan bau
d) Tidak menimbulkan becek becek, kelembaban, atau
pandangan yang tidak menyenangkan
e) Tidak menimbulkan tempat berlindung/istirahat
serangga dan tikus
PENGELOLAAN AIR
BERSIH
A. Penyediaan air minum air bersih
Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum apabila telah dimasak.
Pengelolaan Air Bersih Kamar Mandi
Jamban
1. Kamar mandi dan jamban dalam keadaan bersih (setiap minggu bak kamar
mandi harus dikuras dan lantai disikat).
2. Lantai dibuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang
dan mudah dibersihkan.
3. Mempunyai pembuangan air limbah dari kamar mandi dengan dilengkapi
penahan bau, sehingga tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.
4. Letak kamar mandi dan jamban tidak berhubungan langsung dengam tempat
pengelolaan makanan
5. Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara
6. Kamar mandi dan jamban peserta didik pria dan wanita terpisah.
7. Di ruang tempat ibadah dan ruang belajar harus tersedia kamar mandi dan
jamban
8. Harus dilengkapi dengan slogan untuk memelihara kebersihan dan didepan
kamar mandi tersedia keset/alas kaki.
9. Perbandingan jumlah peserta didik dengan kamar mandi dan jamban yaitu
setiap 15 orang ada 1 kamar mandi dan jamban.
PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Tujuan
1. Agar masyarakat sekolah memiliki
pemahaman yang benar tentang air
bersih dan kesehatan lingkungan untuk
keperluan sehari hari.
2. Agar masyarakat sekolah dapat
berperilaku hidup bersih dan sehat
sesuai dengan ajaran Islam di lingkungan
masing masing.
Perubahan pola fikir dan tingkah laku masyarakat sekolah ke arah
yang positif, diharapkan dapat :

1. Mempunyai sumber air bersih yang memenuhi syarat syarat


kesehatan.
2. Mempunyai tempat bersuci, baik untuk mandi ataupun
berwudhu menggunakan keran, air yang telah dipakai tidak
masuk lagi ke dalam bak
3. Mempunyai jamban yang jumlahnya memadai dan tempat
pembuangan kotorannya (cubluk) tidak mencemari sumber air
serta lingkungan lainnya.
4. Tersedia tempat pembuangan air kecil yang memenuhi syarat
kesehatan, seperti tertutup, dinding bersih darri bekas air
kencing dan tidak ada bau air kencing.
5. Tersedia saluran pembuangan air limbah.
6. Tersedia tempat pembuangan sampah, sehingga tidak
berserakan.
7. Ruang yang digunakan untuk istirahat, sholat, belajar dan lain
lain bersih, tidak sempit, cukup ventilasi dan pencahayaannnya.
HUBUNGAN AIR DENGAN
TERJADINYA PENYAKIT

Air merupakan media yang sangat baik


dalam penularan penyakit, khususnya
penyakit penyakit oral fecal, misalnya
penyakit diare, paratypus, dysentri dan
penyakit kulit.
Peranan air dalam memindahkan penyakit:
1.Menular melalui air (water borne)
kuman penyebab sakit yang terdapat dalam air yang dikonsumsi, bila terminum dapat
menyebabkan penyakit pada orang yang bersangkutan. Upaya pencegahan penularan
penyakit melalui air adalah menjaga mutu sarana air bersih agar air yang dihasilkan
tidak tercemar, wadah air harus selalu bersih dan tertutup, dan air harus dimasak
sampai mendidik sebelum di konsumsi.
2.Menular melalui peralatan
Terjadinya penularan penyakit ini berkaitan dengan air bagi kebersihan alat alat.
Terutama peralatan dapur dan peralatan makan, dan kebersihan perorangan. Contoh
penyakit dalam kelompok ini yaitu: kholera typhoid, hepatitis infeksiosa dan dysentery
basiler. Dengan terjaminnya peralatan tersebut maka penularan dapat di cegah.
3.Menular melalui penampungan air (water based)
penyakit ini dalam siklusnya memerlukan pejamu (host) perantara. Pejamu/perantara
ini hidup di dalam air. Contoh penyakit ini adalah Schistosomasis (demam keong)
4.Vektor vektor/serangga yang berhubungan dengan air
Air merupakan tempat berkembang bagi beberapaserangga yang merupakan vektor
penularan penyakit. Beberapa penyakit yang disebarkan oleh serangga ini adalah :
malaria, demam berdarah, tripanosmiasis.

Anda mungkin juga menyukai