Anda di halaman 1dari 35

Materi Teknis Pelaksanaan MTQ XXV Bengkayang

LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QURAN (LPTQ)


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
MATERI RAPAT TEKNIS
PELAKSANAAN MTQ KE XXV
Tingkat Provinsi Kalimantan Barat
DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN
TILAWATIL QURAN
BERDASARKAN
KETENTUAN POKOK MTQ NASIONAL XXV
TAHUN 2014
LPTQ TINGKAT NASIONAL
NOMOR: ST/02/XII/2013
Oleh:
BIDANG MUSYABAQAH DAN PERHAKIMAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QURAN (LPTQ)

PROPINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada henti-hentinya kita memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya yang tiada terhingga, terutama nikmat Al Quran

sebagai pedoman bagi orang yang bertaqwa dan rahmat bagi alam semesta. Shalawat serta salam tidak lupa kita mohonkan bagi Rasulullah, Muhammad Saw, yang telah

mewariskan Al Quran dan Al Sunnah serta menjadi contoh hidup dari pengamalan Al Quran.

Rapat Teknis dalam rangka MTQ ke-XXV Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 di Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu komponen penting dan strategis

dalam meletakkan tatalaksana MTQ. Teknis pelaksanan MTQ haruslah merujuk pada ketentuan-ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh LPTQ Tingkat Nasional dan

kesepatan bersama sesuai konteks waktu, tempat, dan kebutuhan LPTQ Provinsi Kalimantan Barat.

Orientasi bidang dan cabang MTQ yang menjadi sorotan kajian dalam Rapat Teknis hendaknya bermuara pada bidang dan cabang yang diperlombakan pada MTQ

Nasional tahun 2014. Adapun cabang lomba dalam MTQ Nasional XXV di Provinsi Kepulauan Riau sebagai berikut :

1. Cabang Tilawah Al Quran :


2. CAbang Hifzh Al Quran

3. Cabang Tafsir Al Quran

4. Cabang Fahm Al Quran

5. Cabang Syahr Al Quran

6. Cabang Khat Al Quran

7. Cabang Makalah Maqalah Al Quran (MMQ)

Bahan atau materi Rapat Teknis ini mengacu kepada Ketentuan Pokok MTQ Tingkat Nasional XXV tahun 2014 di Provinsi Riau. Semoga Rapat Teknis ini bemanfaat serta dapat

dijadikan pegangan dan acuan. Bagi pihak-pihak yang terkait dalam Penyelenggaraan MTQ Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014.

Pontianak, 25 Maret 2014

Koord. Bidang Musyabaqah dan Perhakiman,

Edi Setiawan, S.Ag., S.Pd

BAGIAN PERTAMA
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) telah bertahun-tahun kita laksanakan secara berjenjang perkembangannya setiap tahun menunjukkan peningkatan, baik dalam cabang
maupun golongannya.
Sejak MTQ Nasional 1 Tahun 1968 sampai saat ini cabang dan golongan yang dimusabaqahkan terus berkembang. Lebih dari itu MTQ diarahkan sebagai salah satu sarana ntuk
mewujudkan pengamalan dan pemahaman Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu aspek-aspek yang mempunyai tujuan ke arah tersebut dimusabaqahkan dalam
MTQ, seperti membaca, menghafal, menulis, menafsirkan dan menyampaikan tuntunan Al Quran. Pelaksanaannya diwujudkan dalam cabang-cabang Musabaqah, yaitu :
Tilawah Al Quran, Hifzh Al Quran, Tafsir Al Quran, Fahm Al Quran, Syarh Al Quran, Khath Al Quran dan Tartil Al Quran dan menulis isi kandungan Al-Quran.
Peningkatan tersebut menggembirakan namun sekaligus merupakan tantangan, karena peningkatan yang bersifat kuantitatif tersebut harus diikuti dengan peningkatan
kualitas dalam penyelenggaraan maupun hasilnya. Dengan demikian tujuan MTQ agar dapat melahirkan hasil yang lebih berutu dan sebagai salah satu sarana efektif dalam
mewujudkan pengamalan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari dapat tercapai.

II. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI


Pedoman Musabaqah ini bertujuan untuk memisahkan antara kegiatan-kegiatan penyelenggaraan musabaqah yang bertumpu pada aturan-aturan ketatalaksanaan dan
kegiatan-kegiatan perhakiman yang sebagian besar bertumpu pada kaidah-kaidah normatif. Dengan demikian pedoman ini 7 adalah untuk digunakan pelaksanaan Musabaqah
agar dapat memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik. Tugas tersebut lebih dititik beratkan kepada tata cara penyelenggaraan Musabaqah, untuk dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sehingga mutu hasil Musabaqah semakin meningkat.
Dengan adanya pedoman ini para pelaksana dan pengurus LPTQ dapat memahami dengan baik segala segi yang berkaitan dengan pelaksanaan MTQ baik dari
pengorganisasian, segi perangkat dan sarana yang harus dipersiapkan. Pedoman Musabaqah ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam penyelenggaraan Musabaqah Al
Quran bagi semua pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Pengurus LPTQ
2. Penyelenggara Musabaqah
3. Dewan Hakim MTQ/STQ
4. Pimpinan Kafilah MTQ/STQ
5. Peserta Musabaqah
6. Pejabat pemerintah
7. Masyarakat pada umumnya
Pedoman ini diharapkan pelaksanaan MTQ XXV Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014 dapat berjalan lebih lancar dan berhasil lebih baik.

III. GAMBARAN ISI SELINTAS


Pedoman Musabaqah dan perhakiman ini pada dasarnya mengatur persiapan dan pelaksanaan operasional MTQ mulai saat pendaftaran peserta sampai pengumuman resmi
Dewan Hakim tentang hasilnya serta berbagai perangkat, sarana dan petugas yang harus ada dalam pelaksanaan MTQ.
Secara sistematis pedoman ini dibagi dalam empat bagian. Bagian pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang pemikiran, tujuan penyusunan pedoman dan
gambaran isi selintas.
Kemudian bagian Kedua adalah tentang Pedoman Musabaqah. Dalam bagian ini dikemukakan mengenai manajemen Musabaqah. Kemudian bagian ini memuat pula
berbagai ketentuan untuk setiap cabang/golongan musabaqah yang meliputi pengertian golongan yang dimusabaqahkan, system dan materi Musabaqah. Selanjutnya dibicarakan
mengenai berbagai perangkat yang diperlukan dalam pelaksanaan musabaqah yang meiliputi tempat, perlengkapan/peralatan/bahan, dan petugas Musabaqah. Akhirnya dijelaskan
juga tentang proses Musabaqah semua cabang/golongan yang meliputi penentuan materi, giliran tampil, lama penampilan, penentuan finalis, pelaksanaan final dan penentuan
kejuaraan serta berbagai penentuan khusus untuk setiap cabang/golongan, dan penutup

BAGIAN KEDUA
PEDOMAN MUSABAQAH
BAB I
MANAJEMEN MUSABAQAH
A. PENGERTIAN
1. Pedoman Musabaqah adalah pengaturan tata cara penyelenggaraan perlombaan yang berlaku dalam setiap pelaksanaan Musabaqah Al Quran.
2. Yang dimaksud musabaqah Al Quran dalam pedoman ini adalah proses/pelaksanaan perlombaan pada Musabaqah Tilawatil Al Quran (MTQ)
3. Musabaqah Tilawatil Al Quran (MTQ) adalah pelaksanaan Musabaqah Al Quran untuk seluruh cabang dan golongan.

B. TINGKATAN MUSABAQAH
1. MTQ dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari Tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.
2. Seleksi dilaksanakansecara berjenjang dimulai dari tingkat Provinsi dan Nasional pada saat tidak dilaksankannya MTQ.

C. ORGANISASI MUSABAQAH
Organisasi Musabaqah adalah unit pelaksana untuk menampilkan peserta dalam musabaqah. Organisasi ini dengan klasifikasi bidang sebagai berikut:
1) Bidang Musabaqah yang terdiri dari :
a. Pimpinan Bidang
b. Pimpinan Sub Bidang
c. Pelaksana
2) Pimpinan Bidang terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
3. Pimpinan Sub Bidang yaitu Ketua Pelaksana
4. Pelaksana adalah petugas lapangan

D. PENGANGKATAN
Panitia Penyelenggara MTQ yang diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang atas usul LPTQ :
1. Tingkat Kelurahan/Desa oleh Lurah/Kades
2. Tingkat Kecamatan oleh Camat
3. Tingkat Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota
4. Tingkat Provinsi oleh Gubernur
5. Tingkat Nasional oleh Menteri Agama

E. TUGAS BIDANG MUSABAQAH


1. Pimpinan Bidang
a. Ketua
1). Menetapkan pembagian kerja Sub Bidang sesuai cabang/golongan dalam Musabaqah
2). Menyiapkan petugas pelaksana Musabaqah
3). Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Sub Bidang dalam menjalankan tugasnya.
4). Membantu peraturan tempat untuk pelaksanaan Musabaqah.
5). Mengawasi pelaksanaan tugas seluruh anggota bidang musabaqah.
6). Bersama dewan hakim mengatur proses pelaksanaan Musabaqah.
7). Melaporkan pelaksanaan tugas kepada panitia penyelenggara musabaqah.
b. Sekretaris
1). Menyelenggarakan administrasi Bidang Musabaqah.
2) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Bidang.
2. Pimpinan Sub Bidang
a. Ketua :
1) Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan Musabaqah sesuai cabang/golongan musabaqah.
2) Mengkoordinir pekerjaan para pelaksana.
3) Membantu pengaturan tempat untuk pelaksanaan Musabaqah.
4) Menyiapkan bahan dan perlengkapan Musabaqah.
5) Bersama Majelis Hakim mengatur proses pelaksanaan Musabaqah.
6) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bidang Musabaqah.
3. Pelaksana
a. Melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan
b. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Sub Bidang.

F. CABANG / GOLONGAN
1. Cabang Tilawah Al Quran terdiri dari :
Musabaqah teridiri dari beberapa cabang, setiap cabang terdiri dari beberapa golongan sebagai berikut :
a. Golongan Tartil
b. Golongan Anak-anak
c. Golongan Remaja
d. Golongan Dewasa
e. Golongan Cacat Netra
f. Golongan Qiraat Al-Quran
2. C abang Hifzh Al Quran terdiri dari :
a. Golongan 1 juz dan tilawah
b. Golongan 5 juz dan tilawah
c. Golongan 10 juz
d. Golongan 2 juz
e. Golongan 30 juz
3. Cabang Tafsir Al Quran yaitu hafalan 30 juz dan tafsir Al Quran juz tertentu :
a. Golongan Bahasa Arab hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz II
b. Golongan Bahasa Indonesia hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz VIII
c. Golongan Bahasa Inggris hafalan Juz 1 s.d. Juz 10 dan Tafsir Juz VI
4. Cabang Fahm Al Quran
5. Cabang Syarh Al Quran
6. Cabang Khath Al Quran Terdiri dari :
a. Golongan Naskah (Penulisan buku)
b. Golongan Hiasan Mushaf
c. Golongan Dekorasi
d. Golongan Kontemporer
7. Cabang Musabaqah Makalah Al Quran (M2Q)
Pada Setiap penyelenggaraan MTQ, LPTQ menetapkan cabang/golongan yang dimusabaqahkan dengan keputusan LPTQ Pusat.

G. PESERTA
1. Peserta adalah seorang/regu dari peserta ke satu, atau ke dua, atau ke tiga MTQ daerah di bawahnya secara berjenjang yang dibuktikan dengan sesrtifikat dari LPTQ daerah yang
bersangkutan dan keputusan dewan hakim pada tahun berjalan.
2. Peserta yang telah mengikuti MTQ pada suatu tingkatan di daerahnya dan belum meraih juara I Tk. Nasional dalam suatu golongan boleh mengikuti MTQ pada tingkat di
bawahnya dalam golongan yang sama di daerah yang bersangkutan.
3. Peserta berdomisili di daerah yang bersangkutan sekurangnya 6 bulan dibuktikan dengan pernyataan dari pejabat yang berwenang dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Persyaratan umur peserta dibuktikan dengan Ijazah sekolah/mdrasah dan akte kelahiran.
5. Batas umur bagi seluruh peserta dihitung mulai dari waktu penyelenggaraan musabaqah.
6. Peserta harus melengkapi persyaratan administratif :
a. Surat mandat (rekomendasi) dari Kepala Daerah sesuai dengan tingkatnya;
b. Keterangan pejabat tentang domisili sekurang-kurangnya 6 bulan di daerah yang bersangkutan;
c. Foto copy akte kalahiran dengan memperlihatkan yang aslinya;
d. Foto copy sertifikat kejuaraan dengan memperlihatkan yang aslinya;
e. Foto copy Ijazah sekolah/madrasah dengan memperlihatkan yang aslinya;
f. Foto copy Kartu Tanda Penduduk dengan memperlihatkan yang aslinya;
g. Daftar Riwayat Hidup.
h. Pas foto dengan latar belakang warna merah marun berukuran 4x6 cm sebanyak 6 lembar dan 3x4 cm sebanyak 3 lembar.
7. Peserta bukan peserta terbaik pada MTQ Tingkat Nasional atau Seleksi Nasional dan bukan peserta pada suatu golongan yang sama pada MTQ tingkat Nasional, dan tingkat
provinsi.
8. Seorang Peserta hanya diperkenankan mengikuti satu golongan dan cabang dalam satu tingkatan musabaqah pada MTQ.
9. Peserta yang sudah mengikuti musabaqah pada suatu daerah tertentu tidak dibenarkan mengikuti musabaqah di daerah lain pada tahun berjalan.
10. Peserta tidak boleh diganti apabila sudah mendapatkan pengesahan.
11. Peserta gugur haknya apabila berhalangan dan tidak mampu tampil.
12. Peserta Musabaqah Fahm Al Quran dan Syahr Al Quran gugur haknya apabila pesertanya hanya tinggal satu orang.
13. Untuk peserta Fahm Al Quran dan Syahr Al Quran dibenarkan adanya cadangan yang harus memenuhi kriteria peserta dan didaftarkan untuk disahkan menjadi peserta.
14. Berkas pendaftaran ulang disertai lampirannya dibuat 3 rangkatp dan dimasukkan ke dalam 3 buah map.

H. SISTEM MUSABAQAH
1. Pada MTQ tingkat Nasional dan Provinsi untuk cabang-cabang yang menentukan kejuaraan umum, diselenggarakan babak penyisihan dan babak final.
2. Pada MTQ tingkat Kabupaten ke bawah dilaksanakan dengan system satu babak kecuali cabang Fahm Al Quran.
3. Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta.
4. Babak final setiap cabang dan golongan diikuti oleh peserta yang memperoleh nilai teringgi I, II dan III pada babak penyisihan.
5. Hasil Musabaqah adalah ditetapkannya urutan peserta terbaik I, II dan III pada cabang dan golongan masing-masing.

I. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
Tempat musabaqah bervariasi sesuai cabang/golongan, antara lain terdiri:
a. Mimbar Tilawah yaitu tempat penampilan dan penyajian peserta;
b. Tempat Majelis Hakim;
c. Tempat Peserta;
d. Tempat penunjang yaitu tempat yang diperlukan untuk keperluan MTQ;
e. Tempat pengunjung.
2. Personil
Personil bidang Musabaqah terdiri dari :
a. Ketua Bidang;
b. Sekretaris Bidang;
c. Ketua Sub Bidang;
d. Petugas.
3. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan Musabaqah meliputi :
a. Perlengkapan Administrasi terdiri dari :
1) Perlengkapan administrasi untuk peserta;
2) Perlengkapan administrasi untuk Majelis Hakim;
3) Perlengkapan administrasi untuk petugas;
4) Perlengkapan ruang arena.
b. Perlengkapan elektrik terdiri dari :
1) Perlengkapam mimbar;
2) Perlengkapan majelis Hakim;
3) Perlengkapan petugas;
4) Perlengkapan ruang arena.
c. Perlengkapam meubel teridiri dari :
1) Perlengkapan utnkuk peserta;
2) Perlengkapan untuk Majelis Hakim;
3) Perlengkapan untuk petugas;
4) Perlengkapan utnuk pengunjung.

4. Waktu Musabaqah
a. Di Tingkat Provinsi Musabaqah dilaksanakan pada pagi, siang, sore dan malam hari, dimulai sesudah pembukaan MTQ selesai. Di tingkat daerah disesuaikan;
b. Lamanya musabaqah berdasarkan ketetapan penyelenggara.

J. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Proses pelaksanaan Musabaqah pada umumnya dilaksanakan dengan dua tahapan yaitu persiapan dan pelaksanaan.
1. Persiapan
a. Pendaftaran
1) Pendaftaran peserta dimulai pada tanggal 30 Maret 2012 secara kolektif dengan menyampaikan daftar nama dan usia peserta;
2) Pendaftaran ulang dilakukan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan musabaqah di tempat penyelenggaraan;
3) Pendaftaran ulang dilakukan oleh peserta yang bersangkutan dengan membawa mandate masing-masing cabang dan memperlihatkan bukti-bukti yang asli persyaratan
administrasi, kepada tim pendaftaran;
4) Pendaftaran dilakukan berdasarkan formulir yang telah ditentukan.
b. Pengesahan
1) Pengesahan peserta ditetapkan oleh LPTQ untuk masing-masing peserta;
2) Pengesahan peserta dapat dibatalkan apabila kemudian ternyata terdapat ketentuan yang tidak dapat dipenuhi.
c. Penentuan nomor peserta
1) Penentuan nomor peserta dilaksanakan dengan cara mengambil nomor yang telah disediakan oleh panitia di tempat yang telah ditentukan secara serempak;
2) Pengambilan nomor peserta dapat dilakukan oleh official;
3) Waktu pengambilan nomor peserta minimal 1 hari sebelum pelaksanaan Musabaqah dimulai.
d. Penjadualan tampil
Jadual harian penampilan disampaikan saat setelah penentuan nomor peserta.
e. Penentuan Teknis
Penentuan teknis diselenggarakan paling lambat 1 hari sebelam pelaksanaan Musabaqah denga materi :
1) Pengarahan tentang penyelenggaraan Musabaqah oleh unsur pimpinan LPTQ;
2) Penjelasan pelaksanaan Musabaqah dalam berbagai bidang oleh panitia penyelenggara.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Musabaqah dilaksanakan dua babak kecuali cabang Fahmil Quran.
a. Penampilan peserta
1) Penampilan peserta menggunakan nomor yang diperoleh dari panitia, genap bagi qori, ganjil bagi qoriah dan diatur dengan jadual;
2) Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
3) Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum Musabaqha dimulai;
4) Peserta yang dipanggil 3 kali berturut-turut dan tidak hadir tanpa alasan yang dibenarkan maka hak tampilnya dinyatakan gugur;
5) Peserta yang tidak dapat hadir pada gilirannya karena alasan yang dibenarkan dan menunjukkan surat keterangan dari pejabat/dokter yang ditunjuk oleh LPTQ diberi kesempatan
pada hari yang akan ditetapkan LPTQ;
6) Peserta tampil pada babak penyisihan dan melanggar ketentuan tampil dianggap gugur panampilannya;
7) Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan dianggap gugur penampilannya pada babak final. Tetapi berhak atas kejuaraannya pada babak penyisihan;
8) Peserta babak final yang tidak mampu tampil karena alasan yang dapat dibenarkan gugur haknya sebagai finalis, tetapi berhak atas kejuaraan pada penyisihan;
9) Peserta babak final yang tidak tampil tanpa alasan yang dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan dinyatakan tidak berhak atas kejuaraan apapun.
b. Pakaian
Peserta harus memakai pakaian dan kelengkapan yang menutup aurat, sopan, rapi dan tidak menampilkan pakaian khas atau seragam kontingen masing-masing daerah.
BAB II
MUSABAQAH CABANG TILAWAH AL QURAN
A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Tilawah Al Quran adalah suatu jenis lomba membaca Al Quran dengan bacaan mujawwad dan murattal yaitu bacaan Al Quran yang mengandung nilai ilmu
membaca, seni dan adab membaca menurut pedoman yang telah ditentukan.
2. Golongan Musabaqah
Cabang Tilawah Al Quran terdiri dari 6 golongan yang biasa diikuti oleh kelompok pria (Qori) dan kelompok wanita (Qoriah), yaitu :
a. Golongan Tartil Al Quran;
b. Golongan Anak-anak;
c. Golongan Remaja;
d. Golongan Dewasa;
e. Golongan Qiraat Al-Quran;
f. Golongan Cacat Netra.
3. Peserta Musabaqah
Peserta Musabaqah Cabang Tilawah Al Quran adalah Qori/Qoriah yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut :
a. Cabang Tilawah, meliputi:
1) Golongan Tartil, usia maksimal 10 tahun 11 bulan 29 hari;
2) Golongan Anak-anak, usia maksimal 13 tahun 11 bulan 29 hari;
3) Golongan Remaja, usia maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari;
4) Golongan Dewasa, usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari;
5) Golongan Cacat Netra, usia maksimal 44 tahun 11 bulan 29 hari;
6) Golongan Qiraat Al Quran Mujawwad, usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari;
(Batasan usia sampai dengan 15 Juni 2014)

b. C abang Hifzh Al Quran terdiri dari :


1) Golongan 1 juz dan tilawah, usia maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari;
2) Golongan 5 juz dan tilawah, usia maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari;
3) Golongan 10 juz, usia maksimal 16 tahun 11 bulan 29 hari;
4) Golongan 2 juz, usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari;
5) Golongan 30 juz, usia maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari;
c. Cabang Tafsir Al Quran yaitu hafalan 30 juz dan tafsir Al Quran juz tertentu :
1) Golongan Bahasa Arab hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz IV, usia maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari;
2) Golongan Bahasa Indonesia hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz XI, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29 hari;
3) Golongan Bahasa Inggris hafalan Juz 1 s.d. Juz 10 dan Tafsir Juz XI, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29 hari;
d. Cabang Fahm Al Quran, usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari;
e. Cabang Syarh Al Quran, usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari;
f. Cabang Khath Al Quran Terdiri dari :
1) Golongan Naskah (Penulisan buku), usia maksimal 34 tahun 11 bulan 29 hari;
2) Golongan Hiasan Mushaf, usia maksimal 34 tahun 11 bulan 29 hari;
3) Golongan Dekorasi, usia maksimal 34 tahun 11 bulan 29 hari;
4) Golongan Kontemporer, usia maksimal 34 tahun 11 bulan 29 hari; (Eksibisi)
g. Cabang Musabaqah Makalah Al Quran (M2Q), usia maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari;
4. Qiraat
Qiraat yang digunakan pada MTQ Nasional XXV di Provinsi Kepulauan Riau adalah Martabat Mujawwad Qiraat Imam Ibnu Katsir riwayat Al Bazzi dan Qunbul menurut Thariq
Asy Syitibiyah. Sebelumnya Imam Nafi riwayat Qalun dan Warsy menurut Thariq Asy-Syatibiyah.
5. M a q r a
a. Maqra adalah ayat-ayat Al Quran yang harus dibaca oleh peserat dalam pelaksanaan Musabaqah yang ditetapkan oleh LPTQ untuk semua peserta pada MTQ/STQ baik pada
babak penyisihan dan pada babak final.
b. Maqra untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun dalam babak final ditentuakan sebagai berikut :
1) Golongan Tartil - juz 1 s.d. 10; Lama tampilan penyisihan dan final 5 7 menit
2) Golongan Anak-anak - juz 1 s.d. 10; Lama tampilan penyisihan dan final 7 8 menit
3) Golongan Remaja - juz 1 s.d. 20; Lama tampilan penyisihan dan final 8 9 menit
4) Golongan Dewasa - juz 1 s.d. 30; Lama tampilan penyisihan dan final 5 7 menit
5) Golongan Cacat Netra - juz 1 s.d. 30; Lama tampilan penyisihan (9-10 Menit) dan final (10-12 menit).
6) Golongan Qiraat Al-Quran - juz 1 s.d. 30. Lama tampilan penyisihan (10-12 Menit) dan final (12-15 menit).
6. Waktu Musabaqah
Musabaqah cabang tilawah dilaksanakan pada pagi, sore dan malam hari. (Tanggal 28 April s.d. 2 Mei 2014).

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. T e m p a t
a. Mimbar Tilawah yaitu tempat penampilan peserta yang aman dari gangguan yang dapat mengurangi konsentrasi peserta.
b. Ruang Majelis Hakim, Yaitu :
1) Ruang tempat menilai yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat melihat peserta yang tampil, dapat mendengar secara jelas bacaan peserta dan aman dari gangguan yang
mengurangi konsentrasi penilaian serta terdiri dari meja kerja terpisah satu sama lain sesuai dengan jumlah hakim yang bertugas;
2) Ruang / tempat panitera yaitu tempat/ruang bertugas panitera yang aman dari gangguan.
c. Tempat peserta terdiri dari :
1) Ruang tunggu peserta pria dan wanita yang akan tampil dekat dengan mimbar tilawah;
2) Tempat tunggu giliran baca, yaitu kursi yang disediakan bagi peserta yang akan tampil berikutnya.
d. Ruang /tempat petugas musabaqah terdiri dari :
1) Ruang petugas untuk keperluan
a) Penentuan giliran baca;
b) Petugas maqra;
c) Pendamping peserta.
2) Ruang tempat pembawa acara/pemanggil peserta yang berdekatan dengan ruang tunggu peserta dan ruang petugas lainnya.
e. Ruang/tempat penunjang lainnya yaitu tempat/ruang bagi petugas pendukung, untuk kelancaran dan keberhasilan musabaqah terdiri dari:
1) Ruang kesehatan;
2) Ruang rias peserta pria dan wanita;
3) Kamar kecil;
4) Keamanan;
5) Sound system;
6) RRI;
7) Tempat parker;
8) Ruang/tempat tunggu kesehatan.
f. Ruang/tempat pengunjung yaitu ruang/tempat untuk para pengunjung yang akan menyaksikan jalannya musabaqah, termasuk official dan penggembira.
2. Perlengkapan/peralatan/bahan
Perlengkapan dan peralatan serta bahan yang diperlukan dalam penyelenggaraan musabaqah cabang tilawah terdiri dari :
a. Microphone dan regal di mimbar tilawah;
b. Satu set lampu isyarat di mimbar tilawah;
c. Khusus untuk golongan cacat netra disediakan satu bel isyarat.
d. Meja dan kursi untuk majelis hakim;
e. Weker/jam duduk untuk majelis hakim;
f. Mushaf Al Quran standar.
3. Petugas
Petugas yang diperlukan dalam Musabaqah Cabang Tilawah Al Quran adalah :
a. Petugas maqra;
b. Petugas pendamping peserta;
c. Pembawa acara;
d. Pembantu penentuan maqra;
e. Pengatur waktu tampil.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
1. Tahap Persiapan
Persiapan Musabaqah yang dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentu nomor peserta, penjadualan tapil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum b.
Pada saat pendaftaran, peserta golongan cacat netra menyerahkan 3 maqra hafalan dan melaporkan bagi yang akan membaca Al Quran Braile.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Babak Penyisihan
1) Penentuan maqra
Penentuan maqra peserta yang akan tapil dilakukan sebagai berikut :
a) Peserta Dewasa, 10 menit sebelum naik mimbar tilawah;
b) Peserta Remaja, Anak-anak dan Tartil 16 jam sebelum tampil;
c) Peserta Cacat Netra, 30 menit sebelum penampilan pada hari yang bersangkutan. Ditentukan salah satu dari tiga maqra yang dilaporkan pada waktu pendaftaran.
2) Penampilan
Penampilan peserta Musabaqah dilaksanakan seperti berikut :
a) Giliran tampil
(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;
(2) Penentuan giliran (urutan membaca) pada penampilan harian dilaksanakan 30 menit sebelum Musabaqah dimulai;
(3) Ketentuan penampilan adalah sebagimana tercantum dalam ketenuan umum.
b) Lama penampilan
Lama tampil bagi setiap peserta adalah lama membaca sebagai berikut :
(1) Golongan Tartil : 5 7 menit (penyisihan dan final);
(2) Golongan Anak-anak : 7 8 menit ( penyisihan dan filan);
(3) Golongan Remaja : 8 9 menit (penyisihan dan final)
(4) Golongan Dewasa: 9 10 menit (penyisihan) dan 10 12 menit (final);
(5) Golongan Qiraat: 10 12 menit (penyisihan) dan 12 15 menit (final);
(6) Golongan Cacat Netra : 8 9 menit ( penyisihan dan final)
c) Cara tampil
(1) Peserta Musabaqah Cabang Tilawah, tampil dengan cara membaca maqra wajib melalui mushaf baik penyisihan atau final;
(2) Tanda persiapan, mulai, persiapan akhir dan selesainya waktu diatur oleh Majelis Hakim.
3) Penentuan Finalis
Finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim dan disahkan oleh Dewan Hakim.
4) Pengumuman finalis dilaksanakan oleh Dewan Hakim.
b. Babak Final
1) Penentuan maqra
Penentuan maqra bagi semua golongan yang akan tampil adalah sebagai berikut:
a) Maqra golongan Dewasa diberikan 4 jam sebelum naik mimbar;
b) Maqra golongan Remaja 10 menit sebelum penampilan;
c) Maqra golongan Anak-anak dan Tartil 30 menit sebelum penampilan;
d) Golongan Cacat Netra
(1) Menyerahkan 3 maqra hafalan selain yang telah dibaca pada babak penyisihan selambatnya 4 jam sebelum tampil dan ditentukan 30 menit sebelum penampilan;
(2) Yang akan tampil membaca mushaf Braille melaporkan selambatnya 5 jam sebelum tampil, selanjutnya ditentukan 30 menit sebelum acara penampilan.
2) Penampilan
a) Cara penampilan (giliran dan lama tampil) peserta pada babak final sama dengna cara penampilan pada babak penyisihan;
b) Penampilan finalis golongan Remaja dilaksanakan bersama-sama dengan penampilan finalis golongan Dewasa.
3) Penentuan Kejuaraan MTQ ditetapkan oleh Majelis Hakim.

5) Pengumuman Kejuaraan MTQ dilaksanakan dan diumumkan oleh Dewan Hakim.


BAB III
MUSABAQAH CABANG HIFH AL-QURAN
A. KETENTUAN
1. Pengertian
a. Musabaqah Hifzh Al-Quran adalah suatu jenis lomba membaca Al-Quran dengan hafalan yang mengandung aspek ketepatan dan kelancaran hafalan serta ilmu dan adab
membaca menurut pedoman yang telah ditentukan;
b. Musabaqah Hifzh Al-Quran beserta Tilawah adalah suatu jenis lomba membaca Al-Quran dengan hafalan yang mengandung aspek ketepatan dan kelancaran hafalan, ilmu dan
adab didahului membaca Al-Quran dengan bacaan mujawwad (seni baca) menurut pedoman yang tlah ditentukan.
2. Golongan Musabaqah
Cabang Hifzh Al-Quran terdiri dari 5 golongan yang biasa diikuti oleh kelompok pria (Hafizh), dan kelompok wanita (Hafizhah), yaitu :
a. Golongan 1 Juz dan Tilawah;
b. Golongan 5 Juz dan Tilawah;
c. Golongan 10 Juz;
d. Golongan 20 Juz;
e. Golongan 30 Juz.
Untuk golongan 1 juz dan 5 juz didahului dengan tilawah sebagaimana ketentuan pada Cabang tilawah.
3. Peserta Musabaqah
Peserta Musabaqah Cabang Hifzh Al-Quran adalah Hafizh/Hafizhah yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut :
a. Peserta golongan 1 juz, umur maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari;
b. Peserta golongan 5 juz, umur maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari;
c. Peserta golongan 10 juz, umur maksimal 16 tahun 11 bulan 29 hari;
d. Peserta golongan 20 juz, umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari;
e. Peserta golongan 30 juz, umur maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari atau sudah menikah
(batas usia tersebut sampai 15 Juni 2014).
4. Sistem Musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.
5. Q i r a a t
Qiraat yang digunakan pada MTQ Nasional XXV di Provinsi Kepulauan Riau adalah Martabat Mujawwad Qiraat Imam Ibnu Katsir riwayat Al Bazzi dan Qunbul menurut Thariq
Asy Syitibiyah. Sebelumnya Imam Nafi riwayat Qalun dan Warsy menurut Thariq Asy-Syatibiyah
6. Maqra / Soal
a. Maqra adalah soal dari LPTQ yang diberikan oleh Majelis Hakim baik yang harus dilanjutkan maupun awal dan akhir surah yang harus dibaca peserta;
b. Setiap peserta memilih maqra/soal yang disediakan dan diperoleh pada saat akan naik mimbar;
c. Maqra untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun dalam babak final ditentukan sebagai berikut :
1) Golongan 1 juz :
a) Soal Tahfizh, yaitu juz 1 atau juz 30 dan dilaporkan pada saat pendaftaran;
b) Maqra Tilawah, yaitu maqra antara juz 1 s.d. 10 dengan panampilan 7 8 menit.
2) Golongan 5 juz :
a) Soal Tahfizh, yaitu 1 s.d. juz 5;
b) Maqra Tilawah juz 1 s.d. juz 20, dengan penampilan 8 s.d. 9 menit.
3) Penentuan maqra tilawah golongan 1 juz serta 5 juz babak penyisihan ditentukan 16 jam sebelum tampil, sedangkan untuk babak final ditentukan 30 menit sebelum acara
penampilan.
4) Golongan 10 juz, juz 1 s.d. juz 10;
5) Golongan 20 juz, juz 1 s.d. juz 20;
6) Golongan 30 juz, juz 1 s.d. juz 30.
d. Banyaknya soal :
1) Golongan 1 juz terdiri dari 3 pertanyaan;
2) Golongan 5 juz terdiri dari 4 pertanyaan;
3) Golongan 10, 20 dan 30 juz teridiri dari 4 pertanyaan.
7. Waktu Musabaqah
Musabaqah cabang ini diselenggarakan pada pagi, siang dan sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
Mimbar Tilawah, ruang Majelis Hakim, tempat peserta, tempat petugas, tempat pengunjung dan tempat atau sarana lainnya sama seperti Musabaqah Cabang Tilawah.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
1. Lama penampilan
1) Lama penampilan
(1) Lama tampil bagi setiap peserta diatur dengan banyaknya bacaan yang lamanya sekitar 20 menit bagi golongan 10, 20, dan 30 juz. Bagi golongan 1 juz dan 5 juz lamanya 15
menit;
(2) Bagi golongan 10 ,20 dan 30 juz banyak bacaan setiap menjawab pertanyaan adalah 10 20 baris;
(3) Bagi golongan 1 dan 5 juz banyak bacaan setiap menjawab pertanyaan adalah 5 7 baris dan tilawah selama 7 8 menit.
2) Cara tapil
Peserta tampil dengan membaa secara hafalan apa yang diminta oleh Hakim, untuk 1 juz dan 5 juz, didahului dengan Tilawah sesuai maqranya.
2. Penentuan finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim.
3. Pengumuman finalis dilaksanakan oleh Dewan Hakim.
4. Babak Final
1) Penentuan maqra Tilawah golongan 1 juz dan 5 juz adalah 30 menit sebelum penampilan bersamaan dengan penentuan giliran;
2) Penentuan soal Tahfizh semua golongan sama dengan pada babak penyisihan;
3) Tata cara pelaksanaan pada babak final sama halnya dengan pelaksanaan pada babak penyisihan;
4) Penentuan Hafizh/Hafizhah terbaik ditetapkan oleh Majelis Hakim;
5) Pengumuman Hafizh/Hafizhah terbaik dilaksanakan oleh Dewan Hakim.

BAB IV
MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL-QURAN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Tafsir Al-Quran adalah suatu jenis lomba membaca Al-Quran dengan hafalan (Hifzh Al-Quran) dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran (Tafsir Al-Quran dalam
bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) dengan diharuskan hafal Al-Quran 30 juz. Adapun penjelasan sebagai berikut :
a. Musabaqah Tafsir Al-Quran, yaitu mengungkapkan makna dan isi serta kangdungan ayat pada juz tertentu dangan bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
b. Musabaqah Hifzh Al-Quran, yaitu Musabaqah lomba hafalan Al-Quran 30 juz yang pelaksanaannya berpedoman kapada ketentuan-ketentuan pada pelaksanaan Musabaqah
Hifzh Al-Quran.
2. Golongan Musabaqah :
a. Golongan Bahasa Indonesia, yaitu hafalan 30 juz dan tafsir juz VIII putera dan puteri, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29 hari
b. Golongan Bahasa Arab, yaitu hafalan 30 juz dan Tafsir juz II Putera dan Puteri, usia maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari;
c. Golongan Bahasa Inggris, yaitu hafalan juz 1 s.d. juz X (10 Juz) dan Tafsir Juz VI putera dan puteri, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29 hari (batasan usia sampai dengan 15
Juli 2012).
3. Sistem musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.
4. Qiraat dan bahasa
a. Qiraat yang digunakan pada hafalan adalah qiraat Imam Ashim riwayat Hafsh dengan martabat murattal;
b. Pertanyaan dan jawaban dalam musabaqah disampaikan dalam bahasa Arab Fusha atau bahasa Indonesia yang baku.
5. Materi
Materi disusun oleh Tim yang ditunjuk oleh LPTQ Prov. Kal-Sel meliputi :
a. Hafalan adalah juz 1 samapai 30 juz, sebanyak 4 (empat) soal, jawaban tiap soal sebanyak 6 10 baris;
b. Tafsir adalah ayat-ayat yang diambil dari juz yang telah ditentukan dan diberitahukan sebelumnya.
6. Waktu
Musabaqah cabang Tafsir dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
Tempat, perlengkapan/peralatan/bahan dan petugas adalah sebagaimana pelaksanaan Hifzh Al-Quran. Untuk hakim penilai bidang tafsir masing-masing disediakan microphone
yang apabila dipergunakan dapat didenganr oleh peserta dan pengunjung.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Sistem pelaksanaan Musabaqah ini adalah satu babak saja.
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
a. Pemberian materi/soal
Pemberian materi/soal dilakukan sebagaimana pada cabang Musabaqah Hifzh Al-Quran.
b. Penampilan
1) Giliran Tampil
a) Penampilan peserta diatru berdasarkan giliran;
b) Penentuan giliran urutan tampil pada penampilan harian adalah sebagaimana dalam pelaksanaan Musabaqah Hifzh Al Quran.
2) Lama penampilan
a) Waktu untuk membaca/menjawab soal hafalan sesuai dengan ketentuan pada Hifzh AlQuran;
b) Waktu pertanyaan dan jawaban tafsirnya maksimal 30 menit.
3) Cara tampil
a) Peserta tampil dengan membaca secara hafalan apa yang diminta oleh Hakim;
b) Peserta tampil dengan menjawab soal yang diajukan oleh Hakim;
c) Tanda mulai pengajuan soal dan kesalahan jawaban selesainya waktu penampilan diatur oleh Majels Hakim.

BAB V
MUSABAQAH CABANG FAHM AL-QURAN
A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Fahm Al Quran jenis lomba yang menekankan penguasaan ayat dan Ilmu Al Quran serta pemahaman terhadap isi dan kandungannya dengan cara melombakan tiga
atau empat regu dalam suatu penampilan.
2. Golongan Musabaqah
Musabaqah ini diselenggarakan dalam suatu golongan.
1. Peserta Musabaqah
a. Peserta Musabaqah Fahm Al Quran adalah remaja setingkat SMP/Tsanawiyah, Aliyah/SMU dan berumur 18 tahun 11 bulan 29 hari (batasan usia sampai 15 Juni 2014);
b. Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri dari 3 orang, yaitu seorang juru bicara dan dua orang pendamping baik putera, puteri atau campuran. Bila tidak mungkin 3 orang,
diizinkan 2 orang;
c. Ketentuan peserta harus memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada ketentuan umum.
2. Sistem Musabaqah
a. Musabaqah Fahm Al Quran dilaksanakan dengan melombakan tiga atau empat regu dalam satu penampilan;
b. usabaqah dilaksanakan dengan system gugur melalui babak penyisihan, semi final dan final. Regu pemenang pada setiap penampilan berhak maju ke babak berikutnya;
c. Peserta (regu) dikelompokkan dalam tiga peringkat, yaitu : atas, menengah, dan bawah melalui tes kualifikasi secara tertulis oleh Majelis Hakim;
d. Penentuan nomor dan penampilan regu mempertimbangkan peringkat tersebut. Regu-regu peringkat atas tidak bertemu pada babak penyisihan dan semi final. Sedangkan regu-
regu peringkat menengah tidak bertemu pada babak penyisihan.

3. Materi Musabaqah
a. Materi musabaqah berorientasi kepada Kurikulum Tsanawiyah dan Aliyah serta berorientasi kepada pemahaman Al-Quran yang mencakup : 1) Ilmu-ilmu Al-Quran meliputi :
a) Hafalan ayat;
b) Terjemah Al-Quran;
c) Tajwid dan nagham;
d) Ilmu dan Tafsir Al-Quran;
e) Kisah-kisah dalam Al-Quran.
2) Ilmu pengetahuan Agama (keislaman), meliputi :
a) Akidah;
b) Akhlak, seperti tolong menolong, berbuat adil, jujur dsb;
c) Fiqh (terutama shalat, shiam, zakat, haji, munakahat dan wakaf);
d) Ushul Fiqh;
e) Hadits dan Musthalah Hadits;
f) Tuntunan kemasyarakatan (seperti kebersihan lingkungan, kerja kesas, disiplin).
3) Hubungan Agama dan kehidupan bernegara, antara lain :
a) Pemasyarakatan UUD 1945 dan GBHN;
b) Pelestarian lingkungan hidup;
c) Kependudukan;
d) Pola hidup sederhana;
e) Kesejahteraan sosial (pendidikan, solidaritas sosial, keluarga sehat);
f) Kerukunan hidup umat beragama;
g) Peranan pemuda dan wanita;
h) Pemerataan hasil pembangunan;
i) wawasan nusantara/wawasan kebangsaan.
4) Sejarah dan kebudayaan
a) Sejarah Islam;
b) Sejaran Kebudayaan Islam;
c) Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia;
d) Sejarah perjuangan bangsa.
5) Lain-lain, meliputi :
a) Kecepatan dan ketepatan mencari ayat Al-Quran melalui kitab Fathurrahman atau Mujam Mufahras;
b) Kemampuan berbahasa Inggris;
c) Materi disajikan dalam bentuk soal dan diberikan dengan cara mangajukkan petanyaan langsung yang terdiri dari dua macam, yaitu :
1) Soal regu, yakni pertanyaan yang diberikan kepada setiap regu;
2) Soal lontaran, yakni pertanyaan yang diberikan untuk semua regu dan dijawab secara rebutan.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
Untuk melaksanakan Musabaqah Fahm Al-Quran ini diperlukan tempat yang memadai bagi :
a. Peserta, sesuai dengan regu yang tampil (3 atau 4 regu), masing-masing 3 atau 2 orang;
b. Majelis Hakim yang bisa berhadapan langsung dengan seluruh peserta
c. Tempat untuk pencatatan dan pencatat nilai yang bisa dilihat oleh Majelis Hakim, Peserta dan pengunjung;
d. Pengamat yang bisa melihat peserta, Majelis Hakim dan papan pencatat nilai;
e. Pengunjung yang bisa melihat peserta dan papan pencatat nilai;
f. Panitera;
g. Pengatur waktu;
h. Pembawa acara.
2. Perlengkapan/peralatan/bahan
Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Fahm Al-Quran meliputi :
a. Meja dan kursi untuk peserta, Majelis Hakim dan petugas;
b. Microphone untuk Majelis Hakim dan peserta;
c. Lampu/bel/gong isyarat;
d. Kertas untuk peserta dan petugas;
e. Bolpoint dan blok note untuk Majelis Hakim;
f. Mushaf Al-Quran, Fathurrahman, Mujam al Mufahras untuk Majelis Hakim dan peserta;
g. Stop wathc untuk petugas;
h. White Board/score board.
3. Petugas yang dipelukan dalam Musabaqah Fahm Al-Quran adalah :
a. Pembawa acara;
b. Pencatat/penulis nilai;
c. Pengatur waktu (timer);
d. Pendamping peserta.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Musabaqah yang dimulai dengan pendaftaran, pengesahan penentuan nomor perserta dan penjadwalan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan
umum. Penentuan nomor dan giliran tampil ditentukan melalui undian sesuai dengan hasil tes kualifikasi yang dilakukan secara tertulis;
b. Penentuan tempat duduk setiap regu dilaksanakan sebelum acara dimulai melalui undian.

2. Penampilan
a. Babak Penyisihan
1) Penentuan materi/soal
a) Soal regu, yakni masing-msing regu mendapat 12 pertanyaan;
b) Soal lontaran, yakni pertanyaan yang diberikan untuk semua regu dan dijawab secara rebutan, sebanyak 10 15 pertanyaan.
2) Penampilan
a) Giliran tampil
(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan jadwal penampilan dengan mempertimbangkan kemampuan masing-masing regu;
(2) Penentuan tempat diselenggarakan 30 menit sebelum acara Musabaqah dimulai.
b) Cara tampil
(1) Peserta/regu menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
(2) Regu dengan urutan duduk pertama mengambil amplop soal terlebih dahulu kemudian disampaikan kepada Majelis Hakim;
(3) Majelis Hakim menyampaikan soal regu kepada setiap regu, apabila regu yang bersangkutan tidak bisa menjawab soal, maka diperebutkan oleh dua regu yang lain;
(4) Regu yang urutan duduk selanjutnya memperoleh soal regu setelah selesai soal regu sebelumnya;
(5) Soal lontaran diberikan oleh Majelis Hakim setelah seluruh regu mendapatkan soal regu;
(6) Setiap jawaban dinilai langsung oleh Hakim dan dicatat di papan tulis/scord board;
(7) Tanpa mulai, soal regu, soal lontaran dan selesainya waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat bel.
3) Lama penampilan
Setiap penampilan disediakan waktu kurang lebih 40 menit.
4) Penentuan Pemenang babak penyisihan
Regu yang memperoleh nilai tertinggi dalam setiap penampilan menjadi pemenang pada penampilan (sesi) tersebut.
BAB VI
MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QURAN
A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Syarh Al Quran adalah jenis lomba penyempaian pesan isi dan kandungan Al Quran dengan cara menampilakan bacaan, puitisasi terjemah dan uraian yang
merupakan kesatuan yang serasi
2. Golongan Musabaqah
Musabaqah ini hanya terdiri dari satu golongan
3. Peserta Musabaqah
Peserta adalah regu yang terdiri dari 3 orang yaitu seorang pembaca Al Quran, seorang pembawa puitisasi terjemah dan seorang pengurai isi (pensyarah) baik putera maupun
puteri atau campuran, pendidikan Tsanawiyah/SMP atau Aliyah dan berumur 18 tahun 11 bulan 29 hari. Bila tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang dengan tetap menampilkan
3 aspek tersebut. (batasan usia sampai 15 Juni 2014)
4. Sistem Musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum
5. Materi Musabaqah
a. Materi musabaqah adalah ayat-ayat Al Quran dengan judul bahasan yang ditampilkan tiga bentuk, yaitu :
1. Pembacaan ayat-ayat Al Quran dengan Qiraat Imam Ashim riwayat Hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad;
2. Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitisasi bias dengan teks;
3. Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut secara bebas dan boleh dengan membawa catatan.
b. Tema/Judul :
a. Peserta memilih 4 dari 9 tema syarahan yang ditentukan LPTQ dan melaporkan 4 judul syarahan yang dipilih tersebut pada saat pendaftaran;
b. penentuan judul :
1. Babak penyisihah : Peserta memperoleh satu dari 4 (empat) judul syarahan yang dilaporkan pada saat pendaftaran, 24 jam sebelum penampilan;
2. Babak final: Para finalis menyerahkan 3 (tiga) judul syarahan selain judul yang sudah ditampilkan waktu penyisihan paling lambat 3 (tiga) jam sebelum dilaksanakan final.
Peserta memperoleh salah satu dari tiga judul yang diserahkan, kepada panitia, 60 menit sebelum babak final dimulai.
c. Tema cabang Syarah Al-Quran pada MTQ XXVI tahun 2012 di Kabupaten Tanah Bumbu, terdiri dari :
1. Kepemimpinan dalam konsep Al Quran;
2. Membangun kesejahteraan umat;
3. Islam dalam kehidupan mutikultural di Indonesia;
4. Pemberdayaan kaum marginal;
5. Lingkungan hidup milik bersama yang diwariskan;
6. Ekonomi Syariah di Era Pasar Modal;
7. Etos kerja, kualitas SDM, dan pembangunan bangsa;
8. Nasionalisme dalam konsep Islam;
9. Keluarga dan pembentukan karakter anak bangsa.
6. Waktu Musabaqah
a. Lama penampilan : 15 20 menit setiap regu;
b. Musabaqah cabang ini dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
a. Tempat
Tempat Musabaqah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Mimbar yang memungkinkan untuk penampilan Qari/Qoriah serta penterjemah dan pensyarah.
b) Ruang Majelis Hakim ialah :
1. Tempat Majelis yang memungkinkan untuk melihat penampilan peserta, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Ruang tempat panitera, yaitu ruang/tempat tugas panitera yang aman dari gangguan
c) Ruang tunggu peserta yang aman dan dekat dengan mimbar;
d) Ruang tempat tugas;
e) Tempat pengunjung yang memungkinkan dapat melihat penampilan peserta dan tidak menimbulkan gangguan;
f) Tempat ruang, sarana pendukung lainnya sebagaimana dalam pelaksanaan Musabaqah cabang lain.
b. Perlengkapan / peralatan / bahan
Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Syarh Al Quran adalah :
a. Stage untuk peserta;
b. Microphone pada stage tiga buah;
c. Lampu isyarat yang dapat dilihat oleh peserta, Hakim dan penonton;
d. Meja dan kursi Majelis Hakim;
e. Bolpoint dan block note untuk Majelis Hakim;
f. Microphone untuk pembawa acara;
g. Papan nama Hakim sesuai bidang penilaian.
3. Petugas
a. Pembawa acara;
b Pendamping peserta;
c. Pengatur giliran tampil;
d. Penghubung Majelis Hakim.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
1. Tahap Persiapan
Persiapan Musabaqah dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor dan penjadualan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Babak Penyisihan
1. Penentuan materi
Peserta memperoleh materi pokok bahasan satu hari sebelum hari tampil 24 jam
2. Penampilan
a) Giliran Tampil
(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;
(2) Penentuan urutan tampil dilakukan 30 menit sebelum Musabaqah dimulai.
b) Lama penampilan
Setiap penampilan disediakan waktu 15 20 menit untuk setiap regu.
c) Tata cara penampilan
(1) Pensyarah tidak perlu memperkenalkan diri atau menyebut asal daerahnya;
(2) Ucapan salam hanya diucapkan oleh pensyarah pada awal dan akhir uraian (pensyarahan);
(3) Tanda mulai, persiapan berhenti dan habisnya waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat lampu/bel;
(4) Penampilan dimulai dengan pembacaan ayat Al Quran, kemudian menerjemahkan secara puitis dan selanjutnya menguraikan isi dan kandungan;
(5) Pensyarah dapat meminta pembaca Al Quran dan penerjemah untuk mendukung syarahnya dengan membaca Al Quran atau hadits serta terjemahnya.
3. Penentuan Finalis
a. Regu finalis ditetapkan oleh Dewan Hakim berdasarkan hasil penampilan
b. Babak final
1) Penentuan materi
(1) Para finalis menyerahkan 3 pokok bahasan paling lambat 3 jam setelah finalis diumumkan;
(2) Peserta memperoleh salah satu dari 3 judul yang diserahkan kepada panitia, 60 menit sebelum babak final dimulai.
2) Tata cara pelaksanaan Musabaqah ini pada babak final adalah sama halnya pada babak penyisihan;
3) Penentuan regu terbaik I, II dan III ditetapkan dan diumumkan oleh Dewan Hakim.

BAB VII
MUSABAQAH CABANG KHATH AL QURAN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Khath Al Quran adalah jenis lomba yang menekankan kepada kaidah khath, keindahan dan kebenaran kaidah rasam Qurani.
2. Golongan Musabaqah
Musabaqah ini terdiri dari 3 golongan, yaitu :
a. Golongan Hiasan Mushaf Putera/Puteri, penulis ayat Al Quran dan diberi hiasan tepi yang bisa menjadi dekorasi dinding. Dikerjakan selama 480 menit (8 jam) termasuk
istirahat;
b. Golongan Dekorasi Putera/Puteri, penulisan ayat-ayat Al Quran yang diberi hiasan tepi yang bisa menjadi dekorasi dinding. Dikerjakan selama 480 menit (8 jam) termasuk
istirahat;
c. Golongan Naskah (penulisan buku) Putera/Puteri wajib dan pilihan dua naskah dikerjakan selama 420 menit (7 jam) termasuk istirahat.
d. Golongan Kontemporer (Eksibisi) dengan 5 golongan: Kontemporer Tradisional, Figural, Simbolis, Ekspreionis, dan Abstrak. Dikerjakan selama 480 menit (8 jam) termasuk
istirahat. Karya dibuat di atas kain kanvas berspanram ukuran 60 x 80 cm.
3. Peserta Musabaqah
Peserta Musabaqah adalah pria atau wanita dengan batas umur maksimal 35 tahun (batasan usia sampai 15 Juni 2014).

4. Sistem Musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagimana diatur dalam ketentuan umum.

5. Materi Musabaqah
a. Untuk ketiga golongan tersebut, materi khath adalah ayat-ayat Al Quran ragam Usmani standar Indonesia yang ditentukan pada saat pelaksanaan Musabaqah akan dimulai;
b. Khusus untuk golongan hiasan atau iluminasi yang tercontoh pada surah Al Fatihah dan halaman awal surah Al Baqarah.
6. Jenis Khath yang dipakai ada enam, yaitu Naskhi, RiqI, Tsulutsi, Farisy, Diwani dan Kufi.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
a. Tempat disediakan di suatu arena. Tempat untuk masing-masing peserta tidak berdekatan satu sama lain;
b. Tempat peserta diatur searah (tidak berhadapan);
c. Meja untuk golongan Naskah dan golongan Hiasan Mushaf adalah meja yang bentuknya datar;
d. Tempat menulis untuk golongan Dekorasi berupa meja yang dapat dibuat datar atau miring;
e. Tempat khusus untuk menilai hasil musabaqah.
2. Perlengkapan
a. Meja dan kursi peserta, panitia dan Majelis Hakim;
b. Papan tulis/White Board;
c. Kertas gambar berwarna putih ukuran 80 x 60 cm;
d. Tinta warna hitam;
e. Triplek ukuran 80 x 120 cm untuk penyisihan, 120 x 120 untuk final dengan warna dasar putih;
f. Nomor peserta;
g. Al Quran Mushaf standar Kementerian Agama untuk Majelis Hakim;
h. Blanko penilaian;
i. Perlengkapan lainnya seperti pensil, penghapus, pena dibawa sendiri oleh peserta.
3. Petugas
Petugas yang diperlukan dalam Musabaqah Khath Al Quran adalah :
a. Petugas pembantu pengawas;
b. Petugas penghubung Majelis Hakim.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
1. Tahap persiapan
a. Persiapan Musabaqah dimulai dengan pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor dan penjadualan tampil peserta sebagimana tercantum dalam ketentuan umum;
b. Penentuan nomor meja untuk tiap peserta dilaksanakan melalui undian 30 menit sebelum musabaqah dimulai.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Babak Penyisihan
1) Penentuan materi
Penentuan materi dilakukan pada saat acara akan dimulai dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Materi Khath berupa ayat-ayat Al Quran yang diberikan secara tertulis.
b) Jenis Khath untuk masing-masing golongan :
(1) Khath Naskah terdiri khath wajib (Naskhi) dan khath pilihan (selain Naskah);
(2) Khath Hiasan Mushaf adalah khath Naskhi khusus untuk teks ayat;
(3) Khath Dekorasi menurut pilihan peserta.
2) Pemberian perlengkapan
Perlengkapan untuk menulis khath dibeikan setelah para peserta duduk di meja masing-masing.
3) Penampilan
a) Setiap peserta menempati meja tersendiri sesuai dengn nomor yang diperoleh;
b) Karya dibuat pada saat Musabaqah berlangsung di arena yang telah ditentukan;
c) Pelaksanaan istirahat tidak dilakukan secara serentak, tetapi diatur oleh masing-masing peserta terutama dalam penyempurnaan pengeringan cat;
d) Tempat istirahat peserta adalah tempat yang khusus dan tidak boleh didatangi pihak yang tidak berkepentngan.
4) Tata cara penampilan masing-masing golongan :
a) Golongan Naskah
(1) Khath dibuat dengan mata pena (alat tulis) berukuran cm di kertas karton gambar;
(2) Khath Wajib (Naskhi) dibuat pada kertas berwarna putih dengan menggunakan tinta hitam;
(3) Khath pilihan (Selain Naskhi) dibuat pada kertas berwarna bebas dengan menggunakan tinta hitap pula;
(4) Kertas yang digunakan berukuran 80 x 60 cm;
(5) Waktu menulis disediakan 300 menit (5 jam), termasuk istirahat.
b) Golongan Hiasan Mushaf
(1) Karya dibuat pada kertas karton gambar berwarna putih dengan menggunakan tinta/cat air berwarna bebas;
(2) Hiasan tepi harus menggunakan tidak kurang dari tiga warna primer;
(3) Kertas yang dipergunakan berukuran 80 x 60 cm;
(4) Ukuran pena untuk penulisan Khath disesuaikan dengan ruangan kertas;
(5) Waktu menulis disediakan 420 menit (7 jam) termasuk istirahat.
c) Golongan Dekorasi
(1) Karya dibuat pada tripleks berukuran 80 x 120 cm untuk penyisihan dan 120 x 120 cm untuk final yang telah diberi warna dasar putih;
(2) Ukuran kuas/alat tulis untuk penulisan khath disesuaikan dengan ruangan tripleks dan menggunakan cat tembok/cat berwarna bebas yang disesuaikan dengan keserasian unit
karya;
(3) Waktu menulis disediakan 420 menit (7 jam) termasuk istirahat.
d) Penentuan Finalis
Finalis ditetapkan oleh Dewan Hakim
e) Bagi peserta yang belum dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam batas waktu yang ditentukan, diberikan toleransi tambahan waktu 15 menit dengan diberikan sanksi
pengurangan nilai 1/10 dari nilai yang seharusnya diterima.
Contoh : Yang bersangkutan seharusnya mendapat nilai 80, karena terlambat 20 maka akhirnya nilai akhirnya adalah :
80 (1/10 x 80) = 72
b. Babak Final
1) Tata cara pelaksanaan Musabaqah dalam berbagai golongan pada babak final sema dengan pelaksanaan pada babak penyisihan, dengan sedikit perbedaan, yaitu :
a) Semua materi diberikan satu hari sebelum pelaksanaan Musabaqah;
b) Jenis Khath untuk golongan Hiasan Mushaf adalah Khath selain Naskhi.
2) Penentuan Khath-khath terbaik ditetapkan oleh Dewan Hakim.

BAB VIII
MUSABAQAH MAKALAH AL-QURAN ( M2Q)
A. MANAJEMEM MUSABAQAH
1. KETENTUAN KHUSUS
a. Pengertian
Musabaqah Makalah Al-Quran merupakan cabang musabaqah yang menitikberatkan pada kemampuan menulis dengan mengeksplorasi isi kandungan al-Quran.
b. Golongan Musabaqah
Musabaqah Makalah Al-Quran terdiri dari satu golongan yang bisa diikuti pria dan wanita.
c. Peserta Musabaqah
1) Peserta Musabaqah Makalah Al-Quran adalah pria dan wanita yang memenuhi ketentuan umum, dengan persyaratan umur maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari;
2) Ketentuan umur untuk kategori di atas terhitung sejak hari pertama/pembukaan pelaksanaan MTQ/STQ.
d. Sistem Musabaqah
1) Waktu yang diperlukan 5 (lima) hari aktif, dengan alokasi : 2 (dua) hari untuk babak penyisihan (kualifikasi), 1 (satu) hari untuk member kesempatan kepada Hakim untuk
menilai karya tulis, 1 (satu) hari untuk babak semifinal, dan 1 (satu) hari untuk babak final dalam bentuk prestasi;
2) Alat yang dipakai adalah mesin tik portable yang dibawa oleh masing-masing peserta dan panitia menyediakan ketas yang sudah diberi tanda khusus;
3) Musabaqah dibagi ke dalam tiga babak: babak kualifikasi atau penyisihan, babak semifinal, dan babak final dalam bentuk presentasi;
4) Pada babak penyisihan, musabaqah diikuti oleh seluruh peserta dari seluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Pada babak ini, seluruh peserta dikumpulkan dalam
ruangan khusus dan akan menulis satu makalah dengan mengacu pada dua tema besar yang telah disiapkan oleh Dewan Hakim. Setiap peserta bebas merumuskan judul sendiri,
dengan mengacu pada tema tersebut;
5) Waktu pembuatan tulisan dimulai 08.00 Wib sampai dengan 17.00 Wib untuk babak penyisihan dan mulai jam 08.00 Wib sampai dengan jam 16.00 Wib untuk babak semifinal.
Jika waktu telah habis, Dewan Hakim akan mengambil atau mengumpulkan seluruh karya tulis peserta, atau jika tidak mengumpulkan dianggap gugur;
6) Peserta dapat membawa referensi berbentuk buku, jurnal, dan majalah ke dalam ruangan dengan jumlah yang tidak dibatasi.
7) Peserta tidak diperkenankan untuk membawa alat-alat komunikasi berupa HP dan sejenisnya ke arena lomba;
8) Jika pekerjaan telah selesai sebelum waktu berakhir, peserta dapat menyerahkan hasil tulisan dan dapat meninggalkan ruangan satu itu juga;
9) Waktu istirahat diatur sendiri oleh peserta, dengan tetap menjaga dan memelihara ketertiban pelaksanaan lomba;
10) Peserta sewaktu-waktu dapat meninggalkan ruangan lomba untuk keperluaan istirahat, makan, shalat, atau keperluan lainnya, dengan izin Dewan Hakim yang sedang
bertugas di ruang lomba;
11) Pada saat keluar-masuk ruangan, peserta harus meninggalkan pekerjaan tetap di tempat lomba dan tidak diperkenankan membawa bahan tambahan lainnya ke ruang lomba;
12) Pada babak semifinal, peserta kembali diharuskan membuat sebuah karya tulis dengan mengacu pada tema besar yang telah disiapkan;
13) 6 (enam) orang peserta terdiri dari 3 (tiga) putera dan 3 (tiga) puteri yang memperoleh nilai tertinggi pada babak semifinal berhak untuk maju ke babak final seluruh peserta
babak final harus mempresentasikan karya tulisnya di depan Dewan Hakim.
14) Pelaksanaan presentasi diatur sebagai berikut :
a) Setiap finalis mempresentasikan karya tulisnya masing-masing selama sekitar 15 menit termasuk tanya jawab;
b) Dalam sesi presentasi peserta dianjurkan untuk menggunakan fasilitas power-point;
c) Presentasi peserta akan dipandu langsung oleh Ketua Majelis Hakim;
d) Sesi Presentasi ini merupakan media pemaparan, sosialisasi, dan konfirmasi gagasan yang diperlukan bagi Dewan Hakim untuk menjadi salah satu pertimbangan dalam
penilaian.

Anda mungkin juga menyukai