KERAJAAN SRIWIJAYA
Di susun oleh :
NOVIKA
RATNA A.
IQLILA QOLILA
LARRA DEWA RAKA S.
JEVANS CANDRA A.
LETAK KERAJAAN
SRIWIJAYA
PEMBENTUKAN
KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan
merupakan negara maritim. Sekitar tahun 500,
akar Sriwijaya mulai berkembang di wilayah
sekitar Palembang, Sumatera. Kerajaan ini terdiri
atas tiga zona utama - daerah ibukota muara
yang berpusatkan Palembang, lembah Sungai
Musi yang berfungsi sebagai daerah pendukung
dan daerah-daerah muara saingan yang mampu
menjadi pusat kekuasan saingan. Wilayah hulu
sungai Musi kaya akan berbagai komoditas yang
berharga untuk pedagang Tiongkok Ibukota
diperintah secara langsung oleh penguasa,
sementara daerah pendukung tetap diperintah
oleh datu setempat.
PENINGGALAN-PENINGGALAN KERAJAAN
SRIWIJAYA
Prasasti yang berkaitan dengan Sriwijaya
Prasasti Ligor di Thailand
- Prasasti Kanton di Kanton
- Prasasti Siwagraha
- Prasasti Nalanda di India
- Piagam Leiden di India
- Prasasti Tanjor
- Prasasti Grahi di Chaiya
- Prasasti Padang Roco di Dharmasraya
- Prasasti Srilangka
Prasasti berbahasa Melayu Kuno
- Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di Palembang
- Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di Palembang
- Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang
- Prasasti Palas Pasemah abad ke-7 Masehi di Lampung Selatan
- Prasasti Karang Brahi abad ke-7 Masehi di Jambi
- Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di P. Bangka
- Prasasti Sojomerto abad ke-7 Masehi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah
PRASASTI CILAUTEUREUN
MASA KEEMASAN
KERAJAAN SRIWIJAYA
Di tahun 902, Sriwjaya mengirimkan upeti ke China. Dua
tahun kemudian raja terakhir dinasti Tang menganugerahkan
gelar kepada utusan Sriwijaya. Dari literatur Tiongkok utusan
itu mempunyai nama Arab hal ini memberikan informasi bahwa
pada masa-masa itu Sriwijaya sudah berhubungan dengan Arab
yang memungkinkan Sriwijaya sudah masuk pengaruh Islam di
dalam kerajaan.
MASA KERUNTUHAN
KERAJAAN SRIWIJAYA
Tahun 1025, Rajendra Coladewa, raja Chola dari Koromandel
, India selatan, menaklukkan Kedah dan merampasnya dari
Sriwijaya.
Kemudian
Kerajaan
Chola
meneruskan
penyerangan dan berhasil penaklukan Sriwijaya, selama
beberapa dekade berikutnya keseluruh imperium Sriwijaya
berada dalam pengaruh Rajendra Coladewa. Meskipun
demikian Rajendra Coladewa tetap memberikan peluang
kepada raja-raja yang ditaklukannya untuk tetap berkuasa
selama tetap tunduk kepadanya. Setelah invasi tersebut,
akhirnya mengakibatkan melemahnya hegemoni Sriwijaya,
dan kemudian beberapa daerah bawahan membentuk
kerajaan
sendiri,
dan
kemudian
muncul
Kerajaan
Dharmasraya, sebagai kekuatan baru dan kemudian
mencaplok kawasan semenanjung malaya dan sumatera
termasuk Sriwijaya itu sendiri.
RAJA BALAPUTERADEWA